K-13 ekonomi KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami manfaat kerja sama internasional. 2. Memahami bentuk-bentuk kerja sama internasional. A. Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional Kegiatan kerja sama internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan. Hal ini tidak terlepas dari adanya keadaan di mana setiap negara tidak dapat hidup sendiri, sama halnya manusia pasti membutuhkan manusia lainnya. Kebutuhan antarnegara satu dengan negara lainnya inilah yang akhirnya melahirkan era globalisasi, khususnya di bidang ekonomi. Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas teritorial (kewilayahan) antara negara satu dengan negara lainnya. Globalisasi ekonomi menandakan dunia sebagai suatu kesatuan. Kerja sama internasional akan terjadi jika setiap negara yang terlibat menganggap akan terdapat keuntungan dalam kegiatan kerja sama tersebut, khususnya di bidang ekonomi. Kerja sama internasional yang baik akan meningkatkan perekonomian setiap negara yang terlibat selama negara-negara tersebut mampu memanfaatkan setiap potensi yang ada pada negara tersebut. Dapat disimpulkan, kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama yang dilakukan satu negara dengan negara lain atau dengan beberapa negara lain di bidang ekonomi. K e l a s XI Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, setiap pihak yang melakukan kerja sama mengharapkan sebuah keuntungan. Hal tersebut dapat dilihat bentuknya dalam terjalinnya kerja sama negara maju dan negara berkembang. Negara maju cenderung membutuhkan bahan mentah untuk diolah dan diproduksi, sementara negara berkembang membutuhkan mesin, peralatan, teknologi, dan modal (investasi) dari negara maju. Dalam menjalankan kerja sama ekonomi internasional, Indonesia menganut politik bebas aktif. Bebas artinya dapat mengadakan hubungan dengan negara mana pun tanpa paksaan dan ikatan. Sementara aktif artinya turut serta dalam menjaga perdamaian dan ketertiban. Kerja sama internasional mencakup beberapa bidang yaitu perdagangan internasional (barang dan jasa), pertukaran sarana atau faktor produksi, serta hubungan utang piutang. B. Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional Sebagai negara berkembang, Indonesia memainkan peranan yang penting dalam aktivitas kerja sama ekonomi internasional. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah yang sangat dibutuhkan oleh negara lainnya, khususnya negara maju. Sebaliknya, Indonesia membutuhkan bantuan negara lain karena merasakan manfaat yang besar jika terlibat dalam kegiatan kerja sama ekonomi internasional. Manfaat yang akan diperoleh antara lain sebagai berikut. 1. Kemajuan Perekonomian Hal ini dapat terlihat dari munculnya aktivitas ekspor-impor barang dan jasa. Semakin tinggi nilai ekspornya, semakin banyak devisa yang akan diperoleh negara tersebut. Cadangan devisa yang banyak membuat kemampuan negara dalam kegiatan perekonomian internasional semakin baik. 2. Membuka Lapangan Kerja Baru Kerja sama dalam berbagai bidang perekonomian dapat membuka lapangan kerja baru sehingga dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Hal ini dapat terlihat dari dibukanya perusahaan asing baru yang ada di dalam negeri sehingga memungkinkan terciptanya permintaan tenaga kerja domestik. 3. Memperkuat Daya Saing Global Kerja sama ekonomi internasional pada akhirnya akan memperkuat posisi negara yang bersangkutan di dunia internasional karena keterlibatannya dalam kerja sama tersebut. 2 C. Neraca Pembayaran Kerja sama ekonomi internasional dalam berbagai bidang telah melahirkan banyak kegiatan-kegiatan yang mengakibatkan adanya hak menerima pembayaran dari negara luar maupun kewajiban melakukan pembayaran ke negara luar. Secara umum, catatan untuk menampung transaksi-transaksi tersebut dikenal dengan sebutan neraca pembayaran. Neraca pembayaran (balance of payment, disingkat BOP) merupakan catatan statistik (ringkas) tentang transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu negara (perekonomian) dengan penduduk negara lainnya. Periode laporan BOP umumnya adalah satu tahun meskipun dewasa ini laporan statistik ekonomi memberikan data BOP periode triwulan. Neraca pembayaran (BOP) memiliki dua komponen penting, yaitu neraca berjalan (current account) dan neraca modal (capital account). Bagian lainnya yang memberikan tambahan penjelasan tentang dinamika neraca berjalan dan neraca modal adalah neraca penyeimbang (settlement account) dan selisih penghitungan (statistical discrepancy). 1. Neraca Berjalan Neraca berjalan (current account) terdiri atas beberapa subkomponen, yaitu neraca perdagangan, neraca jasa, dan transfer berjalan. a. Neraca Perdagangan Neraca perdagangan merupakan neraca yang mencatat transaksi ekspor dan impor barang dalam satu periode. Barang yang diekspor atau diimpor dapat bermacammacam, misalnya minyak bumi, gas, dan hasil pertanian. Suatu negara mengalami defisit neraca perdagangan apabila nilai ekspornya lebih kecil dari impor. Sebaliknya, surplus neraca perdagangan akan terjadi ketika nilai ekspornya lebih besar dari impor. b. Neraca Jasa Neraca jasa merupakan neraca yang mencatat ekspor dan impor jasa yang berlangsung dalam satu periode tertentu. Salah satu contoh kegiatan transaksi yang dicatat dalam neraca jasa misalnya, penggunaan jasa transportasi negara lain untuk mengirim barang atau kegiatan lain. Ketika akan mengekspor minyak mentah dalam skala besar, Indonesia mungkin akan membutuhkan jasa transportasi perusahaan asing. Contoh lainnya, jika Indonesia menyewa penerbangan asing untuk memperlancar transportasi naik haji maka Indonesia melakukan impor jasa. Neraca jasa juga mencatat transaksi pendapatan modal, yaitu pendapatan yang diperoleh karena memiliki aset-aset finansial (saham dan obligasi) serta aset fisik (properti) di 3 negara lain. Contohnya adalah penerimaan dividen (saham), kupon (obligasi), sewa, dan keuntungan kepada pihak lainnya atas kepemilikan aset di negara lain. c. Transfer Berjalan Transfer berjalan merupakan transaksi yang mencatat semua hibah dan hadiah yang tidak meliputi modal, termasuk transfer barang dan uang. Transfer berjalan meningkatkan pendapatan disposabel (disposable income) penerimanya dan terbagi atas transfer pemerintah dan swasta. Transfer pemerintah diterima oleh pemerintah, umumnya dari pemerintah negara lain dan organisasi multilateral. Sementara transfer swasta dapat berupa penerimaan yang diperoleh individu yang bekerja di luar negeri. 2. Neraca Modal Neraca modal (capital account) merupakan neraca yang mencatat pembelian dan penjualan aset-aset finansial seperti surat-surat berharga, deposito perbankan, dan juga investasi langsung (direct investment). Simpulannya, neraca modal mencatat arus masuk modal (capital inflow) dan arus modal keluar (capital outflow) selama periode tertentu. Dapat juga dikatakan, neraca modal mencatat arus pembayaran dan penerimaan jangka pendek dan jangka panjang. Neraca modal dibedakan atas neraca modal pemerintah (official capital) yang mencatat arus keluar modal di sektor pemerintah dan neraca modal swasta (private capital) yang mencatat arus keluar masuk modal sektor swasta atau dunia usaha. Suatu negara dikategorikan mengalami defisit neraca modal apabila arus masuk modal lebih kecil daripada arus keluar, begitu pun sebaliknya. 3. Neraca Penyeimbang Saldo neraca pembayaran (current account dan capital account) adalah sama dengan nol. Misalnya, jika neraca lancar (current account) mengalami defisit 100 maka neraca modal (capital account) harus surplus 100, begitu pun jika sebaliknya. Saldo neraca pembayaran memiliki konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Apabila neraca pembayaran defisit, permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau penawaran terhadap mata uang domestik meningkat. Hal ini dapat menyebabkan lemahnya nilai tukar mata uang domestik. Sebaliknya, surplus neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar domestik. Apabila pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, saldo neraca pembayaran harus dibuat sama dengan nol. 4 Tindakan pemerintah dalam rangka membuat saldo neraca pembayaran menjadi sama dengan nol dapat dilihat dalam neraca penyeimbang (settlement account). Neraca penyeimbang adalah bagian dari neraca pembayaran yang menjelaskan bagaimana surplus atau defisit neraca pembayaran dibiayai. Termasuk di dalamnya, antara lain arus keluar masuk emas, pembelian dan atau penjualan mata uang domestik, serta valuta asing oleh pemerintah. Dalam neraca pembayaran Indonesia, tindakan pemerintah menetralisir surplus atau defisit neraca pembayaran terlihat dalam bagian lalu lintas moneter (monetary account). 4. Selisih Perhitungan Faktor yang dapat menyebabkan saldo neraca pembayaran tidak seimbang adalah adanya ketidaksamaan dengan kelengkapan informasi (imperfect information) dan atau adanya transaksi-transaksi yang tidak tercatat (unrecorded transaction). Dalam neraca pembayaran, transaksi-transaksi yang tidak tercatat ini dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan (statistical discrepancy). Istilah dalam bahasa Inggris yang juga digunakan untuk selisih perhitungan tersebut adalah error and omission. D. Lembaga-Lembaga Ekonomi Internasional Semakin beragamnya bentuk transaksi ekonomi yang terjadi di dunia, menghasilkan berbagai macam lembaga ekonomi internasional. Beragamnya lembaga kerja sama tersebut merupakan bukti setiap negara yang terlibat dalam kerja sama internasional menginginkan bentuk kerja sama yang kuat, stabil, dan memberikan kepastian serta dampak yang positif bagi para negara pesertanya. Berikut adalah beberapa lembaga ekonomi internasional yang ada di dunia. 1. Association of South East Asian Nation (ASEAN) ASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 bersamaan dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh lima menteri negara-negara Asia Tenggara, yaitu Singapura, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Malaysia. ASEAN didirikan dengan tujuan: a. mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam rangka semangat persahabatan dan kebersamaan; b. meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati keadilan dan ketertiban hukum antarnegara; dan c. bekerjasama dengan lebih efektif untuk meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri serta memperluas akses perdagangan dan pengkajian komoditas internasional. 5 2. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) MEA merupakan organisasi yang memiliki pola pengintegrasian ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN, termasuk Indonesia, telah menyepakati perjanjian tersebut yang lazimnya disebut juga dengan istilah ASEAN Economic Community. Pada KTT ASEAN yang ke-12 pada Januari 2007, para pemimpin di ASEAN menegaskan komitmen mereka dalam pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2015 yang telah diusulkan oleh ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Concord II serta adanya penandatanganan deklarasi CEBU mengenai percepatan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN di tahun 2015 dan untuk melakukan pengubahan ASEAN menjadi suatu daerah perdagangan yang bebas, investasi, tenaga kerja terampil, jasa, dan aliran modal yang lebih bebas lagi. Bentuk kerja sama yang disepakati dalam MEA adalah: 3. a. pengembangan SDM dan peningkatan kapasitasnya; b. langkah-langkah pembiayaan perdagangan; c. meningkatkan infrastruktur; d. pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN; dan e. meningkatkan peran sektor swasta guna membangun MEA. North American Free Trade Agreement (NAFTA) NAFTA merupakan persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara yang beranggotakan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Tujuan NAFTA, yaitu: 4. a. pencapaian persetujuan perjanjian perdagangan internasional meliputi sektor perbankan dan sektor keamanan; dan b. pemberian izin kepada tiga negara anggota untuk menyelenggarakan perdagangan bebas dan menghilangkan permbatasan kepemilikan bank dan lembaga keuangan lainnya. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) APEC merupakan organisasi kerja sama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada 1989 di Canberra, Australia. Organisasi ini beranggotakan Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Cili, Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Republik Rakyat Cina, Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Australia, dan Selandia Baru. 6 5. European Economic Community (EEC) EEC merupakan kerja sama yang terjadi dalam pasar bersama Eropa. Organisasi ini dibentuk pada Maret 1957 di Roma dengan tujuan menghilangkan hambatan perdagangan secara bertahap di negara-negara Eropa, khususnya di sekitar wilayah negara anggota. Pendirian EEC diprakarsai negara-negara Eropa Barat. Oleh karena itu, keanggotaan EEC hampir seluruhnya negara-negara Eropa Barat, seperti Jerman, Italia, Prancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, Yunani, Irlandia, Denmark, dan Inggris. 6. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) OPEC merupakan organisasi negara pengekspor minyak yang didirikan pada 1960 atas prakarsa lima negara produsen minyak terbesar yaitu Irak, Iran, Arab Saudi, Kuwait, dan Venezuela. OPEC didirikan dengan tujuan menjaga stabilitas harga minyak di pasar internasional, menghindarkan persaingan tidak sehat di antara negara-negara anggota OPEC, dan mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia. 7. World Trade Organization (WTO) WTO didirikan pada Januari 1995 yang merupakan pengganti General Agreement on Trade and Tariff (GATT) yang bertujuan mengatur masalah tarif dan perdagangan dunia serta menghilangkan rintangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan perdagangan dunia. 8. International Monetary Fund (IMF) IMF didirikan dengan tujuan memajukan kerja sama moneter internasional, mengusahakan kestabilan kurs, membantu mengatasi keseimbangan neraca pembayaran negara anggota, serta memberikan bantuan kepada negara anggota untuk mengurangi kesulitan pembayaran luar negeri. 9. World Bank Bank Dunia atau World Bank sebelumnya dikenal sebagai International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) merupakan badan keuangan internasional yang memberikan bantuan kepada setiap negara, terutama negara berkembang untuk meningkatkan kemajuan di bidang sosial dan ekonomi, antara lain pertanian, industri, perhubungan, dan pendidikan. Bank Dunia pada mulanya memiliki tujuan membantu perekonomian negara-negara yang hancur akibat Perang Dunia II. 7 E. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional Kerja sama ekonomi internasional merupakan kerja sama di bidang ekonomi yang terjalin antara suatu negara dengan negara lain. Kerja sama ini terwujud jika terdapat hubungan yang baik satu sama lain. Kerja sama ekonomi internasional bertujuan agar kedua belah pihak mendapatkan keuntungan tidak saja di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang lain seperti politik dan keamanan. Kerja sama di bidang ekonomi dapat berupa kerja sama bilateral, multilateral, regional, dan internasional. Berikut ini uraian bentuk kerja sama tersebut. 1. Kerja Sama Bilateral Kerja sama bilateral merupakan kerja sama yang melibatkan dua negara yang terjadi karena adanya beberapa alasan, misalnya karena faktor nilai historis yang sama antarnegara maupun kesamaan lainnya. Contohnya adalah kerja sama Indonesia dengan Jepang yang terjadi karena dahulu Jepang pernah menjajah Indonesia sebelum masa kemerdekaan. 2. Kerja Sama Multilateral Kerja sama multilateral merupakan kerja sama yang melibatkan lebih dari dua negara (banyak negara). Kerja sama ini bertujuan menjamin kepentingan negara-negara anggota. Contohnya adalah ASEAN, MEE, OPEC, dan APEC. 3. Kerja Sama Regional Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara di kawasan tertentu. Hal ini terjadi dengan tujuan salah satunya, yaitu memperkokoh kawasan tempat negara anggota berada. Contohnya adalah ASEAN yang terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang merupakan kerja sama masyarakat Eropa. 4. Kerja Sama Internasional Kerja sama internasional merupakan kerja sama yang tidak lagi dibatasi oleh teritorial negara. Kerja sama ini dapat berbentuk bilateral maupun multilateral seperti World Trade Organization (WTO). 8