PENGARUH INTERIOR TERHADAP MINAT

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
PENGARUH INTERIOR TERHADAP MINAT CUSTOMER DAN
PENINGKATAN PENJUALAN
Serviam Kumala A. Sari 1), Rianto B. Adihardjo 2)
1) Mahasiswa Program Studi MMT-ITS
2) Dosen Program Studi MMT-ITS
ABSTRAK
Department Store merupakan sarana berbelanja bagi masyarakat, dengan
beragamnya kepentingan dan keinginan pembeli maka diperlukan antisipasi untuk
menghadapi pesaing. Salah satunya adalah dengan memperhatikan interior sebagai
tempat dimana customer secara langsung berinteraksi dengan produk.
AB Department Store Plasa Surabaya (AB.DS) dan BC Department Store Plasa
Tunjungan (BC.DS) di Surabaya yang berskala nasional, mengeluarkan budget dan
dana yang tidak sedikit untuk terus mempercantik interior dan pelengkapnya.
Mengingat batasan waktu dan luasan objek penelitian maka bahasan berikut ini
hanya dalam 3 (tiga) island pada masing-masing Department Store.
Penelitian ini menganalisa profil dan minat pengunjung pada Department
Store setelah renovasi dilakukan, tanpa meninjau flow pengunjung dan perilaku
pembelian. Dari data kuesioner juga diketahui tingkat pengaruh aspek interior pada
minat mengunjungi Department Store terkait. Selain itu dengan investasi yang telah
dikeluarkan ditinjau tingkat kelayakannya pada penjualan produk pada 5 (lima) tahun
ke depan. Dengan menggunakan tabel histogram pada pengolahan kuesioner,
didapatkan data karakteristik customer pada kedua Department Store relatif sama
dimana kaum wanita merupakan mayoritas customer. Sedangkan dengan
menggunakan analisa faktor dan analisa regresi berganda, didapatkan kesimpulan
bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara aspek interior dengan minat untuk
mengunjungi, yaitu sebesar 73% pada AB.DS dan 75% pada BC.DS juga terdapat
faktor tak terdeteksi (e), yaitu faktor selain aspek interior yang juga mempengaruhi
minat mengunjungi sebesar 27% pada AB.DS dan 25% pada BC.DS.
Pada analisa investasi interior pada AB Department Store Plasa Surabaya dan
BC Department Sore Plasa Tunjungan di Surabaya diketahui bahwa investasi
dianggap cukup layak dengan tingkat IRR diatas discounted faktor yang
dipersyaratkan sebesar 20%, yaitu: AB.DS (Island Men: 34.98%, Island Youth:
20.55%, Island Children: 34.34%), untuk BC.DS (Island Men: 37.79%, Island
Youth: 35.46%, Island Children: 30.40%)
Kata kunci: Interior, Investasi, Apresiasi Customer
PENDAHULUAN
Department Store di Indonesia identik dengan penyedia kebutuhan fashion
masyarakat kota yaitu baju, tas, asesoris, kosmetika dan lain sebagainya ,namun
dalam beberapa dekade ini telah mengalami pengembangan dengan menyediakan
kebutuhan sehari-hari (supermarket), kebutuhan rumah tinggal, dan lain sebagainya.
ISBN : 979-99735-1-1
B-18-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Walaupun demikian fashion tetap memegang peranan penting dalam Department
Store ini, dengan kebutuhan masyarakat kota yang ingin tampil trendy.
Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, memiliki berbagai
Department Store yang beragam, mulai dari skala kecil hingga skala nasional. AB
dan BC Department Store adalah salah satu yang terbesar di Indonesia dengan
berbagai cabang yang tersebar di nusantara dan terus berkembang. Namun
bermunculannya Department Store yang ada, menimbulkan masyarakat mulai aware
dan berpikir kritis yang mana yang akan dituju untuk menghabiskan uangnya.
Apalagi ditunjang dengan kenyataan bahwa potensi membeli tidak hanya dari
masyarakat lokal, karena pendatang luar Surabaya juga memegang peranan cukup
besar. Hal ini disebabkan Surabaya dikelilingi oleh kota dengan potensi yang cukup
baik, misalnya Gerbangkertasusila. Selain itu pelabuhan laut dan udara di Surabaya
terus menunjukan pertumbuhan yang baik (Johan Silas,1996).
Kompetisi adalah persaingan antara penjual yang berusaha memuaskan
pelanggan dimana hal ini menjadi perhatian utama pada kedua Department Store
untuk tetap kompetitif. Cara terbaik untuk memuaskan pelanggan antara lain adalah
dengan memperhatikan kenyamanan mereka saat berbelanja, salah satunya adalah
interior yang ada haruslah dibuat cukup komunikatif dan senyaman mungkin.
If the store does not look current or timely or if it doesn’t express the look the
merchant feels customers will respond to, it should be remodelled. (Vilma Geer dan
Charles Brody IAI 1989,). Berdasarkan hal tersebut maka renovasi interior penting
untuk dilakukan untuk lebih mempercantik diri, sehingga mampu menarik minat
pengunjung.
Dari uraian diatas maka penelitian yang akan dibahas adalah mengetahui
pengaruh interior terhadap prilaku customer dan peningkatan penjualan. Sedangkan
tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan dan tingkat pengaruh aspek interior
terhadap minat mengunjungi customer pada Department Store terkait dan tingkat
kelayakan dari investasi yang dikeluarkan terhadap nilai penjualan 5 (lima) tahun ke
depan, yang akan dilakukan dengan:
1. Membuat karakteristik dan profil pengunjung
2. Menganalisa apresiasi customer terhadap aspek interor
3. Memprediksi tingkat penjualan 5 (lima) tahun ke depan
DASAR TEORI
Untuk mengetahui tingakat pengaruh interior terhadap perilaku customer dan
peningkatan penjualan maka dilkuakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat Survey
Dilakukan untuk mengetahui karakteristik pengunjung dengan mamakai metode
Judgemental Sampling, tabel histogram
2. Hubungan dan pengaruh antar variabel
Metode yang dipakai antara lain:
a. Analisa Faktor
Aspek interior disebut sebagai variabel independen dan minat mengunjungi
sebagai variabel dependen. Mengingat variabel independen cukup banyak
sehingga dengan memakai analisa faktor ini merupakan sarana yang tepat
membantu dalam pengerjaan regresi berganda selanjutnya, karena banyaknya
ISBN : 979-99735-1-1
B-18-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
variabel independen diadakan pengelompokan/grup terlebih dahulu sebagai
dasar pemakaian persamaan regresi berganda.
b. Analisa regresi berganda
Analisa regresi merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan garis
lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan
(Mason 1996,hal.489). Dalam hal ini analisa regresi dipergunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen yang akan
didapatkan dimana persamaan regresi adalah suatu persamaan matematis
yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel.
c. Anova (Analysis of Variance)
Dapat diketahui pengaruh semua variabel independen (secara simultan) di
dalam model regresi terhadap nilai variabel dependen. Karena banyaknya
aspek interior sebagai variabel independen sehingga memakai analisa regresi
berganda. Untuk mengetahui tingkat keeratan antar variabel menggunakan
koefisien korelasi (r) dan determinasi (r2) dimana nilai r menunjukan nilai
hubungan pada variabel independen dan dependen sedangkan r2 menunjukan
tingkat pengaruh antar variabel tersebut.
3. Membuat Trend Penjualan
Metode : Time Series
Pola penjualan pada AB dan BC Department Stores mempunyai kecenderungan
pengulangan pada satuan waktu tertentu dalam hal ini adalah dalam tiap
Quarters.
4. Analisa Investasi
Metode : IRR
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan kas di masa mendatang. Jika tingkat suku
bunga lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang disyaratkan) maka
investasi dianggap menguntungkan/layak
ISBN : 979-99735-1-1
B-18-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
METODOLOGI
Perumusan Masalah dan Tujuan
Penelitian
Tinjauan
Pustaka
Data Sekunder
Data Primer Populasi
Kuesioner
Validitas
N
Y
Kajian terhadap inventasi
Interior
Survey
Analisa Data dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
HASIL PEMBAHASAN
Dari langkah-langkah perhitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut:
1. Karakteristik pengunjung.
a. AB.DS
Kaum wanita (82%) usia 31-40 tahun (42%) pendidikan S1(40%) berprofesi
PNS (40%), penghasilan 3-5 juta rupiah (44%), pengeluaran per bulan 1-2
juta rupiah (18%), status rumah tinggal adalah milik pribadi dan kontrak
(masing-masing 24%), lokasi kediaman pada Lain-lain (42%), luasan <180
m2 (82%), kunjungan dalam 3 bulan terakhir 2-3 kali (48%), lama kunjungan
1-2 jam (48%), pada hari sabtu (62%), jam kunjungan pada siang hari (50%),
pengeluaran berbelanja 250 ribu-500 ribu rupiah (40%), alasan kedatangan
untuk refreshing (68%) Untuk keinginan responden selain pada AB.DS
mereka memilih Plaza Department Store sebagai alternatif (58%) dan Sogo
Department Store (42%).
ISBN : 979-99735-1-1
B-18-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
b. BC.DS
Kaum wanita (74%) usia 31-40 tahun (38%) pendidikan S1(42%) berprofesi
pegawai swasta (38%), penghasilan 5-10 juta rupiah (46%), pengeluaran per
bulan 3-5 juta rupiah (48%), status rumah tinggal adalah milik pribadi
(masing-masing 56%), lokasi kediaman pada Lain-lain (42%), luasan 180300 m2 (38%), kunjungan dalam 3 bulan terakhir 2-3 kali (38%), lama
kunjungan 1-2 jam (54%), pada hari sabtu (44%), jam kunjungan pada siang
hari (48%), pengeluaran berbelanja 250 ribu-500 ribu rupiah (38%), alasan
kedatangan untuk berbelanja (51%). Untuk keinginan responden selain pada
BC.DS mereka memilih Sogo Department Store sebagai alternatif (84 %),
Rimo Department Store (5%), dan Plaza Department Store (1%).
2. Hubungan dan pengaruh antar variabel
Berdasarkan pengolahan analisa faktor, variabel independen dikelompokkan
menjadi 6 variabel, sebagai berikut:
a. AB.DS (Plasa Surabaya)
X1 = Kondisi kasir, penataan kasir, kondisi area ganti, pencapaian area
ganti (4 variabel).
X2 = Warna, komposisi warna dan keamanan (3 variabel)
X3 = Kondisi AC, sistem AC , kondisi display, dan penataan display (4
variabel)
X4 = Sistem musik dan panataan musik (2 variabel)
X5 = Kondisi Customer Service dan penataan area Customer Service (2
variabel)
X6 = Kondisi Lampu dan penataan Lampu (2 variabel)
Catatan :
untuk warna dinding,lantai dan plafond telah digabung menjadi
1 variabel yaitu warna, karena dianggap similar. Setelah itu
dengan analisa faktor dibuat pengelompokan variabel sehingga
dihasilkan constanta pada tiap variabel independen.
Y= 0.474+0.219X1+0.217X2+0.155X3+0.103X4+0.072X5+0.372X6+e
Dapat diketahui dari data diatas, constanta (a) mempunyai nilai 0.474, hal ini
berarti minat untuk mengunjungi akan turun jika tidak didukung oleh interior
yang baik, sedangkan kontribusi pada aspek interior diketahui bahwa X6
memberikan kontribusi terbesar sebesar 37.2% pada variabel dependen,
sedangkan X1 sebesar2 21.9%, X2 sebesar 21.7%, X3 sebesar 15.5%, X4
sebesar 10.3% dan X5 sebesar 0.7%
Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dengan uji r untuk mengetahui hubungan dan uji r2 untuk
mengetahui pengaruh, dimana hasil yang didapat adalah : r=0.857, r2=0.735
berarti terdapat 85% hubungan dan tingkat pengaruh sebesar 73.5% antara
variabel independen dan dependen.Hal ini berarti interior toko mempunyai
hubungan sebesar 85.7% dan berpengaruh sebesar 73.5% pada minat untuk
mengunjungi customer
Nilai e merupakan konstanta diluar variabel independen yang juga
mempengaruhi minat pengunjung untuk datang pada AB DS, dimana didapat
e= 1-0.735 = 0.27
ISBN : 979-99735-1-1
B-18-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Dalam hal ini berarti bahwa terdapat faktor sebesar 27% selain interior yang
ikut mempengaruhi minat mengunjungi. Nilai ini merupakan nilai perkiraan,
untuk lebih detailnya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.
b. BC.DS (Plasa Tunjungan)
X1 = Kondisi kasir, penataan area kasir,area ganti dan pencapaian area
ganti (4 variabel)
X2 = warna dan komposisi warna (2 variabel)
X3 = Kondisi AC, sistem AC (2 variabel)
X4 = Musik, Kondisi musik dan Keamanan (3 variabel)
X5 = Penataan customer service dan pencapaian customer service (2
variabel)
X6 = Kesan Lampu dan Penataan Lampu, Display dan penataan Display
(4 variabel).
Catatan : untuk warna dinding,lantai dan plafond telah digabung menjadi
1 variabel yaitu warna, karena dianggap similar.
Y = 0.0456+0.310X1+0.171X2+0.129X3+0.113X4-0.159X5+0.276X6+e
Dapat diketahui dari data diatas, constanta a mempunyai nilai 0.0456, hal ini
berarti minat untuk mengunjungi mengalami peningkatan jika didukung oleh
interior toko yang baik, sedangkan kontribusi aspek interior terhadap minat
mengunjungi adalah
X1 memberikan kontribusi sebesar 31%, X6
memberikan kontribusi sebesar 27.6% pada variabel dependen, sedangkan X2
sebesar 17.1 %, X4 sebesar 12.9%, X3 sebesar 11.3% dan X5 sebesar 0.159% atau tidak ada pengaruhnya.
Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dengan uji r untuk mengetahui hubungan dan uji r2 untuk
mengetahui pengaruh, dimana hasil yang didapat adalah : r=0.866,r2=0.750
berarti terdapat 86.6% hubungan dan tingkat pengaruh sebesar 75% antara
interior toko dan minat mengunjungi. Nilai e merupakan konstanta diluar 2
variabel yang juga mempengaruhi minat pengunjung untuk datang pada AB
DS, dimana didapat e= 1-0.750 = 0.25
Dalam hal ini berarti bahwa terdapat faktor sebesar 25% selain interior yang
ikut mempengaruhi minat mengunjungi, nilai merupakan perkiraan, untuk
lebih detilnya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.
3. Analisa Investasi
Berdasarkan pengolahan data Time Series didapatkan proyeksi penjualan
terhadap 3 (tiga) island pada masing-masing Department Store yang kemudian
dianalisa tingkat kelayaknnya terhadap nilai investasi renovasi interior. Dan
didapatkan data sebagai berikut:
A. AB.DS (dalam ribu rupiah)
1. Island Men
a. Net Cash Flow di akhir tahun ke-6
b. IRR
ISBN : 979-99735-1-1
B-18-6
: Rp. 3.094.455
: 34.98%
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
2. Island Youth
a. Net Cash Flow di akhir tahun ke-6
b. IRR
3. Island Children
a. Net Cash Flow di akhir tahun ke-6
b. IRR
B. B. BC.DS (dalam ribu rupiah)
1. Island Men
Net Cash Flow di akhir tahun ke- 6
IRR
2. Island Youth
a. Net Cash Flow di akhir tahun ke-6
b. IRR
3. Island Children
a. Net Cash Flow di akhir tahun ke-6
b. IRR
: Rp. 1.898.778
: 20.55%
: Rp. 2.162.383
: 34.34%
: Rp. 5.310.625
: 37.79%
: Rp. 6.169.380
: 35.46%
: Rp. 4.115.554
: 30.40%
KESIMPULAN
1. Terdapat hubungan yang cukup erat antara aspek interior dan minat
menghubungisebesar 73% pada AB.DS dan 25% pada BC.DS.
2. Terdapat faktor lain selain aspek interior yang juga mempengaruhi minat
customer dimana diperlukan adanya penelitian lebih lanjut.
3. Investasi yang dilakukan cukup layak dibandingakan dengan nilai penjualan
datas discounted factor, yaitu 20%.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari.1997.Analisa Regresi,Teori, Kasus dan Solusi-Edisi 2, Yogyakarta:BPFE.
Djamin, Zulkarnain.1999. Perencanaan dan Analisa Proyek. Jakarta:LP FE
Universitas Indonesia.
Geer, Vilma and Broddy, Charles E. 1989. Designing to Sell, A Complete Guide to
Retail Store Plan and Design.New York: Mc Graw-Hill Book Company.
Rangkuti,Freddy.1997.Riset Pemasaran. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Richard I.Levin-S.Rubin,David. Statistics for Management. The University of North
Carolina at Chapel Hill : Prentice-Hall International, Inc.
Silas, Johan.1996. Kampung Surabaya Menuju Metropolitan. Surabaya, Yayasan
Keluarga Bhakti Surabaya, PT.Gramedia.
Singarimbun, Masri dan Effendi,Sofian.1995.Metode Penelitian Survai Edisi Revisi.
Jakarta: LP3ES.
ISBN : 979-99735-1-1
B-18-7
Download