57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di Matahari Department Store Mall Ratu Indah. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama bulan April 2011 di mulai pada saat pengambilan data pertama mengenai sejarah dan gambaran umum Matahari Department Store sampai selesai untuk pengambilan sampel dari para pelanggan. 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA 3.2.1 Jenis Data Jenis data terdiri dari: a. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi dari instansi maupun pihak-pihak lain yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas. b. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka yang dapat dihitung. 3.2.2 Sumber Data a. Data Primer Pengambilan data primer dilakukan dengan cara meneliti langsung kepada pelanggan Matahari Department Store. Data ini diperolah melalui observasi, wawancara dan kuesioner atau angket. 58 b. Data Sekunder Data yang diperoleh berupa informasi tertulis, dokumentasi dan laporanlaporan perkembangan Matahari Department Store serta dari buku yang mempunyai hubungan dengan masalah yang akan dibahas. 3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan menelaah bahan-bahan pustaka seperti buku-buku yang memuat teori-teori, karya ilmiah dan bahan lain yang relevan dengan penelitian. 2. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan secara langsung di objek penelitian. Metode digunakan ada 2 jenis yaitu observasi dan kuesioner. a. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi yang sebenarnya di lokasi penelitian. b. Kuesioner yaitu dengan membagikan daftar pertanyaan kepada konsumen yang menjadi reponden secara langsung untuk kemudian dijawab sesuai dengan kedaan sebenarnya sehingga informasi dengan realitas dan validitas setinggi mungkin. diperoleh 59 3.4 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Matahari Departement Store Mal Ratu Indah. Asumsi dalam penelitian ini bahwa jumlah populasi tidak terbatas. Menurut Likert sampel diambil paling sedikit 30, 50, 75, 100 atau kelipatannya (Riduwan, 2008: 45). Maka dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 150 sampel dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal dalam penelitian (n = 30). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan sewaktu – waktu sampai jumlah sampel (quota) yang diinginkan terpenuhi. Siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel. 3.5 SKALA PENGUKURAN PENELITIAN Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan di ukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini di gunakan Skala Likert yang merupakan salah satu bentuk dari Skala Sikap. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Menurut Simamora (2002: 46) Skala Likert, yang juga di sebut summatedratings scale, merupakan teknik pengukuran sikap yang paling luas di gunakan dalam riset pemasaran. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Pertanyaan yang di berikan adalah 60 pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh, dan Sembilan. Yang pasti ganjil. Semakin banyak pilihan jawaban, maka jawaban responden semakin terwakili. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut (Riduwan, 2008: 86): Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat setuju (SS) = 5 Sangat setuju (SS) = 1 Setuju (S) =4 Setuju (S) Netral (N) =3 Netral (N) = 3 Tidak Setuju (TS) = 2 Tidak Setuju (TS) = 4 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Sangat Tidak Setuju =2 (STS) = 5 3.6 METODE ANALISIS DATA Adapun metode analisis yang digunakan untuk pengujian dan pembuktian hipotesis adalah analisis kuantitatif yaitu analisis melalui pengumpulan data – data dari koesioner yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang menggambarkan seberapa besar pengaruh komunikasi pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen yang berkunjung pada ritel Matahari Departement Store. 3.6 ALAT ANALISIS DATA a. Uji Validitas dan Reabilitas Pada setiap pengukuran selalu diharapkan diperoleh hasil ukur yang akurat dan objektif. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah alat 61 ukur yang digunakan harus valid atau sahih dan reliabel atau andal (Simamora, Bilson : 2002: 58). Uji validitas digunakan untuk mendapatkan validitas yang tinggi dari instrumen penelitian sehingga bisa memenuhi persyaratan. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan guna memperoleh gambaran yang tetap mengenai apa yang diukur. Uji validitas dan reabilitas ini dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment yang diperoleh melalui analisa data dengan menggunakan SPSS version 19.0 for windows. Item yang memiliki daya beda cukup tinggi akan dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan reliabilitas koefisien alpha yang diperoleh melalui analisis data dengan menggunakan SPSS version 19.0 for windows. Item-item dalam skala yang memiliki validitas yang baik dan reliabel akan digunakan untuk mengukur. b. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi linear berganda yaitu analisis yang digunakan untuk menghitung pengaruh variabel independen (X1, X2, X3, dan X4) terhadap variabel dependen (Y) apabila terjadi perubahan pada satu satuan dari variabel independen (X1, X2, X3, dan X4). Rumus yang digunakan adalah: Y = a + b1 . X1 + b2 . X2 + b3 . X3 + b4 . X4 Dimana: Y = Perilaku pembelian X1 = Advertising X2 = Personal Selling 62 X3 = Sales promotion X4 = Publicity a = Koefisien regresi konstan c. Analisis korelasi Yaitu untuk mengetahui keeratan hubungan antara kedua variabel yang dianalisis, dimana hubungan dinyatakan oleh besarnya angka koefisien korelasi dan arah dinyatakan oleh tanda positif atau negative. Apabila r = + 1 atau mendekati + 1, maka korelasi antara dua variabel dikatakan positif, sangat kuat dan bersifat searah, artinya kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. - Apabila r = 0 atau mendekati, maka hubungan antara dua variabel (X dan Y) sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. - Apabila r = - 1 atau mendekai - 1, maka korelasi dikatakan negatif, dan bersifat tidak searah bahwa kenaikan nilai X terjadi bersamasama penurunan nilai Y demikian pula sebaliknya. d. Koefisien determinasi (r2), digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variable X terhadap Y. e. Uji Parsial (Uji-t) Uji-t digunakan untuk menguji hubungan masing-masing variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y), dengan formulasi sebagai berikut : Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05), dengan ketentuan sbb: 63 - Jika thitung > ttabel, maka variabel independent (X1 dan X2) mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependent (Y). - Jika thitung < ttabel, maka variabel independent (X1 dan X2) tidak mempunyai keeratan hubungan yang signifikan dengan variabel dependent (Y). f. Uji Simultan (Uji-F) Uji-F digunakan untuk mengetahui hubungan/pengaruh secara bersamasama variabel independent (X1 dan X2) terhadap variabel dependent (Y), dengan formulasi sebagai berikut : Dengan ketentuan sebagai berikut : H0 = tidak ada hubungan antara variabel-variabel yang berhubungan dengan variabel independen H1 = minimal ada satu variabel dependen yang berhubungan dengan variabel independen α = 5% a) Jika Fhitung < Ftabel, maka variabel independent (X1 dan X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y), H0 di terima. b) Jika Fhitung > Ftabel, maka variabel independent (X1 dan X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y), H0 di tolak. 64 3.7 DEFENISI OPERASIONAL Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel yang didefinisikan secara operasional sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam melakukan penelitian juga sebagai petunjuk bagi yang membaca. 1. Variabel Independen (X) Yaitu variabel bebas yang tidak tergantung pada variabel lainnya atau bisa disebut sebagai variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Pada penelitian ini berupa strategi komunikasi pemasaran yang dapat didefinisikan sebagai segala dan bentuk upaya yang digunakan untuk menawarkan produk atau jasa kepada konsumen, dengan metode-metode yang diharapkan dapat menarik serta meningkatkan kepuasan konsumen. Bentuk-bentuk strategi komunikasi pemasaran yang dimaksud penulis pada penelitian ini adalah: a. Periklananan (Advertising → X1) Bentuk komunikasi tidak langsung yang di dasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disususn sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenengkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian dan juga merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak di gunakan perusahaan dalam memepromosikan produknya. b. Penjualan Personal (Personal selling → X2) Komunikasi orang perorangan dalam penjualan dengan mencoba membantu dan melayani konsumen dalam proses pembelian. Interaksi langsung dengan calon konsumen, misalnya presentasi, pemberian sampel atau demo yang bersifat personal. 65 c. Promosi Penjualan (Sales promotion → X3) Adalah bentuk persuasi yang langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. d. Publisitas (Publicity → X4) Publisitas merpakan salah satu teknik yang sering digunakan dalam program publiciy relation, karena mampu menjangkau opini publik yang dapat mendukung produk/jasa serta membentuk suatu perceived quality dalam benak konsumen. 2. Variabel Dependen (Y) Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Pada penelitian ini berupa keputusan pembelian konsumen. Keputusan Pembelian merupakan perilaku konsumen yang teramati dari perilaku pembelian konsumen merupakan salah satu tahap dari proses pembuatan/pengambilan keputusan konsumen (Consumenr Decision Making) dimana mengandung variabel bebas atau independent variabel yang terdiri dari: a) Bagaimana konsumen mengidentifikasi kebutuhannya akan suatu produk. b) Alternatif apa yang bisa dihadirkan untuk konsumen c) Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif tersebut d) Bagaimana keputusan pembelian konsumen