PENDAHULUAN Definisi llmu Gizi Beberapa definisi ilmu gizi (nutrition) antara lain: 1. Ilmu gizi adalah ilmu tentang pemberian zat-zat gizi kepada tubuh secara benar atau analisis mengenai pengaruh makanan terhadap organisme hidup. 2. Hubungan antara manusia dan makanannya dan membahas aspek psikologikal dan sosial demikian juga fisiologi dan biokimianya. 3. Proses dimana makhluk hidup memanfaatkan makanan untuk energi, pertumbuhan dan perkembangan, dan juga pemeliharaan. Hal ini meliputi mengkonsumsi makanan untuk menyediakan nutrisi (1) penting bag! fungsi tubuh yang tidak dapat disintesa dan (2) yang dimanfaatkan tubuh untuk menghasilkan komponen esensial. Gizi tidak tianya membahas pencernaan makanan untuk menyediakan nutrien namun juga nnendiskusikan tentang penyerapan dan pengiriman nutrien kepada sel dimana sel-sel tersebut akan memanfaatkan dan mengeluarkan produk sisa. 4. Ilmu gizi adalah ilmu makanan, nutrien dan substansi lain yang menyertainya, peranannya, interaksi dan keseimbangan dalam hubungannya dengan kesehatan dan penyakit dan berbagai proses dimana makhluk hidup mengunyah, mencerna, menyerap, mendistribusikan, memanfaatkan dan mengeluarkan substansi makanan (The Council of Foods and Nutrition of the American Medical Association). Belakang Sejarah Gizi Perkembangan ilmu gizi dapat dibagi menjadi tiga era: (1) naturalistic era (400 BC -HUSO); (2) chemical-analitical era (1750 - 1900); dan (3) biological era (1900 - sekarang). Naturalistic era • Pandangan orang tentang makanan berbeda-beda: taboo, magic power, obat • Akhir dari era ini ditandai dengan penemuan lemon dan juice lemon dapat digunakan untuk mengobati skorbut. Universitas Gadjah Mada Naturalistic Era • Ditandai dengan berbagai penemuan yang berkaitan dengan prosesproses kimia/biokimia • Lavoisier (bapak gizi): mempelajari tentang respirasi, oksidasi dan kalorimetri • Awal abad ke-19 dikembangan karbon, hidrogen dan berbagai nitrogen dalam metode guna senyawa penentuan organik Mulai dikembangan penelitian menggunakan hewan coba Biological era • Ditandai dengan penemuan vitamin oleh Funk (tadinya disebut vitamine, vita = esensial untuk hidup, amine = mengandung nitrogen) • Beberapa vitamin lain ditemukan, termasuk adanya klasifikasi vitamin larut air dan vitamin larut oleh lemak • Mulai tahun 1955 disebut juga sebagai era seluler atau molekuler, ditandai dengan perkembangan mikroskop elektron, ultrasentrifuse, teknik mikrokimia, radioisotop, isotop stabil dan immunoassays. Gizi (nutrient) Zat gizi diartikan sebagai substansi biokimia yang digunakan oleh tubuh dan harus dalam jumlah yang cukup dari makanan yang dikonsumsi. Ada enam macam zat gizi: 1. Air 2. Protein 3. Karbohidrat 4. Lemak 5. Mineral, dan 6. Vitamin Konsep-konsep dasar gizi Gizi terkait erat dengan pemilihan makanan, percernaan dan pemanfaatan zat g izi ofeh tubuh Wanusia memerlukan zat gizi esensial untuk fungsi-fungsi biokimiawi tubuh. Zat gizi acertukan tubuh dalam bentuk kombinasi untuk dapat Universitas Gadjah Mada memberikan efek fisiologis. Zat gizi yang diperlukan untuk hidup, turnbuh dan berkembang serta untuk kesehatan atdiperoleh dari makanan. Tidak ada makanan individual yang esensial atau tidak ada zat gizi yang superior untuk tiap orang Zat gizi yang sama diperlukan oleh setiap orang, namun demikian kebutuhan zat gizi tertbeda antara individu yang satu dengan yang lain Penanganan (handling) terhadap makanan akan mempengaruhi jumlah zat gizi, keamanan, kenampakan, rasa dan harga. Tubuh memiliki kemampuan mengkonversi zat gizi tertentu untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya Zat gizi esensial mutlak diperlukan oleh tubuh, tetapi tidak bisa disintesis sehingga harus ada dalam makanan. Sedangkan zat gizi non-esensial diperlukan oleh tubuh dan dapat disintesis oleh tubuh Selain air, zat gizi yang menduduki prioritas tinggi bagi tubuh adalah energi, yang harus disuplai dari luar (karbohidrat, lemak dan protein) Tubuh manusia sangat adaptif sehingga dapat mentolerir zat gizi yang bervariasi . Nilai gizi makanan sangat relatif, tergantung pada: (1) macam dan jumlah zat gizi yang dapat digunakan tubuh, (2) jumlah dan bioavailabilitas zat gizi dalam makanan lain, dan (3) kebutuhan zat gizi tubuh Variasi makanan dalam menu mengurangi probabilitas kekurangan zat gizi atau toksisitas yang disebabkan komponen non-nutritif Bila asupan zat gizi tertentu berubah maka zat gizi yang lain juga berubah agar dicapai keseimbangan/tidak mengalami gangguan Makanan mempunyai peran selain fisiologis namun juga personal, sosial dan budaya. Universitas Gadjah Mada Kaitan Ilmu Gizi dengan ilmu-ilmu yang lain Medical Science Biochemistry Physiology Universitas Gadjah Mada Biology NUTRITION Food Science Microbiology