MASYARAKAT AGRARIS A.KAITAN TEKNOLOGI DENGAN STRUKTUR SOSIAL. TOPIK INI MEMBAHAS TENTANG MASYARAKAT AGRARIS YG MERUPAKAN KELANJUTAN TOPIK TERDAHULU PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN DAN BUDAYA AKAN MEMPENGARUHI PRODUKSI PERTANIAN SEHINGGA BERDAMPAK PADA : (1) PENINGKTAN PRODUKSI PER SATUAN LAHAN. (2) KEPADATAN PENDUDUK TINGGI DAN PEMUKIMAN SDH MENETAP. (3) PENINGKATAN CADANGAN MAKANAN. AKIBAT PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI AKAN MEMBAWA DAMPAK YANG KOMPLEK DITENGAH DITENGAH-TENGAH MASYARAKAT TERHADAP BID SOSIAL, BUDY, EKONOMI, POLTK. • Oleh sebab masyarakat harus bisa menjaga diri sehubungan dengan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan tekonologi dan perkembangan penduduk. • Teknologi pertanian yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil panen persatuan lahan garapan sesuai dengan tingkat kesuburan tanahnya. • Menurut Robert Malthus sebagian para petani tidak menyadari bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi cenderung tidak membuat masyarakat petani sejahtera. • Banyak pendapat yang mengatakan bahwa peradaban masyarakat agraris tidak membawa orang lebih sejahtera. • Pendapat seperti itu merupakan kesalahan besar dan sulit di uji kebenarannya. • Namun yang jelas pada masyarakat agraris rata-rata orang tidak mendapatkan keuntungan yang spektakuler untuk meningkatkan kesejahteraannya secara pribadi. • Negara Agraris memberikan peluang kepada lebih banyak orang untuk bisa hidup dan sebagian mereka dapat menghidupi diri sendiri. • Pertanyaan berikut : Apakah masyarakat agraris dapat mengatasi masalah lingkungannya? • Tapi yang jelas menurut Lenski and Lenski (1982) adalah bahwa masyarakat agraris kurang bisa memanfaatkan lingkungan alamnya secara bervariasi dan begitu juga dengan kehidupannya ( monoton ). Apalagi jika dikaitkan dengan evolusi teknis dalam bidang pertanian, sosial politik dan lain sebagainya. • Manusia agraris lebih suka dan nyaman menyerahkan kehidupannya langsung kealam melalui prilaku sesuai dengan budaya yang mereka anut. B. Beberapa contoh Masyarakat Agraris. • Kami merupakan masyarakat agraris yang cukup besar, karena begitu banyak catatan tertulis sampai saat ini yang kami tinggalkan. • Saat ini pada umumnya masyarakat atau negara yang kurang berkembang/miskin didominasi oleh masyarakat agrararis meskipun ada tambahan variabel teknologi industri. Geertz (1965) memberikan contoh, seperti Indonesia. Cina, India, Peru, dan lainnya. • Gambaran masyarakat tersebut sebagian besar didapat dari para sejarawan, antropolog, sosiolog, ekonom dan lain-lain Yang telah berkontribusi besar dlm memberikan pemahaman. • Jika dibandingkan dengan masyarakat terdahulu, yang lebih banyak dikenal adalah masyarakat hortikultura yang sudah maju seperti chiefdom di Amerika, bangsa Aztec dan suku Inca. • Arkeolog dari masyarakat agraris di Barat dan Asia Timur telah berperan besar karena telah membuat catatan tertulis beberapa abad setelah masa transisi dari masyarakat yang sederhana. Data-data tersebut sangat mengesankan. • Brown (1988) mencatat bahwa masyarakat yang paling melek hurufpun sangat sedikit menulis atau mengkritisi sejarah. • Untuk India, Sumber dokumenter yang sangat diandalkan untuk menggambarkan peradaban agraris klasik hampir tidak ada. Bahkan yang relatif terdokumentasi dengan baik dalam pelajaran sejarah adalah seperti penurunan dan jatuhnya Roma ( Lihat Bowersock di Yoffee dan Cowgill, 1988 ). II. Teknologi A. Bajak pengganti tenaga manusia. • Teknologi agraris sangat erat kaitannya dengan bajak dan ternak, walaupun masyarakat hortikultura yang maju seperti Kekaisaran Inca tidak menggunakan bajak. • Mereka mengkaji teknologi dasar dari bajak dan membuat inovasi yang lebih canggih. Alat tersebut bisa dioperasikan tanpa tenaga manusia. Sehingga keuntungan yang didapat lebih banyak. Teknologi yang mereka gunakan ini nantinya menjadi salah satu dasar munculnya revolusi Industri. B. Ragam dan Peningkatan • Pertama kali bajak digunakan di Timur Tengah sekitar 5.000 tahun yang lalu. Secara phisik, bajak tersebut sangat sederhana dan hanya bisa membajak tanah sedalam sepuluh sampai limabelas sentimeter untuk persiapan penyemaian bibit tanaman. • Pada tanah kering kemampuan bajak cukup memadai dan hal ini umum digunakan di California untuk menggemburkan tanah, memberikan penghalang untuk penguapan kelembaban tanah dan menghancurkan gulma ( tanaman pengganggu ). • Perkembangan teknis berikutnya, sudah mulai revolusioner, dimana manusia sudah mulai menciptakan gerobak yang ditarik oleh hewan sehingga bisa membawa hasil panen ketempat yang lebih jauh dan jumlahnya lebih besar. • Dengan demikian hal ini dapat memperluas perdagangan dan otoritas politik. • Disamping itu juga dari pergerakan hewan penarik gerobak ini, dapat digunakan juga oleh militer untuk membawa persediaan bahan makanan, membawa barang rampasan sehingga hal ini dimungkin untuk dikembangkan agar bisa masuk kedalam organisasi militer. • Saat teknologi sudah dianggap canggih, bajak masih tetap digunakan, seperti di dataran tinggi Peru dan Spanyol. Bahkan di Peru bajak dari masyarakat Hortikultura masih digunakan secara luas. • Hal ini akan menarik jika membandingkan kedua teknologi dizaman yang berbeda ini dari sudut produktivitas tenaga kerja. Kami menduga bahwa pembudayaan bajak yang sederhana akan dapat meningkatkan produktivitas kerja. C. Bajak Moldboard, sebuah Contoh lanjutan Evolusi Teknologi. • Perkembangan teknologi pada masyarakat agraris dapat diilustrasikan dengan evolusi bajak. Dari bajak yang sederhana sampai kepada bajak Moldboard. • Moldboard di anggap sebagai bajak yang tepat, karena ia dapat memotong rumput dan membalikan tanah. • Dengan cara kerja yang demikian, bajak tersebut dapat membantu mengembalikan nutrisi yang tercuci dipermukaan dan sangat baik untuk membebaskan tanah dari gulma pada iklim lembab karena ia tidak merusak sistem akar pada tanaman. • Perlu tenaga yang lebih besar utk menggerakannya. Disamping sapi kuda juga digunakan. • Bajak berat yang dikenal pada zaman Romawi, digunakan juga pada periode abad pertengahan di Eropa, di mana memungkinkan mereka untuk membudidayakan tanaman karena daerah utara pegunungan alpen tanahnya lebih produktif dibanding wilayah lainnya. • Sebelum menggunakan bajak moldboard, masyarakat yang bermukim di Eropa Utara sebagian besar menggunakan bajak seperti awalnya untuk mengolah tanah untuk pembudidayaan tanaman. • Pada seribu tahun yang lalu, 80% Eropa masih ditutupi oleh hutan lebat dan hanya dibuka dengan menggunakan bajak oleh kelompok perintis yang berlangsung sampai 1300 SM atau lebih. • Pemakaian bajak yang berat diperlukan untuk melakukan inovasi oleh masyarakat karena ini memang bukan akhir dari penemuan, namun hal ini untuk evolusi teknologi bajak. • Sebuah artikel baru-baru ini oleh Hugh Sidney (1992) dalam Time menggambarkan bahwa petani AS sudah meninggalkan bajak moldboard untuk mendukung teknik baru yang lebih baik agar tanah terlindungi dari erosi dan dapat meningkatkan hasil panen. • Bill Richards, kepala Pertanahan AS menyebut hal ini adalah sebuah revolusi budaya dalam menjaga konservasi tanah. • Menurut Sidney bahwa ; Alih-alih menggunakan teknologi bajak tradisional, petani meninggalkan residu dari tanaman tahunan untuk menahan tanah dan kelembaban yang tumbuh melalui pembusukan residu. • Dilain pihak rotasi tanaman juga dilakukan untuk memecah siklus serangga. Gulma yang tidak dinginkan diberantas dengan herbisida yang dapat merusak lingkungan. • Teknik-teknik yang dikenal setengah abad yang lalu, tidak diadopsi secara luas karena tidak menguntungkan secara ekonomi. • Sekarang masalah lingkungan, politik dan ekonomi telah menyatu untuk mendorong revolusi pertanian. • Salah satu indikator bagaimana drastisnya perubahan pandangan terhadap alat pertanian, maka hal ini tercermin dalam penjualan bajak moldboard dalam negeri. Dari 60.000 bajak yang diproduksi pada tahun 1970, hanya terjual 6.300 unit pada tahun 1991 D. Perkembangan Teknologi lainnya (logam, kain, kapal, dll) • Pada masa yang sama terjadi juga perkembangan untuk barang-barang lainnya seperti logam, tenun, perkapalan, tembikar, peralatan militer dan lainnya. Banyak perkembangan yang terjadi diera agraris ini. • Dilain pihak banyak sarjana yang menyampaikan bahwa inovasi itu datangnya tidak teratur dan dalam jangka waktu yang lama dan nantinya akan statis. • Jika dibandingkan dengan zaman modern tingkat ratarata dari inovasi teknis sangat lambat dan mungkin melambat setelah limaribu tahun sebelum masehi ketika besi, tembikar, tenun, perkapalan dan peralatan militer ditemukan. • Hal ini tampak dari inovasi penting yang ditemukan seperti : metal, besi dikembangkan oleh orang Turki modern sekitar 3400 SM, bukan oleh masyarakat tengah Mesopotamia dan Mesir. • Hal ini juga menjadi catatan bahwa perkembangan yang lebih cepat adalah di Eurasia dari pada di Amerika atau Afrika. • Lenski dan Lenski memperkenalkan beberapa hipotesis utama untuk memperhitungkan efek ini pada Bab 24-28. • III. Efek Demografi. • A. Kepadatan Penduduk yang Tinggi. • Konsekuensi utama dari pencapaian teknologi agraria berdampak kepada kepadatan penduduk yang membutuhkan lahan yang luas untuk bermukim dan bercocok tanam. Akibat lainnya ternak juga susah untuk mencari makan pada lingkungan tertentu krn lahan sudah habis. • Teknik yang dikembangkan oleh masyarakat holtikultura mungkin bisa menjadi support bagi masyarakat agraris. • Di sisi lain pembukaan lahan baru yang luas di Eropa mengakibatkan peningkatan kepadatan populasi penduduk. (Kita bertanya-tanya mengapa teknologi hortikultura tidak diterapkan diwilayah Eropa pada periode sebelumnya ). Mungkin hal ini dianggap banyak menimbulkan dampak. • Selain kepadatan rata-rata penduduk, teknologi agraria memungkinkan urbanisasi penduduk ke tingkat yang lebih besar. Pertama, Pengolahan tanah bagi petani yang menggunakan teknologi agraria dianggap lebih produktif. Sehingga mereka tidak berkeinginan pindah kekota untuk mencari pekerjaan. Kedua, Daratan dan laut merupakan jalur transportasi yang memungkinkan untuk memasok kebutuhan kota-kota besar seperti Roma, Baghdad, dan Cina. Bahkan mereka sudah menggunakan transportasi maritim yang berstandar modern di Mediterania. • Populasi masyarakat agraris juga berfluktuasi secara substansial karena : Kelaparan, wabah penyakit dan kerusuhan politik (perang sipil, penaklukan oleh bangsa lain dll). • IV. Organisasi Sosial. • Pembentukan Organisasi Sosial. • Masalah kekerabatan dalam masyarkat relatif penting untuk mengatur kehidupan sosial. • Sebagai masyarakat agraris yang sedang berkembang, peningkatan jumlah penduduk yang beralih profesi dari produsen primer ke pekerjaan lain meningkat. • Ketika proporsi ini mencapai 50%, pasti kita akan mengatakan bahwa masyarakat tidak lagi masyarakat agraris, karena penduduk yang bekerja dibidang komersial dan industri porsinya lebih besar dari masyarakat yang berkerja dibidang agraris. • Spesialisasi kerja mulai tergambar dalam prinsipprinsip organisasi baru yang dikembangkan. • Namun demikian, hal itu bukan merupakan pengurangan nilai kekerabatan karena di negaranegara agraris hal itu lebih kompleks lagi. • Dalam Bab 18 tentang perdagangan kita akan melihat seberapa besar peran kekerabatan yang dimainkan. Cukuplah untuk mengatakan di sini bahwa peran kekerabatan masih cukup besar di masyarakat agraris jika dibandingkan dengan masyarakat modern. • B. Perubahan Divisi seksual Tenaga Kerja. • Pembagian kerja secara seksual tetap menjadi dasar bagi ekonomi masyarakat agraris, namun hal ini cenderung berubah jika dibandingkan dengan kekhasan sistem masyarakat hortikultura, dimana perempuan cenderung dimasukkan ke dalam bagian yang tidak proporsional dari pekerjaan pertanian. • Bagi kaum lelaki, teknologi agraria relatif lebih penting, karena akan mengelola hewan-hewan besar dan berburu. • Sedangkan perempuan membantu pekerjaan laki-laki dan mengurus anak. • Dalam kasus apapun pria tetap kembali ke pekerjaan substansial walaupun setelah liburan panjang. • Namun, dalam ekonomi baru status laki-laki lebih tinggi dari perempuan hal ini karena perempuan tidak termasuk pada pekerjaan pertanian dan pemasaran. • Selain itu, masyarakat agraris umumnya memiliki bias patrilineal yang kuat. • Kondisi ini berubah dalam kerja dan kepemilikan yang tercermin dalam adat pernikahan. • Pernikahan biasanya berlangsung menjelang masa bercocok tanam dan masyarakat agraris sudah mengenal maskawin dalam perkawinan. • Pembayaran berasal dari keluarga wanita untuk mempelai pria. • Laki-laki dalam masyarakat agraris harus memberikan kopensasi untuk mengambil istri. • Rata-rata, prestise kaum perempuan pada masyarakat agraris memiliki tingkat yang rendah. • C. Stratifikasi Sosial. • Masyarakat agraris mempunyai stratifikasi sosial yang ekstrim. Garis keturunan suku bagi masyarakat holtikultura kalah mulia dibanding dengan masyarakat agraris. Bagi penguasa, perbudakan, penghambaan atau kerja rodi umumnya diambil dari masyarakat holtikultura. • Di Barat modern,munculnya keinginan atas kebebasan pribadi adalah merupakan reaksi terhadap stratifikasi yang curam dan kaku dari masyarakat agraris. • Stratifikasi sosial terkait dengan pekerjaan yang lebih baik sehingga hal ini berkontribusi atas munculnya kelas menengah dan menengah ke bawah seperti pedagang dan pengrajin. • Dalam masyarakat agraris kita melihat hubungan keluarga dalam rumah tangga yang berbeda antara lantai atas dengan lantai bawah. • India melakukan hal ini kedalam sistem kasta (Srinivas, 1962). Dalam sistem kasta, masing-masing spesialisasi kerja merupakan jati diri kelompok. • Bagi masyarakat agraris stratifikasi sosial sangat tajam dan kaku. Hal ini menjadi pelajaran yang buruk bagi masyarakat modern. Namun demikian, tidak semua orang benar-benar nyaman dengan kebebasan, fleksibilitas, dan anonimitas dari kehidupan modern. Struktur sosial yang ketat dari masyarakat agraris tampaknya menarik untuk diketahui, khususnya kehidupan pribadi mereka. • Inovasi utama bagi masyarakat agraris adalah untuk negara. Karena negara dianggap mempunyai kemampuan untuk menghubungkan petani dengan produsenprodusen kain, logam dan lain-lain. • Pemahaman tulis baca dan matematika berkontribusi besar untuk mempelajari produksi barang dan arus penyebarannya. • Dokumen-dokumen awal yang berasal dari tanah liat, tulisan kuno di Mesopotamia adalah catatan yang sangat berharga bagi negara. • Adalah menarik bahwa analog modern, sistem database otomatis, merupakan salah satu aplikasi pertama dan masih paling populer dari teknologi komputer. • Di sisi lain, pekerjaan produktif yang dihasilkan masyarakat agraris adalah menjadi godaan yang kuat bagi prajurit yang serakah. Mereka sering mengambil keuntungan kepada petani, pengrajin dan pedagang. • Stratifikasi sosial yang tajam yang disebutkan di atas terkait erat dengan perbedaan besar dalam kekuasaan politik ditopang oleh suprastruktur ideologis yang mengesankan, biasanya oleh sebuah agama resmi negara. • Amerika mulai mengendalikan kekerasan internal dengan menegakkan aturan hukum • Para pemimpin politik menyediakan sistem hukum formal dan mengklaim monopoli atas penggunaan kekerasan yang sah. • Adanya kode Hammurabi dari Mesopotamia kuno, adalah sebuah contoh yang baik bagi fungsi negara. • Sehingga kekerasan bukan lagi satu-satunya cara untuk menegakkan aturan-aturan sosial. • Kemampuan manajerial dan perbaikan transportasi, membuat perang skala besar mungkin bisa terjadi di antara negara-negara. • Di banyak daerah klasik di Mesopotamia beberapa ratus tahun setelah chiefdom muncul, militer mulai maju kedepan untuk memimpin kampanye imperialisme permanen yang selama ini dilakukan oleh kepala suku. • Uraian pada Bab 19 memberikan wawasan ke dalam periode ini tentang sejarah perang di negara-negara agraris umum nya. • B. Instabilitas • Salah satu konsekuensi dari kompleksitas politik, bahwa negara cenderung tidak stabil. • Perubahan dinasti, pendudukan asing, dan runtuhnya kekaisaran dan berubahnya negara ke konstituen yang lebih kecil, akan memunculkan negara dengan skala kesukuan yang umum. • Selanjutnya, sudah umum bagi negara-negara besar dan kecil serta kerajaan dan kelompokkelompok suku dimasyarakat untuk hidup berdampingan dalam lingkungan yang sama serta menggunakan teknologi yang sama. • Demikian pula, negara-kota Yunani hidup berdampingan selama berabad-abad bersama kerajaan Asia. • Sebuah hipotesis bahwa peristiwa semacam itu adalah kebebasan ekologi yang telah dikembangkan oleh Colin Renfrew (1973) dan William McNeill (1982). • Mereka membayangkan bahwa suku chiefdom, negara, dan kerajaan secara inheren rentan terhadap ketidakstabilan. • Beberapa dari Anda mungkin pernah mendengar atau membaca tentang teori chaos, yang menjelaskan bagaimana bahkan sistem yang relatif sederhana dapat menunjukkan fluktuasi yang tidak teratur. • Dari proses ekologi yang terjadi, mungkin akan lebih mudah untuk menjelaskan perubahan suatu negara kearah yang lebih kompleks seperti pertumbuhan penduduk yang dapat menimbulkan kekacauan dan menurunnya kesejahteraan dalam bidang ekonomi sehingga akan menghancurkan diri sendiri. • Bagaimanapun, efek semuanya itu telah tercatat dalam sejarah. • Hampir semua proses sistemik akan kita lihat nanti dalam peristiwa demografi, penyakit menular, konflik antar suku, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan inovasi teknis. • Kami tidak ingin menyerah pada pendekatan perubahan ekologi terlalu cepat! Penulis di Yoffee dan Cowgill (1988) baru-baru ini mengemukakan beberapa contoh runtuhnya negara agraris kuno tanpa ada kepastian yang jelas. • VI. Lingkungan Gradien dan Respon Inti • A. Pendahuluan • Sekali lagi, pertanyaan yang muncul dalam bagian ini adalah apakah teknologi dasar yang sama diterapkan di lingkungan yang berbeda dapat menyebabkan variasi adaptif pada variabel inti budaya. • Fitur seperti curah hujan, panjang musim tanam, ketersediaan air irigasi dan pengaruh seperti produktivitas pertanian. Topografi sangat mempengaruhi biaya transportasi. • Topografi yang datar, sungai yang dapat dilayari dan kedekatan dengan laut membuat akses ke pasar mudah, tetapi dapat juga mengekspos petani untuk aksi militer secara ofensif. • Sangat mudah untuk membayangkan bahwa jenis variabel lingkungan dapat mempengaruhi setelan seluruh variabel inti budaya. Contoh, variasi dalam variabel ekologi dan budaya seperti tanggapan tentang drainase Sungai Indus saat ini di India Barat, Utara Pakistan, dan Timur Afganistan. • B. Variasi Lingkungan • Menurut sejarah, teknologi agraria diterapkan dari Spanyol dan Afrika Utara, menyebar ke seluruh Asia yang beriklim subtropis dan ke Pasifik, yang variabel lingkungan sangat beragam mulai dari iklim, tanah, dan topografi. • Dibagian barat Eurasia gradien suhu dan curah hujannya bergerak dari daerah yang hangat ke daerah yang kering. • Iklim dingin dan hujan dari Mediterania ke Northwest membuat iklim selalu lembab dan dingin. Iklim benua (musim panas, musim dingin) di pedalaman Asia Tengah adalah kompleks seperti tanah kering dan semi-kering, didominasi oleh wilayah sebelah timur Himalaya. • Benua India sangat dipengaruhi oleh angin Muson (aliran udara basah dan hangat dari barat Samudera Hindia di Pasifik ke benua Asia). • Di Timur Jauh ada suhu kering yang berasal dari daerah kering Asia Tengah dan dingin di Siberia, menuju daerah beriklim sedang, subtropis dan tropical ke tenggara. • Gambar 5.1 pada bab sebelumnya menunjukkan bagaimana gradien lingkungan dinyatakan dalam vegetasi alam dan potensi pertanian. • Gradien ( kecuraman/perbedaan )yang kuat memberi gambaran kepada kita tentang konsep inti budaya antara masyarakat tetangga, seperti yang kita lihat pada contoh kami sebelumnya variasi inti budaya dalam masyarakat hortikultura pada gradien Andean dan perbandingan pastoral Barat dan Afrika Timur. • Pegunungan Himalaya dan dataran rendah di sekitarnya menyediakan banyak kasus serupa untuk contoh teknologi agraria. • Drainase Sungai Indus memiliki hulu di Hindu Kush dan rentang Karakoram dari Himalaya Barat, dan berakhir pada Samudera Hindia di Karachi (Gambar 6-2). • Wilayah Indus sebagian besar kering dan semi-kering, dengan banyak aliran sungai yang berasal dari curah hujan dan salju di pegunungan tinggi Himalaya. • Di bagian hulu, sungai dan aliran anak-anak sungainya di banyak lembah relatif sempit. • Pada ketinggian 1.800-3.500 m, lereng gunung ditutupi oleh hutan konifera dan padang rumput yang merupakan daya tarik tersendiri bagi para petani. Dari ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut, sungai dan anak sungai yang mengalir, melintasi dataran banjir aluvial yang luas dan datar, seperti sungai Efrat,Tigris dan Nil ke lembah Norwegia. • Fredrik Barth Antropolog (1981) melakukan studi klasik tentang ekologi manusia dari bangsa Pathan yang berasal dari Indus tengah dan tetangga mereka yang juga menunjukkan dampak dari variabel inti budaya. • Variasi Teknologi. • Lembu penarik bajak klasik yang merupakan awal teknologi agraria telah diterapkan selama beberapa ribu tahun di Cekungan Indus (Bharadwaj, 1961). • Karena curah hujan yang terbatas dan berlangsung secara musiman, maka dibuatlah saluran irigasi dengan kemiringan 2.000 meter dari permukaan laut. • Di dataran rendah yang kering, ternak harus diberi makan yang bersumber dari lahan irigasi, limbah tanaman pangan. Ternak dikandangkan untuk produksi susu dan kotorannya untuk pupuk dan bahan bakar. • Rata-rata mereka memiliki 1 ekor untuk setiap 4 orang. • Sekarang Provinsi Punjab dibagi antara India dan Pakistan. Dataran rendahnya paling produktif. • Sejumlah anak sungai dari irigasi Indus di Punjab menyediakan air untuk wilayah substansial. Sedangkan daerah yang lebih tinggi disekitar sungai dapat diairi dari sumur dangkal. • Di atas lahan ketinggian 2.000 m hanya terdapat padang rumput dan daerah tersebut dieksploitasi oleh nomaden pastoral, dimana masing-masing mereka mempunyai 3 ekor sapi. • Berbagai tekhnik pertanian campuran dilakukan pada ketinggian menengah kebawah dimana lahan pengembalaannya tergantung pada irigasi. • Di Swat, tempat suku Barth bekerja, petani Pathan melakukan sistem double-tanam pertanian yang relatif produktif seperti padi dan tanaman subtropis lainnya. • Peternakan Pathan relatif jauh dari padang rumput pegunungan, dan tuan tanah Pathan memiliki hubungan simbiosis dengan Gujar penggembala yang menggunakan padang rumput musim panas yang dimiliki oleh Pathan. • Di Swat, di atas ketinggian 1.500 m desa Pathan digantikan oleh kelompok etnis lain, yaitu Kohistanis. • Petani Kohistani mengairi ladang mereka dari sungai kecil dan sempit. Sedangkan pada daerah pertanian yang lebih tinggi mereka menggunakan saluran irigasi. Disamping itu juga mereka menggembalakan hewan mereka diwilayah atas pegunungan. • Mengingat suhu yang dingin, mereka hanya bisa menanam satu tanaman dalam setahun. Sedangkan tanaman lainnya dibatasi. • Kemudahan komunikasi juga sangat mendukung aktivitas mereka. Dataran rendah Punjab dapat dilalui oleh kendaraan untuk perdagangan. Sebaliknya desa Highland sulit untuk dicapai karena jalannya jelek dan penuh tanggul. • Sulit untuk melakukan perdagangan dengan desa Highland namun ia baik untuk pertahanan. • D. Demografi dan Organisasi Sosial • Masyarakat wilayah perkotaan Punjab adalah contoh masyarakat agraris yang baik. • Dataran rendah Punjab padat penghuni. Ratusan hingga ribuan desa tersebar dan dipisahi oleh dua dataran atau tiga kilometer. • Ada hirarki besar pemukiman di kota withmarket setiap 15 atau 20 kilometer. • Di puncak piramida adalah kota-kota besar, seperti Lahore. • Wilayah Indus memiliki sejarah panjang pusat perkotaan. • Reruntuhan Mohenjo Daro-di Indus rendah dan Harrapa di Punjab adalah kota tertua di anak benua India 2.500 SM, hanya sedikit lebih tua dari kota-kota yang sangat awal di Mesopotamia. • Untuk sebagian besar periode karena budaya Harrapa, Empires besar memegang kekuasaan di Punjab. • Sebelum kemerdekaan India dan Pakistan, Kekaisaran Mongol mendominasi sebagian besar benua India. • Sebelum penaklukan Mughal tahun 1526, Punjab diperintah oleh dinasti Turko-Afghanistan yang memperkenalkan Islam. • Pemeluk Hindu di India mempunyai sistem organisasi sosial yang utama. Pekerjaan ditetapkan secara terbatas melalui kelahiran, mobilitas individu dari satu kasta ke kasta yang lain. • Hubungan ekonomi antara kasta tunduk pada peraturan adat yang kompleks. Karena Islam memiliki ideologi egaliter, tidak ada fondasi keagamaan untuk kasta. • Kehidupan desa biasanya didominasi oleh pemilik tanah ( kasta elit ) yang mungkin bukan menjadi mayoritas. • Sejumlah desa wajar akan menjadi milik salah satu dari sejumlah kasta yang memisahkan pekerjaan seperti : seperti tukang cukur, pandai besi, tukang kayu, tukang sepatu, tukang sapu, potter, dan sebagainya. • Istilah-istilah yang menyesatkan dalam arti bahwa setiap kasta cenderung memiliki berbagai macam keahlian seperti tukang cukur juga dapat menjadi juru masak untuk upacara besar di desa. • Para elit penguasa dari kasta tinggi didominasi oleh masyarakat dari perkotaan dan desa-desa dikuasai secara tidak langsung oleh kepala Desa, melalui kepemilikan tanah dari warga setempat. • Kepala desa mengatur pengumpulan pajak. Disamping itu ia juga mencoba berusaha untuk mendapatkan bantuan desa dari pemerintah pusat. • Namun Rezim perkotaan yang berkuasa, buruk, serakah, brutal dan tidak kompeten. • Yang terbaik adalah authoritarians sebagai pencerah dalam administrasi peradilan dan dalam memajukan kesejahteraan ekonomi. • Ekspresi kemandirian secara terang-terangan di tingkat lokal atau regional ditekan dengan energi yang besar oleh elit perkotaan. • Banyak spesialis kasta tambahan, seperti tentara, ahli perhiasan, ahli-ahli Taurat, pedagang, dan eksport terkonsentrasi di pusat-pusat perkotaan. • Di masyarakat Punjab tradisional, ada sebuah kelompok yang membangun hubungan lintas sektor dari berbagai kekuatan antara orang-orang yang ada seperti dari berbagai kekuatan orang – orang desa, kecamatan, kasta, agama dan sekte dalam agama besar. • Perjanjian tahun 1947 disederhanakan oleh sistem sosial Pakistan Punjab dimana hampir semua orang Hindu dan Sikh meninggalkan India, tetapi sebaliknya prinsipnya tetap sama. • Rasa kebangsaan seperti yang kita kenal hampir tidak ada. • Batas-batas politik ditarik dan digambar ulang tanpa banyak mempengaruhi kehidupan desa, meskipun perang antara elit terkadang menghancurkan. • Suku-suku Pathan adalah kelompok etnis terbesar di Afghanistan yang mendominasi daerah tengah bagian utara Pakistan. • Di tingkat desa, sistem kasta Islamic berlaku mirip dengan yang di Punjab, yang didominasi oleh elit pemilikan tanah. • Perbedaannya adalah bahwa Pathan memiliki tuan tanah yang terampil dan dedikasinya sebagai prajurit, sangat mirip dengan ksatria Abad Pertengahan di Eropa. • Pathan subscribe untuk kode suku campuran yang mencakup paham patrilinial Islam yang memisahkan kehormatan laki-laki dan perempuan, standar perhotelan, dan kesetaraan sosial dari semua Pathan laki-laki. • Pathan telah membuat gagasan untuk mendidrikan sebuah negara dan telah mengorganisir beberapa negara seperti Afghanistan berpusat di Kabul. • Namun, beberapa suku yang ada tidak menyetujui pembentukan negara tersebut karena akan membuat negara tersebut menjadi otoriter dan sewenangwenang. • Artinya, Pathan diminta agar bersedia untuk melayani sebagai penakluk dan bangsawan feodal dengan loyalitas pribadi dibawah sumpah seorang penakluk dimana setiap prajurit Pathan adalah raja potensial atau bangsawan. • Bagaimanapun, Pathan dengan penuh semangat menolak upaya untuk membuat mereka menjadi bawahan dalam sistem kenegaraan. • Seorang prajurit yang di miliki Pathan akan bersumpah setia secara pribadi untuk kepala daerah, tapi tidak mau menjadi warga bawahan. • Karena medan yang sulit di wilayah pegunungan, suku Pathan telah lama membuat blok besar dibarat negara Indus. Blok tersebut dibawah pengontrolan mereka. Suku Barth percaya bahwa Pathan di daerah Swat tidak pernah membayar pajak kepada negara. • Di daerah lain, Pathan mengontrol rute utama dari Indus tengah sampai ke Asia Barat. • Penguasa atau Kekaisaran dimasa lalu telah diberikan kekuasaan besar untuk mengontrol negara sehingga negara dapat menguasai rute-rute tertentu untuk beberapa waktu lamanya meskipun penguasa besar seperti Alexander dari Makedonia telah dikalahkan di sana. • Upaya Inggris untuk mengontrol Kabul barat Khyber dikalahkan pada musim dingin 1842 dengan pembantaian seluruh garnisunnya yang dievakuasi melalui pegunungan ke India. • Kekalahan terakhir dari Uni Soviet dalam upayanya untuk mengendalikan Afghanistan adalah hal yang terbaru dalam daftar panjang selama kekaisaran berada di tangan Pathan. • Di wilayah Swat Pakistan, ekspansi Pathan telah dapat diterima oleh penduduk asli Kohistani. Barth berpendapat bahwa batas KohistaniPathan dibuat berdasarkan penghalang ekologi dengan produktivitas pertanian yang rendah. • Gaya hidup feodal Pathan membutuhkan biaya ganda yang diambil dari hasil pertanian untuk mendukung kader kasta rendah sebagai pengikut prajurit elit dalam aktivitas kemiliteran. • Wilayah Pathan telah diperluas dengan mengorbankan Kohistanis di masa lalu, dan telah stabil selama beberapa generasi. • Sistem single-tanam diwilayah Kohistani, didukung oleh para ahli dan tidak ada seorangpun yang bercita-cita untuk memiliki pengikut kasta yang rendah untuk hidup bersama dengan biaya yang mereka tanggung. • Dewan tetua desa dan kepala suku bertemu untuk memutuskan hal-hal penting dan melalakukan beberapa koordinasi antar desa yang diikuti mulai dari 400-2000 orang penduduk. • Penyerangan yang dilakukan oleh Pathan dapat mengusir Kohistanis dari wilayah pendudukan karena sistem politik mereka mendukung dengan memberikan persenjataan yang cukup untuk mengatasi resistensi Kohistani. • Keiser (1991) menjelaskan bagaimana pada 1970-an komunitas pertengahan Kohistani bersatu untuk melawan upaya pemerintah Pakistan untuk mengontrol sumber daya kayu. • Setelah menggunakan tank dan serangan udara untuk menekan pemberontak, pemerintah pusat akhirnya menetapkan royalti kayu sebagai sumber pendapatan. • Bronson (1988, dalam Yoffee dan Cowgill) berpendapat bahwa suku agraria dan hortikultura di perbatasan bertanggung jawab atas keterlambatan munculnya fasilitas dari negara. • Dia berpendapat bahwa tempat-tempat lain, seperti Pulau Luzon di Filipina, tentu akan melihat munculnya negara dalam penguasaan wilayah. • VII. Aspek lain dari kebudayaan • Salah satu yang berkorelasi menarik dari masyarakat agraris adalah pola otoriter membesarkan anak. • Di antara anggota masyarakat modern negara agraris, membesarkan anak jauh lebih kaku dari pada masyarakat pemburu dan pengumpul. • Aturan yang kaku dan sewenang-wenang, jika sedang stres, hukuman fisik selalu digunakan. • Dengan demikian, Individu-individu yang dihasilkan tampaknya jauh lebih mandiri dan kooperatif. • Orang mungkin membayangkan bahwa para petani tidak akan dapat hidup bebas secara individu mengingat aturan yang sewenang-wenang dari para penguasa. • The Robin Hood nya negara agraris sebagian besar tidak diragukan lagi, jika tertangkap akan dibunuh. Biasanya dengan cara yang kurang manusiawi seperti penyaliban. • Seperti telah disebutkan secara sepintas dalam membahas gradien Indus, sistem kepercayaan agama adalah bagian dari ideologi Punjabi Pakistan, Pathan, dan Kohistanis. • Meskipun semuanya saat masyarakatnya Islam, adat dan kepercayaan setempat masih banyak dipengaruhi variabel lain. Para pemimpin agama dan ulama umumnya dihormati dan memainkan peran politik yang signifikan. • Islam sangat mendasari identitas lokal dan regional. Secara idiologis, islam menyediakan kerangka kerja bagi organisasi sosial yang berlaku. • Di sisi lain, kebiasaan kasta bertahan di Pakistan dalam menghadapi suatu sistem keagamaan yang tampaknya cukup bertentangan dengan dasar-dasar yang sangat hirarkhis dari masyarakat Hindu di India. • Bahkan, negara-negara agraria dan masyarakat feodal sering memiliki banyak kuasi-keturunan spesialisasi ekonomi, sehingga keberadaan itu meskipun ideologi egaliter Islam tidak terlalu mengejutkan. • Namun, kesesuaian antara ideologi keagamaan dan struktur sosial tidak terlalu dekat seperti Islam dan Hindu keduanya konsisten dengan struktur sosial kasta. Kasta sendiri mungkin variabel inti namun ideologinya tidak religius. • VIII. Kesimpulan • Teknologi canggih yang ditemukan dapat membuat orang memiliki banyak pekerjaan, meningkatnya kompleksitas lembaga-lembaga sosial. Dalam masyarakat agraris, kompleksitas sosial dan lingkungan masih tetap terjadi. • Satu pandangan bahwa, manusia dengan teknologi ini telah mengendalikan lingkungannya dan kurang tergantung kepada lingkungannya. Oleh sebab itu, berhubungan dengan sifatnya, sedikit sekali korelasinya antara lingkungan dan teknologi. Sebuah pandangan yang agak berbeda adalah bahwa ketika masyarakat menjadi lebih besar dan pergerakan barang dan orang yang lebih murah, mereka menggabungkan berbagai peningkatan variasi lingkungan dalam sistem perdagangan yang mereka bangun. • Namun pendapat lain menyatakan bahwa faktor lingkungan masih memainkan peranan yang kuat. • Mengingat lingkungan berperan sebagai variabel yang mempengaruhi struktur internal dan sejarah masyarakat dalam cara yang kompleks; • Mereka akan menjadi "intrasystemic." Misalnya, ukuran rata-rata negara agraria akan tergantung pada kemudahan transportasi, kotakota besar akan cenderung terletak pada jalur perdagangan, dan sejarah demografi dari masyarakat tergantung pada episode penyakit. • Dalam era modern lokasi sumber daya (misalnya minyak di Timur Tengah) dan masalah kerusakan lingkungan (misalnya masalah pemanasan global yang menjulang) tampaknya menunjukkan kepada kita bahwa bahkan masyarakat industri yang paling canggih pun jauh dari independen lingkungan lingkungannya.