(IbM) LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT Judul : IbM Kelompok Ternak Itik “Lancar” Bangorejo Banyuwangi (Pemanfaatan Teknologi Pengolahan Bahan Pakan Lokal dan Diversifikasi Produk Daging Itik Afkir Dalam Upaya Pemberdayaan Usaha Peternakan Itik di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi) Ketua : Muhammad Halim Natsir, SPt.,MP Anggota : Khotibul Umam Al Awwaly, SPt, MSi (19740314 199903 1 004) Siti Azizah, SPt, M.Sos.,M.Commun (19750612 199803 2 001) (19711224 199802 1 001) Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Program Pengabdian Kepada Masyarakat, Nomor : 159/SP2H/PPM/DP2M/VIII/2010 Tanggal 24 Agustus 2010 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya Malang 2010 RINGKASAN IbM Kelompok Ternak Itik “Lancar” Bangorejo Banyuwangi (Pemanfaatan Teknologi Pengolahan Bahan Pakan Lokal dan Diversifikasi Produk Daging Itik Afkir Dalam Upaya Pemberdayaan Usaha Peternakan Itik di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi) Muhammad Halim Natsir, Khotibul Umam Al Awwaly, Siti Azizah Kegiatan program IbM ini dilaksanakan di kelompok ternak itik “Lancar” yang terletak di Desa Bangorejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi pada bulan Agustus – Oktober 2010 Tujuan kegiatan ini adalah 1) Memproduksi pakan itik yang berbasis pakan lokal sehingga dapat menggantikan pakan pabrik dengan kualitas yang baik, 2) Dengan diproduksinya pakan itik berbasis pakan lokal keberhasilan peternakan itik di kelompok “Lancar” dapat meningkat yang ditandai dengan menurunnya biaya pakan dan meningkatnya pendapatan, 3)Membuat mesin mixer untuk mempermudah pembuatan pakan itik dan menjaga kualitas pakan yang dihasilkan, 4)Paket teknologi pengolahan daging itik afkir menjadi abon, dendeng, bakso, sosis dan nugget, 5) Terbentuk UKM baru yaitu home industri pengolahan daging, 6) Perbaikan pengemasan produk telur itik dan daging olahan guna meningkatkan harga jual Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi telah dibuat kerangka pemecahan masalah diantaranya adalah : 1). Penyuluhan secara kolektif yaitu dengan mengumpulkan khalayak sasaran untuk diberikan penjelasan dan diskusi tentang materi kegiatan, kegunaan dan manfaat penerapan teknologi pengolahan bahan pakan lokal yang praktis dalam penyediaan pakan itik., 2) Penyuluhan secara kolektif yaitu dengan mengumpulkan khalayak sasaran untuk diberikan penjelasan dan diskusi tentang materi formulasi pakan secara manual dan menggunakan mesin, 3) Introduksi mesin mixer sebagai sarana meningkatkan kualitas pakan dan mempermudah pembuatan pakan itik . Melalui introduksi mesin mixer akan memiliki setidaknya dampak keuntungan yaitu kualitas pakan yang dihasilkan lebih terjamin dan tidak menggantungkan pakan dan konsentrat pabrik, 4) Praktek secara berkelompok yaitu dengan melakukan praktek penggunaan teknologi pengolahan bahan pakan lokal dan proses pembuatan pakan itik., 5) Penyuluhan dan praktek diversifikasi produk daging itik afkir menjadi abon, dendeng, bakso dan nugget, 6) Perbaikan pengemasan produk telur dan daging dan peningkatan jalur pemasaran, 7) Dengan dimanfaatkannya paket teknologi pengolahan bahan pakan lokal yang praktis dalam penyediaan pakan itik maka produktifitas ternak itik lebih terjaga, 8) Dengan diproduksinya pakan itik berbasis bahan pakan local maka harga pakan dapat ditekan dan dengan adanya itroduksi mixer maka diharapkan produksi pakan dapat mencukupi seluruh anggota kelompok dan jira ada kelebihan maka diupayakan menjadi produsen pakan berupa pabrik mini pakan ternak dan 9). Evaluasi program Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan ini adalah : Kegiatan IbM ini telah berlangsung dengan lancar dan diterima dengan cukup antusias di kalangan khalayak sasaran. Hal ini bisa dilihat dari :1) Mixer horizontal telah digunakan secara bertahap untuk mengantikan sistim manual dengan pencampuran sekop di lantai, 2) Software formulasi pakan telah dicoba dan digunakan untukmenyusun pakan, 3) Pengolahan bahan pakan sangat berguna untuk alternatif pakan, 4) Diversifikasi produk daging itik menjadi bakso, nugget, dendeng dan abon sangat bermanfaat namun karena harga lebih mahal dibanding ayam maka unit pengolahan masih memulai dengan daging ayam dan 5) Label untuk pemasaran siap namun sampai program ini selesai belum berproduksi terkendala dana. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah mixer horizontal dan program formulasi pakan sangat diperlukan oleh Kelompok Peternak Itik “Lancar” Adanya mixer tersebut semakin meningkatkan efesiensi dan efektifitas manajemen pengolahan peternakan dan tenaga kerja serta meningkatkan kualitas pakan yang dihasilkan dengan harga yang murah. Dalam hal pengolahan daging itik afkir menjadi produk bakso, nugget, abon dan dendeng ada keinginan untuk dijadikan unit usaha namun harga dengan daging itik lebih mahal akan dumulai dengan daging ayam terlebih dahulu SUMMARY IbM : Ducks Farmer Group "Lancar" Bangorejo Residence, Banyuwangi Town (Use of Local Feed Processing Technology and Meat Product Diversification of Culling Ducks in Duck Farmer Group “Lancar” in District Bangorejo- Banyuwangi) By : Muhammad Halim Natsir, Khotibul Umam Al Awwaly, Siti Azizah Activity of this IbM program was executed in duck group “ Lancar " which located in Bangorejo village, Bangorejo residence, Banyuwangi town, in August – October 2010 Objective of this activity are 1) Producing food-based feed the local ducks so as to replace the feed manufacturer with good quality, 2) With the feed were produced based on local feed ducks breeding success of ducks in the "Lancart" to a marked increase with decreasing feed costs and increasing revenue, 3) Creating a mixer machine to facilitate the manufacture of duck feed and maintain the quality of feed produced, 4) Package of meat processing technology old ducks become shredded, dried meat, meatballs, sausages and nuggets, 5) Formation of new UKM is home meat processing industry, 6 ) Improved packaging of duck eggs and meat products processed in order to increase the selling price Based on problems which identified has been made trouble-shooting framework between it is: 1). Improvement technology of quality of Layer poultry feed yielded by which will on the market is with introduction program Software compilation of feed and recording is being based on freeware Software Program (Making of Software by using software which is legal (license) which has been owned by Brawijaya university that is program Delphi and open office), 2). Counseling collectively that is by collecting target audience to be given explanation and discussion about activity matter, usefulness and benefit software formulation and recording and explanation of way of implementing feed formula program and recording., 3) Practice of usage of Software compilation of feed and recording is being based on freeware Software , 4) Feeding stuff analysis and feed result of formulation in animal feed and nutrition laboratory animal husbandry faculty, Brawijaya University, and 5). Evaluation of Program Based on the identified problems have created the framework of solving the problem are: 1). Extension collectively is by collecting the target audience to be given an explanation and discussion of material activities, uses and benefits of the application of local feedstuffs processing technology in the provision of practical feed ducks., 2) Extension collectively is to collect the target audience to be given an explanation and discussion about feed formulation materials manually and using the machine, 3) Introduction to the mixer machine as a means of improving the quality of feed and makes the manufacture of duck feed. Through the introduction of machine mixer will have the least impact advantage that the quality of feed produced more secure and does not rely and concentrate feed mill, 4) in a group practice that is by practicing the use of local feed processing technology and manufacturing process of feed ducks., 5) Extension and practice of product diversification old ducks into shredded meat, dried meat, meatballs and nuggets, 6) Improvement of eggs and meat product packaging and improved marketing channels, 7) With the use of the package of local feedstuffs processing technology in the provision of practical duck feed the livestock productivity is more awake ducks , 8) With feed ducks were produced based on local feed ingredients, the price of feed can be reduced and with the mixer itroduksi feed production is expected to meet all members of the group and 9). Evaluation program Results achieved in this activity are: Activities IbM has been going smoothly and received with sufficient enthusiasm among the target audience. This can be seen from: 1) horizontal mixer has been used gradually to replace the manual system by mixing a shovel on the floor, 2) feed formulation software has been tested and used feed formulation, 3) Processing feed ingredients is very useful for the alternative feed, 4) Diversification duck meat products into meat balls, nuggets, shredded beef jerky and very useful, but because the price is more expensive than the chicken processing unit still start with chicken and 5) The label for marketing ready but until the completion of this program has not yet commenced constrained funds. Conclusion from this activity is a horizontal mixer and feed formulation program is needed by the farmer group Ducks "Current" The mixer is to further improve the efficiency and effectiveness of the management and processing of farm labor and to improve the quality of feed produced by a cheap price. In terms of old ducks meat processing into products meatballs, nuggets, shredded beef jerky and there is a desire to serve the business units but the price is more expensive with duck meat with chicken meat will first starter. DAFTAR PUSTAKA A’an, M.R., Hanina dan I. Musthafa. 1999. Pemanfaatan Isi Rumen Melalui Hidrolisis Air Abu Sekam Sebagai bahan Pakan ternak. Makalah LKTI. Fakultas Peternakan Unibraw. Malang. Anonymous, 2009a. Usulan Prioritas Propinsi Jawa Timur Bidang Pembangunan Daerah Perbatasan dan Daerah Terisolir. Pemerintah Propinsi Jawa Timur Diakses tanggal 16 Pebruari 2009. Anonymous, 2009b. Sebanyak 40 Persen Wilayah Jatim Rawan Pangan. Kompas.. http://els.bappenas.go.id/upload/other/Sebanyak%2040%20Persen%20Wilayah% 20Jatim%20Rawan%20Pangan.htm. Diakses tanggal 18 Pebruari 2009. Anonymous, 2009c. Daerah Rawan Pangan di Jawa Timur.. Duta Masyarakat. Diakses http://dutamasyarakat.com/1/02dm.php?mdl=dtlartikel&id=9890. tanggal 18 Pebruari 2009. Astuti, M. 1990. Pengaruh Perubahan pH dalam Fermentasi Tempeh terhadap Kandungan Zat Besi Terlarut dan Terion. Laporan Penelitian. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Cheow, C.S. and Yu, S.Y., 1997. Effect of Fish Protein, Salt, Sugar and Monosodium Glutamate on The Gelatization of Starch in Fish-Starch Mixture. J. Food Processing and Preservation, 21: 161-177. Chu, Y.Z., C.J. Chow dan B.S. Pan. 1996. Amino Acid Composation and In Vitro Protein Digestibility of Dried Squid Rehydrated in Water and Alkali. J. Food Biochemistry 20 : 1-13 Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Terjemahan Mulyoharjo, M. UI Press. Jakarta. Dewanti, T., 1997. Teknologi Pengolahan Hasil Ternak. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Judge, M.D., Aberle, E.D., Forrest, J.C., Hedrick, H.B., and Markel, R.A., 1989. Principles of Meat Science. Kendall Hunt Publishing Company. Kuswanto, K.R. 1988. Isolasi dan Pengujian Aktivitas Enzim. PAU Pangan dan Gizi. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Lan, Y.H., J. Novakofski, R.H. Mc Cusker, M.S. Brewer, T.R. Carr and F.K. Mckeit. 1995. Thermal Gelation of Pork, Beef, Chicken and Turkey Muscle as Affected by Heating rate and pH. J. Food Sci. 60 (5):936-940. Mountney, G.J., 1976. Poultry Products Technology. 2 nd ed. The avi Publishing Company, Inc. Westport, Conecticut, NRC. 1984. Nutrient Requirement of Poultry. Eight Revised Edition. National Research Council. National Academy Press. Washington DC. Prinyawiwatkul, W., K.H. Mc Watters, L.R. Beuchat dan R.D. Phillips, 1997. Optimizing Acceptability of Chicken Nuggets Containing Fermented Cowpea and Peanut Flours. J. Food Sci. 62 (4): 889-893. Progressio, 2002. Dendeng. http://warintek.progressio.or.id/ttg/pangan/dendeng.htm. Diakakses 16 Februari 2009. Purnomo, A. 2007. Pengaruh Substitusi Tepung Tapioka dan Tepung Kedelai Terhadap Kualitas Bakso. Agrivia : Jurnal Tentang Ilmu-Ilmu Pertanian Vol.20 no.3 hal 138-141. Purnomo, H. 2000. Pembuatan Chicken Nuggets. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya. Malang. Raharjo, S., D.R. Dexter, R.C. Worfel, J.N. Sofos, M.B. Solomon, G.W. Schults and G.R. Schmidt, 1995. Quality Characteristics of Restructured Beef Steaks Manufactures by Various Techniques. J. Food Sci. 60 (1): 68-71. Rahayu, A.M, Hanina dan I. Musthafa. Pemanfaatan isi Rumen Melalaui Hidrolisis Air Abu Sekam Sebagai Bahan Pakan Ayam Petelur. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang. Sahoo, J and A. S. R. Anjaneyulu, 1997. Effect of Natural Antioxidants and Vacum Packaging on Quality of Buffalo Meat Nuggets during Refrigerated Storage. Meat Sci. 47 (3/4): 223-230. Santosa, U. 1985. Limbah Bahan Ransum Yang Rasional. PT Bhrata Karya Aksara. Jakarta. Sjofjan, O, Aulaniam, I, Djunaidi dan Surisdiarto. 2001. Perubahan Kandungan Bahan Organik dan Protein pada Fermentasi Campuran Onggok dan Kotoran Ayam. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati (Life Sciences) Vol. 13 (1) Juni Sukatiningsih. 1990. Evaluasi Pelarut Organik Pasca Delignifikasi untuk Meningkatkan Rendemen Gula pada Hidrolisis Sekam secara enzimatis. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sullivan, T.W., J.H. Douglas, N.J. Gonzalez dan B.L. Bond. 1992. Correlation of Biological Value of Feed Hydrogen Chloride, Dilute Citric Acid and Neutral Ammonium Citrate. Poultry Sci. 71 : 2065-2074. Suwandyastutik, S, T. Sutardi. Dan D. Sastradipraja. 1983. Pengaruh Penambahan Energi Sulfur Dan Posfor Terhdap Incoporasi Radioso Sulfur 35S Kedalam Microba Rumen Aplikasi Teknik Nuklir Di Bidang Pertanian Dan Biologi. Bogor Triatmojo, S. 1992. Pengaruh Penggantian Daging Sapi Dengan Daging Kerbau, Ayam dan Kelinci Pada Komposisi dan Kualitas Fisik Bakso. Buletin Peternakan, 16 : 64-65. Triyantini, Abubakar, I., Bintang, A.K. dan T. Antowidjaja, 1997. Studi Komparatif Preferensi, Mutu dan Gizi Bahan beberapa Jenis Daging Unggas. IPB. Bogor. Wahju J., 1988. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Wahyuni, S. 1996. Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Lama Inkubasi Terhadap Kandungan Protein Kasar Gaplek. Skripsi. Fakultas Peternakan Unibraw. Malang. Widyarti, W. 1991. Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Lama Inkubasi Terhadap Nilai Nutrisi Bekatul Sebagai Pakan Ternak. Skripsi. Fakultas Peternakan Unibraw. Malang. Widyastuti, E.S., M.C. Padaga, M.M. Ardhana dan A. Manab, 2000. Perbedaan Kualitas Bakso Daging Sapi dengan Bahan Pengisi Tapioka dan Tapioka Kombinasi Antara Tapioka dengan Tapioka Termodifikasi selama Penyimpanan Suhu Rendah. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.