Modifikasi Treadmill Dengan Kontrol Kecepatan Motor Dilengkapi Monitoring EKG Portable Secara Wireless Melalui PC ( Kontrol Kecepatan Motor ) Achmad Niam Fauzi, Dr. I Dewa Gede Hari W.,ST., MT., Triwiyanto, S.Si., MT. Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA Abstrak Treadmill Test adalah uji latih jantung beban dengan cara memberikan stress fisiologi yang dapat menyebabkan abnormalitas kardiovaskuler yang tidak ditemukan pada saat istirahat. Hal ini dilakukan dengan memantau elektrokardiograf (EKG) dan denyut jantung (HR) selama proses treadmill test berlangsung. Pada awalnya treadmill akan berjalan secara lambat. Kecepatan dan gradient treadmill akan meningkat secara bertahap setiap jangka waktu 3 menit. Dengan melihat hal tersebut, peneliti memodifikasi treadmill agar bisa digunakan sebagai treadmill test dengan menambahkan alat monitoring yang lebih praktis untuk proses pemantauan Elektrokardiograf (EKG) pengontrol kecepatan treadmill dilakukan secara wireless menggunakan bluetooth melalui PC untuk mengontrol mikrokontroller agar PWM yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Dari hasil pengukuran pada modul , kecepatan motor dapat dikontrol dengan RPM yang ditentukan, dan dijalankan melalui PC secara wireless, modul juga dapat dibebani dengan beban maksimal akan tetapi ketika melakukan pengukuran dalam tegangan 230V, 222V, dan 210V kecepatan motor mengalami perubahan, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan tegangan input dari PLN dapat mempengaruhi tingkat kecepatan motor sehingga dapat menimbulkan error pengukuran yang bervariasi. Kata kunci : RPM, Motor, PC, Wireless, Tegangan. PENDAHULUAN Treadmill Test adalah uji latih jantung beban dengan cara memberikan stress fisiologi yang dapat menyebabkan abnormalitas kardiovaskuler yang tidak ditemukan pada saat istirahat. Test ini dibutuhkan antara lain untuk mendiagnosa penyakit jantung koroner karena pada pemeriksaan EKG istirahat seringkali tidak didapatkan perubahan yang berarti, padahal dari keluhan penderita atau dari pemeriksaan lainnya dokter mencurigai adanya penyakit jantung koroner. Pada penderita penyakit jantung koroner, hasil pemeriksaan EKG istirahatnya bisa saja normal. Kadang keluhan atau gejala penyakit jantung baru akan timbul pada saat aktifitas berlebihan, misalnya berlari atau berolahraga, maka dengan treadmill test dapat ditemukan adanya kelainannya (Gusri Wahyudi, 2012). Treadmill Test memungkinkan untuk mengakses respon jantung terhadap peningkatan beban kerja dan kebutuhan darah selama latihan. Hal ini dilakukan dengan memantau elektrokardiograf (EKG) dan denyut jantung selama proses treadmill test berlangsung. Pada awalnya treadmill akan berjalan secara lambat. Kecepatan dan gradient treadmill akan meningkat secara bertahap setiap jangka waktu 3 menit. Hasil perekaman berguna untuk mendiagnosa penyakit iskemik jantung (menurunnya asupan darah ke otot jantung karena penyakit arteri jantung) (National Heart Centre Singapore, 2014). Pengembangan treadmill pernah dilakukan sebelumya oleh Chasan Arifiyanto dan Ariek Setyawati tahun 2002 dengan memodifikasi pengaturan kecepatan dan elevasi sudut, kemudian dikembangkan lagi oleh Desi Lastrahadi Putri dan Sudarsih Nur tahun 2003 dengan menambahkan deteksi penyakit asma, 1 dan terakhir Tatik Pujiati dan Inja Prajarisma tahun 2004 dengan memodifikasi pengaturan kecepatan treadmill melalui PC dan dilengkapi monitoring detak jantung. Dengan melihat hal tersebut treadmill masih belum bisa digunakan sebagai treadmill test karena belum ada yang melakukan monitoring EKG selama proses treadmill berlangsung. Maka peneliti berencana untuk memfungsikan serta memodifikasi treadmill tersebut agar bisa digunakan sebagai treadmill test dengan menambahkan alat monitoring yang lebih praktis untuk proses pemantauan Elektrokardiograf (EKG) dengan memperhatikan kenyamanan pasien yang sedang menjalani tes treadmill serta mengontrol kecepatan treadmill secara wireless. BATASAN MASALAH 1) 2) 3) 4) 5) 6) Digunakan untuk pasien dewasa dengan berat maksimal 70 kg. Jarak wireless sejauh 3M. Kecepatan yang disetting yaitu 2,7 km/h, 4 km/h, 5,4 km/h, 6,7 km/h. Menggunakan Delphi7 sebagai software control kecepatan treadmill. Modul wireless menggunakan bluetooth to serial HC-05. Komunikasi data hanya bersifat satu arah. MANFAAT PENELITIAN 1) Manfaat Teoritis Untuk menambah pengetahuan mahasiswa Teknik Elektromedik mengenai alat diagnostik. 2) Manfaat Praktis a) Manfaat untuk user Memudahkan user saat melakukan monitoring dan mengatur kecepatan motor. b) Manfaat untuk Pasien Meningkatkan kenyamanan pasien saat melakukan treadmill test. TINJAUAN PUSTAKA 1) Treadmill Treadmill merupakan salah satu alat untuk berolahraga yang paling banyak digunakan bagi mereka yang sibuk, karena alat ini bisa digunakan dimana saja dan kapan saja. Treadmill dibedakan menjadi dua macam yaitu treadmill manual dan treadmill elektrik. Dalam dunia kesehatan treadmill digunakan untuk membuat aktivitas pasien menjadi lebih aktif sehingga akan memicu kerja jantung. 2) Treadmill Test Treadmill test atau tes treadmill merupakan salah satu tes yang paling sering dilakukan untuk mendiagnosis apakah seseorang menderita PJK ( penyakit jantung koroner ) juga untuk menstratifikasi berat ringannya PJK ( penyakit jantung koroner ). Selain itu tes treadmill juga dapat dipakai untuk mengukur kapasitas jantung, gangguan irama, dll. Tes ini sebenarnya menilai perubahan gambar EKG pada waktu jantung diberi beban, yaitu exercise. Exercise yang diberikan dapat berupa naik turun tangga, bersepeda statis atau dengan menggunakan treadmill. Metode yang biasa digunakan saat ini dengan Bruce Protocol. ( Prof. Dr. Peter Kabo. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner. Halaman 73. Tahun 2008 ). RUMUSAN MASALAH “Dapatkah Treadmill dimodifikasi dengan pengaturan kecepatan dan monitoring EKG wireless berbasis PC ?” TUJUAN PENELITIAN 1) Tujuan Umum Dimodifikasinya Treadmill dengan pengaturan kecepatan dan monitoring EKG wireless berbasis PC 2) Tujuan Khusus a) Membuat rangkaian minimum system ATMEGA8535 & ATMEGA8. b) Membuat rangkaian driver motor DC. c) Memodifikasi mesin treadmill. d) Membuat software kontrol PWM menggunakan AVR. e) Membuat software tombol kontrol menggunakan Delphi7. Tabel 1. Tabel Bruce Protokol. Stage 1 2 3 4 5 6 7 Minutes 3 6 9 12 15 18 21 &Grade 10 12 14 16 18 20 22 Km/h 2,7 4,0 5,4 6,7 8,0 8,9 9,6 MPH 1,7 2,5 3,4 4,2 5,0 5,5 6,0 METS 5 7 10 13 15 18 20 2 Persiapan pasien sebelum treadmill test yaitu antara lain : 1) Tidak makan dan minum selama empat jam sebelum latihan. 2) Tidur cukup sebelum latihan. 3) Tidak minum obat-obatan selama satu hari, kecuali anjuran dokter. 4) Jika pasien menggunakan inhaler, dianjurkan untuk dibawa. Pelaksanaan treadmill test : 1) Dokter membersihkan sebagian daerah dada serta perut dan meletakkan elektroda pada area tersebut. 2) Pasien diukur heart rate dan tekanan darah sebelum latihan. 3) Pasien melakukan treadmill test pada kecepatan pemanasan dan tiap tiga menit kecepatan dinaikkan. 4) Pengukuran tekanan darah dan heart rate diambil di menit kedua pada setiap tahap. 5) Perhatikan tekanan darah, heart rate, irama jantung, pernafasan, perubahan EKG, ketidaknyamanan pasien pada dada selama pelaksanaan. 3) HC-05 Bluetooth To Serial Module HC-05 bluetooth to serial module adalah versi pengembangan dari HC-06 bluetooth to serial module. Modul Bluetooth to Serial HC-05 ini dapat di set sebagai Master ataupun di Set sebagai Slave, berbeda dengan Modul HC-06 yang hanya dapat di gunakan sebagai Slave. Penggunaan utama dari HC-05 bluetooth to serial module ini adalah menggantikan komunikasi serial via kabel menjadi nirkabel, disini peneliti menggunakan piranti tersebut untuk menerima data perintah yang dikirim dari PC. 4) Motor DC Motor DC adalah sebuah motor listrik yang dapat mengubah energi listrik arus searah ( arus DC ) menjadi tenaga mekanik. Tenaga mekanik yang diperoleh dari sebuah motor listrik berupa tenaga putar atau rotasi pada rotor. Rotasi yang dihasilkan motor dapat digunakan untuk tenaga penggerak suatu alat atau system seperti belt pada treadmill. Prinsip kerja motor DC sama seperti pada jenis mesin-mesin listrik yang lain, motor listrik DC juga bekerja berdasarkan prinsip imbas elektromagnetik. Putaran yang digasilkan oleh motor DC berasal dari gerak sebuah kawat berarus yang berada pada suatu medan magnet yang homogen. Medan magnet berasal dari magnet tetap dengan kutub U dan S yang diletakkan pada posisi tertentu pada konstruksi motor listrik. Letak masing-masing kutub dan arah aliran arus listrik akan menentukan arah gerak atau putaran rotor. Kalau sebuah kawat terletak pada medan magnet homogen, karena pada kedua sisi kawat yang berseberangan mengalir arus yang berlawan arah, maka kawat akan bergerak berputar dengan arah gerakan lilitan tersebut. Gambar 1. Gerakan Kawat Berarus Dalam Medan Magnet. 5) Sensor RPM RPM merupakan singkatan dari Rotasi Per Menit yang digunakan dalam satuan untuk hitungan putaran objek yang berputar misalnya motor dan roda. RPM didapat dari hitungan banyaknya putaran objek dalam satu menit. Alat ukur RPM berupa RPM meter atau tacometer ataupun sebuah RPM sensor untuk membacanya. RPM sensor misalnya dapat berupa reflector optocoupler atau encoder optocoupler. Reflector optocoupler merupakan RPM sensor dengan memanfaatkan pantulan cahaya dari putaran reflector yang bersumber dari sumber cahaya (infrared) pada objek dan diterima oleh sensor cahaya (photodiode). Banyaknya pantulan cahaya yang diterima akan dihitung dan dikonversikan menjadi RPM. Untuk mengkonversikan banyaknya pantulan dari reflektor pada objek yang berputar menjadi satuan RPM maka dapat digunakan persamaan sebagai berikut : RPM=jumlah pantulan x Encoder optocoupler merupakan RPM sensor dengan memanfaatkan hitungan banyaknya ada tidaknya cahaya yang mengenai sensor cahaya dengan melewati lubang encoder yang berputar. Banyaknya jumlah cahaya yang melewati lubang akan dihitung dan dikonversikan menjadi satuan RPM. kali ini penulis menggunakan sebuah sensor dimana kerja sensor tersebut berdasarkan medan magnet yang mengenainya, sensor ini disebut dengan reed switch (saklar lidi), dinamakan demikian karena bentuknya kecil 3 dengan sebuah switch didalamnya berbentuk seperti lidi. 2) Diagram Alir Sistem a) Diagram Alir Transmitter Gambar 2. Reed Switch. Gambar 3. Reed Switch Magnetic RPM Sensor. METODOLOGI 1) Diagram Blok Sistem Gambar 5. Diagram Alir Transmitter. b) Diagram Alir Receiver Gambar 4. Diagram Blok Sistem. Gambar 6. Diagram Receiver. 4 3) Diagram Mekanis Sistem Step 4 ( 440 RPM ) Gambar 10. PWM Step 2. Step 3 ( 594 RPM ) Gambar 7. Diagram Mekanis Sistem. PENGAMBILAN DATA dan PENGUJIAN 1) Pengukuran Test Point a) Test Point PWM Step preparation ( 200 RPM ) Gambar 11. PWM Step 3. Step 4 ( 737 RPM ) Gambar 8. PWM Step Preparation. Step 1 ( 297 RPM ) Gambar 12. PWM Step 4. Gambar 9. PWM Step 1. 5 Tabel 4.6 Tabel Statistik V Motor Saat V PLN=222V. b) Test Point Tegangan Motor Tabel 4.1 V Motor Saat V PLN = 215V. Ketika V PLN=222V, V Supply=134V X 28.4V 42,6V 62,4V 83.6V 99,8V Tabel 4.2 V Motor Saat V PLN = 209V. Saat V PLN = 215V, V Supply = 129V X1 X2 X3 X4 X5 28V 29V 29V 29V 28V 43V 44V 44V 43V 41V 62V 62V 63V 62V 61V 82V 83V 83V 83V 84V 100V 99V 99V 99V 98V X 28.8V 43,0V 62,0V 83.0V 99,0V Saat V PLN = 211V, V Supply = 127V X1 X2 X3 X4 X5 29V 29V 30V 29V 30V 43V 44V 44V 44V 42V 61V 62V 63V 62V 62V 85V 84V 85V 83V 83V 99V 101V 99V 100V 100V X2 X3 X4 200,7 200,6 202,7 309,3 310,9 311,2 467,0 468,2 469,5 609,5 609,8 609,3 734,3 737,1 736,3 STANDAR DEVIASI 2,66 1,88 0,91 0,68 1,51 X X5 203,0 314,5 468,3 608,1 736,5 201,94 311,44 468,14 609,28 733,74 (UA) 1,19 0,84 0,41 0,31 0,67 PEMBAHASAN 1) Blok Hardware dan Software a) Blok Rangkaian Driver Motor DC Tabel 4.3 V Motor Saat V PLN = 211V. 155V J5 X 29.4V 43,4V 62,0V 84.0V 99,8V 5V 1 1 STEP PR 1 2 3 4 RPM X1 200 202,7 297 311,3 440 467,7 594 609,7 737 730,5 % ERROR 0,97% 4,86% 6,39% 2,57% 0,44% + PWM R4 1k MG1 MOTOR DC A R1 1k 2 STEP PR 1 2 3 4 STEP PR 1 2 3 4 STEP PR 1 2 3 4 D2 ISO1 PC817 LED 2 STEP PR 1 2 3 4 Saat V PLN = 215V, V Supply =129V X1 X2 X3 X4 X5 28V 29V 28V 28V 29V 43V 44V 41V 42V 43V 63V 62V 63V 62V 62V 83V 84V 82V 86V 83V 100V 100V 99V 100V 100V IRFP460 D1 R4 2) Tabel Pengukuran dan Statistik 10k R3 1k Tabel 4.4 Tabel Statistik V Motor Saat V PLN=230V. 3 1 R2 0,1 ohm 5V Ketika V PLN=230V, V Supply=138V STEP PR 1 2 3 4 STEP PR 1 2 3 4 RPM X1 200 234,6 297 345,0 440 510,2 594 662,6 737 745,1 % ERROR 17,38% 16,10% 15,93% 11,81% 1,14 X2 X3 X4 234,8 235,4 234,4 344,9 345,3 345,5 510,2 507,6 511,2 662,2 665,4 665,3 745,2 745,2 745,6 STANDAR DEVIASI 0,38 0,78 1,49 1,61 0,37 X5 234,6 343,5 511,3 665,3 746,0 X 234,76 344,84 510,10 664,16 745,40 (UA) 0,17 0,35 0,06 0,72 0,16 SP 34,76 47,84 70,10 70,16 8,42 Gambar 13. Rangkaian Driver Motor DC. Rangkaian Driver motor DC merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengkontrol kinerja motor sesuai dengan setting yang dibutuhkan dengan menggunakan perubahan Duty Cycle PWM. Frekuensi yang dipakai dalam sinyal PWM pada modul ini yaitu : Tabel 4.5 Tabel Statistik V Motor Saat V PLN=210V. Ketika V PLN=210V, V Supply=126V STEP PR 1 2 3 4 STEP PR 1 2 3 4 RPM X1 200 188,4 297 298,6 440 444,4 594 610,1 737 728,9 % ERROR 5,30% 2,13% 0,14% 3,14% 1,70% X2 X3 X4 190,9 189,2 188,9 287,3 287,6 289,2 440,8 436,8 436,0 613,1 611,9 613,3 723,3 722,6 723,9 STANDAR DEVIASI 0,94 4,63 3,37 1,78 2,53 X5 189,6 290,6 438,8 614,9 723,5 X 189,40 290,66 439,36 612,66 724,44 (UA) 0,42 2,07 1,50 0,79 1,13 SP 10,60 6,34 0,64 18,66 12,56 = 30,518 Hz Dengan Periode : T= = = 0,032 s 6 SP 1,94 14,44 28,14 15,28 3,26 Besar nilai dan periode duty cycle pada step PR Besar nilai dan periode duty cycle pada step 3 yaitu : yaitu : DC = = x 100 DC = x 100 = 6,66 = x 100 = 18,82 % = 6,66 % DC = x 100 DC = x 100 18,82 = x 100 6,66 x 0,032 = 100 x T.on 0,21 = 100 x T.on x 100 x 100 18,82 x 0,032 = 100 x T.on 0,6 = 100 x T.on T.on = T.on = T.on = 0,0021 s T.on = 0,006 s Besar nilai dan periode duty cycle pada step 1 Besar nilai dan periode duty cycle pada step 4 yaitu : yaitu : DC = x 100 DC = = x 100 x 100 = = 9,01 % x 100 = 36,47 % DC = x 100 DC = 9,01 = x 100 x 100 36,47 = 9,01 x 0,032 = 100 x T.on 0,29 = 100 x T.on T.on = x 100 36,47 x 0,032 = 100 x T.on 1,16 = 100 x T.on T.on = T.on = 0,0029 s T.on = 0,0116 s Besar nilai dan periode duty cycle pada step 2 yaitu : DC = = x 100 x 100 = 12,94 % DC = 11,37 = x 100 x 100 11,37 x 0,032 = 100 x T.on 0,41 = 100 x T.on T.on = T.on = 0,0041 s 7 b) Blok Minimum sistem Mikrokontroller Atmega8535 d) Blok Rangkaian Driver MOC VCC VCC R15 220 R5 1K R9 1k U4 SW1 1 6 D4 RESET J1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 J3 1 2 3 4 5 PROG-8535 VCC LED 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 2 R11 MOC VCC 9014 Q2 4 ZERO CROSS CIRCUIT MOC3041 220 DATA1 DATA2 J4 220V K1 1 2 C9 100nF 5 3 SUPPLY SUPPLY 4 1 2 RELAY SPDT ATMEGA-8535 C7 Gambar 16. Driver MOC. VCC J2 22pF Y1 11,0592 C8 BLUETOOTH 1 VCC 2 GND 3 TX 4 RX Rangkaian ini berfungsi sebagai saklar otomatis rangkaian suplai motor, jika proses dimulai maka pin MOC akan mendapat logika 0 dari mikrokontroller sehingga transistor Q2 menjadi saturasi dan menyalakan komponen MOC, ketika MOC menyala maka akan menyalakan relay untuk menyalakan suplai motor. Sebaliknya jika proses selesai maka pin MOC mendapat logika 1 dari mikrokontroller, sehingga suplai motor akan mati. BLUE 22pF Gambar 14. Minsis Atmega8535. Rangkaian minimum sistem mikrokontroller Atmega8535 ini menggunakan catu daya +5VDC dan berfungsi sebagai penerima data melalui serial bluetooth HC-05 yang terhubung ke PORT RX TX mikrokontroller dan pemberi perintah ke minimum sistem mikrokontroller Atmega8 melalui pin DATA1 dan pin DATA2 dengan output logika 1 dan 0. c) Blok Minimum sistem Mikrokontroller Atmega8 VCC DATA2 J17 J12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 J9 PWM ALARM MOC 1 DATA1 VCC D15 LED VCC J18 ATMEGA-8 1 2 R12 C12 1nF 220 MAG 1 2 3 4 5 PROG-8 Gambar 15. Minsis Atmega8. Rangkaian minimum sistem mikrokontroller Atmega8 ini menggunakan catu daya +5VDC dan berfungsi sebagai penerima perintah dari mikrokontroller Atmega8535 dan menjalankan keseluruhan program seperti pewaktu, pembacaan RPM, dan pembangkit sinyal PWM. 2) Perbandingan Teori dengan Pengukuran a) Penentuan Kecepatan Motor 16 putaran motor = 1 putaran belt Panjang belt = 242,5 cm = 2,425 m Step 1 ( 2,7km/jam ) 2,7km/jam = 2700m/jam 2700m = 1 jam 2700m/60 menit = 1 menit 45m = 1menit 2,425m = 16 putaran 45m = ( 45 x 16 ) / 2,425 45m = 296,907 297 RPM Step 2 ( 4km/jam ) 4km/jam = 4000m/jam 4000m = 1 jam 4000m/60 menit = 1 menit 66,66m = 1menit 2,425m = 16 putaran 66,66m = ( 66,66 x 16 ) / 2,425 66,66m = 439,818 440 RPM Step 3 ( 2,7km/jam ) 5,4km/jam = 5400m/jam 8 5400m 5400m/60 menit 90m 2,425m 90m 90m = 1 jam = 1 menit = 1menit = 16 putaran = ( 90 x 16 ) / 2,425 = 593,814 594 RPM Saran Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan pada bagian mempresisikan rentang error RPM yang terlalu jauh, kestabilan RPM, meminimalis rangkaian dan mesin, menambahkan sistem safety untuk blok mesin, dan rangkaian, serta interaksi dua arah ke PC. Step 4 ( 6,7km/jam ) 6,7km/jam = 6700m/jam 6700m = 1 jam 6700m/60 menit = 1 menit 111,66m = 1menit 2,425m = 16 putaran 111,66m = (111,66 x 16 ) / 2,425 111,66m = 736,725 737 RPM UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada semua keluarga besar Teknik Elektromedik Surabaya yang telah membantu penulis dan memberikan saran-saran sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tidak lupa kepada para dosen, Pak Dewa, Pak Triwiyanto dan Pak Syaifudin terima kasih atas bimbingan, saran dan masukkannya. b) Pengukuran Kecepatan Motor Ketika V PLN=230V, V Supply=138V STEP PR 1 2 3 4 RPM 200 297 440 594 737 X1 234,6 345,0 510,2 662,6 745,1 X2 234,8 344,9 510,2 662,2 745,2 X3 235,4 345,3 507,6 665,4 745,2 X4 234,4 345,5 511,2 665,3 745,6 X5 234,6 343,5 511,3 665,3 746,0 X 234,76 344,84 510,10 664,16 745,40 Ketika V PLN=210V, V Supply=126V STEP PR 1 2 3 4 RPM 200 297 440 594 737 X1 188,4 298,6 444,4 610,1 728,9 X2 190,9 287,3 440,8 613,1 723,3 X3 189,2 287,6 436,8 611,9 722,6 X4 188,9 289,2 436,0 613,3 723,9 X5 189,6 290,6 438,8 614,9 723,5 X 189,40 290,66 439,36 612,66 724,44 Ketika V PLN=222V, V Supply=134V STEP PR 1 2 3 4 RPM 200 297 440 594 737 X1 202,7 311,3 467,7 609,7 730,5 X2 200,7 309,3 467,0 609,5 734,3 X3 200,6 310,9 468,2 609,8 737,1 X4 202,7 311,2 469,5 609,3 736,3 X5 203,0 314,5 468,3 608,1 736,5 X 201,94 311,44 468,14 609,28 733,74 PENUTUP Kesimpulan Secara menyeluruh dapat disimpulkan hasil dari penelitian yaitu telah dapat dibuatnya modul treadmill test dengan kontrol kecepatan melalui PC secara wireless dan dengan pengiriman data kontrol antara modul dan PC menggunakan modul bluetooth HC-05 bisa mencapai jarak 3m. Kinerja masing-masing rangkaian telah dapat berfungsi denga yang ditentukan. Tegangan PLN yang berubah ubah dapat menyebabkan atau mempengaruhi kestabilan RPM motor. DAFTAR PUSTAKA Ardi Winoto, 2008. Mikrokontroller AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR, Bandung: Informatika Bahrudin, Galih, Siti, Tanty, 2012. Terapi Modalitas Keperawatan Kardiovaskuler dan Aplikasinya, Jakarta : Trans Info Media Carr, Brown, 1981. Introduction to Biomedical Equipment Technology, Englewood Cliffs, NJ : Prentice Hall Coughlin, Driscoll, Herman, 1992. Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear = (Operational Amplifiers and Linear Integrated Circuits), Jakarta : Erlangga Haryanto A.G, Hartono Ruslijanto&DatuMulyono (1999).MetodePenulisandanPenyajianKaryaIl miah. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC Goldschalger, Goldman, Dharma Aji, 1995. Elektrokardiografi = (Electrocardiography : Essentials of Interpretation), Jakarta : Widya Medika Gusri Wahyudi (2012). Treadmill Test. Kamis, 17 Mei 2012. (http://yuudi.blogspot.com/2012/05treadmelltest.html?m=1) diakses pada tanggal 26 September 2014, 14:50 National Heart Centre Singapore (2014). Exercise Stress Test. 2014. (http://www.singhealth.com.sg/PatientCare/Co nditionsandTreatments/Pages/Excersie-Stress- 9 Test.aspx) diakses pada tanggal 26 September 2014, 15:30 Sundana Krisna, 2008. Interpretasi EKG : Pedoman Untuk Perawat, Jakarta : EGC Tarwoto, Aryani Ratna, Wartonah, 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta : Trans Info Media TokoOne (2013). Module Bluetooth Untuk Serial HC05 (Master and Slave). 2013. (http://tokoone.com/modul-bluetooth-modulserial/) diakses pada tanggal 27 September 2014, 10:23 BIODATA PENULIS Nama NIM TTL Alamat Pendidikan : Achmad Niam Fauzi. : P27838012078. : Surabaya, 16 Oktober 1993. : Jl. Granting Baru 5 No. 25 Surabaya. : SMA Wahid Hasyim 1 Surabaya. 10 11