Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS MEDIA INOVATIF (PUSTAKA DIGITAL) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Anggi Chairunnisa Siregar Sekolah Dasar Negeri 064017 Medan Perjuangan Corresponding author: [email protected] Abstrak Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah: (1) Kurangnya keterampilan siswa dalam berbicara dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut dikarenakan masih terpengaruhnya bahasa yang digunakan siswa sehari-hari. Siswa cenderung menganggap bahwa seolah-olah mereka hanya berbicara dengan temannya seperti biasa. (2) Kurangnya keterampilan siswa dalam mengungkapkan ide. Siswa kurang memiliki keberanian dalam mengungkapkan gagasannya, mereka menganggap bahwa gagasannya tidak penting sehingga tidak perlu untuk diutarakan. Padahal jika ditinjau lebih lanjut ternyata gagasan tersebut penting dan dapat menjadi bahan saat ujian. (3) Kurangnya pemahaman siswa dalam penulisan ejaan yang masih terpengaruh dengan bahasa lisan. Hal tersebut dikarenakan siswa hanya mengingat apa yang dikatakannya sehari-hari. Padahal bahasa yang digunakan sehari-hari merupakan bahasa yang tidak baku dan tidak sesuai dengan EYD. Selain itu juga kurang diperkenalkannya EYD secara lebih mendalam sejak dini. Solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pengembangan sumber belajar berbasis media inovatif (pustaka digital) pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan seorang guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa. Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran (pustaka digital). Dengan sumber belajar yang diciptakan yaitu pustaka digital, akan memperluas dan meningkatkan pengalaman belajar siswa. Kata kunci : sumber belajar, media inovatif, bahasa Indonesia. PENDAHULUAN Berbicara masalah pendidikan tidak dapat lepas kaitannya dari masalah pembelajaran karena pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan menunjukkan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Kegiatan pembelajaran sudah selayaknya berfokus pada siswa yang belajar (student oriented) bukan peran guru yang dominan. Hal ini perlu sama-sama disadari oleh kedua belah pihak baik guru maupun siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran yang bertugas mambuat desain pembelajaran sedangkan siswa merupakan subjek belajar yang harus benar-benar aktif dan sungguh-sungguh mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun, praktek nyata yang terjadi selama ini, guru hanya menikmati tugasnya mengajar, menyiapkan materi pembelajaran, menjelaskan materi dengan metode ceramah dan sesekali tanya jawab kemudian memberikan soal latihan untuk dikerjakan siswa. Guru merasa penjelasannya sudah bisa diterima siswa ketika tidak ada pertanyaan yang diajukan oleh siswa dan terkadang guru merasa aman dengan hal tersebut. Guru lebih sering mengabaikan faktor perbedaan latar belakang antara siswa dan guru juga lingkungan dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Untuk itu perlulah kiranya pembaruan dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya penggunaan media pembelajaran baru yang mampu meningkatkan keterlibatan siswa, yaitu pengembangan sumber belajar berbasis media inovatif (pustaka digital) pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran ialah menggunakan model pembelajaran. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat memilih menggunakan strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Terdapat beberapa strategi yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran bahasa untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa pada empat keterampilan berbahasa. Guru disarankan untuk menggunakan berbagai model pembelajaran yang memberikan beragam pengalaman belajar bagi siswa. Bervariasinya model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berbahasa siswa (Nurhayati, 2008:11). Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik, dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Menurutnya penggunaan media belajar ini bisa membangkitkan keinginan dan minat, membangkitkan motivasi dan juga rangsangan kegiatan belajar. Kemudian, pendapat ini juga didukung oleh (Nana Sudjana: 2009) yang mengatakan bahwa: “Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Inovasi Pembelajaran Berbasis ICT (Information, Communication and Technology) ialah salah satu metode yang seharusnya bisa manfaatkan dalam pembelajaran untuk mempersiapkan masa depan anak sejak dini. Menurut Indrajut (2004), fungsi http://semnasfis.unimed.ac.id e-ISSN: 2549-5976 p-ISSN: 2549-435X 265 Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh fungsi, yakni: (1) sebagai gudang ilmu, (2) sebagai alat bantu pembelajaran, (3) sebagai fasilitas pendidikan, (4) sebagai standar kompetensi, (5) sebagai penunjang administrasi, (6) sebagai alat bantu manajemen sekolah, dan (7) sebagai infrastruktur pendidikan. Merujuk pada ketujuh fungsi tersebut dapat dipahami bahwa ICT dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya dalam dunia pendidikan. Menurut pandangan Gagne media adalah “berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik untuk belajar”.Sedangkan Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu “segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi”. Media hendaknya dapat dilihat, dimanipulasi, didengar ataupun dibaca. Begitu pula Drs. Oemar Hamalik (1994) mengungkapkan bahwa media pendidikan adalah alat, metode dan tekhnik yang digunakan untuk lebih mengefektifkan kembali komunikasi dan interaksi antara pendidikan dan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah. PEMBAHASAN Konsep Sumber Belajar Sumber belajar adalah sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sendiri secara individual (Percival dan Ellington, 1988). Sumber belajar meliputi antara lain: a) Pesan; b) Manusia; c) Material (media software dan hardware); d) Teknik dan; e) Lingkungan. Macam- Macam Sumber Belajar Yang dipergunakan secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya tindak belajar, macam-macam sumber belajar yaitu: a) Pesan (message) informasi yang akan disampaikan dalam bentuk ide, fakta, makna, dan data; b) Manusia (people) orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyalur pesan; c) Bahan media soft ware (materials) perangkat lunak yang biasanya berisi pesan; d) Peralatan hardware (divice) perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahan; e) Teknik (technique) prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, peralatan, lingkungan, dan orang untuk menyampaikan pesan; dan f) Latar (setting) lingkungan tempat pesan itu diterima oleh pembelajar. Terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap sumber belajar yaitu: a) Faktor perkembangan teknologi; b) Faktor nilai budaya setempat; c) Faktor ekonomi; dan d) Faktor pemakai. Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, sekaligus mengembangkan kemampuan beripikir kritis dan kreatif. Peserta didik dimungkinkan untuk memperoleh kemampuan berbahasanya dari bertanya, menjawab, menyanggah, dan beradu argumen dengan orang lain. Sebagai alat ekspresi diri, bahasa Indonesia merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang di milikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi. Kegiatan berbahasa Indonesia mencakup kegiatan produktif dan reseptif di dalam empat aspek berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif pada hakikatnya merupakan kemampuan untuk memahami bahasa yang dituturkan oleh pihak lain. Dengan demikian, salah satu solusi suatu model pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan sumber belajar yaitu (Pustaka Digital), dimana pembelajaran sumber belajar yang berbasis media inovatif sangat membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang di sajikan guru. Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media (Pustaka Digital) ini sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa. Dengan menggunakan sumber belajar yang berbasis media inovatif akan sangat membantu dalam proses belajar mengajar dan memiliki keuntungan dan kelebihan dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. Keunggulan Pembelajaran Pustaka Digital Adapun keunggulan dalam pembelajaran pustaka digital yakni: a) Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif; b) Mampu menimbulkan rasa senang selama pembelajaran berlangsung, sehingga akan menambah motivasi belajar siswa; c) Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran; d) Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak; e) Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel; f) Membawa obyek yang sukat didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar; g) Menampilkan objek yang terlalu besar ke dalam kelas; dan h) Menampilkan objek yang tidak dapat dilihat secara langsung. Bentuk Penggunaan Pustaka Digital Menurut (Suwarno: 2011), Beberapa bentuk penggunaan pustaka digital yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu: CD Multimedia Interaktif http://semnasfis.unimed.ac.id e-ISSN: 2549-5976 p-ISSN: 2549-435X 266 Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya: a) Model Drill: Model drills pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya; b) Model Tutorial: Program tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran; c) Model Simulasi: Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya: dan d) Model Games: Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games. Video Pembelajaran. Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk mengajarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. SIMPULAN Suatu paradigma baru yang sangat perlu bagi kita khususnya sebagai guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan suatu konsep pembelajaran yang sangat menekankan pada pentingnya partisipasi aktif dari siswa dalam mempelajari suatu kompetensi yang hendak mereka kuasai, guru bertindak sebagai fasilitator yang juga berperan penting dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bisa mengangkat dan mengembangkan kreatifitas siswa. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif adalah mengacu pada teori konstruktivisme yang dibangun dari anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan belajarnya. Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru dalam menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru. Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus tahu mengombinasikan media yang diperlukan dalam menyelenggarakan program pembelajaran (kombinasi media yang dipilih tentunya harus dapat menunjang efektifitas pada sekolah tempat aktivitas pembelajaran berlangsung). Guru dalam memilih media harus mempunyai inovasi dalam pemanfaatan teknologi. Teknologi dan media yang disesuaikan dan dirancang secara khusus bisa memberikan kontribusi bagi pengajaran yang efektif dari seluruh siswa dan bisa membantu siswa mencapai ketuntasan belajar siswa. Dengan menggunakan pengembangan sumber belajar berbasis media inovatif (Pustaka Digital) pada pembelajaran pembelajaran sangat membantu dalam proses belajar mengajar dan memiliki keuntungan dan kelebihan dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. REFERENSI Arif Sadiman. 2009. Media Pendidikan Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Eleanor L. Criswell.1989. Design of Computer-Based Instruction, Macmillan Pub. Eveline, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia Indonesia. Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Hofstetter, Fred T. 2001. Multimedia Literacy. Third Edition. Mcgraw-Hill International Edion : New york Michael Simkins, Karen Cole, Fern Tavalin and Barbara Means. 2002. Increasing Student Learning Through Multimedia Projects Gilbert, Multimedia Technology, Queensland: University of Queensland. Nana, Sudjana. 2009. Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo. Nurhayati. 2008. Lingua Jurnal Bahasa & Sastra, Volume 9, Nomor 2. Richard E. Mayer, Roxana Moreno, 1998, Aids to computer-based multimedia learning,USA Department of Psychology, University of California, Santa Barbara, CA 93106, USA Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Samanta, 2013. Manajamen Perpustakaan Digital. Arifa Pustaka. Slavin, Robert. E. 2005. Cooperative Learning. Nusa Media. Suwarno, Wiji. 2011. Perpustakaan dan Buku. Aiti Pustaka. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana. Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT Intan Pariwara. http://semnasfis.unimed.ac.id e-ISSN: 2549-5976 p-ISSN: 2549-435X 267