1 SAMBUTAN PEMBUKAAN WORKSHOP KURIKULUM MATA PELAJARAN AGAMA PADA MADRASAH DAN ORIENTASI PENGUATAN KELEMBAGAAN MADRASAH ALIYAH BAGI KEPALA MADRASAH ALIYAH SE-KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 TANGGAL 30 MEI 2014 PADA HOTEL GRAND MENTARI BANJARMASIN Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum wr.wb. Yth. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan; Yth. Peserta Workshop Kurikulum Mata Pelajaran Agama Pada Madrasah Dan Orientasi Penguatan Kelembagaan Madrasah Aliyah Bagi Kepala Madrasah Aliyah Se-Kalimantan Selatan Tahun 2014; Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Para Undangan, Hadirin Hadirat sekalian yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan segenap umatnya. Hadirin yang saya hormati, Ditinjau dari segi asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang mula-mula digunakan dalam bidang olah raga, yaitu kata currere yang berarti jarak tempuh lari. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start sampai dengan finish. Jarak dari start sampai dengn finish ini disebut currere. Atas dasar tersebut pengertian kurikulum diterapkan dalam pendidikan (Marno,2004:1). Jadi pengertian kurikulum adalah serangkaian strategi pengajaran yang dipergunakan di sekolah untuk menyediakan kesempatan terwujudnya pengalaman belajar bagi anak didik untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan (Marno, 2004:3). Hadirin yang saya hormati, Kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaannya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum ini, siswa bukan lagi menjadi obyek tapi justru menjadi subyek dengan ikut mengembangkan tema yang ada. 2 Hadirin yang saya hormati, Kurikulum mengarahkan kepada pendidik untuk membelajarkan peserta didik agar dapat memiliki potensi yang diisi dengan nilai-nilai pembentuk karakter secara holistik. Pemberdayaan potensi kurikulum mencakup 4 (empat) dimensi, yaitu: 1. kemampuan olah hati; 2. kemampuan olah pikir; 3. kemampuan olah rasa; dan 4. kemampuan olah raga. Hadirin yang saya hormati, Pokok-pokok Materi kurikulum pendidikan agama Islam mencakup: 1. Hubungan manusia dengan Allah SWT. Hubungan vertikal antara insan dengan khaliknya mendapatkan prioritas pertama dalam penyusunan kurikulum ini, karena pokok ajaran inilah yang pertama-tama perlu ditanamkan anak didik. Tujuan kurikuler yang hendak dicapai dalam hubungan manusia dengan Allah ini mencakup segi keimanan, rukun Islam dan Ihsan. Termasuk ke dalamnya membaca Al-Qur’an dan menulis huruf AlQur’an. 2. Hubungan manusia dengan manusia. Aspek hubungan dan pergaulan hidup manusia dengan sesamanya sebagai pokok ajaran agama Islam yang penting ditempatkan pada prioritas kedua dalam urutan kurikulum ini. Tujuan kurikuler yang hendak dicapai dengan kurikulum ini mencakup segi kewajiban dan larangan dalam hubungan dengan sesama manusia, segi hak dan kewajiban di dalam bidang pemilikan dan jasa, kebiasaan hidup bersih dan sehat jasmaniah dan rohaniah, dan sifat-sifat kepribadian yang baik. 3. Hubungan manusia dengan alam. Agama Islam banyak mengajarkan tentang alam sekitar, dan manusia diberi amanat oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Manusia boleh menggunakan dan mengambil manfaat dari alam menurut garis-garis yang ditentukan Allah. (Amin, 1992:106). Hadirin yang saya hormati, Faktor-faktor kurikulum pendidikan agama adalah 1. Persesuaian dengan tujuan pendidikan agama (perumusan tujuan secara tegas). 2. Persesuaiannya dengan tingkat usia, tingkat perkembangan kejiwaan anak dan kemampuan anak didik”. (Amin, 1992:104). 3 Hadirin yang saya hormati, Fungsi Kurikulum dilihat dari Tiga Sudut 1. Bagi sekolah yang bersangkutan. 2. Bagi sekolah pada tingkatan diatasnya, dan. 3. Bagi masyarakat/pemakai lulusan sekolah tersebut. (Daradjat, dkk, 1992:122). Untuk sekolah yang bersangkutan, kurikulum sekurang-kurangnya memiliki 2 (dua) fungsi 1. Sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan. 2. Sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan sehari-hari. (Daradjat, 1992:122). Fungsi Kurikulum menurut menurut Oemar Hamalik yaitu: 1. Memuat isi dan materi pelajaran maksudnya kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. 2. Kemudian kurikulum sebagai rencana pembelajaran maksudnya kurikulum yang merupakan suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. 3. Selanjutnya kurikulum sebagai pengalaman belajar. Perumusan atau pengertian kurikulum lainnya yang agak berbeda dengan pengertian-pengertian sebelumnya lebih menekankan bahwa kurikulum merupakan serangkaian pengalaman belajar. (Hamalik, 1995:17). Hadirin yang saya hormati, Kelembagaan berarti suatu bentuk organisasi yang tersusun relatif tetap atas pola-pola tingkah laku, peran-peranan dan relasi yang terarah dalam mengikat individu yang mempunyai otoritas formal dan sanksi hukum, guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar. Pemberdayaan kelembagaan madrasah adalah mengoptimalkan sumber daya yang ada di madrasah untuk meningkatkan mutu madrasah agar mampu survive dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut perubahan di era saat ini dan yang akan datang. Hadirin yang saya hormati, Arah dan strategi pemberdayaan kelembagaan madrasah menekankan pada pemberdayaan kelembagaan madrasah sebagai pusat pembelajaran, pendidikan dan pembudayaan. Indikator-indikator keberhasilan pemberdayaan kelembagaan madrasah adalah : 1. tersedianya madrasah-madrasah yang semakin bervariasi, yang diikat oleh visi, misi dan tujuan pendidikan madrasah, dengan dukungan organisasi yang efektif dan efisien; 2. mutu dan sarana prasarana madrasah yang semakin meningkat dan iklim pembelajaran yang semakin konduktif bagi peserta didik; dan 3. tingkat kemandirian madrasah semakin tinggi 4 Hadirin yang saya hormati, Ciri khas madrasah lebih dari hanya sekedar penyajian mata pelajaran agama. Artinya, ciri khas tersebut bukan hanya sekedar menyajikan mata pelajaran agama Islam di dalam lembaga madrasah tetapi yang lebih penting ialah perwujudan dari nilai-nilai keislaman di dalam totalitas kehidupan madrasah. Suasana lembaga madrasah yang melahirkan ciri khas tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Perwujudan nilai-nilai keislaman di dalam keseluruhan kehidupan lembaga madrasah; 2. Kehidupan moral yang beraktualisasi, dan 3. Manajemen yang profesional, terbuka, dan berperan aktif dalam masyarakat (Tilaar, 2004: 179) Hadirin yang saya hormati, Kebijakan yang perlu ditempuh dalam pemberdayaan kelembagaan madrasah adalah : 1. Melaksanakan telaah, kajian dan "restrukturisasi madrasah" sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat; 2. mengembangkan sistem organisasi kelembagaan pendidikan yang profesional efektif dan efisien; 3. standarisasi kelembagaan yang didukung oleh sarana dan prasarana minimal dan kualifikasi personel yang sesuai dengan bidang keahlian serta beban pekerjaannya. Hadirin yang saya hormati, Saya berpesan kepada Peserta Workshop Kurikulum Mata Pelajaran Agama Pada Madrasah Dan Orientasi Penguatan Kelembagaan Madrasah Aliyah Bagi Kepala Madrasah Aliyah Se-Kalimantan Selatan Tahun 2014 agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan seksama. Saya berharap kepada peserta agar memiliki sifat yang ikhlas, jujur, amanah, adil, disiplin, bertanggung jawab, peduli, bisa bekerja sama dalam melaksanakan tugasnya,meningkatkan kompetensi, profesional, dan berfikir maju ke depan agar bisa memberi manfaat yang banyak bagi lingkungan kerjanya masing-masing Akhirnya dengan mengucapkan Bismillah Ar Rahman Ar Rahim, Workshop Kurikulum Mata Pelajaran Agama Pada Madrasah Dan Orientasi Penguatan Kelembagaan Madrasah Aliyah Bagi Kepala Madrasah Aliyah Se-Kalimantan Selatan Tahun 2014 saya nyatakan dibuka secara resmi. Demikian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini, Semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita semua. Amin. Sekian dan Terima Kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. Banjarmasin, 30 Mei 2014 Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Drs. H. MUHAMMAD TAMBRIN, M.M.Pd