GUBERNUR ACEH Sambutan Pada Acara Pembukaan Rapat Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal se-Aceh Selasa, 11 Maret 2014 “BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh Alhamdulillahirabbil’alamin Wassalatu Wassalamu ‘ala asyrafil anbiyaa’i wal mursalin wa ‘ala alihi wasahbihi ajma’in. Yang kami hormati (Disesuaikan) ; Kepala Biro Perencanaan Program dan Anggaran BKPM RI, Para Bupati dan Walikota se-Aceh, Kepala Bappeda Aceh, Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, serta Jajaran SKPA terkait lainnya, Para Kepala Bappeda Kabupaten/kota se-Aceh, Hadirin dan hadirat serta undangan yang berbahagia. 1 Alhamdulillah, segala puja dan puji kita persembahkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat beriring salam kita sampaikan ke pangkuan Junjungan Alam Baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau sekalian. Hadirin yang kami hormati, Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan utama pembangunan Aceh berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah-satu sumber pendanaannya berasal dari investasi swasta. Karena itu, Pemerintah Aceh menempatkan penanaman modal sebagai salah-satu program yang diprioritaskan dalam Qanun Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh 2012-2017. Kita patut bersyukur kepada Allah SWT karena realisasi investasi di Aceh terus meningkat. Dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan oleh masingmasing perusahaan kepada Pemerintah Aceh, menunjukkan bahwa investasi riil yang telah ditanamkan di Aceh selama tahun 2013 adalah Rp 5, 091 trilyun. Ini berasal dari 139 proyek/perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri dan Luar Negeri. Alhamdulillah, perusahaanperusahaan tersebut telah menampung tenaga kerja sebesar 21 ribu orang lebih. Selain itu, para investor baru juga terus berdatangan untuk berinvestasi di Aceh. Selama tahun 2013 terdapat 42 perusahaan baru yang mendapat izin investasi di Aceh. 2 Berbagai perusahaan dalam dan luar negeri tersebut berkomitmen akan menanamkan modalnya sebesar Rp 6,1 triliun di 10 sektor unggulan. Hadirin yang kami hormati, Hasil yang telah kita capai tersebut tentu tidak akan membuat kita berpuas diri. Masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan untuk memperbaiki iklim investasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh yang kita cintai ini. Kita perlu mendorong pergeseran fokus investasi dari sektor primer yang cenderung ekstraktif ke sektor sekunder dan tersier yg bersifat value additive. Salah-satu kebijakannya adalah menciptakan pengembangan kawasan industri atau perhatian investasi. Ini merupakan langkah strategis kita ke depan untuk mempercepat pertumbuhan investasi melalui berbagai koridor ekonomi di seluruh Aceh. Koridor-koridor ekonomi di Aceh hanya dapat dihidupkan oleh tiga hal: Pertama, kebijakan pro investasi dari kita sebagai pemerintah. Kedua, konektivitas huluhilir yang menghubungkan sentra-sentra produksi dengan kawasan industri pengolahan di dalam Aceh sendiri. Dan ketiga, sumberdaya manusia yang terdidik dan terampil sesuai kebutuhan lapangan kerja. Saudara-saudara sekalian, Syukur alhamdulillah, Aceh telah memiliki Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) yang telah kami 3 tetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 71 pada akhir tahun 2012 lalu. RUPM Aceh merupakan dokumen perencanaan jangka panjang di bidang penanaman modal yang berlaku hingga tahun 2025, sesuai dengan UndangUndang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal dan Perka BKPM Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan RUPM Provinsi dan Kabupaten/Kota. RUPM Aceh bersifat komplementer terhadap dokumen perencanaan Aceh lain dan berfungsi untuk mensinergikan dan mengoperasionalkan seluruh kepentingan sektor terkait. Karena itu, semua SKPA terkait perlu memusatkan perhatian pada pengembangan suatu kawasan investasi. Demikian pula, kita perlu mensinergikan kebijakan Pemerintah Aceh dan Kabupaten/Kota untuk saling mendukung satu sama lain. Kerjasama kita yang erat inilah yang akan mempercepat terwujudnya kawasankawasan investasi di Aceh. Sesuai dengan hal tersebut saya menginstruksikan beberapa hal yang menjadi perhatian saudara sebagai berikut : 1. Mengintegrasikan program dan kegiatan penanaman modal antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota. 2. Mempersiapkan infrastruktur yang cukup untuk mendukung pengembangan kawasan investasi. 3. Mempersiapkan tenaga kerja yang siap berkompetisi dalam menyambut masyarakat ASEAN tahun 2015. 4 4. Melaksanakan rapat-rapat koordinasi bidang penanaman modal dengan SKPK dan instansi vertikal terkait untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatan investasi. 5. Melakukan percepatan penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Kabupaten/Kota dengan mengikut sertakan SKPK dan Instansi terkait. 6. Menggalakkan promosi terhadap semua potensi dan produk daerah di berbagai even, baik lokal maupun Nasional, dan jika memungkinkan di tingkat Internasional. 7. Memberikan pemahaman dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendukung pengembangan iklim investasi di daerah. 8. Pemerintah Kabupaten/Kota agar memantau dan meminta laporan kegiatan penananaman modal (LKPM) perusahaan-perusahaan yang ada di daerah Saudara masing-masing, baik PMA maupun PMDN. 9. Pemerintah Kabupaten/Kota supaya segera menyusun profil investasi daerah. Hadirin yang kami hormati, Kami berharap, acara hari ini dapat mengkonsolidasikan perencanaan program dan kegiatan bidang penanaman modal di seluruh Aceh. Tentu, dukungan dari Pemerintah Kabupaten/Kota dan BKPM RI secara terus-menerus kami harapkan, agar cita-cita kita menjadikan Aceh sebagai Tujuan Investasi Utama dapat terwujud. 5 Demikian sambutan dan harapan kami. Akhirnya, dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, acara Rapat Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal se-Aceh tahun 2014 resmi kami nyatakan dibuka. Wabillahitaufiqwalhidayah Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh GUBERNUR ACEH dr. H. ZAINI ABDULLAH 6