PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KOTA SOLOK MENGGUNAKAN LKS DENGAN MODUL PADA PEMBELAJARAN TEKNIK MURDER IRAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN Wisuda Periode Juni 2014 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KOTA SOLOK MENGGUNAKAN LKS DENGAN MODUL PADA PEMBELAJARAN TEKNIK MURDER Irawati1, Roza Zaimil2, Hana Adhia3 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok email: [email protected] Formulation of the problem in this research is " Is there a difference in learning outcomes using worksheets with math learning modules MURDER techniques . The purpose of this study was to determine differences in mathematics learning outcomes of students use worksheets with modules on learning techniques MURDER . The population in this study is the eighth grade students of SMP Negeri 1 Kota Solok . This study is an experiment by sampling cluster random sampling performed after homogeneity of variance test with bartlett test . Samples were selected as experimental class is a class I VIIIC with LKS treated using experimental class II and class VIIID is using the module learning techniques MURDER . Data analysis was performed with student learning outcomes z test , because the data were normally distributed and variances homogeneous and n > 30 in order to obtain = 2.010 and = 1.96 for > and >- then H0 is rejected or accepted . Based on the results of testing the hypothesis H0 is rejected . This means that there are differences in students' mathematics learning outcomes through the use of worksheets with a module on learning techniques MURDER . Kata kunci: Teknik MURDER, lks, modul, hasil belajar. A. P endahuluan Pendidikan merupakan usaha untuk membantu perkembangan potensi manusia dan mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu berkompetisi secara global dengan melibatkan pemikiran kritis, logis, sistematis, dan kreatif bekerja secara efektif. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan penting 1 Prodi Pendidikan Matematika untuk wisuda periode Juni 2014 2 Dosen Jurusan PMIPA FKIP-UMMY 3 Dosen Jurusan PMIPA FKIP-UMMY dalam berbagai disiplin ilmu serta mampu mengembangkan daya pikir manusia. Penguasaan matematika yang kuat sejak dini diperlukan siswa untuk mengenali dan memahami serta dapat mengembangkan pengetahuan melalui pemecahan masalah matematika. Selama peneliti melaksanakan Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK) di SMP Negeri 1 Kota Solok dari tanggal 11 Juli 2013 sampai tanggal 17 Oktober 2013 terlihat bahwa proses pembelajaran berlangsung satu arah, yaitu dari guru ke siswa selain itu siswa kurang berminat dan cenderung pasif dalam mempelajari matematika, dimana siswa tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan guru. Selain itu siswa mempunyai kebiasaan menyalin latihan teman bila dikasih latihan. Keadaan ini juga terlihat dari aktivitas negatif siswa selama proses pembelajaran, seperti mengganggu teman saat guru menjelaskan, dan juga diam saja ketika ditanya guru. Hal ini juga didukung selama penulis PLK di SMP Negeri 1 Kota Solok dari tanggal 11 Juli 2013 sampai tanggal 17 Oktober 2013, sebagian besar siswa tidak dibiasakan menemukan, mengkonstruksikan dan mengalami sendiri pengetahuan yang diperolehnya sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang masih rendah dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Solok menggunakan LKS dengan modul pada pembelajaran teknik MURDER. B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan The Static Group Comparisson. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Solok Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling. Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan yang dilakukan adalah. a. Menentukan jadwal penelitian. b. Mengurus izin penelitian. c. Menyusun silabus dan sistem penilaian. d. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). e. Membuat kisi-kisi soal akhir. f. Membuat soal-soal untuk latihan dan tes akhir. g. Pembentukan kelompok belajar siswa. 2. Tahap Pelaksanaan a. Kelas eksperimen I 1) Pendahuluan (±10 menit) a) Guru mengucapkan salam kemudian memeriksa kesiapan siswa. b) Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk belajar serta mengingat kembali pelaksanaan pembelajaran dengan teknik MURDER kepada siswa. c) Guru menyampaikan suatu fakta atau masalah yang berhubungan dengan pembelajaran dan manfaat pembelajaran (Mood). d) Guru menentukan anggota kelompok pada awal pertemuan pertama dan kelompok yang telah ditentukan tidak berubah sampai akhir penelitian. 2) Kegiatan Inti (± 55 menit) a) Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompok yang telah ditentukan. b) Guru memberikan materi dalam bentuk bahan ajar LKS kepada semua kelompok dan meminta anggota kelompok untuk membaca atau memahami materi tersebut kemudian menandai dan mencatat materi yang tidak mengerti serta mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS. (Understand). c) Setelah selesai satu topik materi yang telah dibaca atau dipahami anggota kelompok dengan mengisi LKS, guru meminta beberapa perwakilan anggota kelompok untuk mengulang materi yang telah dipelajari dengan menyampaikan materi yang telah didiskusikan bersama anggota kelompok ke depan kelas menggunakan bahasa sendiri. (Recall) d) Bahan materi yang didiskusikan anggota kelompok dalam LKS, jika ada yang kurang dimengerti atau tidak dapat dipecahkan siswa dalam kelompok maka disampaikan di depan kelas dan diselesaikan secara bersama-sama. (Digest) e) Guru meminta pendapat siswa terhadap soal-soal LKS yang telah dibahas. (Expand) 3) Penutup (± 15 menit) a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. (Review) b) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa sehubungan dengan materi pelajaran yang telah dipelajari dan mengingatkan pelajaran pada pertemuan selanjutnya. b. Kelas Eksperimen II 1) Pendahuluan (± 10 menit) a) Guru mengucapkan salam kemudian memeriksa kesiapan siswa. b) Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk belajar serta mengingatkan kembali pelaksanaan pembelajaran dengan teknik MURDER kepada siswa. c) Guru menyampaikan fakta atau masalah yang berhubungan dengan pembelajarandan manfaat pembelajaran. (Mood) d) Guru menentukan anggota kelompok pada awal pertemuan pertama dan kelompok yang telah ditentukan tidak berubah sampai akhir penelitian. 2) Kegiatan Inti (± 55 menit) a) Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompok yang telah ditentukan. b) Guru menyampaikan materi dalam bentuk modul kepada semua kelompok dan meminta anggota kelompok untuk membaca atau memahami materi tersebut kemudian menandai dan mencatat materi yang tidak mengerti serta mengerjakan soal-soal latihan yang ada pada modul. (Understand) c) Setelah selesai satu topik materi yang telah dibaca atau dipahami anggota kelompok, guru meminta beberapa perwakilan anggota kelompok untuk mengulang materi yang telah dipelajari dengan menyampaikan materi yang telah didiskusikan bersama anggota kelompok ke depan kelas menggunakan bahasa sendiri. (Recall) d) Bahan materi atau soal-soal latihan yang didiskusikan anggota kelompok dalam modul, jika ada yang kurang dimengerti atau tidak dapat dipecahkan siswa dalam kelompok maka disampaikan di depan kelas dan diselesaikan secara bersamasama. (Digest) e) Guru meminta pendapat siswa terhadap soal-soal latihan yang telah dibahas. (Expand) 1) Penutup (±15 menit) a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. (Review) b) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa sehubungan dengan materi pelajaran yang telah dipelajari dan mengingatkan pelajaran pada pertemuan selanjutnya. 3. Tahap Penyelesaian Pada tahap penyelesaian ini kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II diberikan tes akhir setelah pokok bahasan yang dipelajari selesai dengan soal yang sama kemudian menganalisa hasil tes tersebut. C. H asil Penelitian 1. Deskripsi Data Deskripsi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari tes yang diberikan pada kelas sampel. Setelah dilaksanakan tes akhir diperoleh data pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Nilai tes dapat dilihat pada lampiran. Tes akhir pada kelas eksperimen I diikuti oleh 38 orang siswa dan pada kelas eksperimen II diikuti oleh 36 orang siswa. Dari nilai hasil tes akhir matematika pada kedua kelas sampel ini dilakukan perhitungan rata-rata ( ), simpangan baku (s). Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Data Nilai Hasil Tes Akhir Kelas Sampel Kelas N Eksperimen I Eksperimen II 38 36 Nilai maks 100 100 Nilai min 51 51 X S S2 82,316 76,556 12,626 11,987 159,411 143,683 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen I lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas eksperimen II. 2. Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji Normalitas ini bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors, dengan kriteria Ho diterima jika Lo < Ltabel dengan taraf nyata 0,05. Hasil uji Normalitas data dari kedua kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen I N 38 Lo 0,106 Ltabel 0,144 Hasil Uji Lo < Ltabel Kreteria Data berdistribusi Eksperimen II 36 0,112 0,148 Lo < Ltabel Normal Dari kriteria yang diperoleh dari Tabel 2, didapat bahwa data hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen I dan eksperimen II berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas pada kedua kelas sampel pada aspek kognitif terlihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas N S2 Fhitung Ftabel Eksperimen I 38 159,411 F0,975(35,37)=0,50 1,109 F0,025(37,35)=1,99 Eksperimen II 36 143,683 Berdasarkan analisis data didapat Fhitung = 1,109 dan kemudian ditentukan harga Ftabel dengan melihat tabel distribusi F dengan taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 37 dan dk penyebut = 35, diperoleh harga Ftabel yaitu F(0,975;35;37) = 0,50 dan F(0,025;37;35)= 1,99. Dari analisis data didapat < , sehingga data hasil belajar kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa dari kedua kelas sampel. Dari uji normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan didapat data hasil belajar kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen I Eksperimen II N 38 36 Σ zhitung 12,32 2,01 1,96 Setelah harga z dihitung dan diperoleh z hitung didapat maka H0 ditolak dalam artian dan = 2,010 dan = 1,96 terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa yang menggunakan LKS dengan modul pada pembelajaran peneliti pada kelas eksperimen I teknik MURDER. 3. Pembahasan Hasil pengamatan yang menggunakan LKS pada pembelajaran teknik MURDER, terlihat bahwa siswa bersemangat dalam proses pembelajaran ini disebabkan oleh penyajian LKS yang simpel dan menarik. Berdasarkan teori Mahmudi pelaksanaan proses pembelajaran dalam kelas dapat terlaksana sesuai langkah-langkah yang telah dikemukakan. Pertama, Menciptakan suasana yang positif, menyampaikan manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, Memahami LKS sambil menandai bagian yang tidak dimengerti. Ketiga, Mengulang kembali materi yang dipahami dengan bahasa sendiri. Keempat, Bahas kembali materi yang tidak dimengerti tadi. Kelima, Membuat kritik dan saran pada materi. Keenam, Meringkas materi yang sudah dipelajari dengan membuat catatan kecil untuk membantu mengingat kembali materi yang sdah dipelajari. Dalam hal ini masingmasing anggota kelompok dapat mengetahui hasil kerja kelompoknya dan bertanggung jawab terhadap hasil diskusi serta dapat melengkapi LKS yang diberikan. Selain itu dengan melengkapi LKS dan mengerjakan latihan siswa juga dapat membangun, mengontruksikan dan mengalami pengetahuan yang diperolehnya. Untuk siswa yang tidak bisa menonjolkan diri menjadi bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan hal tersebut dapat meningkatkan nilai hasil belajar baik nilai kelompok maupun individual siswa. Pada kelas eksperimen II dengan penggunaan modul pada pembelajaran teknik MURDER, terlihat bahwa siswa bersemangat dalam proses pembelajaran ini disebabkan oleh penyajian modul yang menarik. Berdasarkan teori Mahmudi pelaksanaan proses pembelajaran dalam kelas ini juga dapat terlaksana sesuai langkah-langkah yang telah dikemukakan sama hal pada kelas eksperimen I. Dalam hal ini masing-masing siswa beserta kelompoknya dapat mengerjakan latihan yang ada pada modul. Selain itu dengan mengerjakan latihan siswa juga dapat membangun, mengontruksikan dan mengalami pengetahuan yang diperolehnya. Untuk siswa yang tidak bisa menonjolkan diri menjadi bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan hal tersebut dapat meningkatkan nilai hasil belajar baik nilai kelompok maupun individual siswa. Peneliti menemukan bahwa tidak semua penyelesaian soal latihan dari LKS dan modul pada kedua kelas eksperimen dapat diselesaikan oleh siswa dan masih terdapat kesalahan dalam perhitungannya. Itulah beberapa hal yang peneliti dapatkan selama melakukan penelitian di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. 4. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa “Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Solok menggunakan LKS dengan modul pada pembelajaran teknik MURDER”. Dengan kata lain, hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Solok menggunakan LKS berbeda dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Solok menggunakan modul pada pembelajarn teknik MURDER. 2. Saran Sehubung dengan penelitian yang penulis lakukan maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut. a. Diharapkan pada Guru matematika SMP Negeri 1 Kota Solok dapat menggunakan teknik MURDER disertai LKS pada proses pembelajaran. b. Diharapkan pembelajaran teknik MURDER menggunakan LKS dengan modul dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memotivasi siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa. c. Diharapkan pada peneliti selanjutnya, menerapkan penggunaan LKS pada model pembelajaran yang berbeda. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Roza Zaimil, S.Pd.I., M.Pd. dan Pembimbing II Hana Adhia, S.Si., M.Pd Daftar Rujukan Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan Pembelajaran dan Desain sampai Implementasi. Yogyakarta: Pedagogia. Asani, Diska. 2012. “ Efektivitas Pembelajaran MURDER terhadap Partisipasi dan Kemampuan Berpikir Analitis Siswa SMAN 1 Gombong pada Mata Pelajaran Biologi”. Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Asma, Nur. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP Press. Asmayni, Nisya. 2010. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik MURDER dalam Pembelajaran Matematika pada Kelas VIII SMPN 5 Bukittinggi”. Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: UBH. Depdiknas. 2008. Perangkat Penilaian KTSP SMA Panduan Analisis Butir Soal. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Jubaedah, Yoyoh.2013. Materi Pembelajaran. Diakses tanggal 22 November 2013. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta:Grasindo. Mahmudi. 2005. http://mahmudister.tripod.com/id8.html/. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2013. Program Pasca sarjana. 2011. Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Padang. Padang: UNP. Rachmawati. 2011. “Pengaruh Project Based Learning dengan Teknik MURDER (Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review) terhadap Prestasi Belajar Perangkat Lunak Pembuat Presentasi TIK Kelas XII SMAN 1 Kesamben. Tahun Pelajaran 2010/2011”. Malang: Universitas Negeri Malang. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia. Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. PERSETUJUAN PEMBIMBING PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KOTA SOLOK MENGGUNAKAN LKS DENGAN MODUL PADA PEMBELAJARAN TEKNIK MURDER IRAWATI NPM.101000484202009 Artikel ini disusun berdasarkan skripsi Irawati untuk persyaratan wisuda periode Juni 2014 dan telah diperiksa/disetujui oleh kedua pembimbing Solok, Juni 2014 Pembimbing I Pembimbing II Roza Zaimil, S.PdI., M.Pd Hana Adhia, S.Si.,M.Pd