PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI, DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FACIAL WASHMEREK GARNIER MEN PADA KONSUMEN PRIA PENGUNJUNG HYPERMART MALANG TOWN SQUARE Oleh: Muhammad Riefki N. Rachma Afi Rahmat Slamet E-mail : [email protected] Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ABSTRACT This research aims to analyze several variables related to the consumer’s decision on purchasing facial wash product brand Garneir Men. The variables used in this study are the variable of cultural, social, personal, and psychological. The method of data analysis is using by the method of Multiple Linear Regression Analysis. The research involved 96 respondents which are the male consumer of Hypermart Malang Town Square. From the result of this research indicate that the variables of cultural, social, personal, and psychological have an influence on purchase decisions of facial wash product brand Garnier Men. Mean while the variables that have a dominant influence are social variable. Key word: cultural, social, personal, psychological, purchasing decision PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusannya untuk membeli sebuah produk. Perilaku pembelian oleh konsumen tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis (Kotler & Keller, 2007:214). Bagi kaum wanita produk facial wash adalah sebuah produk yang wajib dimiliki dan digunakan, namun dengan semakin tingginya tingkat aktifitas yang mengharuskan kaum pria untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang lebih banyak dilakukan diluar ruangan, dan didorong oleh fakta lain yang menunjukkan bahwa “secara genetik dan fisiologis, kulit pria 25 persen lebih tebal dan berminyak dibandingkan dengan kulit perempuan” (www.kabarbisnis.com, 2010), membuat perusahaan kosmetik berbondong-bondong menciptakan inovasi baru dari produk facial wash yang dikhususkan untuk kaum pria. Pada dasarnya perusahaan kosmetik yang akan memproduksi produk yang dikhususkan untuk satu gender tertentu seperti produk facial wash untuk pria haruslah tepat dan memiliki tujuan yang efektif, yang kemudian strategi tersebut dikembangkan menjadi beberapa segmentasi pasar. Segmentasi pasar ini dapat direalisasikan melalui pasar konsumen. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men pada konsumen pria pengunjung Hypermart Malang Town Square? Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 475 2. Variabel apakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men pada konsumen pria pengunjung Hypermart Malang Town Square? TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui pengaruh variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men pada konsumen pria pengunjung Hypermart Malang Town Square. 2. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men pada konsumen pria pengunjung Hypermart Malang Town Square. MANFAAT PENELITIAN 1. Diharapkan dapat menjadi sarana refrensi bagi peneliti selanjutnya dan keperluan lain yang bermanfaat bagi pihak lain. 2. Sebagai bahan informasi dan masukan untuk perusahaan, khususnya perusahaan kosmetik yang memproduksi facial wash pria dalam rangka memenuhi dan mengoptimalisasikan harapan konsumen. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU Penelitian terdahulu oleh Puspitasari (2004) yang berjudul “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Cair Merek LUX (Studi Pada Mahasiswa Universitas Islam Malang). Ichalia (2005) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Shampo Merek Pantene (Studi Kasus Pada Mahaiswi Universitas Islam Malang)”. Penelitian lainnya mengenai perilaku konsumen pengguna produk facial wash pria telah dilakukan oleh Kunto dan Khoe (2007) dengan judul “Analisis Pelanggan Pria Produk Facial Wash di Kota Surabaya”. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN Menurut Kotler (2007:201) dalam Molan (2007), perilaku konsumen adalah “bidang ilmu yang mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka”. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Banyak faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen, bisa berasal dari dalam diri konsumen maupun dari luar. Kotler dan Keller (2007:214) dalam Molan (2007), mengemukakan ada empat faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian suatu produk yang bisa dilihat pada gambar 1. 476 Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet KEBUDAYAAN Budaya SOSIAL Kelompok Acuan PRIBADI Umur & Tahap Dalam Siklus Hidup Sub-budaya Keluarga Kelas Sosial Peran & Status Motivasi Pekerjaan Persepsi Situasi Ekonomi Pembelajaran Gaya Hidup Kepercayaan & Kepribadian & PSIKOLOGIS PEMBELI Sikap Konsep Diri Sumber: Kotler dan Keller (2007:214) Gambar 1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Faktor Budaya Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen, dimana menurut Kotler dan Keller (2007:214) dalam Molan (2007), faktor kebudayaan meliputi budaya, sub budaya, dan kelas sosial. a. Budaya Budaya adalah faktor penentu dan perilaku yang paling mendasar, karena budaya sangat diperlukan oleh seseorang untuk dapat bertahan hidup bermasyarakat. Menurut Kotler dan Amstrong (2004:159) dalam Sindoro (2005), “budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan insistusi penting lainnya”. b. Sub-budaya Setiap budaya akan mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil, yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Subbudaya ini ada empat macam, antara lain: kelompok-kelompok kebangsaan, keagamaan, ras, dan wilayah geografis. c. Kelas Sosial Menurut Kotler (2004:186) dalam Molan (2007), “Kelas-kelas sosial (social classes) adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama”. 2. Faktor Sosial Perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, menurut Kotler dan Keller (2007:215) dalam Molan (2007), seperti kelompok referensi, keluarga, status, dan peranan sosial. a. Kelompok Referensi Kelompok acuan adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Sumarwan (2004:67) ada beberapa kelompok referensi yang terkait dengan konsumen, yaitu kelompok Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 477 persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, masyarakat maya, kelompok pegiat konsumen b. Keluarga Alma (2005:56) berpendapat bahwa keluarga adalah “lingkungan terdekat dengan individu dan sangat mempengaruhi nilai-nilai serta perilaku seseorang dalam mengkonsumsi barang tertentu”. 3. Faktor Pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, menurut Kotler dan Keller (2007:214) dalam Molan (2007), keputusan tersebut dipengaruhi oleh usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. 4. Faktor Psikologis Schiffman dan Kanuk (2007:65) dalam Zoelkifli (2008) mengatakan bahwa psikologi konsumen berisi konsep dasar psikologi yang menentukan perilaku individu dan mempengaruhi perilaku konsumsi. Faktor-faktor dari psikologi konsumen yang dimaksud adalah motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan sikap. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku Kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian Pasca Sumber: Kotler (2000:54) Gambar 2 Tahap Proses Keputusan Pembelian Pembelian 1. Tahap Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian produk diawali oleh adanya pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini dipicu oleh adanya rangasangan. Rangsangan bisa berasal dari dalam diri konsumen itu sendiri, ataupun berasal dari luar diri konsumen. 2. Tahap Pencarian Informasi Setelah konsumen mengetahui adanya kebutuhan didalam dirinya, ia akan terdorong untuk mencari informasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut. 3. Tahap Evaluasi Alternatif Setelah melakukan pencarian informasi, didapatkan beberapa alternative yang dipertimbangkan sebagai alat pemecah masalah. Konsumen melakukan evaluasi terhadap produk atau merek, kemudian dipilih sebagai alat pemecah masalah atau kebutuhan. Dalam melakukan evaluasi, hal-hal yang menjadi pertimbangan konsumen bisa berupa manfaat produk, citra merek, dan keyakinan merek. 4. Tahap Keputusan Pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas merek dan membentuk niat untuk membeli. Biasanya, keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan pilihan merek. 5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian Perilaku pasca pembelian ini meliputi puas atau tidaknya konsumen terhadap pembelian yang telah dilakukannya. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Perilaku pasca pembelian ini juga menyangkut tindakan pemakaian 478 Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet dan pembuangan produk pasca pembelian. HIPOTESIS 1. Variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men. 2. Variabel sosial berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men. METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah 96 konsumen pria pengunjung Hypermart Malang Town Square ang menggunakan produk facial wash merek Garnier Men. Sedangkan tehknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL a. Budaya, Kebiasaan menggunakan produk dan tuntutan pola perilaku sehari-hari. Subbudaya, Kebutuhan pada kelompok pergaulan disekitar konsumen dan kelompok masyarakat disekitar konsumen turut menggunakan produk. Kelas Sosial, menggunakan produk sesuai dengan status dan kegiatan, menggunakan produk agar bisa beradaptasi dengan lingkungan pergaulan. b. Sosial, kelompok refrensi, refrensi produk dari masyarakat maya. Keluarga, pengalaman dari keluarga yang menggunakan produk. Pengaruh rekan, saran untuk membeli dan menggunakan produk. c. Pribadi, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. d. Psikologis, motivasi, dorongan untuk merawat kulit wajah, persepsi positif terhadap produk, membeli produk karena merek terkenal, pengetahuan akan kandungan dan manfaat produk, tidak ingin beralih dari produk. e. Keputusan pembelian produk, pilihan terbaik adalah membeli produk Garnier Men, ketergantungan merek, membeli karena popularitas merek. MODEL PENELITIAN Budaya Sosial Keputusan pembelian facial wash merek Garnier Men Pribadi Psikologis Gambar 3 Model Penelitian Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 479 SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden terpilih dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner pada lokasi penelitian. Sedang pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. METODE ANALISIS Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan maka dalam penelitian digunakan Uji Simultan dan Uji Parsial, dimana model pengolahan datanya menggunakan bantuan SPSS 14.0 for windows dan dilakukan analisis Regresi Linier Berganda. Adapun Menurut Supranto (2001: 189) model persamaan regresi berganda (multiple regression) adalah sebagai beikut : Dimana: Y = Variabel terikat (pembelian) = Bilangan konstanta = Variabel budaya = Variabel sosial = Variabel pribadi = Variabel psikologis = Koefisien Regresi = Error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL UJI INSTRUMEN Uji Validitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada table berikut : Tabel 1 Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan Variabel Item r hitung X1.1 0,615 X1.2 0,609 X1.3 0,651 Budaya (X1) X1.4 0,610 X1.5 0,616 X1.6 0,519 X2.1 0,760 X2.2 0,683 Sosial (X2) X2.3 0,585 X2.4 0,721 X3.1 0,574 X3.2 0,633 Pribadi (X3) X3.3 0,783 X3.4 0,743 X4.1 0,566 X4.2 0,685 Psikologis(X4) X4.3 0,572 X4.4 0,692 X4.5 0,751 480 r tabel 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 0,201 Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Variabel Item r hitung r tabel Ket X4.6 0,787 0,201 Valid Y1.1 0,810 0,201 Valid Keputusan Pembelian Produk Y1.2 0,824 0,201 Valid (Y) Y1.3 0,740 0,201 Valid Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item pertanyaan memiliki nilai rhitung > rtabel (0,201) sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid. Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada table berikut : Tabel 2 Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Koefisien Alpha Keterangan Budaya (X1) 0,639 Reliabel Sosial (X2) 0,630 Reliabel Pribadi (X3) 0,611 Reliabel Psikologis(X4) 0,765 Reliabel Keputusan Pembelian Produk (Y) 0,695 Reliabel Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013 Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa item kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel. Uji Normalitas Data Hasil uji Normalitas Data dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3 Pengujian Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences Mean Std. Dev iat ion Absolute Positiv e Negativ e Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Kebuday aan 96 24.50 2.600 .101 .101 -.095 .988 .283 Sosial 96 14.55 2.375 .156 .097 -.156 .590 .877 Pribadi 96 15.23 1.922 .161 .120 -.161 .577 .893 Psikologis 96 25.02 2.339 .141 .105 -.141 .759 .612 Keputusan Pembelian Produk 96 12.75 1.569 .272 .187 -.272 .775 .585 a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013 Berdasarkan hasil pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov seperti pada tabel 3 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel yang digunakan dalam penelitian yang meliputi X1 (Budaya), X2 (Sosial), X3 (Pribadi), dan X4 (Psikologis) danY (Keputusan Pembelian Produk), berdistribusi normal, hal ini karena masingmasing signifikansi lebih besar daripada α (α = 0,05). Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 481 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Variabel Koefisien Regresi thitung Signifikan Keterangan X1 0,118 2,151 0,034 0,034 < 0,05 Signifikan X2 0,168 2,825 0,006 0,006 < 0,05 Signifikan X3 0,186 2,486 0,015 0,015 < 0,05 Signifikan X4 0,165 2,651 0,009 0,009 < 0,05 Signifikan N = 96 Konstanta = 0,839 F Hitung = 8,584 Adjust R2 = 0,242 R Square (R2) = 0,274 R = 0,523 Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013 Hasil analisis, diketahui besarnya sumbangan variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologis (X4) dan Keputusan Pembelian Produk (Y) yang ditujukan oleh nilai Adjust R2 yaitu sebesar 0,242 atau 24,2%. Angka ini menunjukan bahwa variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologis (X4) yang digunakan dalam persamaan regeresi ini telah mampu memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap variabel keputusan pembelian produk (Y) sebesar 0,242, sedangkan sisanya 75,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar empat variabel bebas yang diteliti. Sedangkan angka R sebesar 0,523 menunjukan bahwa korelasi/hubungan antara keputusan pembelian dengan variabel independent-nya adalah kuat. UJI ASUMSI KLASIK Uji Multikolinieritas Hasil Uji Multikolinieritas dapat dilihat pada table berikut : 482 Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet Tabel 5 Uji Asumsi Multikolinieritas Variabel Independen VIF Keterangan X1 1,035 Non Multikolinier X2 1,017 Non Multikolinier X3 1,056 Non Multikolinier X4 1,083 Non Multikolinier Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013 Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 4.5 masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah terpenuhi. Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada table berikut : Tabel 6 Uji Asumsi Heteroskedastisitas Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model B 1 Std. Error (Constant) ,438 2,148 Budaya ,118 ,055 Sosial ,168 Pribadi Psikologis Standardized Coefficients T Sig. Beta ,204 ,839 ,195 2,151 ,192 ,060 ,254 2,825 ,252 ,186 ,075 ,228 2,486 ,222 ,165 ,062 ,246 2,651 ,237 Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013 Dari tabel 6 tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing koefisien model regresi tidak signifikan secara keseluruhan, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas pada residual model regresi yang terbentuk. HASIL UJI SIMULTAN (UJI F) Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.4 hasil analisis regresi diatas menunjukan bahwa signifikan F < 5% (0,000 < 0,05) atau (8,584 > 2,471). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara simultan (serempak) variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), psikologis (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap Keputusan Pembelian Produk (Y). HASIL UJI PARSIAL (UJI T) Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.4 hasil analisis regresi bahwa, variabel budaya (X1) Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 483 menunjukan bahwa signifikan t < 5% (0,043 < 0,05) atau (2,151 > 1,986), maka dengan demikian pengujian menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel budaya (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk (Y). Sedangkan untuk variabel sosial (X2) menunjukan bahwa signifikan t < 5% (0,006 < 0,05) atau (2,825 > 1,986), maka dengan demikian pengujian menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel sosial (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk (Y). Selanjutnya untuk variabel pribadi (X3) menunjukan bahwa signifikan t < 5% (0,015 < 0,05) atau (2,486 > 1,986), maka dengan demikian pengujian menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel pribadi (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk (Y). Serta untuk variabel psikologis (X4) menunjukan bahwa signifikan t < 5% (0,009 < 0,05) atau (2,651 > 1,986), maka dengan demikian pengujian menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel psikologis (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk (Y). Dari hasil penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Facial Wash merek Garnier Men adalah variabel sosial (X2). Hal ini ditujukan dari nilai beta terbesar yaitu sebesar 0,254. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Puspitasari (2004) yang berjudul “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Cair Merek LUX (Studi Pada Mahasiswa Universitas Islam Malang)”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara bersama - sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sabun cair merek LUX dengan tingkat signifikan 0,001 < 0,05. Sementara dari uji parsial budaya dengan tingkat signifikan 0,043 < 0,05, sosial dengan tingkat signifikan 0,013 < 0,05, pribadi dengan tingkat signifikan 0,005 < 0,05, dan psikologis dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Serta variabel psikologis mempunyai pengaruh yang signifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian sabun cair merek LUX hal ini ditunjukan dari nilai koefisien beta terbesar yaitu 0,461. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis dapat disimpulkan beberapa hasil sebagai berikut : a) Bahwa variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men; b) Variabel sosial berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men tersebut. SARAN Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pria pengunjung Hypermart Malang Town Square yang menggunakan produk facial wash merek Garnier Men. 484 Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet Sehingga sudah sewajarnya pihak produsen dapat memberikan perhatian lebih kepada keempat aspek tersebut (kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) terutama pada faktor sosial yang berpengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian dan terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang baik sehingga bisa meningkatkan penjualan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Amstrong, Gary & Kotler, Philip. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan, Jakarta: Rineka Cipta. Café, Lintas. 2011. http://lintascafe.com/2011/04/12/garnier-men-perawatan-khusus-priaterbaru (Online). Diakses tanggal 25 Maret 2013. Engel, James F, et.al., 1995, Consumer Behavior. Jilid 1 dan 2, Alih Bahasa: Budiyanto. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Ghozali, Imam. 2007. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Gujarti, Damodar. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi Ketiga, jilid 2. Jakarta: Erlangga. Hermawan, Kertajaya. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Manajemen dan Akutansi. Yogyakarta: BPFE. Ichalia, Damayanti. 2005. Analisis Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Shampo Merek Pantene (Studi Kasus Pada Mahasiswi Universitas Universitas Islam Malang). Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Kunto, Yohanes Sondang dan Khoe, Inggried Kurniawan. 2007. Analisis Pasar Pelanggan Pria Produk Facial Wash Di Kota Surabaya. Surabaya: Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra. Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Alih Bahasa: Benjamin Molan. Jakarta Prenhallindo. Kotler, P. & Keller Kevin L. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa: Benjamin Molan. Jakarta: Prenhallindo. Kompasiana, Lifestyle. 2011. http://lifestyle.kompasiana.com/urban/enomena-metroseksualdi-kehidupan-masyarakat-urban-366456.html (Online). Diakses tanggal 25 Maret 2013. Kompas,Female.2013.http://female.kompas.com/read/Produk.Wanita.Bukan.untuk.Pria (Online). Diakses tanggal 25 Maret 2013. L’ Oreal. 2013. http://www.loreal.co.id/_id/_id/our-company/welcome.aspx (Online). Diakses tanggal 25 Maret 2013. Lamb, Charles. W., Jr., Joseph F. Hair Jr., & Carl McDaniel. 2001. Pemasaran. Alih Bahasa: Octarevia, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Marketing.2011.http://www.marketing.co.id/blog/pertumbuhan.produk.perawatan.untuk.pria (Online). Diakses tanggal 25 Maret 2013. Puspitasari, Dyah. 2004. Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Cair Merek LUX (Studi Pada Mahasiswa Universitas Islam Malang). Malang: Fakultas Ekonomi Unversitas Islam Malang. Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 485 Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction: Tekhnik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. 2008. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa: Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT. Indeks. Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Bandung: CV. Alpha Beta. Supranto, J. 2001. Ekonometrika. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia. Swasta, Basu dan Handoko, T. Hani. 2004. Manajemen Barang dalam Pemasaran. Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. *) Muhammad Riefki adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) N. Rachma adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Afi Rahmat S adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma 486 Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet