Jurnal Kebidanan - E-Journal STIKES Mitra Kencana

advertisement
Jurnal Kebidanan
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR MENGENAI PELAKSANAAN
ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KARANGTENGAH
KABUPATEN GARUT TAHUN 2015
Yayat Supriyatin
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA
Intisari
Antenatal care (ANC) yaitu suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan serta persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal care
adalah untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas
serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya
risiko-risiko kehamilan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap
kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
perinatal (Prawirohardjo, 2009). Hasil penelitian mengenai cakupan Kl di bawah
70%, cakupan K4 di bawah 60%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku ada 3 yaitu: faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong.
Sedangkan yang termasuk faktor predisposisi diantaranya : usia, pendidikan,
pekerjaan, pengetahuan, motivasi, sikap, kepercayaan, tradisi, dan nilai.
Sedangkan yang termasuk faktor pendukung adalah ketersediaan sarana-sarana
kesehatan, dan yang terakhir yang termasuk faktor pendorong adalah sikap dan
perilaku petugas kesehatan (Nursalam & Efendi, 2008). Tujuan penelitian untuk
mengetahui Gambaran Faktor-Faktor Mengenai Pelaksanaan Antenatal Care Di
Puskesmas Karangtengah Kabupaten Garut Tahun 2015. Rancangan penelitian ini
menggunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, jumlah sampel sebanyak
62 orang, pengambilan sampel secara total sampling. Analisa univariat dilakukan
terhadap tiap variabel dari obyek yang diteliti. Pada umumnya analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
Hasil penelitian diperoleh Gambaran pengetahuan paling banyak berada pada
kategori cukup (38,7%), usia berada pada rentang 21-35 (66,2%), pendidikan
paling banyak SMA (58,1%), pekerjaan paling banyak tidak bekerja (66,1%),
sikap paling banyak mendukung (51,6%) dan motivasi paling banyak berada pada
kategori kurang (59,76%). Saran dari hasil penelitian ini agar bidan memberikan
konseling dan bimbingan kepada ibu hamil untuk teratur melakukan pemeriksaan
kehamilan.
Kata Kunci
Daftar Pustaka
: Gambaran Faktor-Faktor Pelaksanaan ANC
: 16 Buku (2007-2012)
1
2
DIPLOMA III MIDWIFERY PROGRAM
STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA
Describing of the Antenatal Care Factors In Public Health Centre
Karangtengah Regency of Garut Year 2015.
Abstract
Antenatal Care (ANC) that is a program which planned in the form of
observation, education, and treatment of pregnant mother, to obtain pregnancy
process and peaceful bearing and satisfy. The objective of Antenatal care is to
take care of the mother healthy during a period of pregnancy, bearing, and child
health and also to monitoring the baby borne healthy, watching possibility of
existence of pregnancy risk and plan the optimal treatment to high risk pregnancy
and also degrade the morbidity and mortality of mother and perinatal
(Prawirohardjo, 2009). The Result of the research Coverage Kl under 70%,
coverage K4 under 60%. The Factors that correlate with behavior there is 3 that
is: predisposition factor, enabling factor, and reinforcement factor. Which is the
include of the predisposition factors other things : age, education, work,
knowledge, motivate, attitude, belief, tradition, and assess. Which is the include of
enabling factor is the availibility of health facility, and the last which is the
include of reinforcement factor is attitude and behavior of health worker
(Nursalam & Efendi, 2008).
The objective of the Research is to know about Describing of the Antenatal Care
Factors In Public Health Centre Karangtengah Regency of Garut Year 2015. The
design of the research used quantitative with approximately by descriptive, the
amount of sample as much 62 peoples, intake totally sampling. Analyse the
univariat conducted to every variable from accurate obyject. Generally this
analysis only yield the distribution of frequency and percentage of each variable.
The describing of the Knowledge most enough category, age be at to span 21-35,
education at most Senior High School, works most unworking, attitude at most
supporting and motivate at most be at the less category. Suggestion from this
research result so that midwife give the conselling and tuition to pregnant mother
to regular conduct the pregnancy controlling.
Keyword : Describing of The Antenatal Care Factors
Bibliography : 16 Book ( 2007-2012)
3
PENDAHULUAN
Komplikasi kehamilan merupakan salah
pada tahun 2025, dan menurunnya AKI
satu penyebab masih tingginya
angka
dari 262 per 100.000 kelahiran hidup
kematian ibu (AKI) di Indonesia sampai
pada tahun 2010 menjadi 74 per 100.000
saat ini, yaitu perdarahan sebanyak 28%
kelahiran
dan keracunan kehamilan (eklampsi)
(Kemenkes, 2013).
sebanyak 24%. AKI di Indonesia pada
Di Provinsi Jawa Barat tahun 2013
tahun 2012 sebesar 229 per 100.000
Angka Kematian Ibu (AKI) maternal
kelahiran hidup, tahun 2013 sebesar 242
cukup tinggi yaitu mencapai 98 per
per 100.000 kelahiran hidup dan pada
1.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka
tahun 2014 masih
Kematian
juga cukup tinggi
hidup
pada
Bayi
tahun
(AKB)
2025
sedikitnya
yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup
mencapai 38 per 1.000 kelahiran hidup
(SDKI, 2013).
(Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2012). Di
Perhatian dunia terhadap kematian
Kabupaten Garut pada tahun 2013 angka
ibu melahirkan tergolong sangat besar.
kematian bayi (AKB) masih mencapai
Dalam
internasional
42,12 per 1000 kelahiran hidup dan
Millenium Development Goals (MDGs),
angka kematian ibu (AKI) 206,24 per
penurunan kematian ibu melahirkan
100.000
menjadi salah satu dari delapan tujuan
Kabupaten Garut, 2014). Umumnya
(goals) yang dirumuskan. Komitmen
angka kematian ibu disebabkan karena
tersebut dituangkan Indonesia dalam
penanganan
arah
pembangunan jangka panjang
persalinan yang kurang baik, seperti
kesehatan Indonesia tahun 2005-2025,
pemeriksaan saat kehamilan yang tidak
yakni meningkatkan derajat kesehatan
dilakukan serta persalinan ditolong oleh
masyarakat melalui peningkatan akses
tenaga non kesehatan, padahal untuk
terhadap
menjaga kesehatan janin dan ibu saat
komitmen
pelayanan
kesehatan
yang
mencakup menurunnya Angka Kematian
Bayi
(AKB)
(Dinkes
kehamilan
dan
hamil sangat dibutuhkan.
1.000
Salah satu upaya untuk menurunkan
tahun
2010
AKI yaitu dengan antenatal care (ANC)
menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup
yaitu suatu program yang terencana
hidup
32,3
saat
hidup
per
kelahiran
dari
kelahiran
pada
4
berupa
dan
Di Jawa Barat cakupan kunjungan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk
antenatal care belum tercapai sesuai
memperoleh suatu
yang ditargetkan, berdasarkan data dari
serta
observasi,
edukasi,
proses
persalinan yang
memuaskan.
kehamilan
aman
dan
Tujuan antenatal care
profil kesehatan Provinsi Jawa Barat
tahun
2014
didapatkan
adalah untuk menjaga agar ibu sehat
cakupan
selama masa kehamilan, persalinan, dan
sedangkan
nifas serta mengusahakan bayi yang
pencapaian cakupan untuk Puskesmas
dilahirkan
sehat,
memantau
K4 sebesar 84 % dengan target K4
kemungkinan
adanya
risiko-risiko
sebesar 90 %. Sedangkan target untuk
merencanakan
cakupan K4 di Puskesmas Karangtengah
penatalaksanaan yang optimal terhadap
Kabupaten Garut tahun 2014 baru
kehamilan
serta
mencapai
76,23%
menurunkan morbiditas dan mortalitas
mencapai
target
ibu dan perinatal (Prawirohardjo, 2009).
Karang Tengah, 2014).
kehamilan
dan
risiko
Rendahnya
menunjukkan
tinggi
pencapaian
bahwa
sebesar
86,95%
targetnya
Berdasarkan
100%,
dan
masih
90%
data
%,
belum
(Puskesmas
diatas
belum
petugas
tercapainya target K4, salah satunya
kepada ibu masih perlu ditingkatkan.
disebabkan mungkin karena pemahaman
Sedangkan K4 kontak minimal 4 kali
tentang pedoman Kesehatan Ibu dan
selama
Anak
masa
akses
K1
K4
pencapaian
kehamilan
untuk
(KIA)
khususnya
kunjungan
mendapatkan pelayanan antenatal, yang
pemeriksaan kehamilan masih kurang,
terdiri atas minimal 1 kali kontak pada
sehingga masih ditemukan ibu hamil
trimester
yang belum
pertama,
satu
kali
pada
mengetahui
pentingnya
trimester kedua, dan dua kali pada
pemeriksaan kehamilan secara teratur.
trimester ketiga. Cakupan K4 di bawah
Menurut Prawirohardjo (2009) faktor-
60% (dibandingkan jumlah sasaran ibu
faktor
hamil dalam kurun waktu satu tahun)
pelaksanaan kunjungan antenatal care
menunjukkan
pelayanan
adalah usia, paritas, pendidikan dan
memadai.
pengetahuan,
antenatal
kualitas
yang
belum
yang
berhubungan
sikap,
dengan
motivasi
dan
Rendahnya K4 menunjukkan rendahnya
pekerjaan. Usia kehamilan seorang ibu
kesempatan
sebaiknya pada umur 20 - 35 tahun,
untuk
menjaring
menangani risiko tinggi obstetrik.
dan
karena masa ini merupakan masa yang
5
aman untuk hamil. rahim dan bagian
meningkatkan oksigenasi. Selain itu,
tubuh
mobilisasi mempunyai efek terhadap
lainnya
sudah
siap
untuk
menerima kehamilan.
berbagai sistem dalam tubuh yang akan
Untuk itu peranan bidan harus mampu
membantu
dan terampil memberikan pelayanan
penyembuhan luka. Penyembuhan luka
sesuai dengan standar yang ditetapkan
adalah keadaan luka post operasi dengan
khususnya bidan sebagai ujung tombak
tidak ada tanda-tanda infeksi
mempercepat
proses
dalam melayani ibu hamil. Dengan peran
serta yang proaktif dari petugas supervisi
METODOLOGI PENELITIAN
sebagai penyelia untuk bidan diharapkan
Rancangan penelitian kuantitatif
percepatan penurunan angka kematian
dengan pendekatan deskriptif. Metode
ibu
ini
dan
bayi
meningkatkan
di
Indonesia
cakupan
serta
bertujuan
untuk
memperoleh
kunjungan
gambaran tentang gejala-gejala yang
pertama ibu hamil (K1), kunjungan
diteliti pada saat sekarang. Kemudian
keempat ibu hamil (K4), dan semua
dicari jawaban bagi pemecahan masalah
persalinan harus ditolong oleh tenaga
atau
kesehatan terlatih, semua komplikasi
Populasi
obstetri mendapat pelayanan rujukan
penelitian ini adalah ibu hamil pada
yang adekuat, semua perempuan dalam
bulan Juni 2015 dengan jumlah ibu
usia reproduksi (Prawirohardjo, 2009).
hamil sebanyak 62 orang. Besar sampel
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui
Gambaran
Faktor-Faktor
fenomena-fenomena
yang ingin
yang
diteliti
ada.
dalam
penelitian sebanyak 62 orang pasien. di
wilayah kerja Puskesmas Karangtengah
Mengenai Pelaksanaan Antenatal Care di
Kabupaten
Puskesmas
penelitian dilakukan pada tanggal 01
Karangtengah
Kabupaten
Garut Tahun 2015. Menurut Perry &
Potter
(2005)
menggerakkan
normal,
mobilisasi
bagian
untuk
tubuh
membantu
meningkatkan
kekuatan
relaksasi
waktu
Juni 2015 sampai dengan 09 Juni 2015.
Teknik analisis data digunakan
secara
untuk mengetahui gambaran variabel
dalam
yang diukur dilakukan analisis secara
menstimulasi sirkulasi, mempertahankan
membangun
dengan
adalah
mengembangkan ketahanan fungsi sendi,
dan
Garut
otot,
dan
univariat.
6
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi
Usia Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Karangtengah Kabupaten Garut
Tahun 2015
A. HASIL PENELITIAN
1. Pengetahuan
Distribusi frekuensi pengetahuan
ibu
hamil
No
Usia (Tahun)
1 ≤ 20
2 21-35
3 > 35
Jumlah
yang melaksanakan
pemeriksaan
kehamilan
dapat
Frekuensi
3
41
18
62
Persentase (%)
4,8
66,2
29,0
100
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui
5.1 Distribusi Frekuensi
bahwa sebagian besar responden
Pengetahuan Pada Ibu Hamil di
Puskesmas
berada pada kategori usia 21-35
Karangtengah
tahun yakni sebanyak 41 orang
Kabupaten Garut Tahun 2015
(66,2%)
No
Pengetahuan
Frekuensi
(%)
Kurang
22
35,5
2
Cukup
24
38,7
3
Baik
16
25,8
Jumlah
62
100
3.
(4,8%).
3. Pendidikan
pendidikan
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui
(38,7%)
kategori
berada
cukup,
dalam
sedangkan
frekuensi
ibu
mengenai
hamil
yang
melaksanakan antenatal care dapat
bahwa pengetahuan ibu sebagian
orang
kecil
tahun yakni sebanyak 3 orang
Distribusi
besar responden yakni sebanyak 24
sebagian
responden berada pada usia ≤ 20
Persentase
1
dan
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel
5.3 Distribusi Frekuensi
Pendidikan Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Karangtengah Kabupaten
Garut Tahun 2015
sebagian kecil responden yakni
sebanyak 16 orang (25,8) berada
dalam kategori baik.
No
Pendidikan
1
2
3
2. Usia
Frekuensi
Persentase (%)
Rendah
26
41,9
Cukup
36
58,1
Tinggi
Jumlah
Distribusi frekuensi mengenai usia
ibu
hamil
pemeriksaan
yang melaksanakan
kehamilan
dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
0
0
62
100
7
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui
bahwa sebagian besar pendidikan
responden dalam kategori cukup
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi
Sikap Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Karangtengah Kabupaten Garut
Tahun 2015
yakni SMA sebanyak 36 orang
(58,1%)
dan
responden
sebagian
berpendidikan
No
Sikap
kecil
1
Tidak Mendukung
rendah
2
Mendukung
Jumlah
yakni SD/SMP sebanyak 26 orang
Frekuensi
Persentase (%)
30
48,4
32
62
51,6
100
(41,9%).
Berdasarkan tabel 5.5 diketahui
4. Pekerjaan
bahwa sikap ibu hamil sebagian
Distribusi
frekuensi
mengenai
pekerjaan ibu hamil dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
orang
(51,6%)
menyatakan
mendukung dalam melaksanakan
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi
Pekerjaan Pada Ibu Hamil di
Puskesmas
Karangtengah
Kabupaten Garut Tahun 2015
No
besar responden yakni sebanyak 32
Pekerjaan
Frekuensi
Persentase (%)
1
Tidak Bekerja
41
66,1
2
Bekerja
21
33,9
Jumlah
62
100
antenatal care atau pemeriksaan
kehamilan
di
Puskesmas
Karangtengah Kabupaten Garut.
6. Motivasi
Distribusi
frekuensi
motivasi
ibu
mengenai
hamil
yang
melaksanakan antenatal care dapat
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui
bahwa sebagian besar ibu hamil
tidak bekerja yakni sebanyak 41
orang (66,1%) dan sebagian kecil
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi
Motivasi Pada Ibu Hamil di
Puskesmas
Karangtengah
Kabupaten Garut Tahun 2015
ibu hamil yakni sebanyak 21 orang
(339,%) bekerja.
5. Sikap
No
Motivasi
1
2
Frekuensi
Persentase (%)
Kurang
37
59,7
Baik
25
40,3
Jumlah
62
100
Distribusi frekuensi sikap ibu hamil
yang
melaksananan
pemeriksaan
kehamilan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui
bahwa sikap ibu hamil sebagian
besar responden yakni sebanyak 37
orang (59,7%) memiliki motivasi
8
kurang
untuk
melaksanakan
Hasil
penelitian
mengenai
antenatal care atau pemeriksaan
pengetahuan cukup ini didukung
kehamilan
pula dari hasil penelitian mengenai
di
Puskesmas
Karangtengah Kabupaten Garut.
pendidikan yang sebagian besar
adalah
lulusan
SMA
yang
diasumsikan oleh peneliti sudah
B. Pembahasan
cukup
1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian
untuk
memahami
mengetahui
dan
tentang pemeliharaan
sesuai tabel 5.1 diketahui bahwa
kesehatan. Hasil ini sejalan juga
pengetahuan ibu sebagian besar
dengan
pendapat
Notoatmodjo
responden yakni sebanyak 24
(2010)
bahwa
pengetahuan
orang
merupakan
(38,7%)
berada
pada
indikator
seseorang
kategori cukup. Sebagian besar
dalam melakukan tindakan. Jika
responden memiliki pengetahuan
seseorang
cukup artinya ibu hamil telah
pengetahuan yang baik terhadap
cukup
kesehatan maka orang tersebut akan
memahami
tentang
memiliki
perlunya pelaksanaan antenatal
memahami
care. Menurut Azwar (2009)
kesehatan dan memotivasi diri untuk
pengetahuan merupakan dasar
diaplikasikan dalam kehidupannya.
pembentukan
Ibu
artinya
sikap
seseorang
menunjukkan
sikap
seseorang
akan
untuk
pentingnya
dasar
hamil
pengetahuan
yang
yang
menjaga
memiliki
baik
tentang
kesehatan selama kehamilan akan
melakukan sesuatu sesuai dengan
termotivasi
pengetahuan yang dimilikinya.
kehamilannya dengan melakukan
Sebagian
antenatal care yang teratur.
besar
pengetahuan/kognitif merupakan
domain
untuk
yang
sangat
terbentuknya
penting
untuk
menjaga
2. Usia
Berdasarkan
hasil
penelitian
perilaku
sesuai tabel 5.2 diketahui bahwa
seseorang, perilaku yang didasari
sebagian besar responden berada
pengetahuan akan lebih langgeng
pada kategori
daripada
kehamilan yaitu usia 21-35 tahun
pengetahuan.
tidak
didasari
usia
baik
untuk
yakni sebanyak 41 orang (66,2%).
9
Dengan demikian ibu yang sedang
kali dibandingkan dengan ibu yang
hamil berada pada usia kategori baik
berumur kurang dari 20 tahun dan
dan
lebih dari 35 tahun.
sehat
karena
berada
pada
kisaran usis 21-35 tahun.
3. Pendidikan
Usia sangat mempengaruhi
proses
reproduksi,
seorang
Berdasarkan hasil penelitian
ibu
sesuai tabel 5.3 diketahui sebagian
sebaiknya hamil pada umur 20 - 35
besar pendidikan responden dalam
tahun, karena masa ini merupakan
kategori
masa yang aman untuk hamil. Mulai
sebanyak 36 orang (58,1%). Melihat
umur 20 tahun, rahim dan bagian
hasil
tubuh lainnya sudah siap untuk
pendidikan, peneliti mengasumsikan
menerima kehamilan. Selain itu
bahwa pendidikan responden berada
pada umur tersebut biasanya wanita
pada kategori cukup memahami
sudah merasa siap untuk menjadi
mengenai
seorang ibu (Depkes, 2011).
care karena responden lulusan SMA
Berdasarkan hasil penelitian
cukup
yakni
penelitian
mengenai
pelaksanaan
dasar
dari sebagian responden (66,2%)
sehingga
atau sebanyak 41 orang berusia
pemeriksaan kehamilan.
ibu-ibu
yang
paling
banyak
antenatal
yang telah melewati pendidikan
menunjukan bahwa usia ibu lebih
antara 21-35 tahun dan merupakan
SMA
dan
menengah
paham
pertama
mengenai
Hasil penelitian inipun sesuai
dengan
pendapat
Notoatmodjo
melakukan pemeriksaan kehamilan.
(2010) pada umumnya semakin
Hasil ini menunjukan tidak adanya
tinggi
kesenjangan antara hasil penelitian
semakin
dengan
dipertegas
penelitian
teori.
Hasil
pendidikan
baik
pula
seseorang,
tingkat
ini
juga
pengetahuannya.
berdasarkan
hasil
pendidikan yang tinggi berkaitan
Hariastuti
(2010)
dengan
pemahaman
Tingkat
mengenai
diperoleh analisis bahwa ibu yang
masalah kesehatan dan kehamilan
berumur 20-35 tahun mempunyai
yang mempengaruhi sikap terhadap
peluang
kehamilan
1,56
kali
untuk
memanfaatkan pelayanan antenatal
sebanyak lebih atau sama dengan 4
maupun
dalam
pemenuhan gizi selama kehamilan.
10
Hasil
ini
sejalan
dengan
tidak mampu untuk menyediakan
Notoatmodjo
(2010)
dana bagi pemeriksaan kehamilan
yang
dan kebutuhan lainnya. Masalah
tinggi berkaitan dengan pemahaman
yang timbul pada keluarga dengan
mengenai masalah kesehatan dan
tingkat ekonomi rendah ibu hamil
kehamilan
kekurangan
pendapat
bahwa tingkat
pendidikan
yang
mempengaruhi
energi
dan
protein
sikap terhadap kehamilan maupun
(KEK) hal ini disebabkan tidak
dalam
mampunya
pemenuhan
gizi
selama
keluarga
untuk
kehamilan. Pendidikan yang cukup
menyediakan kebutuhan energi dan
berdampak
protein yang dibutuhkan ibu selama
kepada
pemeliharaan
kesehatan kehamilan akan baik pula.
Hasil
ini
juga
dipertegas
kehamilan (Sarwono, 2010).
dari
Hal ini erat kaitannya dengan
penelitian Sarminah (2010) yang
pendapatan yang tampaknya hanya
mengungkapkan terdapat hubungan
bersumber
antara tingkat pendidikan ibu hamil
suami. Tingkat ekonomi keluarga
dengan
rendah
keteraturan
pemeriksaan
kepada
akan
penghasilan
kesulitan
untuk
kehamilan.
menyediakan dana bagi pemeriksaan
4. Pekerjaan
kehamilan, sehingga kecenderungan
ibu
Berdasarkan hasil penelitian
tidak
bekerja yakni sebanyak 41 orang
terpenuhi
bekerja maka peneliti asumsikan
Hasil
berpengaruh
terhadap
kesehatan.
Tingkat ekonomi rendah, keluarga
secara umum kemungkinan besar
dari
hasil
pekerjaan
penelitian
menunjukan
penelitian dengan teori.
terhadap
ekonomi. Tingkat ekonomi akan
kebutuhan
tidak ada kesenjangan antara hasil
bekerja untuk memenuhi kebutuhan
berpengaruh
tetapi
suaminya.
dari
suami saja. Bekerja atau tidak
hidup
bekerja
sehari-hari ibu dan keluarga dapat
(66,1%). Karena ibu hamil tidak
berasal
memeriksakan
dari sisi lain mungkin saja ibu hamil
sebagian besar ibu hamil tidak
hanya
tidak
kehamilan (Sarwono, 2010). Namun
sesuai tabel 5.4 diketahui bahwa
penghasilan
hamil
5.
Sikap
Berdasarkan
hasil
penelitian
sesuai tabel 5.5. diketahui bahwa
sikap ibu hamil lebih dari sebagian
11
responden yakni sebanyak 32 orang
seseorang untuk menjaga kesehatan
(51,6%) menyatakan mendukung
ibu hamil.
dalam melaksanakan antenatal care
6.
6. Motivasi
atau
pemeriksaan
kehamilan
Puskesmas
di
Berdasarkan
hasil
penelitian
Karangtengah
sesuai tabel 5.6 diketahui bahwa
Pernyataan
sikap ibu hamil lebih dari sebagian
mendukung disini asumsi peneliti
responden yakni sebanyak 37 orang
bahwa
responden
memberikan
(59,7%) memiliki motivasi kurang
respon
yang
terhadap
untuk melaksanakan antenatal care
Kabupaten
Garut.
baik
pelaksanaan antenatal care. Hal ini
atau
sesuai
Puskesmas
dengan
hasil
penelitian
mengenai pendidikan yang sebagian
besar adalah lulusan SMA, artinya
pemeriksaan
kehamilan
di
Karangtengah
Kabupaten Garut.
Hasil
penelitian
ini
pendidikan responden telah cukup
menunjukan bahwa motivasi ibu
untuk
hamil lebih dari sebagian responden
memahami
pentingnya
pemeliharaan kesehatan terutama
kurang.
Pernyataan
istri yang sedang hamil untuk
secara
pengetahuan
melakukan
responden
perawatan
masa
baik,
ini
artinya
dan
namun
sikap
secara
kehamilan. Hal ini sejalan dengan
motivasi kurang, hal ini wajar,
pendapat
dalam
karena individu dipengaruhi oleh
Fauzia, 2012) yang mengatakan Ibu
faktor lain selain faktor pengetahuan
hamil yang memiliki sikap positif
dan sikap yang baik yaitu adanya
terhadap
faktor
Yeyeh
(2009,
antenatal
care
lebih
ekstern
yang
banyak melakukan antenatal care
meningkatkan
daripada ibu dengan sikap negatif
individu melalui dukungan untuk
terhadap antenatal care (Yeyeh dkk,
melaksanakan
2008 dalam Fauzia, 2012). Hasil
kehamilan.
penelitian
memperlihatkan
diberikan oleh keluarga serta dari
bahwa tidak terjadi kesenjangan
petugas kesehatan itu sendiri yang
antara hasil penelitian dengan teori,
disampaikan melalui penyuluhan.
artinya sikap menentukan perilaku
Hal ini sesuai dengan pendapat
ini
juga
dapat
motivasi
pemeriksaan
Dukungan
dapat
Nursalam (2008) mengenai faktor-
12
faktor yang mempengaruhi motivasi
besar ada
yaitu
cukup yaitu 58,1%.
faktor
internal
berupa
ketahanan fisik, proses kehilangan,
4.
Gambaran
pada
pekerjaan
kesadaran diri untuk self care,
tentang
kebutuhan untuk mempertahankan
besar ada pada
diri dan Spiritual. Faktor ekstern
bekerja yaitu 66,1%.
yaitu berupa penyuluhan, dukungan
keluarga,
tersedianya
5.
antenatal
kategori
ibu
care
hamil
sebagian
kategori
tidak
Gambaran sikap ibu hamil tentang
dana,
antenatal care sebagian besar ada
lingkungan terapeutik, tersedianya
pada kategori mendukung yaitu
program
51,6%.
(kualitas
hidup)
dan
dukungan petugas kesehatan (Orem,
2001 dalam Nursalam, 2008).
6.
Gambaran
tentang
Oleh karena petugas kesehatan
dalam hal ini bidan untuk selalu
motivasi
antenatal
besar ada pada
ibu
care
hamil
sebagian
kategori
kurang
yaitu 59,7%.
meningkatkan dalam memberikan
penyuluhan agar para ibu hamil
dapat
lebih
termotivasi
untuk
B. Saran-Saran
1. Untuk Puskesmas
melakukan pemeriksaan kehamilan
Untuk
meningkatkan
peran
secara teratur.
masyarakat terutama ibu hamil
dalam melaksanakan perawatan
KESIMPULAN DAN SARAN
kehamilan, perlu meningkatkan
A. Kesimpulan
penyuluhan
1. Gambaran pengetahuan ibu hamil
pentingnya
besar ada
pemeriksaan
kategori
cukup yaitu 38,7%.
2. Gambaran usia ibu hamil tentang
masyarakat
lebih memahami dan termotivasi
tentang antenatal care sebagian
pada
agar
melaksanakan
kehamilan
untuk
kesehatan janin dan ibu.
2. Untuk Bidan
antenatal care sebagian besar ada
Agar terus memberikan arahan
pada kategori usia 21-35 tahun
dan motivasi kepada ibu hamil
yaitu 66,2%.
untuk melakukan pemeriksaan
3. Gambaran pendidikan ibu hamil
tentang antenatal care sebagian
kehamilan dan bahaya bila tidak
13
melakukan
pemeriksaan
kehamilan secara rutin.
4. Untuk Peneliti Selanjutnya
Hasil
3. Untuk Pemerintah Setempat
penelitian
diharapkan
Perlu dibuat kebijakan lebih
sebagai
dapat
acuan
ini
dijadikan
bagi
peneliti
lanjut dengan bekerjasama antara
selanjutnya untuk meneliti lebih
puskesmas dengan pemerintah
lanjut
kecamatan dan pemerintah desa
lainnya yang berkaitan dengan
serta tokoh masyarakat dalam
pemeriiksaan kehamilan seperti
penyediaan
perilaku ibu dalam pelaksanaan
perlengkapan
dan
tentang
faktor-faktor
fasilitas pelayanan pemeriksaan
pemeriksaan
kehamilan,
kehamilan (Polindes) agar bidan
dukungan keluarga dan petugas
dapat bekerja dengan baik.
kesehatan (bidan).operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar,S.(2009). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Depkes, (2012). Pedoman Pelayanan Antenatal. Direktorat Bina Pelayanan
Medik Dasar. Jakarta
Henrdawan, Kurnia. 2009. Kiat Jitu Tangkal Penyakit. Jakarta.Penerbit Best
Publisher
Indrayani. (2011). Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta : Trans Info Media
Manuaba, Ida Ayu, dkk, (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta : EGC
Marni. (2013). Perbedaan Antara Relaksasi Dengan Kompres Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Akper Giri Satria
Husada Wonogiri. Tesis, Universitas Sebelas Maret Surakarta, diunduh
pada tanggal 8 November 2013 di http: //digilib.unimus.ac.id.
Meilani, Niken, dkk. (2009). “Kebidanan Komunitas”. Yogyakarta : Fitramaya
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
14
Nursalam & Efendi, F (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo.
Rukiyah, AY dkk. (2009). Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: Trans Info
Media
Saifudin, Abdul Bari. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo
Wibowo B. (2007). Kehamilan Ektopik. Dalam : Ilmu Kebidanan. Edisi III.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kebidanan.
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Jakarta :
Yayasan
Bina
Yeyeh, A. Rukiyah, dkk. (2009). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans
Info Media.
Download