1 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN SEHAT DENGAN INDIKATOR KESEHATAN IBU HAMIL YANG MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL Sri Mumpuni Yuniarsih1*, Anik Indriono2, Siwi Sri Widhowati3 123 Staf Pengajar di Program Studi Keperawatan Universitas Pekalongan. Jl. Sriwijaya No.3 Peklongan 51111, e-mail: [email protected] ABSTRACT Background: Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still one of the highest in Southeast Asia (ASEAN). World Health Organization (WHO) as the international organization is targeting a decrease in the (MMR) as one of the targets in the achievement of the Millennium Development Goals (MDGs). However, based on the evaluation of part-time Development Plan 2010-2014, the target of reducing maternal mortality rate in Indonesia is still very difficult to achieve. One of the government's efforts to accelerate the decline of maternal mortality rate is a mother class program. Objective: This study aimed to analyze the achievement of the indicators of maternal health program in comparison with the class of pregnant women who do not attend pregnant women class. Methods: This research was a quantitative research with cross sectional design that compared the achievement of the nine indicators of the health of pregnant women in the two groups of pregnant women. The variable in this study was a comparison of weight gain, blood pressure, upper arm circumference (MUAC), high fundus, fetal heart rate (FHR), the consumption of iron tablets, hemoglobin levels, antenatal visits, and knowledge about healthy pregnancies. The number of samples in this study were 209 respondents which were divided into groups of 86 respondents in a class of pregnant women and 123 respondents in the non-class group of pregnant women. Chi square and t test was used to analyze the comparison of maternal health indicators achievement advance of two groups of respondents. Results and Discussion: The results showed that there were significant difference in knowledge about a healthy pregnancy, the consumption of iron tablet and number of antenatal visits. Pregnant women who attended classes had a better knowledge, more Fe tablet consumption and ANC visit. While indicators of weight gain, MUAC, TFU and DJJ of all respondents were within the normal range according to gestational age when the data retrieval. The other indicators such as hemoglobin level, systolic and diastolic blood pressure did not reveal any significant differences between the two groups of respondents. Keywords: Mother class program; maternal health indicators PENDAHULUAN ibu Salah satu masalah pembangunan global (AKI) pencapaian sebagai salah satu target dalam Millenium Development adalah kesehatan ibu. Sebanyak sepertiga Goals (MDGs). MDG-s menargetkan juta wanita di dunia diperkirakan meninggal penurunan sepertiga rasio AKI pada tahun setiap tahun akibat kondisi kehamilan. Di 2015 dibandingkan dengan tahun 1990.1 Indonesia AKI masih menjadi salah satu Mengacu pada target WHO, pemerintah yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara Indonesia menargetkan AKI turun menjadi (ASEAN). World Health Organization 125 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun (WHO) organisasi Internasional 2010 dan 118 per 100.000 kelahiran hidup sebagai menargetkan penurunan angka kematian pada tahun 2014. Namun, berdasarkan 2 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 evaluasi paruh waktu RPJM 2010-2014, 5 Bappenas (2013) menyatakan bahwa target menerapkan program kelas ibu hamil yang ini masih sangat sulit dicapai. diketuai Pemerintah Indonesia telah desa di Kecamatan oleh Namun, capaian kerja program ini belum terevaluasi AKI melalui belum diteliti secara ilmiah. perubahan perilaku ibu dan keluarga. Dengan telah bidan masing-masing desa. mengupayakan usaha percepatan penurunan peningkatan pengetahuan dan Wiradesa secara Penelitian ini terstruktur, akan termasuk menganalisis peningkatan pengetahuan dan perubahan pencapaian upaya kesehatan dari program perilaku ini diharapkan kesadaran terhadap kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas pentingnya Wiradesa kesehatan menjadi selama meningkat. Program diselenggarakan oleh Kesehatan mendukung untuk kehamilan yang Kementerian langkah tersebut adalah kelas ibu hamil.2 Pencapaian indikator didasarkan pada Pekalongan. kesehatan ini akan berbagai indikator kesehatan ibu hamil yang tercantum dalam standar Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar Kabupaten pelayanan antenatal care dari Departemen Kesehatan Indonesia. Dengan ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara demikian, 4 minggu s.d. 36 memberikan manfaat dengan cakupan yang minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Kegiatan dilakukan diharapkan dapat luas ke berbagai pihak secara terjadwal yang dipandu oleh bidan atau tenaga kesehatan yang telah penelitian BAHAN DAN CARA PENELITIAN mendapat Rancangan penelitain yang digunakan pelatihan menjadi fasilitator kelas ibu hamil. Di kuantitatif dengan pendekatan waktu yang kelas ini ibu bisa berbagi informasi mengenai digunakan dalam penelitian ini adalah cross kesehatan ibu dan anak dan hal lain yang sectional dengan jumlah populasi sebanyak terkait dengan sesama dan juga petugas 480 ibu hamil dan sampel sebanyak 209 ibu kesehatan. yang digunakan dalam hamil dengan kelompok yang mengikuti kelas ibu hamil yaitu Buku KIA, flip chart kelas ibu hamil sebanyak 86 yang mengikuti (lembar balik), pedoman pelaksanaan kelas kelas ibu hamil dan 123 ibu yang tidak ibu hamil, pegangan fasilitator kelas ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Pengumpul data Paket dan buku senam ibu hamil. Salah satu 3 daerah dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang sudah dibantu dengan anggota peneliti dan mengembangkan kelas ibu hamil di Jawa pengumpul data juga dibantu oleh bidan Tengah desa di lokasi penelitian.4,5,6 Kabupaten adalah Kecamatan Pekalongan. Di Wiradesa bawah pengelolaan Puskesmas Wiradesa, sebanyak Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa berbagai alat ukur di 3 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 antaranya alat ukur panjang berupa meter didokumentasikan di lembar checklist peneliti. line, alat ukur berat berupa timbangan injak, Data alat ukur DJJ berupa fetal doppler, dan alat univariat yang mendiskripsikan karakteristik hitung molekul hemoglobin merupakan alat responden seperti usia, status kehamilan, dan ukur usia kehamilan. Sedang analisis bivariat yang standar internasional sehingga tidak dianalisis menggunakan membutuhkan standarisasi ulang. Sedangkan digunakan lembar ceklist digunakan untuk mengukur beberapa indikator kesehatan ibu tersebut di jumlah konsumsi tablet Fe dan jumlah antaranya menggunakan uji chi square dan kunjungan uji T test.4,5,6 antenatal. pengetahuan ibu Untuk mengukur digunakan kuesioner untuk Penelitian ini melihat analisis perbedaan menggunakan dua evaluasi kelas ibu hamil dari Kemenkes RI, kelompok yaitu kelompok yang mengikuti sehingga tidak membutuhkan uji validitas dan kelas ibu hamil dan kelompok yang tidak reliabilitas. Kuesioner tersebut ada tiga yang mengikuti kelas ibu hamil. Peneliti memilih terdiri atas kuesioner pertemuan pertama, responden dengan teknik insidental sampling kedua, dan ketiga. Masing-masing kuesioner dengan mengumpukan ibu yang mengikuti terdiri atas 10 item pertanyaan. Kuesioner kelas ibu hamil dan yang tidak mengikuti di evaluasi pertemuan pertama menilai tentang masing-masing desa. perubahan tubuh selama kehamilan, hal-hal yang harus dilakukan ibu selama kehamilan, HASIL DAN PEMBAHASAN tenaga kesehatan yang dirujuk, tanda bahaya persalinan, persalinan. dijabarkan dalam 3 variabel yaitu usia, status Kuesioner evaluasi pertemuan kedua menilai kehamilan, dan trimester sebagaimana tabel mengenai tanda-tanda persalinan, tenaga 1 berikut. penolong serta persiapan Karakteristik responden dalam penelitian persalinan, dukungan Tabel 1. Karakteristik Responden suami, seputar nifas, dan KB. Sedangkan kuesioner Variabel Kategori evaluasi pertemuan ketiga menilai tentang tanda-tanda bayi lahir sehat, ASI eksklusif, Usia tanda bahaya bayi baru lahir, imunisasi, penyakit menular seksual, dan HIV AIDS. 3 Seluruh responden mengisi kuesioner yang telah disiapkan, kemudian diambil Status Kehamilan sampel untuk pemeriksaan kadar Hb setelah itu dilakukan pemeriksaan oleh bidan desa. Jumlah kunjungan ANC dan jumlah konsumsi tablet Fe dilihat dari Buku KIA ibu kemudian Trimester <20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 I II III Kelas Ibu Hamil (N=86) n % 3 3.5% Non Kelas Ibu Hamil (N=123) n % 5 4.1% 74 86% 99 80.5% 9 10.5% 19 15.4% 33 28 19 6 0 3 21 62 38.4% 32.6% 22.1% 7% 0% 3.5% 24.4% 72.1% 44 43 20 15 1 36 58 29 35.8% 35% 16.3% 12.2% 0.8% 29.3% 47.2% 23.6% 4 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 Sebagian besar responden berada hamil dengan non kelas ibu hamil, baik pada usia reproduksi sehat untuk kehamilan pengetahuan di trimester pertama, kedua (20-35 tahun. Sebagian besar adalah ibu maupun ketiga. Responden kelas ibu hamil dengan kehamilan pertama (38.2%) dan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih kedua (32.6%). Dilihat dari usia kehamilan, baik daripada responden non kelas ibu hamil, 72.1% peserta kelas ibu hamil adalah ibu terutama pada pengetahuan di trimester dengan kehamilan trimester ketiga pertama, yaitu 59.3% responden kelas ibu Tabel 2. Perbandingan Pencapaian Indikator Kesehatan Ibu Hamil pada Kelas Ibu Hamil dan non Kelas Ibu Hamil dengan Uji Chi Square hamil memiliki pengetahuan baik sedangkan Indikator Kategori Kelas Hamil Ibu % 82.6 17.4 Non Kelas Ibu Hamil f % 77.2 95 22.8 28 97.7 2.3 122 1 P Value hanya 21.1% responden non kelas ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik. Meskipun berbeda secara signifikan, tetapi responden dari kedua kelas cenderung mempunyai Tekanan darah sistolik Normal Tinggi f 71 15 Tekanan Darah Diastolik Normal Tinggi 84 2 Kadar Hb Normal Rendah 41 45 47.7 52.3 67 56 54.5 45.5 0.333 Pengetahu an I Kurang Baik 35 51 40.7 59.3 97 26 78.9 21.1 0.000 Pengetahu an II Kurang Baik 62 24 72.1 27.9 118 5 86.1 4.1 0.000 Pengetahu an III Kurang Baik 11 75 12.8 87.2 46 77 37.4 62.6 0.000 0.349 pengetahuan yang kurang pada kehamilan sehat di trimester kedua dan ketiga. Dua indikator lain (konsumsi tablet zat 99.2 0.8 0.366 besi dan kunjungan antenatal) dianalisa dengan uji t-test karena kedua indikator ini Tabel 2 menganalisa disajikan dengan data numerik dalam tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Perbandingan Pencapaian Indikator Kesehatan Ibu Hamil pada Kelas Ibu Hamil dan non Kelas Ibu Hamil dengan Uji t-Test Indikator perbedaan pencapaian indikator kesehatan ibu hamil pada variabel-variabel dengan data kategorik. Hasil uji chi square menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara responden kelas ibu hamil dengan non kelas ibu hamil pada variabel tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan kadar Hb, yang ditunjukkan oleh p value lebih dari 0.05. Sedangkan pada variabel pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan sehat terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas ibu Kelas Ibu Hamil Rata SD -rata Konsumsi Tablet Fe 44.5 3 23.993 Kunjungan Antenatal 5.80 2.320 Non Kelas Ibu Hamil Rata SD Rata 31.1 19.802 4 t-Test 3.71 0.000 2.632 P Value 0.000 Tabel 3 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara responden kelas ibu hamil dengan non kelas ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dan melakukan kunjungan antenatal. Responden kelas ibu hamil cenderung mengonsumsi tablet Fe 5 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 lebih banyak daripada responden non kelas kelas ibu hamil. Secara garis besar terdapat ibu hamil. Angka kunjungan antenatal pada indikator yang berbeda secara signifikan, responden kelas ibu hamil juga lebih tinggi namun ada pula yang tidak berbeda secara (rata-rata 5.8 kunjungan) dibandingkan kelas signifikan. Dari hasil penelitian ini juga non ibu hamil (rata-rata 3.71 kunjungan). terdapat beberapa indikator yang tidak dapat Tabel 1 memberikan gambaran bahwa dibandingkan karena dari kedua kelompok sebagian besar peserta kelas ibu hamil memiliki hasil 100% sama atau dalam kondisi adalah ibu dengan kehamilan pertama dan normal secara keseluruhan. Berikut akan kedua. Hal ini menunjukkan bahwa ibu dibahas secara lebih detail. dengan kehamilan pertama atau kedua Dalam penelitian ini terdapat enam adalah kelompok yang paling membutuhkan indikator yang setelah dilakukan uji statistik kelas ibu hamil. Kelompok ibu ini dianggap tidak terdapat perbedaan yang signifikan, masih kurang pengetahuan dan pengalaman indikator tersebut adalah; pertambahan BB, dalam hal kehamilan maupun persiapan LiLA, TFU, DJJ, kadar Hb, dan tekanan persalinan, sehingga kelompok ini lebih darah. semua responden berada dalam membutuhkan rentang normal. Pertambahan BB sudah program kelas ibu hamil dibanding kelompok ibu yang lain. sesuai dengan usia, LiLA secara keseluruhan Namun, kelas ibu hamil cenderung diikuti oleh ibu hamil trimester ketiga. yang sudah Padahal di atas 23.5 cm, TFU juga sudah sesuai menginjak dengan usia kehamilan, dan DJJ berada pedoman dalam rentang normal antara 120-160 x/ pelaksanaan kelas ibu hamil menyebutkan menit. bahwa peserta kelas ibu hamil sebaiknya Kenaikan berat badan ibu hamil dapat ibu hamil pada umur kehamilan 4 s.d. 36 digunakan sebagai indeks untuk menentukan minggu. Hal ini berhubungan dengan materi status yang disampaikan dalam kelas ibu hamil. kesamaan dalam jumlah kenaikan berat Materi pertemuan pertama kelas ibu hamil badan saat hamil pada semua ibu hamil. membahas tentang perubahan tubuh selama Rata-rata total pertambahan berat badan ibu kehamilan dan cara mengatasi keluhan- hamil berkisar 10-15 kg yaitu 1 kg pada keluhan ini trimester I dan selebihnya pada trimester II sebaiknya diikuti oleh kelompok ibu di awal dan III. Mulai trimester II sampai III rata-rata kehamilan. pertambahan berat badan adalah 0,3-0,7 kg selama kehamilan. Materi gizi ibu hamil, karena terdapat Pembahasan ini akan mendiskusikan /minggu.Bertambahnya berat badan sesuai, mengenai pencapaian beberapa indikator minimal 8 kg selama kehamilan (1 kg tiap kesehatan ibu hamil antara yang mengikuti bulan).7 Faktor-faktor yang memengaruhi kelas ibu hamil dengan yang tidak mengikuti peningkatan berat badan ibu hamil sendiri 6 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 molahidatidosa.10 adalah oedema, proses metabolisme, pola hidramnion makan, merokok, muntah, atau diare.8 Responden dalam penelitian ini memiliki Tidak adanya perbedaan pertambahan atau Ukuran TFU yang sesuai dengan usia berat badan antara yang mengikuti kelas ibu kehamilan. hamil dengan tidak mengikuti kelas ibu hamil responden ini juga semua dalam kondisi dimungkinkan karena responden di antara normal hal ini dumungkinkan karena seluruh dua kelompok memiliki kondisi yang hampir responden sama. Misalnya usia ibu hamil di kedua kunjungan pertama (K1). Jika ibu hamil kelompok usia minimal telah melakukan kunjungan ANC produktif, di antara kedua kelompok juga sekali saja dimungkinkan ibu hamil telah tidak tercatat memiliki penyakit tertentu yang mendapatkan informasi mengenai kehamilan menyebabkan gangguan permasalahan gizi. sehat, hal-hal apa saja yang harus dilakukan berada dalam rentang Lingkar lengan atas merupakan salah satu alat ukur yang digunakan pada ibu hamil Denyut jantung minimal telah janin pada melakukan selama kehamilan. Kadar Hb merupakan salah satu maupun wanita usia subur (WUS) untuk indikator untuk menilai status anemia atau menilai status gizi, sehingga dapat diketahui tidak pada ibu hamil. Kadar Haemoglobin komplikasi selama kehamilan.9 Pada darah ini dapat dipengaruhi oleh beberapa penelitian ini juga tidak ada perbedaan yang faktor yaitu kecukupan dan metabolisme besi bermakna antara responden yang ikut kelas dalam tubuh.11 Penelitian ini menunjukkan ibu hamil dengan yang tidak ikut kelas ibu tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hamil, karena dari kedua kelompok memang kadar Hb antara yang ikut kelas ibu hamil tidak ada yang mengalami permasalahan dengan yang tidak ikut. Begitu pula dalam gizi. indikator tekanan darah, tekanan darah pada Pengukuran tinggi fundus uteri mulai dari ibu hamil terutama dipengaruhi oleh penyakit batas atas symfisis dan disesuaikan dengan dasar yang dialami ibu dan juga faktor hari pertama haid terakhir. Tinggi fundus uteri psikologis. Responden dalam penelitian ini diukur pada kehamilan >12 minggu karena sebagian pada usia kehamilan ini uterus dapat diraba penyerta. besar tidak memiliki penyakit dari dinding perut dan untuk kehamilan > 24 Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk minggu dianjurkan mengukur dengan pita belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu meter. Tinggi fundus uteri dapat menentukan hamil, dalam bentuk tatap muka dalam ukuran kehamilan. Bila tinggi fundus kurang kelompok dari perhitungan umur kehamilan mungkin pengetahuan terdapat gangguan pertumbuhan janin, dan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan sebaliknya nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, mungkin terdapat gemeli, yang bertujuan dan meningkatkan keterampilan ibu-ibu 7 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 penyakit menular, dan akte kelahiran.12 Hasil penelitian penelitian ini menunjukkan bahwa kelas ibu pelaksanaan kelas ibu hamil. selanjutnya mengenai proses hamil secara signifikan dapat meningkatkan konsumsi tablet Fe, jumlah kunjungan ANC, dan tingkat mengenai Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya kesehatan ibu hamil. Peningkatan konsumsi variabel pengetahuan, kunjungan ANC, dan tablet Fe seiringan dengan peningkatan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi ibu hamil. kunjungan ANC karena saat ibu berkunjung Hal ini dimungkinkan program kelas ibu hamil pada saat itu pula ibu mendapat tambahan belum bisa memberikan pengaruh yang tablet Fe. Peningkatan pengetahuan ibu optimal di beberapa variabel yang lain akibat hamil melalui program kelas ibu hamil ini kegiatan kelas ibu hamil hanya mampu sesuai dengan hasil penelitian di tempat lain. memberikan pengaruh ke ranah kognitif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Japan Perilaku individu dipengaruhi oleh banyak International (JICA) faktor sehingga perlu kajian yang lebih Departemen mendalam mengenai proses pelaksanaan bekerja pengetahuan ibu KESIMPULAN Cooperation sama Agency dengan Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2008 di daerah menyatakan Nusa Tenggara adanya program kelas ibu hamil Barat peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku positif KEPUSTAKAAN 1. World Health Organisation. Trends in dalam menghadapi kehamilan, persalinan, maternal dan masa nifas pada ibu hamil yang Estimates developed by WHO, UNICEF, mengikuti kelas antenatal. Sebuah penelitian UNFPA and the World Bank Geneva . yang dilakukan oleh Ariyani dkkdi wilayah 2010. Kota Denpasar, Gianyar dan Bandung juga whqlibdoc.who.int/publications/2010/978 menyatakan bahwa kelas antenatal secara 9241500265_eng.pdf signifikan meningkatkan pengetahuan ibu 2. hamil.12 mortality: Available Kemenkes,. Kelas 1990 to from: Ibu 2008. URL: Hamil di Puskesmas Jembatan Kembar, Lombok Walaupun kelas ibu hamil dapat Berat, NTB. 2012. Available from: URL: meningkatkan pengetahuan ibu, akan tetapi http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/ar program ini belum mencapai target indikator chives/438#more-438, kesehatan ibu hamil yang lainnya. Hal ini tanggal 28 April 2014 menunjukkan bahwa kelas ibu hamil belum bisa menjangkau pengetahuan, yaitu ranah sikap lanjut dan dari perilaku, sehingga perlu diadakan peninjauan atau 3. diakses pada Kemenkes RI. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. 2011. Available from: URL: https://libportal.jica.go.jp/library/Archive/I 8 4. 5. Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 1, April 2017 ndonesia/232i.pdf anternatal terhadap perilaku ibu hamil. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Jurnal Skala Husada Volume 9 Nomor 1 Kesehatan. 2010. Jakarta: Rineka Cipta, April 2012: 10-15. Available from: URL: hlm:130. https://libportal.jica.go.jp/library/Archive/I Polit, D, F., Beck,C,T., & Hungler, B, P. ndonesia/232i.pdf Essentialof nursing research: Method appraisal and utilization.6th ed. 2006. Philadelphia: Lippincott. Williams & Wilkins. 6. Saryono. .Metodologi penelitian kesehatan: penuntun praktis bagi pemula. 2011. Yogyakarta: Penerbit buku kesehatan Mitra Cendikia. 7. Kemenkes RI, 2013. Pelayanan Saku Kesehatan Di Dasar Buku Fasilitas Dan Ibu Kesehatan Rujukan. Diakses dari: http://www.searo.who.int/indonesia/docu ments/976-602-235-265-5-buku-sakupelayanan-kesehatan-ibu.pdf?ua=1 8. Salmah (2006). Asuhan Kebidana Antenatal. EGC. Jakarta : 61. 9. Supariasa, I. D. N. Penilaian Status Gizi. 2002. Jakarta: EGC 10. Depkes RI, Antenatal. Pedoman 2007. Direktorat Pelayanan Jenderal Kesehatan Keluarga 11. Zarianis. 2006. Efek Suplementasi BesiVitamin C Dan Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Yang Anemia Di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Available from: URL: http://eprints.undip.ac.id/15967/1/Zarianis .pdf 12. Ariyani, Nw dkk. Pelaksanaan kelas