J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. ISSN : 2460-9226 AQUAWARMAN JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR Alamat : Jl. Gn. Tabur. Kampus Gn. Kelua. Jurusan Ilmu Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman STUDI BAKTERI AEROMONAS PENGHASIL VITAMIN B12 PADA INTESTINE IKAN GABUS (Channa striata) The Study of Aeromonas Bacteria A Vitamine B12 Producer in Intestine of Snakehead (Channa Striata) Siti Hajar1), Maidie Asfie2), Catur Agus Pebrianto2) 1) Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman Staf Pengajar Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman E-mail : [email protected] ; [email protected] 2) Abstract The Study of Aeromonas Bacteria A Vitamine B12 Producer in Intestine of Snakehead (Channa striata) (supervised by Asfie Maidie and Catur Agus Pebrianto). The aims of this research were to know whether Aeromonas bacteria in the intestine of snakehead (Channa striata) should produce vitamine B12. This research conducted at the Laboratory of Development of Local Fish Aquaculture Department of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences Mulawarman University since April to June 2015. Before doing primary research, tests the ability to produce vitamin B 12 in the Aeromonas bacteria containedin the snakehead intestine, was conducted in several phases, namely the isolation of Aeromonas (in strike) and identification of bacteria. Genus Aeromonas bacteria samples were taken from previous studies conducted on the microflora intestine juvenile snakehead (Channa striata). Strains of bacteria that is used at the beginning of the study was 70 strains. A bacterial colony bred back to get a single colony obtained as total of 52 strains. The 36 shown of previously identified Aeromonas then tested their ability to produce vitamin B12. Data collection was done by measuring the concentration of vitamine B12 produced by Aeromonas bacteria using spectrophotometry. Analysis of data had been done descriptively using tables to determine or indicate how much vitamin B12 is produced. The result of this research showed that, snakehead didn’t need extra vitamine B12 from food in the culture because the Aeromonas bacteria were found in the intestine of snakehead producing vitamin B12 ranging from 10.754 mg / mL to 68.505 mg / mL. Keyworrds : Aeromonas, Snakehead (Channa striata), Vitamin B12. 1. PENDAHULUAN Pada tahun 1983 suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila yang menyerang ikan air tawar salah satunya ikan gabus, tanda-tanda yang terlihat terdapat beberapa luka pada tubuh dan kadang-kadang hanya memiliki setengah tubuh karena bagian ekornya busuk. Banyak penelitian hanya mengarah pada penyakit yang disebabkan 1 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. oleh bakteri yang menyerang ikan gabus, (Allameh et al., 2012) dalam penelitiannya berfokus pada probiotik baru yang ditemukan pada intestine ikan gabus yang bisa dipakai untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila, tetapi tidak mempelajari kemungkinan bahwa Aeromonas hydrophila sendiri benar-benar ada di intestine ikan sebagai bakteri oportunistik. Bakteri oportunistik adalah bakteri yang berkemampuan sebagai patogen ketika mekanisme pertahanan inang lemah. Bakteri-bakteri di dalam saluran pencernaan sering dikenal dengan istilah mikroflora. Mikroflora kebanyakan bersifat komensal, yaitu memanfaatkan hubungan dengan inang serta saling berinteraksi antarberbagai spesies mikrob dalam saluran pencernaan. Salah satu manfaat mikroflora asli saluran pencernaan adalah dapat mensitesis vitamin. Vitamin berperan penting dalam proses metabolisme ikan, kekurangan vitamin akan menyebabkan tidak sempurnanya pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam organ-organ tubuh ikan (Ayushveda, 2010). Umumnya vitamin diperoleh ikan dari pakannya yang bersumber dari bahan makanan nabati dan hewani. Vitamin B12 adalah vitamin yang tidak terdapat dalam bahan makanan nabati, biasanya terdapat pada bahan makanan hewani dan utamanya adalah hasil produksi dari mikroflora (Yoshinaka, 1993). Ikan memerlukan pasokan vitamin B12 dari pakannya dikarenakan mikroflora intestinenya menghasilkan vitamin B12 dalam jumlah yang kecil, sedangkan ikan yang tidak memerlukan pasokan vitamin B12 pada pakan buatannya ini disebabkan bukan karena ikan tersebut tidak membutuhkan vitamin B12 tetapi karena mereka memperoleh asupan langsung vitamin B12 dari ISSN : 2460-9226 mikroflora yang hidup bersimbiosis di intestine. Vitamin B12 pada ikan bermanfaat dalam memperbaiki nafsu makan dan fungsi lain (Sugita et al., 1993). Berdasarkan latar belakang ini perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah bakteri Aeromonas yang terdapat di intestine ikan gabus memproduksi vitamin B12 untuk memenuhi kebutuhan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri Aeromonas pada intestine benih ikan gabus (Channa striata) dapat menghasilkan vitamin B12. 2. BAHAN DAN METODE Uji Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian utama, yaitu uji kemampuan untuk memproduksi vitamin B12 pada bakteri Aeromonas yang terdapat di intestine ikan gabus, penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu isolasi bakteri Aeromonas dan identifikasi bakteri. Sampel bakteri genus Aeromonas diambil dari penelitian terdahulu oleh Maidie (2014), terhadap mikroflora intestine benih ikan gabus (Channa striata). Berikut merupakan 70 strains bakteri yang digunakan : 1. Media tanam TSA : AT1, AT2, AT5, AT7, AT8, AT9, AT11, AT12, AT13, AT14, AT15, AT16, AT17, AT19, AT20, AT21, AT22, AT23, BT1, BT2, BT3, BT4, BT5, BT6, BT7, BT8, BT9, BT10, BT11, BT12, BT13, BT14, BT15, BT16, BT17 (35 strains). 2. Media tanam 1/20 PYBG : A1/201, A1/205, A1/206, A1/207, A1/208, A1/209, A1/2010, A1/2018, A1/2019, A1/2020, A1/2021, A1/2022, A1/2023, B1/201, B1/202, B1/203, B1/204, B1/205, B1/206, B1/207, B1/208, B1/209, B1/2010, B1/2011, B1/2012, B1/2013, B1/2014, B1/2016, B1/2018, B1/2019, B1/2020, B1/2021, B1/2022, B1/2023, B1/2024 (35 strains). Keterangan AT : ikan gabus A media TSA BT : ikan gabus B media TSA A1/20 : ikan gabus A media 1/20 PYBG 2 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. B1/20 : ikan gabus B media 1/20 PYBG Diisolasikan dengan cara strike yang mana setiap petridis dibagi menjadi empat bagian dan ditandai sesuai urutan sampel bakteri serta medianya, lalu diinkubasi pada suhu 300C selama 24-48 jam selanjutnya dilakukan pengamatan pertumbuhan bakteri. Jika belum mendapatkan bakteri tunggal dibiakkan kembali sampai mendapatkan koloni tunggal, didapatkan koloni tunggal sebanyak 52 strains bakteri dari 70 strains bakteri yang diisolasi selanjutnya dilanjutkan identifikasi bakteri. Dilanjutkan dengan identifikasi bakteri yang dilakukan berdasarkan Schewan et al., (1974) dalam Kawai et al., (1988). 1. Uji motilitas 2. Uji KOH dan pewarnaan bakteri 3. Uji oksidatif/fermentatif (OF) 4. Uji oksidase 5. Uji katalase 6. Uji vibriostatik (O/129) Uji Kemampuan Bakteri Untuk Memproduksi Vitamin B12 Mendapatkan 36 strains bakteri Aeromonas dari identifikasi yang telah dilakukan berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk uji kemampuan bakteri memproduksi vitamin B12: a. Bakteri genus Aeromonas diambil dari pengujian penelitian terdahulu oleh Maidie (2014), terhadap benih ikan gabus (Channa striata). b. Dilakukan pengujian kemampuan untuk memproduksi vitamin B12 dengan menumbuhkan di dalam 5 mL media 1/20 PYBG (tanpa ekstrak yeast dan ekstrak beef) dan media TSA, 44 tabung reaksi yang terdiri dari 36 tabung reaksi untuk strains bakteri, 4 tabung reaksi kontrol TSA dan 4 tabung reaksi kontrol 1/20 PYBG bertutup alumunium foil. ISSN : 2460-9226 c. Setelah diinkubasikan selama 2 hari untuk sampel dan kontrol, selanjutnya disentrifuge selama 10 menit pada kecepatan 1744 rpm. Selanjutnya supernatan diambil sebanyak 2,5 (0,5 x 5) ml dan ditambah 2 ml aquades, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi bertutup alumunium foil. d. Selanjutnya dibuat satu seri larutan standar 2,5 ml vitamin B12, dengan konsentrasi: 0; 4; 8; 12; dan 16 microgram per milliliter. e. Sebanyak 2,5 ml larutan vitamin B12 Assay Medium ditambahkan kedalam tiap tabung sampel dan larutan standard kecuali untuk konsentrasi 0 microgram per millimeter, selanjutnya diautoclave selama 10 menit pada suhu 1150C. f. Selain konsentrasi 0 microgram per milliliter, semua larutan standard, kontrol dan sampel ditambahkan satu tetes Lactobacillus delbrueckii subsp. lactis ATCC 4797 yang telah diinkubasikan sebelumnya pada suhu 370C selama 20 jam. g. Pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii subsp. lactis ATCC 4797 selanjutnya diukur dengan spectrophotometer dengan panjang gelombang 546 nm. h. Memplotkan pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii subsp. lactis ATCC 4797 terhadap konsentrasi larutan standar, selanjutnya dibuat persamaan regresi linear untuk menghitung produksi vitamin B12 oleh bakteri yang diuji. i. Data yang diperoleh selanjutnya ditampilkan secara deskriptif, berupa tabeltabel. Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran konsentrasi vitamin B12 yang dihasilkan oleh bakteri Aeromonas secara spektrofotometri. 3 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. ISSN : 2460-9226 Tahap Analisis Data Analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis secara deskripsi menggunakan tabel untuk mengetahui atau menunjukan berapa banyak vitamin B12 yang diproduksi. Sebelumnya dapat dibuat persamaan regrasi linier untuk menghitung produksi vitamin B12 Gambar 1. Bakteri Koloni Gambar 2. Bakteri Tidak Tunggal Menjadi Koloni Tunggal oleh bakteri yang diuji terhadap konsentrasi larutan standar menggunakan Excel. 3. Bakteri koloni tunggal diharapkan untuk mendapat biakan murni serta lebih mudah diamati, yang dilanjutkan ke tahap identifikasi bakteri. Berikut 52 strains bakteri yang merupakan koloni tunggal : 1. Media tanam TSA : AT1, AT2, AT5, AT7, AT8, AT9, AT11, AT12, AT13, AT15, AT16, AT17, AT19, AT20, AT21, AT22, AT23, BT1, BT7, BT8, BT10, BT12, BT17 (23 strains). 2. Media tanam 1/20 PYBG : A1/201, A1/205, A1/206, A1/207, A1/208, A1/209, A1/2010, A1/2018, A1/2019, A1/2021, A1/2022, A1/2023, B1/201, B1/202, B1/204, B1/205, B1/207, B1/208, B1/209, B1/2011, B1/2012, B1/2013, B1/2014, B1/2018, B1/2020, B1/2021, B1/2022, B1/2023, B1/2024 (29 strains). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Pendahuluan 1. Isolasi Bakteri Aeromonas Isolasi bakteri yang dilakukan dengan cara strike. Dimana setiap cawan petri dibagi menjadi empat bagian dan ditandai sesuai urutan sampel bakteri, serta medianya diinkubasi pada suhu 300C selama 24-48 jam. Kemudian melakukan pengamatan pertumbuhan bakteri setelah dilakukan beberapa kali hingga didapat bakteri koloni tunggal sebanyak 52 strains yang dapat berkoloni dari 70 strains bakteri. 2. Identifikasi Bakteri Tabel 1. Hasil Identifikasi Total Bakteri No Strains Bakteri Bentuk Gram PB KOH 1 AT1 Batang 2 AT2 Batang 3 AT5 Batang 4 AT7 Batang 5 AT8 Bulat 6 AT9 + Batang 7 8 9 10 11 12 13 AT11 AT12 AT13 AT15 AT16 AT17 AT19 - - Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang Mot Oxi Cat OF O/129 M TM TM M M M + + + + + + + + + + + + F F F F F - + M M M M M M M + + + + + + + + + + + + + + F F F F F F F - Identifikasi Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Group.Pseudomonas /Alteromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas 4 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. 14 15 16 17 No AT20 AT21 AT22 AT23 Strains - Batang Batang Batang Bulat Bentuk M M M M Mot ISSN : 2460-9226 18 19 BT1 BT7 Bakteri Gram PB - + + + Oxi + + + + Cat F F F F OF O/129 Aeromonas Aeromonas Aeromonas Enterobacteriaceae Identifikasi KOH Batang M + Bulat M + + + + F - + Aeromonas Group.Pseudomonas / Alteromonas Group.Pseudomonas / Alteromonas Group.Pseudomonas / Alteromonas Group.Pseudomonas / Alteromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Moraxela Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Group.Pseudomonas / Alteromonas Enterobacteriaceae Enterobacteriaceae Aeromonas Group.Pseudomonas / Alteromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Enterobacteriaceae Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Aeromonas Enterobacteriaceae Enterobacteriaceae Staphylococcus Staphylococcus 20 BT10 - - Bulat M - + F - 21 BT12 - - Batang M + + - - 22 BT17 - - Batang M + + - - 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 A1/201 A1/205 A1/206 A1/207 A1/208 A1/209 A1/2010 A1/2018 A1/2019 A1/2021 - + - Batang Batang Batang Batang Bulat Batang Batang Batang Batang Batang M M TM TM TM TM TM TM TM M + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + F F F O F F F F F - 33 34 35 36 A1/2022 A1/2023 B1/201 BT10 - - Bulat Bulat Bulat Batang M M M M + + + + + + O F F F - 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 B1/202 B1/204 B1/205 B1/207 B1/208 B1/209 B1/2011 B1/2012 B1/2013 B1/2014 B1/2018 B1/2020 B1/2021 B1/2022 B1/2023 B1/2024 + + + + + - Batang Batang Batang Batang Batang Batang Bulat Batang Batang Batang Batang Batang Bulat Bulat Bulat Bulat TM M TM M TM TM M TM TM M M M M TM M TM + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + F F F F F F F F F F F F F F F F - 5 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. ISSN : 2460-9226 Keterangan tabel: PB :uji pewarnaan Cat :uji katalase _ :negative bakteri OF :uji oksidatif M :motil KOH :uji KOH fermentatif TM :tidak motil Mot :uji motilitas O/129 :uji vibriostatik F :fermentative Oxi :uji oxidase + :positif O :oksidatif Dilihat dari Tabel 1 di atas identifikasi gelombang 546 nm memperoleh data yang bakteri yang dilakukan berdasarkan Shewan et disajikan pada tabel berikut : al.,yang telah dimodifikasi (Kawai et al., 1988) Memplotkan pertumbuhan Lactobacillus menunjukan hasil bahwa terdapat dua delbrueckii subps. lactis ATCC 4797 terhadap kelompok bakteri yaitu kelompok bakteri konsentrasi larutan standar dan dibuat gram negatif seperti bakteri Aeromonas (36 persamaan regresi linier untuk menghitung strains), Enterobacteriaceae (7 strains), produksi vitamin B12 oleh bakteri Aeromonas Moraxela (1 strain) dan group. Pseudomonas / yang diuji. Memperoleh perhitungan sebagai Alteromonas (6 strains) serta kelompok berikut, persamaan regresi linier bakteri gram positif yaitu bakteri menggunakan Microsoft excel untuk Staphylococcus (2 strains). Hasil identifikasi menghitung produksi vitamin B oleh bakteri 12 bakteri yang dominan adalah bakteri yang diuji yaitu bakteri Aeromonas. Aeromonas gram negatif merupakan koloni Tabel2. Konsentrasi atau Standar tidak berwarna mempunyai bentuk batang Pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii dan bulat, fermentasi terhadap gula serta subsp. lactis ATCC 4797 diukur dengan Spectrophotometer menggunakan oksidase positif. panjang gelombang 546 nm Bakteri dominan yang akan dilanjutkan No Konsentrasi LD Absorbansi (%) ketahap uji vitamin B12 melalui assay (µg/mL) pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii subsp 1 0 0,000 lactis yaitu bakteri Aeromonas sebanyak 36 2 4 0,610 strains adalah strains AT1, AT2, AT5, AT7, AT8, 3 8 0,967 AT11, AT12, AT13, AT15, AT16, AT17, AT19, AT20, 4 12 1,164 5 16 1,181 AT21, AT22, BT1, A1/201, A1/205, A1/206, Intercept (a): 0,2012 dan Slope (b) : 0,0729 A1/208, A1/209, A1/2010, A1/2018, A1/2019, Model Regresi Y = 0,2012 + 0,0729X B1/201, B1/202, B1/204, B1/205, B1/207, B1/208, B1/209, B1/2012, B1/2013, B1/2014, B1/2018, B1/2020 KONSENTRASI PRODUKSI VITAMIN B12 1.164 1.181 B. Bakteri Aeromonas Penghasil Vitamin B12 Uji untuk memproduksi vitamin B12 melalui assay pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii subsp. lactis ATCC 4797 yaitu bakteri Aeromonas sebanyak 36 strains, 8 kontrol (4 media TSA dan 4 media 1/20 PYBG) serta 5 konsentrasi larutan standar (0, 4, 8, 12 dan 16) yang diukur dengan spectrophotometer dengan panjang Absorbansi (%) 1.500 0.967 1.000 0.610 y =0.2012 + 0.0729x r = 0.8673 0.500 0.000 0.000 0 5 10 15 20 Konsentrasi LD (μg/mL) Gambar 3. Grafik Konsentrasi Produksi Vitamin B12 6 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. Dilihat dari grafik diatas dapat disimpulkan setiap 1 μg/mL konsentrasi larutan standar yang diperoleh dari Lactobacillus delbrueckii (LD) akan terjadi peningkatan nilai produksi vitamin B12 sebesar 0.2741. Berdasarkan nilai r konsentrasi larutan standar yang diperoleh dari Lactobacillus delbrueckii (LD) mempunyai hubungan yang sangat erat dengan nilai absorbansi karena nilai r adalah 0.8673. Berdasarkan nilai r yang didapat maka persamaan tersebut digunakan untuk menentukan konsentrasi LD yang memproduksi vitamin B12 pada setiap strain bakteri. Tabel 3. Tingkat Konsentrasi Hasil Uji Penelitian Bakteri Aeromonas yang Terdeteksi Memproduksi Vitamin B12 Strains Konsentrasi LD No (µg/mL) 1 AT1 35,583 2 AT2 41,001 3 AT5 40,247 4 AT7 39,287 5 AT8 34,211 6 AT11 34,417 7 AT12 40,316 8 AT13 48,134 9 AT15 41,962 10 AT16 36,955 11 AT17 44,842 12 AT19 60,823 13 AT20 48,957 14 AT21 50,261 15 AT22 54,993 16 BT1 68,505 17 A1/201 11,578 18 A1/205 27,764 19 A1/206 10,754 20 A1/208 12,195 21 A1/209 14,938 22 A1/2010 17,407 23 A1/2018 20,700 24 A1/2019 11,509 25 B1/201 13,429 Strains Konsentrasi LD No (µg/mL) 26 B1/202 10,892 27 B1/204 11,097 ISSN : 2460-9226 28 29 30 31 32 33 34 35 36 B1/205 B1/207 B1/208 B1/209 B1/2012 B1/2013 B1/2014 B1/2018 B1/2020 16,241 18,711 11,509 15,898 13,018 15,624 12,881 15,487 20,494 Jumlah total bakteri Aeromonas yang diuji pada tahap pengujian pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii adalah 36 strains melalui tahap identifikasi bakteri, serta diketahui bahwa bakteri Aeromonas yang dominan pada intestine benih ikan gabus semua memproduksi vitamin B12 dengan kisaran konsentrasi bakteri Aeromonas 10,754 μg/mL - 68,505 μg/mL (tabel 3). Handajani dan Widodo, (2010) menyatakan bahwa ikan yellow tail kebutuhan kobalaminnya 0,053 mg/kg dan ikan pasific salmon kebutuhan kobalaminnya 0,015 - 0,02 mg/kg. Dapat dibandingkan dengan hasil penelitian yang sudah didapatkan bahwa mikroflora khususnya bakteri Aeromonas pada intestine ikan gabus dapat menghasilkan vitamin B12 dengan kisaran 10,754 μg/mL -68,505 μg/mL, sehingga kemungkinan ikan gabus tidak membutuhkan vitamin B12 dari pakannya lagi. Keberadaan Aeromonas sebagai penghasil vitamin B12 didalam intestine ikan gabus secara teoritis dapat bermanfaat bagi ikan itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan akan vitamin B12.Vitamin B12 sangat memegang peranan penting dalam meningkatkan nafsu makan ikan, pembentukan warna tubuh yang lebih baik, dan menjaga keutuhan sel-sel darah merah (Sato, 2008) dengan melihat hasil seperti ini di dalam melakukan budidaya ikan gabus tidak membutuhkan pasokan vitamin B12 pada pakan buatannya ini disebabkan bukan berarti ikan gabus tidak 7 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. membutuhkan vitamin B12, tetapi dikarenakan ikan ini memperoleh asupan langsung vitamin B12 dari mikroflora khususnya disini bakteri Aeromonas yang hidup bersimbiosis di intestine. Sedangkan bakteri Aeromonas itu sendiri termasuk dalam bakteri autochtonous flora yaitu bakteri yang memang sudah ada sejak makhluk itu lahir. Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan biota budidaya dalam jumlah yang sedikit, tetapi sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan dan pemeliharaan kondisi tubuh. Walaupun jumlah vitamin yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit dibanding zat makanan yang lainnya, namun kekurangan salah satu vitamin akan menyebabkan gejala tidak normal pada ikan sehingga mengganggu proses pertumbuhannya (Kordi, 2010). Oleh karena itu vitamin B12 walaupun dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh ikan tetapi fatal jika kekurangan vitamin B12 salah satu dampaknya adalah nafsu makan ikan akan menurun bahkan ikan tidak mempunyai nafsu makan, maka akan menurunkan produksi dalam pembudidayaannya. Selain memberikan manfaat seperti paparan diatas penelitian ini juga memberikan informasi secara ilmiah bahwa bakteri Aeromonas bukan hanya sebagi pembawa penyakit pada umumnya tetapi juga memproduksi vitamin B12 dapat berguna bagi ikan itu sendiri. 4. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian studi bakteri Aeromonas penghasil vitamin B12 yang dominan pada intestine ikan gabus (Channa striata) ini dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Jumlah total bakteri Aeromonas yang diuji ISSN : 2460-9226 pada tahap pengujian pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii subsp. adalah 36 strains melalui tahap identifikasi bakteri. Serta diketahui bahwa bakteri Aeromonas yang menjadi dominan pada intestine benih ikan gabus semua memproduksi vitamin B12dengan kisaran: 10,754 μg/mL 68,505 μg/mL. 2. Dilihat dari hasil produksi vitamin B12 yang diperoleh, ikan gabus tidak membutuhkan tambahan vitamin B12 dari pakan dalam pembudidayaannya. B. Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah produksi vitamin B12juga terjadi pada mikroflora intestine di berbagai ukuran ikan gabus dari benih sampai dewasa. DAFTAR PUSTAKA Allameh, S. K., H. Daud, F. M. Yusoff, C. R. Saad, and A. Ideris. 2012. Isolation, Identification, and Characterization of Leuconostoc mesenteroides as a NewProbiotic from Intestine of Snakehead Fish (Channa striatus). African Journal of Biotechnology 11: 3810 – 3816 Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta Aneka Nutrisi. 2009. Nutrisi Ikan. Http://www. CV.aneka nutrisi. Blogspot. Com/2009/10 (November, 2015) Ayushveda. 2010. Fish Vitamins. Http://ayushveda.com/blogs/pets/fish -vitamins (Oktober 2015).Berg, R. D. 1996. The Indigenous Gastrointestinal Microflora. Trend in Microbiology 4:430-435 Berg, R. D. 1996. The Indigenous Gastrointestinal Microflora. Trend in Microbiology 4:430-435 Bergh, O., K. E. Naas, and T. Harbore. 1994. Shift in the intestinal microflora 8 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. ofAtlantic Halibut (Hippoglossus hippoglossus) larvae during first feeding.Canadian Journal of Fisheries and Aquatic Science 51:1899-1903 Boracays, 2009. Makalah Vitamin B12. http//www.Boracays keajaiban Vitamin [email protected] Hlm:541-582. Cahill, M. M. 1990. Bacterial flora of fishes: a review. Microbial Ecology 19:21-41 Campbell, A.C., and J. A. Busell. 1983. The intestinal microflora of farmed dover sole(Solea solea) at different stages of fish development. Journal Applied Bacteriology 55:215-223 Courtenay Jr., W. R. & Williams, J. D., 2004. Snakeheads (Pisces, Channidae)-A Biological Synopsis and Risk Assessment. Florida: U.S. Geological Survey. Fuller, R. 1989. History and development of probiotics. In: Probiotics The Scientific Basis. Fuller. (Ed). Chapman & Hall. London, New York, Tokyo, Melbourne, Madras. Fuller, R. 1989. Probiotics in man and animal. Microbiology 66:365 – 378 Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid 2 untuk SMK /oleh Gusrina-Jakarta. http//www.ftp.lipi.go.id/../SMK/Kelas %20XI_smk_budidaya_ikan_gusrina.pd f (November, 2015) Handajani, H. dan Widodo, W. 2010. Nutrisi Ikan. Malang: UMM Press Holmes P., L. M. Niccolls & D. P. Sartory, 1996, The Ecology of Mesophilic Aeromonas in Aquatic Environment. In: B. Austin, M. Altwegg, P. Gosling & S.W. Joseph (Eds.) The Genus Aeromonas, John Wiley & Sons, New York, NY: 39-76. Ingham S.C., 1990, Growth of Aeromonashydrophila and Plesiomonasshigelloides on Cooked Crayfish Tails during Cold Storage Under Air, Vacumm and Modified Athmosphere, Journal of FoodProtection 53 (8): 665-667. Kawai, S., H. Sugita, dan Y. Deguchi. 1988. Metode Penelitian Lingkungan Perairan (dalam Bahasa Jepang) Koseisha Koseikaku, Tokyo. 106 ham. ISSN : 2460-9226 Kordi, M. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. ANDI, Yogyakarta, 280 hlm. Kottelat, M. Whitten, A, J. Kartikasari, S, N. dan Wirjoatmodjo, S. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus edition. Jakarta: p.221,xviii. Maidie, A. 2000. Study ekologi moleculer pada microflora penghuni intestine ikan. Thesis Doktor berbahasa Jepang pada College of Bioresource Science-Niho University, Tokyo (tidak diterbitkan). Maidie, A. 2014. Composition of Intestinal Aerobic Microflora of Snakehead (Channa striata) Juvenile. Abstract of Proceeding on International Conference of Aquaculture Indonesia 2014. Maidie, A., I.Takayuki, R. Okano, N. Akiyama, and H. Sugita. 2000. Antibacterial abilities of microflora in the Japanese flounder-rearing aquaria. Suisanzoshoku 48(2): 227-231 Maidie, A., T. Yoshijima, dan H. Sugita. 2003. Characterization of the gold fish fecal microflora by the fluorescent in situ hybridization method. Fisheries Science 69: 21-26. Muroga, K., M. Higashi, and H. Keitoku. 1987. The isolation of intestinal microflora of farmed sea bream (Pagrus major) and black sea bream (Acanthopagrusschlegeli) at larval and juvenile stages. Aquaculture 65: 79-88. Murray, P.R., M.A. Pfaller, and K. S. Rosenthal, 2005, Vibrio and Aeromonas. Chapter 32: 339-346. In: Medical Microbiology. 5th Edition, Elsevier. Nicolas, J. L., E. Robic, and D. Ansquer. 1989. Bacterial flora associated with a tropic chain consisting of microalgae, rotifers, and turbot larvae: Influence of bacteria on larval survival. Aquaculture 83: 237-248 Rimmer, D. W. and W. J. Wiebe. 1987. Fermentative Microbial Digestion in Herbivorous Fishes. Journal of Fish Biology 31: 229-236 9 J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 1-10. Oktober 2016. Robert, R.J. 2001 The Parasitology of Teleosts. In:Fish Pathology. W.B Saunders: Toronto. Hal. 257,260-274.Shotts, E.B., Tsu, T.C, Waltman, W.D., 1985. Extracellular Proteolytic Activity of Aeromonas hydrophilla complex, Fish Pathology. Hal.37-44. Salminen, S., von Wright, A. and Ouwehand, A. 1993 . Lactic Acid Bacteria: Microbiological and Fungctional Aspects. New York: Marcel Dekker, Inc., pp. 1-66. Sato, H. 2008. Kebutuhan Nutrisi dan Pakan pada Ikan (dalam Bahasa Jepang). Dalam“Kebutuhan Air Media dan Pakan dalam Akuakultur” (dalam Bahasa Jepang) (Sugita, H., Eds.). Hlm: 2-15. Savage, D. C. 1977. Microbial Ecology of the Gastrointestinal Tract. Annual Review of Microbiology 31: 107-133 Sediaoetama, A. 2008. Ilmu Gizi. Dian Rakyat, pp. 158-161. Smith, T. B., D. H. Wahl, dan R. I. Mackie. 1996. Volatile Fatty Acid and Anaerobic Fermentation in Temperate Piscivorous and Omnivorous Freshwater Fish.Journal of Fish Biology 48: 829-841 Sugita, H., A. Kuruma, C. Hirato, T. Ohkosi, R. Okada, dan Y. Deguchi. 1993. The Vitamin B12 Producing Bacteria in thr Water and Sediment of a Carp Culture Pond. Aquaculture 119: 425-431. Sugita, H., C. Miyajima, and Y. Deguchi. 1991. The vitamin B12-producing ability of ISSN : 2460-9226 the intestinal microflora of freshwater fish. Aquaculture 92: 267-276 Sugita, H., C. Miyajima, Y. Kobiki, and Y. Deguchi. 1989. Daily Changes of the Fecal Microflora of Tilapia Sarotherodon niloticus. Nippon Suisan Gakkaishi 55:1865 Sugita, H., I. Yumitsuro, Y. Deguchi, and H. Kadota. 1982. Fluktuasi microflora saluran pencernaan tilapian yang dikondisikan pada perairan laut (in Japanese). Bulletin of Japanese Society of Scientific Fisheries 7: 987-991. Trust, T. J., and R. A. H. Sparrow. 1974. The Bacterial Flora in the Alimentary Tract of Freshwater Salmonid Fishes. Canadian Journal of Microbiology 20: 1219-1228 Ulandari, A.; D. Kurniawan dan A.S. Putri, 2011. Potensi Protein Ikan Gabus dalam Mencegah Kwashiorkor pada Balita di Provinsi Jambi. Universitas Jambi. Jambi. Hal. 6. Ulfah, M. 2009. Makalah Vitamin B12. Http://www.scribd.com/MakalahVitamin-b12/d/24539707 (November, 2015) Yoshimizu, M., T. Kimura, and M. Sakai. 1980. Microflora of the Embryo and Fry of Salmonids (in Japanese). Bulletin of Japanese Society of Scientific Fisheries 46:967-975 Yoshinaka, R. 1993. Manfaat gizi pada ikan, kerang dan rumput laut (dalam Bahasa Jepang). Koseisha Koseikaku, Tokyo. 154 hlm. 10