artikel

advertisement
Merubah Paradigma HRD = Mengubah Organisasi
Oleh Brian Aprinto, SPHR
Di era pengetahuan dan teknologi saat ini, peran vital
manusia menjadi sangat dominan dalam keberhasilan
perusahaan.
Perusahaan-perusahaan
yang
mampu
bertahan bukan lagi yang memiliki modal terbesar, tapi
yang secara konsisten dikelola oleh orang-orang terbaik.
Isu-isu tentang SDM bukan lagi berkutat pada penegakan
disiplin dan upah, tetapi pada bagaimana memperoleh
talent terbaik dan mendorong mereka melepaskan potensi
dan kreativitas mereka untuk organisasi.
Departemen SDM tidak lagi menjadi unit kerja yang angker dan ditakuti. Suatu stigma yang
bertahan puluhan tahun bahwa berurusan dengan HRD berarti karyawan memiliki masalah.
Sayangnya banyak manajer HRD yang merasa bangga mereka ditakuti. Menurut mereka, hal
tersebut membuat karyawan menjadi takut melanggar peraturan perusahaan. Yang tidak
mereka sadari adalah pengekangan terhadap manusia akan menghalangi pelepasan potensi dan
kreativitas mereka.
Transformasi organisasi yang terpenting yaitu merubah peran dan paradigma HRD (Human
Resource Department) yang merupakan jantung kebijakan organisasi. Suatu ironi bahwa
sebagai unit yang menggembor-gemborkan pentingnya peran manusia, justru lebih banyak
berkutat dengan aturan dan administrasi yang kaku serta lebih banyak mengurusi masalah
administrasi. Merubah pengambilan keputusan HRD dari birokratis menjadi cepat dan fleksibel,
dari administratif menjadi strategis, dari berorientasi pada aturan menjadi berorientasi bisnis
serta dari mengurusi masalah menjadi menggapai peluang.
Transformasi HRD membutuhkan insan profesional SDM Indonesia yang cemerlang. Bukan lagi
karyawan yang hanya mampu melakukan tugas tanggungjawab jabatannya, namun yang secara
konsisten melakukan perbaikan berkesinambungan di pekerjaannya, memiliki kemampuan
komunikasi yang baik denga berbagai pihak eksternal dan internal dan memahami bagaimana
mendorong kontribusi nyata kepada organisasi.
Menjalankan peran SDM yang diluar peran administratifnya tidaklah mudah. Profesional SDM
dituntut menguasai berbagai pengetahuan secara lengkap. Hal ini karena praktik SDM selalu
berhubungan dengan pihak lain dalam internal maupun di luar perusahaan. Kredibilitas
professional SDM ditampilkan ketika mereka memahami bukan hanya keahlian bidangnya
namun juga bidang dengan siapa mereka bekerja sama. Proses seleksi membutuhkan psikolog,
hubungan industrial membutuhkan dinas tenaga kerja, inisiatif organisasi membutuhkan
konsultan dan training membutuhkan pengetahuan softskills dan teknis dalam organisasi.
Untuk menjadi professional SDM yang cemerlang bukan hal yang mudah. Ia harus memahami
secara menyeluruh berbagai pengetahuan tentang SDM, organisasi dan bisnis. Profesional SDM
membutuhkan
pengetahuan
menyelururh
tentang
berbagai
aktivitas
SDM
dan
implementasinya serta menjadikan pengetahuan bisnis dan kondisi riil sebagai dasar dalam
rancangan sistem, pemecahan permasalahan atau pengambilan keputusan-keputusan dalam
bidang SDM. Pengetahuan bidang SDM meliputi strategi SDM, analisis jabatan, evaluasi jabatan,
perencanaan kebutuhan personil, rekrutmen, seleksi, pelatihan, manajemen kinerja, talent
management, pengupahan, hubungan industrial serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Pengetahuan terpenting lainnya yaitu pengetahuan tentang mengelola organisasi. Penting bagi
profesional SDM untuk memahami bagaimana proses dan mekanisme kerja organisasi serta
menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi. Pengetahuan tentang organisasi
meliputi manajemen strategi, manajemen perubahan, balanced scorecard, budaya organisasi,
manajemen pengetahuan, Good Governance, manajemen risiko, softskills serta berbagai
inisiatif strategis organisasi.
Untuk berperan sebagai mitra strategis perusahaan, pengetahuan bisnis perusahaan sangatlah
penting di miliki professional SDM agar dapat menyelaraskan dan mengkontribusikan keahlian
SDM-nya bagi keberhasilan bisnis. Pengetahuan bisnis perusahaan meliputi produk, jasa, bisnis
proses, sistem manajemen, strategi, produksi, pemasaran, keuangan, teknologi informasi,
pelanggan, pemasok dan sebagainya sampai dengan pengetahuan eksternal tentang bidang
industri perusahaan serta regulasi pemerintah.
Kebutuhan pengetahuan profesional SDM tersebut terpenuhi melalui penerbitan buku
Pedoman lengkap Profesional SDM Indonesia. Buku ini memberikan pemahaman bagi
profesional SDM tentang intisari SDM beserta pengembangannya. Buku ini memaparkan
berbagai topik-topik SDM secara menyeluruh. Pemaparan setiap topik mengandung muatan
konseptual namun dijabarkan secara praktis. Setiap bab dalam buku intisari SDM menjabarkan
konsep, model, implementasi, kontribusi dan interaksi antar aktivitas-aktivitas manajemen
SDM. Sehingga profesional SDM akan memahami prinsip-prinsip dasar suatu topik, mengetahui
relevansinya terhadap kebutuhan organisasinya, mampu mengaplikasikannya bahkan
mengembangkannya.
Buku Pedoman Lengkap Profesional SDM Indonesia menjadi konsultan, asisten sekaligus
standar operating procedures (SOP) anda dalam memahami berbagai macam konsep dan
implementasi praktik manajemen SDM terkini. Sejak pertama kali diterbitkan tahun 2013, buku
ini mendapat sambutan hangat dan dianggap menjadi solusi terhadap kebutuhan para
professional SDM Indonesia. Buku ini telah sampai pada cetakan ketiga. Cetakan ketiga ini juga
meng-up date berbagai regulasi terbaru termasuk tentang BPJS kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. Memahami pengetahuan dalam buku ini menjadikan anda memiliki
kepercayaan diri dalam berhubungan dengan berbagai pihak, pemecahan masalah dan
mengambil keputusan serta memberikan usulan dan ide-ide untuk merubah perusahaan anda
menjadi yang anda inginkan.
Download