Dinamika Vol. 5, No. 1, Juli 2014 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI Ustar SDN Rancawiru 02 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Abstrak Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar dengan metode demontrasi berbasis multimedia pada pembelajaran IPA materi pokok gerhana bulan dan matahari pada siswa kelas VI SD Negeri Rancawiru 02. Dalam penelitian ini, setiap siklus mempunyai empat tahap yaitu perencanaan, aksi atau tindakan, observasi, refleksi. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode Demonstrasi berbasis multimedia dengan media CD pembelajaran pada siswa kelas VI SDN Rancawiru 02. Data hasil berdasarkan keterampilan guru didapat pada siklus I skor memperoleh 17 dengan kreteria cukup, siklus II memperoleh skor 29 dengan kreteria sangat baik. Data hasil aktivitas siswa didapat pada siklus I memperoleh skor 17 dengan kreteria cukup, siklus II memperoleh skor 27,3 dengan kreteria sangat baik. Data hasil belajar siswa yang diperoleh pada setiap siklus yaitu, pada siklus I prosentase ketuntasan belajar siswa memperoleh 59%. Siklus II prosentase ketuntasan belajar siswa memperoleh 94% dari 17 siswa. Pada data setiap siklus dapat dilihat, setiap siklus mengalami peningkatan kualitas belajar. Pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia dapat meningkatkan kualitas belajar menjelaskan terjadinya gerhana bulan dan matahari. © 2014 Dinamika Kata Kunci: metode demonstrasi, multimedia, gerhana bulan dan matahari. PENDAHULUAN Berdasarkan pengamatan awal di SD Negeri Rancawiru 02 dengan jumlah siswa 17 pada tahun pelajaran 2013/2014 pada semester I dalam proses pembelajaran IPA (sains), hasil belajar yang di peroleh siswa masih banyak yang di bawah KKM, yaitu sebanyak 9 siswa atau sekitar 52% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 6,4. KKM pada mata pelajaran IPA ini di tentukan sebesar 70, hal ini terjadi karena kurang adanya penggunaan pendekatan, media dan metode yang tepat, sehingga cenderung guru yang aktif dan siswa pasif. Dari hasil observasi pada siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 hasil nilai ulangan harian IPA tergolong sangat rendah , ditunjukkan dengan data, dari 17 siswa hanya 7 siswa (41%) yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, sedangkan sisanya 10 siswa (59%) nilainya dibawah KKM (70). Ditambah dengan wawancara pada siswa didapat hasil bahwa, masih banyak siswa yang tidak memahami materi IPA. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu sekali proses pembelajaran untuk ditingkatkan hasil belajarnya, agar siswa sekolah dasar tersebut mampu memahami materi pada mata pelajaran IPA. Di SDN Rancawiru 02, dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA, siswa sulit memahami materi yang ada. Kendala yang terjadi adalah siswa merasa bosan, siswa tidak berminat mengikuti pembelajaran IPA. Hal itu disebabkan karena guru mengajar belum menggunakan metode yang inovatif. Dalam metode yang digunakan guru menyampaikan materi pelajaran ke- pada siswa dengan cara berbicara di awal pelajaran, menjelaskan cara mengerjakan soal selanjutnya siswa mengerjakan soal latihan. Selain metode yang kurang inovatif, guru kurang bisa membangkitkan motivasi belajar siswa dan kurang berinteraksi dengan siswa. Guru belum bisa memaksimalkan alat peraga maupun media pendukung pembelajaran, guru juga belum memahami hakikat pembelajaran IPA karena hanya menekankan pada produk saja sehingga muncul anggapan dari diri para siswa bahwa pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang tidak menarik dan identik dengan hafalan. Keadaan siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut yang menyebabkan materi yang disampaikan oleh guru kurang dipahami dengan baik oleh siswa sehingga menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah. Metode Demontrasi merupakan metode yang dimana guru memperlihatkan proses terjadinya sesuatu melalui alat peraga sehingga anak dapat memahami konsep dari suatu materi yang diajarkan. Selain itu anak juga akan lebih termotivasi untuk melakukan pembelajaran karena timbulnya rasa aingin tahu terhadap apa yang di ajarkan oleh guru. Dengan metode demontrasi ini diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar siswa. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru. Penyampaian materi pelajaran IPA perlu dirancang suatu strategi pembelajaran yang tepat, yakni anak akan mendapatkan pengalaman baru dalam belajarnya, selain itu siswa akan merasa nyaman. Metode Demontrasi sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA yang membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih aktif nyaman dan menyenangkan. Siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya, sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa. Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing (Bobby dan Herrnacki, 2001: 14). Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini akan di terapkan Metode Demontrasi untuk pembelajaran IPA kelas VI dengan materi pokok Gerhana Bulan Dan Gerhana Matahari di SD Negeri Rancawiru 02. Menurut Cardille demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara telitih untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan peryataan lisan (oral) atau peragaan (visual) secara tepat dan ditandai adanya kesenjangan untuk mempertunjukan tindakan atau penggunaan prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau peryataan secara lisan maupun visual. Menurut Winarno metode demonstrasi adalah adanya seorang guru, orang luar yang diminta, atau siswa memerlihatkan suatu proses kepada seluruh kelas, untuk mendemonstrasikan sikap atau memperagakan tindakan harus dilakukan oleh guru sendiri dan yang didemonstrasikan adalah suatu proses. Metode demonstrasi adalah cara penyajian materi pelajaran melalui peragaan atau pertunjukan kepada siswa mengenai suatu proses, situasi atau gejala tertentu yang dipelajari, baik pada objek yang sebenarnya ataupun melalui tiruan. Metode demonstrasi sering disertai dengan penjelasan lisan. Dalam pelajaran IPA metode demonstrasi ini tidak hanya dipergunakan untuk melihatkan sesuatu, tetapi lebih banyak digunakan untuk tujuan mengembangkan suatu pengertian, memperlihatkan penggunaan suatu prinsif, menguji kebenaran hukum yang diperoleh secara teoritis dan untuk memperkuat suatu pengertian (Udin,2001:217). Metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA adalah cara penyampaian infromasi (materi pelajaran) dengan memperlihatkan peristiwa-peristiwa atau fenomena fisik dengan menggunakan alat tertentu (Natsir, 2004 : 102). Dari pengertian diatas disimpulkan metode demonstrasi merupakan format interaksi belajar-mengajar yang sengaja mempertunjukan atau memperagakan tindakan, proses, atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh siswa atau sebagaian siswa. Dengan batasan metode demonstrasi ini, menujukan adanya tuntunan kepada guru untuk merencanakan penerapannya, memperjelaskan demonstrasi secara oral 42 Dinamika Vol. 5. No. 1. (2014) ataupun visual dan menyediakan peralatan yang akan diperlukan. Metode demonstrasi memerlukan keterampilan-keterampilan fisik dari pada keterampilan-keterampilan intelektual. Cardille mengemukakan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk : 1)Mengajar siswa tentang bagaimana melakukan sebuah tindakan atau penggunaa suatu prosedur mengerjakan dan penggunaan; 2)Mengingatakan kepercayaan bahwa suatu prosedur memungkinkan bagi siswa melakukannya; 3)Meningkatkan perhatian dalam belajar dan penggunaan prosedur. Sedangkan Winarno mengemukakaan bahwa tujuan penerapan metode demonstrasi adalah : 1)Mengajarkan suatu proses, misalnya proses pengaturan , proses pembuatan, proses kerja, proses mengerjakan dan penggunaan; 2)Menginfromasikan tentang bahan yang diperlukan untuk membuat produk tertentu; 3)Memperagakan cara kerja. Dengan mempertunjukan atau memperagakan suatu tindakan, proses atau prosedur maka metode demonstrasi memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut : 1)Memperkecil kemungkinaan salah bila dibandingkan kalau siswa hanya membaca atau mendengar penjelasan saja, karena demonstrasi memberikan gambaran konkrit yang memperjelas belajar siswa dari hasil pengamatan; 2)Memungkinkan para siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan demonstrasi, sehingga memberikan kemungkinaan yang besar bagi para siswa memperoleh pengalaman-pengalaman langsung; 3)Memudahkan memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal yang dianggap penting, sehingga para siswa akan benar-benar memberikan perhatian khusus; 4)Memungkinkan para untuk siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui selama demonstrasi berjalan, jawaban dari pertanyaan dapat disampaikan oleh guru pada saat itu pula. Kekurangan-kekurangan metode demonstrasi sebagai berikut : 1)Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang teliti dan penerapannya memerlukan waktu yang lama; 2)Demonstrasi menutut peralatan yang ukurannya memungkinkan pengamatan secara tepat oleh siswa pada saat digunakan; 3)Demonstrasi mempersyaratkan adanya kegiatan lanjutan berupa peniruan oleh para siswa terhadap hal-hal yang didemonstrasikan; 4)Persiapan yang kurang teliti akan menyebabkan siswa melihat suatu tindakan, proses, atau prosedur yang didemonstrasikan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Solusi penggunaan metode demonstrasi antara lain: 1)Persiapkan semua yang akan digunakan dalam metode demonstrasi sebelum dimulai; 2)Atur waktu disesuaikan dengan keperluan dalam pembelajaran; 3)Alat peraga yang akan digunakan secukupnya dan sederhana; 4)Siswa dapat melakukan demonstrasi. Dari berbagai tujuan metode demonstrasi yang dikemukakaan oleh cardille dan Winarno dapat diidentifikasi tujuan penerapan metode demonstrasi sebagai berikut : 1)Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses, atau prosedur keterampilan-keterampilan fisik atau motorik; 2) Mengembangkan kemampuan pengamatan, pendengaran dan penglihatan para siswa secara bersama-sama; 3)Mengkongkritkan infromasi yang disajikan kepada para siswa. Manfaat demonstrasi dari segi pendidikan Menurut Natsir adalah sebagai berikut: 1) Demonstrasi dapat menghidupkan pembelajaran; 2)Demonstrasi dapat mengaitkan antara teori dengan peristiwa alam dalam lingkungan kita; 3)Apabila dilaksanakan dengan tepat demonstrasi dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa; 4)Demonstrasi dapat mendorong motivasi siswa; 5) Demonstrasi dan hasilnya sering kali lebih mudah teringat daripada bahasa dalam buku pegangan atau penjelasan guru. Manfaat demonstrasi dari segi IPA adalah: 1)Demonstrasi membiasakan siswa untuk selalu menguji teori IPA dengan melalui percobaan; 2)Demonstrasi membantu memberi pemahaman pada siswa tentang konsep IPA sehingga berkembang dengan perumusan teori, kemudian uji coba melalui eksperimen yang berlandaskan hasil percobaan teori dapat diterima, diervisi atau ditolak; 3)Demonstrasi melatih kemampuan siswa untuk bernalar Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka hipotesis penelitian tindakan ini adalah dengan menggunakan metode demonstrasi berbasis multimedia dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari, terutama dapat meningkatkan IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI Ustar 43 ketrampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas VI SDN Rancawiru 02. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini sama seperti yang dilakukan Kemmis dan Mc Taggart. Dalam penelitian ini, setiap siklus mempunyai empat tahap yaitu perencanaan, aksi atau tindakan, observasi, refleksi. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode Demonstrasi berbasis multimedia dengan media CD pembelajaran pada siswa kelas VI SDN Rancawiru 02. Bagan 1 Langkah-langkah PTK Dalam penelitian ini digunakan rancangan penelitian tindakan kelas, dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Siklus I 1. Perencanaan a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai kegiatan siswa dan guru saat pelaksanaan pembelajaran. c. Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran,yaitu: Lembar Aktifitas Siswa (LAS) dan CD Pembelajaran. d. Mempersiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu: kamera. e. Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir siklus. 2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan I a. Kegiatan Awal ( 10 Menit ) - Guru mengucapkan salam - Guru mempersilahkan ketua kelas menyiapkan kelas dan memimpin doa - Guru mengadakan pengkondisian kelas ( merapikan tempat duduk, posisi duduk, menyiapkan media pembelajaran ) - Guru memberikan motivasi - Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab : “masih ingatkah kalian dengan pelajaran kemarin tentang gerak bumi dan bulan? Peristiwa apa yang terjadi karena gerak rotasi bumi?. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 44 Dinamika Vol. 5. No. 1. (2014) b. Kegiatan Inti ( 40 Menit ) Eksplorasi (10 menit) - Guru menjelaskan proses terjadinya gerhana bulan dengan CD pembelajaran yang telah dipersiapkan. - Guru mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana bulan menggunakan model bumi dengan globe, matahari dengan lampu senter, dan bulan dengan bola tenis. Elaborasi (25 menit) - Guru membagikan LKS pada siswa - Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota 4-5 siswa. Pengelompokan sesuai dengan urutan absensi yang telah dipersiapkan oleh guru. - Bersama kelompok masing- masing siswa mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana bulan. - Siswa mengerjakan tugas mengamati dan menyebutkan posisi bulan, bumi dan matahari pada saat terjadinya gerhana bulan. - Guru membimbing jalannya kerja kelompok - Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan guru mengamati keaktifan kelompok / siswa dan memberikan bimbingan perkelompok - Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergiliran perkelompok - Guru meminta kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang maju - Guru menanggapi hasil diskusi Konfirmasi (5 menit) - Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami - Guru meluruskan pandangan siswa mengenai materi yang diajarkan c. Kegiatan Akhir ( 20 Menit ) - Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran - Siwa mencatat pokok-pokok pembelajaran - Guru menutup pelajaran - Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas atau pekerjaan rumah. Pertemuan II a. Kegiatan Awal ( 10 Menit ) - Guru mengucapkan salam - Guru mempersilahkan ketua kelas menyiapkan kelas dan memimpin doa - Guru mengadakan pengkondisian kelas ( merapikan tempat duduk, posisi duduk, menyiapkan media pembelajaran ) - Guru memberikan motivasi - Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab : “masih ingatkah kalian dengan pelajaran kemarin tentang gerak bumi dan matahari? Peristiwa apa yang terjadi karena gerak revolusi bumi?. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti ( 40 Menit ) Eksplorasi (10 menit) - Guru menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari dengan power point yang telah dipersiapkan. - Guru mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana matahari menggunakan model bumi dengan globe, matahari dengan lampu senter, dan bulan dengan bola tenis. - Siswa memperhatikan penjelasan guru Elaborasi (25 menit) - Guru membagikan LKS pada siswa - Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota 4-5 siswa. - Bersama kelompok masing- masing siswa mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana matahari. IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI Ustar 45 - Siswa mengerjakan tugas mengamati dan menyebutkan posisi bulan, bumi dan matahari pada saat terjadinya gerhana matahari. - Guru membimbing jalannya kerja kelompok - Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan guru mengamati keaktifan kelompok / siswa dan memberikan bimbingan perkelompok - Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergiliran perkelompok - Guru meminta kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang maju - Guru menanggapi hasil diskusi Konfirmasi (5 menit) - Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami - Guru meluruskan pandangan siswa mengenai materi yang diajarkan c. Kegiatan Akhir ( 20 Menit ) - Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran - Siwa mencatat pokok-pokok pembelajaran - Guru menutup pelajaran - Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas atau pekerjaan rumah. 3. Observasi a. Aktivitas guru pada siklus I pada pertemuan I skor rata-rata yaitu 16 kreteria cukup, sedangkan pertemuan II skor rata-rata yaitu 18 kreteria baik. Skor rata-rata aktivitas guru pada siklus I sebesar 17 dengan kreteria cukup. b. Aktivitas siswa Pada Siklus I pertemuan I diperoleh skor rata-rata yaitu 15 dan pada pertemuan II skor rata-rata yaitu 19. Nilai skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 17 dengan kreteria cukup. c. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa (59%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa (41 %). 4. Refleksi a. Aktivitas guru dalam penelitian pada siklus I sebesar 17 dengan kreteria cukup dan hal ini belum memenuhi kriteria ketuntasan dalam indikator aktivitas guru maka perlu untuk ditingkatkan. b. Nilai skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 17 dengan kreteria cukup dan hal ini belum memenuhi kriteria ketuntasan dalam indikator aktivitas siswa maka perlu untuk ditingkatkan. c. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa (59%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa (41 %). Hal ini belum memenuhi kriteria ketuntasan dalam indikator hasil belajar siswa maka perlu untuk ditingkatkan. Ketuntasan belajar individual dalam penelitian ini adalah sebesar ≥ 70 dan ketuntasan belajar klasikal adalah sebesar ≥ 80%. d. Membuat daftar permasalahan pada siklus I dan mengurangi resiko kesalahan pada siklus 2 yaitu: 1) Guru kurang bisa mengkondisikan kelas selama proses pembelajaran. 2) Guru tidak mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan tidak disertai contoh atau ilustrasi pada saat apersepsi. 3) Guru kurang maksimal dalam membimbing jalanya demonstrasi 4) Guru belum memotivasi siswa selama pembelajaran. 5) Pengelompokan siswa kurang merata. 6) Guru belum melakukan tindak lanjut e. Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus 2 karena indikator dalam penelitian belum tercapai. Siklus II 1. Perencanaan a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelakaran (RPP). 46 Dinamika Vol. 5. No. 1. (2014) b. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai kegiatan siswa dan guru saat pelaksanaan pembelajaran. c. Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran,yaitu: Lembar Aktifitas Siswa (LAS) dan CD Pembelajaran. d. Mempersiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu: kamera. e. Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir siklus f. Melakukan perbaikan dari hasil refleksi siklus pertama yaitu: 1) Guru hendaknya mengkondisikan agar lebih kondusif saat pembelajaran berlangsung 2) Guru hendaknya mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan tidak disertai contoh atau ilustrasi pada saat apersepsi 3) Guru harus lebih memperhatikan siswa dalam membimbing jalanya demonstrasi 4) Guru perlu memotivasi siswa selama pembelajaran agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran 5) Guru hendaknya melakukan tindak lanjut agar siswa mempunyai bekal pengetahuan tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan I a. Kegiatan Awal ( 10 Menit ) - Guru masuk kelas,menyapa dan mengucapkan salam - Guru memanggil ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin doa. - Guru mengadakan pengkondisian kelas - Guru melakukan presensi. - Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab: “Pernahkah kalian melihat gerhana bulan?. Berapa lama biasanya gerhana bulan berlangsung? Bagaimana bagaimanakah letak posisi bulan, bumi dan matahari pada saat terjadinya gerhana bulan?”. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti ( 40 Menit ) Eksplorasi (10 menit) - Guru menjelaskan macam-macam bentuk gerhana bulan dengan CD pembelajaran yang telah dipersiapkan. - Guru mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana bulan menggunakan model bumi dengan globe, matahari dengan lampu senter, dan bulan dengan bola tenis dan bentuk – bentuk yang terjadi saat gerhana bulan total, sebagian,penumbra - Siswa memperhatikan penjelasan guru. Elaborasi (25 menit) - Guru membagikan LKS pada siswa - Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota 4-5 siswa. Pengelompokan dipimpin oleh ketua kelompok yang di tunjuk oleh guru. Penunjukkan ketua kelompok dipilih berdasarkan nilai 4 tertinggi pada tes evaluasi siklus I. Agar bisa mengkondisikan teman dalam satu kelompok - Bersama kelompok masing- masing siswa mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana bulan dan mengamati bentuk – bentuk yang terjadi saat gerhana bulan total, sebagian,penumbra. - Guru membimbing jalannya demonstrasi pada tiap-tiap kelompok secara bergantian - Siswa mengerjakan tugas mengamati dan menggambarkan bentuk bulan saat terjadi gerhana bulan total, sebagian, dan penumbra. - Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan guru mengamati keaktifan kelompok / siswa dan memberikan bimbingan perkelompok - Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergiliran perkelompok IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI Ustar 47 - - Guru meminta kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang maju. Memberikan Tepuk tangan atau aplaus kepada kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya - Guru menanggapi hasil diskusi Konfirmasi (5 menit) - Guru memberikan penghargaan berupa piagam penghargaan kelompok teraktif kepada kelompok yang paling aktif saat pembelajaran - Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami - Guru meluruskan pandangan siswa mengenai materi yang diajarkan c. Kegiatan Akhir ( 20 Menit ) - Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran - Siwa mencatat pokok-pokok pembelajaran - Guru menutup pelajaran dan memberitahukan pada pertemuan berikutnya akan membahas jenis-jenis gerhana matahari dan meminta siswa untuk membaca materinya di rumah - Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas atau pekerjaan rumah. Pertemuan II a. Kegiatan Awal ( 10 Menit ) - Guru masuk kelas,menyapa dan mengucapkan salam - Guru memanggil ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin doa. - Guru mengadakan pengkondisian kelas - Guru melakukan presensi. - Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab : “Siapa yang pernah melihat gerhana matahari? Kenapa setelah gerhana matahari terjadi, kita tidak boleh melihat secara langsung prosesnya?kenapa harus memakai alat bantu seperti kacamata hitam anti radiasi? bagaimanakah letak posisi bulan, bumi dan matahari pada saat terjadinya gerhana matahari?. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti ( 40 Menit ) Eksplorasi (10 menit) - Guru menjelaskan macam-macam bentuk gerhana matahari dengan CD pembelajaran yang telah dipersiapkan. - Guru mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana matahari menggunakan model bumi dengan globe, matahari dengan lampu senter, dan bulan dengan bola tenis dan bentuk – bentuk yang terjadi saat gerhana matahari total, sebagian,dan cincin. - Siswa memperhatikan penjelasan guru Elaborasi (25 menit) - Guru membagikan LKS pada siswa - Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota 4-5 siswa. Pengelompokan dipimpin oleh ketua kelompok yang di tunjuk oleh guru. Penunjukkan ketua kelompok dipilih berdasarkan nilai 4 tertinggi pada tes evaluasi siklus I. Hal ini dimaksudkan agar bisa mengkondisikan keadaan kelompoknya. - Bersama kelompok masing- masing siswa mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana matahari dan mengamati bentuk – bentuk yang terjadi saat gerhana matahari total, sebagian, dan cincin. - Guru membimbing jalannya demonstrasi pada tiap-tiap kelompok secara bergantian - Siswa mengerjakan tugas mengamati dan menggambarkan bentuk bulan saat terjadi gerhana matahari total, sebagian, dan cincin. - Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan guru mengamati keaktifan kelompok / siswa dan memberikan bimbingan perkelompok - Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergiliran perkelompok 48 Dinamika Vol. 5. No. 1. (2014) - Guru meminta kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang maju - Memberikan Tepuk tangan atau aplaus kepada kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya - Guru menanggapi hasil diskusi Konfirmasi (5 menit) - Guru memberikan penghargaan berupa piagam penghargaan kelompok teraktif kepada kelompok yang paling aktif saat pembelajaran - Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami - Guru meluruskan pandangan siswa mengenai materi yang diajarkan c. Kegiatan Akhir ( 20 Menit ) - Guru dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran - Siwa mencatat pokok-pokok pembelajaran - Guru menutup pelajaran - Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas atau pekerjaan rumah. 3. Observasi a. Aktivitas guru pada siklus II pada pertemuan I skor rata-rata yaitu 27 kreteria baik, sedangkan pertemuan II skor rata-rata yaitu 31 kreteria sangat baik. Skor rata-rata aktivitas guru pada siklus I sebesar 29 dengan kreteria Sangat Baik. b. Aktivitas siswa Pada Siklus II pertemuan I diperoleh skor rata-rata yaitu 27 dan pada pertemuan II skor rata-rata yaitu 27,6. Nilai skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 27,3 dengan kreteria Sangat Baik. c. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa (96%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa (4 %). 4. Refleksi a. Aktivitas guru dalam penelitian pada siklus II sebesar 29 dengan kreteria sangat baik dan hal ini sudah memenuhi kriteria ketuntasan dalam indikator aktivitas guru. b. Nilai skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 27,3 dengan kreteria sangat baik dan hal ini sudah memenuhi kriteria ketuntasan dalam indikator aktivitas siswa. c. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa (94%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa (6%). Hal ini sudah memenuhi kriteria ketuntasan dalam indikator hasil belajar siswa. d. Mengkaji pelaksanaan dan efek tindakan pada pembelajaran pada siklus 2: 1) Guru sudah mengkondisikan agar lebih kondusif saat pembelajaran berlangsung dengan baik 2) Guru sudah mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan disertai contoh atau ilustrasi pada saat apersepsi dengan baik 3) Guru memperhatikan siswa dalam membimbing jalanya diskusi kelompok dengan sangat baik 4) Guru sudah memotivasi siswa selama pembelajaran agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan baik 5) Guru sudah melakukan tindak lanjut agar siswa mempunyai bekal pengetahuan tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dengan baik e. Penelitian sudah tercapai inikator sehingga pnelitian tidak dilanjutkan kesiklus berikutnya. f. Menyusun pelaporan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian akan diuraikan tentang keterampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa selama penelitian berlangsung. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Masingmasing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Hasil penelitian ini diperoleh dari observasi IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI Ustar 49 pada saat pembelajaran dan evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk melihat dan mengukur peningkatan kualitas pembelajaran. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi pada saat pembelajaran berlangsung yang berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes evaluasi. Berikut adalah hasil selama penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil observasi keterampilan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus I yaitu pada pembelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari melalui metode demonstrasi berbasis multimedia pada siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I No Indikator Aktivitas Guru 1 Guru bertanya yang didemonstrasikan 2 Guru memberi penguatan berbasis multimedia 3 Keterampilan menggunakan variasi 4 Guru menjelaskan yang didemonstrasikan 5 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 6 Membimbing demonstrasi diskusi kelompok kecil 7 Guru mengolah kelas berbasis multimedia 8 Mengajarkan kelompok kecil demonstrasi Jumlah skor yang diperoleh Kriteria Perolehan Skor Pert.I Pert.II 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 16 18 Cukup Cukup Ratarata 2 2 2,5 2,5 2 2 2,5 2,5 17 Cukup Tabel aktivitas guru pada siklus I diatas menunjukan jumlah skor yang diperoleh guru selama proses pembelajaran IPA di kelas VI SDN Rancawiru 02 dengan menggunakan metode demonstrasi berbasis multimedia, pada pertemuan I skor rata-rata yaitu 16 kreteria cukup, sedangkan pertemuan II skor rata-rata yaitu 18 kreteria baik. Skor rata-rata aktivitas guru pada siklus I sebesar 17 dengan kreteria cukup. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan tindakan siklus I yaitu pada pelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari melalui metode demonstrasi berbasis multimedia yang diikuti oleh 17 siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I No Indikator Aktivitas Siswa 1 2 Siswa mendengarkan penjelasan guru Siswa melihat yang didemonstrasikan Siswa mencatat hasil demonstrasi berbasis multime3 dia 4 Siswa membaca hasil demonstrasi 5 Siswa menyipulkan pelajaran berbasis multimedia 6 Mengingat yang didemonstrasikan 7 Merumuskan masalah 8 Melakukan Demonstrasi Jumlah skor yang diperoleh Kriteria Perolehan Skor Pert.I Pert.II 2,1 2,8 2,0 2,5 Ratarata 2,5 2,3 2,1 2,4 2,3 2,1 1,7 1,6 1,6 1,8 15 Cukup 2,3 2,2 2,1 2,4 2,1 19 Cukup 2,2 2,0 1,9 2 2 17 Cukup Tabel aktivitas siswa pada siklus I diatas menujukan skor yang di peroleh dari pembelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari melalui metode demonstrasi berbasis 50 Dinamika Vol. 5. No. 1. (2014) multimedia pada siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 dengan jumlah 17 siswa. Pada pertemuan I diperoleh skor rata-rata yaitu 15 dan pada pertemuan II skor rata-rata yaitu 19. Nilai skor ratarata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 17 dengan kreteria cukup. Pada Tabel siklus I menujukan hasil belajar siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 dalam pembelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari melalui metode demonstrasi berbasis multimedia.. Pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa (59%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa (41 %). Pada Siklus I hasil belajar siswa kelas VI SDN Ramcawiru 02 pada pembelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari melalui metode demonstrasi berbasis multimedia didaptkan nilai rata-rata siswa adalah 70,6. Peneliti membuat penelitian dengan prosentase ketuntasan hasil belajar minimal 70%, sehingga masih perlu diadakan siklus II untuk mencapai indikator keberhasilan. Hasil observasi keterampilan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus II yaitu pada pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia pada siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Observasi Keterampilan Guru pada Siklus II No Indikator Aktivitas Guru 1 Guru bertanya yang didemonstrasikan 2 Guru memberi penguatan berbasis multimedia 3 Keterampilan menggunakan variasi 4 Guru menjelaskan yang didemonstrasikan 5 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 6 Membimbing demonstrasi diskusi kelompok kecil 7 Guru mengolah kelas berbasis multimedia 8 Mengajarkan kelompok kecil demonstrasi Jumlah skor yang diperoleh Kriteria Perolehan Skor Pert.I Pert.2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 27 31 Sangat Baik Baik Ratarata 3,5 4 3,5 3 3,5 4 4 3,5 29 Sangat Baik Tabel keterampilan guru pada siklus II diatas menunjukan jumlah skor yang diperoleh guru selama proses pembelajaran IPA di kelas VI SDN Rancawiru 02 dengan menggunakan metode demonstrasi berbasis Multimedia, pada pertemuan I skor rata-rata yaitu 27 kreteria baik, sedangkan pertemuan II skor rata-rata yaitu 31 kreteria baik. Pada skor rata-rata keterampilan guru sebesar 29 dengan kreteria baik. Siswa Hasil observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan siklus II pada pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia yang ikuti 17 siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 diperoleh data sebagai berikut: Tabel aktivitas siswa pada siklus II diatas menujukan skor yang dapatkan oleh 17 siswa dikelas VI SDN Rancawiru 02 dalam pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi berbasis multimedia pada pertemuan I diperoleh skor rata-rata yaitu 27 kreteria baik. Sedangkan pada pertemuan II yaitu 27,6 kreteria baik. Nilai skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 27,3 kreteria baik. Observasi hasil belajar sebanyak 17 siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 dalam pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia menggunakan tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir pertemuan II. Tes ini berupa soal isian yang dikerjakan secara individual. Pada Tabel siklus II menujukan hasil belajar siswa kelas VI SDN Rancawiru 02 dalam pembelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari melalui metode demonstrasi berIMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI Ustar 51 basis multimedia.. Pada siklus II diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa (94%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa (6 %). Pada Siklus II hasil belajar siswa kelas VI SDN Ramcawiru 02 pada pembelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari melalui metode demonstrasi berbasis multimedia didaptkan nilai rata-rata siswa adalah 81,2. Pada siklus II sudah tercapai inikator keberhasilan sehingga penelitian tidak dilanjutkan kesiklus berikutnya. Pembahasan Penelitian ini untuk meningkatkan pembelajaran IPA materi gerhana bulan dan gerhana matahari melalui metode demonstrasi berbasis multimedia pada siswa kelas VI SDN Rancawiru 02. Seperti yang telah dijelaskan didepan bahwa keterampilan guru, keaktivan siswa dalam pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA. Pada penelitian berdasarkan hasil observasi adalah sebagai berikut: Data hasil berdasarkan keterampilan guru didapat pada siklus I skor memperoleh 17 dengan kreteria cukup, siklus II memperoleh skor 29 dengan kreteria sangat baik. Berdasarkan data yang diperoleh setiap siklus, keterampilan guru mengalami peningkatan setiap siklusnya. Peningkatan sudah memenuhi katagori indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu sekuangkurangnya dengan kreteria baik. Simpulan pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia dapat meningkatkan keterampilan guru dalam semua aspek yang melipti pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Data hasil aktivitas siswa didapat pada siklus I memperoleh skor 17 dengan kreteria cukup, siklus II memperoleh skor 27,3 dengan kreteria sangat baik. Berdasarkan data yang diperoleh pada setiap siklus, keaktivitas siswa setiap siklusnya mengalami penigkatan. Peningkatan tersebut sudah memenuhi katagori indikator keberhasilan yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu dengan kreteria baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia dapat meningkatkan keterlibatan siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dan siswa dapat melakukan demonstrasi dengan media yang telah ditentukan guru sebelumnya serta siswa mendapat pengalaman-pengalaman secara konkrit. Data hasil belajar siswa yang diperoleh pada setiap siklus yaitu, pada siklus I prosentase ketuntasan belajar siswa memperoleh 59%. Siklus II prosentase ketuntasan belajar siswa memperoleh 94% dari 17 siswa. Pada data setiap siklus dapat dilihat, setiap siklus mengalami peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan setiap siklus sudah memenuhi indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu prosentase ketuntasan belajar sebesar ≤ 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. PENUTUP Simpulan hasil penelitian berdasarkan data hasil observasi keterampilan guru, keaktivan siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia pada siswa kelas VI SDN Rancawiru 02. Simpulan berdasarkan data penelitian tersebut sebagai berikut: 1. Data hasil berdasarkan keterampilan guru didapat pada siklus I skor memperoleh 17 dengan kreteria cukup, siklus II memperoleh skor 29 dengan kreteria sangat baik. Berdasarkan data yang diperoleh setiap siklus, keterampilan guru mengalami peningkatan setiap siklusnya. Peningkatan sudah memenuhi katagori indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu sekuang-kurangnya dengan kreteria baik. Simpulan pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia dapat meningkatkan keterampilan guru dalam semua aspek yang melipti pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. 2. Data hasil aktivitas siswa didapat pada siklus I memperoleh skor 17 dengan kreteria cukup, siklus II memperoleh skor 27,3 dengan kreteria sangat baik. Berdasarkan data yang 52 Dinamika Vol. 5. No. 1. (2014) diperoleh pada setiap siklus, keaktivitas siswa setiap siklusnya mengalami penigkatan. Peningkatan tersebut sudah memenuhi katagori indikator keberhasilan yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu dengan kreteria baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia dapat meningkatkan keterlibatan siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dan siswa dapat melakukan demonstrasi dengan media yang telah ditentukan guru sebelumnya serta siswa mendapat pengalaman-pengalaman secara konkrit. 3. Data hasil belajar siswa yang diperoleh pada setiap siklus yaitu, pada siklus I prosentase ketuntasan belajar siswa memperoleh 59%. Siklus II prosentase ketuntasan belajar siswa memperoleh 94% dari 17 siswa. Pada data setiap siklus dapat dilihat, setiap siklus mengalami peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan setiap siklus sudah memenuhi indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu prosentase ketuntasan belajar sebesar ≤ 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian melalui metode demonstrasi berbasis multimedia dapat menigkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa, maka saran peneliti sebagai berikut: 1. Guru perlu meningkatkan kualitas pembelajaran pada IPA melalui metode demonstrasi berbasis multimedia, terutama untuk meningkatkan keterampilan guru, keaktivan siswa dan hasil belajar siswa. 2. Guru dalam pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi berbasis multimedia sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD. 3. Guru perlu meningkatkan pengolahan kegiatan belajar mengajar dengan melengkapi fasilitas untuk mendukung penggunaan metode demonstrasi berbasis multimedia sebagai penunjang untuk mencapai ketuntasan dalam belajar. 4. Guru perlu meningkatkan kemampuan dalam menggunakan metode demonstrasi berbasis multimedia, mengembangkan materi, dan menyampaikan materi, sehingga siswa dapat menerima materi serta tidak mengalami kesulitan dalam melakukukan demostrasi. 5. Dalam pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi sangat memerlukan keterampilan guru , sehingga sebelum melalukan pembelajaran guru hendaknya memiliki persiapan dan perencanaan yang matang supaya proses pembelajaran berjalan dengan lancar. 6. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk menyampaika materi. 7. Siswa diharapkan aktif selama kegiatan belajar mengajar dan ada interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: reneka Cipta Supriyanti. 2010. Peningkatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Dan Gerak Berbasis Multi Media melalui CD-Interaktif Dengan Pendekatan Kontektual Kelas IV SD N Tegorejo Kab. Kendal. Kendal. Trianto. 2011. Panduan Langkah penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Ustar, 2014. Peningkatan Kualitas Belajar Menjelaskan Terjadinya Gerhana Bulan Dan Gerhana Matahari Melalui Metode Demonstrasi Berbasis Multimedia Pada Siswa Kelas VI SDN Rancawiru 02. PTK: SDN Rancawiru 02 Yamin, martinis. 2012. Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Anggota Ikapi IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERJADINYA GERHANA BULAN DAN MATAHARI Ustar 53