Causes of Tinnitus : Cerebrovascular Disease Miguel JA Lainez, Dirk De Ridder, Aage R Moller Text book of Tinnitus, Springer 2011 Oleh: Fadhilah Pembimbing: dr. Suratno, Sp.S (K) PPDS I ILMU PENYAKIT SARAF FK UNS-RSUD Dr. Moewardi Surakarta 2013 Pendahuluan Tinitus adalah persepsi suara tanpa adanya rangsangan dari luar Keluhan tinitus dapat berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis dan yang lainnya Klasifikasi tinitus Berdasar obyek yang mendengar Tinitus obyektif Tinitus subyektif Tinitus obyektif Tinitus objektif disebabkan oleh suara yang dihasilkan dalam tubuh yang mencapai telinga melalui konduksi oleh jaringan dalam tubuh Biasanya bersifat vibratorik berasal dari transmisi vibrasi sistem muskuler, vascular di sekitar telinga Sumber tinitus dapat berasal dari aliran darah yang mengalami turbulensi di dalam arteri yang mengalami penyempitan, atau dapat disebabkan oleh kontraksi otot. Pemeriksa atau orang lain dapat mendengarkan suara tersebut dalam jarak tertentu atau dengan menggunakan bantuan stetoskop/auskultasi Karakteristik suara tinitus obyektif seperti suara denyutan dengan nada yang rendah maupun suara yang nyaring atau seperti mendengar suara seperti tiupan yang bersamaan dengan respirasi dan bisa juga terdengar seperti suara “klik” yang beritme yang disebabkan oleh kontraksi otot di kepala, seperti otot – otot pada palatum atau otot – otot di telinga bagian tengah Misal : tinitus pulsatil pada fistula carotis cavernosa, tinitus pada penyakit temporo mandibular junction Tinitus subyektif Merupakan suara yang bukan disebabkan oleh suara fisik dan hanya dapat didengar oleh pasien yang mengeluhkan keluhan tinitus tersebut Biasanya bersifat non vibratorik disebabkan oleh proses iritatif dan perubahan degeneratif traktus auditorius dari sel rambut getar sampai pusat pendengaran Bervariasi dalam intensitas dan frekuensi intensitas rendah –tinggi Misal : tinitus pada iskemia colliculus inferior Patologi Penyebab Tinnitus • Telinga • Auditory nerve • SSP TELINGA Sistem auditori : 1. Telinga luar dan tengah konduksi suara ke telinga dalam 2. Cochlea hair cells 3. Saraf auditori 4. Jaras auditori ascendent Mekanisme terjadinya tinitus yang melibatkan telinga : 1. Melalui aktivitas saraf pendengaran yang diinterpretasi oleh sistem saraf sebagai suara 1. Deprivasi input menuju sistem saraf neural plasticity Nervus Auditorius Jejas N. Auditorius bisa menyebabkan beberapa saraf menjadi tidak berespon dan menjadi lambat dalam koduksi saraf (gagal dalam mengaktivasi target neuron) Jejas juga dapat menyebabkan peningkatan eksitasi neuron target serta menyebabkan prolonged excitatory postsynaptic potential (EPSP). SUSUNAN SARAF PUSAT Suara Menimbulkan eksitasi dan inhibisi pada sistem saraf jika keseimbangan ini terganggu menjadi kurangnya inhibisi, maka amplifikasi menjadi begitu tinggi sehingga muncul self-oscillation hal inilah yang menjelaskan terjadinya tinitus Penyebab Tinitus penyakit serebrovaskular Penyakit serebrovaskular dapat menyebabkan tinitus Sebagian besar tinitus yang terjadi berupa tinitus yang bersifat pulsatil Tinitus pulsatil merupakan tinitus berdenyut apabila seorang individu merasakan adanya pulsasi pada tinitus yang bersamaan dengan denyut jantung suara tinitus tersebut serupa dengan suara denyutan atau suara deruan Terdiri : tinitus arterial dan tinitus venosa Tinitus berdenyut dapat disebabkan oleh stenosis arteri carotis eksterna ,interna maupun subclavia karakteristik suara tinitus seperti suara denyutan dengan nada yang rendah maupun suara yang nyaring atau mendengar suara seperti tiupan yang bersamaan dengan respirasi Biasanya unilateral Frekuensi rendah Durasi konstan Mekanisme Tinitus Pulsatil 1. Percepatan aliran darah, atau perubahan aliran darah yang mengganggu aliran laminar turbulensi yang dapat terdengar 2. Suara aliran darah normal dalam tubuh yang diaggap lebih keras, baik sebagai hasil dari perubahan dalam telinga dalam dengan peningkatan konduksi tulang atau disebabkan oleh gangguan konduksi suara yang disebabkan oleh hilangnya masking effect dari suara yang berasal dari luar Tinitus Pulsatil Arterial Stenosis Arteri Cervicalis Stenosis dari arteri subclavius atau arteri carotis merupakan penyebab umum Penyebab stenosis atherosclerosis, displasia fibromuskular Pemeriksaan Ultrasonografi Doppler, MRI, CT Scan, angiografi Terapi : stenting(lesi distal), endarterectomy carotis (lesi proksimal) cukup efektif menurunkan/menghilangkan tinitus pada 90% pasien dengan stenosis a. carotis interna • Stenosis internal carotid artery Stenosis MCA (M1) Tinitus Pulsatil Arterial Arteri Carotis Interna Aberans Kelainan morfologi arteri carotis interna yang bermanifestasi tinnitus berdenyut bentuk arteri yang tortuosities (berkelok- kelok dan berpuntir) dan melingkar Bruit di kepala yang menyebabkan tinitus dievaluasi dengan menggunakan angiotomografi atau magnetic resonance angiography (MRA) kepala dan leher A. carotis aberans kelainan kongenital dimana a. carotis interna pars cervicalis tidak pernah terbentuk Terjadi pembesaran a. tympanicus inferior(cabang a. pharryngeus ascendens) beranastomose dgn a. caroticotympanicus di telinga tengah berlanjut pada canalis carotis pars petrosus A. carotis aberans dapat pecah tampak melalui membrana tympani Tinitus Pulsatil Arterial Diseksi Arteri pada Daerah Cervicocephalic Tinitus pulsatil bersamaan dengan diseksi arteri di daerah cervicocephalic jarang Tinitus dapat terjadi bersamaan dengan terjadinya iskemia yang disebabkan oleh diseksi arteri pada stenosis arteri carotis Embolisasi material thrombus pada diseksi arteri sampai ke arteri intracranial (terutama ACM)stroke Diseksi carotis ditandai oleh trias, yaitu : nyeri pada leher dan kepala, Horner;s syndrome, dan tinitus berdenyut Sebagian besar kasus diseksi terjadi secara spontan, dimana hal ini seringkali disebabkan oleh aktivitas yang menyebabkan peregangan mendadak pada arteri carotis pars pharyngeal. Angiografi merupakan pemeriksaan yang penting Terapi anti platelet, anti koagulan Resolusi stenosis pada 90% pasien, rekanalisasi oklusi pada 50% pasien 3 – 6 bulan Stenting dapat dipertimbangkan pada pasien dengan gangguan hemodinamik serebral tanpa disertai infark yg irreversibel Tinitus Pulsatil Arterial Displasia Fibromuskular Arteri Cervicalis Displasia fibromuskular arteri vertebralis dapat menyebabkan tinitus gejala tinitus, vertigo, dan hipoestesi daerah cervicofacial Mekanisme langsung Displasia fibromuskular angiopati stenosis tinnitus Tidak langsung melalui aktivasi sistem saraf simpatis melalui efeknya pada plexus sympaticus. Tinitus Pulsatil Arterial Dural Arteriovenous Fistulas (DAVF) Tinitus pulsatil pada fistula arteriovenosus dural berkaitan dengan lokasi fistula dan lokasi dari arteri yang memberikan nutrisi pada fistula Pemeriksaan sonografi duplex carotis, angiografi Terapi embolisasi, operasi gamma knife, operasi eksisi Dural AVF Tinitus Pulsatil Arterial Fistula Carotis-Cavernosa dapat terjadi setelah cedera traumatis pada basis cranii atau secara spontan gejala lainabnormalitas papilla, eksoftalmia berdenyut, proptosis, nyeri kepala, dan edema papil, defisit penglihatan ipsilateral Pencegahan dini operasi endovascular mencegah terjadinya kecatatan permanen Fistula ini dibagi dua, yaitu fistula langsung beraliran tinggi yang lebih sering ditemui (70%) dan fistula tidak langsung yang beraliran rendah yang lebih jarang ditemui Fistula beraliran rendah pada umumnya berkaitan dengan kondisi – kondisi seperti atherosclerosis, hipertensi, dan penyakit kolagen pada pembuluh darah, atau dapat terjadi pada wanita – wanita dalam periode peripartum Fistula ini dapat terbentuk secara spontan (beraliran rendah) atau pasca trauma (beraliran tinggi). Tinitus Pulsatil Arterial Aneurisma Tinitus pulsatil kompresi yang disebabkan oleh aneurisma yang berlokasi dekat dengan sistem pendengaran Perdarahan yang disebabkan oleh aneurisma gejala tinitus secara akut dan gejala lain perdarahan subarachnoid. Obliterasi aneurisma pada plexus venosus denyutan arteri ditransmisikan secara langsung ke cochlea terjadi persepsi mendengar denyutan arteri tinitus Misal : tinitus pada aneurisma carotis pars petrosus aneurysm Tinitus Pulsatil Arterial Dolichoectasia Carotis dan Vertebrobasilaris Dolichoectasia angiopati yang ditandai dengan adanya dilatasi, elongasi, dan berkelok-keloknya (tortuositas) arteri kerusakan yang signifikan pada tunica intima dan media, kelemahan pada dinding pembuluh darah arteri mengalami elongasi dan distended (menggelembung) Dolichoectasia sering pada arteri vertebralis dan basilaris Pemeriksaan pencitraan magnetic resonance angiography (MRA) atau computed tomographic angiography (CTA) pembesaran tortuositas arteri menyebabkan kompresi pada bagian cranial dari nervus vestibulocochlearis tinitus dolicoectasia Tinitus Pulsatil Arterial Arteri Trigeminus Persisten Jarang terjadi sisa dari suatu sirkulasi carotis-basilaris pada saat fetus. Keadaan ini pada umumnya membentang dari arteri carotis interna ke arteri basilaris arteri trigeminus persisten memiliki keterkaitan dengan fistula carotis-cavernosa tinitus pusatil disertai gejala ptoptosis, nyeri pada mata, injeksi konjunctiva, diplopia, dan penurunan tajam penglihatan. Tinitus Pulsatil Arterial Subclavian Steal Syndrome Sindrom ini ditandai dengan stenosis arteri subclavius yang terletak proksimal dari awal arteri vertebralis arteri subclavius “mencuri ” aliran darah terbalik dari sirkulasi arteri vertebrobasilaris untuk mensuplai vaskularisasi daerah lengan pada saat beraktivitas insufisiensi vaskularisasi vertebrobasilaris arteri vertebrobasilaris memberikan vaskularisasi pada sistem audotorius dan vestibularis sentral insufisiensi vaskularisasi vertebrobasilaris pusing, vertigo berulang, penurunan pendengaran, dan tinitus Subclavian steal sindrom Tinitus Pulsatil Arterial Loops Pembuluh Darah Canalis Auditorius Internus loop arteri yang memasuki meatus auditorius internus tinitus pulsatil keadaan normal dinding meatus auditorius internus mencegah terjadinya getaran arteri mencapai ke cochlea perbedaan struktur antara meatus acusticus internus dan area pericarotis dapat merupakan asal mula terjadinya tinitus De Ridder penyekatan arteri carotis mencegah transmisi denyutan arteri mencapai tulang operasi interpositioning loop arteri dengan cochlea dapat menghilangkan tinitus Mekanisme belokan tajam pada loop vaskular dalam triangular canalis auditorius internus turbulensi menciptakan gelombang suara yang menyebar konsentris konduksi tulang cochlea tinitus Tinitus berdenyut gelombang lebih panjang, energi lebih tinggi frekuensi rendah loops Tinitus Pulsatil Arterial Infark Iskemik dan Hemoragik pada Sirkulasi Posterior Infark dengan bentuk seperti ini dapat menyebabkan terjadinya tinitus pulsatil subyektif sampai saat ini belum diketahui apa penyebab pasti dari tinitus ini Misal : infark iskemik otak pada colliculus inferior mempengaruhi jalur pendengaran/ sistem auditorius tinitus Tinitus Pulsatil Arterial Telangiektasis Batang Otak Telangiektasia kapiler dilatasi dari pembuluh darah kecil atau terminal menyebabkan munculnya tinitus dan SNHL (sensory neural hearing loss / tuli sensorineural auditory brain stem responses / ABR kelainan terhadap gelombang III dan IV. teleangiectasis Tinitus Pulsatil Arterial Arteri Intersegmental Proatlantis Anastomose carotis-vertebralis dengan carotis-basilaris primitive terbentuk pada saat embriogenesis awal sekitar 24 hari, dari cephalic ke caudal perpanjangan ke cranial arteri carotis internus, arteri trigeminus, arteri oticus, arteri hypoglossus, dan arteri intersegmental proatlantis primitive Arteri intersegmental proatlantis mengatur sirkulasi posterior hingga arteri vertebralis terbentuk sepenuhnya pada usia kehamilan 7 – 8 minggu arteri intersegmental proatlantis gagal berobliterasi gejala kelainan fungsi dari struktur vertebrobasilaris pendengaran, tinitus, dan pusing Tinitus Pulsasi Venosus Tumor Glomus Jugularis merupakan lesi yang tumbuh secara lambat dan jinak namun dapat bersifat agresif secara lokal karena lokasinya yang dekat dengan nervus cranialis bagian bawah dan struktur pembuluh darah menyebabkan tinitus pulsatil karena sifatnya yang mengkompresi nervus pada basis cranii Diagnosa pasti dengan MRI, angiografi Reseksi bedah sulit , radiosurgery masih terbatas kombinasi operasi lokal pada telinga tengah dengan operasi gamma knife menunjukkan hasil yang baik. Glomus jugulare High Jugular Bulb Jugular Bulb dikelilingi oleh lapisan tulang dalam fossa jugularis high jugular bulb (HJB) terletak diatas permukaan inferior annulus tulang, meluas ke telinga bagian tengah atau berlokasi di atas basis cochlea HJB tinitus pulsatil objektif HJB dapat pecah atau aberrans High jugular bulb kontak langsung dan dekat dengan cochlea dengungan vena tinitus Pemeriksaan : CT Scan Untuk meredakan gejala manajemen endovascular dan operasi ligase dan embolisasi. Diverticle Jugularis atau Sigmoideus suatu kondisi yang jarang terjadi gejala pada sistem auditorius unilateral gejala tuli sensorineural dan tinitus unilateral kadang asimptomatik Venografi tomografi merupakan pemeriksaan yang berguna untuk menegakkan diagnosis diverticle bulbus jugularis. Aliran turbulensi di dalam diverticulum ditransmisikan melalui konduksi tulang cochlea tinitus pulsatil Terapi : rekonstruksi transmastoid pada sinus sigmoideus diverticle Kelainan Vena Condylaris canalis condylaris. Stuktur ini dinyatakan sebagai vena emissaria yang paling stabil dan permanen fistula arteriovenosus dural dari vena condylaris anterior gangguan drainase vena tinitus Tinitus pulsatil adakah kelainan pada sistem vena jugularis. Angioma Venosa Fossa Posterior Angioma venosa mempengaruhi jalur pendengaran dan struktur pada telinga bagian dalam tinitus gejala yang yang muncul serupa dengan telangiektasis batang otak angioma Angioma venosa Trombosis Sinus Trombosis sinus dural dan profunda tergantung dari lokasi thrombosis dan daerah sekitarnya yang mengalami edema dan infark Thrombosis sinus dural tinnitus disertai nyeri kepala Thrombosis sinus sigmoid nyeri kepala unilateral dan tinitus berdenyut unilateral Trombosis sinus Pemeriksaan klinis Auskultasi bagian kepala dan leher serta jantung Uji pendengaran otoskopi Pemeriksaan gejala – gejala peningkatan tekanan intracranial Pemeriksaan penunjang USG Dopler CT, CTA MRI, MRA DSA Penatalaksanaan Tinitus disebabkan oleh adanya kelainan struktur dapat diperbaiki dengan tindakan operatif Misal : dekompresi mikrovaskular , ligasi vena jugularis interna, oklusi sinus sigmoideus, atau penutupan fistula dural. Terapi simptomatik secara farmakoterapeutik pada kasus tinitus berdenyut masih terbatas CBT, Stimulasi auditorik, tinnitus retraining terapy Neuromodulator : transcranial magnetic stimulation, transcranial direct current stimulation / stimulasi arus listrik langsung transcranial TERIMA KASIH