37 B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN 4.1.1 Profil Perusahaan A. Sejarah Nadines Bakery Ibu Mutia pemilik toko Nadines Cake menjelaskan, berdirinya toko kue Nadines cake bermula di Makasar pada tanggal 10 Agustus 2009. Waktu itu teman dari ibu Mutia bingung mencari toko kue ulang tahun yang berbentuk boneka tapi rasanya juga enak, dari situlah ibu Mutia berinisiatif sendiri untuk membantu temannya bermodalkan kemampuan membuat kue coklat, ibu Mutia langsung mengajukan diri untuk menangani permintaan temannya. Setelah semalaman membuat kue dengan bumbu-bumbunya ibu Mutia dan teknik untuk membentuk menjadi boneka akhirnya kue ulang tahun pesanan temanya sudah jadi, besoknya ibu Mutia langsung memberikan kue tersebut kepada temannya tanpa berlama-lama temannya langsung merasakan kue buatan ibu Nadines dan rasanya enak ditambah dengan penampilannya menarik, dari situlah temannya menyarankan kepada ibu Mutia agar mendirikan usaha penjualan kue ulang tahun. Dari menolong temannya itulah ibu Mutia jadi percaya diri untuk mendirikan usaha penjualan kue, dengan menyiapkan modal yang cukup dan tekad yang kuat untuk terjun ke dunia usaha maka ibu Mutia langsung mempersiapkan alat dan bahan serta tenagakerja untuk menjalankan usahanya tersebut, dan pada tanggal 12 Oktober 2009 ibu Mutia memprentasikan usahanya tersebut ke DEPKES (Departemen Kesehatan) untuk mendapatkan 38 sertifikat layak jual, alhamdulilah ibu Mutia lulus dan mendapatkan sertifikatnya. Dari bulan Oktober 2009 ibu Mutia sudah mulai bergerak dalam usahanya melalui purchasing dari mulut ke mulut, dari rumah ke rumah, alhamdulilah penjualannya berhasil dan mendapatkan omset yang sesuai dengan keinginan. Setelah bulan November 2009 ibu Mutia mengurus SIUP (surat izin usaha perdagangan) supaya bisa mendirikan papan nama toko didepan rumahnya. Dari tahun 2009 sampai tahun 2010 ibu Mutia menjalankan usahnya di Makasar, setelah tahun 2011 ibu Mutia pindah ke Gorontalo ikut dengan orangtuanya karena pindah tugas. Ibu Mutiapun melihat pagsa pasar yang ada di kota Gorontalo dan merasa pantas membangun cabang di kota ini, dengan bermodalkan sertifikat DEPKES dan pengalaman menjual segera ibu Mutia mendirikan cabang Nadines cake di kota Gorontalo, dengan memasuki zaman yang canggih makan system penjulannya sudah melalui media online yaitu dari smartphone BBM (blackberry manger) Ibu Mutia membuat Kue Ulan tahun dan bermacam-macam kue lainnya, setelah semua kue selesai ibu Mutiapun mengabadikannya menjadi sebuah foto dan menyebarkannya ke jejaring sosial BBM, hasilnya banyak yang tertarik dan langsung menjadi pelanggannya ibu Mutia. Dari tahun 2011 sampai dengan saat ini usahanya ibu Mutia dapat bertahan dan telah memperoleh SIUP di kota Gorontalo. B. Sejarah Regina Bakery Bapak Sony Yansen menjelaskan sejarah berdirinya toko kue Regina Bakery bermula pada tanggal 11 April 2010 saat itu istri dari pak Sony mengadakan arisan dirumahnya karena pak Sony hobi masak beliau langsung menangani bagian konsumsi, pak Sony pada saat itu membuat kue cake krim keju dengan tampilan yang belum pernah dilihat sebelumnya, setelah pak Sony 39 selesai membuat kue cakenya langsung dinikmati oleh teman-teman istrinya, dan hasilnya para peserta arisanpun menyukai kue buatan pak Sony dan langsung terpikir untuk membuat lebih banyak lagi lalu menjualnya. Dengan bantuan istri dan anaknya untuk menjual dari teman ke teman dari rekan ke rekan akhirnya pak Sony mendapatkan omset yang diinginkan. Setelah selama setahun menjalankan usahanya munculah ide-ide kreatif pak Sony untuk mengembangkan usahanya dengan terus membuat kue cake yang baru maka pak Sony mengajukan diri untuk mempresentasikan di DEPKES (departemen kesehatan) untuk mendapatkan sertifikat. Dengan standar kebersihan memproduksi sebuah kue akhirnya pak Sony mendapatkan sertifikat DEPKES dan produknya layak dijual. Pada tanggal 23 Maret 2011 pak Sony langsung mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) untuk mendirikan usahanya di Kelurahan Ipilo. Toko kue yang memproduksi kue ulang tahun dan berbagai macam kue-kue lainnya ini banyak diminati oleh masyarakat Gorontalo tidak ketinggalan produk es campur buatan pak Sony yang sering disebut dengan es meralda banyak diburu oleh masyarakat kota Gorontalo, tetapi produk utama yang dihasilkan adalah kue cake krim keju dengan kue ulang tahun yang berbagai macam bentuk, hingga saat ini toko kue Regina bakery bertahan dengan omset yang diinginkan. C. Sejarah Breadtalk BreadTalk adalah jaringan toko roti populer asal Singapura yang juga mempunyai cabang di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Cabang BreadTalk di Causeway Point, Woodlands, Singapura Cabang BreadTalk di Jakarta BreadTalk didirikan pada tahun 6 Maret 2003 oleh George Quek, seorang wirausahawan yang sebelumnya memulai jaringan food court yang sukses di Singapura, Food 40 Junction. Konsepnya berbeda dibandingkan dengan toko-toko roti lainnya pada umumnya, dengan memperhatikan penampilan toko yang dirancang agar terlihat eksklusif serta memperlihatkan dapur pembuatan roti kepada para pengunjungnya melalui kaca transparan. Berkat strategi pemasaran pelanggan (consumer marketing) yang baik, saat pertama kali dibuka, toko-toko BreadTalk seringkali dipenuhi pengunjung yang rela antri untuk mencoba produknya. Rotinya yang paling terkenal adalah roti yang dibubuhi abon di atasnya. Roti ini merupakan signature food BreadTalk dan kini banyak ditiru oleh berbagai tokotoko roti lainnya. Di Australia, ada pula sebuah toko roti yang mempunyai nama, logo, serta konsep yang mirip, bernama BreadTop. BreadTalk di Indonesia dikelola oleh Johnny Andrean. Kini sudah terdapat di beberapa kota di Indonesia diantaranya: Kota Jambi, Magelang, Bekasi, Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Manado, Pekanbaru, Yogyakarta, Solo, Palembang, Bandar Lampung, Batam, Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Cirebon, Medan, Gorontalo dan Ambon dengan puluhan outlet. D. Sejarah Gelael bakery Gelael berdiri sejak tahun 1957, nama Gelael diambil dari sebuah marga dari pemiliknya yaitu bapak Dick Gelael. Awalnya Gelael hanya sebuah mini market yang menjual semua barang harian, suatu saat teman-teman dari pak Dik berkunjung ke mini marketnya dan bercerita tentang masa depan pekerjaan mereka, seiring lamanya mereka bercerita, pak Dik tentu harus juga menjamu mereka dengan menyediakan minuman dan makanan siap saji yang ada di mini market pak Dik, tetapi bukan hanya saat itu teman-temannya berkunjung ke tempat usahanya hampir setiap malam hingga akhir pekan mereka menikmati minuman dan makanan siap saji yang ada di mini market pak Dik. Suatu saat pak 41 Dik berpikir dari sering teman-temannya berkunjung di tempat usahanya saat itu juga pak Dik langsung menambah persediaan barang yang ada di mini marketnya dan memperbesar mini marketnya menjadi toko swalayan dengan menambahkan makanan siap saji dari ayam goring, es krim, sampe toko kue. Ia membuka toko pertama dari kota Jakarta setelah berhasil dengan satu toko pak Dik membuka cabang lainnya di kabupaten Jakarta setelah itu membuka cabang di beberapa kota dan provinsi. 4.1.2 Perhitungan Dengan Cara Cost-plus Pricing 4.1.2.1 Nadines Bakery a. Biaya Bahan Baku Variabel Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Biaya bahan baku Toko Nadiens ditetapkan dengan mengalikan jumlah bahan yang dibutuhkan dengan harga persatuan produk. Pada penelitian ini peneliti mengambil satu jenis produk yang dijadikan objek penelitian untuk ditetapkan harga jualnya secara wajar. Berikut daftar biayanya untuk pemakaian 1 (satu) bulan: 1. Kue Ultah Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Kue Ulang tahun untuk produksi 1 bulan sebanyak 50 buah. 42 Tabel 3: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Ultah Toko Kue Nadines Bakery Tahun 2013 A. Bahan Baku Telur 100 Butir Rp1.500 Rp 150.000,00 Gula Pasir 50 Kg Rp13.000 Rp 650.000,00 Emulsifer 10 Btl Rp50.000 Rp 500.000,00 Tepung Terigu 50 Kg Rp4.500 Rp 225.000,00 susu Bubuk 25 Dos Rp27.000 Rp 675.000,00 baking Powder 50 Btl Rp15.000 Rp 750.000,00 Margarine 50 Kg Rp10.000 Rp 500.000,00 Butter Krim 25 Kg Rp20.000 Rp 500.000,00 Susu Cair 50 Kaleng Rp8.500 Rp 425.000,00 Coklat 5 Dos Rp65.000 Rp 325.000,00 Kacang Mede 50 Kg Rp30.000 Rp 1.500.000,00 Rp 6.200.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Sumber: Nadines Bakery Tahun, 2013 2. Cup Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Cup Cake untuk produksi 1 bulan sebanyak 300 buah. 43 Tabel 4: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Cup Cake Toko Kue Nadines Bakery Tahun 2013 A. Bahan Baku Mentega Tawar 20 Kg 10000 Rp 200.000,00 gula pasir 10 Kg 13000 Rp 130.000,00 Tepung Terigu 12 Kg 4500 Rp 54.000,00 Telur 100 Butir 1500 Rp 150.000,00 baking Powder 10 Btl 15500 Rp 155.000,00 butiran Coklat 50 Buah 6500 Rp 325.000,00 choco chips 2 Pot 15000 Rp 30.000,00 Rp 1.044.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Sumber: Nadines Bakery Tahun, 2013 3. Rool Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Roll Cake untuk Produksi 1 bulan sebanyak 100 buah. Tabel 5: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Rool Cake Toko Kue Nadines Bakery Tahun 2013 A. Bahan Baku Tepung terigu 100 Kg 4500 Rp 450.000,00 susu bubuk 75 Dos 27000 Rp 2.025.000,00 gula pasir 50 Kg 13000 Rp 650.000,00 Telur 100 Butir 1500 Rp 150.000,00 B. Bahan Penolong 44 Emulsifer 5 Botol 5000 Rp 25.000,00 Margarine 5 Kg 10000 Rp 50.000,00 Rp 3.350.000,00 Jumlah Sumber: Nadines Bakery Tahun, 2013 4. Coklat Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan cokelat 1 bulan sebanyak 200 buah. Tabel 6: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Coklat Cake Toko Kue Nadines Bakery Tahun 2013 A. Bahan Baku Coklat 25 Dos 65000 Rp 1.625.000,00 Pewarna makanan 5 Botol 4500 Rp 22.500,00 kacang mede 5 Kg 30000 Rp 150.000,00 Selai 20 Botol 12000 Rp 240.000,00 Rp 2.037.500,00 B. Bahan Penolong Jumlah Sumber: Nadines Bakery Tahun, 2013 b. Biaya Tenaga Kerja Penetapan biaya tenaga kerja ini di tetapkan berdasarkan kebijakan dari manajer masing-masing tempat usaha, adapun untuk masing-masing biaya tenaga kerja tersebut, diantaranya: • untuk Nadiens cake biaya tenaga kerja langsung yang diberikan kepada karyawannya dalam menyelesaikan kue-kue pesanannya dalam 1 bulan sebesar Rp. 8.000.000 45 c. Daftar Aktiva yang digunakan* Tabel 7: Daftar Harga Alat-Alat Toko Kue Nadines Bakery Tahun 2013 No. Nama aktiva 1. Rooling Pin 2. Cookies Rooping 3. Cetakan Embos 4. Pisau Kue 5. Lemari Pendingin 4.500.000 6. Lemari Tatakan Kue 3.200.000 7. Mixer 750.000 8. Oven 1.000.000 9. Kenderaan (Motor) 10. Kawat pendingin 500.000 11. Kantong Penghias 250.000 12. Sendok Karet / Sendok Kayu / Spatula 250.000 Total Keseluruhan Aktiva Nilai Perolehan (Rp.) 1.500.000 500.000 2.000.000 100.000 15.950.000 30.500.000 Sumber: Nadines Bakery Tahun, 2013 (*harga barang ini disesuaikan dengan harga pasaran ) d. Biaya Overhead Perusahaan yang memproduksi produk berdasarkan proses, biaya overhead pabriknya merupakan biaya-biaya yang timbul selain dari biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh pihak peneliti dengan pihak usahawan, bahwa pembebanan biaya pada suatu jenis produk didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi. Akan tetapi terjadi ketidak efisienan dalam pembebanan biaya, sebab beberapa unsur biaya overhead pabrik ditetapkan secara utuh kepada suatu jenis produk, padahal 46 biaya ini juga digunakan dalam aktivitas lain yang ada di dalam tempat usaha tersebut. Adapun biaya overhead pabrik yang timbul untuk memproduksi produk ini diantaranya: 1. Biaya Overhead Tetap Biaya tenaga kerja tidak langsung adapun yang termasuk dalam biaya ini adalah tenaga pemasaran dan tenaga akuntan yang terpakai dalam 1 bulan • Untuk Toko Nadiens Bakery sebesar Rp. 600.000. • Untuk Bread Talk Sebesar Rp. 1.000.000 • Untuk Toko Glael sebesar Rp. 850.000 • Untuk Toko Regina sebesar Rp. 850.000 2. Biaya Overhead Variabel adapun biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya bahan penolong yang menurut informasi yang diperoleh • Untuk Toko Nadiens Bakery sebesar Rp. 2.500.000. • Untuk Bread Talk Sebesar Rp. 1.500.000. • Untuk Glael Sebesar Rp. 1.750.000 • Untuk Toko Regina Rp. 1.750.000 e. Biaya Non Produksi Biaya non produksi juga merupakan salah satu unsur dari berbagai macam biaya yang mempengaruhi harga jual. Memang biaya ini tidak masuk dalam proses produksi, tetapi jika suatu usaha tidak memperhitungkan biaya ini maka akan berakibat pada laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan karena hal ini juga merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan atau 47 pemilik dari usaha tersebut. Dalam akuntansi modern dengan menggunakan ABC, jenis biaya ini merupakan bagian dari penentuan harga pokok produksi karena dapat secara langsung ditelusuri ke produk. Adapun yang menjadi biaya non produksi dalam usaha ini, yakni: 1. Biaya administrasi dan umum. Biaya yang masuk dalam kategori ini adalah biaya kertas, karena pihak pengusaha masih membuat sendiri label atau pembungkus dari produk ini dan mereka menggunakan kertas sebagai medianya atau biaya-biaya lainnya yang dilakukan secara taksiran. Berikut untuk masing-masing toko kue: • Nadiens Bakery sebesar Rp. 300.000 • Bread Talk sebesar Rp. 75.000 • Toko Glael Sebesar Rp. 25.000 2. Biaya iklan, iklan yang dimaksud adalah semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan produknya, seperti Baliho ataupun pamflet. Dan berdasarkan data yang diperoleh: • Nadiens Bakery sebesar Rp. 110.000 • Bread Talk sebesar Rp. 100.000 • Toko Glael Sebesar Rp. 75.000 3. Biaya angkut penjualan, biaya yang dikeluarkan oleh pihak usahawan ini adalah biaya untuk mengirim barang jadi sampai pada pelanggan, tentunya atas kesepakatan dari kedua, akan tetapi dalam kesehariannya untuk biaya angkut ini mengeluarkan biaya: • Nadiens Bakery sebesar Rp. 300.000 • Bread Talk sebesar Rp. 400.000 • Toko Gelael Sebesar Rp. 250.000 48 Dan perlu diketahui juga dalam penentuan harga pokok produksi ini peneliti menggunakan metode full costing dan ini semata-mata untuk memberikan kontribusi yang baik bagi perkembangan usaha ini kedepan. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: A. Perhitungan harga pokok produksi dan Harga Jual untuk produk kue ultah: biaya variabel biaya bahan baku Rp 6.200.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 2.000.000 biaya overhead pabrik Rp 2.500.000 Jumlah biaya variabel Rp 10.700.000 biaya overhead tetap Rp 600.000 Total Harga pokok Produksi Rp 11.300.000 Biaya Pemasaran Rp. 410.000 Biaya Administrasi Rp. 300.000 Biaya Penuh Produk Rp. 12.010.000 Biaya Tetap Biaya Operasi Gambar 6: Penggolongan Biaya Kue Ultah Nadines Bakery Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan = Persentase Keuntungan X Total Aktiva = 20% X Rp biaya Per unit 30.500.000 = Rp. 6.100.000 = Rp11.300.000 = Rp 226.000/Produk 50 Persentase markup = laba yang dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi umum Biaya Produksi (6.100.000 + 410.000 + 300.000) 100% 11.300.000 = 60,3% 49 mark up per unit = 60,3% X Rp.226.000 = Rp136.278 harga Jual = Rp. 226000 + Rp. 136.278 = Rp. 362.278 B. Perhitungan harga pokok produksi dan Harga Jual untuk produk Cup Cake biaya variabel biaya bahan baku Rp 1.089.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 2.000.000 biaya overhead pabrik Rp 2.500.000 Jumlah biaya variabel Rp 5.589.000 biaya overhead tetap Rp 600.000 Total Harga pokok Produksi Rp 6.189.000 biaya tetap Gambar 7: Penggolongan Biaya Kue Cup Cake Nadines Bakery Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp 30.500.000 = Rp. 6.100.000 biaya Per unit Rp 6.189.000 = Rp20.630 300 Persentase markup = laba yang dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi umum Biaya Produksi (6100000 + 410000 + 300000) 100% 6.189.000 mark up per unit = 110% X Rp.20.630 = Rp22.693 harga Jual = Rp. 33.963 + Rp. 22.687 = Rp. 56.650 = 110% 50 C. Perhitungan harga pokok produksi dan Harga Jual untuk produk Rool Cake biaya variabel biaya bahan baku Rp 3.350.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 2.000.000 biaya overhead pabrik Rp 2.500.000 Jumlah biaya variabel Rp 7.850.000 biaya overhead tetap Rp 600.000 Total Harga pokok Produksi Rp 8.450.000 biaya tetap Gambar 8: Penggolongan Biaya Kue Rool Cake Nadines Bakery Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp 30.500.000 = Rp. 6.100.000 biaya Per unit Rp.8.450.000 =Rp.84.500 100 Persentase markup = laba yang dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi umum Biaya Produksi (6100000 + 410000 + 300000) 100% 8.450.000 mark up per unit = 80,6% X Rp. 84.500 = Rp68.107 harga Jual = Rp. 84.500 + Rp. 68.107 = Rp. 152.607 = 80,6 % 51 D. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Pembuatan Kue Coklat biaya variabel biaya bahan baku Rp 2.037.500 biaya bahan tenaga kerja Rp 2.000.000 biaya overhead pabrik Rp 2.500.000 Jumlah biaya variabel Rp 6.537.500 biaya tetap Rp biaya overhead tetap 600.000 Total Harga pokok Produksi Rp 7.137.500 Gambar 9: Penggolongan Biaya Kue Coklat Nadines Bakery Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp 30.500.000 = Rp. 6.100.000 Biaya Per unit Rp.7.137.500 =Rp.35.688 200 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6100000 + 410000 + 300000) 100% 7.137.500 mark up per unit = 95,4% X Rp. 35.688 = Rp. 34.046 harga Jual = Rp. 35.688 + Rp. 34.046 = Rp. 69.734 = 95,4% 52 4.1.2.2 Toko Bread Talk a. Biaya Bahan Baku 1. Pembuatan Kue Ulang Tahun. Tabel 8: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Ultah Toko Breadtalk Tahun 2013. A. Bahan Baku Telur 75 Butir Rp1.500 Rp 112.500,00 Gula Pasir 50 Kg Rp13.000 Rp 650.000,00 Emulsifer 7 Btl Rp50.000 Rp 350.000,00 Tepung Terigu 46 Kg Rp4.500 Rp 207.000,00 Susu Bubuk 23 Dos Rp27.000 Rp 621.000,00 Baking Powder 48 Btl Rp15.000 Rp 720.000,00 margarin 50 Kg Rp10.000 Rp 500.000,00 Butter Krim 25 Kg Rp20.000 Rp 500.000,00 Susu Cair 55 Kaleng Rp8.500 Rp 467.500,00 Coklat 4 Dos Rp65.000 Rp 260.000,00 Kacang Mede 35 Kg Rp30.000 Rp 1.050.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Rp 5.438.000,00 Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Kue Ulang tahun untuk produksi 1 bulan sebanyak 50 buah. 53 2. Pembuatan Cup Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Cup Cake untuk produksi 1 bulan sebanyak 300 buah. Tabel 9: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Cup Cake Toko Breadtalk Tahun 2013 A. Bahan Baku Mentega Tawar 30 Kg Rp10.000 Rp 300.000,00 gula pasir 20 Kg Rp13.000 Rp 260.000,00 Tepung Terigu 24 Kg Rp4.500 Rp 108.000,00 Telur 150 Butir Rp1.500 Rp 225.000,00 Baking Powder 14 Btl Rp15.500 Rp 217.000,00 Butiran Coklat 54 Buah Rp6.500 Rp 351.000,00 choco chips 7 Pot Rp15.000 Rp 105.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Rp 1.566.000,00 Sumber: Breadtalk Tahun, 2013 3. Pembuatan Rool Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Roll Cake untuk Produksi 1 bulan sebanyak 100 buah. 54 Tabel 10: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Rool Cake Toko Breadtalk Tahun 2013 A. Bahan Baku Tepung terigu 150 Kg Rp4.500 Rp 675.000,00 susu bubuk 55 Dos Rp27.000 Rp 1.485.000,00 gula pasir 55 Kg Rp13.000 Rp 715.000,00 Telur 76 Butir Rp1.500 Rp 114.000,00 Emulsifer 6 Botol Rp5.000 Rp 30.000,00 Margarine 7 Kg Rp10.000 Rp 70.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Rp 3.089.000,00 Sumber: Breadtalk Tahun, 2013 4. Coklat Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan cokelat 1 bulan sebanyak 200 buah. Table 11: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Coklat Cake Toko Breadtalk Tahun 2013 A. Bahan Baku Coklat 20 Dos Rp65.000 Rp 1.300.000,00 pewarna makanan 6 botol Rp4.500 Rp 27.000,00 kacang mede 3 Kg Rp30.000 Rp 90.000,00 Selai 17 botol Rp12.000 Rp 204.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Sumber: Breadtalk Tahun, 2013 Rp 1.621.000,00 55 b. Biaya Tenaga Kerja Penetapan biaya tenaga kerja ini di tetapkan berdasarkan kebijakan dari manajer masing-masing tempat usaha, adapun untuk masing-masing biaya tenaga kerja tersebut, diantaranya: • untuk Bread Talk biaya tenaga kerja langsung yang diberikan kepada karyawannya dalam menyelesaikan kue-kue pesanannya dalam 1 bulan sebesar Rp. 12.000.000 c. Daftar Aktiva yang digunakan* Tabel 12: Daftar Harga Alat-Alat Toko Breadtalk Tahun 2013 No. Nama aktiva Nilai Perolehan (Rp.) 1. Rooling Pin 2. Cookies Rooping 3. Cetakan Embos 4. Pisau Kue 5. Lemari Pendingin 5.100.000 6. Lemari Tatakan Kue 3.200.000 7. Mixer 750.000 8. Oven 1.000.000 9. Kenderaan (Motor) 10. Kawat pendingin 500.000 11. Kantong Penghias 250.000 12. Sendok Karet / Sendok Kayu / 250.000 1.200.000 800.000 1.500.000 100.000 15.950.000 Spatula Total Keseluruhan Aktiva 30.500.000 Sumber: Bradtalk Tahun, 2013 (*harga barang ini disesuaikan dengan harga pasaran ) 56 A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Kue Ultah biaya variabel biaya bahan baku Rp 5.438.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.500.000 Jumlah biaya variable Rp 9.938.000 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 1.000.000 Total Harga pokok Produksi Rp 10.938.000 Gambar 10: Penggolongan Biaya Kue Ultah Bradtalk Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan = Persentase Keuntungan X Total Keseluruhan yang Diinginkan = 20% X Rp 30.500.000 = Rp. 6.100.000 biaya Per unit Rp10.938.000 =Rp.218.760 50 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6.100.000 + + 500.000 + 75.000) 100% 10.938.000 mark up per unit = 61,02% X Rp. 218.760= Rp. 133.487 harga Jual = Rp. 133.487 + Rp. 218.760= Rp. 352.247 =61,02 % 57 B. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Cup Cake biaya variabel biaya bahan baku Rp 1.566.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.500.000 Jumlah biaya variable Rp 6.066.000 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 1.000.000 Total Harga pokok Produksi Rp 7.066.000 Gambar 11: Penggolongan Biaya Kue CupCake Bradtalk Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp 30.500.000 = Rp. 6.100.000 biaya Per unit Rp.7.066.000 =Rp.23.553 300 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6.100.000 + 500.000 + 75.000) 100% 7.066.000 mark up per unit = 94,4 % X Rp. 23.553 = Rp. 22.234 harga Jual = Rp. 23.553 + Rp. 22.234 = Rp. 45.787 =94,4 % 58 C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Rool Cake biaya variabel biaya bahan baku Rp 3.089.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.500.000 Jumlah biaya variable Rp 7.589.000 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 1.000.000 Total Harga pokok Produksi Rp 8.589.000 Gambar 12: Penggolongan Biaya Kue RoolCake Bradtalk Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp 30.500.000 = Rp. 6.100.000 BiayaPerunit Rp.8.589.000 =Rp.85.890 100 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6.100.000 + + 500.000 + 75.000) 100% 8.589.000 mark up per unit = 77,7 % X Rp. 85.890= Rp. 66.736 harga Jual = Rp. 85.890 + Rp. 66.736 = Rp. 152.626 =77,7% 59 D. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Kue Coklat biaya variabel biaya bahan baku Rp 1.621.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.500.000 Jumlah biaya variable Rp 6.121.000 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 1.000.000 Total Harga pokok Produksi Rp 7.121.000 Gambar 13: Penggolongan Biaya Kue CoklatCake Bradtalk Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp 30.500.000 = Rp. 6.100.000 biayaPerunit Rp7.121.000 =Rp.35.605 200 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6.100.000 + + 500.000 + 75.000) 100% 7.121.000 mark up per unit = 93,7 % X Rp. 35.605= Rp. 33.361 harga Jual = Rp. 33.361+ Rp.35.605= Rp. 68.966 =93,7% 60 Metode Penentuan Harga Pokok Dan Harga Jual Dua Departemen Di BreadTalk Keterangan : Toko Bread Talk memproduksi berbagai macam jenis makanan, diantaranya: Kue Ultah,Cup Cake,Rool Cake dan Coklat Cake. Dalam memproduksi keempat macam makanan ini toko Bread Talk mengandalkan produksinya pada dua Departemen (Devisi), yakni Departemen Pencampuran (Grounding) dan Departemen Pengepakan. Berikut dilampirkan data produksi pada akhir bulan; Departemen Grounding (Unit) Departemen Pengepakan (Unit) Dimasukan Dalam Proses 650 - Produk selesai ditransfer ke gudang - 350 Produk dalam proses akhir bulan 250 50 Produk selesai ditransfer ke Dept Pengepakan 400 - Biaya yang dikeluarkan selama bulan september Biaya bahan Baku 5.438.000 Biaya Tenaga kerja 1.500.000 1.500.000 Biaya Overhead 1.500.000 750.000 61 Tingkat penyelesaian produk akhir Bahan Baku 90% Biaya Tenaga kerja 80% 75% Biaya Overhead Pabrik 75% 60% A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Departemen Grounding Unit Ekuivalensi Bahan Baku = 400 + (250 x 90%) = 625 Unit Tenaga Kerja = 400 + (250 x 80 %) = 600 Unit Overhead = 400 + (250 x 75%) = 587 Unit Perhitungan Harga pokok per-unit Departemen Grounding Unsur Biaya Total Biaya Produksi Unit Ekuivalensi Biaya bahan Baku Rp. 5.438.000 625 Rp.8.700 Biaya Tenaga kerja Rp. 1.500.000 600 Rp.2.500 587 Rp.2.555 Biaya Overhead Rp. 1.500.000 TOTAL Rp. 8.438.000 HargaPerunit Rp.13.755 62 Perhitungan Harga Pokok Selesai Dan Dalam Proses Departemen Grounding Harga Pokok Produk selesai yang ditransfer ke Dept Pengepakan 400 x Rp. 13.755 Rp. 5.502.000 Produk dalam Proses Departemen Grounding Bahan Baku 90% x 250 x Rp. 8.700 = Rp. 1.957.500 Tenaga Kerja 80% x 250 x Rp. 2.500 = Rp. 500.000 Overhead 75% x 250 x Rp. 2.555 = Rp. 479.062 Jumlah Rp. 2.936.562 Total Biaya Produksi Dept Grounding Rp. 8.438.562 B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Departemen Pengepakan Unit Ekuivalensi Tenaga Kerja = 350 + (50 x 75 %) = 387 Unit Overhead = 350 + (50 x 60 %) = 380 Unit 63 Perhitungan Harga pokok per-unit Departemen Pengepakan Unsur Biaya Biaya Tenaga kerja Total Biaya Produksi Unit Ekuivalensi Rp. 1.500.000 387 Rp.3.876 380 Rp.1.974 Biaya Overhead Rp. 750.000 TOTAL Rp. 2.250.000 Harga Per unit Rp. 5.850 Perhitungan Harga Pokok Jadi Dan Dalam Proses Harga Pokok Produk selesai yang ditransfer dari Dept. Pengepakan ke Gudang 350 x Rp. 13.755 Rp. 4.814.250 Ditambahkan produk jadi oleh Dept. Pengepakan 350 x Rp. 5.850 Rp. 2.047.500 Jumlah Produk Jadi dalam Departemen Pengepakan Rp. 6.861.750 Produk dalam Proses akhir Tenaga Kerja 75% x 50 x Rp. 3.876 = Rp. 145.350 Overhead 60% x 50 x Rp. 1.974 = Rp. 23.688 Jumlah produk dalam proses Rp. 169.038 Harga Pokok Produk dalam proses-akhir Dept. Grounding 50 x Rp. 13.755 = Rp. 687.750 Jumlah Produk dalam Proses-akhir Dept. Pengepakan Rp. TOTAL KOMULATIF AKHIR DARI DEPARTEMEN PENGEPAKAN Rp. 7.718.538 856.788 64 4.1.2.3 Toko Gelael a. Biaya Bahan Baku 1. Pembuatan Kue Ulang Tahun Tabel 13: Daftar Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Ultah Toko Gelael Tahun 2013 A. Bahan Baku Telur 50 Butir Rp1.500 Rp 75.000 Gula Pasir 50 Kg Rp13.000 Rp 650.000,00 Emulsifer 5 Btl Rp50.000 Rp 250.000,00 Tepung Terigu 46 Kg Rp4.500 Rp 207.000,00 susu Bubuk 20 Dos Rp27.000 Rp 540.000,00 baking Powder 45 Btl Rp15.000 Rp 675.000,00 margarin 50 Kg Rp10.000 Rp 500.000,00 Butter Krim 25 Kg Rp20.000 Rp 500.000,00 Susu Cair 50 Kaleng Rp8.500 Rp 467.500,00 Coklat 4 Dos Rp65.000 Rp 260.000,00 Kacang Mede 35 Kg Rp30.000 Rp 1.050.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Rp 5.174.500,00 Sumber: Gelael Tahun, 2013 Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Kue Ulang tahun untuk produksi 1 bulan sebanyak 50 buah. 65 2. Pembuatan Cup Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Cup Cake untuk produksi 1 bulan sebanyak 300 buah. Tabel 14: Daftar Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Cup Cake Toko Gelael Tahun 2013 A. Bahan Penolong Mentega Tawar 20 Kg Rp10.000 Rp 200.000,00 gula pasir 20 Kg Rp13.000 Rp 260.000,00 Tepung Terigu 24 Kg Rp4.500 Rp 108.000,00 Telur 100 Butir Rp1.500 Rp 150.000,00 baking Powder 14 Btl Rp15.500 Rp 217.000,00 butiran Coklat 50 Buah Rp6.500 Rp 325.000,00 choco chips 7 Pot Rp15.000 Rp 105.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Rp 1.365.000,00 Sumber: Gelael Tahun, 2013 3. Pembuatan Rool Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Roll Cake untuk Produksi 1 bulan sebanyak 100 buah. Tabel 15: Daftar Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Ultah Toko Gelael Tahun 2013 A. Bahan Baku Tepung terigu 100 Kg Rp4.500 Rp 450.000,00 susu bubuk 50 Dos Rp27.000 Rp 1.350.000,00 66 B. Bahan Penolong gula pasir 50 Kg Rp13.000 Rp 650.000,00 Telur 76 Butir Rp1.500 Rp 112.500,00 Emulsifer 6 Botol Rp5.000 Rp 30.000,00 Margarine 7 Kg Rp10.000 Rp 70.000,00 Jumlah Rp 2.662.500,00 Sumber: Gelael Tahun, 2013 4. Coklat Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan cokelat 1 bulan sebanyak 200 buah. Tabel 16: Daftar Bahan Baku dan bahan Penolong Kue Coklat Cake Toko Gelael Tahun 2013 A. Bahan Baku 15 Dos Rp65.000 Rp 975.000,00 pewarna makanan 6 botol Rp4.500 Rp 27.000,00 kacang mede 2 Kg Rp30.000 Rp 60.000,00 Selai 15 botol Rp12.000 Rp 180.000,00 Coklat B. Bahan Penolong Jumlah Sumber: Gelael Tahun, 2013 Rp 1.242.000,00 67 b. Biaya Tenaga Kerja Penetapan biaya tenaga kerja ini di tetapkan berdasarkan kebijakan dari manajer masing-masing tempat usaha, adapun untuk masing-masing biaya tenaga kerja tersebut, diantaranya: • untuk Toko Glael biaya tenaga kerja langsung yang diberikan kepada karyawannya dalam menyelesaikan kue-kue pesanannya dalam 1 bulan sebesar Rp. 12.000.000. c. Daftar Aktiva yang digunakan* Tabel 17: Daftar Alat-Alat Toko Gelael Tahun 2013 No. Nama aktiva Nilai Perolehan (Rp.) 1. Rooling Pin 1.000.000 2. Cookies Rooping 1.000.000 3. Cetakan Embos 1.500.000 4. Pisau Kue 5. Lemari Pendingin 5.100.000 6. Lemari Tatakan Kue 3.200.000 7. Mixer 750.000 8. Oven 1.000.000 9. Kenderaan (Motor) 10. Kawat pendingin 500.000 11. Kantong Penghias 250.000 12. Sendok Karet / Sendok Kayu / 250.000 100.000 15.950.000 Spatula Total Keseluruhan Aktiva 30.500.000 Sumber: Gelael Tahun, 2013 (*harga barang ini disesuaikan dengan harga pasaran ) 68 A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Kue Ultah biaya variabel biaya bahan baku Rp 5.174.500 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.750.000 Jumlah biaya variabel Rp 9.925.500 biaya overhead tetap Rp 850.000 Total Harga pokok Produksi Rp 10.775.500 biaya tetap Gambar 14: Penggolongan Biaya Kue Ultah Toko Gelael Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan = Persentase Keuntungan X Total Keseluruhan yang Diinginkan = 20% X Rp. 30.500.000 = Rp. 6.100.000 biayaPerunit Rp.10.775.500 =Rp.215.510 50 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6.100.000 + + 325.000 + 25.000) 100% 10.775.500 mark up per unit = 59,8 % X Rp. 215.510= Rp. 128.874 harga Jual = Rp. 215.510+ Rp. 218.760= Rp. 344.384 =59,8 % 69 B. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Cup Cake biaya variabel biaya bahan baku Rp 1.365.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.750.000 Jumlah biaya variabel Rp 6.115.000 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 850.000 Total Harga pokok Produksi Rp 6.965.000 Gambar 15: Penggolongan Biaya Kue CupCake Toko Gelael Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp30.500.000 = Rp. 6.100.000 biayaPerunit Rp.6.965.000 =Rp.23.216 300 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6.100.000 + + 325.000 + 25.000) 100% 6.965.000 mark up per unit = 92,6 % X Rp. 23.216= Rp. 21.498 harga Jual = Rp. 21.498+ Rp. 23.216= Rp. 44.714 =92,6 % 70 C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Rool Cake biaya variabel biaya bahan baku Rp 2.662.500 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.750.000 Jumlah biaya variabel Rp 7.412.500 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 850.000 Total Harga pokok Produksi Rp 8.262.500 Gambar 16: Penggolongan Biaya Kue Rool Cake Toko Gelael Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp30.500.000 = Rp. 6.100.000 BiayaPerunit Rp.8.262.500 =Rp.82.625 100 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6.100.000 + + 325.000 + 25.000) 100% 8.262.500 mark up per unit = 78 % X Rp. 82.625= Rp. 64.500 harga Jual = Rp. 64.500+ Rp. 82.625= Rp. 147.125 =78 % 71 D. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Kue Coklat biaya variabel biaya bahan baku Rp 1.242.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.750.000 Jumlah biaya variabel Rp 5.992.000 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 850.000 Total Harga pokok Produksi Rp 6.842.000 Gambar 17: Penggolongan Biaya Kue Coklat Cake Toko Gelael Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp30.500.000 = Rp. 6.100.000 biayaPerunit Rp.6.842.000 =Rp.34.210 200 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (6.100.000 + + 325.000 + 25.000) 100% 6.842.000 mark up per unit = 94,2 % X Rp. 34.210= Rp. 30.341 harga Jual = Rp. 30.341 + Rp.34.210= Rp. 64.551 =94,2 % 72 4.1.2.4 Toko Regina a. Biaya bahan baku 1. Pembuatan Kue Ulang Tahun Tabel 18: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Ultah Toko Regina Bakery Tahun 2013 A. Bahan Baku Telur 100 Butir Rp1.500 Rp 150.000 Gula Pasir 50 Kg Rp13.000 Rp 650.000,00 Emulsifer 5 Btl Rp50.000 Rp 250.000,00 Tepung Terigu 46 Kg Rp4.500 Rp 207.000,00 susu Bubuk 20 Dos Rp27.000 Rp 540.000,00 baking Powder 45 Btl Rp15.000 Rp 675.000,00 margarin 50 Kg Rp10.000 Rp 500.000,00 Butter Krim 25 Kg Rp20.000 Rp 500.000,00 Susu Cair 50 Kaleng Rp8.500 Rp 467.500,00 Coklat 4 Dos Rp65.000 Rp 260.000,00 Kacang Mede 35 Kg Rp30.000 Rp 1.050.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Rp 5.249.500,00 Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Kue Ulang tahun untuk produksi 1 bulan sebanyak 50 buah. 73 2. Pembuatan Cup Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Cup Cake untuk produksi 1 bulan sebanyak 300 buah. Tabel 19: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Cup Cake Toko Regina Bakery Tahun 2013 A. Bahan Baku Mentega Tawar 30 Kg Rp10.000 Rp 300.000,00 gula pasir 20 Kg Rp13.000 Rp 260.000,00 Tepung Terigu 24 Kg Rp4.500 Rp 108.000,00 Telur 100 Butir Rp1.500 Rp 150.000,00 baking Powder 14 Btl Rp15.500 Rp 217.000,00 butiran Coklat 50 Buah Rp6.500 Rp 325.000,00 choco chips 7 Pot Rp15.000 Rp 105.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Rp 1.465.000,00 Sumber: Regina Bakery, 2013 3. Pembuatan Rool Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Roll Cake untuk Produksi 1 bulan sebanyak 100 buah. Tabel 20: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Rool Cake Toko Regina Bakery Tahun 2013 A. Bahan Baku Tepung terigu 90 Kg Rp4.500 Rp susu bubuk 50 Dos Rp27.000 Rp 1.350.000,00 50 Kg Rp13.000 Rp B. Bahan Penolong 405.000,00 650.000,00 74 gula pasir Telur 76 Butir Rp1.500 Rp 112.500,00 Emulsifer 6 Botol Rp5.000 Rp 30.000,00 Margarine 7 Kg Rp10.000 Rp 70.000,00 Jumlah Rp 2.617.500,00 Sumber: Regina Bakery Tahun, 2013 4. Coklat Cake Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan cokelat 1 bulan sebanyak 200 buah. Tabel 21: Daftar Harga Bahan Baku dan Bahan Penolong Kue Coklat Cake Toko Regina Bakery Tahun 2013 A. Bahan Baku Coklat 20 Dos Rp65.000 Rp 1.300.000,00 pewarna makanan 6 botol Rp4.500 Rp 27.000,00 kacang mede 2 Kg Rp30.000 Rp 60.000,00 Selai 15 botol Rp12.000 Rp 180.000,00 B. Bahan Penolong Jumlah Rp 1.567.000,00 Sumber: Regina Bakery Tahun, 2013 b. Biaya Tenaga Kerja Penetapan biaya tenaga kerja ini di tetapkan berdasarkan kebijakan dari manajer masing-masing tempat usaha, adapun untuk masing-masing biaya tenaga kerja tersebut, diantaranya: 75 • untuk Toko Regina biaya tenaga kerja langsung yang diberikan kepada karyawannya dalam menyelesaikan kue-kue pesanannya dalam 1 bulan sebesar Rp. 12.000.000. c. Daftar Aktiva yang digunakan* Tabel 22: Daftar Harga Alat-Alat Toko Regina Bakery Tahun 2013 No. Nama aktiva Nilai Perolehan (Rp.) 1. Rooling Pin 2. Cookies Rooping 3. Cetakan Embos 4. Pisau Kue 5. Lemari Pendingin 4.500.000 6. Lemari Tatakan Kue 3.200.000 7. Mixer 750.000 8. Oven 1.000.000 9. Kenderaan (Motor) 10. Kawat pendingin 500.000 11. Kantong Penghias 250.000 12. Sendok Karet / Sendok Kayu / 250.000 1.500.000 500.000 2.000.000 100.000 15.950.000 Spatula Total Keseluruhan Aktiva 30.500.000 Sumber: Regina Bakery Tahun, 2013 (*harga barang ini disesuaikan dengan harga pasaran ) 76 A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Kue Ultah biaya variabel biaya bahan baku Rp 5.249.500 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.750.000 Jumlah biaya variabel Rp 9.999.500 biaya overhead tetap Rp 850.000 Total Harga pokok Produksi Rp 10.849.500 biaya tetap Gambar 18: penggolongan biaya kue ultah regina bakery Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan = Persentase Keuntungan X Total Keseluruhan yang Diinginkan = 20% X Rp 40.000.000 biayaPerunit Rp.10.849.500 = Rp. 8.000.000 =Rp.216.990 50 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (8.000.000 + + 325.000 + 25.000) 100% 10.849.500 mark up per unit = 76,9 % X Rp. 216.990= Rp. 167.000 harga Jual = Rp. 216.990 + Rp. 167.000 = Rp. 383.990 =76,9 % 77 B. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Cup Cake biaya variabel biaya bahan baku Rp 1.465.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.750.000 Jumlah biaya variabel Rp 6.215.000 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 850.000 Total Harga pokok Produksi Rp 7.065.000 Gambar 19: penggolongan biaya kue Cup Cake regina bakery Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp40.000.000 = Rp. 8.000.000 biayaPerunit Rp.7.065.000 =Rp.23.550 300 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi 8.000.000 + 325.000 + 25.000) 100% 7.065.000 mark up per unit = 118,1 % X Rp. 23.550= Rp. 27.833 harga Jual = Rp. 23.550+ Rp. 27.833= Rp. 51.383 =118,1 % 78 C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Rool Cake biaya variabel biaya bahan baku Rp 2.617.500 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.750.000 Jumlah biaya variabel Rp 7.367.500 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 850.000 Total Harga pokok Produksi Rp 8.217.500 Gambar 20: penggolongan biaya kue Rool Cake regina bakery Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp40.00.000 = Rp. 8.000.000 biayaPerunit Rp.8.217.500 =Rp.82.175 100 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (8.000.000 + + 325.000 + 25.000) 100% 8.217.500 mark up per unit = 101 % X Rp. 82.175= Rp. 82.996 harga Jual = Rp. 82.996 + Rp. 82.175= Rp. 165.171 =101 % 79 D. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual untuk pembuatan Kue Coklat biaya variabel biaya bahan baku Rp 1.567.000 biaya bahan tenaga kerja Rp 3.000.000 biaya overhead pabrik Rp 1.750.000 Jumlah biaya variabel Rp 6.317.000 biaya tetap biaya overhead tetap Rp 850.000 Total Harga pokok Produksi Rp 7.167.000 Gambar 21: penggolongan biaya kue Coklat Cake regina bakery Penetapan Harga Jual Berdasarkan Konsep Cost-Plus Approach Laba yang Diinginkan 20% X Rp40.00.000 = Rp. 8.000.000 biayaPerunitRp.7.167.000 =Rp.35.835 200 Persentase markup = laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya administrasi dan umum Biaya Produksi (8.000.000 + + 325.000 + 25.000) 100% 7.167.000 mark up per unit = 116,5 % X Rp. 35.835= Rp. 41.750 harga Jual = Rp. 41.750 + Rp. 35.835= Rp. 77.585 =116,5 % 80 4.1.3 PERHITUNGAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN TARGET PRICING (HARGA TARGET) Sebuah bentuk penentuan harga berbasis pasar adalah penentuan harga target. Harga target adalah perkiraan harga untuk sebuah produk atau jasa yang bersedia dibayar oleh calon pelanggan. Perkiran ini didasarkan pada pemahaman tentang nilai yang dipersepsi pelanggan atas sebuah produk dan berapa pesaing akan membeikan harga produk yang bersaing itu. Organisasi penjualan dan pemasaran sebuah perusahaan, melalui kontak dan ineraksi yang dekat dengan pelanggan, biasanya merupakan posisi terbaik untuk mengenali kebutuhan pelanggan dan nilai pandangan mereka terhadap sebuah produk. Perusahaan juga melakukan penelitian pasar tentang fitur produk yang diinginkan pelanggan dan harga yang bersedia mereka bayar untuk fitur tersebut. memahami apa yang dinilai pelanggan merupakan sebuah aspek kunci yang berfokus pada pelanggan. Harga target dihitung dengan menggunakan informasi dari pelanggan dan pesaing, menjadi dasar untuk menghitung biaya target. Biaya target per unit adalah harga target dikurangi penghasilan operasi target per unit. Penghasilan operasi target per unit adalah penghasilan operasi yang merupakan sasaran yang ingin diperoleh perusahaan per unit produk atau jasa yang dijual. Biaya target perunit adalah perkiraan biaya jangka panjang per unit atas sebuah produk atau jasa yang membuat perusahaan mampu mencapai penghasilan operasi target per unit saat menjual pada harga target. 81 a. Perhitungan Harga Target pada Toko Nadiens Bakery 1. Perhitungan harga jual kue ultah dengan menggunakan harga target Manajemen Toko Nadiens Bakery ingin menurunkan harga jual untuk kue ultah dari yang tadinya Rp. 400.000 menjadi Rp. 300.000 per unit. Dengan harga yang lebih rendah, manajer meramalkan sebuah kenaikan dalam penjualan dari yang tadinya hanya 50 buah menjadi 100 buah tiap bulannya. Dan manajemen menginginkan penghasilan operasi target 20% atas pendapatan penjualan. Total Penghasilan target = Rp. 300.000 X 100 buah = Rp. 30.000.000 Total Penghasilan operasi target (20%) = 20% X Rp. 30.000.000 = Rp. 6.000.000 Pendapatan operasi target per unit = Rp. 6.000.000 : 100 buah = Rp. 60.000/buah Biaya target per unit = harga target – penghasilan operasi target per buah Rp. 300.000 – Rp. 60.000 = Rp. 240.000/buah Jadi jika manajemen menginginkan untuk menurunkan harga jual kue ultah 10% menjadi Rp. 300.000/buah maka biaya target yang harus dicapai oleh manajemen sebesar Rp. 240.000/buah agar penghasilan operasi per buah (kue ultah) sebesar Rp. 60.000 2. Perhitungan Harga Jual Cup Cake dengan menggunakan harga target. Manajemen Toko Nadiens Bakery ingin menurunkan harga jual untuk Cup Cake dari yang tadinya Rp. 85.000 menjadi Rp. 75.000 per unit. Dengan harga yang lebih rendah, manajer meramalkan sebuah kenaikan dalam penjualan dari yang tadinya hanya 50 buah menjadi 100 buah tiap bulannya. Dan manajemen menginginkan penghasilan operasi target 20% atas pendapatan penjualan. Total Penghasilan target = Rp. 75.000 X 100 buah = Rp. 7.500.000 Total Penghasilan operasi target (20%) = 20% X Rp. 7.500.000 = Rp. 1.500.000 82 Pendapatan operasi target per unit = Rp. 1.500.000 : 100 buah = Rp. 15.000/buah Biaya target per unit = harga target – penghasilan operasi target per buah Rp. 75.000 – Rp. 15.000 = Rp. 60.000/buah Jadi jika manajemen menginginkan untuk menurunkan harga jual kue ultah menjadi Rp. 75.000/buah maka biaya target yang harus dicapai oleh manajemen sebesar Rp. 60.000 agar penghasilan operasi per buah (Cup Cake) sebesar Rp. 15.000/buah. 3. Perhitungan Harga Jual Rool Cake dengan menggunakan harga target Manajemen Toko Nadiens Bakery ingin menurunkan harga jual untuk rool Cake dari yang tadinya Rp. 200.000 menjadi Rp. 150.000 per unit. Dengan harga yang lebih rendah, manajer meramalkan sebuah kenaikan dalam penjualan dari yang tadinya hanya 100 buah menjadi 300 buah tiap bulannya. Dan manajemen menginginkan penghasilan operasi target 20% atas pendapatan penjualan. Total Penghasilan target = Rp. 150.000 X 300 buah = Rp. 45.000.000 Total Penghasilan operasi target (20%) = 20% X Rp. 45.000.000 = Rp. 9.000.000 Pendapatan operasi target per unit = Rp. 9.000.000 : 300 buah = Rp. 30.000/buah Biaya target per unit = harga target – penghasilan operasi target per buah Rp. 150.000 – Rp. 30.000 = Rp. 120.000/buah Jadi jika manajemen menginginkan untuk menurunkan harga jual kue ultah menjadi Rp. 150.000/buah maka biaya target yang harus dicapai oleh manajemen sebesar Rp. 120.000 agar penghasilan operasi per buah Rool Tart) sebesar Rp. 30.000/buah. 83 4. Perhitungan Harga Jual Kue Coklat dengan menggunakan harga target Manajemen Toko Nadiens Bakery ingin menurunkan harga jual untuk Kue Coklat dari yang tadinya Rp. 70.000 menjadi Rp. 50.000 per unit. Dengan harga yang lebih rendah, manajer meramalkan sebuah kenaikan dalam penjualan dari yang tadinya hanya 200 buah menjadi 450 buah tiap bulannya. Dan manajemen menginginkan penghasilan operasi target 20% atas pendapatan penjualan. Total Penghasilan target = Rp. 50.000 X 450 buah = Rp. 22.500.000 Total Penghasilan operasi target (20%) = 20% X Rp. 22.500.000 = Rp. 4.500.000 Pendapatan operasi target per unit = Rp. 4.500.000 : 450 buah = Rp. 10.000/buah Biaya target per unit = harga target – penghasilan operasi target per buah Rp. 50.000 – Rp. 10.000 = Rp. 40.000/buah Jadi jika manajemen menginginkan untuk menurunkan harga jual kue Coklat menjadi Rp. 50.000/buah maka biaya target yang harus dicapai oleh manajemen sebesar Rp. 40.000 agar penghasilan operasi per buah Rool Tart) sebesar Rp. 10.000/buah. b. Perhitungan Harga Target pada Toko Regina Bakery 1. Perhitungan harga jual kue ultah dengan menggunakan harga target Manajemen Toko Regina Bakery ingin menurunkan harga jual untuk kue ultah dari yang tadinya Rp. 450.000 menjadi Rp. 300.000 per unit. Dengan harga yang lebih rendah, manajer meramalkan sebuah kenaikan dalam penjualan dari yang tadinya hanya 50 buah menjadi 200 buah tiap bulannya. Dan manajemen menginginkan penghasilan operasi target 20% atas pendapatan penjualan. Total Penghasilan target = Rp. 300.000 X 200 buah = Rp. 60.000.000 Total Penghasilan operasi target (20%) = 20% X Rp. 60.000.000 = Rp. 12.000.000 84 Pendapatan operasi target per unit = Rp. 12.000.000 : 200 buah = Rp. 60.000/buah Biaya target per unit = harga target – penghasilan operasi target per buah Rp. 300.000 – Rp. 60.000 = Rp. 240.000/buah Jadi jika manajemen menginginkan untuk menurunkan harga jual kue ultah 10% menjadi Rp. 300.000/buah maka biaya target yang harus dicapai oleh manajemen sebesar Rp. 240.000 agar penghasilan operasi per buah (kue ultah) sebesar Rp. 60.000 2. Perhitungan Harga Jual Cup Cake dengan menggunakan harga target. Manajemen Toko Regina Bakery ingin menurunkan harga jual untuk Cup Cake dari yang tadinya Rp. 40.000 menjadi Rp. 25.000 per unit. Dengan harga yang lebih rendah, manajer meramalkan sebuah kenaikan dalam penjualan dari yang tadinya hanya 50 buah menjadi 150 buah tiap bulannya. Dan manajemen menginginkan penghasilan operasi target 20% atas pendapatan penjualan. Total Penghasilan target = Rp. 25.000 X 150 buah = Rp. 3.750.000 Total Penghasilan operasi target (20%) =20% X Rp. 3.750.000 = Rp.750.000 Pendapatan operasi target per unit = Rp. 750.000 : 150 buah = Rp. 5.000/buah Biaya target per unit = harga target – penghasilan operasi target per buah Rp. 25.000 – Rp. 5.000 = Rp. 20.000/buah Jadi jika manajemen menginginkan untuk menurunkan harga jual Cup Cake menjadi Rp. 25.000/buah maka biaya target yang harus dicapai oleh manajemen sebesar Rp. 20.000 agar penghasilan operasi per buah (Cup Cake) sebesar Rp. 5.000/buah. 85 3. Perhitungan Harga Jual Rool Cake dengan menggunakan harga target Manajemen Toko Regina Bakery ingin menurunkan harga jual untuk rool Cake dari yang tadinya Rp. 140.000 menjadi Rp. 100.000 per unit. Dengan harga yang lebih rendah, manajer meramalkan sebuah kenaikan dalam penjualan dari yang tadinya hanya 100 buah menjadi 200 buah tiap bulannya. Dan manajemen menginginkan penghasilan operasi target 20% atas pendapatan penjualan. Total Penghasilan target = Rp. 100.000 X 200 buah = Rp. 20.000.000 Total Penghasilan operasi target (20%) = 20% X Rp. 20.000.000 = Rp. 4.000.000 Pendapatan operasi target per unit = Rp. 4.000.000 : 200 buah = Rp. 20.000/buah Biaya target per unit = harga target – penghasilan operasi target per buah Rp. 100.000 – Rp. 20.000 = Rp. 80.000/buah Jadi jika manajemen menginginkan untuk menurunkan harga jual kue ultah menjadi Rp. 100.000/buah maka biaya target yang harus dicapai oleh manajemen sebesar Rp. 80.000 agar penghasilan operasi per buah Rool Tart) sebesar Rp. 20.000/buah. 4. Perhitungan Harga Jual Kue Coklat dengan menggunakan harga target Manajemen Toko Regina Bakery ingin menurunkan harga jual untuk Kue Coklat dari yang tadinya Rp. 70.000 menjadi Rp. 65.000 per unit. Dengan harga yang lebih rendah, manajer meramalkan sebuah kenaikan dalam penjualan dari yang tadinya hanya 200 buah menjadi 300 buah tiap bulannya. Dan manajemen menginginkan penghasilan operasi target 20% atas pendapatan penjualan. 86 Total Penghasilan target = Rp. 65.000 X 300 buah = Rp. 19.500.000 Total Penghasilan operasi target (20%) = 20% X Rp. 19.500.000 = Rp. 3.900.000 Pendapatan operasi target per unit = Rp. 3.900.000 : 300 buah = Rp. 13.000/buah Biaya target per unit = harga target – penghasilan operasi target per buah Rp. 65.000 – Rp. 13.000 = Rp. 52.000/buah Jadi jika manajemen menginginkan untuk menurunkan harga jual kue Coklat menjadi Rp. 65.000/buah maka biaya target yang harus dicapai oleh manajemen sebesar Rp. 52.000 agar penghasilan operasi per buah Rool Tart) sebesar Rp. 13.000/buah. Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan harga jual dengan menggunakan metode cost-plus approach dan Target Pricing dengan laba yang diinginkan 20% dari aktiva yang digunakan, yang di dalam perhitungannya memasukkan secara keseluruhan unsur biaya baik biaya produksi maupun biaya non produksi serta unsur biaya investasi yang digunakan dalam perhitungan persentase mark-upnya. Namun hasil perhitungan ini sangat berbeda jauh dengan harga jual yang digunakan oleh usaha ini. Hal ini apabila dibiarkan secara terus-menerus bisa berdampak pada kelangsungan usaha ini, sebab dari harganya saja sudah sangat berbeda jadi kemungkinan besar konsumen akan berpindah ke produk lain yang mungkin sama rasa, aroma, dan kualitasnya serta harga yang mungkin lebih rendah daripada produk ini. Dan berdasarkan hasil survei yang dilakukan tidak ada unsur-unsur biaya yang tidak terpakai dalam proses produksi, dalam arti bahwa semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh masing-masing usaha dipakai secara utuh dan tidak ditemukan unsur biaya yang menganggur. Oleh karena itu usaha ini perlu 87 meninjau kembali harga yang dijual kepada konsumen sebagai bentuk upaya mempertahankan kelangsungan usaha ini dan menghadapi para pesaing lainnya. Berikut perbandingan harga jual dengan menggunakan cost-plus approach dan Target Pricing usaha ini sebagai berikut. Tabel 23: Perbandingan teoritis harga jual produk cost-plus pricing dan target pricing Cost-Plus Pricing (Rp.) Keterangan Kue Target Pricing(Rp.) Rool Cup Kue Kue Rool Cup Kue Cake Cake Coklat Ultah Cake Cake Coklat 362.278 152.607 56.650 69.734 240.000 60.000 120.000 40.000 352.247 152.626 45.787 68.966 Toko Glael 344.384 147.125 44.714 64.551 240.000 20.000 80.000 Ultah Toko Nadiens Bakery (target) Toko BreadTalk Bakery Toko Regina (target) 383.990 165.171 51.383 77.585 52.000 88 4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis 4.1.4.1 Uji Normalitas Data Penelitian Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis Ho : data variabel harga jual pasar dan harga jual teoritis berdistribusi normal H1 : data variabel harga jual pasar dan harga jual teoritis tidak berdistribusi normal 2. Penentuan tingkat signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode Kolmogorov Smirnovdengan menggunakan indikator Z. 4. Penentuan Kriteria uji Karena menggunakan metode kolmogorov smirnov, maka pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan antara nilai Z-hitung dengan Z tabel. Jika nilai Z hitung lebih kecil dari nilai Z tabel maka Ho diterima. Penentuan hasil uji juga dapat dilakukan dengan melihat signifkansi yang dihasilkan dengan kriteria terima H0 jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari nilai alpha 5. Kesimpulan Hasil pengujian normalitas masing-masing menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut: variabel dengan 89 Variabel Harga Jual Pasar Pengujian normalitas data harga jual kue yang ditetapkan kepada konsumen di empat toko kue yang diamati adalah sebagai berikut: Tabel 24: One-Samplekolmogrov-Smirnov Tes (Harga jual pasar) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Harga Jual Kue 16 104468.8 118273.3 .256 .256 -.201 1.023 .246 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil analisis di atas menunjukkan nilai koefisien Kolmogorov Smirnov (KS) adalah sebesar 1,023. Sedangkan nilai Z pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 1.96. Karena nilai KS lebih kecil dari nilai Z-tabel maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data mengenai harga jual kue yang diamati telah berdistribusi normal. Variabel Harga Jual Teoritis Harga teoritis merupakan tingkat harga kue yang dihitung dengan pendekatan teoritis yang dalam penelitian ini menggunakan metode cost-plus pricing dan target pricing. Hasil pengujian normalitas data mengenai tingkat harga jual teoritis adalah sebagai berikut: 90 Tabel 25: One-Samplekolmogrov-Smirnov Tes (Harga Teoritis) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Harga Teoritis 16 135712.3750 114196.94789 .250 .250 -.155 .999 .271 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil analisis di atas menunjukkan nilai koefisien Kolmogorov Smirnov (KS) adalah sebesar 0,999. Sedangkan nilai Z pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 1.96. Karena nilai KS lebih kecil dari nilai Z-tabel maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data mengenai harga jual kue teoritis yang telah dihitung telah berdistribusi normal. 4.1.4.2 Homogenitas Varians Data Penelitian Prosedur pengujian homogenitas varians dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis 2 σ 22 2 ≠ σ 22 H0 : σ 1 = H1 : σ 1 2. (Varians kedua kelompok data homogen) (Varians kedua kelompok data tidak homogen) Penentuan Tingkat Signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 91 3. Penentuan Statistik Uji Statistik uji yang digunakan untuk menguji homogenitas varians adalah uji F sebagai berikut : F= 4. varians terbesar varians terkecil Kriteria Pengujian Tolak H0 jika F hitung ≥ Fα ( v ,v ) , Terima dalam hal lainnya. Fα ( v ,v ) didapat dari 1 2 1 tabel distribusi F, sedangkan derajat kebebasan 2 υ1 = n 1 − 1 dan υ 2 = n 2 − 1 masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut. 5. Kesimpulan Dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 26: Descriptive Statistic Descriptive Statistics N Harga Jual Kue Harga Teoritis Valid N (listwise) 16 16 16 Minimum 5500.00 20000.00 Maximum 400000.00 383990.00 Mean 104468.8 135712.4 Std. Deviation 118273.33720 114196.94789 Dari informasi tersebut dapat ditentukan nilai F-hitung sebesar : F= varians terbesar varians terkecil 2 = (118273,3371968 ) 2 (114196,947885 ) = 1,0727 Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai F-hitung sebesar 1,0727. Sedangkan nilai F-tabel dengan menggunakan α sebesar 0.05 dan derajat kebebasan untuk pembilang dan penyebut masing-masing sebesar 16 92 adalah sebesar 2,333. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai F-hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai F-tabel sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians antara harga jual kue di pasar dengan harga teoritisnya telah bersifat homogen. 4.1.3.4 Hasil Analisis Setelah pengujian normalitas dan homogenitas varians dilakukan selanjutnya akan dilakukan analisis perbandingan antara harga jual yang menggunakan metode cost-plus pricing dengan harga jual yang menggunakan metode target pricing. Sebelumnya juga akan dilakukan pengujian apakah terdapat perbedaan antara harga jual yang ditetapkan kepada konsumen (harga pasar) dengan harga jual teoritis yang telah dihitung. Hasil analisis untuk masing-masing pengujian tersebut adalah sebagai berikut: A. Pengujian Perbedaan Harga Jual di Pasar dengan Harga Jual Teoritis Tahapan pengujian untuk mengetahui perbedaan antara harga jual kue yang ada di pasar dengan harga jual kue secara teoritis adalah sebagai berikut : 1. Penentuan Hipotesis H0 : µ1 = µ2 (tidak terdapat perbedaan antara harga jual kue di pasaran dengan harga jual teoritis kue yang telah dihitung) H1 : µ1 ≠ µ2 (terdapat perbedaan antara harga jual kue di pasaran dengan harga jual teoritis kue yang telah dihitung) 2. Penentuan Tingkat Signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 93 3. Penentuan Statistik Uji Statistik uji yang digunakan adalah uji t-independen untuk varians kedua kelompok homogen yakni sebagai berikut : − − x1− x 2 t = 1 1 s + n1 n2 4. Penentuan Kriteria Uji Terima H0jika − t 1 1− t 1− 1 5. 2 α 2 α < t < t 1− 1 α , Tolak dalam hal lainnya, dimana nilai 2 didapat dari tabel dengan dk (derajat kebebasan) = ( n 1 + n 2 − 2 ) Kesimpulan Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 27: Independent Sample Test (Perbedaan Harga Jual Pasar Dengan Harga Jual Teoritis) Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t-stat untuk harga jual kue di pasaran dengan harga teoritisnya adalah sebesar -0,760 dengan nilai sig (2- 94 tailed) sebesar 0,453. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas sebesar 30 (df = 16+16-2 = 30) adalah sebesar 2,042. Karena nilai t-hitung yang diperoleh, yakni sebesar -0,760, berada pada daerah penerimaan Ho maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% kesimpulan yang diambil adalah menerima Ho dan menolak H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara harga jual kue yang ditetapkan kepada konsumen (harga pasar) dengan harga jual teoritisnya. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa harga jual yang selama ini diberikan telah sesuai dengan yang seharusnya. B. Pengujian Perbedaan Antara Harga Jual yang Dihitung dengan Menggunakan Metode Cost Plus Pricing dan Harga Jual yang Dihitung dengan Menggunakan Metode Target Pricing Selain mengetahui perbedaan antara harga jual di pasar dengan harga jual teoritisnya, ingin diketahui juga apakah terdapat perbedaan antara tingkat harga yang dihitung dengan menggunakan metode cost-plus pricing dan harga yang dihitung dengan menggunakan metode target pricing. Tahapan pengujian untuk mengetahui perbedaan antara harga jual yang dihitung dengan metode cost-plus pricing dan metode target pricing adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis H0 : µ1 = µ2 (tidak terdapat perbedaan antara harga yang dihitung dengan menggunakan metode cost plus pricing dengan harga yang dihitung dengan metode target pricing) 95 H1 : µ1 ≠ µ2 (terdapat perbedaan antara harga yang dihitung dengan menggunakan metode cost plus pricing dengan harga yang dihitung dengan metode target pricing) 2. Penentuan Tingkat Signifikansi Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5% 3. Penentuan Statistik Uji Statistik uji yang digunakan adalah uji t-independen untuk varians kedua kelompok homogen yakni sebagai berikut : − − x1− x 2 t = 1 1 s + n1 n2 4. Penentuan Kriteria Uji Terima H0jika − t 1 1− t 1− 1 5. 2 α 2α < t < t 1− 1 α , Tolak dalam hal lainnya, dimana nilai 2 didapat dari tabel dengan dk (derajat kebebasan) = ( n 1 + n 2 − 2 ) Kesimpulan Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 28: Independent Sample Test (Perbedaan Harga Jual CostPlus Pricing Dan Target Pricing) 96 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Harga Teoritis Equal variances Equal variances assumed not assumed 1.163 .299 1.025 1.025 14 11.975 .323 .326 F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 58424.75000 58424.75000 57002.55914 57002.55914 -63833.58003 180683.08003 -65802.05488 182651.55488 Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t-stat untuk analisis perbedaan antara harga jual kue yang dihitung dengan metode cost-plus pricing dan metode target pricing adalah sebesar 1,025 dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,323. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas sebesar 14 (df = 8+8-2 = 14) adalah sebesar 2,145. Karena nilai t-hitung yang diperoleh, yakni sebesar 1,025 berada pada daerah penerimaan Ho maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% kesimpulan yang diambil adalah menerima Ho dan menolak H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara harga yang dihitung dengan menggunakan metode cost-plus pricing dengan harga yang dihitung dengan menggunakan metode target pricing. Dengan kata lain, kedua metode perhitungan harga tersebut memberikan hasil yang relatif sama dalam menentukan tingkat harga jual kue kepada konsumen. 97 4.2 Pembahasan Perusahaan dapat menentukan harga jual produk dengan pendekatan cost-plus pricing dan target pricing, Menurut Halim & Supomo (1999: 98) Biaya cost merupakan komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual produk atau jasa. Harga jual produk atau jasa pada umumnya ditentukan dari jumlah seluruh biaya ditambah jumlah tertentu yang disebut dengan ‘markup’. Cara penentuan harga tersebut dikenal dengan pendekatan ‘cost-plus’. Dengan penentuan dari biaya total: biaya produksi + biaya pemasaran + biaya administrasi dan umum, ditambah dengan jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan. Pengertian ‘markup’. Sedangkan penentenuan harga menggunakan pendekatan target pricing menurut Menurut Hongren (2008: 501) Sebuah bentuk penentuan harga berbasis pasar adalah penentuan harga target. Harga target adalah perkiraan harga untuk sebuah produk atau jasa yang bersedia untuk dibayar calon pelanggan. Perkiraan ini didasarkan pada pemahaman tentang nilai yang dipresepsi pelanggan atas sebuah produk dan berapa pesaing akan memberi harga produk yang bersaing itu. Harga target, yang dihitung dengan menggunakan informasi dari pelanggan dan pesaing, menjadi dasar untuk menghitung biaya target. biaya target per unit adalah harga target dikurangi penghasilan operasional target per unit. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa perbedaan antara harga jual salah satu jenis kue yang dihitung dengan menggunakan metode cost plus pricing pada toko nadines sebesar Rp.362.278 dan harga jual yang dihitung dengan menggunakan metode target pricing sebesar Rp.240.000 dengan harga pangsa pasar sebesar Rp.400.000 jadi selisih harga pangsa pasar dengan harga jual teoritis cost-plus pricing sebesar Rp.37.722 dan selisih harga pangsa pasar 98 dengan harga jual teoritis target pricing sebesar Rp.160.000. kemudian perbedaan harga jual cost-plus dengan harga pangsa pasar di toko BreadTalk Rp.352.247 di kurangi Rp.195.000 sebesar Rp.157.247. selanjutnya perbedaan harga jual cost-plus dengan harga pangsa pasar di toko Gelael Rp.344.384 di kurangi Rp.150.000 sebesar Rp.194.384. dan selanjutnya perbedaan antara harga jual salah satu jenis kue yang dihitung dengan menggunakan metode cost plus pricing pada toko Regina sebesar Rp.383.990 dan harga jual yang dihitung dengan menggunakan metode target pricing sebesar Rp.240.000 dengan harga pangsa pasar sebesar Rp.150.000 jadi selisih harga pangsa pasar dengan harga jual teoritis cost-plus pricing sebesar Rp.233.990 dan selisih harga pangsa pasar dengan harga jual teoritis target pricing sebesar Rp.90.000. setelah dianalisa dengan menggunakan analisis uji t-independen diketahui bahwa perbedaan antara harga jual kue yang dihitung dengan metode cost-plus pricing dan metode target pricing adalah sebesar 1,025 dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,323. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas sebesar 14 (df = 8+8-2 = 14) adalah sebesar 2,145. Dari hasil analisis ini diketahui nilai thitung yang diperoleh sebesar 1,025 berada pada daerah penerimaan Ho maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara harga yang dihitung dengan menggunakan metode cost-plus pricing dengan harga yang dihitung dengan menggunakan metode target pricing. Dengan kata lain, kedua metode perhitungan harga tersebut memberikan hasil yang relatif sama dalam menentukan tingkat harga jual kue kepada konsumen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yasin (2009) yang berjudul “Penerapan Harga Jual Produk Pada Toko Pia Saronde Kota Gorontalo” hasilnya Penentuan harga jual produk dengan 99 menggunkan metode cost plus pricing berbeda dengan penentuan harga jual pada toko kue pia saronde, jika menggunakan metode cost-plus pricing pada produk pia yakni sebesar Rp 27.000 sementara yang tidak menggunakan metode cost-plus pricing sebesar Rp 26.250 jadi selisihnya sebesar Rp 750. Sementara penentuan harga jual produk roti yang menggunakan metode cost-plus pricing relative sama yakni sebesar Rp 3.900 per buah. Jadi dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan antara laba yang dihitung dengan menggunakan metode harga jual produk dengan pendekatan cost-pluss pricing dan pendekatan target pricing.