1 Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan

advertisement
Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi,
yaitu gingiva/gusi serta jaringan periodontal, yaitu jaringan yang
menghubungkan antara gigi dan tulang penyangga gigi yaitu tulang alveolar.
Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sangat meluas dalam
kehidupan manusia, sehingga kebanyakan masyarakat menerima keadaan ini
sebagai sesuatu yang tidak terhindari. Namun studi etiologi, pencegahan dan
perawatan penyakit periodontal menunjukkan bahwa penyakit ini dapat
dicegah. Penyakit yang paling sering mengenai jaringan periodontal adalah
gingivitis dan periodontitis.
Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang disebabkan bakteri dengan
tanda-tanda klinis perubahan warna lebih merah dari normal, gusi bengkak dan
berdarah pada tekanan ringan. Penderita biasanya tidak merasa sakit pada gusi.
Gingivitis bersifat reversible yaitu jaringan gusi dapat kembali normal apabila
dilakukan pembersihan plak dengan sikat gigi secara teratur.
Periodontitis menunjukkan peradangan yang sudah mengenai jaringan
pendukung gigi yang lebih dalam. Penyakit ini bersifat progresif, biasanya
dijumpai antara usia 30-40 tahun dan bersifat irreversible/tidak dapat kembali
normal seperti semula, yaitu apabila tidak dirawat dapat menyebabkan
kehilangan gigi dan bila gigi tersebut sampai hilang/tanggal berarti terjadi
kegagalan dalam mempertahankan keberadaan gigi di dalam rongga mulut
seumur hidup.
Porphyromonas Gingivalis merupakan bakteri coccobacillus gram negatif
anaerob obligat di rongga mulut yang dikaitkan dengan kerusakan jaringan
periodontal pada manusia. Porphyromonas Gingivalis hampir selalu ditemukan
di daerah subgigiva dan persisten dalam reservoir pada permukaan mukosa
seperti pada lidah dan tonsila, namun Porphyromonas Gingivalis jarang
ditemukan dalam plak manusia yang sehat.
Seperti telah disebutkan diatas, kerusakan jaringan secara langsung dapat
diakibatkan oleh infeksi bakteri P.gingivalis melalui produk-produk
bakterimaupun secara tidak langsung.
Menjaga oral hygiene/kebersihan mulut merupakan obat pencegah yang
paling efektif yaitu melalui pembersihan dan eliminasi faktor lokal seperti plak
dengan gosok gigi dan dengan scalling untuk meghilangkan kalkulus/karang gigi.
Kalkulus merupakan deposit keras yang berasal dari plak yang mengalami
kalsifikasi biasanya terdapat di servikal/leher gigi dan dapat menjadi iritan
kronis terhadap gusi sehingga mengakibatkan peradangan. Disamping itu
pencegahan penyakit periodontal dapat dilakukan dengan menghilangkan
kebiasaan buruk seperti bruxism/kerot, bernapas melalui mulut serta
mengkoreksi kondisi gigi yang mengalami trauma oklusal karena malposisi,
yaitu posisi gigi yang salah maupun gigi yang terpendam.
Cara menggosok gigi yang tepat dan benar diperlukan karena sikat gigi
yang salah dengan arah horizontal akan menimbulkan abrasi/gigi terkikis
maupun resesi gingiva/gusi melorot sehingga penyakit-penyakit periondontal
1
akan lebih mudah terjadi. Gunakan bulu sikat yang halus supaya tidak melukai
gusi. Hendaknya sikat gigi diganti sekurang-kurangnya tiga bulan sekali, dengan
demikian bulu sikat masih tetap efektif dalam membersihkan gigi. Menggunakan
dental floss atau benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi dengan teknik
yang benar dan tepat perlu diperhatikan agar tidak melukai gusi dan membuat
radang.
Kontrol ke dokter gigi secara teratur adalah penting untuk mengetahui
perubahan pada gigi dan gusi. Apabila kelainan periodontal telah terjadi, maka
terapi dan perawatan diperlukan. Menggunakan obat kumur antiseptik yang
mengandung chlorhexidine 0.20% minimal selama 1 menit sebanyak 10 cc
terbukti efektif dalam meredakan proses peradangan pada jaringan periodontal.
Terapi penyakit periodontal meliputi scalling yaitu melepaskan kalkulus
dari tempat perlekatannya pada gigi. Tindakan ini diperlukan karena kalkulus
merupakan deposit terkalsifikasi yang melekat, keras serta tidak hilang dengan
gosok gigi.
Selain itu perlu dilakukan kuretase yaitu tindakan pembersihan periodontal
pocket yang berisi banyak food debris maupun kuman untuk mencegah
peradangan lebih lanjut.
Apabila terbukti terdapat keterlibatan kuman baik secara klinis maupun
mikrobiologis, maka dokter gigi anda akan memberikan antibiotik yang sesuai
dengan penyebab penyakit periodontal tadi. Penyakit periodontal adalah
kelainan yang berawal dari plak gigi sehingga kunci sukses dalam upaya
pencegahan adalah melakukan kontol plak dan akan lebih baik jika scalling ke
dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Periodontitis (pyorrhea) adalah peradangan darigingivitisyang
menyebar sampai ke struktur penyangga gigi. Periodontitis merupakan
salah satu penyebab utama lepasnya gigi pada dewasa dan merupakan
penyebab utama lepasnya gigi pada lanjut usia.
PENYEBAB
Sebagian besar periodontitis merupakan akibat dari penumpukan plak
dan karang gigi (tartar) diantara gigi dan gusi.
Akan terbentuk kantong antara gigi dan gusi dan meluas ke bawah di
antara akar gigi dan tulang dibawahnya. Kantong ini mengumpulkan
plak dalam suatu lingkungan bebas oksigen, yang mempermudah
pertumbuhan bakteri. Jika keadaan ini terus berlanjut, pada akhirnya
tulang rahang di dekat kantong akan rusak sehingga gigi dapat lepas.
Kecepatan terjadinya periodontitis berbeda pada masing-masing orang
yang memiliki jumlah tartar yang sama. Hal ini mungkin karena plak
dari masing-masing orang tersebut mengandung jenis dan jumlah
bakteri yang berbeda, dan karena respon yang berbeda terhadap
bakteri.
2
Beberapa keadaan medis yang bisa mempermudah terjadinya
periodontitis: - diabetes melitus - sindroma Down - penyakit Crohn
- kekurangan sel darah putih - AIDS
GEJALA
Gejala-gejala dari periodontitis adalah: - perdarahan gusi perubahan warna gusi - bau mulut (halitosis)
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan mulut dan gigi, gusi tampak bengkak dan berwarna
merah keunguan. Tampak endapan plak atau karang di dasar gigi
disertai kantong yang melebar ke dalam gusi.
Dokter gigi akan mengukur kedalaman kantong dalam gusi dengan
suatu alat tipis dan dilakukan rontgen gigi untuk mengetahui apakah
tulang sudah terkena. Semakin parah tulang yang terkena, maka gigi
akan lepas dan berubah posisinya. Gigi depan seringkali menjadi
miring ke luar.
Periodontitis biasanya tidak menimbulkan nyeri kecuali jika gigi sangat
longgar sehingga ikut bergerak ketika mengunyah atau jika terbentuk
abses (pengumpulan nanah).
3
PENGOBATAN
Seorang dokter gigi bisa membersihkan kantong sampai kedalaman 0,5
cm dengan alat khusus, yang dapat membuang seluruh karang gigi dan
permukaan akar gigi yang sakit.
Untuk kantong yang dalamnya mencapai 0,6 cm atau lebih, seringkali
diperlukan pembedahan.
Seorang dokter gigi juga dapat mengangkat sebagian gusi yang
terpisah sehingga gusi yang tertinggal bisa direkatkan lagi dengan lebih
erat ke gigi dan penderita bisa membersihkan plaknya di rumah.
Jika terbentuk abses, maka perlu diberikan antibiotik.
Ke dalam kantong yang dalam bisa dimasukkan filamen yang
mengandung antibiotik sehingga obat bisa mencapai daerah yang sakit
dalam konsentrasi yang tinggi.
Abses periodontal menyebabkan serangan pengrusakan tulang, tetapi
pengobatan segera dengan pembedahan dan antibiotik memungkinkan
tulang yang rusak untuk tumbuh kembali.
Jika setelah pembedahan timbul luka terbuka di mulut, diberikan obat
kumur Chlorhexidine selama 1 menit, 2 kali/hari untuk sementara
waktu, menggantikan gosok gigi dan pemakaian benang gigi.
Untuk pengobatan infeksi akut yang tanpa komplikasi dapat diberikan
antibiotik seperti Erythromycin, Doxycycline, Clindamycin, Minocycline
Penggunaan antiseptik kumur seperti chlorhexidinedapat membantu
mengurangi jumlah kuman dalam mulut
Bila nyeri dirasakan sangat mengganggu maka dapat diberikan pereda
nyeri seperti Paracetamol dan Ibuprofen
PENCEGAHAN
Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Pengobatan dan pencegahan gingivitis dapat mengurangi resiko
terjadinya periodontitis.
Tanda dan gejala periodontitis antara lain:
• Gusi bengkak
• Gusi merah terang atau keunguan
• Gusi terasa kebal ketika disentuh
• Gusi yang terdorong maju, membuat gigi terlihat lebih panjang
• Jarak yang timbul di antara gigi
4
• Napas bau
• Rasa tidak enak pada mulut
• Gigi tanggal
• Perubahan pada bentuk barisan gigi
Ada beberapa jenis periodontitis. Yang paling umum adalah jenis
periodontitis kronis yang paling banyak menyerang mereka yang
berusia lebih dari 35 tahun. Periodontitis yang dimulai pada masa
kanak-kanak dan mereka yang berusia muda disebut periodontitis
agresif.
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab
Plak pada gigi dicurigai merupakan penyebab periodontitis. Plak
terbentuk pada gigi ketika zat tepung dan gula pada makanan
berinteraksi dengan bakteri yang secara normal ditemukan pada mulut.
Plak yang tidak dihilangkan lebih dari dua sampai tiga hari dapat
mengeras di bawah lapisan gusi dan menjadi Tartar. Tartar membuat
plak lebih sulit dibersihkan dan anda membutuhkan pembersihan gigi
oleh professional.
Faktor risiko
Faktor yang dapat meningkatkan risiko periodontitis antara lain:
• Gingivitis
• Keturunan
• Rendah kebersihan gigi
• Penggunaan tembakau
• Diabetes
• Berusia lanjut
• Rendahnya imunitas tubuh, seperti pada mereka dengan leukemia
atau HIV/AIDS
• Kurang gizi
• Obat tertentu
• Perubahan hormon, seperti yang berkaitan dengan kehamilan
• Penyalahgunaan zat
Pencegahan
Cara terbaik mencegah periodontitis adalah menjaga kebersihan mulut
5
dengan baik secara konsisten seperti menyikat gigi secara teratur.
Selain itu secara rutin periksakan kondisi gigi anda ke dokter gigi.
Periodontitis adalah peradangan pada jaringan yang menyelimuti gigi
dan akar gigi. Secara umum periodontitis terbagi atas 2 jenis yaitu:
1.
Marginal periodontitis
2. Apikal periodontitis
Periodontitis marginali
berkembang dari gingivitis (peradangan atau infeksi pada gusi) yang
tidak dirawat. Infeksi akan meluas dari gusi ke arah bawah gigi
sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada jaringan
periodontal.
Sedangkan periodontitis apikalis adalah peradangan
yang terjadi pada jaringan sekitar apeks gigi yang biasanya merupakan
lanjutan dari infeksi atau peradangan pada pulpa.
B.
PENYEBAB
Periodontitis umumnya disebabkan oleh plak. Plak
adalah lapisan tipis biofilm yang mengandung bakteri, produk bakteri,
dan sisa makanan. Lapisan ini melekat pada permukaan gigi dan
berwarna putih atau putih kekuningan. Plak yang menyebabkan
gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis
gusi. Bakteri dan produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga
terjadi proses peradangan dan terjadilah periodontitis.
Gambar 2.
Plak dan karang gigi dapat menyebabkan periodontitis
Keadaan gigi
yang tidak beraturan, ujung tambahan yang kasar dan alat-alat yang
kotor berada dimulut (alat ortodontik, gigi tiruan) dapat mengiritasi gusi
dan meningkatkan faktor resiko. Serta kesalahan cara menyikat gigi
juga yang dapat mempengaruhinya.
C. GEJALA
Tanda klinik
dari periodontitis adalah:
1. Inflamasi gingiva dan pendarahan
2.
Poket
3. Resesi gingiva
4. Mobilitas gigi
5. Nyeri
6. Halitosis dan
rasa tidak enak
Gambar 3. gusi yang turun akibat periodontitis
D.
PEMERIKSAAN
1. Inflamasi gingiva dan pendarahan
Adanya dan
keparahan inflamasi gingiva tergantung pada statu kebersihan mulut;
bila buruk, inflamasi gingiva akan timbul dan terjadi pendarahan waktu
penyikatan atau bahkan pendarahan spontan. Bila penyikatan gigi
pasien cukup baik, plak cukup terkontrol tetapi ada deposit subgingiva
karena skaling yang kurang adekuat, adnya penyakit periodontal
mungkin tidak ditemukan pada pemeriksaan superfisial.bila dilakukan
pemeriksaan riwayat dengan cermat pasien sering melaporkan riwayat
pendarahan dimasa lalu yang berhenti ketika ia makin rajin
membersihkan giginya. 2. Poket Pengukuran kedalaman poket
merupakan bagian penting dari diagnosis periodontal tetapi harus tetap
diinterpretasikan
bersama
dengan
inflamasi
gingiva
dan
pembengkakan.
Teoritis, bila tidak ada pembengkakan gingiva, poket
sedalam lebih dari 2 mm menunjukkan adanya migrasi ke apikal dari
epiteluim krevikular, tetapi pembengkakan inflamasi sangat sering
mengenai individu muda usia sehingga poket sedalam 3-4mm dapat
seluruhnya merupakan poket gingiva atau poket palsu.
Pemeriksaan
kedalaman poket
3. Resesi gingiva
Resesi gingiva dan terbukanya
akar dapat meyertai periodontitis kronis tetapi tidak selalu merupakan
6
tanda dari penyakit. Bila ada resesi, pengukuran kedalaman poket
hanya merupakan cerminan sebagian dari kerusakan periodontal
seluruhnya.
4. Mobilitas gigi
Beberapa mobilitas gigi pada bidang
labiolingual dapa terjadi pada gigi yang sehat, berakar tunggal,
khususnya pada gigi insisivus bawah yang lebih kecil mobil daripada
gigi berakar jamak.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menekan
salah satu sisi gigi yang bersangkutan dengan alat atau ujung jari
dengan ujung jari lainnya pada sisi gigi yang berseberangna dan gigi
tetangganya yang digunakan sebagai titik pedoman sehingga gerakan
realtif dapat diperiksa. Cara lain untuk memeriksa mobilitas (walaupun
tidak megukurnya) adalah dengan pasien mengoklusikan gigigeliginya.
5. Derajat mobilitas gigi dapat dikelompokkan Grade 1.
Hanya dirasakan
Grade 2. Mudah dirasakan, pergeseran labiolingual 1
mm
Grade 3. Pergeseran labiolingual lebih dri 1 mm, mobilitas dari gigi
ke atas dan kebawah pada arah aksial. 6. Nyeri
Nyeri atau sakit
waktu gigi diperkusi menunjukkan adanya inflamasi aktif dari jaringan
penopang, yang paling akut bila ada pembentukan abcess dimana gigi
sangan sensitif terhadap sentuhan. Sensitivitas terhadap dingin atau
panas dan dingin kadang ditemukan bila ada resesi gingiva dan
terbukanya pulpa.
E. DIAGNOSIS
Diagnosis periodontitis
ditegakkan berdasarkan anamnesa, gambaran klinik dan pemeriksaan
penunjang. Dari anamnesa didapatkan gejala berupa gusimudah
berdarah, gigi goyang. Dari pemeriksaan penunjang untuk memastikan
bakteri penyebab dapat dilakukan kultur, dan untuk pemeriksaan
radiologis, gambaran radiologik pada gigi yang mengalami kelainan
periondontium biasa memperlihatkan kehilangan tulang yang
menyeluruh baik vertikal maupun horizontal sepanjang permukaan
pada ketinggian yang berberda-beda atau tampak gambaran destruksi
processus alveolaris berbentuk V m(cup like resorption).
F.
PENATALAKSANAAN
1. Skaling dan root planing
Skaling
subginggiva adalah metode paling konservatif dari reduksi poket dan
bila poket dangkal, merupakan satu-satunya perawaan yang perlu
dilakukan. Meskipun demikian, bila kedalaman poket 4 mm atau lebih,
diperlukan perawatan tambahan. Ayng pain gsering adalah root planing
dengan atau tanpa kuretase subginggiva.
Skeling adalah suatu
tindakan pembersihan plak gigi,kalkulus dan deposit-deposit lain dari
permukaan gigi. Penghalusan akar dilakukan untuk mencegah
akumulasi kembali dari deposit-deposit tersebut. Tertinggalnya kalkulus
supragingival maupun kalkulus subgingival serta ketidak sempurnaan
penghalusan permukaan gigi dan akar gigi mengakibatkan mudah
terjadi rekurensi pengendapan kalkulus pada permukaan gigi.
2.
Antibiotik
Antibiotik biasanya diberikan untuk menghentikan infeksi
pada gusi dan jaringan di bawahnya. Perbaikan kebersihan mulut oleh
pasien sendiri juga sangat penting.
Obat pilihan adalah tetrasiklin,
tetapi akhir-akhir ini obat yang mengandung metronidazol dibuktikan
sangat efektif terhadap bakteri patogen periodontal. Pengalaman klinik
7
menunjukkan bahwa metronidazol dikombinasikan dengan amoksisilin
sangat efektif untuk perawatan periodontitis lanjut dan hasilnya
memuaskan.
3. Kumur-kumur antiseptik
Terutama yang sering
digunakan pada saat sekarang adalah chlorhexidin atau heksitidin yang
telah terbukti efektif dalam meredakan proses peradangan pada
jaringan periodontal dan dapat mematikan bakteri patogen periodontal
serta dapat meghambat terbentuknya plak.
4. Bedah periodontal
Pada kasus-kasus yang lebih parah, tentunya perawatan yang
diberikan akan jauh lebih kompleks. Bila dengan kuretase tidak berhasil
dan kedalaman poket tidak berkurang, maka perlu dilakukan tindakan
operasi kecil yang disebut gingivectomy. Tindakan operasi ini dapat
dilakukan di bawah bius lokal.
Pada beberapa kasus tertentu yang
sudah tidak bisa diatasi dengan perawatan di atas, dapat dilakukan
operasi dengan teknik flap, yaitu prosedur yang meliputi pembukaan
jaringan gusi, kemudian menghilangkan kotoran dan jaringan yang
meradang di bawahnya.
5. Ektraksi gigi
Bila kegoyangan gigi parah
atau didapatakan gangren pulpa, maka dilakukan ektraksi gigi.
G.
PENCEGAHAN PERIODONTITIS
• Sikat gigi dua kali sehari, pada
pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
• Lakukan
flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan
yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
• Pemakaian obat kumur
anti bakteri untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dalam mulut,
misalnya obat kumur yang mengandung chlorhexidine. Lakukan
konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi Anda dalam penggunaan
obat kumur tersebut.
• Berhenti merokok
• Lakukan kunjungan secara
teratur ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk kontrol rutin dan
pembersihan.
H. PROGNOSIS
Prognosis lesi-lesi ini bergantung
pada perawatan periodontik, perawatan saluran tidak merupakan
indikasi, terutama jika pulpanya masih vital. Bila penanganan dilakukan
segera, kehilangan gigi dapat dicegah, bila tidak ditangani dengan baik
dapat terbentuk pus dan bisa meluas menjadi pyorrhea alveolaris atau
dapat menimbulkan kegoyangan gigi yang parah sehingga harus
dilakukan ekstraksi gigi.
8
Download