Dawut, Melalui Penggunaan Media Software Cx Programmer 9.3 untuk Meningkatkan... 141 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA SOFTWARE CX PROGRAMMER 9.3 UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI TEKNIK PERENCANAAN PENGENDALI PLC PADA KOMPETENSI DASAR (KD) MERENCANA RANGKAIAN APLIKASI KONTROL PLC SISWA KELAS XII TIT 2 SMKN 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dawut SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah (a) ingin mengetahui bagaimanakah peningkatan prestasi belajar standar kompetensi (SK)mengoperasikan mesin produksi dengan kendali Programmable Logic Controller (PLC) pada kompetensi dasar (KD) merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC setelah diterapkannya penggunaan software CX Programmer 9.3 (b) Ingin mengetahui pengaruh penggunaan software CX Programmer 9.3 meningkatkan prestasi dan motivasi belajar kompetensi dasar (KD) merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC. Penelitian ini menggunakan tindakan (Action research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu. Planning, Acting, Observating, dan Reflecting. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XII TIT 2 SMKN 3 Boyolangu Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Data yang diperoleh berupa nilai hasil simulasi pemrograman dan hasil praktek siswa, serta lembar observasi pengamatan hasil kegiatan guru dan partisipasi siswa yang diamati oleh rekan guru sebagai observator. Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan software CX Programmer 9.3 dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar dan prestasi standar siswa pada kompetensi (SK) Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali Programmable Logic Controller (PLC), kompetensi dasar (KD) merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC kelas XII TIT 2 SMKN 3 Boyolangu Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014 Kata kunci: CX Programmer 9.3, PLC Sistem otomasi mesin dikendalikan relai elektromagnet hingga akhir tahun 1970. Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi, tugas-tugas pengendalian dibuat dalam bentuk pengendalian terprogram yang dapat dilakukan antara lain menggunakan PLC (Programmable Logic Controller). Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar diinterfis sehingga fleksibel dalam mewujudkan sistem kendali. Disamping itu, kemampuannya dalam komunikasi jaringan memungkinkan penerapan yang luas dalam berbagai operasi pengendalian sistem. Dalam sistem otomasi, PLC merupakan ‘Jantung’ sistem kendali. Dengan program yang disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat memonitor keadaan sistem melalui sinyal dari peralatan input, kemudian didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi pengendalian peralatan output luar. PLC dapat digunakan untuk mengendalikan tugas-tugas sederhana yang berulang-ulang, atau diinterkoneksi dengan yang lain menggunakan komputer melalui sejenis jaringan komunikasi untuk mengintegrasikan pengendalian proses yang kompleks. Cara kerja sistem kendali PLC dapat dipahami dengan diagram blok seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Dari gambar terlihat bahwa komponen sistem kendali PLC terdiri atas PLC, peralatan input, peralatan output, peralatan JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 penunjang, dan catu daya. Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikut. Peralatan Penunjang CPU memori Peralatan output interfis input Peralatan input Catu Daya interfis output 142 Gambar 1. Diagram Blok PLC 1. Komponen PLC a. Central Procesing Unit PLC terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface input dan output program kendali disimpan dalam memori program. Program mengendalikan PLC sehingga saat sinyal input dari peralatan input ON, timbul respon yang sesuai. Respon ini umumnya meng-ON-kan sinyal output pada peralatan output. CPU adalah mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem PLC. Ia mengeksekusi program, memproses sinyal input/ output, dan mengkomunikasikan dengan peralatan luar. b. Memori Memori adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Sistem operasi sesungguhnya software sistem yang mengkordinasikan PLC. Program kendali disimpan dalam memori pemakai. Ada dua jenis memori yaitu: ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory). ROM adalah memori yang hanya dapat diprogram sekali. Penyimpanan program dalam ROM bersifat permanen, maka ia digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Ada sejenis ROM, yaitu EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) yang isinya dapat dihapus dengan cara me- c. d. e. f. nyinari menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian diisi program ulang menggu-nakan PROM Writer. Interface Interface adalah modul rangkaian yang digunakan untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar. Interface input menyesuaikan sinyal dari peralatan input dengan sinyal yang dibutuhkan untuk operasi sistem. Interface output menyesuaikan sinyal dari PLC dengan sinyal untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan Input Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya PLC memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan input itu antara lain: berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklar batas, saklar level, saklar tekan, saklar proximity, berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level, rotary encoder Peralatan Output Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang dikendalikan. Peralatan output itu misalnya: (a) Kontaktor, (b) Motor listrik, (c) Lampu dan (d)Buzer Peralatan Penunjang Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali PLC, tetapi bukan merupakan bagian dari Dawut, Melalui Penggunaan Media Software Cx Programmer 9.3 untuk Meningkatkan... sistem secara nyata. Maksudnya, peralatan ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak berkait dengan aktifitas pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain: (a) berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, software ladder, konsol pemprogram, programmable terminal, dan sebagainya. (b) Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer. (c) Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket, CD, flash disk. (c) Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer, misalnya printer, plotter. g. Catu Daya PLC adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital membutuhkan catu daya DC. Catu daya ini dapat dicatu dari luar, atau dari dalam PLC itu sendiri. PLC tipe modular membutuhkan catu daya dari luar, sedangkan pada PLC tipe compact catu daya tersedia pada unit. Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan (inter independent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan (Usman, 2000: 5). Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti (dalam Usman, 2000:5). Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang 143 peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar (Usman, 2000:4). Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam, prosese belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi program tindak lanjut (dalam Suryabrata, 1997:18). Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar teknik kontrol PLC meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Acapkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) (dalam Arsyad, Azhar 2014:4) dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komukasi. Sementara itu, Gagne dan Briggs (1975) (dalam Arsyad, Azhar 2014:4) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai),foto, gambar, grafik, televisi, dan computer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Di lain pihak, National Education Association memberikan definisi media sebagai bentukbentuk komunikasi baik tercetak maupun 144 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 audio-visual dan peralatannya, dengan demi-kian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca. Istilah ‘media’ bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata ‘teknologi’ yang berasal dari kata lathin tekne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia ‘ilmu’). Menurut Webster (1983: 105), “art” adalah keterampilan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai berikut: “perluasan konsep tentang media, di mana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan, atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu”. (Achsin, 1986:10). Berdasarkan uraian beberapan batasan tentang media di atas, berikut dikemukakan cirri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu: (1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra; (2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa; (3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio; (4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu kepada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas; (5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komuniksi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran; (6) Media pendidikan digunakan secara masal (missal: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya, modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder); (7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu. Munculnya teknologi komputer dewasa ini bersamaan dengan saat meningkatnya minat para pendidik terhadap kebutuhan akan individualisasi dalam pendidikan. Percobaan-percobaan pengajaran memakai komputer sudah mulai dirintis pada tahun 1950-an dan 1960-an. Dengan melihat perkembangan teknologi, pada umumnya komputer dapat dipandang sebagai alat untuk mempertinggi pelbagai teknologi pengajaran dan pengelolaan pengajaran. Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus sehingga pencapaian hasil belajar bisa optimal. Guru akan melakukan bentukbentuk stimulus yang dipergunakan sebagai media, diantaranya hubungan atau interaksi antar manusia, yaitu realita, gambar bergerak dan gambar diam, tulisan dan suara yang direkam. Namun kebanyak guru masih belum memiliki kemampuan untuk menghadirkan kelima stimulus tersebut dalam program komputer. Format penyajian pesan dan informasi dalam Computer Assisted Instruction (CAT) terdiri atas tutor terprogram, tutor Intelijen, drill and practice, dan simulasi. Tutor terprogram adalah seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dahulu diprogramkan. Secara berurut, seperangkat kecil informasi ditayangkan yang dikuti dengan pertanyaan. Tutorial intelijen bebeda dengan tutorial terprogram karena jawaban komputere terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelijensia artifisial, bukan jawaban-jawaban yang terprogram yang telah disiapkan. Drill and practice digunakan dengan asumsi bahwa konsep, aturan, kaidah, atau prosedur telah diajarka kepada siswa. Program ini menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran menggunakan keterampilan. Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Dawut, Melalui Penggunaan Media Software Cx Programmer 9.3 untuk Meningkatkan... Software CX Programmer 9.3 adalah salah satu perangkat lunak yang dibuat untuk mendesain gambar ladder diagram untuk merancang kontrol PLC dari produk merk Omron,disamping fungsi utamanya itu software ini juga dilengkapi fasilitas simulasi yang sangat penting peranannya yaitu untuk mencoba kerja dari gambar ladder diagram yang telah dibuat sebelum data programnya ditransfer pada PLC. Software ini bekerja di bawah sistem Windows, sehingga software ini mudah dioperasikan. Ada beberapa persyaratan minimum yang harus dipenuhi untuk bisa mengoperasikan CX Programmer secara optimal: komputer IBM PC/AT kompatibel, CPU Pentium IV minimal 2.00MHz, RAM 1 Giga bytes, hard disk dengan ruang kosong kurang lebih 1GB, monitor SVGA de- 145 ngan resolusi 1280 x 800. Ada beberapa menu/ command yang perlu diketahui pada layar CX-Programmer utama, yaitu: Menu/Command File>New File>Open File>Exit View>Toolbar Tool>Option Help Topic Help Content Menu/Command Membuat file baru Membuka file Keluar dari CX-Programmer Menampilkan/menyembunyikan toolbar Mengatur beberapa opsi: Meminta penjelasan menurut topik Meminta penjelasan menurut isi Membuat file baru: Klik File, New untuk membuat file baru. Kotak dialog Change PLC ditampilkan. Cara menjalankan software CX Programmer 9.3. adalah sebagai berikut. (a) Klik tombol Start > Program > OMRON > CX-Programmer > CX- Programmer. Akan tampil Layar CX Programmer sebagai berikut. 146 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 Gambar 1 Layar CX-Programmer Dawut, Melalui Penggunaan Media Software Cx Programmer 9.3 untuk Meningkatkan... Daftar Perintah Menu/ Comand Insert>Contact>Normally Open Insert>Contact>Normally Closed Insert>Vertical>Up Insert>Vertical>Down Insert>Horizontal Insert>Coil>Normally Open Insert>Coil>Normally Closed Insert>Instruction Toolbar Shortcut C / U V O Q I Tujuan penelitian tindakan ini secara praktis adalah untuk meningkatkan prestasi belajar dan frekuensi partisipasi/ keaktifan siswa dalam standar kompetensi (SK) Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali programmable logic controller (PLC) pada kompetensi dasar (KD) merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC pada siswa kelas XII TIT 2 SMKN 3 Boyolangu Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) Karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian diskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu media pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII program keahlian Teknik Instalasi Tenagalistrik SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan denngan teknik ”proporsif random sampling” dengan pengertian bahwa yang diberi kesempatan sebagai sampel adalah siswa kelas XII TIT 2 sebanyak 29 siswa dari jumlah keseluruhan siswa kelas XII progam keahlian Teknik Elektro SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung pelajaran 2013/2014.Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terbagi dalam empat tahap yaitu Planning, Acting, Observating, dan Reflecting. 147 Ada beberapa instrumen yang dipakai dalam penelitian ini sebagai berikut. Guru sebagai peneliti melakukan pengamatan terhadap segala fenomena yang muncul dalam tiap siklus. Kehadiran guru sebagai peneliti tidak diketahui subyek penelitian, karena observasi yang dilakukan adalah observasi partisipan. Penilaian partisipasi siswa dan hasil praktek pengendali PLC dilakukan pada siklus I dan siklus II kemudian dibandingkan hasil nilai yang dicapai siswa. Ada dua jenis data yang didapat dalam penelitian ini, yaitu: (1) Data kualitatif yang berupa hasil observasi kegiatan guru dan sikap keaktifan siswa. (2) Data kuantitatif yang berupa hasil nilai simulasi dan praktek pengendali PLC. Teknik analisa data yang digunakan adalah: (1) Analisa data kualitatif pada saat melakukan refleksi pada tiap siklus penelitian tindakan, (2) Analisa data kuantitatif dari hasil nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah paparan data hasil penelitian kelas yang dilaksanakan peneliti dengan media software CX programmer 9.3.Untuk meningkatkan kompetensi (SK) Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali Programmable Logic Controller (PLC) pada kompetensi dasar (KD) Merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC. 1. Kegiatan Pra Tindakan Pembelajaran SK Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali Programmable Logic Controller (PLC) merupakan standar kompetensi yang penting dalam program keahlian teknik instalasi tenagalistrik, tetapi hasil data yang diperoleh pada tes awal didapatkan hanya 22 siswa yang mendapatkan nilai ≥ KKM (75). Nilai ratarata kelas 75,03 dan prosentase ketuntasan kelas belum sesuai harapan (68,97%).Hal ini disebabkan oleh rendahnya motivasi siswa pada (SK) Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali Programmable Logic 148 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 Controller (PLC) pada (KD) Merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC. Dalam menghadapi permasalahan ini, tentunya sangat diperlukan tindakan yang efektif dan efisien sebagai alternatif pemecahan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, peneliti memandang perlu untuk menggunakan software CX programmer 9.3 sebagai wahana simulasi untuk meningkatkan teknik perencanaan kontrol PLC 2. Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Siklus I. a. Perencanaan (Planning) Tindakan siklus I Berdasarkan hasil temuan pada kegiatan pra tindakan, selanjutnya dilaksanakan tindakan dalam 2 siklus, dan tiap siklus terbagi dalam empat tahap yaitu Planning, Acting, Observating, dan Reflecting. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu 180 menit (4 x 45 menit) tiap pertemuannya. Peneliti merencanakan langkah–langkah tindakan guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menetapkan dan menyusun rancangan pembelajaran melalui simulasi kontrol PLC berbantuan komputer dengan software CX programmer 9.3 sebagai berikut. (1) Menyiapkan RPP berorientasi teknik gambar kontrol PLC berbantuan komputer dengan software CX programmer 9.3, (2) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan, (3) Melakukan penilaian praktek siswa sesuai format penilaian. b. Tindakan (Acting) siklus I Pertemuan ke-1 Berdasar RPP yang telah disusun, maka alur kegiatan dilakukan sebagai berikut. 1) Kegiatan awal (15 menit) Pertemuan pertama siklus I, dilaksanakan pada jam 10.00 hari selasa tanggal 7 Januari 2014 di ruang bengkel listrik SMK 3 Boyolangu Tulungagung. Setelah mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk memulai belajar, guru memberikan appersepsi berupa konsep pendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemudian siswa diberi penjelasan bahwa pembelajaran akan dilaksanakan menggunakan teknik simulasi kontrol PLC berbantuan komputer dengan software CX programmer 9.3. 2) Kegiatan inti ( 155 menit ) Aktivitas guru meliputi hal-hal sebagai berikut. (a) Menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang teknik perencanaan pengendali Pengepakkan barang menggunakan kontrol PLC. (b) Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok masingmasing kelompok beranggotakan 2 orang. (c) Menugaskan siswa untuk merencana ladder diagram pengepakkan barang menggunakan software CX programmer 9.3. (d) Menugaskan siswa untuk mensimulasikan hasil rencana program ladder diagram pengepakkan barang menggunakan software CX programmer 9.3. (e) Guru mengobservasi keaktifan dan menilai hasil kerja siswa pada lembar penilaian. (f) Membimbing siswa dalam menyusun laporan praktek. 3) Kegiatan akhir (10 menit) Guru memberikan ulasan mengenai jalannya praktek siswa agar didapatkan kompetensi yang maksimal. Pada kegiatan ini guru juga memberikan penguatan dan menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya dan pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam penutup. Pertemuan ke-2 Berdasar RPP yang telah disusun, maka alur kegiatan dilakukan sebagai berikut. 1) Kegiatan awal (15 menit) Pertemuan kedua siklus I, dilaksanakan pada jam 10.00 hari selasa tanggal 14 januari 2014 di ruang bengkel listrik SMK 3 Boyolangu Tulungagung. Setelah mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk memulai belajar, guru memberikan appersepsi berupa konsep pendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemudian siswa diberi penjelasan bahwa pembelajaran hari ini adalah praktikum pengendali pengepakan barang pada trainer PLC dasar sesuai Dawut, Melalui Penggunaan Media Software Cx Programmer 9.3 untuk Meningkatkan... gambar rangkaian kontrol yang telah direncanakan dan disimulasikan siswa lewat software CX programmer 9.3 pada minggu yang lalu. 2) Kegiatan inti (155 menit) Aktivitas guru meliputi hal-hal sebagai berikut. (a) Menjelaskan hasil simulasi tentang teknik perencanaan Pengepakkan barang pada minggu lalu dan menunjukkan kelemahan-kelemahan siswa dalam perancangan kontrol PLC. (b) Menugaskan siswa pada kelompoknya untuk melakukan praktek perakitan pengendali PLC sesuai job yang diberikan guru terkait masalah pengepakkan barang menggunakan software CX programmer 9.3. (c) Guru melakukan observasi keaktifan dan menilai hasil kerja siswa pada lembar penilaian (d) Membimbing siswa dalam menyusun laporan praktek 3) Kegiatan akhir (10 menit) Guru memberikan ulasan mengenai jalannya praktek siswa agar didapatkan kompetensi yang maksimal. Pada kegiatan ini guru juga memberikan penguatan dan menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya dan pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam penutup. c. Pengamatan (Observating) Siklus I Meliputi kegiatan observasi terhadap seluruh komponen, terutama partisipasi dan hasil kerja siswa, kemudian mengisi lembar observasi dan catatan lapangan, yang mana observasi ditujukan pada subyek penelitian mengenai hal-hal yang terkait dengan penelitian. Hasil pengamatan pada siklus I masih ditemukan kendala saat proses pembelajaran meliputi. (1) Kegiatan pembelajaran berlangsung belum efektif. (2) Guru dalam menjelaskan cara pengoperasian software CX programmer 9.3 guru kurang detail. (3) Ditemukan beberapa siswa masih kesulitan mengoperasikan software CX programmer 9.3 (4) Ada beberapa siswa yang kurang mempunyai motivasi untuk merancang kontrol rangkaian PLC, hanya menunggu hasil siswa yang lain. (5) Saat melakukan praktek ditemukan beberapa 149 siswa, tidak melakukan urutan kerja sesuai SOP (standar operasional prosedur). (6) Keselamtan kerja masih kurang ditaati oleh beberapa siswa. d. Refleksi Siklus I Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini akan dikatakan berhasil jika memenuhi dua kriteria,keberhasilan proses dan keberhasilan hasil belajar. Hasil prestasi siswa menunjukan bahwa pada siklus I nilai rata-rata kelas 76,32 dan 24 siswa mendapat nilai ≥ KKM (75), 5 siswa mendapat nilai ‹ 75 (belum lulus). Prosentase ketuntasan kelas mencapai 82,75 %, hal ini lebih baik dibanding hasil yang diperoleh pada pra tindakan, rata-rata kelas 75,17 dan 22 siswa mendapat nilai ≥ KKM (75), 7 siswa mendapat nilai ‹ 75 (belum lulus).Prosentase ketuntasan kelas mencapai 75,86 % . Prosentase hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I diperoleh 88,46%,dan prosentase hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I diperoleh 84,09% hasil ini tergolong cukup baik, namun demikian masih perlu ditingkatkan lagi. 3. Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil temuan pada kegiatan siklus I, selanjutnya dilaksanakan tindakan siklus II, dan tiap siklusnya terbagi dalam empat tahap yaitu Planning, Acting, Observating, dan Reflecting . Masingmasing siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, dengan alokasi waktu 180 menit (4 x 45 menit). a. Perencanaan (Planning) Tindakan siklus II Mengacu pada hasil temuan siklus I peneliti berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dalam merencanakan langkahlangkah tindakan guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menetapkan dan menyusun rancangan pembelajaran lebih efektif. Adapun perencanaan pembelajarannya sebagai berikut. (1) Menyiapkan RPP, (2) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan bagi guru, (3) Mempersiapkan lembar observasi 150 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 dan catatan lapangan bagi siswa, (4) Sebelum kegiatan dimulai guru dan toolman bersama-sama melakukan pengecekkan sarana meliputi: seperangkat hardware dan software komputer serta trainer PLC dasar, (5) Siswa dipersiapkan mentalnya untuk lebih terarah pada tuganya agar dapat melakukan aktivitasnya lebih baik dibanding siklus I, (6) Guru lebih meningkatkan lagi bimbingan terhadap siswa yang kurang berhasil (nilai < 75), (7) Guru semakin intensif memberi motivasi pada siswa yang telah berhasil mendapat nilai >75, (8) Membiasakan siswa untuk senantiasa berpikir logis dalam rangka membangun karakter pola pikir saat merancang logika kendali kontrol PLC, (9) Memperingatkan siswa untuk senantiasa bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP), (10) Melakukan penilaian simulasi gambar ladder diagram CX programmer bagi siswa sesuai format penilaian, (11) Melakukan penilaian praktek CX programmer 9.3 pada trainer bagi siswa sesuai format penilaian. b. Tindakan (Acting) Siklus II Pertemuan ke-3 Berdasar RPP yang telah disusun, maka pada pertemuan ini siswa dilatih untuk merancang dan menggambar ladder diagram kontrol pengisian dan pengosongan tendon air. Adapun alur kegiatan dilakukan sebagai berikut. 1) Kegiatan awal (15 menit) Pertemuan pertama siklus II, dilaksanakan pada jam 10.00 hari selasa tanggal 21 Januari 2014 diruang bengkel listrik SMK N 3 Boyolangu Tulungagung. Sebelum siswa masuk lab. Pengendali PLC toolman mempersiapkan sarana hardware dan software yang dibutuhkan. Guru memulai kegiatan awal pelajaran dengan aktivitas mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk memulai belajar, serta memberi ulasan kesulitan/masalah pada kegiatan yang dilakukan siswa pada siklus I meliputi: (a) Teknik penggambaran ladder diagram dengan software CX programme 9.3. (b) Teknik memecahkan masalah (problem solving) pengendali PLC. (c) Memberi motivasi pentingnya aplikasi kontrol PLC di industri. 2) Kegiatan inti ( 155 menit) Aktivitas guru dalam mempersiapkan kondisi siklus II meliputi hal-hal sebagai berikut: (a) Sebelum siswa melakukan aktivitas menggambar ladder diagram terlebih dahulu dipersiapkan mentalnya agar didapatkan hasil yang lebih baik dibanding siklus I. (b) Menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang teknik perencanaan pengendali pengisian dan pengosongan tendon air menggunakan kontrol PLC. (c) Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 2 orang. (d) Menugaskan siswa untuk merencana ladder diagram pengisian dan pengosongan tendon air menggunakan software CX programmer 9.3. (e) Lebih meningkatkan lagi bimbingan terhadap siswa yang kurang berhasil (nilai < 75) pada siklus I. (f) Semakin intensif memberi motivasi pada siswa yang telah berhasil mendapat nilai >75 pada siklus I, (g) Membiasakan siswa untuk senantiasa berpikir logis dalam rangka membangun karakter pola pikir saat merancang logika kendali kontrol PLC. (h) Menugaskan siswa untuk mensimulasikan hasil rencana program ladder diagram pengisian dan pengosongan tendon air menggunakan software CX programmer 9.3, (i) Memperingatkan siswa untuk senantiasa bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP), (j) Guru mengobservasi keaktifan dan menilai hasil kerja siswa pada lembar penilaian, (k) Membimbing siswa dalam menyusun laporan praktek 3) Kegiatan akhir (10 menit) Memberikan ulasan dan penguatan hasil kerja siswa, doa/ penutup Pertemuan ke-4 Berdasar RPP yang telah disusun, maka kegiatan di awali: 1) Kegiatan awal (15 menit) Dawut, Melalui Penggunaan Media Software Cx Programmer 9.3 untuk Meningkatkan... Pertemuan kedua siklus II, dilaksanakan pada jam 10.00 hari selasa 28 Januari 2014 di ruang bengkel listrik SMK 3 Boyolangu Tulungagung. Setelah mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa untuk memulai belajar, guru memberikan appersepsi dan memberi ulasan kegiatan yang dilakukan siswa terkait masalah: a) Hasil simulasi ladder diagram dengan software CX programmer 9.3.minggu lalu b) Kendala siswa terkait teknik pemecahan masalah (problem solving) pengendali PLC. c) Memberi motivasi pentingnya aplikasi kontrol PLC di industri. 2) Kegiatan inti (155 menit) Aktivitas guru dalam mempersiapkan kondisi siklus II meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Sebelum melakukan aktivitas praktek perakitan pengendali PLC terlebih dahulu siswa dipersiapkan mentalnya agar didapatkan hasil yang lebih baik dibanding siklus I. b) Menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang teknik perakitan trainer pengendali PLC dasar pada topik pengendali pengisian dan pengosongan tendon air menggunakan kontrol PLC sesuai job sheet yang diberikan guru. c) Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok masing – masing kelompok beranggotakan 2 orang. d) Menugaskan siswa untuk menggambar ladder diagram pengisian dan pengosongan tendon air menggunakan software CX programmer 9.3 sesuai job sheet. e) Lebih meningkatkan lagi bimbingan terhadap siswa yang kurang berhasil (nilai < 75) pada siklus I. f) Semakin intensif memberi motivasi pada siswa yang telah berhasil mendapat nilai >75 pada siklus I. g) Membiasakan siswa untuk senantiasa berpikir logis dalam rangka membangun 151 karakter pola pikir saat merancang logika kendali kontrol PLC. h) Menugaskan siswa untuk mengoperasikan hasil rencana program ladder diagram pengisian dan pengosongan tendon air menggunakan software CX programmer 9.3 i) Memperingatkan siswa untuk senantiasa bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) j) Guru mengobservasi keaktifan dan menilai hasil kerja siswa pada lembar penilaian k) Membimbing siswa dalam menyusun laporan praktek 3). Kegiatan akhir (10 menit) a) Memberikan ulasan dan penguatan hasil kerja siswa b) Doa/penutup c. Pengamatan (Observating) Siklus II Meliputi kegiatan observasi terhadap seluruh komponen,terutama partisipasi dan hasil kerja siswa, kemudian mengisi lembar observasi dan catatan lapangan, yang mana observasi ditujukan pada subyek penelitian mengenai hal-hal yang terkait dengan penelitian. Hasil pengamatan pada siklus II saat proses pembelajaran meliputi: (1) Kegiatan pembelajaran berlangsung efektif. (2) Dalam menjelaskan cara pengoperasian software CX programmer 9.3 guru sudah lebih detail. (3) Siswa tidak mengalami kesulitan mengoperasikan software CX programmer 9.3. (4) Siswa mempunyai motivasi untuk merancang kontrol rangkaian pengendali PLC, karena tumbuh kesadaran yang kuat bahwa SK Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali Programmable Logic Controller (PLC) merupakan kompetensi yang harus dikuasi untuk bekal kerja di industri. (5) Saat melakukan praktek, siswa sudah melakukan urutan kerja sesuai standar operasional prosedur (SOP), (6) Keselamatan kerja sudah ditaati seluruh siswa. d. Refleksi Siklus II Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini akan dikatakan berhasil jika memenuhi dua kriteria,keberhasilan proses dan ke- 152 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 berhasilan hasil belajar. Hasil prestasi siswa pada siklus II menunjukan bahwa nilai ratarata kelas 77,59, 27 siswa mendapat nilai ≥ KKM (75)dan 2 siswa mendapat nilai< KKM (75). Prosen ketuntasan kelas mencapai 93,10 %, hal ini lebih baik dibanding hasil yang diperoleh pada siklus I, rata-rata kelas 76,92, dengan 24 siswa mendapat nilai ≥ KKM (75) 5 siswa masih belum lulus (<75), dengan prosen ketuntasan kelas mencapai 82,75 %. Berdasar hasil observasi selama kegiatan pra tindakan, siklus I, dan siklus II, maka dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut. (1) Kegiatan guru, dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, dan II diperoleh data pengamatan kegiatan guru dalam tabel sebagai berikut. Tabel 1 Penilaian Kegiatan Guru Pada Tindakan Siklus I, II NO KEGIATAN GURU 1 Data pengamatan yang dilakukan observer SIKLUS I SKOR % 46 SIKLUS II SKOR % 88,46 49 94,23 Data tersebut menjelaskan bahwa pada pembelajaran menggunakan media software CX programmer 9.3 mampu mengoptimalkan peran guru dalam membimbing belajar siswa untuk mencapai tujuan. (2) Partisipasi Keaktifan Siswa, dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, dan II diperoleh data pengamatan kegiatan siswa dalam tabel sebagaiberikut. Tabel 2 Penilaian Kegiatan Guru Pada Tindakan Siklus I, II NO 1 KEGIATAN SISWA Data pengamatan yang dilakukan observer SIKLUS I SKOR % 37 84,09 SIKLUS II SKOR % 41 93,18 Data tersebut menjelaskan bahwa pada pembelajaran menggunakan media software CX programmer 9.3 mampu mengoptimalkan peran guru dalam membimbing belajar siswa untuk mencapai tujuan. (3) Prestasi belajar siswa. Tabel 3 Peningkatan Prestasi Belajar, Pada Pra Tindakan, Tindakan Siklus I & II NO 1 2 3 TAHAP Pra tindakan Siklus I Siklus II RERATA KELAS PROSEN KETUNTASAN KELAS 75,03 68,97 % 76,92 77,59 82,75 % 93,10 % Data dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa perolehan data pada tahap sebelum dan sesudah diberi tindakan mengalami kenaikan yang positif. Hasil pada tahap pratindakan, siklus I,dan siklus II menunjukkan ketuntasan kelas mengalami kenaikan positif ditandai semakin sedikit siswa belum tuntas, sedang nilai rata-rata kelas ada peningkatan bagus dari tahap pra tindakan, siklus I, dan II, namun masih memungkinkan untuk terus dioptimalkan. Keseluruhan data yang berhasil dikumpulkan menunjukan efektifitas dan efisiensi dari penggunaan media software CX programmer 9.3 dalam meningkatkan partisipasi keaktifan dan meningkatkan prestasi siswa kompetensi teknik perencanaan pengendali PLC pada kompetensi dasar (KD) merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC tidak terbantahkan. PENUTUP Kesimpulan Penerapan pengajaran menggunakan media CX programmer 9.3 terbukti efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada kompetensi dasar (KD) merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC, ditunjukkan dengan peningkatan persentase hasil pengamatan kegiatan guru dari 88,46% pada siklus I menjadi 94,23% pada siklus II dan hasil pengamatan partisipasi keaktifan siswa dari 84,09 % pada siklus I menjadi 93,18% pada siklus II. Pembelajaran dengan menggunakan media CX programmer 9.3 memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu pra tindakan (68,97%), siklus I (82,75%), siklus II (93,10%), sedangkan rerata nilai pada pra tindakan (75,03), siklus I (76,92), siklus II (77,59). Pembelajaran dengan menggunakan media CX programmer 9.3 dapat berpengaruh positif terhadap minat , perhatian dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran Dawut, Melalui Penggunaan Media Software Cx Programmer 9.3 untuk Meningkatkan... kompetensi dasar (KD) merencana rangkaian aplikasi kontrol PLC. Pembelajaran dengan media CX programmer 9.3 dapat menumbuhkan sikap kompetitif antar siswa saat menganalisa diskripsi soal untuk dituangkan dalam gambar ladder diagram. Saran Untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media CX programmer 153 9.3 memerlukan persiapan dan kemampuan mengoperasikan komputer serta mampu melakukan inovasi cara penyampaian pembelajaran dengan baik agar diperoleh hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu diadakan penelitian lebih lanjut dalam waktu yang lebih lama misalnya triwulan atau satu semester karena siswa perlu waktu untuk bisa menyesuaikan diri dengan pembelajaran berbasis ICT. DAFTAR RUJUKAN Achsin, A. 1986. Media Pendidikan dalam kegiatan belajar Mengajar. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang Ahmat, Nyoto. 2009. Teknik Melaporkan Hasil Penelitian. Disajikan Dalam Diklat Penyusunan PTK SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung. Anderson, R., H. 1983. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas di Universitas Terbuka Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran (Ed- Revisi- cetakan17). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan MN. Sujatmoko. 2000. Dasar-Dasar Control Component dan Sysmac. Jakarta: Departement Manufacturing Engineering PT Omron Manufacturing of Indonesia OMRON Industrial Automation Global: www.ia.omron.com Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta Daryanto. 2012. Media Pembelajaran (EdRevisi -Cetakan II). Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera Suyanto,dkk. 2005. Pengoperasian Mesin Produksi Dengan Kendali PLC. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka. Usman, Uzer, dkk. 2000. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta Webster, Merriam. 1983. Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary. New York: Merriam Webster Inc Evi Nur Apriany,dkk. 2005. Operasi Dasar PLC. Jakarta: Direktorat