PERANCANGAN DAN PEMBUATAN OTOMASI STARTING GENERATOR 3 FASA SEBAGAI BACK UP TEGANGAN SAAT KEADAAN DARURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT 89C51 Oleh: RUSDIANA ( 04530045 ) Electrical Engineering Dibuat: 2007-04-24 , dengan 3 file(s). Keywords: MIKROKONTROLER AT89C51 Energi listrik merupakan salah satu energi yang berperan penting dalam berbagai segi kehidupan manusia. Kontinuitas pelayanan energi listrik sangat diperlukan antara lain pada bidang industri, rumah sakit, sistem komunikasi dan perbankan. Apabila terjadi gangguan yang menimbulkan terputusnya aliran listrik dari sumber utama (PLN), maka beban harus segera dialihkan ke sumber cadangan misalnya genset (generator set). Gangguan-gangguan yang sering terjadi antara lain disebabkan adanya arus hubung singkat antar fasa, hubung singkat antara fasa dengan nol, terputusnya saluran dengan jaringan utama (pemadaman dari PLN), terjadinya over load dan gangguangangguan lainnya. Gangguan-gangguan tersebut menyebabkan suplai tegangan ke beban terputus. Kerugian yang ditimbulkan akibat terputusnya aliran listrik antara lain terhentinya proses produksi pada industri, terganggunya perawatan pasien di rumah sakit, terganggunya kelancaran aktivitas perbankan dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan suatu alat yang mampu menjaga kontinuitas penyaluran energi listrik yang menuju ke beban sehingga pemutusan atau pemadaman sistem dapat dicegah. 1 Penggunaan yang terpenting dari unit terpadu ini adalah untuk tempat- tempat yang listrik PLN-nya sering padam dan membutuhkan secara cepat ‘listrik pengganti’, dan unit ini dalam waktu ± 8 detik (saat kondisi tegangan genset stabil) sudah bisa menghasilkan listrik dari genset. Sampai sekarang unit ini di Indonesia belum diperdagangkan secara umum tetapi hanya berupa pesanan, dan yang banyak diperdagangkan hanyalah manualnya saja. Pada umumnya PLC dan timer relai digunakan sebagai pengendali sistem atau yang dikenal dengan istilah AMF (Automatic Main’s Failure). Sebagaimana diketahui bahwa harga PLC sangat mahal, karena itu diperlukan piranti pengganti yang murah, ekonomis namun handal yang dapat menggantikan peran PLC sebagai pengendali, yaitu mikrokontroller.