Desak-Penerapan Teori Belajar Gagne Berbasis Inquiring Minds

advertisement
PENERAPAN TEORI BELAJAR GAGNE BERBASIS INQUIRING MINDS WHAT TO
KNOW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 2 TANJUNG TAHUN PELAJARAN
2013/2014
Desak Putu Aprilia Sukrini1, I Ketut Sukarma2, Puji Lestari3
1
Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika IKIP Mataram
2,3
Staf Pengajar Jurusan Pend. Matematika IKIP Mataram
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah teori belajar
Gagne berbasis inquiring minds what to know dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi pokok garis dan sudut siswa kelas VIIA SMP Negeri 2
Tanjung. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus
yang memuat tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Tanjung yang terdiri dari 30 orang
siswa. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar yang diberikan
setiap akhir siklus belajar mengajar dan lembar observasi untuk memperoleh gambaran
langsung tentang kegiatan belajar matematika melalui pembelajaran teori belajar Gagne
berbasis inquiring minds what to know. Data yang didapatkan, dianalisi dengan
menggunakan ketuntasan belajar. Sebagai indikator penelitian adalah adanya
peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa serta ketuntasan klasikalnya ≥ 75%. Dari
hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan ketuntasan klasikal pada siklus I,
dengan persentase ketuntasan 76,6%. Pada siklus II, persentase ketuntasan klasikalnya
sebesar 86,7%. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dan
kedua sebesar 3,1 dan 3,4 dengan kategori aktif. Dan pada siklus II aktivitas siswa pada
pertemuan pertama dan kedua sebesar 3,5 dan 3,76 dengan kategori aktif. Nilai ini telah
memenuhi kriteria sesuai dengan indikator penelitian yaitu adanya peningkatan nilai dan
ketuntasan klasikal hasil belajar siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan
menerapkan langkah-langkah pembelajaran teori belajar Gagne berbasis inquiring
minds what to know dalam proses belajar mengajar, dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung tahun pelajaran 2013/2014.
Kata kunci: Penerapan Teori Belajar Gagne Berbasis Inquiring Minds What To
Know, Aktivitas dan Hasil Belajar.
THE IMPLEMENTATION OF GAGNE LEARNING TEHORIES BASED
INQUIRING MINDS WHAT TO KNOW TO INCREASE STUDENTS’
ACTIVITIES AND ACHIEVEMENT IN LEARNING AT VII
CLASS OF SMPN 2 TANJUNG IN ACADEMIC YEARS
2013/2014.
ABSTRACT
The research aimed in increasing students’ activities and achievement in learning by
implementing Gagne learning theories based Inquiry minds what to know in main
material line and angles at VII class of SMPN 2 Tanjung in academic year 2013/2014.
The research used classroom action research with two cycles. Each cycle consist of
planning, acting, observing and reflecting. The data gathering used test that was given
in the end of the cycle and observation seat that was used to know the general condition
about mathematic teaching learning process at the class. The data wan analyzed by
using qualitative and quantitative approach. The subject the research was students VIIA
class of SMPN 2 Tanjung in academic year 2013/2014 with total number of the subject
30 students. The standard indicators was used in this research with classical
completeness ≥75%. Based on the data analysis was gotten that there was increasing
students’ classical completeness form first cycle to the second cycle 76,6% to 86,7%.
The average score of the students’ either were increasing from first to the second cycle
with score values 3,1 and 3,4 and in the second 3,5 and 3,76 with active and very active
categories. It means that, the result of the research was fulfilled the standard indicators
of the research. Therefore, it took conclusion that the implementation of Gagne learning
theories based Inquiry minds what to know can increase students’ activities and
achievement in learning at learning at VII class of SMPN 2 Tanjung in academic year
2013/2014.
Key Words: Gagne Learning Tehories Based Inquiry Minds What to Know and
Activities and Achievement.
Latar Belakang
Suatu bangsa akan dipandang sebagai bangsa yang maju apabila mutu pendidikan
suatu bangsa telah maju pula. Dalam hal ini, khususnya guru sebagai tenaga pendidik
mempunyai peran dan tanggung jawab untuk menyiapkan peserta didik yang dapat
bersaing di era globalisasi sekarang maupun yang akan datang namun pada
kenyataannya, dunia pendidikan di indonesia masih sangat jauh tetinggal dengan
negara-negara lainnya. Salah satu penyebab yang mendasar dari rendahnya kualitas
pendidikan adalah guru yang terkadang menyajikan materi pembelajaran dengan cara
yang membosankan serta kurangnya minat dan perhatian siswa dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pelajaran matematika yang dianggap sulit
dan membosankan oleh sebagian besar siswa. Sesuai dengan yang dikemukakan
Slameto (2010), guru seharusnya dapat memilih teknik-teknik dan pendekatan tertentu
dalam menyampaikan materi pelajarannya sehingga minat, aktivitas dan kualitas proses
belajar meningkat sehingga hasil belajar siswa juga meningkat.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dilaksanakan observasi awal di SMP
Negeri 2 Tanjung untuk memperkuat kenyataan adanya permasalahan yang terjadi
dalam dunia pendidikan. Hasil observasi awal yang diperoleh berupa hasil belajar siswa
kelas VII yang ditunjukkan pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 : Rekapitulasi Nilai Semester Matematika Kelas VII Semester I SMP Negeri
2 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jumlah Jumlah Siswa
Ketuntasan
KKM
Siswa
Tuntas
Klasikal (%)
1.
VII A
30
11
36,67%
2.
VII B
32
18
56,25%
70
3.
VII C
32
18
56,25%
4.
VII D
30
12
40%
(Sumber Data : Arsip Guru Matematika Kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung).
No
Kelas
Dari Data Tabel 1.1 diatas terlihat bahwa nilai semester I siswa kelas VII secara
klasikal masih terbilang rendah, sebab ketuntasan secara klasikalnya masih dibawah
75%. Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika kelas VII, salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah
kurangnya aktivitas belajar siswa seperti kurangnya perhatian siswa dan banyak siswa
yang malu bertanya mengenai materi yang sedang diajarkan. Secara langsung hal ini
dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas belajar siswa yang mengakibatkan
rendahnya hasil belajar siswa dan pada akhirnya bermuara pada prestasi belajar siswa
yang rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut guru dituntut agar lebih meningkatkan kualitas
pembelajaran yang mengupayakan agar siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mencari dan memilih serta menerapkan
model pembelajaran yang tepat dan lebih memperhatikan siswanya terutama siswa yang
sulit memahami pelajaran.
Dari uraian diatas, maka peneliti melaksanakan penelitian untuk memperbaiki
kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Adapun judul
penelitian yang telah dilaksanakan adalah “Penerapan Teori Belajar Gagne Berbasis
Inquiring Minds What To Know untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
pada Materi Pokok Garis dan Sudut Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Tanjung Tahun
Pelajaran 2013/2014”.
Kajian Literatur
Menurut Gagne dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk
diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan
informasi terjadi interaksi antara kondisi internal dan eksternal individu. Kondisi
internal adalah keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil
belajar dan proses kognitif didalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran
(Suyono, 2011:92).
Menurut Suyono (2011: 92-93) teori Gagne tentang pembelajaran terdiri dari tiga
prinsip, yaitu syarat-syarat pembelajaran (conditions of learning), sembilan peristiwa
pembelajaran (nine events of instructions), dan taksonomi hasil belajar (taxonomy of
learning outcomens). Sedangkan Inquiring Minds What To Know merupakan salah satu
teknik belajar aktif yang menstimulasi rasa ingin tahu siswa dengan mendorong mereka
untuk memikirkan sebuah topik atau pertanyaan. Siswa cenderung mengingat sesuatu
pengetahuan tentang materi pelajaran yang belum pernah dibahas sebelumnya jika
mereka dilibatkan sejak awal dalam pengalaman belajar satu kelas penuh (Silberman,
2011:119).
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran Teori Belajar Gagne Berbasis Inquiring
Minds What To Know dalam proses belajar mengajar menurut Suyono (2011: 92-93)
dan Silberman (2011: 119-120) yaitu: 1) Memberikan perhatian, 2) Memberi tahu siswa
tentang tujuan pembelajaran, kemudian mengajukan pertanyaan yang dapat
menstimulasi keingintahuan tentang mata pelajaran yang hendak dibahas, 3) Dibangun
atas pengetahuan yang telah lalu dan doronglah siswa untuk berpikir dan membuat
dugaan umum. Gunaka frase semisal, “Coba tebak” atau “Coba jawab”, 4) Jangan buruburu memberikan tanggapan, tunggu sampai beberapa. Tampung dulu semua dugaan
siswa baru kemudian Anda bahas tentang pertanyaan yang Anda berikan. Setelah itu
Anda menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan, 5) Memberikan panduan belajar,
bantulah siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik pada saat pembelajaran
berlangsung, 6) Menampilkan kinerja, mintalah para siswa mengerjakan apa-apa yang
baru dipelajari, 7) Memberikan umpan balik, beritahu siswa kinerjanya masing-masing,
8) Menilai kinerja, nilailah siswa tentang pengetahuannya mengenai topik
pembelajaran, 9) Meningkatkan retensi/ingatan dan transfer pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran siswa harus menunjukkan adanya aktivitas atau
kegiatan belajar, karena tanpa adanya aktivitas yang dilakukan oleh siswa saat proses
pembelajaran maka tidak akan terlihat bahwa materi pelajaran yang telah diberikan bisa
dimengerti dan diingat oleh siswa. Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran guru
perlu menimbulkan aktivitas dalam berpikir maupun berbuat (Slameto, 2010:36).
Sebab, apabila siswa mampu memperihatkan respons terhadap apa yang dipelajarinya
yakni berupa kegiatan atau aktivitas dalam belajar maka siswa dapat memahami,
mengerti, dan mengingat apa yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, individu yang
telah menyelesaikan aktivitas belajar dan sebagian besar kesannya tetap setia dalam
otak dan sewaktu-waktu bila dipelukan kesan itu akan muncul ke alam sadar, maka
individu itu bisa dikatakan telah mampu menyelami hakikat dari aktivitas belajar
(Djamarah, 2012:22).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan
harapan terjadi perubahan dalam diri siswa yang akan mempengaruhi pola pikir
individu dalam berbuat dan bertindak. Hasil belajar dalam penelitian ini, dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa atau tingkat penguasaan kognitif siswa terhadap
materi pelajaran matematika setelah mengalami proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Hasil belajar
merupakan salah satu faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran. Hasil belajar salah satunya dapat dilihat dari aktivitas belajar yang
dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian apabila siswa tidak
dapat menunjukkan aktivitas sebagai hasil dari kegiatan belajar yang telah dilakukannya
maka hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebab permasalahan
yang ditemukan dan yang akan diteliti di SMP Negeri 2 Tanjung adalah aktivitas dan
hasil belajar siswa yang masih rendah. Dimana tujuan dari PTK adalah untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dikelas baik aktivitas siswa, hasil belajar, prestasi
dan yang lainnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2009:3). Adapun pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan
kuantitatif.
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tanjung Jln. Murangga Dusun
Cupek, Desa Sigar Penjalin, Tanjung Kabupaten Lombok Utara, dengan subyek
penelitian adalah siswa kelas VII A semester II (Genap) Tahun Pelajaran
2013/2014.Teknik pengumpulan data dalam PTK umumnya terdiri dari dua jenis data
yaitu kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan perubahan yang
terjadi, baik perubahan kinerja guru, siswa dan suasana kelas (Kunandar, 2011:123).
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa
diperoleh dengan cara memberikan tes evaluasi belajar siswa yang dilakukan setiap
akhir siklus. Data tentang situasi belajar mengajar berupa aktivitas siswa dan kegiatan
guru diperoleh dari lembar observasi yang dilaksanakan setiap proses belajar mengajar.
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran (Widoyoko,
2012:51). Adapun instumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pedoman Observasi, Tes hasil belajar, Pedoman Wawanca.
Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, data tentang kegiatan guru dan aktivitas belajar siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi sedangkan
data tentang hasil belajar siswa diperoleh melalui tes evaluasi yang diberikan tiap akhir
siklus. Data-data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan metode yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun hasil penelitian yang diperoleh tiap siklus adalah sebagai berikut :
Hasil Penelitian Siklus I
Tabel 4.1 Analisis hasil observasi kegiatan guru siklus I
Pertemuan
Hasil Observasi Kegiatan Guru
1
2
Banyak Indikator
9
9
Banyak Deskriptor
27
27
Total Keterlaksanaan Indikator
21
23
Rata-rata Skor Kegiatan Guru Siklus I
22
Kategori
Sangat baik
Tabel 4.2 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I
Pertemuan
Hail Observasi Aktivitas Belajar Siswa
1
2
Banyak Indikator
9
9
Banyak Deskriptor
27
27
Total Skor
447
459
Rata-rata Keterlaksanaan Indikator
15,96
17
Rata-rata skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
16,48
Kategori
Aktif
Tabel 4.3 Hasil tes evaluasi belajar siswa siklus I
Hasil analisis tes evaluasi hasil belajar siklus I
Jumlah siswa seluruhnya
Jumlah siswa yang hadir
Jumlah siswa yang tidak hadir
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang tidak tuntas
Nilai rata-rata siswa
Presentase ketuntasan klasikal
28 orang
28 orang
24 orang
4 orang
79,29
85,71%
Hasil penelitian siklus I selanjutnya di refleksi yang dilakukan pada akhir siklus.
Pada tahap ini peneliti mengkaji hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan siklus
I. Pada siklus I aktivitas belajar siswa berkategori aktif dan hasil belajar siswa juga
mencapai indikator pencapaian yang telah ditentukan sebelumnya. Tetapi peneliti tidak
menghentikan penelitiannya dan tetap melanjutkan ke siklus selanjutnya, sebab
penelitian tindakan kelas minimal dilaksanakan dalam dua siklus. Selain itu, peneliti
melanjutkan ke siklus selanjutnya untuk memperkuat hasil penelitian yang telah
diperoleh sebelumnya dan digunakan sebagai perbandingan untuk mengetahui apakah
meningkatnya hasil belajar siswa memang benar dari penerapan teori belajar Gagne
berbasis Inquiring Minds What To Know atau bisa saja dipengaruhi oleh kesukaran atau
kemudahan materi maupun soal yang diberikan guru. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan Arikunto (2006: 23) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan harus
dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan.Pada siklus II
langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan sama seperti siklus I. Hanya saja
ada sedikit perbaikan yang diberikan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat
pada siklus I serta untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Hasil Penelitian Siklus II
Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II
Pertemuan
Hasil Observasi Kegiatan Guru
1
2
Jumlah Skor
31,3
33,8
Banyak Indikator
9
9
Banyak Deskriptor
27
27
Rata-Rata Skor
3,5
3,76
Rata-rata Skor Aktivitas Siswa Siklus II
3,63
Kategori
Aktif
Tabel 4.5 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II
Pertemuan
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
1
2
Jumlah Skor
30
30
Banyak Indikator
9
9
Banyak Deskriptor
27
27
Rata-rata Skor
3,3
3,3
Rata-rata skor kegiatan Guru Siklus II
3,3
Kategori
Sangat Baik
Tabel 4.6 Hasil tes evaluasi belajar siswa siklus II
Hasil analisis tes evaluasi hasil belajar siklus II
Jumlah siswa seluruhnya
Jumlah siswa yang hadir
30 orang
30 orang
Jumlah siswa yang tidak hadir
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang tidak tuntas
Nilai rata-rata siswa
Presentase ketuntasan klasikal
26 orang
4 orang
78,42
86,7%
Hasil penelitian siklus II selanjutnya di refleksi. Refleksi ini digunakan sebagai
dasar untuk menentukan apakah penelitian dilanjutkan atau dihentikan. Sebagai acuan
dalam refleksi ini adalah hasil evaluasi belajar siswa, hasil observasi aktivitas belajar
siswa serta hasil observasi kegiatan guru. Setelah dianalisis, hasil observasi aktivitas
belajar siswa telah mencapai kategori atau target minimal yang telah ditentukan yakni
berkategori aktif dan mengalami peningkatan pada siklus II. Begitu pula hasil evaluasi
belajar siswa pada siklus II telah mencapai hasil yang diharapkan yakni mencapai
ketuntasan klasikal 86,7%. Maka, hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II telah
mencapai hasil yang diharapkan dan mengalami peningkatan dari siklus I. Sehingga,
penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, hal-hal yang dapat dilihat oleh
observer dan peneliti pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung adalah Siswa
bertanya kepada guru tentang materi atau contoh soal yang telah diberikan, Siswa
menanggapi komentar guru maupun teman-temannya, Guru bertanya tentang soal-soal
yang sulit siswa pahami pada saat mengerjakan soal latihan dan Siswa mengerjakan
jawaban kedepan kelas, pada saat guru meminta maupun keinginan dari siswa itu
sendiri.
Dari data hasil penelitian aktivitas belajar siswa diperoleh rata-rata aktivitas
belajar siswa siklus I adalah 3,25 yang tergolong dalam kategori aktif. Dari data
evaluasi belajar yang diperoleh pada siklus I ketuntasan klasikalnya sebesar 76,6%,
lebih besar dari indikator pencapaiannya yaitu ≥75%. Walaupun indikator pencapaian
sudah tercapai, peneliti tetap melanjutkan ke siklus II untuk melihat perbandingan dan
peningkatan antara siklus I dan siklus II. Kekurangan pada siklus I akan diperbaiki
sebelum melanjutkan kesiklus II.
Dengan berbagai perbaikan yang dilakukan oleh peneliti dan observer sehingga
aktivitas belajar siswa belajar pada siklus II mengalami peningkatan dari 3,25 menjadi
3,63 yang kategorinya tetap berkategori aktif dari interval yang telah ditentukan.
Dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa pada siklus II sehingga evaluasi belajar
siswa ikut mengalami peningkatan. Hasil evaluasi belajar siklus II diperoleh ketuntasan
klasikal sebesar 86,7% yang pada siklus I hanya 76,6% .
Dengan memperhatikan proses serta langkah-langkah pembelajaran dan hasil
evaluasi yang diperoleh terbukti bahwa penerapan teori belajar Gagne berbasis
inquiring minds what to know dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas VIIA SMP Negeri 2 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014.
Kesimpulan
Adapun langkah-langkah dari teori belajar Gagne berbasis Inquiring Minds What
To Know yang telah diterapkan dan dilaksanakan pada proses belajar mengajar dikelas
VIIA SMP Negeri 2 Tanjung adalah memberikan perhatian, memberi tahu siswa
tentang tujuan pembelajaran, kemudian mengajukan pertanyaan yang dapat
menstimulasi keingintahuan tentang materi yang akan dibahas. Mendorong siswa untuk
berpikir dan membuat dugaan umum seperti menggunakan frase semisal, “Coba tebak”
atau “Coba jawab”. Jangan buru-buru memberikan tanggapan, tunggu sampai beberapa
jawaban terkumpul setelah itu baru dibahas. Kemudian guru menyajikan pembelajaran
sebagai rangsangan dan memberikan panduan belajar. Meminta para siswa mengerjakan
latihan yang ada di LKS dan membimbing siswa sampai siswa tersebut paham terhadap
soal yang diberika, setelah itu guru menilai hasil kerja siswa yang telah dikerjakan serta
meningkatkan retensi/ingatan seperti sebelum pulang guru bertanya tentang materi yang
sudah didapat dan memberikan latihan untuk dikerjakan dirumah.
Dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran tersebut didapat aktivitas
siswa mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya 3,25 menjadi 3,63 pada siklus II
yang berkategori aktif dari interval yang telah ditentukan. Dengan meningkatnya
aktivitas belajar siswa pada siklus II sehingga hasil evaluasi siklus II juga mengalami
peningkatan yaitu ketuntasan klasikalnya pada siklus I hanya76,6% meningkat menjadi
86,7%, dimana hasil tersebut lebih besar dari indikator pencapaian yaitu ≥75%.
Sehingga dapat disimpulkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP
Negeri 2 Tanjung meningkat dengan menerapkan proses/langkah-langkah pembelajaran
dari Teori belajar Gagne berbasis Inquiring Minds What To Know.
Referensi
Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Aqib, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama.
Djmarah. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Silberman, M. 2011. Learning. Bandung: Nusamedia.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suyono. 2011. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Widoyoko, W. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Download