PENERAPAN TEORI BELAJAR GAGNE BERBASIS INQUIRING MINDS WHAT TO KNOW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Desak Putu Aprilia Sukrini1, I Ketut Sukarma2, Puji Lestari3 1 Mahasiswa Jurusan Pend. Matematika IKIP Mataram 2,3 Staf Pengajar Jurusan Pend. Matematika IKIP Mataram e-mail: [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah teori belajar Gagne berbasis inquiring minds what to know dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok garis dan sudut siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Tanjung. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yang memuat tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Tanjung yang terdiri dari 30 orang siswa. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir siklus belajar mengajar dan lembar observasi untuk memperoleh gambaran langsung tentang kegiatan belajar matematika melalui pembelajaran teori belajar Gagne berbasis inquiring minds what to know. Data yang didapatkan, dianalisi dengan menggunakan ketuntasan belajar. Sebagai indikator penelitian adalah adanya peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa serta ketuntasan klasikalnya ≥ 75%. Dari hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan ketuntasan klasikal pada siklus I, dengan persentase ketuntasan 76,6%. Pada siklus II, persentase ketuntasan klasikalnya sebesar 86,7%. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dan kedua sebesar 3,1 dan 3,4 dengan kategori aktif. Dan pada siklus II aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan kedua sebesar 3,5 dan 3,76 dengan kategori aktif. Nilai ini telah memenuhi kriteria sesuai dengan indikator penelitian yaitu adanya peningkatan nilai dan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran teori belajar Gagne berbasis inquiring minds what to know dalam proses belajar mengajar, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci: Penerapan Teori Belajar Gagne Berbasis Inquiring Minds What To Know, Aktivitas dan Hasil Belajar. THE IMPLEMENTATION OF GAGNE LEARNING TEHORIES BASED INQUIRING MINDS WHAT TO KNOW TO INCREASE STUDENTS’ ACTIVITIES AND ACHIEVEMENT IN LEARNING AT VII CLASS OF SMPN 2 TANJUNG IN ACADEMIC YEARS 2013/2014. ABSTRACT The research aimed in increasing students’ activities and achievement in learning by implementing Gagne learning theories based Inquiry minds what to know in main material line and angles at VII class of SMPN 2 Tanjung in academic year 2013/2014. The research used classroom action research with two cycles. Each cycle consist of planning, acting, observing and reflecting. The data gathering used test that was given in the end of the cycle and observation seat that was used to know the general condition about mathematic teaching learning process at the class. The data wan analyzed by using qualitative and quantitative approach. The subject the research was students VIIA class of SMPN 2 Tanjung in academic year 2013/2014 with total number of the subject 30 students. The standard indicators was used in this research with classical completeness ≥75%. Based on the data analysis was gotten that there was increasing students’ classical completeness form first cycle to the second cycle 76,6% to 86,7%. The average score of the students’ either were increasing from first to the second cycle with score values 3,1 and 3,4 and in the second 3,5 and 3,76 with active and very active categories. It means that, the result of the research was fulfilled the standard indicators of the research. Therefore, it took conclusion that the implementation of Gagne learning theories based Inquiry minds what to know can increase students’ activities and achievement in learning at learning at VII class of SMPN 2 Tanjung in academic year 2013/2014. Key Words: Gagne Learning Tehories Based Inquiry Minds What to Know and Activities and Achievement. Latar Belakang Suatu bangsa akan dipandang sebagai bangsa yang maju apabila mutu pendidikan suatu bangsa telah maju pula. Dalam hal ini, khususnya guru sebagai tenaga pendidik mempunyai peran dan tanggung jawab untuk menyiapkan peserta didik yang dapat bersaing di era globalisasi sekarang maupun yang akan datang namun pada kenyataannya, dunia pendidikan di indonesia masih sangat jauh tetinggal dengan negara-negara lainnya. Salah satu penyebab yang mendasar dari rendahnya kualitas pendidikan adalah guru yang terkadang menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang membosankan serta kurangnya minat dan perhatian siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pelajaran matematika yang dianggap sulit dan membosankan oleh sebagian besar siswa. Sesuai dengan yang dikemukakan Slameto (2010), guru seharusnya dapat memilih teknik-teknik dan pendekatan tertentu dalam menyampaikan materi pelajarannya sehingga minat, aktivitas dan kualitas proses belajar meningkat sehingga hasil belajar siswa juga meningkat. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dilaksanakan observasi awal di SMP Negeri 2 Tanjung untuk memperkuat kenyataan adanya permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Hasil observasi awal yang diperoleh berupa hasil belajar siswa kelas VII yang ditunjukkan pada tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 : Rekapitulasi Nilai Semester Matematika Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jumlah Jumlah Siswa Ketuntasan KKM Siswa Tuntas Klasikal (%) 1. VII A 30 11 36,67% 2. VII B 32 18 56,25% 70 3. VII C 32 18 56,25% 4. VII D 30 12 40% (Sumber Data : Arsip Guru Matematika Kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung). No Kelas Dari Data Tabel 1.1 diatas terlihat bahwa nilai semester I siswa kelas VII secara klasikal masih terbilang rendah, sebab ketuntasan secara klasikalnya masih dibawah 75%. Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII, salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya aktivitas belajar siswa seperti kurangnya perhatian siswa dan banyak siswa yang malu bertanya mengenai materi yang sedang diajarkan. Secara langsung hal ini dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas belajar siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa dan pada akhirnya bermuara pada prestasi belajar siswa yang rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut guru dituntut agar lebih meningkatkan kualitas pembelajaran yang mengupayakan agar siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mencari dan memilih serta menerapkan model pembelajaran yang tepat dan lebih memperhatikan siswanya terutama siswa yang sulit memahami pelajaran. Dari uraian diatas, maka peneliti melaksanakan penelitian untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Adapun judul penelitian yang telah dilaksanakan adalah “Penerapan Teori Belajar Gagne Berbasis Inquiring Minds What To Know untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Garis dan Sudut Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014”. Kajian Literatur Menurut Gagne dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal dan eksternal individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif didalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran (Suyono, 2011:92). Menurut Suyono (2011: 92-93) teori Gagne tentang pembelajaran terdiri dari tiga prinsip, yaitu syarat-syarat pembelajaran (conditions of learning), sembilan peristiwa pembelajaran (nine events of instructions), dan taksonomi hasil belajar (taxonomy of learning outcomens). Sedangkan Inquiring Minds What To Know merupakan salah satu teknik belajar aktif yang menstimulasi rasa ingin tahu siswa dengan mendorong mereka untuk memikirkan sebuah topik atau pertanyaan. Siswa cenderung mengingat sesuatu pengetahuan tentang materi pelajaran yang belum pernah dibahas sebelumnya jika mereka dilibatkan sejak awal dalam pengalaman belajar satu kelas penuh (Silberman, 2011:119). Berikut ini langkah-langkah pembelajaran Teori Belajar Gagne Berbasis Inquiring Minds What To Know dalam proses belajar mengajar menurut Suyono (2011: 92-93) dan Silberman (2011: 119-120) yaitu: 1) Memberikan perhatian, 2) Memberi tahu siswa tentang tujuan pembelajaran, kemudian mengajukan pertanyaan yang dapat menstimulasi keingintahuan tentang mata pelajaran yang hendak dibahas, 3) Dibangun atas pengetahuan yang telah lalu dan doronglah siswa untuk berpikir dan membuat dugaan umum. Gunaka frase semisal, “Coba tebak” atau “Coba jawab”, 4) Jangan buruburu memberikan tanggapan, tunggu sampai beberapa. Tampung dulu semua dugaan siswa baru kemudian Anda bahas tentang pertanyaan yang Anda berikan. Setelah itu Anda menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan, 5) Memberikan panduan belajar, bantulah siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik pada saat pembelajaran berlangsung, 6) Menampilkan kinerja, mintalah para siswa mengerjakan apa-apa yang baru dipelajari, 7) Memberikan umpan balik, beritahu siswa kinerjanya masing-masing, 8) Menilai kinerja, nilailah siswa tentang pengetahuannya mengenai topik pembelajaran, 9) Meningkatkan retensi/ingatan dan transfer pengetahuan. Dalam proses pembelajaran siswa harus menunjukkan adanya aktivitas atau kegiatan belajar, karena tanpa adanya aktivitas yang dilakukan oleh siswa saat proses pembelajaran maka tidak akan terlihat bahwa materi pelajaran yang telah diberikan bisa dimengerti dan diingat oleh siswa. Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran guru perlu menimbulkan aktivitas dalam berpikir maupun berbuat (Slameto, 2010:36). Sebab, apabila siswa mampu memperihatkan respons terhadap apa yang dipelajarinya yakni berupa kegiatan atau aktivitas dalam belajar maka siswa dapat memahami, mengerti, dan mengingat apa yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, individu yang telah menyelesaikan aktivitas belajar dan sebagian besar kesannya tetap setia dalam otak dan sewaktu-waktu bila dipelukan kesan itu akan muncul ke alam sadar, maka individu itu bisa dikatakan telah mampu menyelami hakikat dari aktivitas belajar (Djamarah, 2012:22). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan harapan terjadi perubahan dalam diri siswa yang akan mempengaruhi pola pikir individu dalam berbuat dan bertindak. Hasil belajar dalam penelitian ini, dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa atau tingkat penguasaan kognitif siswa terhadap materi pelajaran matematika setelah mengalami proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Hasil belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Hasil belajar salah satunya dapat dilihat dari aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian apabila siswa tidak dapat menunjukkan aktivitas sebagai hasil dari kegiatan belajar yang telah dilakukannya maka hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebab permasalahan yang ditemukan dan yang akan diteliti di SMP Negeri 2 Tanjung adalah aktivitas dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Dimana tujuan dari PTK adalah untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelas baik aktivitas siswa, hasil belajar, prestasi dan yang lainnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2009:3). Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tanjung Jln. Murangga Dusun Cupek, Desa Sigar Penjalin, Tanjung Kabupaten Lombok Utara, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VII A semester II (Genap) Tahun Pelajaran 2013/2014.Teknik pengumpulan data dalam PTK umumnya terdiri dari dua jenis data yaitu kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja guru, siswa dan suasana kelas (Kunandar, 2011:123). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan tes evaluasi belajar siswa yang dilakukan setiap akhir siklus. Data tentang situasi belajar mengajar berupa aktivitas siswa dan kegiatan guru diperoleh dari lembar observasi yang dilaksanakan setiap proses belajar mengajar. Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran (Widoyoko, 2012:51). Adapun instumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pedoman Observasi, Tes hasil belajar, Pedoman Wawanca. Hasil Penelitian Pada penelitian ini, data tentang kegiatan guru dan aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi sedangkan data tentang hasil belajar siswa diperoleh melalui tes evaluasi yang diberikan tiap akhir siklus. Data-data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun hasil penelitian yang diperoleh tiap siklus adalah sebagai berikut : Hasil Penelitian Siklus I Tabel 4.1 Analisis hasil observasi kegiatan guru siklus I Pertemuan Hasil Observasi Kegiatan Guru 1 2 Banyak Indikator 9 9 Banyak Deskriptor 27 27 Total Keterlaksanaan Indikator 21 23 Rata-rata Skor Kegiatan Guru Siklus I 22 Kategori Sangat baik Tabel 4.2 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I Pertemuan Hail Observasi Aktivitas Belajar Siswa 1 2 Banyak Indikator 9 9 Banyak Deskriptor 27 27 Total Skor 447 459 Rata-rata Keterlaksanaan Indikator 15,96 17 Rata-rata skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 16,48 Kategori Aktif Tabel 4.3 Hasil tes evaluasi belajar siswa siklus I Hasil analisis tes evaluasi hasil belajar siklus I Jumlah siswa seluruhnya Jumlah siswa yang hadir Jumlah siswa yang tidak hadir Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Nilai rata-rata siswa Presentase ketuntasan klasikal 28 orang 28 orang 24 orang 4 orang 79,29 85,71% Hasil penelitian siklus I selanjutnya di refleksi yang dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini peneliti mengkaji hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan siklus I. Pada siklus I aktivitas belajar siswa berkategori aktif dan hasil belajar siswa juga mencapai indikator pencapaian yang telah ditentukan sebelumnya. Tetapi peneliti tidak menghentikan penelitiannya dan tetap melanjutkan ke siklus selanjutnya, sebab penelitian tindakan kelas minimal dilaksanakan dalam dua siklus. Selain itu, peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya untuk memperkuat hasil penelitian yang telah diperoleh sebelumnya dan digunakan sebagai perbandingan untuk mengetahui apakah meningkatnya hasil belajar siswa memang benar dari penerapan teori belajar Gagne berbasis Inquiring Minds What To Know atau bisa saja dipengaruhi oleh kesukaran atau kemudahan materi maupun soal yang diberikan guru. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto (2006: 23) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan.Pada siklus II langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan sama seperti siklus I. Hanya saja ada sedikit perbaikan yang diberikan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I serta untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil Penelitian Siklus II Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II Pertemuan Hasil Observasi Kegiatan Guru 1 2 Jumlah Skor 31,3 33,8 Banyak Indikator 9 9 Banyak Deskriptor 27 27 Rata-Rata Skor 3,5 3,76 Rata-rata Skor Aktivitas Siswa Siklus II 3,63 Kategori Aktif Tabel 4.5 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II Pertemuan Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 1 2 Jumlah Skor 30 30 Banyak Indikator 9 9 Banyak Deskriptor 27 27 Rata-rata Skor 3,3 3,3 Rata-rata skor kegiatan Guru Siklus II 3,3 Kategori Sangat Baik Tabel 4.6 Hasil tes evaluasi belajar siswa siklus II Hasil analisis tes evaluasi hasil belajar siklus II Jumlah siswa seluruhnya Jumlah siswa yang hadir 30 orang 30 orang Jumlah siswa yang tidak hadir Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Nilai rata-rata siswa Presentase ketuntasan klasikal 26 orang 4 orang 78,42 86,7% Hasil penelitian siklus II selanjutnya di refleksi. Refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah penelitian dilanjutkan atau dihentikan. Sebagai acuan dalam refleksi ini adalah hasil evaluasi belajar siswa, hasil observasi aktivitas belajar siswa serta hasil observasi kegiatan guru. Setelah dianalisis, hasil observasi aktivitas belajar siswa telah mencapai kategori atau target minimal yang telah ditentukan yakni berkategori aktif dan mengalami peningkatan pada siklus II. Begitu pula hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II telah mencapai hasil yang diharapkan yakni mencapai ketuntasan klasikal 86,7%. Maka, hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II telah mencapai hasil yang diharapkan dan mengalami peningkatan dari siklus I. Sehingga, penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, hal-hal yang dapat dilihat oleh observer dan peneliti pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung adalah Siswa bertanya kepada guru tentang materi atau contoh soal yang telah diberikan, Siswa menanggapi komentar guru maupun teman-temannya, Guru bertanya tentang soal-soal yang sulit siswa pahami pada saat mengerjakan soal latihan dan Siswa mengerjakan jawaban kedepan kelas, pada saat guru meminta maupun keinginan dari siswa itu sendiri. Dari data hasil penelitian aktivitas belajar siswa diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa siklus I adalah 3,25 yang tergolong dalam kategori aktif. Dari data evaluasi belajar yang diperoleh pada siklus I ketuntasan klasikalnya sebesar 76,6%, lebih besar dari indikator pencapaiannya yaitu ≥75%. Walaupun indikator pencapaian sudah tercapai, peneliti tetap melanjutkan ke siklus II untuk melihat perbandingan dan peningkatan antara siklus I dan siklus II. Kekurangan pada siklus I akan diperbaiki sebelum melanjutkan kesiklus II. Dengan berbagai perbaikan yang dilakukan oleh peneliti dan observer sehingga aktivitas belajar siswa belajar pada siklus II mengalami peningkatan dari 3,25 menjadi 3,63 yang kategorinya tetap berkategori aktif dari interval yang telah ditentukan. Dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa pada siklus II sehingga evaluasi belajar siswa ikut mengalami peningkatan. Hasil evaluasi belajar siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 86,7% yang pada siklus I hanya 76,6% . Dengan memperhatikan proses serta langkah-langkah pembelajaran dan hasil evaluasi yang diperoleh terbukti bahwa penerapan teori belajar Gagne berbasis inquiring minds what to know dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014. Kesimpulan Adapun langkah-langkah dari teori belajar Gagne berbasis Inquiring Minds What To Know yang telah diterapkan dan dilaksanakan pada proses belajar mengajar dikelas VIIA SMP Negeri 2 Tanjung adalah memberikan perhatian, memberi tahu siswa tentang tujuan pembelajaran, kemudian mengajukan pertanyaan yang dapat menstimulasi keingintahuan tentang materi yang akan dibahas. Mendorong siswa untuk berpikir dan membuat dugaan umum seperti menggunakan frase semisal, “Coba tebak” atau “Coba jawab”. Jangan buru-buru memberikan tanggapan, tunggu sampai beberapa jawaban terkumpul setelah itu baru dibahas. Kemudian guru menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan dan memberikan panduan belajar. Meminta para siswa mengerjakan latihan yang ada di LKS dan membimbing siswa sampai siswa tersebut paham terhadap soal yang diberika, setelah itu guru menilai hasil kerja siswa yang telah dikerjakan serta meningkatkan retensi/ingatan seperti sebelum pulang guru bertanya tentang materi yang sudah didapat dan memberikan latihan untuk dikerjakan dirumah. Dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran tersebut didapat aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya 3,25 menjadi 3,63 pada siklus II yang berkategori aktif dari interval yang telah ditentukan. Dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa pada siklus II sehingga hasil evaluasi siklus II juga mengalami peningkatan yaitu ketuntasan klasikalnya pada siklus I hanya76,6% meningkat menjadi 86,7%, dimana hasil tersebut lebih besar dari indikator pencapaian yaitu ≥75%. Sehingga dapat disimpulkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Tanjung meningkat dengan menerapkan proses/langkah-langkah pembelajaran dari Teori belajar Gagne berbasis Inquiring Minds What To Know. Referensi Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Aqib, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama. Djmarah. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Silberman, M. 2011. Learning. Bandung: Nusamedia. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suyono. 2011. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Widoyoko, W. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.