Kontribusi Gagne dan Briggs kepada Model Preskriptif Instruksi

advertisement
KONTRIBUSI GAGNE DAN BRIGGS
KEPADA MODEL PRESKRIPTIF
INSTRUKSI PEMBELAJARAN
Ditulis oleh Dennis T. Aronson & Leslie J. Briggs
Diedit oleh Charles M. Reigeluth
Dipresentasikan oleh:
Febrina Rizki Utami (0806436592)
Ignatia Elfanita Simamora (0806436674)
Program Magister Sains Psikologi UI 2008
 Aronson: mengerjakan disertasi doktoral bidang
pengembangan dan desain instruksi pembelajaran
dari Florida State University
 Briggs: penasihat disertasi Aronson dan profesor
bidang desain sistem instruksional di Florida State
University
 Gagne: pengajar dan profesor bidang penelitian
pendidikan, Aronson menjadi asistennya di Florida
State University
Apa main interest masing-masing?
 Gagne: meneliti human learning dan instruksi
pembelajaran (ratusan artikel dan lima buku)
 Briggs: meneliti persoalan lapangan
bagaimana agar sebuah model instruksi
pembelajaran mampu memenuhi kebutuhan di
masa depan dan menggunakan media masa
depan.
 Aronson: mendirikan firma di bidang desain
instruksi pembelajaran
 Kontribusi Gagne dan Briggs dalam dunia
pendidikan adalah menjawab:
1. Apa yang kita ketahui tentang human
learning yang relevan dengan instruksi
pembelajaran?
2. Bagaimana pengetahuan tentang human
learning bisa diaplikasikan untuk membuat
instruksi pembelajaran?
3. Prosedur apa yang bisa diterapkan dalam
mendesain instruksi pembelajaran?
 Teori preskriptif instruksi pembelajaran:
Teori yang dijadikan dasar untuk menentukan
model apa dan kapan sebaiknya digunakan.
 Teori instruksi pembelajaran Gagne dan Briggs
adalah teori pertama yang berusaha
mengintegrasikan human learning dengan instruksi
pembelajaran.
 Teori Gagne dan Briggs mempunyai jangkauan
aplikasi yang luas: model pengajaran domain
perilaku, domain keterampilan motorik, hingga
domain kognitif (skill intelektual, informasi verbal,
dan strategi kognitif).
 Kelemahan: kurang mendetail
 Model yang paling dikenal dalam teori instruksi
pembelajaran Gagne dan Briggs adalah model
pengajaran kemampuan intelektual.
 Komponen utama dalam model pengajaran
kemampuan intelektual adalah:
1) Memilih materi yang mewakili prasyarat
pembelajaran (learning prerequisite) untuk tiap tujuan
pembelajaran
2) Mengurutkan materi pembelajaran yang telah
dipilih
3) Membuat perencanaan dalam menggunakan 9
events of instruction dan media pembelajaran
Latar Belakang Teori Belajar
 Menurut Gagne, belajar terjadi apabila seseorang
memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu
(performa).
 Human learning dibagi menjadi 5 kategori: belajar
kemampuan intelektual, keterampilan motorik,
informasi verbal, strategi kognitif, dan perilaku.
 Menurut Gagne hasil pembelajaran yang berbeda
membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda
 Gagne membagi kondisi pembelajaran menjadi:
 Kondisi internal: kondisi dimana terjadi akuisisi
dan penyimpanan kemampuan yang esensi
maupun suportif bagi pembelajaran selanjutnya.
 Kondisi eksternal: kondisi dimana berbagai hal di
luar diri siswa mengaktivasi dan mendukung
proses internal dari belajar.
Kemampuan yang
dipelajari
Performa
Kemampuan
intelektual
Menggunakan konsep dan aturan untuk
memecahkan masalah
Keterampilan
motorik
Melakukan gerak tubuh dengan lancar dan
dalam urutan yang tepat.
Informasi verbal
Menyatakan informasi
Strategi kognitif
Memberikan solusi yang baru pada masalah,
mendayagunakan berbagai macam instrumen
untuk mengontrol pikiran/proses belajar
seseorang.
Perilaku
Memilih untuk menampilkan perilaku tertentu.
Jenis pembelajaran
Strategi kognitif
Kondisi internal
Mengingat kembali aturan-aturan
dan konsep-konsep yang relevan
Kondisi eksternal
Kemampuan mengaplikasikan
informasi yang dia miliki untuk
situasi dan permasalahan yang baru
Kemampuan mendemonstrasikan
solusi
Informasi verbal
Mengingat kembali konteks yang
lebih luas maknanya
Mampu mempresentasikan
informasi yang baru dalam konteks
yang lebih luas
Perilaku
Mengingat kembali informasi dan
kemampuan intelektual yang
relevan dengan aksi tertentu yang
dilakukan
Menerapkan atau mengingat
kembali perilaku role model (orang
lain)
Penghargaan terhadap perilaku yang
dilakukan baik secara pribadi
maupun dalam pengawasan orang
yang dihargai
Keterampilan motorik
Mengingat kembali komponenkomponen motorik
Menerapkan atau mengingat
kembali aturan-aturan sub-rutin
Mempraktikkan keterampilan yang
dimiliki secara keseluruhan
 Tiap jenis pembelajaran memiliki subkategori
berdasarkan hasil pembelajaran.
 Berdasarkan teori Gagne bahwa kondisi internal
dimana seseorang sudah menguasai prasyarat
(prerequisites) untuk pembelajaran kemampuan
intelektual mendasari skema mengenai tahapan
subkategori pembelajaran kemampuan
intelektual berikut:
Aturan-aturan tingkat tinggi
Aturan-aturan
Konsep-konsep
Diskriminasi-diskriminasi
Basis belajar: asosiasi dan
rantai hubungan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih tujuan instruksional pembelajaran
dan mengurutkan instruksi pembelajaran
● Prasyarat (prerequisites)
▪ Prasyarat esensial: kemampuan yang sudah harus dikuasai
siswa supaya bisa mencapai tujuan pembelajaran
▪ Prasyarat suportif: hal-hal yang berguna dalam proses
belajar tapi tidak esensi
Jenis hasil belajar
Prasyarat esensial
Prasyarat suportif
Kemampuan intelektual
Komponen kemampuan
intelektual sederhana
(aturan, konsep,
diskriminasi)
Perilaku
Strategi kognitif
Informasi verbal
Informasi verbal
Informasi bermakna yang Kemampuan bahasa
tertata/terorganisir
Strategi kognitif
Perilaku
Strategi kognitif
Kemampuan intelektual
spesifik
Perilaku
Kemampuan intelektual Perilaku lain
(kadang-kadang)
Informasi verbal
Informasi verbal (kadangkadang)
Keterampilan motorik
Kemampuan bagian
(kadang-kadang)
Aturan prosedural
(kadang-kadang)
Kemampuan intelektual
Informasi verbal
Perilaku
Perilaku
● Gagne mengatakan bahwa tahapantahapan/hierarki belajar bisa dijadikan skema.
Hierarki belajar 1) hanya digunakan dalam domain
kemampuan intelektual 2) hanya menunjukkan
kemampuan intelektual yang harus dipelajari,
bukan yang harus ditampilkan sebagai hasil belajar.
● Gagne: memilih tujuan pembelajaran untuk
pembelajaran kemampuan intelektual: prasyarat
(prerequisites) dapat dijadikan tujuan
pembelajaran.
Mendemonstrasikan
menemukan rata-rata dari
angka 2-9 dalam 2 digit
Mendemostrasikan
membagi dua sampai tiga
digit angka dengan satu
digit angka
Mendemonstrasikan
berhitung dari 1 sampai 9
Mendemonstrasikan
mengalikan angka satu
digit
Mendemonstrasikan
menambah angka 2-9
hingga dua digit
Mendemonstrasikan
mengurangi angka dua digit
 Gagne: hierarki belajar memberikan
petunjuk/diagnosa bagi pembuatan
perencanaan urutan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran kemampuan
intelektual.
Urutan instruksi pembelajaran adalah dari
bawah ke atas ≠ analisa pembelajaran yang
menghasilkan hierarki pembelajaran (dari atas
ke bawah)
 Hierarki belajar juga digunakan untuk
menentukan entry-level: semua kompetensi di
bawah entry level sudah harus dikuasai sebelum
memulai pembelajaran
penilaian ahli/tes
untuk memastikan entry level.
 Jika tujuan belajar unsur dominannya adalah
kemampuan intelektual, maka desainer instruksi
pembelajaran biasanya mendasarkan urutan
instruksi pembelajaran pada prasyarat
(prerequisites) tercapainya kemampuan intelektual
tersebut (Gagne & Briggs, 1979).
 Keterampilan motorik:
aturan bagian per bagian dari keseluruhan
secara terpisah praktik keseluruhan
 Informasi verbal:
- prerequisites = sebuah cara untuk mengaitkan informasi
lama dengan baru
- urutan instruksi pembelajaran = tidak masalah (topik,
kronologis, dsb)
- tujuan = mengintegrasikan fakta kedalam framework yang
bermakna bagi pembelajar
● Strategi kognitif:
- prerequisites = berbagai kemampuan intelektual yang
sudah ada
- urutan instruksi pembelajaran = kemampuan yang belum
ada, informasi yang menunjang
Instructional Events
 Instructional events: Events (kejadian) yang terjadi dalam
situasi belajar, yang berfungsi sebagai kondisi eksternal belajar
yang dibutuhkan untuk menimbulkan proses internal.
 Usaha memperoleh perhatian
 Memberitahukan pada siswa tentang tujuan pembelajaran
 Menstimulasi terjadinya recall materi belajar sebelumnya
 Mempresentasikan materi stimulus
 Memberikan petunjuk pembelajaran
 Menampilkan performa
 Memberikan feedback terhadap performa
 Memberi penilaian terhadap performa
 Memperkuat kemungkinan terjadinya retensi/ingatan dan
transfer
Efek-Efek Diferensial
 Yaitu hasil hubungan antara events dengan jenis
pembelajaran dilihat dari fungsinya.
 Tujuan: arahan/preskripsi instruksi pembelajaran.
 Beberapa events, meskipun jenis pembelajarannya
berbeda tapi memiliki kesamaan pada fungsi, hanya saja
aplikasi detail bergantung pada karakteristik pembelajar.
 Beberapa events lainnya memiliki fungsi yang berbeda
tergantung jenis pembelajaran.
Media Instruksi Pembelajaran
 Briggs (1970) mendefinisikan media instruksi
pembelajaran sebagai segala sarana dimana
stimuli dihadirkan bagi terwujudnya
instructional events, bisa berupa materi
audiovisual, hasil print, maupun suara guru
dan murid.
 Menurut Briggs, media harus dipilih setelah
segala persyaratan instructional events
ditentukan.
 Contoh pendekatan multimedia terhadap events of instruction dalam
megajarkan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR):
 Hasil print mengajarkan tentang informasi, konsep, dan aturan.
 Film mendemonstrasikan berbagai teknik yang harus dipelajari
agar bisa melakukan CPR dengan benar.
 Check-list menginformasikan langkah-langkah yang harus diikuti
dalam melakukan CPR.
 OP digunakan untuk praktik-realistik.
 Peralatan elektronik yang disambungkan pada OP untuk
menghitung denyut nadi/jantung.
 Sharing pengalaman pribadi oleh instruktur pelatihan (usaha
memperoleh perhatian), menghubungkan pengalaman tersebut
dengan pembelajaran di kelas (memperkuat retensi dan transfer),
mendiagnosa permasalahan siswa dan problem solving
(memberikan petunjuk pembelajaran), mengecek performa siswa
(providing feedback), review materi (memperkuat retensi dan
transfer), ujian (penilaian performa)
 Briggs (1970)
Dale’s Cone of Experience
(1969): mengorganisir media yang digunakan
dalam bentuk kerucut, yang mendukung
pengalaman langsung paling bawah, dan
pengalaman paling abstrak (mis: informasi
verbal), paling atas.
 Briggs (Gagne & Briggs, 1979): “Go as low on
the scale as you need in order to insure
learning for your group, but go as high as you
can for the most efficient learning”.
Kesimpulan
 Kondisi yang berbeda menghasilkan hasil belajar yang
berbeda. Tujuan pembelajaran dapat diklasifiksikan
berdasarkan jenis pembelajaran.
 Dalam menentukan tujuan pembelajaran dalam domain
kemampuan intelektual, hierarki belajar membantu
mengindikasi kompetensi mana yang sebaiknya
dikuasai.
 Hierarki belajar juga memberikan petunjuk bagi
pengurutan instruksi pembelajaran agar kompetensi
yang dibutuhkan sebagai prasyarat bagi kompetensi
lainnya dapat diajarkan dalam urutan yang tepat.
 Events of instruction memberikan kondisi eksternal
belajar yang dibutuhkan bagi terciptanya proses
internal.
 Arahan/preskripsi instruksional bertujuan memastikan
setiap instructional events berfungsi dengan baik untuk
memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
 Dapat digunakan media dalam aplikasi instructional
events.
 Briggs mengintegrasikan konsep dalam chapter ini dan
sumber lain kedalam prosedur lengkap desain
preskriptif instruksi pembelajaran yang disebut juga
instructional system design, yang bisa diaplikasikan
dalam cara pengajaran konvensional, modul belajar
sendiri, pengembangan kursus, dsb.
Sekian dan terima kasih
Download