BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Perekonomian di Indonesia sudah memasuki era globalisasi. Perusahaan dituntut
untuk mampu bersaing dalam era globalisasi. Ini membuat perusahan – perusahaan
harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar bisa bersaing dengan
competitor lainnya. Salah satu wujud globalisasi dengan mulai berlakunya CAFTA
(China-Asean Free Trade Area) pada 2010. Dengan demikian berarti semakin banyak
investor asing maupun dalam negri yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia.
Banyaknya investor yang membangun perusahaan di Indonesia menyebabkan lapangan
pekerjaan bertambah. Peningkatan kesempatan kerja tersebut dapat membuat posisi
perusahaan lama menjadi semakin sulit, karena mereka harus mempertahankan tenaga
kerja yang dimiliki perusahaan dengan semaksimal mungkin.
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan.
Keahlian dan kemampuan sumber daya manusia sangat berguna untuk membantu
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi itu sendiri. Oleh sebab itu, perusahaan
harus bisa mengelola sumber daya manusia dengan sebaik – baiknya.
Kondisi industri manufaktur di Indonesia juga semakin lama semakin meningkat
dan menjadi salah satu pemasukan uang negara. Menurut penelitian Badan Pusat
Statistik pertumbuhan Industri Manufaktur di Indonesia meningkat sebesar 2.55%
dibanding Triwulan II tahun 2011 (Sumber: http://www.bps.go.id).
PT. Alasindo Prima adalah salah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur
yang memiliki pangsa pasar yang besar dan sangat berpotensi. PT. Alasindo Prima
1
2
adalah perusahaan yang memproduksi kerai. PT. Alasindo Prima yang berlokasi di
Curug, Tangerang yang mempunyai luas wilayah 3 ha dengan luas bangunan 7500m2
dan mempunyai jumlah karyawan 60 orang. PT.. Alasindo Prima memiliki keunggulan
dimana hasil produksinya yang berupa kerai dengan kualitas yang baik sudah di import
ke berbagai negara di Asia, yaitu China, Singapore, Thailand, dll.
Namun dalam proses perkembangannya PT. Alasindo Prima mengalami berbagai
kendala dalam mengelola sumber daya manusia. Menurut hasil wawancara kami dengan
karyawan, mereka kurang mengerti tentang job description mereka, karena pada saat
diterima, perusahaan tidak memberikan job description yang jelas kepada karyawan
tentang apa posisi mereka, apa pekerjaan mereka, apa tanggung jawab mereka, dan
kepada siapa mereka harus melaporkan jika terjadi masalah atau melaporkan
pengembangan dalam proses produksi. Para karyawan dituntut untuk berperan dalam
segala posisi yang ada di dalam perusahaan. Sementara kemampuan dan keahlian
karyawan terbatas, mengingat bahwa mereka diterima sesuai dengan posisi yang mereka
pilih. Oleh karena itu, banyak karyawan tidak mengetahui peran mereka serta harapan
pada peran yang mereka ambil di dalam perusahaan.
Pemilik perusahaan pun kurang mengontrol pekerjaan karyawan dan hanya
menyerahkan kepada kepala produksi yang ada di lapangan dan hanya menerima laporan
dari kepala produksi. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan karyawan – karyawan
di dalam perusahaan, mereka mengeluh tentang pekerjaan yang harus mereka selesaikan
sedangkan deadline terlalu cepat, sehingga mereka harus sering lembur. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi ambiguitas peran di dalam PT. Alasindo Prima ini, mulai
dari kurangnya informasi dan kejelasan peran serta tugas – tugas bagi orang – orang
3
dalam peranan kerja mereka dapat menimbulkan timbulnya stres dan cenderung
menimbulkan konflik peran.
Para karyawan juga merasa kesulitan untuk menyesuaikan kedua peran di dalam
perusahaan. Karyawan dituntut untuk bisa berhadapan dengan segala macam pekerjaan
walaupun karyawan tersebut kurang mempunyai kemampuan di bidang yang lain. Di
satu sisi karyawan tersebut memegang tanggung jawab yang sudah di berikan oleh
atasan, namun terkadang karena suatu hal karyawan tersebut juga harus bertanggung
jawab dengan hal yang lainnya di dalam perusahaan secara bersamaan. Ini terlihat dari
hasil wawancara saya dengan karyawan – karyawan di PT. Alasindo Prima bahwa sering
terjadinya lembur di dalam perusahaan maka karyawan tersebut harus bekerja extra
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sudah diberikan oleh atasan. Sedangkan
kemampuan dan tenaga mereka pun terbatas untuk menjalankan tugas yang berbeda
secara bersamaan. Dengan terjadinya ambiguitas peran dan konflik peran di dalam
perusahaan, ini mengakibatkan stress bagi karyawan, karena mereka bekerja dengan
kurangnya informasi tentang pekerjaan mereka, apa posisi mereka di dalam perusahaan,
siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi kesalahan dalam proses produksi dan
harus melaporkan segala yang terjadi kepada siapa. Mereka juga harus menyesuaikan
peran mereka di dalam keluarga yang membuat karyawan kurang fokus dengan
pekerjaan mereka. Hal ini tentu saja akan menghasilkan sesuatu yang tidak diinginkan,
baik untuk dirinya sendiri atau perusahaan. Bagi mereka yang sudah berkeluarga atau
sudah menikah dan memiliki anak, hal ini sangat membuat karyawan merasa stres dan
akan berdampak kurang baik terhadap proses produksi di dalam perusahaan dan
terhadap para karyawan itu sendiri.
4
Untuk meminimalisir stres karyawan, perusahaan harus bisa menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman sehingga karyawan bisa berkontribusi secara maksimal
kepada perusahaan. Perusahaan sebaiknya memperlakukan karyawan sebagai aset
perusahaan, bukan sebagai alat pencari keuntungan semata.
Selama ini perusahaan mengalami berbagai kendala dalam menciptakan
lingkungan kerja, namun masih terjadi jika perusahaan tidak menanggulangi masalah
tersebut, maka yang akan dialami perusahaan ke depannya adalah kurangnya loyalitas
karyawan, produk yang dihasilkan tidak sesuai yang diharapkan karena karyawan tidak
fokus terhadap posisi atau pekerjaan mereka di dalam perusahaan.
Menurut Munandar (2006) ambiguitas peran dan konflik peran merupakan sumber
utama stress pada karyawan. Oleh sebab ini PT. Alasindo harus memikirkan langkah –
langkah untuk mengurangi atau menyelesaikan masalah ambiguitas peran atau role
ambiguity, konflik peran atau role conflict di dalam perusahaan yang dampaknya adalah
terhadap stres kerja karyawan. Perusahaan harus memperhatikan masalah ini agar para
karyawan bisa bekerja dengan tenang dan maksimal, dan semua proses produksi bisa
berjalan dengan baik dan menguntungkan pihak perusahaan dan pihak karyawan juga.
Stres kerja yang dialami karyawan oleh karyawan membuat tersebut terganggu
dan kurang berkonsentrasi dalam melakukan tugas – tugas yang sudah diberikan. Hal ini
juga disebabkan karena perusahaan terlalu memberikan deadline tugas – tugas yang
sangat cepat, sehingga karyawan tersebut menjadi stres dan kurang fokus pada
pekerjaan.
Tabel 1.1 Tingkat Retensi Karyawan PT. Alasindo Prima Periode 2010 – 2012
5
Tahun % Turn Over % Retensi
2010
13,5%
86,5%
2011
23%
77%
2012
32%
68%
Berdasarkan masalah-masalah di atas, penulis ingin meneliti lebih jauh dan
mendalam tentang apakah ambiguitas peran dan konflik peran dapat mempengaruhi stres
kerja seorang karyawan. Melalui skripsi berjudul ‘Analisis Pengaruh Ambiguitas Peran
dan Konflik Peran terhadap Stres Kerja pada PT. Alasindo Prima.
1.2
Perumusan Masalah
Mempertahankan tenaga kerja merupakan salah satu hal yang sulit dilakukan
perusahaan dalam iklim industri yang kompetitif seperti sekarang ini. Terutama tenaga
kerja yang memiliki keahlian khusus seperti dalam lingkungan industri. Diperlukan halhal yang dapat menarik minat karyawan untuk bertahan dan berkomitmen pada
perusahaan.
Apabila karyawan merasa mereka nyaman bekerja di dalam perusahaan tanpa
adanya tekanan yang besar dan mereka mengerti apa pekerjaan mereka, ini diharapkan
dalam mengurangi stres kerja karyawan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulis hendak
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
6
1. Seberapa besar pengaruh ambiguitas peran terhadap stress kerja di PT. Alasindo
Prima.
2. Seberapa besar pengaruh konflik peran terhadap stress kerja di PT. Alasindo Prima.
3. Seberapa besar pengaruh ambiguitas peran dan konflik peran terhadap stres kerja di
PT. Alasindo Prima.
1.3
Ruang Lingkup
Dalam melakukan penelitian ini, penulis harus membatasi ruang lingkup
penelitian karena keterbatasan waktu dan tenaga. Penulis melakukan penelitian di PT.
Alasindo Prima, Jl. Padat Karya No 75, Cukanggalih – Curug – Tangerang – Indonesia
yang melibatkan seluruh karyawan yang berjumlah 60 orang.
1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan dari peneitian ini
adalah:
1.
Untuk mengetahui besar pengaruh ambiguitas peran terhadap stres kerja di PT.
Alasindo Prima.
2.
Untuk mengetahui besar pengaruh konflik peran terhadap stres kerja di PT.
Alasindo Prima.
3.
Untuk mengetahui besar pengaruh ambiguitas peran dan konflik peran terhadap
stres kerja di PT. Alasindo Prima.
1.5
Manfaat Penelitian
7
Bagi Perusahaan:
1.
Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pengaruh ambiguitas peran dan konflik
peran terhadap karyawan mereka.
2.
Perusahaan dapat mengetahui dampak yang diberikan dari ambiguitas peran dan
konflik peran terhadap stres kerja karyawan mereka.
3.
Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pengaruh ambiguitas peran dan konflik
peran karyawan terhadap stres kerja karyawan.
4.
Perusahaan dapat mengevaluasi hasil dari dampak dan pengaruh ambiguitas peran
dan konflik peran dan lalu mencari solusi untuk mengurangi hal tersebut.
Bagi Penulis:
1.
Menambah pengetahuan serta wawasan penulis tentang manajemen sumber daya
manusia dan dunia bisnis.
2.
Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh penulis selama kuliah.
3.
Membantu penulis untuk lebih memahami tentangdampak ambiguitas peran dan
konflik peran di dalam manajemen sumber daya manusia.
4.
Membantu penulis untuk lebih memahami tentang aspek stres kerja di dalam
perusahaan.
Bagi Pembaca:
1.
Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk peneltian selanjutnya.
2.
Memberikan pemahaman tentang ambiguitas peran dan konflik peran serta dan
manfaatnya terhadap stres kerja karyawan.
Download