BAB II KAJIAN TEORETIS 1.1 Konsep Standar Proses Pendidikan Kesetaraan l a Dalam Permendiknas No 3 Tahun 2008 Tanggal 15 Januari 2008 ir Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan T Program Paket C dinyatakan bahwa: “Kegiatan tutorial mencakup 3 hal yaitu kegiatan pendahulan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan tersebut 4 ! m diuraikan sebagai berikut: o c e t ce. a) Kegiatan pendahuluan, dalam kegiatan pendahuluan, pendidik: 1) menyiapkan kondisi pembelajaran agar peserta didik terlibat baik secara psikis maupun fisik a n a eu sehingga siap mengikuti proses pembelajaran, 2) mencatat kehadiran peserta r w.n didik, 3) menyampaikan tujuan tutorial. Cww b) Kegiatan inti, pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, F menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartsipasi aktif, D P serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan inti, pendidik: 1) mengidentifikasi materi-materi yang sulit bagi peserta didik, 2) bersama peserta didik membahas materi, 7 3) memberikan latihan sesuai dengan tingkat kesulitan yang dialami setiap peserta didik, 4)menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain, 5) memfasilitasi terjadinya interaksi l a antar peserta didik serta antara peserta didik dengan pendidik, lingkungan, dan ir sumber belajar lainnya, 6) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, 7) memberikan balikan dan penguatan. T c) Kegiatan penutup, Dalam kegiatan penutup, pendidik: 1) bersama-sama dengan 4 ! m peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran, 2) bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, o c e t ce. 3)melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, 4) memberikan umpan a n a eu balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, 5) memotivasi peserta didik untuk mendalami materi pembelajaran melalui r w.n kegiatan belajar mandiri, 6)melakukan kegiatan tindak lanjut melalui layanan Cww konseling, dan/atau memberikan tugas terstruktur baik secara individual maupun F kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, 7) menyampaikan rencana D P pembelajaran pada pertemuan tutorial berikutnya. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan tutorial yang dilaksanakan pada program paket B meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan tersebut perlu dilakukan tutor pada saat memfasilitasi kegiatan pembelajaran pada program paket B. 1.2 Hakikat Program Paket B Program Paket B setara SLTP mulai dirintis sejak tahun 1994, dan dilaksanakan secara nasional sejak tahun 2004. dari periode ini dapat dilihat proses l a pengembangan program ini, seperti perlengkapan program termasuk diantaranya: ir kurikulum, modul dan petunjuk pelaksanaan atau penyelenggaraan program. Jika dihitung sejak program ini mulai dirintis yaitu tahun 1994, seharusnya program ini T telah terbebas dari berbagai permasalahan yang bersifat operasional, walaupun masih 4 ! m terdapat beberapa kekurangan, seharusnya tidak lagi diakibatkan oleh berbagai hal yang bersifat teknis dan operasional. Kondisi yang terjadi saat ini adalah kekurangan o c e t ce. ataupun hambatan masih terjadi pada level operasional a n a eu Menurut peraturan Pemerintah Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah pasal 18 ayat 3 menyatakan bahwa program paket B ialah “kelompok belajar paket B r w.n yang diselenggarakan bagi sekumpulan warga belajar untuk memperoleh pendidikan setara SMP”. F Cww Ramdan, (2007 : 12) mengemukakan bahwa program paket B terdapat dua D P tujuan seperti yang diungkapkan, yaitu: a) menunjang pelaksanaan perintis wajib belajar pendidikan dasar 9 Tahun meliputi Sekolah Menengah Pertama. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program paket B adalah: a) Tujuan Umum Program paket B diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia lulusan SD, dan putus SMP sehingga mereka dapat mengembangkan pribadinya, bermata pencaharian tetap dan layak, serta memperoleh pendidikan setara SMP dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Prasetyo (2010:1) mengemukakan bahwa program pendidikan Paket B dituntut untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relatif pergerakannya sangat cepat, kondisi ini sedikit banyak akan l a berakibat pada perubahan substansi pada kurikulum maupun materi yang diajarkan ir pada beberapa program Paket yang diselenggarakan oleh pemerintah, salah satunya adalah Program Paket B setara SLTP. T Prasetyo (2010:2) mengemukaan bahwa dalam pelaksanaan Program Paket 4 ! m B setara SLTP berbagai permasalahan berkaitan dengan warga belajar yang dihadapai diuraikan di bawah ini: o c e t ce. a) Lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga sulit mendapatkan a n a eu satu kelompok sebanyak 40 orang warga belajar sesuai dengan yang dipersyaratkan pemerintah. r w.n b) Latar belakang sosial ekonomi warga belajar lemah sehingga frekuensi kehadiran sangat rendah. F Cww c) Warga belajar menjadi pencari nafkah keluarga, mereka hanya belajar kalau D P waktu mengizinkan. d) Motivasi belajar rendah, mereka menganggap dan berpendapat tanpa belajar mereka sudah mendapatkan uang. e) Pelaksanaan evaluasi yang kurang baik. f) Kesadaran belajar sangat dipengaruhi oleh dimasyarakat dan aktivitas warga di lingkungannya. budaya yang berkembang Untuk mengatasi permasalahan harus diketahui cukup permasalahannya dan dan menganalisis penyebab timbulnya permasalahan. Dalam pengelolaan program Paket B khususnya pengelolaan warga belajarnya dapat dilakukan dengan cara l a pertimbangan atas dasar permasalahannya. ir Strategi sosialisasi yang berkesan dan menarik sangat perlu direncakan dengan baik oleh pengelola, sehingga warga belajar disamping mendapatkan T informasi juga mendapatkan manfaat dari informasi tersebut. Pengelola juga perlu 4 ! m melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat yang diangap sentral di masyarakat, karena untuk warga belajar di masyarakat pedesaan, peran tokoh o c e t ce. masyarakat sangat penting dan cukup berpengaruh sehingga apapun kebijakan atau a n a eu keputusan yang dikeluarkan oleh tokoh masyarakat yang bersangkutan akan dituruti oleh anggota masyarakat yang lain (Iis, 2003:107). r w.n Tingkat kehadiran rendah yang merupakan konsekuensi dari kondisi ekonomi Cww masyarakat yang rendah dan mengharuskan mereka bekerja ekstra untuk mencukupi F kehidupannya sehari-hari. Seperti di ketehui bahwa salah satu karakteristik D P pendidikan luar sekolah adalah adanya keluesan dalam penentuan waktu pelaksanaan belajar mengajarnya. Untuk meningkatkan kehadiran warga belajar perlu dilakukan perjadwalan yang sesuai dengan kondisi warga belajar dan pemilihan waktu dilakukan semaksimal mungkin dapat diikuti oleh semua warga belajar tanpa harus merugikan mereka dengan meninggalkan pekerjaan, pemilihan waktu ini akan lebih baik jika melibatkan seluruh warga belajar dengan musyawarah agar kesepakatan penjadwalan dapat dipertanggungjawabkan secara bersama-sama (Iis, 2003:110). 1.3 Hakikat Aktivitas Tutor dalam Meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar Program Paket B 2.3.1 Pengertian l a Aktivitas merupakan salah satu bentuk dari kegiatan yang dilakukan oleh ir seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terkait dengan pengertian aktivitas Hidayat (2009:1) mengemukakan bahwa salah satu tanda kesehatan adalah T adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas, seperti berdiri, berjalan, dan 4 ! m bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem saraf dan muskuloskeletal. Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak di mana e t a o hidupnya. Menurut c . Poewadarminta (dalam Afifah, 2011:1) bahwa e aktifitas adalah kegiatan atau c2011:1) bahwa aktivitas adalah n kesibukan. Menurut Nasution (dalam Afifah, a u keaktifan jasmani dan rohani dankedua-keduanya harus dihubungkan. n . Aktivitas tutor dalam pembelajaran w Paket B merupakan bagian dari upaya w warga belajar sehingga memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi w manusia memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan re F C D P yang baik dalam menguasai kompetensi dasar yang diwajibkan bagi setiap motivasi belajar. Aktivitas tutor dalam pembelajaran pada dasarnya terarah pada kegiatan tutor dalam membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Salah satu hal yang sangat diperlukan agar penyelenggaraan Paket B berjalan dengan baik, yaitu perlu adanya aktivitas tutor yang terarah pada peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar. Dalam mengaktualisasikan aktivitasnya sebagai tutor di Paket B, setiap tutor perlu memperhatikan karakteristik dan kompetensi setiap motivasi belajar. Hal tersebut perlu dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan aktivitas sehingga l a aktivitas tutor selalu terarah pada peningkatan kemampuan motivasi belajar. Dengan ir cara seperti ini maka aktivitas tutor seharusnya diarahkan pada upaya peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar sehingga memiliki T kemampuan yang baik dalam memahami serta menguasai berbagai kemampuan yang 4 ! m diharapkan. 2.3.2 o c e t ce. Aktivitas Tutor dalam Meningkatkan Kualitas Kegiatan Pembelajaran terhadap Warga Belajar a n a eu Pembelajaran terhadap tutor di paket B merupakan suatu proses yang r w.n sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi (Knirk & Gustafson Cww dalam Sagala, 2005:12). Dalam hal ini pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan sudah melalui tahapan dari perencanaan sampai dengan evaluasi. F Dewi (2010: 1) m en gem uk akan bahw a proses pembelajaran dalam D P bentuk interaksi belajar mengajar dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan tertentu setidaknya adalah pencapaian tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada satuan pelajaran. Kegaitan pembelajaran yang diprogramkan pendidik (tutor) merupakan kegiatan integralistik antara pendidikan dengan peserta didik (warga belajar). Kegiatan pembelajaran secara metodologis berakar dari pihak pendidik yaitu pendidik (tutor), dan kegiatan belajar secara pedagogis berakar dari pihak peseta didik. Dalam pelaksanaan Program Paket B setara SLTP berbagai permasalahan l a berkaitan dengan motivasi belajar yang dihadapai diuraikan di bawah ini: ir 1. Lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga sulit mendapatkan satu kelompok sebanyak 40 orang motivasi belajar sesuai dengan yang T dipersyaratkan pemerintah. 4 ! m 2. Latar belakang sosial ekonomi warga belajar lemah sehingga frekuensi kehadiran sangat rendah. o c e t ce. 3. Warga belajar menjadi pencari nafkah keluarga, mereka hanya belajar kalau a n a eu waktu mengizinkan. 4. Motivasi belajar rendah, mereka menganggap dan berpendapat tanpa belajar r w.n mereka sudah mendapatkan uang. Cww 5. Pelaksanaan evaluasi yang kurang baik. F 6. Kesadaran D P belajar sangat dipengaruhi oleh budaya yang berkembang dimasyarakat dan aktivitas warga di lingkungannya. Untuk mengatasi permasalahan harus diketahui cukup permasalahannya dan dan menganalisis penyebab timbulnya permasalahan. Dalam pengelolaan program Paket B khususnya pembelajaran terhadap motivasi warga belajar dapat dilakukan dengan cara pertimbangan atas dasar permasalahannya. Lokasi tempat tinggal warga belajar yang berjauhan sehingga sulit mendapatkan 40 orang warga belajar untuk dibentuk satu kelompok; untuk mengatasinya diperlukan sistem pengelolaan yang baik yang dilakukan oleh pengelola untuk mencari motivasi belajar yang merupakan tahap pertama dalam proses pembelajaran terhadap motivasi belajar. Mencari warga belajar Paket B cukup l a sulit, namun pengelola sedapat mungkin harus membuat warga masyarakat yang ir memang membutuhkan program ini menjadi tertarik. Strategi sosialisasi yang berkesan dan menarik sangat perlu direncakan dengan baik oleh pengelola, sehingga T motivasi belajar disamping mendapatkan informasi juga mendapatkan manfaat dari 4 ! m informasi tersebut. Pengelola juga perlu melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat yang diangap sentral di masyarakat, karena untuk meningkatkan kualitas o c e t ce. kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar di masyarakat pedesaan, aktivitas a n a eu tokoh masyarakat sangat penting dan cukup berpengaruh sehingga apapun kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh tokoh masyarakat yang bersangkutan akan r w.n dituruti oleh anggota masyarakat yang lain. Cww Tingkat kehadiran rendah yang merupakan konsekuensi dari kondisi ekonomi F masyarakat yang rendah dan mengharuskan mereka bekerja ekstra untuk mencukupi D P kehidupannya sehari-hari. Seperti di ketehui bahwa salah satu karakteristik pendidikan luar sekolah adalah adanya keluesan dalam penentuan waktu pelaksanaan belajar mengajarnya. Untuk meningkatkan kehadiran warga belajar perlu dilakukan perjadwalan yang sesuai dengan kondisi motivasi belajar dan pemilihan waktu dilakukan semaksimal mungkin dapat diikuti oleh semua warga belajar tanpa harus merugikan mereka dengan meninggalkan pekerjaan, pemilihan waktu ini akan lebih baik jika melibatkan seluruh motivasi belajar dengan musyawarah agar kesepakatan penjadwalan dapat dipertanggungjawabkan secara bersama-sama. Untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar l a cara lainnya dengan mengadakan pelatihan atau kecakapan hidup, disamping mereka ir mendapatkan materi pelajaran mereka juga memperolah keterampilan dan keterampilan tersebut diusahakan benar-benar menjadi kebutuhan motivasi belajar T dan kalau bisa dapat memanfaatkan potensi yang ada sehingga dengan keterampilan 4 ! m ini dimana sebagian modal atau bahan mentahnya sudah ada dapat meningkatkan ekonomi mereka. Richard M. Steer dalam (Sihombing, 2009: 199) menyebutkan o c e t ce. bahwa seseorang akan cenderung ikut serta dalam kegiatan organisasi (proses a n a eu pembelajaran) hanya terbatas pada anggapan bahwa hasil atau imbalan yang mereka dapatkan sebanding dengan usaha yang mereka lakukan. r w.n Motivasi belajar yang rendah dan anggapan bahwa tanpa belajar mereka dapat Cww mencari uang merupakan permasalahan yang umum dalam pembelajaran Program F Paket B, jadi tugas pengelolaan adalah bagaimana caranya membuat motivasi belajar D P menyadari pentingnya pendidikan bagi mereka dan penciptaan suasana belajarpun perlu dilakukan dengan baik agar warga belajar tidak bosan. Pelatihan keterampilan yang sesuai dapat mengurangi anggapan yang tidak benar mengenai arti penting pendidikan bagi mereka. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat dan kadang-kadang juga kurang sesuai. Hal ini pendidik harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para warga belajar. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar para warga belajar. l a Panjaitan (2009:3) mengemukakan bahwa upaya menumbuhkan kualitas ir kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar dalam pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar, yaitu 4. a. T Memberi angka 4 ! m Memberi angka dalam pembelajaran mempunyai arti penting bagi warga belajar. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar warga belajar. o c e t ce. Banyak warga belajar, hanya termotivasi belajar karena mengejar nilai ulangan atau a n a eu nilai ”Sukma” supaya angkanya baik. Hanya perlu diperhatikan oleh tutor bahwa pemberian nilai harus seobyektif mungkin, sehingga tidak menimbulkan kesan dari r w.n warga belajar nilai dongkatan nilai asal-asalan. b. F Cww Pemberian hadiah D P Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi warga belajar yang tidak memiliki bakat menggambar. c. Saingan/ kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar warga belajar. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar warga belajar. d. l a Memberi ulangan ir Warga belajar akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang T harus diingat oleh tutor, adalah jangan terlalu sering, karena bisa membosankan dan 4 ! m bersifat rutinitas. Tutor yang akan memberikan ulangan harus memberi tahu warga belajar. e. Mengetahui hasil o c e t ce. a n a eu Dengan mengetahui hasil pekerjaan, palagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong warga belajar untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik r w.n hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri warga belajar untuk terus Cww belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. f. F Pujian D P Apabila ada warga belajar yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcemant yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Upaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. g. Hukuman Hukuman sebagai reinforcemant yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak, bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, tutor harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. h. Tujuan yang diakui l a Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh warga belajar, ir akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harsu dicapai, dan dirasakan ada gunanya, maka akan timbul gairah untuk terus T belajar untuk mencapai tujuan tersebut. 4 ! m Menurut Sardiman A. M. (2007: 91) ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, antara lain: 1) memberi angka, o c e t ce. 2) hadiah, 3) saingan/kompetisi, 4) ego-involvement, 5) memberi ulangan, a n a eu 6) mengetahui hasil, 7) pujian, 8) hukuman, 9) hasrat untuk belajar, 10) minat, dan 11. tujuan yang diakui. r w.n Selanjutnya dijelaskan pula bahwa Cww aktivitas tutor dalam kegiatan pembelajaran paket B terdiri dari: F 1) Memberikan motivasi pada kegiatan pendahuluan D P Pemberian motivasi pada tahap pendahuluan dilakukan dengan cara: a) menyiapkan kondisi pembelajaran agar peserta didik terlibat baik secara psikis maupun fisik sehingga siap mengikuti proses pembelajaran, b) mencatat kehadiran peserta didik, c) menyampaikan tujuan tutorial. 2) Memberikan motivasi pada kegiatan inti Pemberian menciptakan motivasi pada pelaksanaan kegiatan inti dilakukan pembelajaran yang menantang. Pelaksanaan dengan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartsipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, l a kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan ir psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, T yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan inti, pendidik: 4 ! m 1) mengidentifikasi materi-materi yang sulit bagi peserta didik, 2) bersama peserta didik membahas materi, 3) memberikan latihan sesuai dengan tingkat kesulitan yang o c e t ce. dialami setiap peserta didik, 4)menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, a n a eu metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain, 5) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan pendidik, r w.n lingkungan, dan sumber belajar lainnya, 6) melibatkan peserta didik secara aktif Cww dalam setiap kegiatan pembelajaran, 7) memberikan balikan dan penguatan. F 3) Memberikan motivasi pada kegiatan penutup D P Pemberian motivasi dalam kegiatan penutup, pendidik: 1) bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran, 2) bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, 3)melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, 4) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, 5) memotivasi peserta didik untuk mendalami materi pembelajaran melalui kegiatan belajar mandiri, 6)melakukan kegiatan tindak lanjut melalui layanan konseling, dan/atau memberikan tugas terstruktur baik secara individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, 7) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan tutorial berikutnya. Pembelajaran terhadap l a warga belajar selain pada saat penerimaan warga ir belajar dan pada saat pembelajaran, juga diperlukan pengelolaan hasil dimana permasalahan yang ada pada setiap program Paket B motivasi belajar hanya T mengikuti proses pembelajaran pada saat ujian saja dan pada saat ujian pun mereka 4 ! m dibantu oleh tutor atau pengawas, jadi evaluasi yang dilaksanakan selama ini kurang baik, seharusnya untuk menghasilkan motivasi belajar yang lulus dengan baik o c e t ce. sebaiknya Program Paket B melakukan sistem evaluasi seperti yang terjadi pada a n a eu pendidikan formal dan dengan pengawasan yang memadai. Sistem evaluasi yang dinilai kurang baik ini cukup memperkuat anggapan bahwa mengikuti Program r w.n Paket B hanyalah untuk mendapatkan ijazah saja tanpa harus mengikuti proses Cww pembelajaran yang baik. F Permasalahan lainnya yang berhubungan dengan masalah pelaksanaan teknis D P evaluasi atau penilaian akhir hasil pembelajaran tahap akhir nasional (pehabtanas) adalah dimana tidak jarang motivasi belajar tidak mengikuti ujian, terlambat, ataupun data peserta yang berbeda dan berubah-ubah. Dalam kondisi seperti ini seorang pengelola program paket B harus benar-benar memperhatikan masalah ini, dan mengantisipasinya dengan cara melakukan pendataan warga belajar dengan baik, melakukan pencatatan ulang, meneliti data-data warga belajar secara cermat dan melakukan pemantauan secara rutin untuk mengetahui perkembangan motivasi belajar yang masih mengikuti program. Permasalahan terakhir yaitu menyangkut kesadaran warga masyarakat akan l a pendidikan yang dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang di masyarakat. ir Dilingkungan masyarakat pedesaan yang masih kental dengan nuansa keagamaan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk pendidikan sangat T rendah karena pandangan masyarakat yang mengganggap bahwa sekolah atau belajar 4 ! m hanya untuk kepentingan dunia saja dan mereka lebih mengutamakan urusan akhirat. Kondisi seperti ini dapat diatasi jika pengelola program dapat mempengaruhi tokoh o c e t ce. masyarakat untuk menyadarkan masyarakat disekitarnya akan pentingnya pendidikan. a n a eu Aktivitas tokoh masyarakat maupun tokoh agama yang paling berpengaruh di masyarakat sekitar sangat besar pengaruhnya untuk mempengaruhi kesadaran r w.n masyarakat, untuk itulah kemampuan seorang pengelola untuk mengidentifikasi Cww kondisi sosial budaya dimana program diselenggarakan sangat diperlukan. F Berdasarkan uraian di atas jelas menujukkan bahwa tutor perlu menunjukkan D P aktivitas yang baik dalam meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar. Dengan motivasi belajar yang tinggi maka para warga belajar akan mampu menyelesaikan paket pembelajaran yang diwajibkan sehingga berimpilikasi pada terselesainya program paket B sesuai dengan yang diharapkan. 2.4 Kajian Penelitian yang relevan Penelitian tentang aktivitas tutor maupun tentang Program Paket B telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya: 1. Warsiatun tahun 2009, dalam penelitiannya yang berjudul “Aktivitas tutor dalam l a meningkatkan partisipasi warga belajar di program Paket C Sembilin Kecamatan ir Kuntanmudik, menyimpulkan bahwa para tutor yang ada di program Paket C Sembilin Kecamatan Kuntanmudik secara umum memiliki aktivitas yang baik dalam meningkatkan partisipasi warga belajar. T 4 ! m 2. Siti Aryuningsih. 2009, dalam penelitiannya yang berjudul “ Peran tutor dalam meningkatkan kemajuan belajar di PKBM Harapan Desa Saripi, menyimpulkan o c e t ce. bahwa tutor telah berperan optimal dalam meningkatkan kemajuan belajar di PKBM Harapan Desa Saripi. D P F a n a eu r w.n Cww