PDF Create! 4 Trial

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORETIS
1.1 Konsep Standar Proses Pendidikan Kesetaraan
l
a
Dalam Permendiknas No 3 Tahun 2008 Tanggal 15 Januari 2008
ir
Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan
T
Program Paket C dinyatakan bahwa: “Kegiatan tutorial mencakup 3 hal yaitu
kegiatan pendahulan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan tersebut
4
! m
diuraikan sebagai berikut:
o
c
e
t ce.
a) Kegiatan pendahuluan, dalam kegiatan pendahuluan, pendidik: 1) menyiapkan
kondisi pembelajaran agar peserta didik terlibat baik secara psikis maupun fisik
a
n
a
eu
sehingga siap mengikuti proses pembelajaran, 2) mencatat kehadiran peserta
r w.n
didik, 3) menyampaikan tujuan tutorial.
Cww
b) Kegiatan inti, pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
F
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartsipasi aktif,
D
P
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Dalam kegiatan inti, pendidik: 1) mengidentifikasi materi-materi yang
sulit bagi peserta didik, 2) bersama peserta didik membahas materi,
7
3) memberikan latihan sesuai dengan tingkat kesulitan yang dialami setiap peserta
didik, 4)menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar lain, 5) memfasilitasi terjadinya interaksi
l
a
antar peserta didik serta antara peserta didik dengan pendidik, lingkungan, dan
ir
sumber belajar lainnya, 6) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran, 7) memberikan balikan dan penguatan.
T
c) Kegiatan penutup, Dalam kegiatan penutup, pendidik: 1) bersama-sama dengan
4
! m
peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran, 2) bersama peserta didik
melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
o
c
e
t ce.
3)melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
4)
memberikan
umpan
a
n
a
eu
balik
terhadap proses dan
hasil
pembelajaran,
5) memotivasi peserta didik untuk mendalami materi pembelajaran melalui
r w.n
kegiatan belajar mandiri, 6)melakukan kegiatan tindak lanjut melalui layanan
Cww
konseling, dan/atau memberikan tugas terstruktur baik secara individual maupun
F
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, 7) menyampaikan rencana
D
P
pembelajaran pada pertemuan tutorial berikutnya.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa
kegiatan tutorial yang
dilaksanakan pada program paket B meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup. Ketiga kegiatan tersebut perlu dilakukan tutor pada saat
memfasilitasi kegiatan pembelajaran pada program paket B.
1.2 Hakikat Program Paket B
Program
Paket B setara SLTP mulai dirintis sejak tahun 1994, dan
dilaksanakan secara nasional sejak tahun 2004. dari periode ini dapat dilihat proses
l
a
pengembangan program ini, seperti perlengkapan program termasuk diantaranya:
ir
kurikulum, modul dan petunjuk pelaksanaan atau penyelenggaraan program. Jika
dihitung sejak program ini mulai dirintis yaitu tahun 1994, seharusnya program ini
T
telah terbebas dari berbagai permasalahan yang bersifat operasional, walaupun masih
4
! m
terdapat beberapa kekurangan, seharusnya tidak lagi diakibatkan oleh berbagai hal
yang bersifat teknis dan operasional. Kondisi yang terjadi saat ini adalah kekurangan
o
c
e
t ce.
ataupun hambatan masih terjadi pada level operasional
a
n
a
eu
Menurut peraturan Pemerintah Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah
pasal 18 ayat 3 menyatakan bahwa program paket B ialah “kelompok belajar paket B
r w.n
yang diselenggarakan bagi sekumpulan warga belajar untuk memperoleh pendidikan
setara SMP”.
F
Cww
Ramdan, (2007 : 12) mengemukakan bahwa program paket B terdapat dua
D
P
tujuan seperti yang diungkapkan, yaitu: a) menunjang pelaksanaan perintis wajib
belajar pendidikan dasar 9 Tahun meliputi Sekolah Menengah Pertama. Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program paket B adalah: a) Tujuan
Umum Program paket B diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
manusia lulusan SD, dan putus SMP sehingga mereka dapat mengembangkan
pribadinya, bermata pencaharian tetap dan layak, serta memperoleh pendidikan setara
SMP dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Prasetyo (2010:1) mengemukakan bahwa program pendidikan Paket B
dituntut untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang relatif pergerakannya sangat cepat, kondisi ini sedikit banyak akan
l
a
berakibat pada perubahan substansi pada kurikulum maupun materi yang diajarkan
ir
pada beberapa program Paket yang diselenggarakan oleh pemerintah, salah satunya
adalah Program Paket B setara SLTP.
T
Prasetyo (2010:2) mengemukaan bahwa dalam pelaksanaan Program Paket
4
! m
B setara SLTP berbagai permasalahan berkaitan dengan warga belajar yang dihadapai
diuraikan di bawah ini:
o
c
e
t ce.
a) Lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga sulit mendapatkan
a
n
a
eu
satu kelompok sebanyak 40 orang warga belajar sesuai dengan yang
dipersyaratkan pemerintah.
r w.n
b) Latar belakang sosial ekonomi warga belajar lemah sehingga frekuensi kehadiran
sangat rendah.
F
Cww
c) Warga belajar menjadi pencari nafkah keluarga, mereka hanya belajar kalau
D
P
waktu mengizinkan.
d) Motivasi belajar rendah, mereka menganggap dan berpendapat tanpa belajar
mereka sudah mendapatkan uang.
e) Pelaksanaan evaluasi yang kurang baik.
f) Kesadaran
belajar
sangat
dipengaruhi
oleh
dimasyarakat dan aktivitas warga di lingkungannya.
budaya
yang
berkembang
Untuk mengatasi permasalahan harus diketahui cukup permasalahannya dan
dan menganalisis penyebab timbulnya permasalahan. Dalam pengelolaan program
Paket B khususnya pengelolaan warga belajarnya dapat dilakukan dengan cara
l
a
pertimbangan atas dasar permasalahannya.
ir
Strategi sosialisasi yang berkesan dan menarik sangat perlu direncakan
dengan baik oleh pengelola, sehingga warga belajar disamping mendapatkan
T
informasi juga mendapatkan manfaat dari informasi tersebut. Pengelola juga perlu
4
! m
melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat yang diangap sentral di
masyarakat, karena untuk warga belajar di masyarakat pedesaan, peran tokoh
o
c
e
t ce.
masyarakat sangat penting dan cukup berpengaruh sehingga apapun kebijakan atau
a
n
a
eu
keputusan yang dikeluarkan oleh tokoh masyarakat yang bersangkutan akan dituruti
oleh anggota masyarakat yang lain (Iis, 2003:107).
r w.n
Tingkat kehadiran rendah yang merupakan konsekuensi dari kondisi ekonomi
Cww
masyarakat yang rendah dan mengharuskan mereka bekerja ekstra untuk mencukupi
F
kehidupannya sehari-hari. Seperti di ketehui bahwa salah satu karakteristik
D
P
pendidikan luar sekolah adalah adanya keluesan dalam penentuan waktu pelaksanaan
belajar mengajarnya. Untuk meningkatkan kehadiran warga belajar perlu dilakukan
perjadwalan yang sesuai dengan kondisi warga belajar dan pemilihan waktu
dilakukan semaksimal mungkin dapat diikuti oleh semua warga belajar tanpa harus
merugikan mereka dengan meninggalkan pekerjaan, pemilihan waktu ini akan lebih
baik jika melibatkan seluruh warga belajar dengan musyawarah agar kesepakatan
penjadwalan dapat dipertanggungjawabkan secara bersama-sama (Iis, 2003:110).
1.3 Hakikat
Aktivitas
Tutor
dalam
Meningkatkan
kualitas
kegiatan
pembelajaran terhadap warga belajar Program Paket B
2.3.1 Pengertian
l
a
Aktivitas merupakan salah satu bentuk dari kegiatan yang dilakukan oleh
ir
seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terkait dengan pengertian
aktivitas Hidayat (2009:1) mengemukakan bahwa salah satu tanda kesehatan adalah
T
adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas, seperti berdiri, berjalan, dan
4
! m
bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem saraf
dan muskuloskeletal. Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak di mana
e
t
a
o hidupnya. Menurut
c
.
Poewadarminta (dalam Afifah, 2011:1) bahwa e
aktifitas adalah kegiatan atau
c2011:1) bahwa aktivitas adalah
n
kesibukan. Menurut Nasution (dalam Afifah,
a
u
keaktifan jasmani dan rohani dankedua-keduanya harus dihubungkan.
n
.
Aktivitas tutor dalam pembelajaran
w Paket B merupakan bagian dari upaya
w warga belajar sehingga memiliki kemampuan
untuk mengembangkan kompetensi
w
manusia
memerlukannya
untuk
memenuhi
kebutuhan
re
F
C
D
P
yang baik dalam menguasai kompetensi dasar yang diwajibkan bagi setiap motivasi
belajar. Aktivitas tutor dalam pembelajaran pada dasarnya terarah pada kegiatan tutor
dalam membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Salah satu hal yang sangat diperlukan
agar penyelenggaraan Paket B berjalan dengan baik, yaitu perlu adanya aktivitas tutor
yang terarah pada peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran terhadap warga
belajar.
Dalam mengaktualisasikan aktivitasnya sebagai tutor di Paket B, setiap tutor
perlu memperhatikan karakteristik dan kompetensi setiap motivasi belajar. Hal
tersebut perlu dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan aktivitas sehingga
l
a
aktivitas tutor selalu terarah pada peningkatan kemampuan motivasi belajar. Dengan
ir
cara seperti ini maka aktivitas tutor seharusnya diarahkan pada upaya peningkatan
kualitas kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar sehingga memiliki
T
kemampuan yang baik dalam memahami serta menguasai berbagai kemampuan yang
4
! m
diharapkan.
2.3.2
o
c
e
t ce.
Aktivitas Tutor dalam Meningkatkan Kualitas Kegiatan Pembelajaran
terhadap Warga Belajar
a
n
a
eu
Pembelajaran terhadap tutor di paket B merupakan suatu proses yang
r w.n
sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi (Knirk & Gustafson
Cww
dalam Sagala, 2005:12). Dalam hal ini pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan
sudah melalui tahapan dari perencanaan sampai dengan evaluasi.
F
Dewi (2010: 1) m en gem uk akan bahw a proses pembelajaran dalam
D
P
bentuk interaksi belajar mengajar dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi
yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan
tertentu setidaknya adalah pencapaian tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan pada satuan pelajaran. Kegaitan pembelajaran yang
diprogramkan pendidik (tutor) merupakan kegiatan integralistik antara pendidikan
dengan peserta didik (warga belajar). Kegiatan pembelajaran secara metodologis
berakar dari pihak pendidik yaitu pendidik (tutor), dan kegiatan belajar secara
pedagogis berakar dari pihak peseta didik.
Dalam pelaksanaan Program Paket B setara SLTP berbagai permasalahan
l
a
berkaitan dengan motivasi belajar yang dihadapai diuraikan di bawah ini:
ir
1. Lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga sulit mendapatkan
satu kelompok sebanyak 40 orang motivasi belajar sesuai dengan yang
T
dipersyaratkan pemerintah.
4
! m
2. Latar belakang sosial ekonomi warga belajar lemah sehingga frekuensi kehadiran
sangat rendah.
o
c
e
t ce.
3. Warga belajar menjadi pencari nafkah keluarga, mereka hanya belajar kalau
a
n
a
eu
waktu mengizinkan.
4. Motivasi belajar rendah, mereka menganggap dan berpendapat tanpa belajar
r w.n
mereka sudah mendapatkan uang.
Cww
5. Pelaksanaan evaluasi yang kurang baik.
F
6. Kesadaran
D
P
belajar
sangat
dipengaruhi
oleh
budaya
yang
berkembang
dimasyarakat dan aktivitas warga di lingkungannya.
Untuk mengatasi permasalahan harus diketahui cukup permasalahannya dan
dan menganalisis penyebab timbulnya permasalahan. Dalam pengelolaan program
Paket B khususnya pembelajaran terhadap motivasi warga belajar dapat dilakukan
dengan cara pertimbangan atas dasar permasalahannya.
Lokasi tempat tinggal warga belajar yang berjauhan sehingga sulit
mendapatkan 40 orang warga belajar untuk dibentuk satu kelompok; untuk
mengatasinya diperlukan sistem pengelolaan yang baik yang dilakukan oleh
pengelola untuk mencari motivasi belajar yang merupakan tahap pertama dalam
proses pembelajaran terhadap motivasi belajar. Mencari warga belajar Paket B cukup
l
a
sulit, namun pengelola sedapat mungkin harus membuat warga masyarakat yang
ir
memang membutuhkan program ini menjadi tertarik. Strategi sosialisasi yang
berkesan dan menarik sangat perlu direncakan dengan baik oleh pengelola, sehingga
T
motivasi belajar disamping mendapatkan informasi juga mendapatkan manfaat dari
4
! m
informasi tersebut. Pengelola juga perlu melakukan pendekatan terhadap tokoh
masyarakat yang diangap sentral di masyarakat, karena untuk meningkatkan kualitas
o
c
e
t ce.
kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar di masyarakat pedesaan, aktivitas
a
n
a
eu
tokoh masyarakat sangat penting dan cukup berpengaruh sehingga apapun kebijakan
atau keputusan yang dikeluarkan oleh tokoh masyarakat yang bersangkutan akan
r w.n
dituruti oleh anggota masyarakat yang lain.
Cww
Tingkat kehadiran rendah yang merupakan konsekuensi dari kondisi ekonomi
F
masyarakat yang rendah dan mengharuskan mereka bekerja ekstra untuk mencukupi
D
P
kehidupannya sehari-hari. Seperti di ketehui bahwa salah satu karakteristik
pendidikan luar sekolah adalah adanya keluesan dalam penentuan waktu pelaksanaan
belajar mengajarnya. Untuk meningkatkan kehadiran warga belajar perlu dilakukan
perjadwalan yang sesuai dengan kondisi motivasi belajar dan pemilihan waktu
dilakukan semaksimal mungkin dapat diikuti oleh semua warga belajar tanpa harus
merugikan mereka dengan meninggalkan pekerjaan, pemilihan waktu ini akan lebih
baik jika melibatkan seluruh motivasi belajar dengan musyawarah agar kesepakatan
penjadwalan dapat dipertanggungjawabkan secara bersama-sama.
Untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar
l
a
cara lainnya dengan mengadakan pelatihan atau kecakapan hidup, disamping mereka
ir
mendapatkan materi pelajaran mereka juga memperolah keterampilan dan
keterampilan tersebut diusahakan benar-benar menjadi kebutuhan motivasi belajar
T
dan kalau bisa dapat memanfaatkan potensi yang ada sehingga dengan keterampilan
4
! m
ini dimana sebagian modal atau bahan mentahnya sudah ada dapat meningkatkan
ekonomi mereka. Richard M. Steer dalam (Sihombing, 2009: 199) menyebutkan
o
c
e
t ce.
bahwa seseorang akan cenderung ikut serta dalam kegiatan organisasi (proses
a
n
a
eu
pembelajaran) hanya terbatas pada anggapan bahwa hasil atau imbalan yang mereka
dapatkan sebanding dengan usaha yang mereka lakukan.
r w.n
Motivasi belajar yang rendah dan anggapan bahwa tanpa belajar mereka dapat
Cww
mencari uang merupakan permasalahan yang umum dalam pembelajaran Program
F
Paket B, jadi tugas pengelolaan adalah bagaimana caranya membuat motivasi belajar
D
P
menyadari pentingnya pendidikan bagi mereka dan penciptaan suasana belajarpun
perlu dilakukan dengan baik agar warga belajar tidak bosan. Pelatihan keterampilan
yang sesuai dapat mengurangi anggapan yang tidak benar mengenai arti penting
pendidikan bagi mereka.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi
adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat dan
kadang-kadang juga kurang sesuai. Hal ini pendidik harus hati-hati dalam
menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para warga belajar. Sebab
mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan
perkembangan belajar para warga belajar.
l
a
Panjaitan (2009:3) mengemukakan bahwa upaya menumbuhkan kualitas
ir
kegiatan pembelajaran terhadap warga belajar dalam pelaksanaan pembelajaran,
terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar, yaitu 4.
a.
T
Memberi angka
4
! m
Memberi angka dalam pembelajaran mempunyai arti penting bagi warga
belajar. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar warga belajar.
o
c
e
t ce.
Banyak warga belajar, hanya termotivasi belajar karena mengejar nilai ulangan atau
a
n
a
eu
nilai ”Sukma” supaya angkanya baik. Hanya perlu diperhatikan oleh tutor bahwa
pemberian nilai harus seobyektif mungkin, sehingga tidak menimbulkan kesan dari
r w.n
warga belajar nilai dongkatan nilai asal-asalan.
b.
F
Cww
Pemberian hadiah
D
P
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh
hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi
warga belajar yang tidak memiliki bakat menggambar.
c.
Saingan/ kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar warga belajar. Persaingan, baik persaingan individual maupun
persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar warga belajar.
d.
l
a
Memberi ulangan
ir
Warga belajar akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang
T
harus diingat oleh tutor, adalah jangan terlalu sering, karena bisa membosankan dan
4
! m
bersifat rutinitas. Tutor yang akan memberikan ulangan harus memberi tahu warga
belajar.
e.
Mengetahui hasil
o
c
e
t ce.
a
n
a
eu
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, palagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong warga belajar untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik
r w.n
hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri warga belajar untuk terus
Cww
belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
f.
F
Pujian
D
P
Apabila ada warga belajar yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcemant yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Upaya pujian ini merupakan
motivasi, pemberiannya harus tepat.
g.
Hukuman
Hukuman sebagai reinforcemant yang negatif tetapi kalau diberikan secara
tepat dan bijak, bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, tutor harus memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman.
h. Tujuan yang diakui
l
a
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh warga belajar,
ir
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan
yang harsu dicapai, dan dirasakan ada gunanya, maka akan timbul gairah untuk terus
T
belajar untuk mencapai tujuan tersebut.
4
! m
Menurut Sardiman A. M. (2007: 91) ada beberapa bentuk dan cara
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, antara lain: 1) memberi angka,
o
c
e
t ce.
2) hadiah, 3) saingan/kompetisi, 4) ego-involvement, 5) memberi ulangan,
a
n
a
eu
6) mengetahui hasil, 7) pujian, 8) hukuman, 9) hasrat untuk belajar, 10) minat, dan
11. tujuan yang diakui.
r w.n
Selanjutnya dijelaskan pula bahwa
Cww
aktivitas tutor dalam kegiatan
pembelajaran paket B terdiri dari:
F
1) Memberikan motivasi pada kegiatan pendahuluan
D
P
Pemberian motivasi pada tahap pendahuluan dilakukan dengan cara:
a) menyiapkan kondisi pembelajaran agar peserta didik terlibat baik secara psikis
maupun fisik sehingga siap mengikuti proses pembelajaran, b) mencatat kehadiran
peserta didik, c) menyampaikan tujuan tutorial.
2) Memberikan motivasi pada kegiatan inti
Pemberian
menciptakan
motivasi pada pelaksanaan kegiatan inti dilakukan
pembelajaran
yang
menantang.
Pelaksanaan
dengan
kegiatan
inti
merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartsipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
l
a
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan
ir
psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan
dengan
karakteristik
peserta
didik
dan
mata
pelajaran,
T
yang
dapat
meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan inti, pendidik:
4
! m
1) mengidentifikasi materi-materi yang sulit bagi peserta didik, 2) bersama peserta
didik membahas materi, 3) memberikan latihan sesuai dengan tingkat kesulitan yang
o
c
e
t ce.
dialami setiap peserta didik, 4)menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,
a
n
a
eu
metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain, 5) memfasilitasi
terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan pendidik,
r w.n
lingkungan, dan sumber belajar lainnya, 6) melibatkan peserta didik secara aktif
Cww
dalam setiap kegiatan pembelajaran, 7) memberikan balikan dan penguatan.
F
3) Memberikan motivasi pada kegiatan penutup
D
P
Pemberian motivasi dalam kegiatan penutup, pendidik: 1) bersama-sama
dengan peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran, 2) bersama peserta
didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
3)melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
4) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, 5) memotivasi
peserta didik untuk mendalami materi pembelajaran melalui kegiatan belajar mandiri,
6)melakukan kegiatan tindak lanjut melalui layanan konseling, dan/atau memberikan
tugas terstruktur baik secara individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik, 7) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan tutorial
berikutnya.
Pembelajaran terhadap
l
a
warga belajar selain pada saat penerimaan warga
ir
belajar dan pada saat pembelajaran, juga diperlukan pengelolaan hasil dimana
permasalahan yang ada pada setiap program
Paket B motivasi belajar hanya
T
mengikuti proses pembelajaran pada saat ujian saja dan pada saat ujian pun mereka
4
! m
dibantu oleh tutor atau pengawas, jadi evaluasi yang dilaksanakan selama ini kurang
baik, seharusnya untuk menghasilkan motivasi belajar yang lulus dengan baik
o
c
e
t ce.
sebaiknya Program Paket B melakukan sistem evaluasi seperti yang terjadi pada
a
n
a
eu
pendidikan formal dan dengan pengawasan yang memadai. Sistem evaluasi yang
dinilai kurang baik ini cukup memperkuat anggapan bahwa mengikuti Program
r w.n
Paket B hanyalah untuk mendapatkan ijazah saja tanpa harus mengikuti proses
Cww
pembelajaran yang baik.
F
Permasalahan lainnya yang berhubungan dengan masalah pelaksanaan teknis
D
P
evaluasi atau penilaian akhir hasil pembelajaran tahap akhir nasional (pehabtanas)
adalah dimana tidak jarang motivasi belajar tidak mengikuti ujian, terlambat, ataupun
data peserta yang berbeda dan berubah-ubah. Dalam kondisi seperti ini seorang
pengelola program paket B harus benar-benar memperhatikan masalah ini, dan
mengantisipasinya dengan cara melakukan pendataan warga belajar dengan baik,
melakukan pencatatan ulang, meneliti data-data warga belajar secara cermat dan
melakukan pemantauan secara rutin untuk mengetahui perkembangan motivasi
belajar yang masih mengikuti program.
Permasalahan terakhir yaitu menyangkut kesadaran warga masyarakat akan
l
a
pendidikan yang dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang di masyarakat.
ir
Dilingkungan masyarakat pedesaan yang masih kental dengan nuansa keagamaan
hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk pendidikan sangat
T
rendah karena pandangan masyarakat yang mengganggap bahwa sekolah atau belajar
4
! m
hanya untuk kepentingan dunia saja dan mereka lebih mengutamakan urusan akhirat.
Kondisi seperti ini dapat diatasi jika pengelola program dapat mempengaruhi tokoh
o
c
e
t ce.
masyarakat untuk menyadarkan masyarakat disekitarnya akan pentingnya pendidikan.
a
n
a
eu
Aktivitas tokoh masyarakat maupun tokoh agama yang paling berpengaruh di
masyarakat sekitar sangat besar pengaruhnya untuk mempengaruhi kesadaran
r w.n
masyarakat, untuk itulah kemampuan seorang pengelola untuk mengidentifikasi
Cww
kondisi sosial budaya dimana program diselenggarakan sangat diperlukan.
F
Berdasarkan uraian di atas jelas menujukkan bahwa tutor perlu menunjukkan
D
P
aktivitas yang baik dalam meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran terhadap
warga belajar. Dengan motivasi belajar yang tinggi maka para warga belajar akan
mampu menyelesaikan paket pembelajaran yang diwajibkan sehingga berimpilikasi
pada terselesainya program paket B sesuai dengan yang diharapkan.
2.4 Kajian Penelitian yang relevan
Penelitian tentang aktivitas tutor maupun tentang Program Paket B telah
dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya:
1. Warsiatun tahun 2009, dalam penelitiannya yang berjudul “Aktivitas tutor dalam
l
a
meningkatkan partisipasi warga belajar di program Paket C Sembilin Kecamatan
ir
Kuntanmudik, menyimpulkan bahwa para tutor yang ada di program Paket C
Sembilin Kecamatan Kuntanmudik secara umum memiliki aktivitas yang baik
dalam meningkatkan partisipasi warga belajar.
T
4
! m
2. Siti Aryuningsih. 2009, dalam penelitiannya yang berjudul “ Peran tutor dalam
meningkatkan kemajuan belajar di PKBM Harapan Desa Saripi, menyimpulkan
o
c
e
t ce.
bahwa tutor telah berperan optimal dalam meningkatkan kemajuan belajar di
PKBM Harapan Desa Saripi.
D
P
F
a
n
a
eu
r w.n
Cww
Download