PENGARUH PROGRAM PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI HARIAN KOMPAS DI SURABAYA SELATAN Qoirul Anwar dan Saino Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya e-mail : [email protected] Abstract In the information age people live with ease in obtaining the information. Newspapers become an alternative source of information. Recognizing the need for information into business opportunities for companies to compete in it, so that the emerging of various types of newspaper. Competition requires companies to prepare a marketing strategy for the product to be accepted by consumers. In order for the company ahead of the competition requires careful planning of the marketing activities, such as a product to be marketed, the price that attractive and affordable by the target customers and how the companies promote their products to customers. This research is a quantitative survey approach that seeks to determine the effect of marketing strategies in the form of sales promotion programs on consumers purchasing behavior in KOMPAS. Data retrieval techniques with Non-Probability Sampling with Quota Sampling. This study uses a simple linear regression with a sample of 160 respondents. The results of this research showed that the effect of sales promotion programs (X) consisting of indicator: The number of incentives (X1.1), Media Promotion (X1.2), Old Promotion (X1.3), by a relatively very small daily KOMPAS is equal to 0,6% and the balance of 99,4% is explained by other variables outside of the study Keywords: Sales Promotion, Consumers Purchasing Behaviour Abstrak Pada era informasi manusia hidup dengan kemudahan dalam mendapatkan informasi. Koran menjadi salah satu alternatif sumber informasi. Menyadari kebutuhan akan informasi menjadi peluang bisnis bagi perusahaan untuk berlomba – lomba di bisnis ini sehingga bermunculan berbagai jenis koran. Adanya persaingan menuntut perusahaan untuk menyiapkan strategi pemasaran agar produk bisa diterima oleh konsumen. Agar perusahaan unggul dalam persaingan membutuhkan perencanaan yang matang mengenai kegiatan pemasaran, seperti produk yang akan dipasarkan, harga yang menarik dan terjangkau oleh pelanggan target serta bagaimana perusahaan mempromosikan produknya dengan pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey yang berusaha mengetahui pengaruh strategi pemasaran berupa program promosi penjualan oleh harian KOMPAS terhadap minat beli. Teknik pengambilan data dengan Non-Probability Sampling dengan Quota Sampling. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear sederhana dengan sampel sejumlah 160 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh program promosi penjualan ( X ) yang terdiri dari indikator : Banyaknya insentif (X1.1), Media Promosi (X1.2), Lama Promosi (X1.3), oleh harian KOMPAS tergolong sangat kecil yaitu sebesar 0,6 % dan sisanya sebesar 99,4 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini Kata kunci : Promosi penjualan , Minat beli Survey global Adobe-Edelman Berland PENDAHULUAN Pada era informasi manusia hidup dengan Dari diagram (koran disamping /tv) terbukti media kemudahan dalam mendapatkan informasi. tradisional masih Informasi digunakan untuk memudahkan memiliki prosentase tertinggi pemakai dan manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka. pemasar masing – masing 45% dan 42 %. Ini Informasi mengenai kebutuhan makanan , menggambarkan perkembangan media cetak perumahan , pakaian dan kebutuhan lain di salah satunya Koran masih dipercaya sebagai era informasi sekarang ini bisa diperoleh media alternatif sumber informasi. dengan relatif mudah yaitu dengan mencari Menyadari kebutuhan akan informasi informasi dari sumber – sumber informasi menjadi peluang bisnis bagi perusahaan yaitu dari media elektronik maupun cetak untuk berlomba – lomba di bisnis ini ,koran merupakan media cetak sebagai salah sehingga bermunculan berbagai jenis koran. satu dari sekian banyak sumber informasi. Di indonesia ada lebih dari 200 jenis koran Survey Edelman 2013 mencatat, bahwa di Indonesia, masyarakat ini berdasarkan survei future media forum masih mempercayakan sumber informasi mereka dari media. Dan uniknya media konvensional masih menduduki kepercayaan tertinggi. Kepercayaan publik media adalah dipercaya 67%, angkanya kepada own- Social media lebih 68%, media konvensional (tv ,radio, koran, majalah) terbanyak jumlahnya, yakni 75%. Diperkuat survey global Adobe-Edelman dengan diagramnya: Berland 2011 pada tabel di bawah ini Sumber : Future Media Forum 2011 Dari tabel di atas ,membuktikan seiring bertambahnya kepercayaan masyarakat pada media , salah satu koran menjadi peluang bisnis bagi perusahaan untuk bersaing di bisnis ini Dengan adanya persaingan bisnis yang ada menuntut perusahaan untuk memiliki kemampuan respon yang cepat dan fleksibel terhadap setiap peluang, ancaman dari luar, Salah satu alternatif bentuk promosi tuntutan pelanggan, bahkan langkah-langkah yang dilakukan perusahaan adalah promosi kompetitor. Agar perusahaan unggul dalam penjualan yang tujuannya adalah untuk persaingan. Dibutuhkan perencanaan yang mendorong konsumen kearah pembelian matang mengenai kegiatan pemasaran, seperti produk (Kotler,2008) , dengan pertimbangan produk yang akan dipasarkan, harga yang bahwa minat beli konsumen dipengaruhi oleh menarik dan terjangkau oleh pelanggan target stimuli pemasaran( Assael,2002) serta bagaimana perusahaan mempromosikan Harian KOMPAS melakukan beberapa produknya dengan pelanggan ataupun dengan kegiatan promosi yang salah satunya adalah pihak-pihak program promosi penjualan. Promosi lain yang merupakan keberhasilan suatu berkepentingan. faktor program Salah satu penentu program promosi penjualan harian KOMPAS pemasaran. dalam wujud pemberian hadiah langsung dan Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila undian konsumen belum pernah mendengarkan dan melakukan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna langsung atau undian berhadiah pada periode bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah – periode tertentu yang mereka sebut dengan membelinya. Promosi bukan saja merupakan istilah “ Bulan Promosi Kompas” dengan alat untuk menarik minat konsumen terhadap ranah nasional. produk dengan model yang hampir sama mengganti yang ditawarkan, tetapi juga merupakan bentuk komunikasi perusahaan dengan konsumen dan pelanggannya. berhadiah. frekuensi KOMPAS pemberian hadiah Untuk periode sekarang , istilah mereka dengan “Gempita Kompas” Apakah Seperti yang dipaparkan oleh Tjiptono Harian dengan penjualan yang program dilakukan promosi oleh harian (2002:219) bahwa:Pada hakikatnya promosi KOMPAS tersebut mampu meningkatkan adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran volume penjualan harian KOMPAS karena dan yang dimaksud dengan komunikasi bertambahnya pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang Surabaya berusaha dengan Koran harian lokal yang ada. menyebarkan mempengaruhi/membujuk, informasi, dan atau pelanggan yang tentunya khususnya akan di bersaing Berdasarkan permasalahan di atas, maka mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dalam hal ini penulis tertarik dan produknya agar bersedia menerima, merumuskan permasalahan tersebut dengan membeli, dan loyal pada produk yang mengadakan ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. judul penelitian yang “Pengaruh Penjualan terhadap Program untuk mengambil Promosi Minat Beli Harian KOMPAS di Surabaya Selatan”. Dengan strategi pemasaran merupakan suatu batasan Minat Beli disini adalah minat metode menyampaikan membayar dimuka paket berlangganan harian perusahaan berupa program pemasaran KOMPAS. Berlanggan 6 bulan atau 12 bulan. yang ditujukan kepada pasar sasaran pesan suatu berkesinambungan. Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yaitu : pemilihan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka pasar, perencanaan produk, penetapan rumusan masalah yang dapat diambil dalam harga, sistem distribusi, dan komunikasi penelitian ini adalah : pemasaran. Apakah ada pengaruh program promosi Swastha (2002:234) mendefinisikan komunikasi pemasaran penjualan dengan indikator besarnya insentif , sebagai kegiatan media promosi , lama promosi terhadap minat dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan beli harian KOMPAS di Surabaya khususnya merupakan di Surabaya Selatan mempengaruhi kegiatan yang yang dapat keputusan di bidang pemasaran serta Tujuan komunikasi mengarahkan kepada pertukaran yang lebih memuaskan dan Dari rumusan masalah yang dikemukakan maka tujuan pembahasan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah ada penjualan pengaruh program promosi terhadap minat beli harian KOMPAS di Surabaya Selatan saling menguntungkan. Dalam proses komunikasi pemasaran diantaranya yang dipertimbangkan salah perlu adalah satu perlu strategi promotion mix atau lebih dikenal dengan bauran promosi 2. Bauran Promosi KAJIAN PUSTAKA Bauran promosi menurut Kotler dan Gary A. (2002). Bauran promosi adalah 1. Strategi Pemasaran alat ramuan fundamental yang direncanakan untuk promosi mencapai masyarakat Strategi pemasaran tujuan adalah perusahaan dengan khusus dari penjualan yang iklan dan pribadi, hubungan dipergunakan mengembangkan keunggulan bersaing perusahaan untuk mencapai tujuan iklan yang berkesinambungan melalui pasar dan pemasaranya. yang dimasuki dan program pemasaran Menurut Basu Swasa (1999) , yang digunakan untuk melayani pasar promotional mix adalah “Kombinasi sasarannya ( Tjiptono ,2008:6). Jadi Strategi yang paling baik dari variable Periklanan, Personal Selling dan alat jelas bertujuan Promosi /pelanggan baru dan mempertahankan lainya yang kesemuanya menarik direncanakan untuk mencapai tujuan pelanggan program penjualan”. Bauran promosi produk yang ditawarkan oleh perusahaan, terdiri dari : periklanan , yang penjualan , penjulan promosi perorangan , hubungan masyarakat. pada (loyalitas) akhirnya terhadap meningkatkan volume penjualan. Alat sebagai wujud dari promosi penjualan disebut dengan alat promosi penjualan. 3. Promosi Penjualan Menurut Tjiptono (2002: 229) bahwa promosi lama konsumen penjualan adalah bentuk Kotler dan Gary (2008:206-207) bahwa alat promosi konsumen utama persuasif langsung melalui penggunaan meliputi produk pengembalian dengan segera dan/atau sampel produk, kupon, harga khusus, khusus iklan, tunai, meningkatkan jumlah barang yang dibeli premium pelanggan. Melalui promosi penjualan, penghargaan dukungan, pajangan dan perusahaan dapat menarik pelanggan demontrasi di titik pembelian, dan kontes, baru, mempengaruhi pelanggannya untuk undian serta permainan, secara rinci alat mencoba promosi penjualan sekaligus sebagai produk pelanggan baru, membeli mendorong lebih banyak, menyerang aktifitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau indikator ,barang promosi penjualan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Paket harga (price pack) Paket harga yang sering juga disebut mengupayakan kerja sama lebih erat cents-off deals menawarkan harga dengan pengecer. produk tertentu lebih murah kepada Pendapat lain dari Nickels dalam konsumen.Paket harga dapat berupa satu Swastha (2002: 279) bahwa promosi kemasan dengan harga lebih rendah penjualan adalah (seperti duaunit produk dengan harga pemasaran selain periklanan, dan mendorong konsumen kegiatan-kegiatan personal satu produk), atau dua produk berkaitan yang yang dijadikan satu.Paket harga terbukti pembelian sangat efektif –bahkan lebih efektif dengan ketimbang kupon– untuk merangsang publisitas, efektivitas dan selling, pedagang menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. Tujuan dari promosi penjualan dengan penjualan jangka pendek. b) Hadiah (premium) Hadiah adalah barang yang hasil yang diharapkan perlu adanya program ditawarkan gratis atau dengan harga promosi miring sebagai insentif untuk membeli program promosi penjualan yang efektif, suatu perusahaan produk. Suatu hadiah dapat penjualan. Untuk harus melakukan meninjau dan diberikan di dalam kemasan (in-pack), di mempertimbangkan beberapa aspek, antara luar kemasan (onpack), atau melalui pos. lain: Jika dapat digunakan kembali, bungkusan itu sendiri dapat berfungsi 1) Banyaknya insentif / hadiah yang diberikan sebagai hadiah.Hadiah kadang-kadang Perusahaan harus dapat menentukan juga dikirimkan untuk konsumen yang hadiah yang efektif ditinjau dari segi bentuk memberikan bukti pembelian. maupun harganya. Hadiah yang berlebihan c) Barang promosi (advertising specialties) belum tentu menarik jumlah pembeli yang Barang promosi adalah pernak-pernik sebanding, bahkan ada indikasi bahwa yang bermanfaat, dengan cetakan nama produk yang ditawarkan memiliki kualitas pemasang iklan disitu. Barang-barang yang lebih rendah dari produk-produk lain. kecil Pada ini diberikan sebagai hadiah penelitian ini besarnya insentif kepada konsumen. Umumnya berupa didasarkan pada setiap wujud program pena, kalender, gantungan kunci, korek promosi penjualan pada setiap alat – alat api, promosi yang memberkan insentif. Terdapat kantong belanja, Tshirt, topi, gunting kuku, dan cangkir kopi. tiga alat promosi pemberi insentif pada d) Kontes, undian, dan permainan Kontes, undian, dan penelitian ini, yaitu : permainan pack), barang paket harga (price promosi (advertising memberikan konsumen peluang untuk specialties) dan undian. Secara rinci alat – memenangkan alat sesuatu seperti uang promosi penjualan tunai, perjalanan, atau barang, entah pengukuranya dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: keberuntungan atau dengan usaha ekstra. Menurut a) Kotler dan Amstrong yang digunakan beserta pada Paket harga Sering disebut cent-off deals yang (2004:666) setiap pemasar harus membuat menawarkan harga produk lebih murah keputusan – keputusan tambahan untuk kepada konsumen. Paket harga dapat berupa merumuskan yang satu kemasan dengan harga lebih rendah suatu atau dua produk berkaitan yang dijadikan menyeluruh. program Agar promosi langkah dari kegiatan dalam perusahaan memperoleh satu. Menurut Tjiptono (2005) dengan istilah lain menyebut paket harga adalah merupakan kuantitas produk ekstra yang Bundle diberikan perusahaan kepada konsumen Pricing ,merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga paket. Metode ini didasarkan pada pandangan bahwa konsumen dengan harga biasa. Sehingga berdasarkan definisi diatas lebih pemberikan hadiah berupa barang tertentu menghargai nilai suatu paket tertentu secara yang diberikan produsen kepada konsumen keseluruhan daripada nilai masing-masing sebagai imbalan dari pembelian produk. Dan item secara individual. Misalnya travel juga sebagai sarana promosi dengan iklan agency, menawarkan paket liburan yang yang tertera pada hadiah tersebut. mencakup transportasi, akomodasi, dan konsumsi. Adapun indikator hadiah menurut Irma (2008) yang digunakan adalah: Metode ini memberikan manfat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat (1) Manfaat adalah fungsi dari hadiah yang diberkan menghemat biaya total, sedangkan penjual (2) Nilai adalah kesan moril dan materil dapat menekan biaya pemasarannya. Dari dari hadiah yang diberikan dapat dilihat dari pendapat – pendapat diatas, dapat disimpulkan pengukuran indikator paket harga (pricing pack) meliputi: harga dan prestise. Sedangkan berdasarkan jurnal peneltian dari Andrew G Person bahwa indicator dari a. Murah pemberian hadiah itu symbolic dan untuk b. Hemat penelitian ini adalah : b) Barang promosi (advertising specialities) Menurut Kotler dan Gery (2008:206- (1) Warna (2) Gambar 207) Barang promosi merupakan pernak – Maka dapat ditarik kesimpulan pernik bermanfaat , dan biasanya ada bahwa penelian ini digunakan 3 indikator cetakan pemasangan iklan pada barang dari 2 sumber jurnal tersebut , yaitu : promosi tersebut. Dan barang – barang ini (1) Manfaat diberikan sebagai hadiah kepada konsumen. (2) Nilai Sedangkan menurut Terence A Shimp (3) Gambar (2004:226). Hadiah ( dalam hal ini barang promosi ) merupakan salah satu alat dari c) Undian K. Douglas Hoffman , dkk (2005:465) promosi penjualan yang digunakan untuk berpendapat memicu atau mendorong pembelian yang kemenangan dalam memperoleh penghargaan dilakukan yang oleh konsumen. Hadiah semata bahwa – mata :Undian ditentukan adalah oleh kesempatan, konsumen karena tidak dalam perlu undian terlalu ini, Adalah mereka yang berhubungan banyak dengan permanan atau mengambil bagian , kerusaha , brand manager lebih suka bentuk yang dinilai disini , adalah seberapa jauh ini debandingkan dengan kontes. keterlibatan Undian adalah salah satu teknik sales tertentu menminta melakukan mencantumkan dalam undian. Misalnya, dengan melakukan permainan promotion yang dilakukan dengan cara konsumen konsumen atau kegiatan pembelian tertentu produk. ketika Adapun namanya dalam suatu media, permainan ini indikator undian yang digunakan dalam ditunjukkan ke konsumen setiap kali merea penelitian ini adalah indicator Konneth. melakukan pembelian (Kotler & Keller, 2) Media Promosi 2008:557). Bagitu pula Jerome Jewler & Perusahaan harus dapat menentukan cara Bonnie (2005:254) yang mengemukakan agar bahwa perusahaan undian penjualan adalah yang teknik promosi sedang mengetahui melakukan bahwa promosi. atasi Misalnya di toko, di media massa, melalui keberuntungan , bukan keahlian , karena pos dan sebagainya. Masing-masing cara setiap orang memiliki kesempatan yang sama menjangkau atas berbeda. semua merupakan berdasarkan masyarakat kemenanangan. yang Terdapat banyak media promosi untuk pemenang dipilih berdasarkan kebetulan,dan memberitahukan program promosi penjualan tidak dibutuhkan bukti pembelian (Larry itu sendiri yang tergabung dalam istilah Percy.dkk, 2006:225) media periklanan. Media periklanan menurut dua konsumen masyarakat dimana Ada promosi Undian golongan komponen dalam undian Kotler (2006:253) digolongkan menjadi (Kenneth C. clow & Donald (2001:347): beberapa jenis yaitu : Surat Kabar , Televisi, a) Nilai ekstrinsik Surat langsung , Radio, majalah , Reklame Adalah nilai disebabkan oleh keadaan luar adalah daya pikat aktual item, semakin Luar ruang, Yellow Pages, Berita Berkala , Brosur , Telepon dan Internet. besar , semakin besar nilai yang dirasakan, Pengukuran media promosi berdasar dari semakin mungkin orang akan mengambil tingkat keefektifan media promosi dalam bagian. menyampaikan pesan. Menurut Kotler dan Artinya , ketertarikan calon konsumen disebabkan oleh performance fisik Keller (2006:633) perumusan pesan udian yang memiliki daya tarik tersendiri. memerlukan pemecahan atas tiga masalah , b) Nilai Intrinsik yaitu apa yang harus dikatakan (strategi pesan) , bagaimana mengatakanya (strategi kreatif) dan siapa yang harus sehingga penelitian disini menggabungkan menyampaikanya( sumber pesan). pernyataan McQuarrie dan Munson (dalam 3) Lama Promosi Schiffman dan Kanuk, 2000:210), Knight dan srategi penentuan lama promosi bagi Kim (2007) serta kumar dkk(2009) yaitu: perusahaan bertujuan dengan waktu yang a) Perhatian pada iklan suatu produk ditetapkan calon konsumen segera untuk b) Membaca melakukan tindakan pembelian oleh karena produk itu pengukuran lama promosi disini adalah tanggapan konsumen terhadap waktu promosi . Apakah dengan waktu promosi informasi mengenai suatu c) Membandingkan suatu produk dengan merek lain d) Berkeinginan membeli merek tertentu yang ditetapkan mempengaruhi tindakan konsumen untuk segera melakukan Hipotesis pembelian Ha : Diduga bahwa variabel Program 4. Minat Beli Promosi Menurut Mowen dan Minor ( 2001:322 ) harian KOMPAS di Surabaya berperilaku menurut cara tertentu dalam memiliki, menggunakan membuang, produk dan jasa. dan mencari informasi, memberitahukan orang lain tentang pengalamanya dengan sebuah produk, membeli produk atau jasa tertentu, atau membuang produk dengan cara tertentu. Shiffman dan METODE PENELITIAN Jadi, konsumen dapat membentuk keinginan untuk Menurut berpengaruh terhadap variabel minat berlangganan minat beli adalah keinginan konsumen untuk rangka Penjualan Kanuk (2000:227), dalam riset pemasaran dan konsumen, minat beli merupakan pernyataan maksud konsumen untuk membeli. Skala maksud pembeli digunakan untuk menilai kemungkinan konsumen untuk membeli suatu produ atau berperilaku menurut cara tertentu. Dalam mengukur minat beli menggunaan dua komponen yaitu kognifif dan afektif, Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausal dan data yang diperoleh di analisis dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini ,peneliti melakukan penilitian di daerah Surabaya Selatan. Populasi sasaran yang akan diteliti adalah pembaca harian KOMPAS yang merupakan pelanggan belum dan orang yang mengetahui program promosi khususnya di Surabaya Selatan ,untuk mengetahui karakteristik responden ( berstatus bembaca / pengamat/ pelanggan atau bukan ) sebelum angket diberikan dilakukan wawancara singkat dengan calon responden. Karena belum adanya sumber yang relevan terkait Windows. (b) Uji Reliabilitas Reliabilitas berapa jumlah pembaca ataupun pengamat (keandalan) iklan harian KOMPAS sehingga kestabilan dan konsistensi responden dalam jumlah populasi tidak terukur. Menentukan diperhitungkan menjawab jumlah dalam sampel hal yang konstruk-konstruk ukuran suatu berkaitan dengan pertanyaan yang ini merupakan dimensi suatu variabel dan di diperlukan dasar – dasar yang jelas , dimana susun dalam suatu bentuk angket. (c) Uji Malholtra (2004:369) mengemukakan jumlah Asumsu Klasik yang meliputi : (1) Uji sampel yang digunakan dalam studi riset Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk pemasaran yang terdiri dari beberapa katagori menguji apakah dalam model regresi variabel salah satunya adalah katagori periklanan penggangu atau residual memiliki distribusi tv/radio/media cetak , yang merupakan dasar normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t pertimbangan penentuan jumlah sampel pada mengasumsikan peneliltian ini , yaitu penelitian ini mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi di menggunakan sampel sebanyak 150 orang. langgar maka uji statistik menjadi tidak valid. Tetapi peneliti menentukan ukuran sampel (2) sebesar 160, yang dimaksudkan apabila heterokedastisitas digunakan untuk menguji terdapat angket yang dalam keadaan rusak terjadinya perbedaan varians residual suatu dan agar lebih periode pengamatan ke periode pengamatan representatif. Pengambilan sampel dengan teknik sampling berupa penelitian yang merupakan non probability quota sampling dengan metode accidental sampling. Uji bahwa nilai residual Heterokedastisitas. Uji yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedatisitas dan jika berbeda di Teknik pengumpulan data dilakukan sebut heterokedastisitas.Model regresi yang dengan cara wawancara, observasi dan angket baik adalah yang homokedastisitas atau tidak yang diberikan kepada responden. Teknik terjadi heterokedastisitas. Teknik analisis data analisis data (a) Uji validitas adalah suatu disini adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat (a) Regresi linear sederhana. Analisi ini kevalitan atau kesahan suatu instrumen. dilakukan Sebuah instrumen dikatakan valid apabila variabel mampu mengukur apa yang di inginkan. perhitungannya dengan bantuan SPSS 16 for setelah pengujian validitas maka akan di uji windows dengan persamaan garis : untuk bebas validitas butir dari angket. Dalam penelitian Y =a+bX ini menggunakan program SPSS 16 for Dimana : mengetahui dan terikat pengaruh dan dalam (b) Y = Minat beli dengan nilai sebesar 0,728, dimana batas a = konstanta suatu variabel dapat dinyatakan reliabel b = koefisien regresi adalah X = Program promosi Penjualan demikian Koefisien Determinasi. Koefisien lebih besar dari keseluruhan 0,60. variabel Dengan layak digunakan dalam penelitian ini. determinasi adalah salah satu nilai statistik Hasil identifikasi karakteristik responden yang digunakan untuk mengetahui pengaruh yang dapat diidentifikasi melalui beberapa antara dua variabel. Koefisien determinasi faktor antara lain jenis kelamin, usia, (R²) digunakan untuk mengukur seberapa pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, , baik regresi sesuai dengan data aktualnya hubungan dengan produk serta intensitas (goodness of fit). Koefisien determinasi ini melihat iklan sebagai berikut. Berdasarkan mengukur prosentase total variasi variable jenis kelamin, laki – laki memiliki jumlah terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas tertinggi sebanyak 97 responden ( 60,6%) dan didalam garis regresi. Nilai R2 terletak antara responden perempuan sebanyak 63 responden 0 dan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). R2 semakin mendekati (39,4%) Sedangkan berdasarkan usia Dari 1 maka semakin baik garis regresi dan 160 responden, dapat dilihat responden semakin maka berusia 18 - 24 Tahun sebanyak 42 orang mempunyai garis regresi yang kurang baik. (26%,3) yaitu usia objek penelitan dari para (c) Uji t. Uji t merupakan uji parametrik pelajar untuk melihat signifikansi dari pengaruh responden yang berusia 25 - 34 tahun yang variabel bebas secara individu (parsial) merupakan usia remaja - dewasa yang terdiri terhadap variabel terikat. Ho : bi = 0, maka dari pekerja dan sebagian kecil mahasiswa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan sebanyak 34 orang (21,3%), dan yang berusia terhadap variabel terikat. H1 : bi ≠ 0, maka 35 – 44 yang merupakan usia dewasa yang variabel sebanyak 48 orang (30%) dan yang terakhir mendekati bebas angka 0 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.. atau mahasiswa. Kemudian responden usia lebih dari 45 sebanyak 12 orang( 7,5 %) yang merupakan responden HASIL DAN PEMBAHASAN katagori usia lanjut. Berdasarkan pendidikan Variabel bebas yaitu promosi penjualan terakhir Lulusan perguruan tinggi serta variabel terikat yakni minat beli setelah mendominasi sebanyak 93 orang (58%). dilakukan pengujian dengan menggunakan Kemudiann lulusan SMA sebanyak 67 orang cronbach (41,9%) , responden rata – rata dari kalangan keseluruhan alpha menunjukkan variabel dinyatakan bahwa reliable mahasiswa dan karyawan. Dan pada peneliltian ini tidak ditemui responden dari melihat iklan yaitu sebesar 94 responden pendidikan terakhir SD atau SMP. (58,8 %) sedangkan pembaca sebesar 66 Karakteristik responden berdasarkan jenis responden (41,2%). Jumlah responden yang pekerjaanya , hasil penelitian yang diperoleh melihat iklan terbanyak mengindikasikan dapat dengan bahwa pada waktu penyebaran angket ini pekerjaan mahasiswa memiliki prosentase mayoritas responden hanya sebatas melihat tertinggi yaitu sebanyak 48 orang (30 %) , iklan pada brosur , baliho, iklan ditelevisi, karyawan dibanding dengan mereka para pembaca. dilihat bahwa swasta responden 41 orang (25,6%), PNS/BUMN sebanyak 37 orang (23,1 %), Kemudian kemudian lainya sebanyak 34 orang (21,3 %) intensitas melihat iklan, sebagian besar yang terdiri dari wiraswasta maupun ibu melihat iklan “GEMPITA KOMPAS” hanya rumah tangga. Responden yang memiliki sebanyak 1-3 kali dan tercatat 108 responden profesi memiliki (67,5%). Kemudian diikuti responden yang 30 % ( berdasarkan quota melihat sebayak 4-5 kali yang berjumlah 40 sebagai persentase pembagian mahasiswa responden mengindikasikan ) bahwa , hal pada karakteristik berdasarkan ini responden. Kemudian disusul responden yang saat melihat > 5 kali yang hanya 12 orang (7,5 % ) penyebaran angket, responden didapat paling hal banyak yang responden terbanyak adalah dari responden merupakan pembaca atau sekedar melihat yang melihat iklan namun intensitas melihat iklan. iklan hanya 1 – 3 kali. dari kalangan Karakteritik mahasiswa responden ini megindikasikan walaupun para berdasarkan Hasil Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari pendapatan, persentase responden dengan Uji Normalitas dan Uji Heterokedastisitas pendapatan Rp.1000.000 memperlihatkan bahwa semua variabel bebas sebanyak 39 orang (24,4%) , pendapatan dalam penelitian ini terbebas dari uji asumsi antara Rp.1000.000 hingga Rp.2000.000 klasik, yang masing-masing akan dijelaskan sebanyak 30 orang ( 18,8 % ) , pendapatan sebagai berikut. kurang dari antara Rp.2000.000 hingga Rp.3000.000 Gambar 1 sebanyak 48 orang (30 %), dan responden Histogram dengan pendapatan lebih dari Rp.3000.000 sebanyak 34 orang (21,8 %). Berdasarkan hubungan dengan produk berdasarkan hubungan mereka dengan produk didominasi oleh responden yang hanya Menurut persamaan regresi tersebut diatas , maka dapat dijelaskan sebagai berikut Hasil Uji Normalitas dapat dilihat berdasarkan Gambar 1 di atas terlihat persebaran data pada Histogram terlihat : a. Nilai (a) = konstanta , yaitu sebesar 11,352 membentuk garis lonceng. Maka dapat dikatakan persebaran data berdistribusi normal. Berarti variabel bahwa apabila yaitu Program bebas Promosi Penjualan sama dengan nol Gambar 2 atau konstan, maka besarnya Minat Hasil Uji Heterokedastisitas Beli akan sebesar 11,352. Hal ini berarti tampa adanya Program Promosi Penjualan sekalipun Minat Beli tetap bisa terjadi pada masyarakat. b. Nilai (b) = koefisien regresi untuk X , yaitu 0,031 Mengingikasikan apabila variabel Promosi Penjualan naik satu satuan , maka Minat Beli akan naik sebesar 0,031. Dengan Hasil Uji Heterokedastisitas dapat dilihat berdasarkan pada gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. Variabel bebas (X) tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Model persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + bX+e Y = 11,352 + 0,031X+ e demikian dapat dikatakan hubungan searah antar variabel Promosi Penjualan ( X ) dengan variabel Minat Beli ( Y ),yang artinya semakin positif promosi penjualan maka akan berdampak positif terhadap minat beli konsumen Nilai koefisien determinasi ( Rsquare ) sebesar 0,006. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas Promosi Penjualan ( X ) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat yaitu Minat Beli ( Y ) sebesar 0,006 atau 0,6 % , dengan demikian 99,4 % Minat Beli dipengaruhi oleh variabel diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini Untuk menguji hipotesis menggunakan uji t yaitu untuk mengetahui adanya alat untuk menarik minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan, tetapi juga pengaruh antara variabel bebas dengan merupakan bentuk komunikasi perusahaan variabel terikat secara parsial. Nilai Sig untuk dengan konsumen dan pelanggannya. variabel bebas Program Promosi Penjualan Seperti yang dipaparkan oleh Tjiptono ( X ) adalah sebesar 0.322. oleh karena Sig = (2002:219) bahwa:Pada hakikatnya promosi 0,322 > α = 0,05 maka dinyatakan Signifikan. adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran Variabel Promosi Penjualan memiliki t dan yang dimaksud dengan komunikasi hitung sebesar 0,944, Karena thitung < ttabel pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang (0,944 < 1,974), dengan demikian H0 berusaha diterima yakni hipotesis “ tidak ada pengaruh mempengaruhi/membujuk, antara variabel Promosi Penjualan ( X ) mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan terhadap Minat Beli ( Y ) “ diterima dan produknya agar bersedia menerima, Berbagai tantangan bisnis yang ada menuntut perusahaan untuk memiliki menyebarkan informasi, dan atau membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. kemampuan respon yang cepat dan fleksibel Sedangkan terhadap setiap peluang, ancaman dari luar, mengemukakan ,“promotion encompasses all tuntutan pelanggan, bahkan langkah-langkah the tools in the marketing mix whose mayor is kompetitor. Agar perusahaan unggul dalam persuasive persaingan dibutuhkan perencanaan yang meliputi seluruh alat – alat di dalam bauran matang mengenai kegiatan pemasaran, seperti pemasaran untuk melakukan komunikasi produk yang akan dipasarkan, harga yang yang persuasif. Kotler melanjutkan bauran menarik dan terjangkau oleh pelanggan target promosi merupakan ramuan khusus dari serta bagaimana perusahaan mempromosikan iklan produknya dengan pelanggan ataupun dengan hubungan masyarakat yang dipergunakan pihak-pihak perusahaan uintuk mencapai tujuan iklan dan Promosi lain yang merupakan keberhasilan suatu berkepentingan. faktor program penentu pemasaran. Philip Kotler communication”. pribadi, promosi (2000), Promosi penjualan dan pemasaranya. Salah satu alternatif bauran promosi yang Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila dilakukan konsumen belum pernah mendengarkan dan penjualan yang tujuannya adalah untuk tidak yakin bahwa produk itu akan berguna mendorong konsumen kearah pembelian bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah produk (Kotler,2008) , dengan pertimbangan membelinya. Promosi bukan saja merupakan perusahaan adalah promosi bahwa minat beli konsumen dipengaruhi oleh stimuli pemasaran( Assael,2002) Dalam penelitian ini mengkaji seberapa dari seluruh responden , mayoritas responden peneliti mencoba hanya sebatas mengetahui iklan yaitu dipengaruhi stimuli pemasaran yang berupa sebanyak 94 responden( 58,8 % ). Hal promosi ini dijabarkan tersebut melalui minat bukan merupakan pembaca, melainkan beli penjualan besar 1. Berdasarkan jawaban responden, yang diasumsikan bahwa responden dengan mayoritas belum banyak pengetahuan disebarkan tentang produk. Padahal Pengetahuan kepada 160 responden di Surabaya selatan produk ( selanjutnya atribut produk ) dengan teknik merupakan unsur-unsur produk yang pernyataan-pernyataan angket akan yang non probability sampling dengan metode accidental sampling. dipandang penting oleh konsumen dan Promosi penjualan ( X ) oleh harian dijadikan sebagai dasar pengambilan KOMPAS diukur dengan mempertimbangkan keputusan, aspek jaminan, strategi menurut promosi penjualan yang seperti pelayanan merek,kemasan, dan sebagainya Kotler dan Amstrong (2004:666) (Tjiptono, 2002). Konsumen memiliki terdiri dari beberapa indikator ,peneliti hanya tingkatan pengetahuan produk ( levels of mengambil beberapa yang dianggap relevan product beberapa pengukuran tersebut adalah yang : knowledge) yang dapat berbeda, dipergunakan banyaknya insentif yang diberikan ( X1.1) , menerjemahkan media promosi ( X1.2) dan lama promosi membuat (X1.3) Pengetahuan mengenai atribut tersebut Hasil penelitian menunjukkan bahwa akan informasi untuk baru pilihan dan pembelian. mempengaruhi pengambilan pengaruh program promosi penjualan ( X ) keputusan konsumen. Pengetahuan yang yang terdiri dari indikator : Banyaknya lebih insentif (X1.2), Media Promosi (X1.2), Lama konsumen dalam memilih produk yang Promosi akan dibelinya(Sumarwan, 2002). (X1.3), oleh harian KOMPAS tergolong sangat kecil. Hal ini terlihat dari banyak Kemudian akan dari memudahkan sudut pandang nilai R Square sebesar 0,6% dan sisanya konsumen, pengetahuan konsumen akan sebesar 99,4 % dijelaskan oleh variabel- mempengaruhi keputusan pembelian apa variabel lain di luar penelitian ini. yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, Hasil negatif pada penelitian ini tidak dimana membeli dan kapan membeli lepas dari beberapa faktor yang diasumsikan akan tergantung kepada pengetahuan mempengaruhi hasil penelitian ini. konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen Sehingga dari minimnya intensitas responden melihat iklan KOMPAS mengenai berbagai macam produk, serta ,penelitian ini belum memenuhi standar pengetahuan lainnya yang terkait dan kelayakan teori diatas. Dalam artian informasi yang berhubungan dengan daya ingat atas produk masih kecil , fungsinya sehingga keputusan KOMPAS belum sebagai konsumen (Sumarwan,2002). Minimnya responden pembaca harian KOMPAS pada bisa harian terbentuk. Disebabkan juga oleh iklan produk lain ini, yang lebih gencar. Disamping itu media mengindikasikan pengetahuan tentang promosi harian KOMPAS belum banyak produk diketahui oleh responden karena media masih berdasarkan teori penelitian beli kecil – sehingga teori diatas promosi harian KOMPAS masih keputusan pembelian harian KOMPAS tergolong baru ( KOMPAS TV , BC TV belum sepenuhnya terbentuk karena merupakan stasiun televisi baru ). keterbatasan responden yang mengetahui akan produk. angket jawaban responden mayoritas responden berprofesi sebagai 2. Berdasarkan jawaban responden , dari mayoritas 3. Dari responden hanya (2004) pendidikan dan pekerjaan adalah sebatas mengetahui iklan , intensitas dua karakteristik konsumen yang saling melihat iklan mereka hanya 1 – 3 kali berhubungan. Beberapa profesi seperti saja. Dalam artian intensitas melihat dokter, pengacara, akuntan, peneliti iklan mereka masih sangat minim. memerlukan syarat pendidikan formal Menurut Kanuk (2000 ), frekuensi iklan agar adalah dalam tersebut. Dan selanjutnya, profesi dan pengingatan pekerjaan seseorang akan mempengaruhi faktor mempengaruhi yang yang mahasiswa 30 % , menurut Sumarwan, penting persuasi, bisa bekerja sebagai yang profesi kembali iklan , pengingatan kembali pendapatan merek dan preferensi merek. Pada situasi Pendapatan dan pendidikan tersebut keterlibatan rendah , seorang individu kemudian akan mempengaruhi proses akan lebih mempercayai pesan yang keputusan dan pola konsumsi seseorang. diberikan dengan frekuensi yang lebih Pendidikan sebagai mahasiswa pada sering dari pada pesan yang kurang umumnya sering diulang. ketergantungan dengan orang tua dengan dikatagorikan diterimanya. masih ada kata lain pendapatan pada umumnya dari keputusan untuk responden menjawab tidak setuju “ sebanyak melakukan pembelian (berlangganan ) 83 orang ( 51,9%). Kemudian responden harian KOMPAS masih belum bisa yang menjawab setuju hanya 64 orang ( 40 memutuskan % ). Hal ini berarti responden belum bisa orang tua. Sehingga sendiri melainkan bergantung pada orang tua. memastikan 4. Dari hasil angket terkait pendapatan untuk berlanggan harian KOMPAS. responden. Diketahui responden dengan Dari penelitian Trias Wibawati (2008) pendapatan < dari 1jt – 2 Jt. Memberikan yang mengkombinasikan promosi penjualan jumlah yang cukup berpengaruh yaitu 69 dengan iklan pada PT.Jawa Pos Radar responden (total dari 39 + 30 ). Dengan Malang dan hasilnya bahwa 84% volume status masih dalam katagori SES B. penjualan harian pagi PT. Jawa Pos Radar Sedangkan hasil survei marsindonesia Malang perubahannya dipengaruhi secara ,2009 bersama pembaca harian KOMPAS sama oleh variabel Promosi merupakan golongan SES A dengan penjualan dan iklan, pada penelitian ini pengeluaran > berbanding 2,5 Jt perbulan. Dari penelitian dan merujuk hasil survei terbalik dengan penelitian terdahulu oleh Trias Wibawati ( 2008 ). bahwa responden belum semuanya bisa Dengan teori yang hampir sama namun menjadi kriteria pembaca KOMPAS objek penelitian berbeda , oleh Cakra Aditya sehingga menjadi salah satu penyebab Rahmad (2011) yang meneliti pengaruh minat beli belum terbentuk. promosi Hasil Pengujian hipotesis dari uji t pelanggan penjualan Starbuck terhadap Coffee. loyalitas Dari hasil menunjukkan Fhitung (0,994) memiliki nilai penelitianya variabel promosi penjualan dapat yang lebih kecil dari Ftabel (1,974) dengan Sig menjelaskan variabel loyalitas sebesar 59,9 % = 0,322 > α = 0,05. Hal ini menunjukkan dan pada koefisien korelasi menyatakan bahwa variabel Promosi Penjualan ( X ) hubungan yang sangat kuat antara promosi tidak berpenggaruh terhadap Minat Beli ( Y ). penjualan dengan loyalitas pelanggan sebesar Penelitian ini belum bisa disesuaikan dengan 76,9 %. Dengan hasil ini penelitian tersebut teori Nickels dalam Swastha(2002) bahwa terkait promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran penjualan masih berbanding terbalik dengan untuk penelitian ini. mendorong efektifitas pembelian konsumen dengan alat – alat promosi. Berdasarkan angket penilain responden dari indikator minat beli mayoritas dari total pengukuran variabel promosi Dari penelitian ini program promosi harian KOMPAS memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap minat beli pada masyarakat khususnya masyarakat pada 2. Dari 99,4 % variabel dipengaruhi wilayah Surabaya selatan ( khususnya saat oleh fariabel lain diluar penelitian hal penelitian yang berlangsung ada di wilayah perlu digali lagi oleh surabaya selatan ) karena 99,4% faktor beli perusahaan agar program promosi konsumen pada penelitian ini dipengaruhi penjualan yang telah dilakukan , faktor diluar penelitian. didukung dengan variabel – variabel lain yang dapat menambah daya tarik harian KOMPAS. PENUTUP 3. Dari minimnya pembaca responden Simpulan Dari hasil pembahasan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kecil antara program promosi penjualan terhadap minat beli konsumen dan sebagian besar pengaruh disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. Ukuran besar kecilnya ukuran pengaruh dipengaruhui banyak faktor salah satunya objek penelitian. Objek berbeda menghasilkan pengaruh yang berbeda membuktikan harian minat kompas wilayah surabaya khususnya pada selatan masih kurang yang hanya 41,3 % dari total responden sehingga menjadi tugas perusahaan menyusun strategi agar supaya harian KOMPAS dapat menumbuhkan minat baca harian KOMPAS ke masyarakat 4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan variabel bebas kesimpulan untuk untuk melakukan penelitian diluar Saran Berdasarkan baca yang telah yang digunakan penelitian ini mengingat terdapat dikemukakan di atas dapat memberikan pengaruh sebesar rekomendasi yang berupa saran – saran yang variabel lain. 99,4 % dari dapat menjadi pertimbangan sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan , dengan hasil pengukuran pengaruh promosi penjualan yang hasilnya sangat kecil terhadap minat beli perusahaan perlu mempertimbangkan promosi diadakan. penjualan efektifitas yang telah DAFTAR PUSTAKA Bamiduro J. A. 2000/2001.An Analysis Of Sales Promotion On Sales Volume In The Beverage Industry: The Case Of Nigeria Bottling Plc.A Journal of Intellectual,Scientific and Cultural Interest (online) Vol.10. Number 1, (http://www.emeraldinsight.com/), diakses 12 Oktober 2013) Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV, Semarang: Universitas Diponegoro. Harald J. Van Heerde, Sachin Gupta, And Dick R. Wittink . Sales Promotion Bump Due To Brand Switching. Journal Of Marketing Research Vol. XL (November 2003), 481– 491 Jewler, A. Jerome & Bonnie L. Drewniany.2005.Creative Strategy in Advertising.Eighth Edition.USA: Thomson Wadsworth Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2000. Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Indeks Kotler,Philip dan Keller, Kevin Lane.2006. Manajmen Pemasaran. Edisi 12.Jilid I.Terjemahan Benyamin Molan.2005.Jakarta: Indeks Kotler, P.,& Amstrong,G. 2008. PrinsipPrinsip Pemasaran 12th. Jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia . Jakarta: Erlangga Knight,Dee K. dan Kim, Eun Young.2007.Japanese Consumers’Need for Uniqueness Effects on Brand Perceptions and Purchase Intention.Journal of Fashion Marketing and Management, (online), Vol.11,No. 2, (http//www.emaraldinsight.com, diakses 10 Oktober 2013) Kumar , Archana ,dkk.2009. Indian Consumers’ Purchase Behaviour toward US Versus Local Brands. Internasional Journal of Retail & Distribution Management,( Online ), Vol.37, No.6, (http//www.emeraldinsight.com, diakses 28 Oktober 2013) Malhotra , Naresh K.2004.Riset Pemasaran Pendekatan Terapan.Edisi Keempat. Jilid 1.Terjemahan oleh soleh Rusyadi Maryam.2005.Jakarta : Indeks Kelompok Gramedia Mowen,John C & Minor , Michael.2001.Perilaku Konsumen. Edisi kelima. Jilid 1. Terjemahan oleh Lina Salim.2002. Jakarta: Erlangga. Morissan.2007.Perilaku dan Komunikasi Pemasaran Terpadu.Tangerang: Ramdina Prakarsa Percy,Larry,dkk.2006. Strategic Advertising management. New York: Oxford University Press Shiffman,Leon G & Lieslie L.Kanuk.2000.Consumer Behaviour.Ninth Edition.New Jersey : Prentise Hall Shimp, Terence A.2004.Periklanan & Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Edisi 5 . Jilid 2.Jakarta :Erlangga Swastha, Basu dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern Edisi II. Yogyakarta:Liberty Swastha, Basu, 2002, Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Sumarwan,Ujang.2004.Perilaku Konsumen:Teori dan Penerapanya dalam Pemasaran .Bogor:Ghalia Indonesia Toffler, Alvin. 1992.Pergeseran Kekuasaan. Bagian II. Jakarta: Panca Simpati Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen Jasa. Cetakan II. Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, Fandy.2005. Srategi Bisnis Modern.Yogyakarta: Andi Offset Tjiptono, Fandy. 2008. Srategi Pemasaran.Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset Kompas.03 Agustus ,2012”Pembaca Muda” www.kompas.com “Gebyar Bulan Promosi Kompas”(diakses 20 Juli 2014) www.bulanpromosi.kompas.com “Syarat dan Ketentuan” (diakses 20 Juli 2013) www.gempita.kompas.com “Program undian Gempita Kompas”(diakses 12 Agustus,2013) www.marsindonesia.com “Survei Belanja Konsumen” (diakses 02 September 2013)