Minggu, 20 Maret 2016

advertisement
Surat 2 Yohanes
(Bagian 28)
Sunday, March 20, 2016
Mengasihi dalam kebenaran
2 Yoh. 1:1-3
1:1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu,
tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran, 1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan
menyertai kita sampai selama-lamanya. 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak
Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
-
-
-
-
Melalui ketiga ayat di atas, kita bisa melihat bahwa Surat Yohanes kedua ini menyatakan “bentuk
dan suasana” gereja Tuhan, menjelang hari Tuhan. Gereja Tuhan dalam suasana ‘keluarga Allah’.
Jadi, gereja Tuhan bukan sekedar organisasi, tetapi gereja Tuhan merupakan ‘keluarga Allah’:
keluarga terdiri dari suami, istri dan anak (1 Tim. 3:15).
Pada Surat Yohanes Kedua ini diceritakan tentang suasana keluarga Allah. Di dalam keluarga Allah,
ada tujuh suasana pokok. Suasana yang pertama adalah ‘hidup saling mengasihi di dalam
kebenaran’. Inilah suasana dalam keluarga Allah.
Seluruh sidang jemaat harus memperhatikan suasana ini, bagaimana kita hidup saling mengasihi di
dalam kebenaran. Hal ini dimulai dari saya sebagai seorang ‘penatua’ (penilik jemaat atau gembala).
Hal ini memungkinkan, jika kita sudah berpindah dari dalam maut kepada hidup (1 Yoh.3:14).
Seorang penatua memiliki tanggung-jawab yang cukup berat, sebab di dalam sidang jemaat harus
tercipta suasana keluarga Allah, suasana saling mengasihi di dalam kebenaran. Jangan sampai
sidang jemaat hanya merupakan kelompok atau organisasi, tanpa suasana khusus.
Dalam Ibr. 5:1 jelas dikatakan bahwa seorang Imam Besar dipilih oleh Allah dari antara manusia.
Dan kita lihat bagaimana Allah dengan cara-Nya, memilihkan seorang Imam Besar bagi umat-Nya.
Bukan umat Israel atau Musa yang menetapkan Harun sebagai Imam Besar dan anak-abak Harun
sebagai imam-imam, tetapi Allah sendiri yang memilih dan menetapkan.
Page

1
Orang Pilihan (Perjanjian Lama)
▫ Ayat 1 dimulai dari seorang penatua, dia adalah seorang yang dipilih. Pengertian ‘dipilih’ berarti
diambil dari sekian banyak orang yang sudah dipanggil, untuk kemudian ditetapkan untuk suatu
tugas. Seorang penatua atau imam, dipilih oleh Tuhan untuk suatu tugas.
▫ Jika penatua itu orang terpilih, maka dia dipilih dari sekian banyak orang pilihan Tuhan. Harun
adalah orang pertama yang dipilih dan ditetapkan oleh Allah sebagai Imam Besar. Berawal dari
bagaimana Allah memilih seorang bernama Abram (Kej.12:1 -- Abram meninggalkan segala sesuatu
untuk mengikuti perkataan Tuhan). Dari sekian banyak manusia yang ada di dunia, Allah
menjatuhkan pilihan-Nya kepada Abram.
▫ Abraham mempunyai anak, dan anak yang dipilih adalah Ishak (Rom.9:7-8 -- Ishak lahir dari Firman
Allah). Ishak mempunyai anak, dan anak yang dipilih adalah Yakub, ia suka tinggal di dalam kemah,
tenang, sehingga tahu rencana Bapa. Yakub mempunyai 12 anak, dan anak yang dipilih adalah Lewi.
Lewi adalah anak dari Lea (Kej.29:34 -- semakin erat dengan suami). Suku Lewi adalah suku yang dipilih
oleh Allah untuk suatu pelayanan.
▫ Lewi mempunyai 3 anak (Gerson, Kehat dan Merari), tetapi untuk mendapatkan seorang imam besar
dan imam-imam, Allah memilih Kehat (Kel.6:17). Kehat mempunyai 4 anak (Amram, Yizhar, Hebron,
dan Uziel) dan yang dipilih sebagai jalur seorang Imam Besar dan Imam-imam adalah Amram.
▫ Amram beristrikan Yokebet (orang Lewi, Kel. 6:19) dan mempunyai 3 anak, yaitu Harun, Musa, dan
Miryam. Musa menjadi pemimpin bangsa Israel, sementara Harun diangkat oleh Tuhan menjadi
Imam Besar, dan semua anak-anak Harun menjadi imam-imam.
Ibr. 5:5-6
Yesus dipilih menjadi Imam Besar
5:5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang
berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", 5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas
lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
-
-
-
▫
▫
Yesus adalah Imam Besar yang diangkat oleh Allah melalui peraturan Melkisedek, sifatnya adalah
‘orang pilihan’ Allah. Yesus menjadi ‘orang pilihan’ Allah untuk berada dalam kedudukan sebagai
Raja. DIA dilahirkan dari benih Yehuda (anak Lea, adiknya Lewi Kej.29:35) untuk dinyatakan sebagai
Raja (Kej. 49:10), tetapi DIA juga mendapat tugas sebagai Imam menurut peraturan Melkisedek
(Ibr.7:2 -- Melkisedek = raja kebenaran, Salem, Damai Sejahtera).
Supaya dengan demikian, Yesus sebagai Imam Besar tidak dibatasi dengan umur. Perkataan ‘untuk
selama-lamanya’ berarti kekal, sementara Imam Besar Harun dibatasi dengan umur, sehingga jika
dia mati, kedudukannya diserahkan kepada anaknya.
Tetapi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek, tidak dibatasi dengan umur. Demikian kita
sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil dan dipilih untuk menjadi imam-imam yang tidak dibatasi
dengan umur, sebab pelayanan yang di dunia ini akan berlanjut sampai dalam Kerajaan Surga.
Seorang penatua atau seorang imam adalah orang yang terpilih di antara segala orang pilihan. Jadi,
sangat tidak benar dan sangat menghinakan perhatian Tuhan, jika kita mengecilkan dan tidak
menghargai panggilan, pilihan, dan tahbisan kita, untuk menjadi hamba Tuhan.
Teristimewa kita bangsa kafir, bahkan bangsa kafir yang berdosa seperti kita ini. Dari dalam
kegelapan, Tuhan panggil untuk dipilih dan ditetapkan menjadi pelayan, di tengah-tengah sidang
jemaat. Jadi, untuk mendapatkan seorang iman, melalui suatu pemilihan yang sangat ketat.
Bagaikan kena undi
▫ Waktu Yesus mati di atas kayu salib, yang DIA tinggalkan adalah jubah yang tidak dibagi-bagi, tetapi
diberikan secara undi. Siapa yang menerima undi, dialah yang berhak atas jubah Yesus, dialah yang
berhak menerima jabatan imam-imam. Hanya orang yang terima pakaian (keselamatan), hanya
orang yang dekat dengan salib, yang bisa menerima jubah. Jubah bisa diberikan sebab Yesus
tersalib.
▫ Jubah berbicara tentang ‘tugas pelayanan’ (imamat). Saat Elia naik ke Surga, tugas pelayanan ini
diberikan kepada Elisa. Jubah Elia yang diterima oleh Elisa, dipakai dalam pelayanan dan dengan
jubah Elia, Elisa melakukan banyak mujizat. Elisa harus memperhatikan gerak Elia.
▫ Waktu Yesus mati dan naik ke Surga, jubah itu ditinggalkan di dunia, dan sekarang dimiliki oleh
sidang jemaat, oleh orang-orang yang kena undi. Dari sekian banyak manusia, manusia yang
percaya, manusia yang dibenarkan dan disucikan, Tuhan pilih orang-orang untuk melayani secara
khusus.
▫ Pelayanan musik itu khusus, pelayanan paduan suara itu khusus, pelayanan guru sekolah minggu
itu khusus, semua pelayanan itu khusus dan istimewa. Kita bagaikan orang-orang yang terkena undi
dari sekian banyak orang pilihan Tuhan. Perkataan ‘undi’ berarti tidak pilih Kasih.
1 Kor. 1:25-29 Yang dipilih Tuhan
-
Apa yang tertulis ini merupakan salah satu tanda dari orang yang dipilih oleh Tuhan. Tanda pertama
adalah dia merasa tidak pandai (bodoh) dan merasa tidak kuat (lemah). Jika kita dipilih Tuhan dan
merasa tidak mampu sebab bodoh dan lemah, jangan langsung tinggalkan Tuhan, tetapi lanjutkan
dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Yesus dari suku Yehuda, Yehuda memiliki keledai (bodoh dan lemah) yang dipakai oleh Tuhan, keledai
yang tertambat pada anggur, dibasuh dengan darah.
Page
-
2
1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
-
-
-
▫
▫
▫
Orang yang dipilih oleh Tuhan, sekalipun dia bodoh, tetapi dia lebih pandai dari pandainya manusia
daging. Dia dipilih oleh Tuhan sebab pada dia ada hikmat, hikmat dari kurban Kristus (darah
anggur) atau hikmat dari salib Kristus. Hikmat yang berasal dari salib Kristus adalah kepandaian
yang mengatasi segala hikmat dan kepandaian dunia.
Seorang yang dipilih oleh Tuhan, sekalipun kelihatan tidak berdaya, tetapi jika dia dipilih oleh
Tuhan, dia lebih kuat dari orang kuat yang ada di dunia ini, sebab kekuatan yang ada pada dia
adalah kekuatan yang berdasarkan kurban Kristus. Kekuatan yang ada pada salib Kristus adalah
kekuatan yang mampu melumpuhkan kekuatan setan.
Jadi orang yang dipilih oleh Kristus, dia memiliki hikmat - kepandaian dan kekuatan yang
sumbernya berasal dari kurban Kristus (salib Kristus). Perhatikan: tanda pilihan Tuhan yang kita bisa
rasakan adalah dari ‘berita salib’.
Jika saat kita dipanggil untuk masuk dalam pelayan dan dalam pengikutan atau pelayanan kita
mengalami kesulitan (difitnah, dicaci, direndahkan, dikucilkan, dll), kita sudah pada jalan yang benar,
jangan mundur dan jangan tawar hati.
Perhatikan semua itu, sebab dari pengalaman salib inilah yang akan menjadi sumber kekuatan dan
sumber hikmat. Banyak kekuatan dan hikmat yang akan kita terima, saat kita masuk dalam
pengalaman kematian bersama Yesus, sehingga kita tidak bisa dibodohi dan dikalahkan iblis.
Orang semacam inilah yang disebut ‘imam atau penilik jemaat atau penatua’. Jika dia difitnah,
diejek, dicaci maki, dikucilkan, justru itulah sumber kekuatannya dan sumber hikmat. Pada saat
pengalaman salib, Tuhan sedang mengisi orang-orang pilihan-Nya dengan hikmat dan kekuatan
(baca: 1 Pet.4:1 – berhenti=hikmat, kekuatan, bukti dia menang atas dosa dan maut)
1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang
yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia,
dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa
yang kuat, 1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah
untuk meniadakan apa yang berarti, 1:29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
-
▫
▫
▫
Firman Allah katakan bahwa Yesus tidak pernah belajar (Yoh. 7:15). Demikian juga murid-murid
Yesus, bukanlah orang-orang terpelajar (Kis. 4:13). Tuhan memilih seseorang untuk dijadikan imamimam bukan berdasarkan, apakah dia terpelajar, berpengaruh, dan terpandang, bahkan orang yang
tidak berarti pun bisa dipilih oleh Tuhan.
Hal ini ditujukan supaya dengan demikian, tidak seorang pun dapat menyombongkan diri di
hadapan Allah. Orang yang dipilih oleh Tuhan itu tidak sombong (tidak ada alasan untuk sombong
sebab dia bodoh, lemah, dan lain-lain), dia harus tetap menghampakan dirinya, merendahkan diri
serendah-rendahnya di hadapan Tuhan.
Ini suatu pemakaian Tuhan kepada orang-orang pilihan. Dimulai dari seorang penatua yang terpilih,
sampai kepada Ibu yang terpilih. Ibu adalah gambaran dari sidang jemaat. Sementara yang
dimaksud dengan anak-anak adalah anggota sidang jemaat.
3
-
Menurut ukuran manusia, orang-orang yang dipilih oleh Allah itu tidak banyak yang bijak, yang
berpengaruh, yang terpandang, bahkan orang yang tidak berarti. Jadi, untuk menjadi orang yang
dipilih, tidak harus memiliki gelar. Kalau toh memiliki gelar, harus di-nolkan dulu, seperti Musa atau
Saulus.
Keadaan yang tertulis di atas sepertinya tidak berlaku lagi di dalam gereja. Gereja Tuhan seakanakan memungkiri apa yang tertulis di dalam Firman Allah. Berapa banyak hamba Tuhan berlombalomba untuk mencari gelar untuk dijadikan suatu kebanggaan?
Demikian juga orang-orang Kristen, lebih mencari dan lebih menyukai dilayani dengan orang-orang
yang memiliki banyak gelar. Sehingga tidak jarang, pelayanan itu dikerjakan dengan kepandaian
dan kekuatan daging. Bagi Tuhan, ini suatu kesombongan.
Page
-
▫
Dalam 1 Tim. 3:2, penatua atau gembala adalah seorang suami. Yang dipilih oleh Tuhan untuk
menjadi penatua atau penilik jemaat adalah seorang suami yang mempunyai seorang istri, bukan
seorang istri yang mempunyai suami.
Penatua yang dipilih oleh Tuhan
1 Tim. 3:1-2
3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah." 3:2 Karena itu
penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi
tumpangan, cakap mengajar orang,
-
-
-
-
-
-
-
Seorang yang dipilih oleh Tuhan, menduduki tempat yang indah. Dia adalah suami dari satu istri
(bukan istri dari satu suami). Dia dipilih oleh Allah untuk nanti menghadapi sidang jemaat yang dalam
2 Yoh. 1:1 digambarkan sebagai seorang Ibu yang dipilih dan anak-anak.
Gembala dipilih oleh Tuhan, dia dipilih untuk sidang jemaat yang juga dipilih. Jadi, kepada sidang
jemaat yang terpilih, Tuhan memilihkan seorang penatua atau gembala yang juga dipilih oleh
Tuhan.
Sidang jemaat yang digambarkan sebagai seorang Ibu, dikepalai seorang penatua, harus dalam
bentuk dan suasana keluarga Allah. Itu sebabnya di dalam sidang jemaat, keberadaan seorang
gembala mutlak dibutuhkan.
Yang dibutuhkan sidang jemaat tidak terlalu banyak, yang dibutuhkan oleh domba-domba tidak
terlalu banyak, tetapi hanya satu, yaitu ‘gembala’. Dia adalah bintang sidang jemaat yang
ditempatkan di tengah-tengah umat pilihan Allah.
Dalam hal ini saya tidak mau menonjolkan diri, sebab kita adalah satu kesatuan dalam sidang
jemaat, kita membutuhkan satu kebutuhan, yaitu Yesus sebagai Gembala Agung. DIA adalah Kepala
di dalam suatu penggembalaan.
Itu sebabnya, jika saya dipilih dan ditempatkan oleh Tuhan menjadi penilik jemaat di Omer,
kebijakan pertama yang harus saya lakukan adalah membawa sidang jemaat untuk bergantung
kepada Yesus - Gembala Agung , caranya: 1 Kor.2:1-5.
Mengapa demikian? Sebab saya sebagai seorang penatua, juga bergantung di situ. Pandangan ini
saya ambil dari Firman Allah. Rasul Paulus berkata kepada pengikut-pengikutnya  Hendaklah kamu
▫
▫
▫
▫
▫
Jadi, segala sesuatu tidak bergantung pada seorang penatua. Kita berada di dalam satu kesatuan,
kita (penatua dan sidang jemaat) adalah domba-domba Allah. Saya hanya ditempatkan sebagai
seorang penatua.
Sebagai seorang gembala, saya ingin menggiring domba-domba kepada Tuhan, supaya dengan
demikian, setiap domba ada hubungan secara pribadi dengan Tuhan melalui  Dari penatua kepada
Ibu yang terpilih dan anak-anaknya. Penatua adalah wakil Allah (bukan Allah).
Apa yang diperoleh dari penatua? Kebenaran dan Kasih Allah yang sekarang dinyatakan di dalam
Firman Allah, Firman yang hidup. Apa yang saya terima dari Gembala Agung, itulah yang harus
diberikan dan disampaikan kepada sidang jemaat secara penuh.
Jika sidang jemaat mempunyai Gembala Agung, maka yang lain-lain itu bukan masalah. Mungkin
ada seteru, mungkin kita butuh makanan, butuh air yang jernih, tetapi jika ada Gembala Agung, DIA
yang mengatur, DIA yang membimbing kita, DIA yang melindungi kita.
Itu sebabnya, saya anjurkan supaya jangan menjadi anak Tuhan yang tidak tergembala. Jangan puas
sebab sudah percaya, tetapi tidak tergembala. Demikian juga saya sebagai gembala, harus
tergembala oleh Gembala Agung.
Sebagai seorang gembala, seringkali kita sudah merasa menjadi gembala, sehingga berpikir tidak
perlu digembalakan. Di sinilah letak kacaunya sidang jemaat di akhir zaman, sebab di saat seorang
gembala sudah merasa gembala, di situ dia putus hubungan dari Gembala Agung. Dia bisa menjadi
pribadi yang diberhalakan.
Page
▫
4
menurut teladanku, seperti aku pun menurut teladan Kristus. (1 Kor. 11:1, Ej. Lama)
Dalam Penggembalaan
▫ Seorang hamba Tuhan, apakah dia seorang penginjil, rasul, nabi, gembala, atau guru, harus
digembalakan di dalam sidang jemaat, maksudnya di dalam Firman Allah. Mengapa demikian?
Sebab penggembalaan adalah suatu persekutuan di dalam satu Tubuh dan Kristus yang berdiri
sebagai Kepala yang akan memenuhi seluruh tubuh.
▫ Kacaunya gereja Tuhan sebab kami yang dipilih oleh Tuhan sebagai penatua, justru tidak
tergembala oleh Firman Allah. Asal bekerja, tetapi tidak dalam kaitan penggembalaan. Sehingga
dalam bekerja, kita tidak memakai sistem dari Kepala, tetapi membuat sistem sendiri.



Seandainya di sini ada 100 penginjil, seorang penginjil harus tergembala. Yang mengatur sidang
jemaat adalah gembala, bukan seorang penginjil. Seandainya di sini ada 100 nabi atau 100 rasul,
tetapi di dalam sidang jemaat seorang nabi dan rasul harus tunduk kepada gembala, sebab yang
mengatur sidang jemaat adalah gembala.
Gembala harus membawa domba-domba untuk bergantung kepada Tuhan, untuk mempunyai
hubungan secara pribadi dengan Tuhan. Inilah sistem gereja Tuhan menjelang hari Tuhan (Kel. 1819). Inilah suatu bentuk dalam sidang jemaat.
Dalam sidang jemaat, jangan ingin menonjol dan semau-maunya, apalagi mengatur gembala harus
ini dan itu. Gembala harus tergembala oleh Firman Allah. Dia harus siap untuk menerima surat atau
perkataan dari Gembala Agung, untuk disampaikan kepada sidang jemaat. Gembala harus
dipercaya Firman Allah, untuk disampaikan sepenuhnya dan untuk memimpin sidang jemaat
menuju sempurna (Kol.1:25).
Sehatnya sidang jemaat di akhir zaman
2 Yoh. 1:1
1:1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu,
tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran,
-
Kasih Karunia
▫ Sidang jemaat harus merupakan suatu ibu yang mengandung anak-anaknya, yang mengasuh anakanaknya. Penatua mengirim perkataan kepada Ibu. Perkataan yang mengandung: Kasih Karunia,
Rahmat, dan Damai Sejahtera.
▫ Hal ini yang harus menjadi pengalaman dan dimiliki oleh seorang penilik jemaat. Seorang penatua
harus mengalami dan memiliki Kasih Karunia. Kasih karunia adalah pemberian yang diberikan
kepada orang yang tidak layak untuk menerima.
▫ Kasih Karunia adalah pengampunan dosa, ketebusan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia
berdosa. Seorang penatua mengalami bagaimana dosanya dikerjakan dan diampuni oleh Tuhan.
5
-
Dari penatua untuk menyatakan Kasih yang benar kepada Ibu yang terpilih, kepada sidang jemaat
yang terdiri dari orang-orang pilihan Tuhan, berserta anak-anaknya. Anak-anak di sini artinya
anggota sidang jemaat (sekolah minggu, kaum remaja, kaum muda, orang tua) yang harus benar, harus
hidup di dalam kebenaran.
Dalam ayat 4 dikatakan, bahwa anggota sidang jemaat yang hidup dalam kebenaran hanya
separuh. Jika demikian, bagaimana dengan yang separuh lagi? Hal ini seperti perumpamaan yang
disampaikan Yesus tentang ‘anak yang hilang’. Seorang bapa mempunyai dua anak, yang satu
tinggal di dalam rumah bapa, dan satu anak lagi hilang di negeri jauh.
Jika saya harus mempertanggung-jawabkan kepada Tuhan, apa yang harus saya katakan kepada
Tuhan jika ternyata Tuhan menemukan hanya separuh dari sidang jemaat ini hidup dalam
kebenaran, lalu bagaimana dengan separuh yang lainnya?
Page
-
Seorang penatua yang memiliki Kasih Karunia, tidak sulit untuk mengampuni orang lain, tidak sulit
untuk melupakan kesalahan-kesalahan orang lain, pengampunan ini disalurkan.
Rahmat Allah
▫ Seorang penatua mengalami dan memiliki Rahmat Allah. Rahmat adalah kesedian Tuhan untuk rela
menjadi kurban penghapus dosa. Yesus rela meninggalkan Surga untuk menjadi kurban
pendamaian. Bagi manusia, kerelaan Allah untuk menjadi manusia adalah Rahmat Allah.
▫ Yesus adalah Rahmat Allah, sebab Yesus diberikan oleh Allah kepada manusia sebagai kurban
penghapus dosa, untuk mengapus dosa manusia. Seorang penatua harus berada dan tetap tinggal
pada Rahmat Allah.
▫ Itu sebabnya, seorang penatua yang memiliki rahmat Allah tidak bisa main pecat, dia harus punya
rahmat. Dia mengalami dan mengerti tentang rahmat Allah yang berlaku dalam hidup ini, bahwa
kita pernah ditebus oleh Tuhan, sehingga jika sekarang kita menjadi orang yang ditebus oleh Tuhan,
apakah benar sekarang kita menjadi orang yang menghakimi atau memecat seseorang?
▫ Perhatikan bahwa seorang penatua dilengkapi oleh Tuhan dengan rahmat Allah, ada kerelaan pada
pribadi penatua. Dari penatua, seharusnya sidang jemaat merasakan Rahmat Allah. Sehingga jika
rahmat Allah ini disampaikan atau dinyatakan di dalam sidang jemaat, saudara jangan salah
pandang, jangan salah paham terhadap sikap Gembala.
Page
Suasana Mengasihi dalam Kebenaran
▫ Sebagai seorang suami, saudara dipilih oleh Tuhan sebagai penilik di dalam keluarga. Kita harus bisa
menciptakan suasana keluarga Allah di dalam nikah kita, hidup saling mengasihi di dalam
kebenaran.
6
Damai Sejahtera
▫ Seorang gembala memiliki ‘Damai Sejahtera’. Damai sejahtera adalah kemampuan untuk
bertahan dalam sengsara. Jika tidak ada damai, mana bisa tahan dalam sengsara? Jika Tuhan
ijinkan kita kekurangan ini dan itu, katakan saja tidak ada makanan, jangan minta atau cari
makanan, tetapi mintalah damai sejahtera.
▫ Damai sejahtera memelihara pikiran dan perasaan, jika tidak ada damai sejahtera, pikiran dan
perasaan bagaikan dua sundal yang berseteru (Fil.4:7).
▫ Jangan menuntut ini dan itu saat kita dalam kekurangan, sebab bukan itu yang bisa menolong kita.
Damai sejahtera (bahagia) dari Tuhan inilah yang bisa menolong. Di saat lapar, tidak ada makanan,
tetapi hati damai.
▫ Di saat tidak punya uang, jangan mengejar uang, tetapi mintalah damai dari Tuhan. Di saat kita
difitnah, jangan cari saksi untuk membela diri, tetapi mintalah damai. Dalam keadaan apapun,
mintalah damai dari Tuhan, supaya jika kita difitnah, diolok, dianiaya, kita tidak membalas.
▫ Minta damai dari Allah sama artinya mau menerima pernyataan dosa dari Tuhan, mau ditegor oleh
Tuhan, supaya kita tahu kesalahan-kesalahan kita. Sehingga dengan demikian, kita bisa berdamai
dengan Tuhan. Orang yang dosanya diampuni, dia adalah orang yang bahagia. Jika Allah saja
membela kita dari dosa, masakah Allah tidak membela kita dari segala permasalahan?
▫ Jika Tuhan membela kita, maka tidak ada satu pun telunjuk yang sanggup menunjuk kita. Damai
sejahtera harus dimiliki oleh seorang penatua, bahkan seorang hamba Tuhan yang tidak
mempunyai arti apa-apa.
▫ Sekalipun menurut pandangan manusia dia tidak mempunyai arti, tetapi jika dia mengalami dan
memiliki Kasih Karunia Allah, Rahmat Allah, dan Damai Sejahtera, dia dipakai oleh Tuhan untuk
menjadi alat yang bisa memelihara sidang jemaat.
▫
Bagian pertama dari Surat Yohanes kedua adalah saling mengasihi di dalam sidang jemaat. Saling
mengasihi sama dengan saling mengerti, saling mengampuni, saling tolong menolong, tidak
menunjukkan kelebihan sendiri, tetapi merendahkan diri satu dengan yang lain.
Fil. 2:1-4
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
-
-
Perkataan ‘dalam Kristus’ berarti hidup menyatu dengan Kristus, sebagai Tubuh-Nya. Di dalam
Tubuh Kristus, kita terhibur karena Kristus mengasihi kita. Kita dibimbing Roh Allah dan Roh Allah
telah membuat kita hidup erat dan rukun satu dengan yang lain. Roh Kudus membuat kita saling
mengasihi serta menaruh belas kasihan satu sama lain.
Keadaan semacam ini yang dirindukan oleh Tuhan. Sebagai keluarga Allah, kita harus hidup saling
mengasihi di dalam kebenaran. Untuk itu, Tuhan sebagai Kepala menyediakan Firman Allah
(nasihat), Roh Kudus, dan Kasih Allah, bagi Tubuh-Nya, supaya suasana keluarga Allah bisa terwujud.
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 2:3
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya
sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
-
▫
▫
▫
▫
Semua ini diberikan oleh Tuhan kepada kita, sebagai suatu pemberian. Bagian pertama dari
suasana sidang jemaat menjelang hari Tuhan adalah saling mengasihi di dalam kebenaran. Anggota
sidang jemaat yang tidak mau berada pada situasi saling mengasihi di dalam kebenaran, dia tidak
akan berada di dalam Tubuh Kristus.
Saat Tubuh Kristus diasingkan di padang belantara, dia tidak ada di situ. Dia ketinggalakan untuk
nanti pada zaman antikris dia harus memperhitungkan kembali darah yang sudah disia-siakan. Dia
harus membayar dengan darahnya sendiri, di mana kepala harus direlakan untuk dipancung, untuk
kemudian bangkit dan bertemu kembali dengan sidang jemaat yang dipilih oleh Tuhan.
Perhatikan kembali perkataan  Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang
telah mengenal kebenaran, Hal ini berbicara tentang kesatuan tubuh, bukan hanya dalam sidang
jemaat ini, tetapi dari gereja Tuhan di mana pun, kita nanti berada dalam satu kesatuan yang
disebut Tubuh Kristus. Mari kita bersungguh-sungguh dalam hal ini.
Mulai dari nikah kita, dari usaha pekerjaan, di mana mungkin di sana kita dipercaya sebagai
pimpinan, dari pelayanan. Bukan untuk menuding, tetapi berpikir bagaimana bisa mengampuni
kesalahan orang, bagaimana mengasihi orang yang bersalah kepada kita. Inilah suasana keluarga
Allah, ‘hidup saling mengasihi di dalam kebenaran’.
7
-
Jika Allah sudah menyediakan Kasih-Nya, Firman-Nya, dan Roh-Nya, maka kita sebagai Tubuh-Nya
harus mengalami pekerjaan Kasih – Firman – Roh (Kepala). Bukti kita mengalami pekerjaan Kepala
adalah sehati sepikir, satu Kasih, satu jiwa, sau tujuan, tidak mencari kepentingan sendiri atau
pujian-pujian.
Menjadi orang yang rendah hati, sehingga tidak menganggap diri ini lebih utama dari yang lain dan
bisa memperhatikan kepentingan orang lain. Jika kita tidak sehati sepikir, tidak satu Kasih, tidak
satu jiwa dan satu tujuan, itu yang mengurangi sukacita.
Dalam nikah saja, jika tidak ada suasana sehati dan sepikir, maka sukacita dalam nikah itu sudah
berkurang. Orang yang tidak mau merendahkan diri, dia sendiri tidak akan mengalami sukacita
yang penuh.
Page
-
Download