STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK BUAH APEL MALANG DI GIANT MALL OLYMPIC GARDEN (MOG) Marketing Strategy Based On An Analysis Of The Marketing Mix To The Purchasing Decisions Of Consumers Products Malang Apples in Giant Olympic Garden Mall (MOG) Galuh Dian Paramita Wijaya1)* , Retno Astuti2) , Rizky L. R. Silalahi2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas brawijaya * [email protected] 2) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran 7P yang terdiri dari produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat/distribusi (place), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) terhadap keputusan pembelian konsumen untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran (X) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dan untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan analisis bauran pemasaran, strategi pemasaran dapat ditentukan dengan menggunakan analisis Analitycal Hierarchy Process (AHP). Banyaknya responden ditentukan dengan menggunakan metode Slovin, sehingga diperoleh 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh adalah price (X2) dengan nilai koefisien beta 0,287. Secara keseluruhan variabel pemasaran Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evident, dan Process bengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG. Secara parsial variabel bauran pemasaran Product, Price, Place, Promotion, dan Process) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen apel Malang di Giant MOG, sedangkan untuk variabel bauran pemasaran People dan Physical Evident tidak berpengaruh secara signifikan. Faktor yang harus diperhatikan Giant MOG dalam menetapkan strategi terbaik berdasarkan variabel price adalah permintaan dengan nilai bobot 0,36. Strategi terbaik untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG berdasarkan variabel price adalah strategi penetapan harga Ganjil dengan nilai bobot 0,65. Kata kunci: bauran pemasaran, keputusan pembelian, regresi linier, Analitycal Hierarchy Process (AHP) ABSTRACT The aim of this research is to know the influence of 7P mix marketing variables which consists of product, price, promotion, place, people, physical evidence and process to consument’s purchasing decision in determining appropriate marketing strategy. Multiple linear regression analysis was used to determine the marketing mix variables (X) of consumer purchase decisions (Y) and to know the marketing mix variables most influence on consumer purchasing decisions. Based on marketing mix analysis, marketing strategy can be determined by using Analitycal Hierarchy Process (AHP) analysis. The amount of respondents is determined by using Slovin method, so that it could obtain100 respondents. Sampling technique used was a judgement sampling. The result analysis showed that the most influential marketing mix variable was price with the highest beta coefficient 0,287. totality of marketing variable consists of Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evident and Process the influence significantly to the consument’s purchasing decision to Malang apple in Giant MOG. Partially, the mix marketing variable of Product, Price, Place, Promotion and Process were significantly influenced the consument’s purchasing decision, meanwhile the mix marketing variable of People and Physical Evident did not influenced significantly the consument’s purchasing decision of Malang apple in Giant MOG. Factors to consider in determining the MOG Giant best strategy based on variable price was demand with the value weights 0,36. The best strategy to increase the consument’s purchasing decision of Malang apple in Giant MOG based on variable price is using the odd-pricing strategies with the highest weight of 0,65. Keywords: marketing mix, purchasing decisions, linear regression, Analitycal Hierarchy Process (AHP) 1 PENDAHULUAN Buah apel merupakan buah yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Buah apel pada umumnya dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan serat bagi manusia. Salah satu buah apel yang digemari adalah apel Malang. Apel Malang merupakan salah satu komoditas unggulan dari kota Malang. Kandungan serat yang banyak dari apel Malang sangat bermanfaat untuk pencernaan manusia (Satuhu, 2004). Pemasaran buah apel Malang selain tersedia di pasar tradisional juga tersedia di perusahaan ritel modern. Ritel modern yang terus berkembang di seluruh Indonesia, membuat konsumen lebih memilih ritel modern sebagai tempat berbelanja. Salah satu ritel modern di Indonesia adalah Giant. Keunggulan utama ritel modern seperti Giant adalah tempatnya yang luas, nyaman dan beragam barang yang diperdagangkan, mulai dari barang kebutuhan sehari-hari hingga barang elektronik dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Giant seringkali memberikan harga yang lebih murah dari pada toko atau pasar tradisional. Lokasi yang strategis, fasilitas dagang yang ditawarkan Giant relatif teratur, bersih dan menarik melalui sentuhan manajemen modern dalam pengelolaan. Buah apel merupakan salah satu jenis produk segar yang dapat ditemui dan dibeli di Giant. Giant Mall Olympic Garden (MOG) yang terletak di Jl. Kawi No. 24, Malang, Jawa Timur merupakan pelaku bisnis ritel skala besar. Maka dari itu, Giant MOG perlu menerapkan stategi yang tepat dalam menghadapi persaingan bisnis ritel di wilayah Malang. Penerapan strategi yang tepat akan membuat perusahaan mampu untuk bersaing dengan pesaing ritel lainnya. Semakin tinggi tingkat persaingan yang terjadi saat ini, membuat Giant MOG harus memikirkan berbagai cara dan strategi guna menciptakan keunggulan dalam bersaing, sehingga konsumen tertarik untuk melakukan keputusan pembelian produk yang dijual di Giant MOG, termasuk buah apel Malang. Untuk menjaga keberlangsungan suatu perusahaan maka perusahaan tersebut dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain dan dapat menyesuaikan dengan perubahan kondisi yang terjadi pada saat sekarang ini. Perusahaan seharusnya tidak hanya menitikberatkan pada kelancaran berproduksi saja, tetapi harus memperhatikan pula strategi dalam memasarkan hasil produksinya. Strategi pemasaran yang baik akan mempengaruhi tingkat keputusan pembelian konsumen. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah bauran pemasaran. Menurut Yunarto (2006) marketing mix adalah satu set alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Giant MOG harus memperhatikan konsep bauran pemasaran agar sesuai dengan keinginan konsumen. Sehingga konsumen mau membeli produk di Giant MOG. Dengan mengetahui keinginan konsumen maka akan mudah bagi perusahaaan dalam menerapkan strategi yang tepat untuk melakukan pemasaran produknya. Dalam penelitian ini produk yang dipilih adalah apel Malang karena produk ini merupakan produk yang diminati oleh konsumen, namun tingkat penjualan produk buah apel Malang masih kalah dengan produk buah apel import (Satuhu, 2004). Menurut Subagyo (2007) 7 bauran pemasaran atau 7P tergabung dalam sistem pemasaran modern, yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai strategi pemasaran berdasarkan analisis bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk buah apel Malang di Giant Mall Olympic Garden (MOG) Penelitian menggunakan metode analisis regresi linier berganda untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Menurut Syafrizal dkk (2010) Analisis regresi linier berganda merupakan analisis regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas dan mempunyai hubungan linier dengan variabel terikat. Kelebihan analisis regresi linier berganda adalah dapat mengetahui hubungan dari banyak variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan analisis bauran pemasaran, strategi pemasaran dapat ditentukan, dalam penelitian ini menggunakan analisis AHP (Analitycal Hierarchy Process) untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat. Menurut Lind dkk (2008) Analisis AHP bertujuan untuk menentukan strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan memperhatikan kepentingan konsumen. 1 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 sampai selesai di Giant Mall Olympic Garden (MOG). Perusahaan tersebut berlokasi di Mall Olympic Garden, Kota Malang , Provinsi Jawa Timur. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Managemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Batasan Masalah dan Asumsi Batasan masalah dari penelitian ini antara lain: 1) Objek penelitian difokuskan hanya pada pengunjung Giant MOG. 2) Penelitian dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang pernah mengkonsumsi atau membeli apel Malang di Giant MOG sebanyak ≥ 2 kali dalam sebulan. 3) Responden berusia ≥17-55 tahun yang dianggap sebagai usia produktif. 4) Responden dibatasi dengan jangka pembelian apel Malang terakhir kurang dari sebulan saat pengisian kuesioner. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data serta informasi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak Giant MOG dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai permasalahan yang ada. 2) Observasi, yaitu penelitian dilakukan dengan melihat langsung kondisi dan keadaan yang ada di perusahaan. 3) Dokumentasi, yaitu penelitian dilakukan dengan cara pengambilan gambar. 4) Kuesioner, yaitu penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data dari responden, dengan tujuan untuk memperoleh informasi. Variabel tersebut terdiri atas atributatribut sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X) a. Produk (Product) (X1): Rasa (X11): rasa apel Malang di Giant MOG manis atau tidak Kesegaran (X12): kondisi kesegaran apel Malang di Giant MOG b. Harga (Price) (X2): Harga Terjangkau (X21): harga yang dapat dijangkau oleh konsumen dan konsumen merasa tidak keberatan dengan harga apel Malang di MOG Kesesuaian harga (X22): kesesuaian harga terhadap kualitas produk apel Malang di Giant MOG c. Tempat/distribusi (Place) (X3): Ketersediaan (X31): ketersediaan apel Malang di Giant MOG Lokasi jangkauan (X32): apel Malang yang diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh konsumen d. Promosi (Promotion) (X4): Promosi (X41): sering dilakukannya promosi untuk apel Malang di Giant MOG Potongan harga (X42): sering adanya potongan harga/diskon untuk apel Malang di Giant MOG e. Process (X5): Kondisi display (X51): apel Malang diletakkan pada display yang bersih dan menarik Layanan pembayaran (X52): kecepatan transaksi dalam pembayaran di Giant MOG f. Physical Evident (X6): Fasilitas (X61): fasilitas yang disediakan oleh Giant MOG Kebersihan (X62): kebersihan area belanja di Giant MOG g. People (X7): Ketersediaan membantu (X71): ketersediaan karyawan Giant MOG dalam membantu konsumen dalam proses pembelian Sopan santun (X72): karyawna Giant MOG yang memiliki sopan santun dan ramah tamah yang baik 2. Variabel Terikat Variabel tidak bebas merupakan variabel yang terpengaruh oleh variasi variabel-variabel bebas. Variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen terhadap produk apel Malang. Penyebaran kuesioner, peneliti akan menyebar kuesioner kepada 100 responden. Penentuan sampel ini dianggap sudah mewakili analisa dalam sebuah penelitian deskriptif yang biasa dilakukan.. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling atau purposive sampling. Menurut Nursalam (2008), judgement sampling atau purposive sampling adalah suatu teknik penetapan smpel dengan cara memilih sampel dari suatu populasi sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. 2 Uji Validitan dan Reabilitas 1. Uji Validitas Menurut Tony, dkk (2004) suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas maka digunakan rumus Korelasi Product Moment, yaitu: Keterangan: rxy = indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan X = skor butir variabel bebas N = jumlah sampel Y = skor butir terikat 2. Uji Reabilitas Menurut Tony, dkk (2004) suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur. rumus Cronbach’s Alpha, sebagai berikut: (3) Keterangan: R = reabilitas instrumen k = mean kuadrat antara subyek = mean kuadrat kesalahan = jumlah varians total/skor Analisis Regresi Linier Berganda Data dalam penelitian ini dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan untuk menganalisis pengaruh variabel marketing mix digunakan metode statistik dengan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Persamaan regresi linier berganda: Keterangan: Y b1b2b3b4 X1 – X8 e = Keputusan Pembelian (variabel dependen) = konstanta = koefisien regresi parsial = variabel independen = error Pengujian Asumsi-asumsi Regresi a. Uji Multikolinieritas Dalam penelitian ini multikolinieritas dapat dideteksi dengan besaran-besaran regresi yang didapat, yaitu dengan melihat nilai VIF (Varians Inflation factor). Lebih tegas dikatakan bahwa jika nilai VIF diatas 10 maka persamaan dianggap terkena mulitikolinieritas (Ghozali, 2005). b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi yang dipakai menggunakan uji Durbin Watson. Menurut Nachrowi (2006) Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: 1. Bila nilai DW terletak pada batas atas atau upper bound (du) dan 4 - du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi (du < 4 – du). 2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif (DW < dl). 3. Bila nilai DW lebih besar daripada 4 – du, maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif (DW > 4 – du). 4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara 4 – du dan 4 – dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan (dl < DW < du atau 4 – dl < DW < 4 – du). c. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot, jika data tidak membentuk pola tertentu maka mengindikasikan model regresi tidak terjadi hetreokedastisitas (Ghozali, 2005). d. Uji Normalitas Uji normalitas dideteksi dari nilai koefisien Kolmogorov – Smirnov. Apabila diperoleh hasil tingkat signifikasi masingmasing variabel lebih besar dari 0,05 maka variabel-variabel tersebut dikatakan berdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik PP-plot. Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan maka dilakukan uji-F ,uji-T. a) Uji- F (Overall test) 3 Menurut Simamora (2004), uji F untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel bebas perlu dilakukan serempak. H0 = Ketujuh variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. H1 = Sekurang-kurangnya ada satu variabel bebas yang diteliti berpengaruh terhadap variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan: 1) Jika probabilitas (signifikansi) > (α)(0.05; 0.10; 0,20) maka Ho diterima 2) Jika probabilitas (signifikansi) < (α) (0.05; 0.10; 0,20) maka H0 ditolak dan terima H1 b) Uji-T (Partial test) Uji T untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel tidak bebas, dengan asumsi variabel yang lain konstan. Dasar pengambilan keputusan: 1) Jika probabilitas (signifikansi) > (α)(0.05; 0.10; 0,20) maka Ho diterima 2) Jika probabilitas (signifikansi) < (α)(0.05; 0.10; 0,20) maka H0 ditolak dan terima H1 Analisis AHP Menurut Lind dkk (2008), analisis AHP digunakan untuk menentukan strategi terbaik yang akan digunakan oleh Giant MOG berdasarkan variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian Konsumen. 2. Produk fresh merupakan kelompok produk-produk segar, meliputi produce (produknya berupa sayur dan buah, seafood (produk hasil laut)), daging dan ayam, makanan siap saji, bakery (roti dan kue) dan diary and frozen (susu segar, makanan olahan dan lainnya). 3. Produk General Marchandise Store (GMS) merupakan kelompok produk pecah belah dan produk sekunder, meliputi produk tekstil (pakaian, sepatu dan lainnya), bazar (peralatan rumah tangga) dan barang-barang elektronik. Gambaran Umum Responden Tabel 1. Karakteristik Responden No. 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Pekerjaan 4. Pendidikan Terakhir HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Gambaran Umum Perusahaan Produk-produk yang dijual di Giant dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Produk grocery merupakan produk yang menjadi kebutuhan sehari-hari, yang terdiri dari food dan non food. Produk food terdiri atas produk yang bisa langsung dikonsumsi dan produk yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dimakan. Sedangkan grocery non food merupakan produk kebutuhan sehari-hari, seperti sabun dan kosmetik. Berdasarkan pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan lebih banyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak Karakteristik Penghasila n per Bulan a. b. a. b. c. d. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. Laki-laki Perempuan 17-25 25-40 40-55 ≥ 55 Wirausaha PNS Pelajar TNI Lain-lain SD SLTP SMU Sarjana Lain-lain a. b. < Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00 < Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00 < Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00 < Rp. 2.000.000,00 > Rp. 2.000.000,00 c. d. e. 6. Frekuensi Pembelian 7. Terakhir pembelian a. b. c. d. a. b. c. d. 1 kali/bulan 2 kali/bulan 3 kali/bulan 4 kali/bulan < 1 minggu < 2 minggu < 3 minggu < 1 bulan Presentase (%) 32 68 21 63 16 0 76 18 0 0 8 2 0 3 82 13 Jumlah 32 68 21 63 16 0 76 18 0 0 8 2 0 3 82 13 0 0 0 0 7 5 88 7 5 88 0 56 28 24 0 64 21 15 0 56 28 24 0 64 21 15 68%. Usia yang mendominasi adalah pada rentang usia 25-40 tahun dengan presentase sebesar 63%. Pekerjaan merupakan sumber penghasilan yang diperoleh oleh konsumen. Dari data yang diperoleh pekerjaan yang 4 mendominasi dalam pembelian apel Malang adalah wiraswasta dengan presentase sebesar 76%. Pendidikan terakhir responden yang mendominasi adalah sarjana dengan presentase 82% Penghasilan yang mendominasi adalah > Rp. 2.000.000,00 dengan presentase sebesar 88%. Frekuensi pembelian yang dalam penelitian ini di dominasi oleh konsumen yang membeli 2 kali dalam satu bulan dengan tingkat presentase sebesar 56%. Konsumen yang jarak waktu pembelian 2 minggu dengan presentase sebesar 64%. Pembelian terakhir dalam penelitian ini didominasi oleh konsumen yang jarak waktu pembelian 2 minggu dengan presentase sebesar 64%. Uji Validitas dan Uji Reabilitas Tabel 2. Uji Validitas Instrumen Pertanyaan Variable Item rhitung Keterangan X11 0,471 Valid X1.2 0,471 Valid X21 0,459 Valid X22 0,459 Valid X31 0,452 Valid X32 0,452 Valid X41 0,445 Valid X42 0,445 Valid X51 0,488 Valid X52 0,488 Valid Physical Evident (X6) X61 0,449 Valid X62 0,449 Valid Process (X7) X71 0,465 Valid X72 0,465 Valid Keputusan pembelian (Y) Y1 0,445 Valid Y2 0,445 Valid Product (X1) Price (X2) Place (X3) Promotion (X4) People (X5) Dari Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa nilai rhitung kurang dari 5% maka semua instrumen dianggap valid. Tabel 3. Uji Reabilitas Product (X1) Alpha Cronbach 0,614 Price (X2) 0,613 Reliabel Reliabel Place (X3) 0,609 Reliabel Promotion (X4) 0,608 Reliabel Variable Keterangan People (X5) Physical Evident (X6) Process (X7) Keputusan pembelian (Y) 0,636 0,612 0,633 0,610 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Dari Tabel 3 nilai koefisien Alpha Cronbach diatas 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen sudah reliabel. Analisis Regresi Linier Berganda Secara ringkas hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4. Y = 0,864 + 0,200X1 + 0,275X2 + 0,139X3 + 0,084X4 + 0,006X5 + 0,004X6 + 0,137X7 + e Persamaan regresi linier berganda tersebut menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG.. Variabel harga merupakan variabel yang memiliki pengaruh sangat kuat terhadap volume penjualan yaitu sebesar 0,287.Pada data hasil analisis regresi didapatkan hasil koefisien determinasi 79,4% dengan penjelasan bahwa variabel bauran pemasaran mempunyai konstribusi 82,6% terhadap variasi volume penjualan yang dilihat melalui pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Sedangkan sisanya 17,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel 4. Ringkasan Analisis Regresi Linier Berganda Standar Unstandard dized ized Variabel Coeffici t hitung Sig. Keterangan Coefficients ents (B) Β (Constant) 0,864 3,063 0,003 Signifikan Product (X1) 0,200 0,229 3,938 0,000 Signifikan Price (X2) 0,275 0,287 3,738 0,000 Signifikan Place (X3) Promotion (X4) 0,139 0,217 2,432 0,017 Signifikan 0,084 0,129 2,197 0,031 Signifikan People (X5) 0,006 0,008 0,093 0,926 Physical 0,004 Evident (X6) Process (X7) 0,137 Adjusted = 0,826 R2 Tidak Signifikan Tidak 0,006 0,057 0,954 Signifikan 0,212 2,856 0,005 Signifikan 2 F hitung = 68,216 F tabel = 2,111 Sig. F = 0,000 t table = 1,986 Α = 0,05 Secara keseluruhan variabel pemasaran Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Physical Evident (X6), dan Process (X7) bersama-sama memberi pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG. Secara parsial variabel bauran pemasaran Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), dan Process (X7) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen apel Malang di Giant MOG, sedangkan untuk variabel bauran pemasaran People (X5) dan Physical Evident (X6) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen apel Malang di Giant MOG. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolenieritas Tabel 5. Uji Multikolenieritas Variabel VIF Keterangan Bebas Non Product (X1) 1,933 Multikolinearitas Non Price (X2) 3,359 Multikolinearitas Non Place (X3) 4,537 Multikolinearitas Non Promotion (X4) 1,978 Multikolinearitas Non People (X5) 4,777 Multikolinearitas Physical Evident Non 6,406 (X6) Multikolinearitas Non Process (X7) 3,151 Multikolinearitas Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel memiliki nilai VIF kurang dari 10, sehingga tidak terjadi multikolenieritas. b. Uji Autokorelasi Hasil analisisi DW dengan menggunakan regresi diperoleh bahwa nilai dl = 1,528; du = 1,826; 4-du = 2,174; 4-dl = 2,472; dan dw = 1,925. Berdasarkan hasil analisis DW diketahui bahwa du < dw < 4-du (1,826 < 1,925 < 2,174) oleh karena itu dapat disimpulkan autokorelasi. bahwa tidak terjadi c. Uji Heteroskedastisitas Gambar 1. Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. d. Uji Normalitas Gambar 2. Grafik Normal PPPlot Setelah dilakukan uji Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai yang siknifikan sebesar 0,093. Berdasarkan hasil pengujian normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi residual regresi yang terbentuk lebih besar dari taraf nyata 5% sehingga dapat dikatakan bahwa asumsi normalitas tersebut terpenuhi. Jika menggunakan grafik PP-Plot dapat 3 dilihat bahwa titik-titik dari data mendekati garis diagonal sehingga dapat dinyatakan bahwa model tersebut menyebar secara normal. Analisis AHP Y = 0,864 + 0,200X1 + 0,275X2 + 0,139X3 + 0,084X4 + 0,006X5 + 0,004X6 + 0,137X7 + e Secara parsial variabel bauran pemasaran Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), dan Process (X7) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen apel Malang di Giant MOG, sedangkan untuk variabel bauran pemasaran People (X5) dan Physical Evident (X6) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen apel Malang di Giant MOG. Faktor yang perlu diperhatikan oleh Giant MOG dalam menentukan strategi terbaik untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG adalah permintaan (nilai bobot 0,35) dengan menggunakan strategi penetapan harga Ganjil (nilai bobot 0,65). SARAN Gambar 3. Pembobotan AHP Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa kriteria yang memiliki bobot paling besar adalah permintaan,yaitu 0,36. Alternatif strategi penetapan harga yang memiliki bobot terbesar adalah penetapan harga ganjil, dengan bobot 0,65. Panelis menilai bahwa penetapan harga ganjil akan menarik konsumen untuk membeli produk. Harga apel Malang di Giant MOG saat ini Rp. 3.499,00 per ons, yang menunjukkan bahwa Giant MOG telah menerapkan strategi penetapan haga ganjil. Alternatif strategi penetapan harga yang memiliki bobot terkecil adalah penetapan harga promosi dengan bobot 0.07. Menurut panelis harga promosi jarang digunakan untuk buah apel Malang karena pada umumnya konsumen lebih tertarik terhadap harga promosi untuk kebutuhan pokok. KESIMPULAN Secara keseluruhan variabel pemasaran Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Physical Evident (X6), dan Process (X7) bersama-sama memberi pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG, dengan persamaan: Saran untuk penelitian berikutnya adalah perlu dilakukan penelitian yang sama untuk produk buah yang lain di Giant. Strategi penetapan harga ganjil adalah alternatif strategi yang sangat baik untuk diterapkan dengan memperhatikan permintaan konsumen, dengan demikian Giant dapat mempertahankan strategi yang telah ditetapkan selama ini. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Lind, Marchal, dan Wathen. 2008. Teknikteknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global. Salemba Empat. Jakarta. Nacrhowi, D., dan Usman Hardius. 2006. Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Satuhu, S. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Penebar Swadaya. Jakarta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan) Edisi 2. Salemba Medika. Jakarta. Satuhu, S. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Penebar Swadaya. Jakarta. 4 Simamora, B. 2004. Analisis Multivariat Pemasaran. Gramedia. Jakarta. Subagyo, A. 2007. Studi Kelayakan. Gramedia. Jakarta. Syafrizal, S.H., Muda Iskandar, Dalimunthe D.M.J., Fadli, dan Syarief F. 2010. Analisis Data: untuk Riset Manajemen dan Bisnis. USU Press. Medan. Tony, S., Darmadi D., Sugiarto, dan Holy I.Y. 2004. Model Matriks Konsumen Untuk Menciptakan Superior Customer Value. Gramedia. Jakarta. Yunarto, H. I. 2006. Business Concepsts Implement Series In Sales and Distribution Management. Gramedia. Jakarta. 5