1 STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS BAURAN

advertisement
STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS BAURAN PEMASARAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK BUAH APEL MALANG DI
GIANT MALL OLYMPIC GARDEN (MOG)
Marketing Strategy Based On An Analysis Of The Marketing Mix To The Purchasing
Decisions Of Consumers Products Malang Apples in Giant Olympic Garden Mall (MOG)
Galuh Dian Paramita Wijaya1)* , Retno Astuti2) , Rizky L. R. Silalahi2)
1)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas Brawijaya
Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP – Universitas brawijaya
*
[email protected]
2)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran 7P yang terdiri dari produk
(product), harga (price), promosi (promotion), tempat/distribusi (place), orang (people), bukti fisik (physical
evidence), dan proses (process) terhadap keputusan pembelian konsumen untuk menetapkan strategi pemasaran
yang tepat. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran (X)
terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dan untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang paling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan analisis bauran pemasaran, strategi
pemasaran dapat ditentukan dengan menggunakan analisis Analitycal Hierarchy Process (AHP). Banyaknya
responden ditentukan dengan menggunakan metode Slovin, sehingga diperoleh 100 responden. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel
bauran pemasaran yang paling berpengaruh adalah price (X2) dengan nilai koefisien beta 0,287. Secara
keseluruhan variabel pemasaran Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evident, dan Process
bengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG. Secara
parsial variabel bauran pemasaran Product, Price, Place, Promotion, dan Process) berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen apel Malang di Giant MOG, sedangkan untuk variabel bauran
pemasaran People dan Physical Evident tidak berpengaruh secara signifikan. Faktor yang harus diperhatikan
Giant MOG dalam menetapkan strategi terbaik berdasarkan variabel price adalah permintaan dengan nilai bobot
0,36. Strategi terbaik untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG
berdasarkan variabel price adalah strategi penetapan harga Ganjil dengan nilai bobot 0,65.
Kata kunci: bauran pemasaran, keputusan pembelian, regresi linier, Analitycal Hierarchy Process (AHP)
ABSTRACT
The aim of this research is to know the influence of 7P mix marketing variables which consists of product,
price, promotion, place, people, physical evidence and process to consument’s purchasing decision in determining
appropriate marketing strategy. Multiple linear regression analysis was used to determine the marketing mix
variables (X) of consumer purchase decisions (Y) and to know the marketing mix variables most influence on
consumer purchasing decisions. Based on marketing mix analysis, marketing strategy can be determined by using
Analitycal Hierarchy Process (AHP) analysis. The amount of respondents is determined by using Slovin method,
so that it could obtain100 respondents. Sampling technique used was a judgement sampling. The result analysis
showed that the most influential marketing mix variable was price with the highest beta coefficient 0,287. totality
of marketing variable consists of Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evident and Process the
influence significantly to the consument’s purchasing decision to Malang apple in Giant MOG. Partially, the mix
marketing variable of Product, Price, Place, Promotion and Process were significantly influenced the
consument’s purchasing decision, meanwhile the mix marketing variable of People and Physical Evident did
not influenced significantly the consument’s purchasing decision of Malang apple in Giant MOG. Factors to
consider in determining the MOG Giant best strategy based on variable price was demand with the value weights
0,36. The best strategy to increase the consument’s purchasing decision of Malang apple in Giant MOG based on
variable price is using the odd-pricing strategies with the highest weight of 0,65.
Keywords: marketing mix, purchasing decisions, linear regression, Analitycal Hierarchy Process (AHP)
1
PENDAHULUAN
Buah apel merupakan buah yang cukup
digemari oleh masyarakat Indonesia. Buah apel
pada umumnya dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan serat bagi manusia. Salah satu buah
apel yang digemari adalah apel Malang. Apel
Malang merupakan salah satu komoditas
unggulan dari kota Malang. Kandungan serat
yang banyak dari apel Malang sangat
bermanfaat untuk pencernaan manusia (Satuhu,
2004).
Pemasaran buah apel Malang selain
tersedia di pasar tradisional juga tersedia di
perusahaan ritel modern. Ritel modern yang
terus berkembang di seluruh
Indonesia,
membuat konsumen lebih memilih ritel modern
sebagai tempat berbelanja. Salah satu ritel
modern di Indonesia adalah Giant. Keunggulan
utama ritel modern seperti Giant adalah
tempatnya yang luas, nyaman dan beragam
barang yang diperdagangkan, mulai dari barang
kebutuhan sehari-hari hingga barang elektronik
dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
Giant seringkali memberikan harga yang lebih
murah dari pada toko atau pasar tradisional.
Lokasi yang strategis, fasilitas dagang yang
ditawarkan Giant relatif teratur, bersih dan
menarik melalui sentuhan manajemen modern
dalam pengelolaan. Buah apel merupakan salah
satu jenis produk segar yang dapat ditemui dan
dibeli di Giant.
Giant Mall Olympic Garden (MOG) yang
terletak di Jl. Kawi No. 24, Malang, Jawa
Timur merupakan pelaku bisnis ritel skala besar.
Maka dari itu, Giant MOG perlu menerapkan
stategi yang tepat dalam menghadapi
persaingan bisnis ritel di wilayah Malang.
Penerapan strategi yang tepat akan membuat
perusahaan mampu untuk bersaing dengan
pesaing ritel lainnya. Semakin tinggi tingkat
persaingan yang terjadi saat ini, membuat Giant
MOG harus memikirkan berbagai cara dan
strategi guna menciptakan keunggulan dalam
bersaing, sehingga konsumen tertarik untuk
melakukan keputusan pembelian produk yang
dijual di Giant MOG, termasuk buah apel
Malang.
Untuk menjaga keberlangsungan suatu
perusahaan maka perusahaan tersebut dituntut
untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain
dan dapat menyesuaikan dengan perubahan
kondisi yang terjadi pada saat sekarang ini.
Perusahaan
seharusnya
tidak
hanya
menitikberatkan pada kelancaran berproduksi
saja, tetapi harus memperhatikan pula strategi
dalam memasarkan hasil produksinya. Strategi
pemasaran yang baik akan mempengaruhi
tingkat keputusan pembelian konsumen.
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi
oleh banyak hal, salah satunya adalah bauran
pemasaran. Menurut Yunarto (2006) marketing
mix adalah satu set alat marketing yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya.
Giant
MOG
harus
memperhatikan konsep bauran pemasaran agar
sesuai dengan keinginan konsumen. Sehingga
konsumen mau membeli produk di Giant MOG.
Dengan mengetahui keinginan konsumen maka
akan mudah bagi perusahaaan dalam
menerapkan strategi yang tepat untuk
melakukan pemasaran produknya. Dalam
penelitian ini produk yang dipilih adalah apel
Malang karena produk ini merupakan produk
yang diminati oleh konsumen, namun tingkat
penjualan produk buah apel Malang masih
kalah dengan produk buah apel import (Satuhu,
2004).
Menurut Subagyo (2007) 7 bauran
pemasaran atau 7P tergabung dalam sistem
pemasaran modern, yaitu product, price, place,
promotion, people, physical evidence, dan
process. Oleh karena itu dilakukan penelitian
mengenai strategi pemasaran berdasarkan
analisis bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian produk buah apel Malang di Giant
Mall Olympic Garden (MOG)
Penelitian menggunakan metode analisis
regresi linier berganda untuk mengetahui
variabel bauran pemasaran yang paling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen. Menurut Syafrizal dkk (2010)
Analisis regresi linier berganda merupakan
analisis regresi yang melibatkan lebih dari satu
variabel bebas dan mempunyai hubungan linier
dengan variabel terikat. Kelebihan analisis
regresi linier berganda adalah dapat mengetahui
hubungan dari banyak variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Berdasarkan analisis bauran pemasaran,
strategi pemasaran dapat ditentukan, dalam
penelitian ini menggunakan analisis AHP
(Analitycal
Hierarchy
Process)
untuk
menetapkan strategi pemasaran yang tepat.
Menurut Lind dkk (2008) Analisis AHP
bertujuan untuk menentukan strategi yang dapat
dilakukan
oleh
perusahaan
dengan
memperhatikan kepentingan konsumen.
1
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April
2014 sampai selesai di Giant Mall Olympic
Garden (MOG). Perusahaan tersebut berlokasi
di Mall Olympic Garden, Kota Malang ,
Provinsi Jawa Timur. Pengolahan dan analisis
data dilakukan di Laboratorium Managemen
Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya.
Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah dari penelitian ini antara
lain: 1) Objek penelitian difokuskan hanya pada
pengunjung Giant MOG. 2) Penelitian
dilakukan dengan melakukan penyebaran
kuesioner kepada responden yang pernah
mengkonsumsi atau membeli apel Malang di
Giant MOG sebanyak ≥ 2 kali dalam sebulan.
3) Responden berusia ≥17-55 tahun yang
dianggap sebagai usia produktif. 4) Responden
dibatasi dengan jangka pembelian apel Malang
terakhir kurang dari sebulan saat pengisian
kuesioner.
Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan
data
serta
informasi yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain: 1) Wawancara, yaitu melakukan
tanya jawab dengan pihak Giant MOG dengan
tujuan untuk memperoleh informasi mengenai
permasalahan yang ada. 2) Observasi, yaitu
penelitian dilakukan dengan melihat langsung
kondisi dan keadaan yang ada di perusahaan. 3)
Dokumentasi, yaitu penelitian dilakukan
dengan cara pengambilan gambar. 4) Kuesioner,
yaitu penelitian dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner sebagai alat untuk
pengumpulan data dari responden, dengan
tujuan untuk memperoleh informasi.
Variabel tersebut terdiri atas atributatribut sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X)
a. Produk (Product) (X1):
Rasa (X11): rasa apel Malang di Giant
MOG manis atau tidak
Kesegaran (X12): kondisi kesegaran
apel Malang di Giant MOG
b. Harga (Price) (X2):
Harga Terjangkau (X21): harga yang
dapat dijangkau oleh konsumen dan
konsumen merasa tidak keberatan
dengan harga apel Malang di MOG
Kesesuaian harga (X22): kesesuaian
harga terhadap kualitas produk apel
Malang di Giant MOG
c. Tempat/distribusi (Place) (X3):
Ketersediaan (X31): ketersediaan apel
Malang di Giant MOG
Lokasi jangkauan (X32): apel Malang
yang diletakkan di tempat yang
mudah dijangkau oleh konsumen
d. Promosi (Promotion) (X4):
Promosi (X41): sering dilakukannya
promosi untuk apel Malang di Giant
MOG
Potongan harga (X42): sering adanya
potongan harga/diskon untuk apel
Malang di Giant MOG
e. Process (X5):
Kondisi display (X51): apel Malang
diletakkan pada display yang bersih
dan menarik
Layanan pembayaran (X52): kecepatan
transaksi dalam pembayaran di Giant
MOG
f. Physical Evident (X6):
Fasilitas
(X61):
fasilitas
yang
disediakan oleh Giant MOG
Kebersihan (X62): kebersihan area
belanja di Giant MOG
g. People (X7):
Ketersediaan
membantu
(X71):
ketersediaan karyawan Giant MOG
dalam membantu konsumen dalam
proses pembelian
Sopan santun (X72): karyawna Giant
MOG yang memiliki sopan santun
dan ramah tamah yang baik
2. Variabel Terikat
Variabel tidak bebas merupakan
variabel yang terpengaruh oleh variasi
variabel-variabel bebas. Variabel tidak bebas
dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian konsumen terhadap produk apel
Malang.
Penyebaran kuesioner, peneliti akan menyebar
kuesioner kepada 100 responden. Penentuan
sampel ini dianggap sudah mewakili analisa
dalam sebuah penelitian deskriptif yang biasa
dilakukan.. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah judgement sampling atau
purposive sampling. Menurut Nursalam (2008),
judgement sampling atau purposive sampling
adalah suatu teknik penetapan smpel dengan
cara memilih sampel dari suatu populasi sesuai
dengan tujuan penelitian, sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi
yang telah dikenal sebelumnya.
2
Uji Validitan dan Reabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Tony, dkk (2004) suatu
instrumen dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Untuk
mengetahui
tingkat
validitas maka digunakan rumus
Korelasi Product Moment, yaitu:
Keterangan:
rxy = indeks korelasi antara dua variabel
yang dikorelasikan
X = skor butir variabel bebas
N = jumlah sampel
Y = skor butir terikat
2. Uji Reabilitas
Menurut Tony, dkk (2004) suatu
instrumen penelitian disebut reliabel
apabila instrumen tersebut konsisten
dalam memberikan penilaian atas apa
yang di ukur.
rumus
Cronbach’s
Alpha,
sebagai berikut:
(3)
Keterangan:
R = reabilitas instrumen
k = mean kuadrat antara subyek
= mean kuadrat kesalahan
= jumlah varians total/skor
Analisis Regresi Linier Berganda
Data dalam penelitian ini dikumpulkan
kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
untuk
menganalisis
pengaruh
variabel
marketing mix digunakan metode statistik
dengan analisis regresi linier berganda. Analisis
ini digunakan untuk melihat bagaimana
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel
tidak bebas. Persamaan regresi linier berganda:
Keterangan:
Y
b1b2b3b4
X1 – X8
e
=
Keputusan
Pembelian
(variabel dependen)
= konstanta
= koefisien regresi parsial
= variabel independen
= error
Pengujian Asumsi-asumsi Regresi
a. Uji Multikolinieritas
Dalam penelitian ini multikolinieritas
dapat dideteksi dengan besaran-besaran regresi
yang didapat, yaitu dengan melihat nilai VIF
(Varians Inflation factor). Lebih tegas
dikatakan bahwa jika nilai VIF diatas 10 maka
persamaan dianggap terkena mulitikolinieritas
(Ghozali, 2005).
b. Uji Autokorelasi
Uji
autokorelasi
yang
dipakai
menggunakan uji Durbin Watson. Menurut
Nachrowi (2006) Pengambilan keputusan ada
tidaknya autokorelasi:
1. Bila nilai DW terletak pada batas atas
atau upper bound (du) dan 4 - du, maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol,
berarti tidak ada autokorelasi (du < 4 –
du).
2. Bila nilai DW lebih rendah daripada
batas bawah atau lower bound (dl), maka
koefisien autokorelasi lebih besar
daripada nol, berarti ada autokorelasi
positif (DW < dl).
3. Bila nilai DW lebih besar daripada 4 – du,
maka koefisien autokorelasi lebih kecil
daripada nol, berarti ada autokorelasi
negatif (DW > 4 – du).
4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas
(du) dan batas bawah (dl) atau DW
terletak antara 4 – du dan 4 – dl, maka
hasilnya tidak dapat disimpulkan (dl <
DW < du atau 4 – dl < DW < 4 – du).
c. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas dideteksi dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatter plot, jika data tidak membentuk pola
tertentu maka mengindikasikan model regresi
tidak terjadi hetreokedastisitas (Ghozali, 2005).
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dideteksi dari nilai
koefisien Kolmogorov – Smirnov. Apabila
diperoleh hasil tingkat signifikasi masingmasing variabel lebih besar dari 0,05 maka
variabel-variabel
tersebut
dikatakan
berdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat
dilihat dari grafik PP-plot.
Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan maka dilakukan uji-F
,uji-T.
a) Uji- F (Overall test)
3
Menurut Simamora (2004), uji F untuk
mengetahui apakah semua variabel independen
yang digunakan dalam model regresi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
bebas perlu dilakukan serempak.
H0 = Ketujuh variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat.
H1 = Sekurang-kurangnya ada satu variabel
bebas yang diteliti berpengaruh terhadap
variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika probabilitas (signifikansi) > (α)(0.05;
0.10; 0,20) maka Ho diterima
2) Jika probabilitas (signifikansi) < (α)
(0.05; 0.10; 0,20) maka H0 ditolak dan
terima H1
b) Uji-T (Partial test)
Uji T untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas secara parsial terhadap variabel
tidak bebas, dengan asumsi variabel yang lain
konstan.
Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika probabilitas (signifikansi) > (α)(0.05;
0.10; 0,20) maka Ho diterima
2) Jika probabilitas (signifikansi) < (α)(0.05;
0.10; 0,20) maka H0 ditolak dan terima
H1
Analisis AHP
Menurut Lind dkk (2008), analisis AHP
digunakan untuk menentukan strategi terbaik
yang akan digunakan oleh Giant MOG
berdasarkan variabel bauran pemasaran yang
paling berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Konsumen.
2. Produk fresh merupakan kelompok
produk-produk segar, meliputi produce
(produknya berupa sayur dan buah,
seafood (produk hasil laut)), daging dan
ayam, makanan siap saji, bakery (roti
dan kue) dan diary and frozen (susu
segar, makanan olahan dan lainnya).
3. Produk General Marchandise Store
(GMS) merupakan kelompok produk
pecah belah dan produk sekunder,
meliputi produk tekstil (pakaian, sepatu
dan lainnya), bazar (peralatan rumah
tangga) dan barang-barang elektronik.
Gambaran Umum Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden
No.
1.
Jenis
Kelamin
2.
Usia
3.
Pekerjaan
4.
Pendidikan
Terakhir
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.
Gambaran Umum Perusahaan
Produk-produk yang dijual di Giant
dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Produk grocery merupakan produk
yang menjadi kebutuhan sehari-hari,
yang terdiri dari food dan non food.
Produk food terdiri atas produk yang
bisa langsung dikonsumsi dan produk
yang harus diolah terlebih dahulu
sebelum dimakan. Sedangkan grocery
non food merupakan produk kebutuhan
sehari-hari, seperti sabun dan kosmetik.
Berdasarkan pada Tabel 1 dapat dilihat
bahwa karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin menunjukkan lebih banyak
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
Karakteristik
Penghasila
n per
Bulan
a.
b.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
Laki-laki
Perempuan
17-25
25-40
40-55
≥ 55
Wirausaha
PNS
Pelajar
TNI
Lain-lain
SD
SLTP
SMU
Sarjana
Lain-lain
a.
b.
< Rp. 500.000,00
Rp. 500.000,00 <
Rp.
1.000.000,00
Rp. 1.000.000,00
<
Rp.
1.500.000,00
Rp. 1.500.000,00
<
Rp.
2.000.000,00
>
Rp.
2.000.000,00
c.
d.
e.
6.
Frekuensi
Pembelian
7.
Terakhir
pembelian
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
1 kali/bulan
2 kali/bulan
3 kali/bulan
4 kali/bulan
< 1 minggu
< 2 minggu
< 3 minggu
< 1 bulan
Presentase
(%)
32
68
21
63
16
0
76
18
0
0
8
2
0
3
82
13
Jumlah
32
68
21
63
16
0
76
18
0
0
8
2
0
3
82
13
0
0
0
0
7
5
88
7
5
88
0
56
28
24
0
64
21
15
0
56
28
24
0
64
21
15
68%. Usia yang mendominasi adalah pada
rentang usia 25-40 tahun dengan presentase
sebesar 63%. Pekerjaan merupakan sumber
penghasilan yang diperoleh oleh konsumen.
Dari data yang diperoleh pekerjaan yang
4
mendominasi dalam pembelian apel Malang
adalah wiraswasta dengan presentase sebesar
76%. Pendidikan terakhir responden yang
mendominasi adalah sarjana dengan presentase
82% Penghasilan yang mendominasi adalah >
Rp. 2.000.000,00 dengan presentase sebesar
88%.
Frekuensi pembelian yang dalam
penelitian ini di dominasi oleh konsumen yang
membeli 2 kali dalam satu bulan dengan tingkat
presentase sebesar 56%. Konsumen yang jarak
waktu pembelian 2 minggu dengan presentase
sebesar 64%. Pembelian terakhir dalam
penelitian ini didominasi oleh konsumen yang
jarak waktu pembelian 2 minggu dengan
presentase sebesar 64%.
Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Tabel 2. Uji Validitas Instrumen Pertanyaan
Variable
Item
rhitung
Keterangan
X11
0,471
Valid
X1.2
0,471
Valid
X21
0,459
Valid
X22
0,459
Valid
X31
0,452
Valid
X32
0,452
Valid
X41
0,445
Valid
X42
0,445
Valid
X51
0,488
Valid
X52
0,488
Valid
Physical
Evident
(X6)
X61
0,449
Valid
X62
0,449
Valid
Process
(X7)
X71
0,465
Valid
X72
0,465
Valid
Keputusan
pembelian
(Y)
Y1
0,445
Valid
Y2
0,445
Valid
Product
(X1)
Price (X2)
Place (X3)
Promotion
(X4)
People (X5)
Dari Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa
nilai rhitung kurang dari 5% maka semua
instrumen dianggap valid.
Tabel 3. Uji Reabilitas
Product (X1)
Alpha
Cronbach
0,614
Price (X2)
0,613
Reliabel
Reliabel
Place (X3)
0,609
Reliabel
Promotion (X4)
0,608
Reliabel
Variable
Keterangan
People (X5)
Physical Evident
(X6)
Process (X7)
Keputusan
pembelian (Y)
0,636
0,612
0,633
0,610
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Dari Tabel 3 nilai koefisien Alpha
Cronbach diatas 0,6, maka dapat disimpulkan
bahwa instrumen sudah reliabel.
Analisis Regresi Linier Berganda
Secara ringkas hasil analisis regresi linier
berganda dapat dilihat pada Tabel 4.
Y = 0,864 + 0,200X1 + 0,275X2 + 0,139X3 +
0,084X4 + 0,006X5 + 0,004X6 + 0,137X7 + e
Persamaan regresi linier berganda
tersebut menunjukkan bahwa semua variabel
independen memiliki pengaruh yang positif
terhadap keputusan pembelian konsumen
terhadap apel Malang di Giant MOG.. Variabel
harga merupakan variabel yang memiliki
pengaruh sangat kuat terhadap volume
penjualan yaitu sebesar 0,287.Pada data hasil
analisis regresi didapatkan hasil koefisien
determinasi 79,4% dengan penjelasan bahwa
variabel bauran pemasaran mempunyai
konstribusi 82,6% terhadap variasi volume
penjualan yang dilihat melalui pembelian yang
dilakukan oleh konsumen. Sedangkan sisanya
17,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Tabel 4. Ringkasan Analisis Regresi Linier
Berganda
Standar
Unstandard
dized
ized
Variabel
Coeffici t hitung Sig. Keterangan
Coefficients
ents
(B)
Β
(Constant)
0,864
3,063 0,003 Signifikan
Product (X1)
0,200
0,229 3,938 0,000 Signifikan
Price (X2)
0,275
0,287 3,738 0,000 Signifikan
Place (X3)
Promotion
(X4)
0,139
0,217 2,432 0,017 Signifikan
0,084
0,129 2,197 0,031 Signifikan
People (X5)
0,006
0,008 0,093 0,926
Physical
0,004
Evident (X6)
Process (X7)
0,137
Adjusted
= 0,826
R2
Tidak
Signifikan
Tidak
0,006 0,057 0,954
Signifikan
0,212 2,856 0,005 Signifikan
2
F hitung
= 68,216
F tabel
= 2,111
Sig. F
= 0,000
t table
= 1,986
Α
= 0,05
Secara keseluruhan variabel pemasaran
Product (X1), Price (X2), Place (X3),
Promotion (X4), People (X5), Physical Evident
(X6), dan Process (X7) bersama-sama memberi
pengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen terhadap apel Malang di
Giant MOG. Secara parsial variabel bauran
pemasaran Product (X1), Price (X2), Place
(X3), Promotion (X4), dan Process (X7)
berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen apel Malang di
Giant MOG, sedangkan untuk variabel bauran
pemasaran People (X5) dan Physical Evident
(X6) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen apel
Malang di Giant MOG.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolenieritas
Tabel 5. Uji Multikolenieritas
Variabel
VIF
Keterangan
Bebas
Non
Product (X1)
1,933
Multikolinearitas
Non
Price (X2)
3,359
Multikolinearitas
Non
Place (X3)
4,537
Multikolinearitas
Non
Promotion (X4)
1,978
Multikolinearitas
Non
People (X5)
4,777
Multikolinearitas
Physical Evident
Non
6,406
(X6)
Multikolinearitas
Non
Process (X7)
3,151
Multikolinearitas
Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa
seluruh variabel memiliki nilai VIF
kurang dari 10, sehingga tidak terjadi
multikolenieritas.
b. Uji Autokorelasi
Hasil analisisi DW dengan
menggunakan regresi diperoleh bahwa
nilai dl = 1,528; du = 1,826; 4-du =
2,174; 4-dl = 2,472; dan dw = 1,925.
Berdasarkan
hasil analisis
DW
diketahui bahwa du < dw < 4-du (1,826
< 1,925 < 2,174) oleh karena itu dapat
disimpulkan
autokorelasi.
bahwa
tidak
terjadi
c. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1. Scatter Plot Uji
Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 1 terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi.
d. Uji Normalitas
Gambar 2. Grafik Normal PPPlot
Setelah
dilakukan
uji
Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai
yang
siknifikan
sebesar
0,093.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas
diketahui bahwa nilai signifikansi
residual regresi yang terbentuk lebih
besar dari taraf nyata 5% sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
asumsi
normalitas tersebut terpenuhi. Jika
menggunakan grafik PP-Plot dapat
3
dilihat bahwa titik-titik dari data
mendekati garis diagonal sehingga
dapat dinyatakan bahwa model tersebut
menyebar secara normal.
Analisis AHP
Y = 0,864 + 0,200X1 + 0,275X2 + 0,139X3 +
0,084X4 + 0,006X5 + 0,004X6 + 0,137X7 + e
Secara parsial variabel bauran pemasaran
Product (X1), Price (X2), Place (X3),
Promotion (X4), dan Process (X7) berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen apel Malang di Giant MOG,
sedangkan untuk variabel bauran pemasaran
People (X5) dan Physical Evident (X6) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen apel Malang di
Giant MOG.
Faktor yang perlu diperhatikan oleh
Giant MOG dalam menentukan strategi terbaik
untuk meningkatkan keputusan pembelian
konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG
adalah permintaan (nilai bobot 0,35) dengan
menggunakan strategi penetapan harga Ganjil
(nilai bobot 0,65).
SARAN
Gambar 3. Pembobotan AHP
Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat
bahwa kriteria yang memiliki bobot paling
besar adalah permintaan,yaitu 0,36. Alternatif
strategi penetapan harga yang memiliki bobot
terbesar adalah penetapan harga ganjil, dengan
bobot 0,65. Panelis menilai bahwa penetapan
harga ganjil akan menarik konsumen untuk
membeli produk. Harga apel Malang di Giant
MOG saat ini Rp. 3.499,00 per ons, yang
menunjukkan bahwa Giant MOG telah
menerapkan strategi penetapan haga ganjil.
Alternatif strategi penetapan harga yang
memiliki bobot terkecil adalah penetapan harga
promosi dengan bobot 0.07. Menurut panelis
harga promosi jarang digunakan untuk buah
apel Malang karena pada umumnya konsumen
lebih tertarik terhadap harga promosi untuk
kebutuhan pokok.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan variabel pemasaran
Product (X1), Price (X2), Place (X3),
Promotion (X4), People (X5), Physical Evident
(X6), dan Process (X7) bersama-sama memberi
pengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen terhadap apel Malang di
Giant MOG, dengan persamaan:
Saran untuk penelitian berikutnya
adalah perlu dilakukan penelitian yang sama
untuk produk buah yang lain di Giant. Strategi
penetapan harga ganjil adalah alternatif strategi
yang sangat baik untuk diterapkan dengan
memperhatikan permintaan konsumen, dengan
demikian Giant dapat mempertahankan strategi
yang telah ditetapkan selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali,
I.
2005.
Aplikasi
Analisis
Multivariat dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Lind, Marchal, dan Wathen. 2008. Teknikteknik Statistika dalam Bisnis dan
Ekonomi Menggunakan Kelompok
Data Global. Salemba Empat. Jakarta.
Nacrhowi, D., dan Usman Hardius. 2006.
Ekonometrika
untuk
Analisis
Ekonomi dan Keuangan. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Satuhu,
S. 2004. Penanganan dan Pengolahan
Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis,
dan
Instrumen
Penelitian
Keperawatan) Edisi 2. Salemba Medika.
Jakarta.
Satuhu, S. 2004. Penanganan dan Pengolahan
Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.
4
Simamora, B. 2004. Analisis Multivariat
Pemasaran. Gramedia. Jakarta.
Subagyo, A. 2007. Studi Kelayakan. Gramedia.
Jakarta.
Syafrizal, S.H., Muda Iskandar, Dalimunthe
D.M.J., Fadli, dan Syarief F. 2010.
Analisis Data: untuk Riset Manajemen
dan Bisnis. USU Press. Medan.
Tony, S., Darmadi D., Sugiarto, dan Holy I.Y.
2004. Model Matriks Konsumen
Untuk
Menciptakan
Superior
Customer Value. Gramedia. Jakarta.
Yunarto, H. I. 2006. Business Concepsts
Implement Series In Sales and
Distribution Management. Gramedia.
Jakarta.
5
Download