UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH SOKA KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : LUTFIYANDI NIM : 114 08 066 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010 KEMENTRIAN AGAMA RI i SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JL. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-Mail:[email protected] PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama : LUTFIYANDI NIM : 114 08 065 Jurusan : Tarbiyah Progdi : Pendidikan Agama Islam Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH SOKA KEC. BAWANG KAB. BATANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 Telah kami setujui untuk di munaqosahkan. Salatiga, 11 Agustus 2010 Pembimbing Fatchurrohman, M.Pd. NIP: 19710309 200003 1 001 KEMENTRIAN AGAMA RI ii SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JL. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-Mail:[email protected] PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudari : Lutfiyandi dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408065 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas II MI Islamiyah Soka Kec. Bawang Kab. Batang Tahun Pelajaran 2009 / 2010” telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Salatiga, pada hari Sabtu, 28 Agustus 2010, dan telah di terima sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Salatiga, 17 Ramadhan 1431H Panitia Ujian Ketua Sidang Sekretaris Sidang Drs. Imam Sutomo, M. Ag NIP.19580827 198303 1 002 Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19660112 199203 1 005 Penguji I Penguji II M. Ghufron, M.Ag. NIP. 19720814 200312 1 001 Drs. Joko Sutopo NIP. 19560603 198703 1 002 Pembimbing Fatchurrohman, M.Pd. NIP. 19710309 200003 1 001 iii KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Telp. (0298) 32370 Fax. (0298) 323433, 323433 Salatiga 50712 http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail :[email protected] PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Lutfiyandi NIM : 114 08 065 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga,11 Agustus 2010 Yang menyatakan, Lutfiyandi NIM: 114 08 065 iv Motto Dan Persembahan MOTTO “ Kemarin adalah Kenangan, Sekarang adalah Kenyataan” “Esok adalah Harapan, lebih baik Berkorban demi Masa Depan” “Dari pada Masa Depan yang menjadi Korban” PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk : Kedua orang tuaku Bapak Jarkasi dan Ibu Rusdayanti yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kesabaran, keiklasan, dan kasih sayang Friky Allimuddin adikku tercinta, yang telah menjadi semangatku. Keluarga Besar Bapak Ngaryo dan Ibu Siti Ruayah yang senantiasa memberikan dukungan serta do’anya. Uswatun Khasanah tersayang yang selalu menemani hari-hariku. Terimakasih atas segala perhatian dan motivasinya. Semua teman-teman PAI transfer senasib seperjuangan angkatan 2008 yang telah berjuang dalam suka maupun duka . Keluarga Besar Ponpes Nurul Asna Pulutan-Salatiga Rekan-rekan guru MI Islamiyah Soka dan SDN Purbo 03. v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya kepada makhluk-makhluknya tanpa terkecuali. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada beliu Baginda Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan Ilmu Pengetahuan ini. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih setulus-tulusnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tingga Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga. vi 3. Bapak Drs. Joko Sutopo, selaku Ketua Program Studi Ekstensi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Salatiga. 4. Bapak Fatchurrohman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan 5. Seluruh Staf Edukatif dan Administratif STAIN Salatiga yang memberikan pelayanan dengan baik. Dengan demikian, akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih dan tentunya dalam penulisan atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang dermawan, serta bermanfaat bagi Agama dan Bangsa Salatiga, 11 Agustus 2010 Penulis Lutfiyandi NIM:114 08 065 vii ABSTRAK Yandi, Lutfi, 2010, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas II MI Islamiyah Soka Kec. Bawang Kab. Batang Tahun Pelajaran 2009 / 2010”. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Fatchurrohman, M.Pd. Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Media Gambar Proses belajar mengajar pada mata pelajaran Fiqih kelas II di MI Islamiyah Soka mengalami penurunan prestasi. Dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilaksanakan selama ini masih banyak siswa yang belum tuntas dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 65. Hal ini yang mendorong guru sekaligus peneliti untuk memecahkan masalah tersebut dengan mencari beberapa solusi pemecahan masalahnya. Dengan pengamatan yang dilakukan peneliti salah satu penyebab merosotnya prestasi siswa kelas II MI Islamiyah Soka dalam pembelajaran Fiqih adalah penggunaan metode yang kurang tepat dan kurangnya media pembelajaran yang digunakan untuk membantu dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah dengan menggunakan Media Gambar pada pelajaran Fiqih dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar juga meningkat.Dengan penerapan media gambar diharapkan mampu meningkatkan perhatian, motivasi dan prestasi belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.Kegunaan penelitian yaitu : dapat memberikan manfaat langsung maupun tidak bagi siswa, guru, sekolah dan wali murid. Sedangkan bagi peneliti bermanfaat untuk pengembangan penelitian sehingga dapat menemukan konsep dan praktik-praktik bagi berlangsungnya proses pendidikan yang lebih baik. Berdasarkan hasil evaluasi di atas pencapaian nilai semua siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 67,7 menjadi 78,5. Dengan hasil tersebut penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Dengan hasil tersebut seharusnya para guru mengoptimalkan penggunaan Media dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. viii DAFTAR ISI LEMBAR BERLOGO ............................................................................ i HALAMAN SAMPUL ........................................................................... ` ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vi KATA PENGANTAR............................................................................. vii ABSTRAK.............................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang…………………………………………………... 1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 4 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………... 4 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…………………… 5 E. Kegunaan Penelitian……………………………………………….. 5 F. Definisi Operasional……………………………………………….. 6 G. Metode Penelitian………………………………………………….. 8 H. Sistematika Penulisan……………………………………………… 14 ix BAB II : KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 16 A. Prestasi Belajar ................................................................................... 16 B. Siswa dan Karakteristiknya .................................................................. 21 C. Media Gambar ..................................................................................... 24 D. Mata Pelajaran Fiqih ........................................................................... 31 E. Penggunaan Media Gambar Dalam Mata Pelajaran Fiqih .................... 40 BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN …………………………. 41 A. Tempat, Waktu, Subjek Penelitian………………………………….. 41 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I…………………………………….... . 46 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II……………………………………... 50 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................................ 54 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 58 A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus.................................................... 58 B. Pembahasan ........................................................................................ 75 BAB V : PENUTUP…………………………………………………….. 76 A. Kesimpulan ........................................................................................ 79 B. Saran .................................................................................................. 80 x DAFTAR TABEL 1. Tabel I Dewan Guru MI Islamiyah Soka 2009 / 2010 ............................. 42 2. Tabel II Keadaan Siswa MI Islamiyah Soka 2009 / 2010 ........................ 43 3. Tabel III Kondisi Fisik MI Islamiyah Soka 2009 / 2010 ........................... 44 4. Tabel IV Nama Siswa Kelas II MI Islamiyah Soka 2009 / 2010 ............... 45 5. Tabel V Nilai Siswa Kelas II MII Soka Pra Siklus .................................... 59 6. Tabel VI Nilai Evaluasi Siswa Siklus I ..................................................... 62 7. Tabel VII Observasi Perhatian Siswa Siklus I........................................... 64 8. Tabel VIII Observasi Motivasi Siswa Siklus I .......................................... 65 9. Tabel IX Nilai Evaluasi Siswa Siklus II.................................................... 67 10. Tabel X Observasi Perhatian Siswa Siklus II .......................................... 68 11. Tabel XI Observasi Motivasi Siswa Siklus II.......................................... 69 12. Tabel XII Nilai Evaluasi Siswa Siklus III ............................................... 71 13. Tabel XIII Observasi Perhatian Siswa Siklus III ..................................... 73 14. Tabel XIV Observasi Motivasi Siswa Siklus III ..................................... 74 15. Tabel XV Hasil Nilai Evaluasi Sebelum dan Sesudah Penerapan Media Gambar ................................................................................................ xi 76 DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Pustaka 2. Silabus 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III 6. Surat Permohonan Izin Penelitian 7. Surat Keterangan Penelitian 8. Foto-Foto Dokumentasi Pembelajaran 9. Riwayat Hidup xii 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan keberadaan sekolah sangat berperan penting sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Sekolah sebagai sebuah wadah untuk mencetak generasi-generasi yang memiliki kemampuan kecerdasan yang tinggi. Selain dapat menciptakan generasi yang memiliki intelektualitas, sekolah juga diharapkan mampu pula menciptakan generasigenerasi terdidik yang berakhlak mulia. Dua hal tersebut memiliki kaitan yang sangat erat untuk menciptakan generasi yang akan meneruskan pembangunan nasional di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ( UU no. 20 Tahun 2003). Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah salah satu lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Kementrian Agama. Pendidikan di bawah Madrasah Ibtidaiyah yang menitik beratkan pelajaran agama seperti Bahasa Arab, Fiqih, Al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam dan lainnya 1 2 sebagai pokok materi tanpa meninggalkan pelajaran umum. Diantara mata pelajaran agama yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah adalah pelajaran Fiqih. Pelajaran Fiqih ini mempelajari materi tentang hukum-hukum agama islam yang ada hubungannya dengan ibadah muamalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga sangat berguna bagi siswa sebagai pedoman hidupnya di kemudian hari. Proses belajar mengajar pada mata pelajaran Fiqih kelas II di MI Islamiyah Soka mengalami penurunan prestasi. Dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilaksanakan selama ini masih banyak siswa yang belum tuntas dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 65. Dari 24 siswa yang mengikuti evaluasi diperoleh hasil siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa sedangkan 8 siswa lainya belum tuntas karena kebanyakan dari mereka mendapatkan nilai di bawah 65. Hal ini yang mendorong guru sekaligus peneliti untuk memecahkan masalah tersebut dengan mencari beberapa solusi pemecahan masalahnya. Dengan pengamatan yang dilakukan peneliti salah satu penyebab merosotnya prestasi siswa kelas II MI Islamiyah Soka dalam pembelajaran Fiqih adalah penggunaan metode yang kurang tepat dan kurangnya media pembelajaran yang digunakan untuk membantu dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Untuk pelajaran Fiqih metode yang tepat adalah metode demontrasi selain metode ceramah yang selalu dipergunakan. Dikarenakan pada mata pelajaran fiqih mengajarkan ibadah praktek yang harus didemonstrasikan terlebih dahulu agar siswa lebih paham dan mengerti tata cara ibadah yang benar. 3 Selain menggunakan metode demontrasi guru juga dapat menggunakan salah satu media pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang materi Fiqih salah satunya adalah dengan menggunakan media gambar. Melalui media pembelajaran dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih konkret karena pembelajaran tidak hanya menggunakan kata-kata saja tetapi siswa melihat secara langsung dalam gambar. Dengan media gambar akan menarik perhatian siswa sehingga dapat membangkitkan minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas belajar siswa.Pada saat menyampaikan materi guru tidak hanya dengan ceramah saja, melainkan juga sambil menunjukkan media gambar yang memungkinkan materi akan lebih lama diingat. Materi yang disampaikan dengan media pembelajaran akan merangsang berbagai indera siswa untuk memahaminya, sehingga diharapkan penguasaan materi Fiqih akan lebih meningkat. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari media gambar dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran antara lain mudah dimanfaatkan di dalam kegiatan belajar mengajar, karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan yang lain, disamping itu dengan menggunakan media gambar harganya relatif murah, dan cara memperolehnya pun mudah sekali. Disamping itu penggunaan media gambar dapat dilakukan dalam berbagai jenjang pendidikan seperti TK sampai Perguruan Tinggi. 4 Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Upaya meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan perhatian belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010? 2. Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010? 3. Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010? C. Tujuan Penelitian Dari pokok permasalahan tersebut maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 5 1. Dengan penerapan media gambar diharapkan mampu meningkatkan perhatian belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. 2. Dengan penerapan media gambar diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. 3. Dengan penerapan media gambar diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini dan indikator keberhasilannya sebagai berikut : 1. Dengan penerapan media gambar mampu meningkatkan perhatian belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kec. Bawang Kab. Batang. 2. Dengan penerapan media gambar mampu meningkatkan motivasi belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kec. Bawang Kab. Batang. 3. Dengan penerapan media gambar mampu meningkatkan prestasi belajar Fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kec. Bawang Kab. Batang. E. Kegunaan Penelitian Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 6 1. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam meningkatkan kualitas sekolah melalui profesionalisme guru. 2. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman materi pelajaran Fiqih sehingga bermanfaat bagi pengamalan ibadah sehari- hari. 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pembelajaran sekolah pada khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya. F. Definisi Operasional Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari timbulnya kesalahpahaman terhadap apa yang terkandung dalam penelitian ini maka perlu kiranya diperjelas dan adanya pembatasan pengertian berikut : 1. Upaya Usaha untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud disini yaitu usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Fiqih (Tayar Yusuf, 2002: 81). 2. Meningkatkan Yaitu menaikkan (taraf, derajat, dan sebagainya). Dalam hal ini menaikkan minat siswa (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2005: 204) 3. Prestasi Belajar 7 Suatu pengertian yang terdiri dari serangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar. Hasil yaitu sesuatu yang harus dicapai (dari yang telah dikerjakan atau telah dilakukan). Prestasi belajar adalah (berlatih) supaya mendapatkan kepandaian atau pada pokoknya didapatkannya kecakapankecakapan dan perubahan-perubahan yang terjadi karena usaha (Winkles, 1987:34) 4. Mata Pelajaran Fiqih Adalah salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang Fiqih ibadah. Terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang tata cara pelaksanaan rukun islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara subtansial mata pelajaran Fiqih memberikan kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian. 5. Siswa Siswa adalah murid (terutama pada tingkat sekolah dasar),pelajar (Dede Rosyada, 2002: 103) 6. Media Gambar Yang dimaksud media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar (Sumiati, 2006: 160). Dalam hal ini media yang digunakan adalah gambar. 8 7. MI Islamiyah Soka Bawang Batang Adalah sebuah lembaga pendidikan formal di bawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia ditingkat sekolah dasar yang berada di Desa Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan judul suatu penelitian yang mengkaji dan mempelajari tentang penggunaan media gambar dalam materi pelajaran Fiqih untuk meningkatkan penguasaan materi siswa dalam pembelajaran di MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. G. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka menggunakan beberapa metode yang dianggap relevan sesuai dengan pokok permasalahan yang diangkat dalam pembahasan penelitian, maka harus melalui hal-hal sebagai berikut : 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas, dilakukan di Kelas II MI Soka Kec.Bawang Kab.Batang tahun 2010. Adapun dalam Penelitian Tindakan Kelas tersebut melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : (a) Perencanaan Awal, (b) Rancangan Tindakan, (c) Pelaksanaan Tindakan, (d) Pemantauan, (e) Refleksi, (f) Siklus. Dengan kriteria tahapan tersebut diharapkan dapat mencapai keberhasilan. 9 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa-siswi MI Soka Kec.Bawang Kab.Batang yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini direncanakan terdiri dari tiga siklus meliputi : perencanaan awal, rancangan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun langkah-langkah / siklus penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut: Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Zaenal, 2007:20) Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS III Pengamatan ? Pelaksanaan 10 Siklus I a. Perancanaan Awal 1. Identifikasi Masalah 2. Simulasi Pembelajaran Fiqih 3. Membuat Observasi 4. Membuat Evaluasi b. Rancangan Tindakan 1. Mengadakan pendataan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa yang berhubungan dengan penggunaaan media gambar. Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik memberikan pertanyaan-pertanyaan di kelas dalam proses pembelajaran. 2. Membuat kesepakatan bersama guru lain untuk menetapkan konsep yang akan diajarkan melalui penerapan media gambar. 3. Merancang program-program pembelajaran meliputi Pekerjaan Rumah (PR), soal-soal test dari Lembar Kerja Siswa (LKS). 4. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, peneliti dan guru bersama-sama menyamakan persepsi dengan cara penggunaan lembar observasi. c. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini guru mengajar materi pelajaran Fiqih mengguna kan penerapan media gambar dan menggunakan strategi pembelajaran sesuai rancangan yang telah ditentukan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 11 d.Observasi Pengamatan (observasi) dilaksanakan pada proses pembelajaran berlangsung dengan panduan lembar observasi. e. Refleksi Data yang diperoleh dari observasi kemudian didiskusikan dengan peneliti, dan guru untuk mengetahui : 1. Apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rancangan. 2. Kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran. 3. Kemampuan belajar yang dicapai oleh siswa. Siklus II a. Perencanaan Awal 1) Identifikasi Masalah a) Rancangan Tindakan Rancangan tindakan oleh peneliti dan guru dengan mempertimbangkan hasil-hasil refleksi pada siklus I b) Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada siklus II dilakukan sesuai dengan tindakan yang dikembangkan berdasarkan hasil refleksi. c) Observasi Observasi atau pengamatan tetap oleh observer yang sama dengan dipandu lembar observasi. 12 d) Refleksi Seluruh data baik kualitatif maupun data kuantitatif diperoleh, dianalisis dan diolah. Hasil refleksi siklus II ini selanjutnya dibandingkan dengan hasil refleksi pada silkus I, apakah terjadi peningkatan atau tidak. Hasil refleksi ini selanjutnya dapat digunakan oleh guru untuk merancang program pembelajaran yang akan disampaikan. b. Instrument Penelitian Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1) Lembar kerja dalam pembelajaran 2) Lembar test untuk mengukur prestasi siswa c. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1) Metode Observasi Pengamatan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Metode Dokumentasi Adalah untuk mengetahui hasil prestasi sebelum dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Dapat diperoleh dari daftar nilai siswa. 13 d. Analisis Data Data penelitian dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara deskriptif angka dan angket kesiapan belajar, tanggapan siswa pada proses pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (L, lembar observasi, dan lembar penilaian kualitas pertanyaan siswa. Analisis dengan menguji terhadap nilai pre test, post test, siklus I dan siklus II. Siklus III a) Skenario Pembelajaran 1) Pembenahan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada siklus I dan II. 2) Pemberian contoh cara pendemonstrasian yang benar. 3) Pelaksanaan kegiatan demonstrasi oleh siswa 4) Pengamatan dan penilaian b) Hasil Pengamatan 1) Siswa mempunyai minat yang tinggi, dibuktikan dengan kesungguhan mereka dalam mempelajari materi dan keseriusan mereka dalam mengikuti kegiatan. 2) Hasil atau nilai yang diperoleh sudah baik 3) Mereka merasa senang mengikuti kegiatan tersebut, terutama bagi yang sudah menguasai materi dengan baik 4) Kegiatan berjalan lancar, tidak ada permasalahan dari siswa 5) Siswa berpendapat bahwa kegiatan ini lebih menarik. 14 c) Diskusi Balikan atau Refleksi 1) Peneliti selalu memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap siswa dalam pelaksanaan suatu kegiatan. 2) Apabila dibutuhkan, guru dapat memberikan penghargaan sebagai salah satu motivasi bagi siswa, disamping pemberian nilai 3) Karena minat yang bagus, maka dalam pembelajaran fiqih akan lebih efektif jika diterapkan metode demonsrasi dengan media gambar. H. Sistematika Penulisan Skipsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian yang meliputi : (1) Rancangan Tindakan (2) Subjek Tindakan (3) Langkah- langkah Penelitian (4) Instrumen Penelitian (5) Pengumpulan data (6) Analisis Data. Bab II Kajian Pustaka Berisi tentang Prestasi Belajar, Siswa dan Karakteristiknya, Media Gambar, Mata Pelajaran Fiqih, Pengertian Fiqih, Penggunaan Media Gambar dalam Mata Pelajaran Fiqih. 15 Bab III Pelaksanaan Penelitian Berisi tentang Tempat, Waktu dan Subjek penelitian, Diskripsi Pelaksanaan Siklus I, Diskripsi Pelaksanaan Siklus II, dan Diskripsi Pelaksanaan Siklus III. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi tentang Diskripsi Persiklus meliputi Diskripsi Hasil Penelitian Siklus I, Diskripsi Hasil Penelitian Siklus II, Diskripsi Hasil Penelitian Siklus III dan Pembahasan Bab V Penutup Bab ini meliputi : Kesimpulan dan Saran. 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Dalam pembahasan ini hasil yang dimaksud adalah prestasi belajar dalam pembelajaran, maka sesuai dengan hakekat belajar yaitu berusaha memiliki pengetahaun dan kecakapan yang diperlukan badan dan jiwanya, tidak hanya mementingkan akal pikiran namun pengetahuan keilmuan yang bersifat tersusun dan teratur, dengan demikian dari prestasi ini dapat diketahui indikator-indikatornya. Pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tingkat pencapaian tujuan inilah yang disebut prestasi belajar. Jika tingkat pencapaiannya rendah maka prestasinya rendah dan sebaliknya jika pancapaiannya tinggi maka prestasinya juga tinggi. Dalam pencapaiannya pembelajaran dikenal adanya belajar tuntas maka diupayakan seluruh siswa dapat menguasai materi secara utuh sehingga semua mencapai prestasi yang maksimal dan tuntas dalam belajar. Masing-masing mata pelajaran ditentukan angka perolehan minimal ketuntasan belajar. Siswa dikatakan tuntas belajar jika prestasinya di atas angka minimal ketentuan belajar. Dalam hal ini khususnya pada mata pelajaran fiqih semua siswa diharapkan memperoleh prestasi lebih dari angka minimal tersebut, untuk mendukung hal tersebut maka perlu adanya 16 17 sarana belajar atau media yang tepat. Salah satunya dengan penerapan media gambar pada pelajaran Fiqih dimaksudkan untuk memperjelas materi yang disampaikan. Untuk dapat memahami materi pelajaran dan mengikuti pembelajaran dengan baik, siswa dituntut menunjukkan adanya perhatian, motivasi dan prestasi belajar yang baik. Perhatian menjadi salah satu syarat dalam belajar. Dimana perhatian itu sendiri adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. (Slameto, 2010:105). Dalam psoses belajar-mengajar harus ada interaksi antara siswa dengan guru sehingga dapat menimbulkan perhatian siswa terhadap suatu mata pelajaran. Salah satunya mata pelajaran Fiqih yang dapat menggunakan media gambar agar menarik perhatian siswa. Dari perhatian siswa tersebut akan menimbulkan motivasi belajarnya. Motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu (Syaiful Bahri Djamarah, 2000:114). Siswa akan berusaha memahami materi yang dijelaskan oleh guru karena dorongan motivasi belajar dari dirinya sendiri tanpa paksaan dari guru. Hal tersebut timbul secara naluri akibat dari rangsangan media yang digunakan sehingga menarik perhatian siswa. Perhatian dan motivasi belajar siswa yang tinggi dapat meninggkatkan prestasi belajarnya. 18 Siswa yang memiliki minat belajar akan melakukan kegiatan belajar dengan rasa senang, tanpa paksaan dari orang lain. Hasil belajar dilandasi oleh rasa tertarik pada sesuatu, sehingga ketertarikan itu akan membawa perhatian yang terpusat. Kegairahan belajar anak akan tumbuh apabila kondisi belajar yang menyenangkan, menarik dan sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sifat keingintahuan anak yang sangat tinggi merupakan gerak awal menuju hasil belajar. Rasa keingintahuan mendorong siswa untuk mengeksplorasi dunia sekeliling, untuk memberikan pengalaman yang memuaskan. Pemuasan tersebut dapat dilakukan dengan semangat yang tinggi, yaitu dengan membuka buku, bertanya pada guru, dan bertanya pada teman yang lebih pintar. Sifat ingin tahu yang besar dibawa dalam kelas, sehingga anak akan aktif, dan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran di kelas merupakan satu bukti kegairahan siswa dalam belajar yang dapat meninggkatkan penguasan materi dan peningkatan prestas belajarnya. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu pengenalan guru, terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali, artinya 19 dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing. Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Faktor Internal 1) Faktor Jasmani (Fisiologi) Faktor jasmani ini ialah pancaindera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, tidak berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku. 2) Faktor Psikologis Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas : a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. b) Faktor nonintelaktif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti : sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan adaptasi (penyesuaian diri) 3) Faktor Kematangan Fisik Maupun Psikis 20 b. Faktor Eksternal 1) Faktor Sosial a) Lingkungan keluarga, seperti cara orang tua mendidik anaknya, hubungan relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, dan latar belakang orang tua. b) Lingkungan sekolah, seperti penerapan metode dari guru dalam mengajar, kurikulum yang digunakan, hubungan relasi guru dengan siswa, hubungan relasi siswa dengan siswa, tata tertib atau disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung dan tugas rumah. c) Lingkungan masyarakat, seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan situasi kondisi kehidupan masyarakat sekitarnya. 2) Faktor Budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kesenian atau budaya. 3) Faktor Lingkungan Fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. 4) Faktor Lingkungan Spiritual atau Keagamaan. 21 B. Siswa dan Karakteristiknya Siswa adalah subjek utama dalam pendidikan. Dialah yang belajar setiap saat (Syaiful Bahri Djamarah, 2000:46). Belajarnya siswa tidak harus selalu berinteraksi dengan guru dalam proses interaksi edukatif. Dia bisa juga belajar mandiri tanpa harus menerima pelajaran dari guru di sekolah. Bagi siswa belajar seorang diri merupakan kegiatan yang dilakukan setiap hari. Setelah pulang sekolah, siswa harus belajar di rumah. Mereka mungkin belajar pada malam, pagi atau sore hari. Demikianlah, siswa selalu belajar dengan jadwal belajar yang telah diprogramkan. Anak sebagai siswa di dalam kelas adalah unsur utama dalam pembelajaran. Sasaran pokok tujuan-tujuan pendidikan adalah siswa. Anak usia SD/MI sangatlah beragam, baik dari segi hasil belajar atau dari segi latar belakangnya, maupun potensi yang dimilikinya. Diakui oleh Abu Ahmadi (1991: 108) bahwa anak didik selain ada perbedaannya, juga ada persamaannaya. Paling tidak ada beberapa persamaan dan perbedaan yang harus mendapatkan perhatian seperti pada aspek kecerdasan (inteligensi), kecakapan, prestasi, bakat, sikap, kebiasaan, dan pola-pola dan tempo perkembangan, serta latar belakang lingkungan. Oleh karena itu perkembangan nya dan dari segi karakteristiknya. Kesiapan belajar siswa di kelas sangat berpengaruh atas keberhasilan pembelajaran. Jika perhatian, motivasi, dan minat belajar pada siswa rendah maka prestasinya juga rendah. Maka seorang guru harus mampu membuat 22 kondisi dimana siswa berminat dan siap belajar. Yaitu dengan mengkondisikan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga membuat siswa merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam proses belajarmengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan (Slameto, 2010:97). Dari hari ke hari siswa akan berkembang sesuai dengan pengalaman masing-masing. Pengkondisian kegiatan belajar harus mempertimbangkan pengalaman tersebut. Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya (Sardiaman A.M.,1994 :118) Karakteristik siswa usia SD/MI yang berada pada tahap operasional kongkret adalah suka bermain, rasa ingin tahunya tinggi, suka tantangan, suka mencoba, suka meniru, senang dipuji. Dengan karakteristik tersebut seorang guru harus mampu menempatkan diri sebagai contoh teladan yang baik, maupun memberikan jawaban atas pertanyaan siswa dan dapat menyalurkan keinginan anak tanpa melupakan pendidikan yang diajarkan. Pemahaman guru akan karakteristik anak dalam belajar penting sekali artinya, mengingat belajar bertujuan membantu memperoleh perubahan tingkah laku bagi setiap siswa dalam rangka mencapai tingkat perkembangan yang optimal. Adapun karakteristik anak dalam belajar adalah sebagai berikut : 23 1. Cepat Dalam Belajar Anak tergolong cepat dalam belajar, pada umumnya dapat menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu yang lebih cepat dari yang diperkirakan. Mereka tidak memerlukan waktu yang lama untuk memecahkan suatu masalah karena lebih mudah dalam menerima pelajaran 2. Lambat Dalam Belajar Anak yang tergolong lambat dalam belajar pada umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama dari waktu yang diperkirakan untuk anak-anak normal. 3) Anak yang Kreatif Anak kreatif ini umumnya dari golongan cepat, tapi banyak pula dari golongan normal (rata-rata). Anak golongan ini menunjukkan kreativitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya melukis, kesenian, olahraga, ketrampilan dan lainnya. 4) Anak yang Berprestasi Kurang (Underachiever) Anak underachiever ialah anak yang memiliki taraf intelegensi yang tergolong tinggi, akan tetapi prestasi belajar yang dicapai termasuk rendah (dibawah rata-rata). 24 5) Anak yang Gagal (Drop Out) Anak yang tergolong dalam drop-out adalah mereka yang tidak berhasil menyelesaikan studinya atau gagal dalam kegiatan belajarnya. C. Media Gambar 1. Pengertian Media Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan (Syaiful Bahri Djamarah, 2010:120) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap dimensi kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi, social, budaya, pola pikir maupun pendidikan. Oleh karena itu agar dunia pendidikan tidak ketinggalan dengan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), maka perlu adanya penyesuaian-penyesuaian terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pengajaran yang perlu dikuasai guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik, berdaya guna dan dapat memberikan hasil yang maksimal. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai 25 perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Dari berbagai hasil penelitian, media telah menunjukkan keunggulannya membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan materi pelajaran, serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Dengan demikian, siswa lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. 2. Jenis-Jenis Media a) Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran. b) Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film kartun. c) Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi 26 kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi menjadi : 1) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara dan cetak suara. 2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak seperti film atau video. 3. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media a. Tujuan Pemilihan Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja. b. Karakteristik Media Pembelajaran Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan ketrampilan pemilihan media pengajaran. 27 c. Alternatif Pilihan Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya. 4. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatiakan dalam Memilih Media Pengajaran a) Objektifitas Artinya menggunakan guru unsur dalam memilih subjektifitas media pengajaran (kesenangan pribadi) jangan tetapi mengedepankan unsur objektifitas (kebutuhan yang sesuai dengan siswa). b) Program Pengajaran Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya. c) Sasaran Program Sasaran program yang dimaksud adalah media yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, symbol-simbol ataupun waktu penggunaanya. 28 d) Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. 5. Pengertian Media Gambar Pada hakikatnya proses belajar-mengajar adalah proses komunikasi dalam kelas dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpanganpenyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, hal tersebut disebabkan oleh hal-hal yang antara lain ketidaksiapan siswa, kurangnya perhatian, motivasi dan minat belajar siswa sehingga mereka kurang bergairah. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian adalah dengan penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar-mengajar. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses belajar-mengajar adalah dengan menggunakan media gambar. Gambar merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang dapat dimengerti dengan mudah Karena hasil yang diperagakan lebih mendekati kenyataan melalui gambar 29 atau yang diperlihatkan kepada siswa, dan hasil yang diterima oleh siswa akan sama. Gambar maupun foto itu pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minat pada pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar. Demikian pula pemahaman pengertian mengenai kemasyarakatan bisa diperoleh dari gambar atau fotografi, dan dalam keadaan tertentu gambar atau fotografi merupakan sumber terbaik untuk tujuan penelitian atau penyidikan. Gambar atau fotografi seperti halnya media instruksional lainya, harus dipilih dan dipergunakan sesuai dengan tujuan khusus mata pelajaran, artinya tidak bisa gambar-gambar itu dipertunjukkan secara sendiri, melainkan harus dipaduakan dengan mata pelajaran tertentu. Namun demikian, terlalu banyak penggunaan gambar pada saat yang sama akan merugikan proses belajar-mengajar, oleh karena itu dalam penggunaan gambar-gambar fotografi perlu dipilah-pilah, pilih gambar atau foto inti yang dapat mengembangkan pemahaman bagi siswa. Gambar ataupun fotografi pun dapat dipergunakan sebagai dasar untuk membuat laporan penelitian, dalam penelitian ini penulis lebih menitikberatkan pada penggunaan media gambar ataupun fotografi untuk mempermudah siswa dalam memahami mata pelajaran terutama materi wudhu dan ibadah shalat. Walaupun metode yang tepat adalah metode 30 demonstrasi tapi dalam penjelasan materinya menggunakan media gambar. Dalam penggunaan media gambar guru dituntut dapat memberi pengajaran bagaimana siswa mampu “membaca” gambar fotografi. Gambar fotografi dapat dipergunakan baik untuk pengajaran individual, kelompok kecil maupun kelompok besar. 6. Kelebihan Penggunaan Media Gambar Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari gambar dalam hubungannya dengan kegiatan pengajaran antara lain mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar, karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan yang lain, disamping itu dengan menggunakan media gambar harganya relatif murah, dan cara memperolehnya pun mudah sekali. Disamping itu penggunaan media gambar dapat dilakukan dalam berbagai jenjang, TK sampai jenjang Perguruan Tinggi. 7. Kekurangan Penggunaan Media Gambar Kekurangan penggunaan media gambar antara lain : Siswa kurang tertarik dengan media yang diam atau tidak bergerak karena psikologi anak pada usia dini akan condong termotivasi dari film atau video yang bergerak dan menimbulkan suara seperti Televisi. 31 D. Mata Pelajaran Fiqih 1. Pergertian Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara melaksanakan rukun islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fiqih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. 2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat : a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun aspek muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar dan baik sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama islam baik dalam hubungan manusia maupun dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungannya dengan lingkungan. 32 3. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih Secara substansial mata pelajaran fikih memilki fungsi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan dirinya sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya. 4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran a. Fiqih Ibadah, yang menyangkut : pengenalan dan pemahaman tentang cara melaksanakan rukun islam yang baik dan benar seperti : tata cara thaharah, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji. b. Fiqih Muamalah, yang menyangkut : pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. 5. Katakteristik Mata Pelajaran Fiqih Mata pelajaran fiqih memiliki karakteristik tentang pengamalan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Setiap umat islam wajib mempelajari dan mengamalkan ilmu fiqih karena didalamnya menyangkut rukun islam yang wajib dilaksanakan. 33 6. Latar Belakang Ilmu Fiqih Menurut bahasa Arab Fiqih ialah paham atau pengertian. Sedangkan menurut istilah yaitu ilmu untuk mempelajari hukum-hukum syara’ yang pada perbuatan anggota, diambil dari dalil-dalil yang tafsili (terinci). (H.Sulaiman Rasjid, 2005:1) Sedangkan yang dimaksud dengan ilmu fiqih adalah ilmu pengetahuan mengenai hukum syara’ atau peraturan Allah SWT berdasarkan dalil dengan jalan ijtihad maupun tanpa ijtihad. Hukum-hukum hasil ijtihad yang telah dikumpulkan oleh para ulama kemudian menjadi ilmu fiqih. Tersusunnya ilmu fiqih tersebut hingga bagi seseorang untuk mempelajarinya. Dalam hukum islam yang dimaksud dalam ilmu fiqih ada 5 yaitu : 1. Wajib, yaitu perintah yang harus dikerjakan dengan ketentuan, apabila dikerjakan mendapat pahala, apabila tidak dikerjakan mendapat dosa. 2. Sunat, yaitu perintah yang kalau dikerjakan mendapat pahala jika tidak dikerjakan tidak berdosa. 3. Haram, yaitu larangan keras dengan pengertian kalau dikerjakan berdosa jika tidak dikerjakan mendapat pahala. 4. Makruh, yaitu larangan yang tidak keras, kalau dilanggar tidak berdosa kalau dihentikan mendapat pahala. 34 5. Mubah, yaitu suatu yang boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. (H.Sulaiman Rasjid, 2005). Ilmu Fiqih juga mempelajari mengenai peribadahan diantarannya ibadah yang berhubungan dengan Allah SWT, seperti melaksanakan ibadah shalat, zakat, puasa, haji. Pada penelitian ini penulis lebih menitikberatkan pada permasalahan ibadah shalat. Dimana shalat merupakan tiang agama yang harus ditegakkan, selain itu shalat memiliki banyak faedah bagi orang yang melaksanakan ibadah shalat. Ibadah merupakan segala bentuk pengabdian yang ditujukan kepada Allah semata yang diawali dengan niat. Shalat menurut bahasa adalah do’a (H.Sulaiman Rasjid, 2005:53). Sedangkan pengertian dalam agama dan sya’riat adalah ibadah yang kita kenal selama ini, dimana dituntut kesucian padanya, yang mengandung ucapan-ucapan dan perbuatan khusus, dimulai dengan takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam (Ahmad Sulthoni, 2009: 30) Jadi, dapat disimpulkan bahwa shalat adalah ibadah yang terdiri atas beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan memenuhi syarat dan rukun tertentu. Dalam melaksanakan ibadah shalat terdapat ketentuan yang harus terpenuhi. Ketentuan tersebut adalah syarat wajib shalat, syarat sah shalat, rukun shalat dan sunnah shalat. 35 1. Syarat Wajib Shalat terdiri dari : a. Beragama Islam b. Sudah Baligh c. Berakal sehat d. Bersih dari hadast besar dan kecil e. Dakwah islam telah sampai kepadanya. 2. Syarat Sah Shalat Adalah perbuatan yang harus ada sebelum shalat. Shalat seseorang diterima Allah SWT jika memenuhi syarat sah shalat yang terdiri dari : a. Bersih dari hadast besar dan kecil b. Bersih badan, pakaian, dan tempat dari najis c. Menutup aurat d. Telah masuk waktu shalat e. Menghadap kiblat f. Mengetahui tata cara shalat g. Meninggalkan perbuatan yang membatalkan shalat. 3. Rukun Shalat Adalah perbuatan dalam shalat yang harus dikerjakan. Meninggalkan salah satu rukun shalat maka shalat yang dilakukan tidak sah. Rukunrukun shalat tersebut antara lain : 36 a. Niat yang artinya menurut syara’ yaitu “menyengaja” suatu perbuatan. Dengan adanya kesengajaan ini, perbuatannya dinamakan ikhtijari (kemauan sendiri bukan paksaan) dan hanya karena Allah SWT. b. Berdiri bagi yang kuasa, pada bagian ini guru diharapkan mampu menerangkan kepada siswa mengenai gerakan yang harus dilakukan oleh siswa dengan menggunakan media gambar. Dengan demikian siswa akan mampu memahami secara keseluruhan, yakni mengenai gerakan yang terlihat pada gambar dan secara teorinya. c. Takbiratul Ihram Pada saat takbiratul ihram membaca Allahu Akbar, disini siswa harus difahamkan dengan menggunakan media gambar, bagaimana gerakan saat takbiratul ihram selain itu siswa juga siswa diterangkan bagaimana melakukan gerakan tangan saat takbiratul ihram dengan benar. d. Membaca Surat Al-Fatihah Setelah melakukan takbiratul ihram dan kemudian disunnahkan membaca do’a iftitah dalam keadaan bersedekap maka diteruskan dengan membaca surat Al-Fatihah yang menurut Imam Malik, Syafii, Ahmad bin Hanbal telah bersepakat bahwa membaca pada tiap-tiap rakaat dan menjadi rukun shalat. 37 e. Ruku’ serta tuma’minah Adapun ruku’ bagi orang salat berdiri sekurang-kurangnya adalah menunduk kira-kira dua tapak tangan sampai kelutut, sedangkan yang baiknya ialah menunduk dengan datar (lurus) tulang punggung dengan lehernya kurang lebih 90 derajat. Dari uraian tersebut di atas jika dilengkapi dengan media gambar maka siswa akan lebih memahami gerakan yang benar, karena siswa akan melihat secara langsung gerakan yang benar sesuai dengan gambar yang ditampilkan oleh guru f. I’tidal dan tuma’minah (diam sebentar) Artinya berdiri tegak kembali seperti posisi ketika membaca Fatihah. Untuk dapat lebih memahamkan siswa, maka dengan media gambar siswa tidak hanya membayangkan gerakannya karena siswa dapat melihat secara langsung gerakannya pada gambar yang telah di sediakan guru. g. Sujud dua kali serta tuma’minah (diam sebentar) Sekurang-kurangnya sujud adalah meletakkan dahi ke tempat sujud. Sebagian ulama mengatakan bahwa sujud itu wajib dilakukan dengan tujuh anggota, dahi, dua tapak tangan, dua lutut, dan ujung jari kedua lutut. Pada bagian ini guru juga menampilkan gambar gerakan orang yang melakukan sujud, hal ini dimaksudkan siswa mampu mendapatkan bagaimana gerakan yang sesuai dengan gerakan shalat yang dituntunkan Rasullulah. 38 h. Duduk diantara dua sujud serta tuma’minah (diam sebentar) Setelah melakukan sujud maka gerakan selanjutnya adalah duduk diantara dua sujud, untuk menghindari kesalahpahaman siswa dalam memahami gerakannya dengan media gambar maka siswa akan dapat melihat secara langsung mengenai gerakan yang benar dan sesuai dengan tuntunan Rasul. i. Duduk akhir Untuk tasyahud akhir, shalawat atas Nabi Muhammad SAW, dan atas keluarga beliau, keterangan yaitu amal Rasullulah SAW.(Beliau selalu duduk ketika membaca shalawat dan tasyahud) j. Membaca Tasyahud akhir Dalam posisi duduk akhir maka bacaanya yaitu tasyahud akhir. Untuk mengetahui bagaimana gerakannya maka dengan media gambar siswa akan dapat memahami bentuk gerakannya. k. Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW Waktunya membaca ialah ketika duduk akhir sesudah membaca tasyahud akhir. l. Memberi salam pertama (ke kanan) Sebagian ulama berpendapat bahwa member salam itu wajib dua kali. 39 m. Menertibkan rukun Artinya menempatkan tiap-tiap rukun pada tempatnya masing-masing menurut susunan yang telah diseburkan di atas. Dari semua rukunrukun shalat tersebut di atas siswa diberikan contoh gerakan yang telah disiapkan melui media gambar. 4. Sunah Shalat Sunah shalat adalah beberapa perbuatan yang dilakukan dalam shalat, sunah shalat berupa bacaan dan gerakan. Tidak semua bacaan dan gerakan shalat wajib dikerjakan, ada bacaan dan gerakan yang boleh tidak dilakukan. Diantara sunah-sunah shalat adalah : a. Sunah Berupa Bacaan 1) Membaca do’a iftitaf 2) Membaca amin setelah membaca surat Al-Fatihah 3) Membaca salah satu surat Al-Qur’an 4) Membaca takbir pada setiap pergantian gerakan 5) Membaca tasbih pada saat ruku’ 6) Membaca do’a iktidal 7) Membaca tasbih ketika sujud 8) Membaca do’a ketika duduk diantara dua sujud 9) Membaca salam kedua sambil menolehkan muka kekiri 10) Membaca shalawat nabi ketika tasyahud awal 40 b. Sunah Shalat Berupa gerakan 1) Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu ketika takbiratul ihram 2) Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika bersedekap 3) Meletakkan kedua tangan dipaha tangan dikepalkan dan telunjuk menunjuk ke kiblat ketika membaca tasyahud 4). Duduk iftirasy pada tasyahud awal 5). Duduk tawaruk pada tasyahud akhir 6). Menoleh sebelah kiri ketika memberi salam. E. Penggunaan Media Gambar dalam Mata Pelajaran Fiqih Penggunaan media gambar dalam mata pelajaran Fiqih sangat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Sebagai contoh pada bab thaharah dan shalat, siswa dapat melihat tata cara berwudhu dan tata cara shalat pada gambar yang dipergunakan oleh guru sebagai media pembelajaran. Dengan adanya bantuan media gambar tersebut, siswa akan tertarik yang lebih penting mereka dapat melihat secara berurutan dan detail tata cara berwudhu dan shalat. Hal tersebut akan membantu proses pemahaman bagi siswa. 41 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Pelaksanaan penelitian yang peneliti sajikan terdiri dari empat sub pokok judul, yaitu sebagai berikut : A. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik / pendekatan pembelajaran ditetapkan dan bagaimana hasil yang inginkan dapat tercapai. Berikut ini adalah pemaparan empat sub pokok judul di atas. A. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian Pada sub judul yang pertama ini, peneliti memaparkan tentang tempat penelitian, waktu penelitian dan subjek penelitian, yang akan diuraikan sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini di MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Adapun batas wilayah Desa Soka adalah sebagai berikut : 41 42 a. Sebelah Utara adalah Desa Getas b. Sebelah Selatan adalah Desa Pangempon c. Sebelah Barat adalah Desa Sokasari d. Sebelah Timur adalah Desa Bawang MI Islamiyah Soka berdiri pada 1 Januari 1969 di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul Ulama Desa Soka. Status dari MI Islamiyah Soka adalah diakui dengan nomor statistik sekolah 112 332 505 030. Lembaga pendidikan ini di bawah dari naungan Kementrian Agama Republik Indonesia. Pengelolaan dan Pembelajaran di MI Islamiyah Soka melibatkan dewan guru dan komite sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel I Dewan Guru MI Islamiyah Soka Tahun Pelajaran 2009/2010 No Nama L/P Pendidikan P D2 PGMI Pangkat Gol Ket IV/A Kepsek II/B GK I Terakhir 1 Rowiyah, A.Ma 19640104 198902 2 001 2 Komariyah, A.Ma 1995 P 19811228 201001 1 003 3 Lutfiyandi, A.Ma L Muhaimin, S.PdI L Damsun Mashuri, A.Ma L Edi Fatoroni, A.Ma P 19810711 200501 1 001 7 Ali Sodikin, A.Ma 19780424 200710 1 007 2003 Tk.I D2 PGK MI - - GK II - - GK III - - GK IV Gr.Pengatur II/C GK V D2 PGMI Gr Pratama II/B GK VI 2003 Tk.I S1 PAI D2 PGMI 2007 6 Gr. Pratama 2007 5 D2 PGK MI 2006 4 Gr. Pembina D2 PGMI 2003 L 43 Sedangkan jumlah siswa MI Islamiyah Soka tahun pelajaran 2009 / 2010 berjumlah 109 siswa, yang terdiri dari 51 siswa putra dan 58 siswa putri dan terbagi dalam enam kelas. Sebagian besar siswa-siswi MI Islami yah Sukorejo berasal dari tiga dukuh, yaitu Dukuh Soka, Dukuh Sokasari, Dukuh Sibebek. Untuk memperjelas dapat dilihat pada tabel II sebagai berikut : Tabel II Keadaan Siswa MI Islamiyah Soka Tahun Pelajaran 2009 / 2010 Jenis Kelamin No Kelas 1 I 2 II 3 III 4 IV 5 V 6 VI Jumlah L P Jumlah 12 8 20 10 14 24 8 10 18 8 14 22 3 6 9 10 6 16 51 58 109 Ket Objek Penelitian Sebagaimana Madrasah Ibtidaiyah yang lainnya, MI Islamiyah Soka juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai seperti : kantor, ruang guru, perpustakaan, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III sebagai berikut : 44 Tabel III Kondisi fisik MI Islamiyah Soka Bawang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 No Jenis Ruang Jumlah Kondisi 1. Ruang Kelas I - VI 6 Baik 2. Kantor 1 Baik 3. Ruang Guru 1 Baik 4. Perpustakaan 1 Baik 5. UKS 1 Baik 6. WC Guru 1 Baik 7. WC Siswa 2 Baik 8. Gudang 1 Baik 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei -Juni 2010 yaitu : a. Hari Selasa tanggal 25 Mei 2010 b. Hari Sabtu tanggal 29 Mei 2010 c. Hari Rabu tanggal 2 Juni 2010 3. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada tahun pelajaran 2009 / 2010 pada mata pelajaran fiqih materi wudhu, dan bab ibadah shalat. 45 Dalam penelitian ini subjek yang diteliti adalah siswa kelas II dengan jumlah 24 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang istilah populernya adalah Classroom Action Research (CAR) yang bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran yang ada di dalam kelas, dan meninggkatkan prestasi belajar siswa terutama dalam mata pelajaran fiqih pada bab wudhu dan ibadah shalat. Berikut adalah subjek penelitian diatas, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel IV Nama-nama Siswa Kelas II MI Islamiyah Soka No Nama Siswa TTL L/P Alamat 1. Pujiono Batang, 02-02-2000 L Soka 2. Purwito Batang, 01-01-2000 L Soka 3. Slamet Yusuf Batang, 18-01-2001 L Soka 4. Agus Toni Batang, 26-12-2001 L Soka 5. Aqilatuz Zahro Batang, 09-08-2000 P Soka 6. Dani Ramhatul Iza Batang, 13-03-2000 P Soka 7. Eko Prasetyo Batang, 14-09-2000 L Soka 8. Imelda yulianti Batang, 16-06-2000 P Soka 9. Irawan Batang, 07-06-2001 L Soka 10. Ismawardani Batang, 06-03-2000 P Soka 11. Khaeriyah Batang, 05-05-2000 P Soka 12. Maskuri Batang, 02-08-2000 L Sokasari 13. Muhammad Fathu Riza Batang, 09-10-2000 L Soka 14. Najikhah Batang, 21-06-2000 P Sokasari 15. Nina Miranti Batang, 15-07-2001 P Soka 46 No Nama Siswa TTL L/P Alamat 16. Agung Junianto Batang, 27-06-2002 L Soka 17. Muflikhin Batang, 10-01-2001 L Soka 18. Mustagfiroh Batang, 14-05-2001 P Soka 19. Nurun Nadif Batang, 26-01-2001 P Sokasari 20. Nusrotun Nafiah Batang, 02-03-2002 P Soka 21. Umi Masroroh Batang, 11-01-2002 P Soka 22. Uswatun Nafiah Batang, 13-09-2002 P Soka 23. Windi Handayani Batang, 12-04-2002 P Soka 24. Zulaekha Batang, 26-07-2001 P Soka B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pada pelaksanaan siklus I ini terdiri dari empat tahapan yaitu : dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 1. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi : a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Senin tanggal 25 Mei 2010. b. Menyusun indikator yang akan tercapai setelah pembelajaran. c. Membuat instrument penelitian yaitu : 1) Lembar Obsevasi untuk mengumpulkan data tentang perhatian dan motivasi siswa. Untuk aspek perhatian dan motivasi siswa, indikatornya sebagai berikut : 47 PERHATIAN SISWA Skala No Aspek Yang Diobservasi 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Aktif menjawab pertanyaan guru 3. Menjaga ketenangan kelas 4. Frekuensi bertanya siswa 5. Memberi tanggapan 1 2 3 4 5 4 5 MOTIVASI SISWA Skala No Aspek Yang Diobservasi 1. Interaksi dalam pembelajaran 2. Kedisiplinan mengikuti pembelajaran 3. Upaya mendapatkan prestasi yang baik 4. Ketekunan belajar 5. Upaya mendapatkan pujian dari guru 1 2 3 2) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. d. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media gambar tata cara berwudhu e. Membuat skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas. 1) Kegiatan Awal (10 menit) a) Berdo’a, salam 48 b) Presensi, apersepsi : bertanya kepada siswa tentang berwudhu 2) Kegiatan inti (45 menit) a) Guru mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang ber wudhu dan mempratekkannya ketika akan mengerjakan shalat b) Siswa dapat mengucapkan niat wudhu dengan benar c) Siswa praktek melaksanakan wudhu dengan benar d) Siswa membiasakan berwudhu dengan benar e) Siswa membiasakan membaca do’a sesudah berwudu 3) Kegiatan Akhir (15 menit) Memberikan tugas agar dapat berwudhu dengan benar dan mem praktekkannya walaupun sederhana dalam kehidupan sehari-hari 2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran fiqih sesuai dengan RPP dan menggunakan media gambar sebagai alat pembelajaran dan metode ceramah dan demonstrasi sebagai metode pembelajaran. Pokok bahasan yang diajarkan adalah bagaimana memahami tata urutan dan gerakan wudhu dan mempraktekkannya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Awal (10 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam 2) Ketua kelas memimpin berdo’a sebelum pelajaran dimulai 3) Guru melaksanakan presensi siswa 4) Guru melakukan apersepsi yaitu: bertanya kepada siswa tentang ber wudhu b. Kegiatan inti (45 menit) 1) Guru mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang ber wudhu dari niat wudhu, rukun dan sunnah wudhu dengan tertib, halhal yang membatalkan wudhu, do’a sesudah wudhu. 49 2) Guru menjelaskan tata cata wudhu dengan menggunakan media gambar 3) Siswa dapat mengucapkan niat wudhu dengan benar 4) Siswa praktek melaksanakan wudhu dengan benar dengan bimbing an dari guru 5) Siswa dapat melafalkan bacaan do’a sesudah wudhu dengan benar 6) Siswa dapat membiasakan berwudhu dengan benar dalam kehidup an sehari-hari c. Kegiatan Akhir (15 menit) 1) Guru membagikan soal-soal test formatif 2) Guru menutup pembelajaran dengan salam. 3. Observasi Sesuai dengan penelitian yaitu meninggkatkan hasil belajar fiqih pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Bawang Batang, peneliti melakukan observasi terhadap situasi kelas saat pembelajaran. Dalam observasi / pengamatan memusatkan pada perhatian dan motivasi siswa. Aspek perhatian indikatornya adalah yang menjadi hambatan seperti : siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, Siswa masih gaduh sehingga kurang menjaga ketenangan kelas. Sedangkan aspek motivasi indikatornya adalah : Kurangnya Interaksi dalam pembelajaran antara guru dan siswa, siswa masih sering terlambat masuk kelas, siswa masih kurang sungguh-sungguh dalam belajar. 4. Refleksi Melihat penemuan beberapa hambatan di atas dapat dijadikan bahan refleksi diri untuk perbaikan rencana pada siklus II. Refleksi ini meliputi : 50 1. Bagaimana dalam menjelaskan materi pelajaran fiqih siswa akan tertarik sehingga mereka memahami materi yang diajarkan salah satunya dengan media gambar yang lebih menarik. 2. Guru harus dapat menguasai kelas agar siswa tidak berbuat gaduh dan pemberian sangsi berupa teguran bagi siswa yang terlambat masuk kelas. 3. Bagaimana guru membuat interaksi dengan siswa agar kelas menjadi aktif dan tidak pasif salah satunya dengan mengajukan pertanyaan untuk siswa tentang materi yang sudah diajarkan. Dari hambatan di atas, peneliti akan meningkatkan pada siklus selanjutnya. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pada pelaksanaan siklus II ini terdiri dari empat tahapan yaitu : dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam siklus II ini pokok bahasan mengenai ibadah shalat yang meliputi : nama-nama shalat fardhu, bilangan shalat fardhu, dan waktu shalat fardhu. 1. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi : a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2010. b. Menyusun indikator yang akan tercapai setelah pembelajaran. c. Membuat instrument penelitian yaitu : 1) Lembar Obsevasi untuk mengumpulkan data tentang perhatian dan motivasi siswa. Untuk aspek perhatian dan motivasi siswa, indikatornya sebagai berikut : 51 PERHATIAN SISWA Skala No Aspek Yang Diobservasi 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Aktif menjawab pertanyaan guru 3. Menjaga ketenangan kelas 4. Frekuensi bertanya siswa 5. Memberi tanggapan 1 2 3 4 5 4 5 MOTIVASI SISWA Skala No Aspek Yang Diobservasi 1. Interaksi dalam pembelajaran 2. Kedisiplinan mengikuti pembelajaran 3. Upaya mendapatkan prestasi yang baik 4. Ketekunan belajar 5. Upaya mendapatkan pujian dari guru 1 2 3 2) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. d. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media gambar ibadah shalat e. Membuat skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas. 1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Berdo’a, salam b) Presensi, apersepsi : bertanya kepada siswa tentang shalat fardu 52 2. Kegiatan inti (45 menit) a) Guru mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang namanama shalat fardu, bilangan rakaatnya dan waktu pelaksanaanya dengan media gambar b) Siswa membaca buku tentang shalat fardu c) Siswa menjelaskan nama-nama shalat fardu d) Siswa mengidentifikasi bilangan rakaat shalat fardu e) Siswa menjelaskan waktu pelaksanaan shalat fardu 3. Kegiatan Akhir (15 menit) a) Guru membagikan soal test formatif b) Siswa mengerjakan test formatif dengan pengawasan guru 2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran fiqih sesuai dengan RPP dan menggunakan media gambar sebagai alat pembelajaran dan metode ceramah dan demonstrasi sebagai metode pembelajaran. Pokok bahasan yang diajarkan adalah bagaimana memahami ibadah shalat yang meliputi : nama-nama shalat fardu, bilangan shalat fardu, dan waktu shalat fardu. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Awal (10 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam 2) Ketua kelas memimpin berdo’a sebelum pelajaran di mulai 3) Guru melaksanakan presensi siswa 4) Guru melakukan apersepsi yaitu : bertanya kepada siswa tentang ibadah shalat b. Kegiatan inti (45 menit) 1) Guru mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang namanama shalat fardu, bilangan rakaatnya dan waktu pelaksanaanya dengan media gambar 53 2) Guru mengidentifikasi nama-nama shalat fardu, bilangan rakaatnya dan waktu pelaksanaanya dengan media gambar 3) Siswa dapat menghafal nama-nama shalat fardhu 4) Siswa dapat mengidentifikasi bilangan rakaat shalat fardhu 5) Siswa dapat menjelaskan waktu pelaksanaan shalat fardhu 6) Siswa dapat membiasakan shalat fardhu 5 waktu dalam kehidupan sehari-hari c. Kegiatan Akhir (15 menit) 1) Guru membagikan soal-soal test formatif 2) Guru menutup pembelajaran dengan salam. 3. Observasi Dalam observasi pada siklus II, peneliti dapat menyimpulkan bahwa adanya peningkatan pada aspek perhatian dan motivasi belajar siswa. Walaupun masih banyak kekurangan dalam proses belajar-mengajar. Aspek perhatian yang mengalami peningkatan adalah : Siswa memperhatikan penjelasan guru, suasana belajar yang terkendali karena siswa terfokus pada media gambar yang digunakan, siswa juga aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Untuk aspek motivasi juga mengalami peningkatan dalam hal : Terjadi interaksi yang positif antara guru dan siswa, ketekunan siswa dalam mempelajari materi ibadah shalat dan kedisiplinan mereka dalam hal masuk kelas. 4. Refleksi Dari hasil observasi diadakan refleksi untuk perbaikan pada siklus III. Perbaikan ini bertujuan agar aspek perhatian dan motivasi yang belum maksimal dapat meningkat seperti : siswa tidak takut bertanya apabila ada hal yang kurang dipahami dan berusaha untuk memperoleh nilai yang 54 bagus, siswa juga kurang memberi tanggapan. Untuk siklus III hambatan di atas dapat dijadikan refleksi untuk perbaikan. D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Pada pelaksanaan siklus III ini terdiri dari empat tahapan yaitu : dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam siklus III ini pokok bahasan mengenai ibadah shalat yang meliputi : menserasikan bacaan dan shalat fardhu dimana siswa di harapkan dapat hafal bacaan shalat fardu dari niat sampai salam, dapat memperagakan shalat fardu dengan benar dan dapat menserasikan bacaan dan gerakan shalat fardu. 1. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi : a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada hari Selasa tanggal 2 Juni 2010. b. Menyusun indikator yang akan tercapai setelah pembelajaran. c. Membuat instrument penelitian yaitu : 1) Lembar Obsevasi untuk mengumpulkan data tentang perhatian dan motivasi siswa. Untuk aspek perhatian dan motivasi siswa, indikatornya sebagai berikut PERHATIAN SISWA Skala No Aspek Yang Diobservasi 1. Memperhatikan penjelasan guru 2. Aktif menjawab pertanyaan guru 3. Menjaga ketenangan kelas 1 2 3 4 5 55 4. Frekuensi bertanya siswa 5. Memberi tanggapan MOTIVASI SISWA Skala No Aspek Yang Diobservasi 1. Interaksi dalam pembelajaran 2. Kedisiplinan mengikuti pembelajaran 3. Upaya mendapatkan prestasi yang baik 4. Ketekunan belajar 5. Upaya mendapatkan pujian dari guru 1 2 3 4 5 2) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. d. Menyiapkan media pembelajaran yaitu media gambar tata cara berwudhu e. Membuat skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di kelas. 1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Berdo’a, salam b) Presensi, apersepsi : bertanya kepada siswa tentang tata cara shalat fardu 2. Kegiatan inti (45 menit) a) Guru mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang niat, bacaan, memperagakan shalat fardu dengan melihat pada media gambar b) Siswa membaca buku tentang tata cara shalat fardu c) Siswa menghafal bacaan shalat fardu d) Siswa mendemonstrasikan gerakan shalat fardu 56 e) Siswa menjelaskan akan keserasian antara bacaan dan gerakan dalam melaksanakan shalat fardu f) Siswa melakukan shalaf fardu dengan benar g) Siswa membiasakan diri melaksanakan shalat fardu 3. Kegiatan Akhir (15 menit) a) Guru membagikan soal test formatif b) Siswa mengerjakan test formatif dengan pengawasan guru 2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran fiqih sesuai dengan RPP dan menggunakan media gambar sebagai alat pembelajaran dan metode ceramah dan demonstrasi sebagai metode pembelajaran. Pokok bahasan yang diajarkan adalah bagaimana menserasi kan bacaan dan shalat fardu dimana siswa diharapkan dapat hafal bacaan shalat fardu dari niat sampai salam, dapat memperagakan shalat fardu dengan benar dan dapat menserasikan bacaan dan gerakan shalat fardu dan mempraktekkanya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Awal (10 menit) 1) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam 2) Ketua kelas memimpin berdo’a sebelum pelajaran dimulai 3) Guru melaksanakan presensi siswa 4) Guru melakukan apersepsi yaitu : bertanya kepada siswa tentang tata cara ibadah shalat b. Kegiatan inti (45 menit) 1) Guru niat, bacaan, memperagakan shalat fardu dengan melihat pada media gambar 2) Siswa membaca buku tentang tata cara shalat fardu 3) Siswa menghafal bacaan shalat fardu 57 4) Siswa mendemonstrasikan gerakan shalat fardu. 5) Siswa menjelaskan akan keserasian antara bacaan dan gerakan dalam melaksanakan shalat fardu. 6) Siswa melakukan shalaf fardu dengan benar. 7) Siswa membiasakan diri melaksanakan shalat fardu. c. Kegiatan Akhir (15 menit) 1) Guru membagikan soal-soal test formatif. 2) Guru menutup pembelajaran dengan salam. 3. Observasi Dalam observasi pada siklus III, peneliti dapat menyimpulkan bahwa adanya peningkatan pada aspek perhatian dan motivasi belajar siswa. Dimana dari sepuluh aspek perhatian dan motivasi yang diamati sudah tercapai sekitar 90 %. Aspek perhatian yang mengalami peningkatan adalah: Siswa sudah tidak takut bertanya apabila ada hal yang kurang jelas. Untuk aspek motivasi juga mengalami peningkatan dalam hal : Terjadi peningkatan prestasi belajar fiqih yang cukup signifikan dilihat dari hasil test formatif yang sudah bagus sehingga guru memberikan pujian bagi siswa yang mendapatkan nilai yang bagus. 4. Refleksi Dari hasil observasi diadakan refleksi pada siklus III adalah hampir semua aspek perhatian dan motivasi meningkat sehingga prestasi belajar siswa pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tidak lepas dari media gambar yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran. 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya mengenai perhatian, motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fiqih dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus 1. Pra Siklus Dalam pembelajaran fiqih di MI Islamiyah Soka mempunyai permasalahan dimana siswa dalam proses pembelajaran kurang memahami materi yang diajarkan. Hal tersebut setelah diamati oleh guru, ternyata kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dari permasalahan tersebut kemudian guru atau peneliti menggunakan salah satu media untuk membantu pemahaman dan meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan media gambar. Sebelum menggunakan media gambar nilai hasil belajar siswa terbilang cukup rendah, karena masih ada beberapa siswa yang belum tuntas sesuai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) adalah tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran. Patokan penilaian 58 59 prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan nilai Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) kelas II MI Islamiyah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada pelajaran Fiqih yaitu 65. Prestasi belajar siswa sebelum menggunakan media gambar diperoleh nilai seperti yang terlihat pada tabel V Tabel V Nilai Siswa Pra siklus No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan 1 Pujiono L 70 Tuntas 2 Purwito L 80 Tuntas 3 Slamet Yusuf L 60 Belum Tuntas 4 Agus Toni L 70 Tuntas 5 Aqilatuz Zahro P 70 Tuntas 6 Dani Ramhatul Iza P 75 Tuntas 7 Eko Prasetyo L 50 Belum Tuntas 8 Imelda Yulianti P 80 Tuntas 9 Irawan L 55 Belum Tuntas 10 Ismawardani P 65 Tuntas 11 Khaeriyah P 70 Tuntas 12 Maskuri L 55 Belum Tuntas 13 Muhammad Fathu Riza L 85 Tuntas 14 Najikhah P 80 Tuntas 15 Nina Miranti P 70 Tuntas 16 Agung Junianto L 55 Belum Tuntas 17 Muflikhin L 60 Belum Tuntas 18 Mustagfiroh P 70 Tuntas 19 Nurun Nadif P 70 Tuntas 20 Nusrotun Nafiah P 60 Belum Tuntas 60 No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan 21 Umi Masroroh P 75 Tuntas 22 Uswatun Nafiah P 70 Tuntas 23 Windi Handayani P 60 Belum Tuntas 24 Zulaekha P 70 Tuntas Jumlah 1625 Rata-rata 67,7 Dari tabel di atas dijelaskan bahwa pada pembelajaran prasiklus tanpa menggunakan media gambar diperoleh nilai rata-rata kelas adalah 67,7. Siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 16 anak, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 8 anak. Jadi ketuntasan keseluruhan dapat dihitung sebagai berikut P : Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100% Jumlah siswa Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar fiqih sebelum menggunakan media gambar adalah siswa belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yang batas minimalnya 75%. Hal ini disebabkan karena kurangnya media pembelajaran yang tepat dalam peoses pembelajaran yang efektif dalam penyampaian materi. Sehingga Siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, perhatian siswa terhadap pembelajaran kurang maksimal sehingga terkadang siswa merasa jenuh dalam pembelajaran. 61 Keadaan tersebut menjadi salah satu kendala dalam proses pembelajaran selanjutnya. Maka peneliti ingin memperbaiki proses pembelajaran supaya prestasi belajar siswa bisa maksimal. Oleh karena itu peneliti meggunakan media pembelajaran guna menarik perhatian dan motivasi siswa supaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas II MI Islamiayah Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi pelajaran Fiqih yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi pokok yaitu mengenal tata cara wudhu yang meliputi : menjelaskan tata cara wudhu, mempraktikan tata cara wudhu dan menghafal do’a sesudah wudhu. Adapun hasil belajarnya diharapkan ada peningkatan dan peserta didik dapat mengamalkannya dari materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Mei 2010 dikelas II MI Islamiyah Soka Bawang Batang. Adapun jumlah siswanya 24 anak yang terdiri dari 10 siswa putra dan 14 siswa putri. Proses pembelajaran mengaju pada RPP yang sudah dipersiapkan sebelumnya sedangkan pada akhir proses kegiatan belajar 62 mengajar siswa diberikan tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui prestasi peserta didik. Tes formatif digunakan sebagai tolak ukur apakah sesudah menggunakan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih. Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada siklus I selain mengacu pada buku panduan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan media gambar dengan lebih menerapkan metode ceramah dan demonstrsi. Dalam proses pembelajaran guru mengajar melalui demontrasi di depan kelas dimana sebelumnya sudah dijelaskan dengan menggunakan metode ceramah dibantu dengan media gambar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian, motivasi dan prestasi belajar fiqih di kelas II MI Islamiyah Soka Bawang Batang. Pada akhir proses pembelajaran diadakan tes formatif untuk mengetahui hasil pembelajaran. Adapun hasil tes formatif siklus I tersebut adalah sebagai berikut : Tabel VI Nilai Evaluasi Siswa Siklus I No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan 1 Pujiono L 75 Tuntas 2 Purwito L 80 Tuntas 3 Slamet Yusuf L 70 4 Agus Toni L 75 Tuntas 5 Aqilatuz Zahro P 70 Tuntas 6 Dani Ramhatul Iza P 80 Tuntas Tuntas 63 No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan 7 Eko Prasetyo L 65 Tuntas 8 Imelda Yulianti P 80 Tuntas 9 Irawan L 70 Tuntas 10 Ismawardani P 70 Tuntas 11 Khaeriyah P 75 Tuntas 12 Maskuri L 60 Belum Tuntas 13 Muhammad Fathu Riza L 90 Tuntas 14 Najikhah P 85 Tuntas 15 Nina Miranti P 75 Tuntas 16 Agung Junianto L 60 Belum Tuntas 17 Muflikhin L 60 Belum Tuntas 18 Mustagfiroh P 70 Tuntas 19 Nurun Nadif P 75 Tuntas 20 Nusrotun Nafiah P 60 Belum Tuntas 21 Umi Masroroh P 80 Tuntas 22 Uswatun Nafiah P 75 Tuntas 23 Windi Handayani P 60 Belum Tuntas 24 Zulaekha P 75 Tuntas Jumlah 1735 Rata-rata 72,3 Berdasarkan tabel VI di atas jumlah rata-rata kelas pada pelajaran fiqih kelas II sudah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan perolehan nilai sebelum menggunakan media gambar yaitu dari nilai rata-rata kelas 67,7 meningkat menjadi 72,3. 64 c. Observasi Selama pelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui tanggapan dan hasil pembelajaran setelah menggunakan media gambar. Observasi tersebut mengamati dua aspek yang meliputi aspek perhatian dan aspek motivasi siswa. Hasil yang diperoleh dari observasi pertama adalah sebagai berikut : Tabel VII Observasi Perhatian Siswa Siklus I No Aspek yang diteliti f % 1 Memperhatikan penjelasan guru 14 58 2 Aktif menjawab pertanyaan 17 71 3 Menjaga ketenangan kelas 13 54 4 Frekuensi bertanya 15 63 5 Memberi tanggapan 16 67 15 62 Jumlah rata-rata Dari tabel VII diketahui rata-rata aspek perhatian siswa sebesar 62%. Menurut kategori tingkat keaktifan siswa hal ini menunjukkan siswa belum semua aktif meskipun sedikit ada peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan media gambar. 65 Tabel VIII Observasi Motivasi Siswa Siklus I No Aspek yang diteliti f % 1 Interaksi dalam pembelajaran 13 54 2 Kedisiplinan/keaktifan mengikuti pelajaran 14 58 3 Upaya mendapatkan prestasi yang bagus 18 75 4 Ketekunan belajar 15 62 5 Upaya mendapatkan pujian dari guru 16 66 15 62 Jumlah rata-rata Berdasarkan tabel VIII diperoleh jumlah rata-rata aspek motivasi adalah sebesar 62%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek motivasi belum mengalami peningkatan yang maksimal. d. Refleksi Hasil pembelajaran siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, karena nilai tes formatif dari siklus I sebagian siswa ada yang belum mencapai ketuntasan belajar dikarenakan berbagai faktor yang menjadi penghambat. Salah satunya adalah siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Siswa juga masih sering berbuat gaduh dan bergurau dengan teman sebangku di dalam kelas sehingga mengganggu proses pembelajaran. Hal 66 tersebut mendorong guru untuk menggunakan media pembelajaran guna menarik perhatian dan motivasi belajar siswa. Dari refleksi permasalahan pada siklus I peneliti akan berusaha memperbaiki proses pembelajaran dalam siklus II dengan mengubah cara belajar klasikal menjadi kelompok. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II a. Perencanaan Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi pelajaran fiqih yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi pokok yaitu mengenal shalat fardu yang meliputi : menyebutkan nama-nama shalat fardu, jumlah rakaat dan waktu pelaksanananya dengan menyiapkan lembar observasi dan soal tes formatif. Kemudian peneliti juga merubah posisi tempat duduk secara berkelompok dengan membentuk segi empat dengan posisi guru di tengah sebagai sentra pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2010 dikelas II MI Islamiyah Soka Bawang Batang. Proses pembelajaran mengaju pada RPP yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Siswa disarankan untuk lebih berkonsentrasi dan aktif dalam pembelajaran. Sehingga pada siklus II diharapkan prestasi belajar pada siklus II dapat mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. 67 Pada akhir proses pembelajaran diadakan tes formatif untuk mengetahui hasil pembelajaran yang sudah diberikan. Adapun hasil tes formatif siklus II tersebut adalah sebagai berikut : Tabel IX Nilai Evaluasi Siswa Siklus II No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan 1 Pujiono L 75 Tuntas 2 Purwito L 80 Tuntas 3 Slamet Yusuf L 75 4 Agus Toni L 75 Tuntas 5 Aqilatuz Zahro P 70 Tuntas 6 Dani Ramhatul Iza P 85 Tuntas 7 Eko Prasetyo L 75 Tuntas 8 Imelda Yulianti P 80 Tuntas 9 Irawan L 75 Tuntas 10 Ismawardani P 70 Tuntas 11 Khaeriyah P 75 Tuntas 12 Maskuri L 60 Belum Tuntas 13 Muhammad Fathu Riza L 90 Tuntas 14 Najikhah P 80 Tuntas 15 Nina Miranti P 75 Tuntas 16 Agung Junianto L 65 Tuntas 17 Muflikhin L 60 Belum Tuntas 18 Mustagfiroh P 75 Tuntas 19 Nurun Nadif P 75 Tuntas 20 Nusrotun Nafiah P 60 Belum Tuntas 21 Umi Masroroh P 90 Tuntas 22 Uswatun Nafiah P 100 Tuntas Tuntas 68 No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan 23 Windi Handayani P 75 Tuntas 24 Zulaekha P 80 Tuntas Jumlah 1820 Rata-rata 75,8 Berdasarkan tabel di atas jumlah rata-rata kelas pada pelajaran Fiqih kelas III pada siklus II mencapai 75,8. Ini berarti menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar bila dibandingkan dengan siklus I yang mempunyai jumlah nilai rata-rata 72,3. c. Observasi Observasi dilakukan pada saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui keaktifan siswa yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar fiqih setelah menggunakan media gambar. Dalam pelaksanaan observasi pada siklus II ini maka peneliti dapat menampilkan hasilnya pada tabel berikut ini : Tabel X Observasi Perhatian Siswa Siklus II No Aspek yang diteliti f % 1 Memperhatikan penjelasan guru 18 75 2 Aktif menjawab pertanyaan 19 79 3 Menjaga ketenangan kelas 20 83 69 4 Frekuensi bertanya 12 50 5 Memberi tanggapan 14 58 16 69 Jumlah rata-rata Berdasarkan tabel X tersebut diketahui rata-rata aspek perhatian siswa sebesar 69%. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan nilai dari siklus I yang tadinya hanya 62%. Tabel XI Observasi Motivasi Siswa Siklus II No Aspek yang diteliti f % 1 Interaksi dalam pembelajaran 19 79 2 Kedisiplinan/keaktifan mengikuti pelajaran 18 75 3 Upaya mendapatkan prestasi yang bagus 14 58 4 Ketekunan belajar 21 88 5 Upaya mendapatkan pujian dari guru 13 54 17 70 Jumlah rata-rata Berdasarkan tabel XI diperoleh jumlah rata-rata aspek motivasi adalah sebesar 70%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek motivasi belum mengalami peningkatan yang maksimal. 70 d. Refleksi Hasil pembelajaran siklus II ini sudah mengalami peningkatan. Namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan, karena nilai tes formatif dari siklus II masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan oleh masih adanya faktor penghambat diantaranya yaitu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Masih ada beberapa siswa yang hanya diam, malu bertanya dan tidak bekerjasama dalam kelompok. Siswa juga masih kurang tanggap apabila diberi pertanyaan oleh guru. Selain itu siswa kurang berusaha dalam mendapatkan nilai yang bagus sehingga mendapat pujian dari guru. Dari refleksi permasalahan pada siklus II peneliti akan berusaha memperbaiki proses pembelajaran dalam siklus III dengan merubah anggota dan jumlah kelompok agar terjadi keseimbangan antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. 3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III a. Perencanaan Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi pelajaran fiqih yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi pokok yaitu melaksanakan shalat fardu dengan menserasikan gerakan dan bacaan yang meliputi bacaan dan gerakan dari takbiratul ihram sampai salam. 71 Kemudian penulis menyiapkan lembar observasi, soal tes formatif, dan merubah jumlah dan aggota kelompok sesuai kemampuan masing-masing siswa sehingga terjadi keseimbangan dalam tiap kelompok sehingga pembelajaran diharapkan bisa mendapatkan prestasi yang lebih baik. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2010 dikelas II MI Islamiyah Soka Bawang Batang. Proses pembelajaran mengacu pada RPP yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Siswa disarankan untuk lebih aktif dan kritis dalam pembelajaran. Sehingga pada siklus III diharapkan prestasi belajar mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan. Pada akhir proses pembelajaran diadakan tes formatif untuk mengetahui hasil pembelajaran yang sudah diberikan. Adapun hasil tes formatif siklus III tersebut adalah sebagai berikut : Tabel XII Nilai Evaluasi Siswa Siklus III No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan 1 Pujiono L 75 Tuntas 2 Purwito L 80 Tuntas 3 Slamet Yusuf L 75 4 Agus Toni L 80 Tuntas 5 Aqilatuz Zahro P 75 Tuntas 6 Dani Ramhatul Iza P 85 Tuntas Tuntas 72 No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan 7 Eko Prasetyo L 75 Tuntas 8 Imelda Yulianti P 80 Tuntas 9 Irawan L 75 Tuntas 10 Ismawardani P 75 Tuntas 11 Khaeriyah P 75 Tuntas 12 Maskuri L 60 Belum Tuntas 13 Muhammad Fathu Riza L 95 Tuntas 14 Najikhah P 80 Tuntas 15 Nina Miranti P 75 Tuntas 16 Agung Junianto L 70 Tuntas 17 Muflikhin L 75 Tuntas 18 Mustagfiroh P 80 Tuntas 19 Nurun Nadif P 75 Tuntas 20 Nusrotun Nafiah P 70 Tuntas 21 Umi Masroroh P 95 Tuntas 22 Uswatun Nafiah P 95 Tuntas 23 Windi Handayani P 80 Tuntas 24 Zulaekha P 85 Tuntas Jumlah 1885 Rata-rata 78,5 Berdasarkan tabel XII di atas jumlah rata-rata kelas pada pelajaran fiqih kelas II pada siklus III mencapai 78,5. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan perolehan nilai rata-rata kelas pada siklus II yang mencapai 75,8. 73 c. Observasi Observasi dilakukan pada saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui keaktifan siswa yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar fiqih menggunakan media gambar. Dalam pelaksanaan observasi pada siklus III ini maka peneliti dapat menampilkan hasilnya pada tabel berikut ini : Tabel XIII Observasi Perhatian Siswa Siklus III No Aspek yang diteliti f % 1 Memperhatikan penjelasan guru 20 83 2 Aktif menjawab pertanyaan 19 79 3 Menjaga ketenangan kelas 21 88 4 Frekuensi bertanya 18 75 5 Memberi tanggapan 19 79 19 80 Jumlah rata-rata Berdasarkan tabel XIII tersebut diketahui rata-rata aspek perhatian siswa sebesar 80%. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan nilai dari siklus II yang tadinya hanya 69%. 74 Tabel XIV Observasi Motivasi Siswa Siklus III No Aspek yang diteliti f % 1 Interaksi dalam pembelajaran 18 75 2 Kedisiplinan/keaktifan mengikuti pelajaran 22 91 3 Upaya mendapatkan prestasi yang bagus 23 95 4 Ketekunan belajar 20 83 5 Upaya mendapatkan pujian dari guru 23 95 21 87 Jumlah rata-rata Berdasarkan tabel XIV diperoleh jumlah rata-rata aspek motivasi adalah sebesar 87%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek motivasi sudah mengalami peningkatan yang bagus. d. Refleksi Hasil pembelajaran siklus III ini sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil evaluasi siklus III yang mencapai rata-rata 78,5 dari siklus II yang hanya 75,8 dan siklus I sebesar 72,3. Dilihat dari observasi siswa yang meliputi aspek perhatian yang juga meningkat dari siklus I sebesar 62%, kemudian pada siklus II sebesar 69% dan siklus III sebesar 80%. Sedangkan untuk aspek motivasi dari siklus I sebesar 62%, kemudian siklus II menjadi 70% dan siklus III sebesar 87%. 75 Semua itu dapat tercapai dari penggunaan media gambar yang tepat dalam proses pembelajaran fiqih kelas II MI Islamiyah Soka Bawang Batang. B. Pembahasan Dengan penerapan media gambar, proses belajar mengajar di MI Islamiyah Soka menunjukkan peningkatan hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran dan prestasi yang dicapai oleh siswa setelah guru menerapkan media gambar sebagai media pembelajaran. Pada siklus I kita ketahui bahwa hasil pembelajaran dan prestasi siswa belum optimal dan kurang memuaskan, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang menjadi penghambat. Salah satunya adalah siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Siswa juga masih sering berbuat gaduh dan bergurau dengan teman sebangku di dalam kelas sehingga mengganggu proses pembelajaran, terbukti dari 24 siswa diperoleh nilai rata-rata kelas yang baru mencapai 72,3 tetapi masih banyak siswa yang belum tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal pelajaran fiqih sebanyak 5 siswa. Dengan hasil tersebut maka pendidik perlu mengkaji dan mencari pemecahan masalah agar hasil dalam upaya peningkatan pembelajaran dan prestasi siswa dapat meningkat yaitu dengan mengoptimalkan pembelajaran melalui penerapan media gambar dan memotivasi siswa agar berperan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. 76 Pada siklus II menunjukkan kemajuan yang cukup bagus dibanding dengan proses pembelajaran pada siklus I. Pada siklus I pembelajaran dan prestasi sudah lumayan bagus, namun masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM. Peningkatan pada siklus II dapat dilihat dari hasil yang dicapai siswa dengan pencapaian nilai rata-rata 75,8. Dalam siklus II siswa yang tidak tuntas pun hanya tiga siswa, hasil tersebut lebih baik dibanding siklus I yang mencapai lima siswa. Dengan perolehan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60 maka pada siklus II prestasi belajar siswa sudah meningkat. Pada siklus III ini pembelajaran fiqih sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan hasil belajar siswa yang mencapai rata-rata kelas 78,5 dan hanya ada satu siswa yang tidak tuntas nilai KKM. Hal tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan siklus I dan II. Perolehan nilai tertinggi siswa pada siklus ini mencapai nilai 95. Adapun perbandingan antara hasil belajar sebelum penerapan media gambar dan sesudah penerapan media gambar adalah sebagai berikut : Tabel XV Hasil Evaluasi Pembelajaran Fiqih Kelas II Sebelum dan Sesudah Penerapan Media Gambar No Nama Siswa Sebelum Sesudah 1 Pujiono 70 75 2 Purwito 80 80 77 No Nama Siswa Sebelum Sesudah 3 Slamet Yusuf 60 75 4 Agus Toni 70 80 5 Aqilatuz Zahro 70 75 6 Dani Ramhatul Iza 75 85 7 Eko Prasetyo 50 75 8 Imelda Yulianti 80 80 9 Irawan 55 75 10 Ismawardani 65 75 11 Khaeriyah 70 75 12 Maskuri 55 60 13 Muhammad Fathu Riza 85 95 14 Najikhah 80 80 15 Nina Miranti 70 75 16 Agung Junianto 55 70 17 Muflikhin 60 75 18 Mustagfiroh 70 80 19 Nurun Nadif 70 75 20 Nusrotun Nafiah 60 70 21 Umi Masroroh 75 95 22 Uswatun Nafiah 70 95 23 Windi Handayani 60 80 24 Zulaekha 70 85 Jumlah 1625 1885 Nilai Tertinggi 85 95 Nilai Terendah 50 60 Rata-rata 67,7 78,5 78 Berdasarkan hasil tabel XV di atas pencapaian nilai semua siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 67,7 menjadi 78,5. Dengan hasil tersebut penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 79 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang penulis lakukan di kelas II MI Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan media gambar dapat meningkatkan perhatian siswa kelas II MI Islamiyah Soka Bawang Batang tahun pelajaran 2009 / 2010 pada siklus I prosentasenya sebesar 62%, meningkat pada siklus II menjadi 69% dan pada siklus III menjadi 80% 2. Penerapan media gambar dapat meningkatkan motivasi siswa kelas II MI Islamiyah Soka Bawang Batang tahun pelajaran 2009 / 2010 pada siklus I prosentasenya sebesar 62%, meningkat pada siklus II menjadi 70% dan pada siklus III menjadi 87%. 3. Penerapan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III MI Islamiyah Soka Bawang Batang tahun pelajaran 2009 / 2010 pada siklus I rata-rata nilai sebesar 72,3 meningkat pada siklus II menjadi 75,8 dan pada siklus III menjadi 78,5. B. Saran 79 80 1. Perlu adanya motivasi yang positif baik bagi guru atau siswa demi peningkatan prestasi di MI Soka Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. 2. Dalam upaya peningkatan hasil belajar yang maksimal hendaknya dalam setiap pembelajaran menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran. 3. Untuk meningkatkan keaktifan siswa perlu dipahami karakteristik masingmasing siswa. 4. Pada proses pembelajaran guru harus mampu menguasai menarik perhatian dan memotivasi siswa agar mereka memperhatikan penjelasan dari guru. 5. Guru harus mendorong keberanian siswa untuk bertanya karena akan membantu bagi mereka yang belum jelas tentang materi yang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, Widodo.2010. Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta. Anis, Tanwir, Hadi. 2008. Pengantar Fiqih 2, Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2007.Prosedur Penelitian. Jakarta : PT.Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arbi, Zanti Sultan. 1993. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. Asnawir.2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Delia Cipta Utama. Asra, Sumiati,2007. Metode Pembelajaran. Bandung : CV. Wacana Prima. Departemen Agama. 2004. Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Pustaka Raya. Departemen Agama,2008. Standar Kompetensi Kelulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Hapindo Cipta Karisma. Departemen Pendidikan Nasional, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 2001. Djamarah, Bahri, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Isjoni. 2008. Guru Sebagai Motivator Perubahan. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Ikhrom. 2009. Being Creative Teacher. Semarang : Asmindo. Lilik, Suwardi, dan Muna. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga : STAIN Salatiga Press. Nasih, Abdullah. 2000. Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam. Semarang : As-Syifa. Purwanto, Ngalim. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung :Remadja Rosda karya. Rifai, MH. 1993. Tata Cara Shalat Lengkap. Jombang : Lintas Media. Rosyid, Sulaiman. 1993. Fiqih Islam. Jakarta : Attariyah. Sardiman, 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1991. Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sulthoni. 2009. Tuntunan Sholat lengkap. Yogyakarta : Tim Al-Karima. Supadi, Imam. 2002. Effektifitas Penggunaan Media Pengajaran dalam Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa di Sekolah, Laporan Penelitian Diajukan Kepada FIP, IKIP, Yogyakarta. Usman, Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remadja Rosdakarya. Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran dalam Islam. Jakarta : Ciputat Press. Zaenal.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta.