B agaimana dan Kapan Memberitahu Anak Anda mengenai S eks? Pendekatan Seumur Hidup dalam Membentuk Karakter Seksual Anak Anda STANTON L. dan BRENNA B. JONES Penerbit Momentum 2004 Copyright © momentum.or.id BAGAIMANA DAN KAPAN MEMBERITAHU ANAK ANDA MENGENAI SEKS? Oleh: Stanton L. dan Brenna B. Jones Penerjemah: Fenny Veronica dan Ina Elia Editor: Ellen Hanafi Tata Letak: Djeffry Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo This edition issued by contractual arrangement with NavPress, a division of The Navigators, U.S.A. Originally published by NavPress in English as HOW & WHEN TO TELL YOUR KIDS ABOUT SEX, copyright 1993 by Stan and Brenna Jones. All rights reserved. Hak cipta terbitan bahasa Indonesia © 2002 pada Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp. +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail: [email protected] Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Jones, Stanton L., Bagaimana dan kapan memberitahu anak anda mengenai seks? / Stanton L. dan Brenna B. Jones, terj. Fenny Veronica dan Ina Elia – cet. 2 – Surabaya: Momentum, 2006. xi + 450 hlm.; 15,5 cm. ISBN 979-8131-55-x 1. Pendidikan Seks – Aspek-aspek Religius – Kekristenan 2. Orangtua – Aspek-aspek Religius – Kekristenan 3. Etika Seksual 2006 649’.65–dc20 Cetakan pertama: Januari 2004 Cetakan kedua: November 2006 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab. Copyright © momentum.or.id 1 Daftar Isi Prakata Penerbit ix Ucapan Terima Kasih xi Pendahuluan 1 BAGIAN SATU – LANDASAN 9 1: Kalah dalam Pertempuran 11 2: Mengoreksi Diri: Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Anda sebagai Orangtua 39 3: Orangtua Kristen Berperan dalam Pembentukan Karakter 57 4: Memahami Karakter Seksual Anak Anda 69 BAGIAN DUA – TAHUN-TAHUN AWAL: BALITA SAMPAI TAMAN KANAK-KANAK 95 5: Dasar Alkitabiah bagi Pendidikan Seksualitas dalam Keluarga Kristen 97 6: Mengajarkan Kebaikan Tubuh dan Seksualitas Kita 119 7: Mengendalikan Keingintahuan dan Permainan Seksual, Perangsangan Diri Sendiri, dan Bahasa Jorok 139 8: Mencegah dan Mengatasi Pelecehan Seksual 153 9: Identifikasi Jenis Kelamin dan Orientasi Seksual 169 Copyright © momentum.or.id viii BAGAIMANA DAN KAPAN MEMBERITAHU ANAK ANDA MENGENAI SEKS? BAGIAN TIGA – TAHUN-TAHUN PERSIAPAN: MASA SEBELUM PUBERTAS 185 10: “Apakah Seks itu? Mengapa Hal itu Salah?” 187 11: Menjaga Anak Anda terhadap Pesan-pesan Moral yang Merusak 211 12: Meletakkan Landasan bagi Para Remaja 231 13: Mempersiapkan Anak untuk Perubahan Fisik pada Masa Pubertas 249 BAGIAN EMPAT – TAHUN-TAHUN PERALIHAN: PERALIHAN SELAMA MASA PUBERTAS 263 14: Mempersiapkan Anak untuk Kencan: Menghadapi Percintaan dan Daya Tarik Seksual 265 15: Mengembangkan Ketajaman Moral mengenai Bercumbu-cumbuan 289 16: Seks Tanpa Pasangan: Masturbasi dan Pornografi 311 BAGIAN LIMA – MASA-MASA GENTING REMAJA 333 17: Dukung Si Remaja 335 18: Komitmen untuk Hidup Kudus 357 19: Ajar Remaja Anda tentang Kontrasepsi 373 20: Pemerkosaan dalam Berkencan, Hidup Bersama, Aborsi, Homoseksualitas, dan Penebusan 401 21: Bagaimana Jika Saya Terlambat Memulainya? 421 22: Apakah Kesucian Sejati Itu? 429 Catatan 433 Copyright © momentum.or.id 1 Pendahuluan K besarnya masalah yang dihadapi oleh orangtua secara umum. Para remaja terlibat dalam hubungan seksual dan menjadi “aktif secara seksual” pada usia yang lebih muda daripada kita sebagai orangtua dulu. Perubahan yang sangat besar dalam tingkah laku telah terjadi pada para wanita muda. Kini jauh lebih banyak gadis remaja terlibat dalam hubungan seksual dibanding dengan masa sebelumnya. Pada saat lulus dari sekolah menengah, hampir tiga perempat dari kaun remaja tak lagi perawan. Kira-kira sepertiga dari seluruh jumlah kelahiran bayi di Amerika Serikat dilahirkan oleh para ibu yang masih remaja dan belum menikah. Diperkirakan 500.000 aborsi dilakukan terhadap gadis-gadis remaja pada tahun 1988. Aktivitas seksual yang meningkat di antara anak muda bukan hanya menjadi ancaman moral, melainkan juga ancaman terhadap kehidupan anak-anak kita. Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, banyak di antaranya tidak mudah dilacak, telah mencapai angka yang tinggi dan menyebar dengan cepat. AIDS telah menjadi momok yang membayangi setiap orang. Virus HIV secara konstan dan bertahap menjadi penyakit dari para heteroseksual di Amerika – pria dan wanita yang melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan. Virus ini telah menjadi penyakit para heteroseksual di hampir AMI TIDAK PERLU LAGI MENGGAMBARKAN Copyright © momentum.or.id 2 BAGAIMANA DAN KAPAN MEMBERITAHU ANAK ANDA MENGENAI SEKS? seluruh dunia. Jelaslah hal ini berarti bahwa pada akhirnya AIDS akan menghinggapi banyak anak muda yang belum menikah, yaitu anakanak kita. Para orangtua Kristen sangat ingin menolong anak-anak mereka untuk membuat keputusan yang benar dalam seluruh bidang kehidupan – keputusan yang menghormati Allah dan akan memungkinkan mereka memiliki kehidupan yang sehat dan penuh kebahagiaan. Kita merasa kuatir dengan keputusan mereka dalam masalah seksual karena risiko yang harus dihadapi serta besarnya kemungkinan pengambilan keputusan yang salah. TUJUAN UTAMA KITA SEBAGAI ORANGTUA YANG MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS Marilah kita diam sejenak dan bertanya pada diri sendiri, “Apa sesungguhnya yang ingin kita capai sebagai orangtua dalam memberikan pendidikan seks?” Apa tujuan kita? Sering kali, jawaban pertama yang muncul dari hati lalu keluar dari mulut kita adalah kita ingin melindungi anak-anak yang kita sayangi, anak-anak mungil dan berharga yang sekarang sedang bertumbuh. Kita ingin melindungi mereka dari kematian, kehancuran, dan kebinasaan karena penyakit, kehamilan di luar nikah, aborsi, rasa bersalah, dan kehancuran emosi. Dengan luapan perasaan yang sama seperti ketika kita menyergap anak kita dan menariknya untuk tidak melangkah ke jalan yang akan dilalui mobil, kita rindu melindungi anak-anak kita dari konsekuensi-konsekuensi yang merusak akibat pilihan yang mereka buat sebagai remaja. Perlindungan semacam ini sangat baik dan wajar untuk kita lakukan sebagai orangtua. Namun tidakkah Anda menginginkan sesuatu yang lebih bagi anak-anak Anda daripada sekadar melindungi mereka dari kehancuran dan menghindarkan mereka dari kehamilan di luar nikah, penyakit, atau aborsi? Sebagai orangtua Kristen, kita sungguh menginginkan sesuatu yang lebih banyak. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Matius 16:26). Selain menghindarkan Copyright © momentum.or.id PENDAHULUAN 3 anak kita dari penderitaan dalam kehidupan ini, kita ingin melindungi mereka dari masalah yang lebih mendalam, yaitu kebinasaan karena rusaknya moral dan kemungkinan kehancuran kehidupan iman yang disebabkan mereka meninggalkan jalan Allah. Orangtua Kristen yang dewasa tidak beranggapan bahwa dosa seksual merupakan dosa yang terbesar. Namun, kita menyadari bahwa seksualitas merupakan wilayah ujian dan godaan yang besar bagi iman dalam masyarakat kita pada masa kini, suatu wilayah di mana anak-anak kita mempertaruhkan kehidupan rohani dalam tangan mereka. Itulah sebabnya kita ingin melindungi mereka dalam hal rohani, karena risiko kehancuran yang akan terjadi amat besar. Tetapi bukankah kita juga ingin memberi anak-anak kita sesuatu yang positif? Bukankah kita sungguh-sungguh berharap bahwa membangun sesuatu yang positif dalam diri mereka dengan sendirinya akan melindungi mereka dari konsekuensi jasmani dan rohani yang negatif dari seks di luar pernikahan? Melindungi anak-anak kita dari kehancuran jasmani, emosi, dan rohani yang mungkin diakibatkan oleh pilihan yang tidak bertanggung jawab dan tidak tepat dalam masalah seksual memang penting. Meskipun demikian, kami berpendapat bahwa tujuan kita yang terpenting adalah memperlengkapi dan memberi kemampuan kepada anak-anak kita untuk memasuki masa dewasa di mana mereka dapat menjalani kehidupan yang saleh, sehat, dan penuh kebahagiaan sebagai pria dan wanita Kristen, sebagai suami dan istri Kristen. Kita dapat melihat pentingnya tujuan yang positif ini secara lebih jelas ketika kita menyadari bahwa salah satu cara untuk melindungi anak-anak kita dari akibat negatif yang mungkin ditimbulkan oleh pilihan yang buruk dalam masalah seksual adalah dengan menakut-nakuti mereka mengenai seksualitas ketika mereka masih kecil. Kita memang dapat membangun pandangan yang menakutkan dan negatif semacam itu mengenai seksualitas dalam diri anak-anak kita sehingga kita merasa yakin dapat mengantar mereka melewati masa remaja dengan tetap perawan. Apakah ini akan memberikan hasil yang kita inginkan? Tentu saja tidak, karena tidak satu pun orangtua ingin me- Copyright © momentum.or.id 4 BAGAIMANA DAN KAPAN MEMBERITAHU ANAK ANDA MENGENAI SEKS? ngantar anak-anaknya ke dalam masa dewasa sebagai seorang perawan yang neurotis, penuh rasa takut, tertekan, dan rusak. Selain itu, melakukan hal tersebut berarti mengabaikan pemberian Allah yang indah akan seksualitas dan menganggapnya sebagai hal yang jahat dan kotor. Kita tidak boleh melakukannya. Apabila kita ingin memperlengkapi dan memampukan anak-anak kita untuk menjalani kehidupan yang saleh, sehat, dan penuh kebahagiaan pada masa dewasa, kita perlu mempersiapkan mereka untuk memiliki hubungan pernikahan, hubungan sebagai orangtua, dan persahabatan yang sebaik mungkin. Kebanyakan orang dewasa akan menikah, dan bagi sebagian besar dari mereka, hubungan pernikahan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kepuasan mereka dalam kehidupan secara umum sebagai orang dewasa. Sebuah penelitian mengenai pernikahan di Amerika baru-baru ini mendapati bahwa dua faktor paling utama yang dikaitkan dengan pernikahan yang sangat memuaskan adalah pasangan suami istri berdoa bersama secara teratur dan mereka memiliki kehidupan seksual yang bahagia. Pasangan yang tidak terlibat dalam hubungan seks sebelum pernikahan akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk memiliki hubungan seksual yang berbahagia.1 Jika kita tambahkan kemampuan untuk berkomunikasi yang berulang kali muncul sebagai sebuah faktor yang selalu ada dalam semua pernikahan yang berbahagia, kita akan mendapatkan tiga kunci menuju pernikahan yang bahagia: persatuan rohani, kepuasan seksual, dan komunikasi yang lancar. Dengan demikian, tujuan kita bukanlah semata-mata untuk melindungi anak-anak kita dari kematian, penyakit, dan dosa. Tujuan kita adalah untuk melindungi mereka dari masalah-masalah di atas dengan mempersiapkan mereka untuk menjadi orang-orang dewasa yang memiliki hubungan pernikahan yang mendalam dan berarti, penuh dengan keintiman rohani, seksual, dan emosional, serta memiliki hubungan keluarga dan persahabatan yang mendalam dan penuh kasih sayang. Baru-baru ini ada sebuah esai yang sangat indah yang berbunyi, “Pendidikan seks itu tidak lain daripada tentang bagaimana dan kapan anak-anak kita akan menyerahkan diri mereka sebagai Copyright © momentum.or.id PENDAHULUAN 5 karunia yang menakjubkan bagi pasangannya. Tujuannya adalah agar mereka mampu mengasihi dan trust (percaya) bahwa mereka dapat mengabdikan segenap hidup dan masa depan mereka.”2 PENDIDIKAN SEKS SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER Bagaimana kita dapat mencapai tujuan ini? Sebenarnya kita mengharapkan bantuan dari gereja dan sekolah, tetapi kita tidak dapat begitu saja menyerahkan tugas sepenting itu kepada mereka. Tatkala memikirkan apa yang menjadi tujuan kita, dengan jelas kita melihat bahwa tidaklah tepat apabila kita menganggap pendidikan seks dari orangtua sebagai pemberian informasi. Kita juga dapat melihat keterbatasan dari “BICARA,” yaitu satu kali pembicaraan seks yang dramatis dengan anak-anak yang baru menginjak usia remaja. Jelaslah bahwa satu atau bahkan beberapa kali pembicaraan seks yang dramatis dengan seorang anak berusia dua belas atau empat belas tahun tidak meredakan badai yang menerpa. Anak-anak kita dihujani dengan pesan-pesan dan “program-program” tentang seksualitas, yang semuanya menunjukkan mereka ke arah yang salah, kemana pun mereka berpaling – dalam lingkungan tetangga, sekolah, media, dari semua arah. Dapatkah satu pembicaraan saja menetralkan semua pesan-pesan yang merusak ini? Jadi, bagaimana kita dapat mencapai tujuan kita? Kita harus berjuang untuk membentuk dan membangun karakter anak-anak kita dengan sengaja, sembari memahami bahwa “karakter seksual” mereka merupakan bagian yang penting, tetapi hanya sebagian, dari karakter mereka secara keseluruhan. Dalam buku ini kami akan memberikan prinsip-prinsip pokok mengenai pendidikan seks dalam keluarga, dan kami ingin memberikan prinsip berikut sebagai yang pertama: Copyright © momentum.or.id 6 BAGAIMANA DAN KAPAN MEMBERITAHU ANAK ANDA MENGENAI SEKS? PRINSIP 1: Pendidikan seksual adalah pembentukan karakter. Pendidikan mengenai seksualitas bukan semata-mata memberikan informasi yang akurat dan tepat pada waktunya. Kita juga harus membentuk nilai-nilai dan sikap anak-anak kita, membentuk pandangan mereka tentang dunia, mempraktikkan apa yang kita ajarkan (menjadi teladan), memberikan kepada anak-anak kita kekuatan emosi yang akan mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang saleh, dan menanamkan dalam diri mereka keterampilan untuk melaksanakan keputusan-keputusan yang baik yang telah mereka buat. Yang terpenting, perilaku mereka akan timbul dari hati mereka, dan akan dibentuk oleh hubungan pribadi dan pengabdian mereka kepada Allah. Dengan demikian, prioritas utama kita haruslah mempengaruhi pertumbuhan rohani mereka. APA YANG DIBERIKAN OLEH BUKU INI Tujuan kami adalah membantu Anda untuk mempengaruhi anak-anak Anda sebagai pemuda-pemudi yang dewasa dalam membuat keputusan mengenai masalah seksual, dengan menolong Anda membentuk karakter seksual anak-anak Anda secara terencana selama pertumbuhan mereka. Secara khusus, kami berharap dapat: 1. Memotivasi Anda untuk melakukan tugas yang penuh tantangan ini dengan menunjukkan kepada Anda betapa rumitnya masalah yang kita hadapi (Bab 1). 2. Menolong Anda untuk menilai kelebihan dan kekurangan Anda sebagai pendidik dalam masalah seks dan sebagai orangtua (Bab 2). 3. Menguraikan kepada Anda cara memahami karakter anak Anda dan bagaimana Anda dapat membentuk karakternya (Bab 3 dan 4). 4. Memberikan kepada Anda pemahaman kristiani mengenai seksualitas secara umum dan narasumber untuk menghadapi masalahmasalah moral yang sulit mengenai seksualitas manusia. Anak- Copyright © momentum.or.id PENDAHULUAN 7 anak zaman sekarang tidak akan puas dengan jawaban “karena Tuhan mengatakan demikian” terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka yang penuh rasa ingin tahu. Kami akan mencoba untuk berbicara secara pasti di ayat mana saja Allah berbicara dengan jelas melalui Kitab Suci, namun kami akan berusaha untuk berhati-hati mengenai pernyataan-pernyataan yang tidak dibicarakan dengan jelas dalam Kitab Suci (Bab 5, 6, 10, 15, dan sepanjang isi buku). 5. Memberikan kepada Anda saran-saran konkret mengenai apa yang dapat dilakukan orangtua untuk membentuk karakter seksual seorang anak pada setiap usia, sejak lahir sampai anak itu mandiri. Pendidikan seks yang efektif dalam keluarga dimulai pada saat seorang anak dilahirkan dan terus berlanjut sampai ia dewasa (Bab 5-20). 6. Menyajikan dua belas prinsip pokok mengenai pendidikan seks yang efektif untuk anak-anak. Banyak dari prinsip-prinsip tersebut didasarkan pada hasil penelitian yang terbaik mengenai cara mencegah timbulnya masalah pada masa remaja. 7. Mengembangkan pemahaman yang seimbang mengenai bagaimana semua aspek seksualitas kita selaras dengan gambaran kehidupan kita secara total. Bagaimana dimensi seksualitas yang difokuskan pada tubuh, perasaan, keyakinan, sikap, hubungan, moralitas, dan iman kita berjalan seiring? Orang-orang yang memahami setiap bagian dari seksualitas mereka akan dapat membuat keputusan yang sebaik mungkin mengenai cara menjalani kehidupan seksual mereka. Apa perbedaan antara buku ini dan banyak buku Kristen lainnya mengenai seks? Kami merasa bahwa pada dasarnya ada dua macam buku untuk orangtua mengenai seks. Buku-buku yang menekankan mengenai menolong anak-anak untuk hidup berdasarkan moralitas seksual Kristen tradisional cenderung ditulis seolah-olah orangtua mulai berbicara kepada anak-anak mengenai seks ketika mereka tumbuh remaja. Kami yakin bahwa apabila Anda menunggu selama itu, ba- Copyright © momentum.or.id 8 BAGAIMANA DAN KAPAN MEMBERITAHU ANAK ANDA MENGENAI SEKS? rangkali Anda telah kalah dalam pertempuran. Buku-buku yang menekankan mengenai berbicara kepada anak-anak tentang seks ketika mereka masih muda cenderung memusatkan perhatian untuk menolong mereka merasa nyaman dengan seksualitas mereka, tetapi buku-buku tersebut memiliki kelemahan dalam mendidik anak-anak untuk mengikuti moralitas historis kita. Tidak satu pun dari buku-buku tersebut didasarkan pada contoh-contoh tentang bagaimana memikirkan karakter anak Anda. Tidak satu pun dari buku-buku tersebut didasarkan pada penelitian yang ekstensif mengenai cara mencegah timbulnya masalah pada masa remaja. Karena itu kami berharap buku ini akan membawa manfaat yang khusus. Buku ini bertujuan untuk memberi Anda, para pembaca, pengetahuan dan keterampilan yang Anda perlukan untuk menanamkan dalam diri anak Anda karakter seksual yang khas Kristen. Dengan cara ini, kami berharap Anda akan dapat memperlengkapi anak Anda untuk membuat keputusan-keputusan yang saleh dan bijaksana mengenai seksualitas mereka pada masa remaja, tetapi yang sama pentingnya adalah Anda akan dapat meletakkan landasan bagi mereka sebagai orang-orang dewasa yang bertanggung jawab untuk mengalami berkat seksualitas yang diberikan Allah, entah mereka menikah maupun tidak. Dengan harapan dan doa itulah buku ini ditulis bagi Anda." Copyright © momentum.or.id