Pengembangan Instrumen dan Penilaian

advertisement
1
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mahasiswa dapat:
 Menjelaskan perlunya mengembangkan
instrumen untuk mengukur perilaku peserta
didik
 Mengungkapkan peringkat pada ranah afektif
 Mengenal karakteristik ranah afektif
 Menjelaskan langkah-langkah dalam
mengembangkan instrumen pengukur ranah
afektif
 Berlatih membuat instrumen sederhana untuk
mengukur perilaku peserta didik
2
Karakteristik
Peserta Didik
Pembelajaran
Hasil Belajar
Peringkat dan
Tipe
Pencapaian
Perilaku
Afektif
Tugas
Belajar
Karakteristik
Afektif
Kecepatan
Belajar
Hasil Afektif
Kualitas
Pembelajaran
3
Ranah Afektif
 Mencakup
watak perilaku seperti
perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai
 Ranah afektif menentukan keberhasilan
belajar seseorang (Popham, 1995).
Orang yang tidak memiliki minat pada
pelajaran tertentu sulit mencapai
keberhasilan belajar secara optimal
 Guru harus mampu membangkitkan
minat semua peserta didik untuk belajar
mata pelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
4
PERINGKAT RANAH AFEKTIF
Menurut Krathwohl (1961) :
 Receiving atau Attending
 Responding
 Valuing
 Organization
 Characterization
5
RECEIVING/ATTENDING
• Pada peringkat receiving, peserta didik
memiliki keinginan memperhatikan suatu
fenomena khusus atau stimulus.
• Tugas guru pada peringkat ini:
mengarahkan perhatian peserta didik pada
fenomena yang menjadi objek
pembelajaran afektif. Misalnya: agar
senang membaca buku, senang bekerja
sama dsb. Kesenangan tsb akan menjadi
kebiasaan yang positif
6
RESPONDING
 Merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu
sebagai bagian dari perilakunya
 Pada peringkat ini peserta didik tidak saja
memperhatikan fenomena khusus, tetapi ia
juga bereaksi
 Hasil belajar pada fase ini menekankan pada
perolehan respon, berkeinginan memberi
respon, atau kepuasan dalam memberi
respon. Misalnya: senang membaca buku,
senang bertanya, senang membantu teman,
senang degnan kebersihan dan kerapian dsb.
7
VALUING




Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan
atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi
dan komitmen
Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu
nilai. Misalnya: keinginan untuk meningkatkan
keterampilan sampai pada tingkat komitmen
Hasil belajar pada peringkat ini berhubungan
dengan perilaku yang konsisten dan stabil agar
nilai dikenal secara jelas.
Dalam tujuan pembelajaran, valuing ini
diklasifikasikan sebagai sikap dan apresiasi
8
ORGANIZATION
Pada peringkat organization antara nilai
satu dengan nilai yang lain dikaitkan dan
konflik antar nilai diselesaikan, serta
mulai membangun sistem nilai internal
yang konsisten
 Hasil pembelajaran pada peringkat ini
berupa konseptualisasi nilai atau
organisasi sistem nilai. Misalnya:
pengembangan filsafat hidup

9
CHARACTERIZATION
Characterization merupakan peringkat
tertinggi dari ranah afektif
 Pada peringkat ini [eserta didik memiliki
sistem nilai yang mengendalikan perilaku
sampai pada suatu waktu tertentu
hingga terbentuk gaya hidup
 Hasil pembelajaran pada peringkat ini
berkaitan dengan pribadi, emosi, dan
sosial

10
KRITERIA RANAH AFEKTIF
Menurut Andersen (1981), pemikiran atau
perilaku harus memiliki 2 kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai ranah afektif,
yaitu :
1. Perilaku melibatkan perasaan dan emosi
seseorang.
2. Perilaku harus tipikal perilaku seseorang.
11
5 (lima) KARAKTERISTIK RANAH
AFEKTIF yang penting
1. SIKAP merupakan suatu prediposisi yg dipelajari
untuk merespon secara positif atau negatif terhadap
suatu objek, situasi, konsep, atau orang.
2. MINAT adalah kecenderungan afektif seseorang
untuk membuat pilihan aktivitas. Minat adalah suatu
dispo-sisi yang terorganisasikan melalui pengalaman
yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek
khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan
untuk tujuan perhatian atau pencapaian.
3. KONSEP DIRI adalah evaluasi yang dilakukan
individu yang bersangkutan terhadap kemampuan
dan kelamahan yang dimilikinya
12
lanjutan
4.
NILAI merupakan suatu keyakinan berkaitan dengan
kriteria baik - buruk, tepat- tidak tepat, dst. dari suatu
perbuatan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik
dan yang dianggap jelek (Rokeach, 1968)
5.
MORAL berasal dari kata MORES yang artinya tata cara,
adat kebiasaan sosial yang dianggap asasi sifatnya bagi
kesejahteraan kelompok. Moral berkaitan dengan
perasaan salah – benar dari suatiu tindakan terhadap
orang lain
NB: Ranah afektif lain yang penting: kejujuran,
integritas, adil, kebebasan, bertanggung jawab
13
LANGKAH DALAM MENGEMBANGKAN
INSTRUMEN AFEKTIF
1. Menentukan spesifikasi instrumen
2. Menulis instrumen
3. Menentukan skala instrumen
4. Menentukan sitem penskoran
5. Menelaan instrumen
6. Merakit instrumen
7. Melakukan ujicoba
8. Menganalisis hasil ujicoba
9. Memperbaiki instrumen
10.Melaksanakan pengukuran
11.Menafsirkan hasil pengukuran
14
SPESIFIKASI INSTRUMEN
1. Instrumen sikap:
utk mengetahui sikap
peserta didik thd suatu objek
2. Instrumen minat:
utk memperoleh
informasi tentang minat peserta didik thd
mata pelajaran
3. Instrumen konsep diri:
utk mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri sendiri
4. Instrumen nilai:
utk mengungkap nilai
dan keyakinan individu
5. Instrumen moral:
moral seseorang
utk mengungkap
15
CONTOH INSTRUMEN SIKAP THD
PELAJARAN MATEMATIKA
Indikator
-
-
-
-
Kuesioner
Membaca buku
matematika
Belajar matematika
-
Interaksi dg guru
matematika
Mengerjakan tugas
-
Diskusi tentang
matematika
-
Memiliki buku mat.
-
-
-
Saya senang membaca buku
matematika
Tidak semua orang harus
belajar matematika
Saya jarang bertanya pada
guru tentang pelajaran mat.
Saya tidak senang thd tugas
pelajaran matematika
Saya berusaha mengerjakan
soal-soal matematika sebaik
baiknya
Matematika penting untuk
semua peserta didik
16
CONTOH INSTRUMEN MINAT
THD PELAJARAN MATEMATIKA
Indikator
-
Memiliki catatan pel.
matematika
Berusaha
memahami mat.
Kuesioner
-
-
-
Memiliki buku
matematika
-
-
Selalu hadir dalam
pel. Matematika
-
Catatan pel. Matematika
saya lengkap
Catatan pel. Matematika
saya terdapat coretan halhal yang penting
Saya menyiapkan pertanyaan sebelum pel. matematika
Saya senang mengerjakan
soal matematika.
Saya berusaha hadir pada
pelajaran matematika
17
CONTOH INSTRUMEN KONSEP DIRI
THD PELAJARAN
Indikator
-
-
-
Kuesioner
Mata pelajaran yg
mudah dipahami
-
Kecapatan
memahami mata
pelajaran
-
Mata pelajaran yang
dirasa sulit
Kekuatan dan
kelemahan fisik
-
-
Saya sulit mengikuti pel. Mat
Saya mudah memahami
bahasa Inggris
Saya mudah menghafal
Saya mampu membuat
karangan yang baik
Saya merasa sulit mengikuti
pelajaran Sains
Saya dapat lari sangat cepat
Saya perlu waktu yang lama
untuk memahami pel Sains
Dsb.
18
CONTOH INSTRUMEN NILAI THD
PELAJARAN
Indikator
Kuesioner
-
Keyakinan akan peran
sekolah
-
Saya berkeyakinan bahwa
prestasi belajar peserta didik
sulit utk ditingkatkan
Saya berkeyakinan bahwa hasil
yang dicapai peserta didik
adalah karena atas usahanya
-
Keyakinan atas
keberhasilah peserta
didik
-
-
Keyakinan atas
kemampuan guru
-
Saya berkeyakinan bahwa
kinerja guru sudah maksimal
-
Keyakinan akan
harapan masyarakat
-
Saya berkeyakinan sekolah
tidak akan mampu mengubah
tingkat kesejahteraan
masyarakat
19
CONTOH INSTRUMEN MORAL
Indikator
-
MEMEGANG JANJI
Kuesioner
-
-
KEPEDULIAN
TERHADAP ORANG
LAIN
-
KEPEDULIAN
TERHADAP TUGASTUGAS
-
KEJUJURAN
-
-
-
-
Bila berjanji kepada teman,
saya tidak harus selalu
menepati
Bila berjanji pada orang yang
lebih tua, saya berusaha
menepati
Bila menghadapi kesulitan, saya
selalu minta bantuan orang lain
Bila ada orang lain yang
menghadapi kesulitan, saya
berusaha membantunya
Saya selalu bercerita tentang
hal yang menyenangkan teman
saya, walau tidak seluruhnya
benar
dsb.
20
Download