BUKU PANDUAN PENDIDIKAN MAHASISWA BEDAH DIGESTIF MODUL SURGERY 2012 Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 1 DAFTAR ISI PENDAHULUAN ......................................................................... 4 KARAKTERISTIK MAHASISWA .................................................... 5 SASARAN PEMBELAJARAN ........................................................ 6 LINGKUP BAHASAN ................................................................... 8 METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN ................................ 10 KEGIATAN DAN SUMBER DAYA ................................................ 12 PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA .................................... 14 EVALUASI PEMBELAJARAN ....................................................... 16 Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 2 PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan selesainya penyusunan Pedoman Bedah Digestif dalam Modul Surgery. Buku ini berisikan pedoman pembelajaran dan materi-materi yang diharapkan mencakup pengetahuan yang diminta untuk menjadi dokter sesuai harapan Konsil Kedokteran Indonesia. Namun demikian, kami juga memuat materi pengetahuan dan keterampilan yang perlu dipelajari mahasiswa dalam rangka membekali mereka untuk mampu mengantisipasi future progress dalam bidang Ilmu Bedah. Semua materi dalam modul ini kami harapkan mampu menjadi fondasi mahasiswa untuk memelajari/ menelusuri lebih lanjut secara mandiri. Walaupun kami sudah berusaha untuk menyempurnakan modul ini, namun kami tahu masih banyak kekurangan. Untuk itu kami terbuka untuk usulan atau masukan, dari mahasiswa maupun dari Staf Bedah Dep. Ilmu Bedah sendiri. Akhir kata, tidak lain maksud kami agar pendidikan Strata S1 Bedah Digestif untuk modul Surgery mampu meningkatkan mutu pendidikan S1 FKUI secara keseluruhan. Mengetahui, Jakarta, Mei 2012 Ketua Divisi Bedah Digestif FKUI/RSCM DR. Dr. Toar JM Lalisang SpB-KBD Penyusun Modul Surgery Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 3 PENDAHULUAN Kurikulum Ilmu Bedah telah diimplementasikan mulai tahun 2005-2006 dan merupakan dasar penyusunan Buku Rancangan Pengajaran (BRP) modul Surgery. Khusus modul ilmu bedah diselenggarakan mulai tahun ajaran 2009/2010 dengan beban 4 SKS. Buku Rancangan Pengajaran merupakan rancangan kegiatan pendidikan yang sesungguhnya. Tujuan 1. Mampu menegakkan diagnosis kasus bedah berdasarkan riwayat penyakit yang lengkap dan akurat, pemeriksaan dasar dan penunjang yang sesuai. 2. Mampu melakukan tatalaksana kasus-kasus bedah sesuai dengan kompetensi dokter umum, penyuluhan preventif dan rehabilitatif sesuai dengan etika kedokteran. 3. Mampu menegakkan diagnosis kasus-kasus bedah gawat darurat dan melakukan tatalaksana pra-rumah sakit serta mampu merujuk ke dokter spesialis bedah. 4. Mampu menegakkan diagnosis kasus-kasus bedah elektif dan melakukan tatalaksana pra-rumah sakit serta mampu merujuk ke dokter spesialis bedah. 5. Mampu mengembangkan diri dalam hal ilmu kedokteran khususnya ilmu bedah dengan berpegangan pada pendidikan sepanjang hayat. 6. Mengikuti perkembangan IPTEKDOK dan memotivasi diri untuk melakukan penelitian ilmiah. Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 4 KARAKTERISTIK MAHASISWA Prasyarat Mahasiswa yang mengikuti Modul Praktik Klinik Ilmu Bedah adalah mahasiswa yang telah: 1. Lulus tahap I (general education) yaitu Tahap Pengayaan Dasar yang terdiri atas: - Program Dasar Pendidikan Tinggi (PDPT). - Pengantar Modul Empati dan Bioetik untuk pengembangan Pribadi dan Profesi Kedokteran dalam konteks Humaniora. - Kegawatan dan Kedaruratan - Pengantar Riset 2. Lulus tahap II (Medical Sciences) yaitu Tahap Pengetahuan Kedokteran terdiri atas: - Modul Ilmu Kedokteran Terintegrasi - Modul Keterampilan Klinik Dasar 3. Lulus Modul Foundation of Patient Care 4. Mengucapkan janji kepaniteraan. 5. Lulus Modul-modul Praktik Klinik di tahun keempat. Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 5 SASARAN PEMBELAJARAN 1. Sasaran Pembelajaran Terminal Bila mahasiswa dihadapkan pada pasien bedah, mampu mengelola pasien seutuhnya, mulai dari identifikasi masalah, melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, menetapkan diagnosis/diagnosis banding, hingga tatalaksana pasien dengan memerhatikan semua aspek (etika, sosial, ekonomi, agama, dan budaya). Sasaran pembelajaran yang disusun hendaknya memenuhi 10 kompetensi (K) dokter yang harus dikuasai (lihat lampiran 1). 2. Sasaran Pembelajaran Penunjang Setelah selesai modul ini, jika mahasiswa dihadapkan pada pasien kasus bedah mampu melakukan berdasarkan Kemampuan Klinis (lihat lampiran 4) : 1. Komunikasi efektif (a) Mahasiswa mampu berkomunikasi secara efektif lewat tulisan formal bagi kelompok dan masyarakat. Mendemonstrasikan kemampuan komunikasi dalam kelompok besar dan presentasi profesi. (b) Mahasiswa mampu melakukan komunikasi dengan pasien dalam keadaan gaduh gelisah, tidak sadar atau dengan gangguan bicara, dan dengan isu yang sulit seperti diagnosis penyakit parah, masalah amputasi atau kematian. (c) Mahasiswa mampu melaksanakan konseling yang terlihat dari kemampuan memberi dukungan, empati dan sugesti yang bijaksana. 2. Keterampilan klinis dasar Mahasiswa mampu melakukan : (a) Memperoleh riwayat penyakit yang lengkap dan akurat lewat anamnesis, melakukan pemeriksaan fisik bedah yang lege artis (termasuk melakukan pemeriksaan terarah kasus emergensi: penurunan kesadaran, gawat napas, gawat jantung, akut abdomen, dan fraktur multipel) dan merancang pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan. (b) Membuat catatan rekam medis yang baik. (c) Menganalisis data yang didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kasus bedah. (i) Membedakan kasus bedah minor akut atau elektif. (ii) Membedakan kasus bedah mayor akut atau elektif. (iii) Membedakan kedaruratan medik dari kedaruratan bedah. Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 6 (d) Merencanakan dan melakukan tatalaksana yang sesuai dengan diagnosis, meliputi medikamentosa, tindakan bedah sedehana, preventif dan rehabilitatif. (e) Melakukan rujukan kasus bedah, baik darurat maupun elektif, secara tepat. (f) Melakukan tindakan persiapan prabedah dan monitoring pasca bedah pada penderita bedah yang menjalani pembedahan dengan anesthesia umum. (g) Tindakan klinik rutin serta mengetahui indikasi, komplikasi dan keterbatasannya. (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x) (xi) (xii) (xiii) (xiv) (xv) (xvi) (xvii) (xviii) (xix) Tindakan pencegahan universal dan penanganan bahan tercemar/terinfeksi Melakukan prosedur tindakan secara a dan antisepsis Merawat luka bersih, bersih tercemar, tercemar dan kotor Melakukan teknis anestesi lokal dengan zat anestesi lokal pada kasus bedah sederhana sesuai indikasi Pungsi vena Memasang IVFD perifer Suntikan : intradermal, subkutan, IM, IV Pungsi arteri untuk pemeriksaan analisis gas darah Pemasangan pipa naso gastrik Pemasangan kateter foley pada perempuan dan laki-laki Sirkumsisi Ekstirpasi kista Ekstirpasi kuku/ rozerplasty Insisi dan drainase abses Pemasangan bidai sementara/ darurat Imobilisasi darurat sementara untuk fraktur atau dislokasi vetebra servikal Mengatasi perdarahan eksternal massif dan prinsip balut tekan Keterampilan bedah dasar untuk dokter praktik umum Mengetahui prinsip-prinsip dasar Advanced Trauma Life Support (ATLS) Mahasiswa mengetahui : 1. Indikasi, komplikasi, keterbatasan prosedur dan keuntungan prosedur serta telah mengikuti pelatihan dengan cadaver, model, atau pasien. 2. Memanfaatkan dan menilai secara kritis kesahihan teknologi informasi. 3. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanjang hayat. 4. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik. Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 7 LINGKUP BAHASAN Lingkup bahasan Modul Ilmu Bedah disesuaikan dengan prioritas masalah pasien-pasien bedah di Indonesia. Pembahasan diutamakan untuk penyakit-penyakit yang harus dikelola secara menyeluruh yaitu tingkat kemampuan 4. Pengelolaan juga mencakup perawatan dan pencegahan penyakit sesuai tingkat kemampuan pengelolaan penyakit yang disesuaikan dengan Standar Nasional Kompetensi Dokter. Lingkup bahasan mencakup Sepuluh Keluhan Gastrointestinal : 1. Kembung 2. Muntah 3. Kuning/ikterus 4. Sakit perut 5. Benjolan di abdomen 6. Muntah darah/hematemesis 7. Perdarahan/BAB berdarah 8. BAB hitam 9. Tidak bisa BAB 10. Diare Penyakit Gastro Intestinal dalam bidang Bedah Digestif : Achalasia Hernia diafragmatika Hernia inguinalis (direct dan indirect) Hernia femoralis Hernia epigastrik Hernia insisional Hernia umbilikalis Akut abdomen Perdarahan gastrointestinal Chole(docho)lithiasis Empiema kantung empedu Pankreatitis Rectal, anal prolapsed Hemoroids (Peri)anal abses Fistula Fisura anus Obstruksi saluran cerna Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 8 Invaginasi Tumor esofagus Tumor gastrointestinal Tumor Hati dan saluran bilier Tumor Pankreas Dari sejumlah kasus Bedah Digestif yang ada diharapkan mahasiwa dapat menguasai seluruh keluhan Gastrointestinal dan kasus tersering seperti : 1. Appendisitis 2. Hernia 3. Kolelithiasis 4. Tumor kolorektal 5. Kelainan proktologi (hemorrhoid, abses, fistula ani) 6. Trauma abdomen (tumpul dan tajam) 7. Perioperatif dasar (persiapan / indikasi) 8. Nutrisi dan cairan pra bedah Daftar Keterampilan Klinis Pada setiap keterampilan klinis ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan pyramid Miller (knows, knows how, show, does) yang diharapkan dicapai mahasiswa di akhir pendidikan. Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 9 METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN Pada penerapan kurikulum berbasis kompetensi maka proses pembelajaran mahasiswa dapat dibagi dalam beberapa tahap. 1. Orientasi Tahap proses pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan-orientasi yang menjadi dasar setiap kompetensi. Mahasiswa ditempatkan sebagai subjek dan diharapkan belajar aktif, untuk menjamin kemampuan belajar sepanjang hayat di kemudian hari, maka pada tahap ini haruslah diusahakan sebanyak mungkin metode yang mengaktifkan mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan metode sebagai berikut: a) Tugas membaca Mahasiswa diberikan tugas membaca sesuai dengan topik tertentu untuk memudahkan bekerja di bangsal maupun di unit gawat darurat, dalam hal ini menegakkan diagnosis dan tatalaksana bedah. b) Kuliah Mahasiswa diberikan kuliah pengantar mengenai 1 topik tertentu. Kuliah yang diberikan lebih berperan sebagai pengantar agar mahasiswa dapat mengerti dasar-dasar topik yang diberikan dan dapat mengembangkan pengetahuannya dengan belajar mandiri. Kuliah berupa materimateri Bedah Digestif yang aktual, menarik dan interaktif. c) Problem Based Learning (PBL) d) Bedside Teaching Kegiatan dapat berupa Ronde Pasien, Kerja Poli klinik atau kegiatan kamar operasi sedangkan untuk Kegiatan Laporan Jaga Divisi dapat dilakukan di Ruang diskusi Divisi Bedah Digestif. 2. Latihan a) Presentasi kasus Dalam kegiatan ini, mahasiswa dilatih untuk membuat laporan kasus yang dapat dikomunikasikan dan dipresentasikan kepada orang lain. b) Ronde Dalam ronde ini dilakukan diskusi kasus-kasus membahas pasien yang turut dirawat oleh mahasiswa. Ronde dilakukan pada ruangan perawatan Divisi Bedah Digestif dan dipimpin oleh seorang konsulen divisi yang sudah ditentukan. Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 10 c) Praktik Poliklinik dan Poli Proktologi Di bawah pengawasan Konsulen atau supervisor, mahasiswa diharapkan dapat melakukan tindakan Bedah Minor, memahami proktoskopi/anuskopi serta dilatih untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, membuat diagnosis dan pemeriksaan lanjutan serta rencana tatalaksana bedah, follow up penderita pasca operasi, dan melakukan pencatatan rekam medis. d) Praktik dan tugas jaga di Unit Gawat Darurat Dalam kerja lapangan ini, mahasiswa terpapar dengan kasus-kasus gawat darurat seperti trauma abdomen. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindakan ABCD untuk life saving, mampu menegakkan diagnosis dan persiapan prabedah kasus gawat darurat. Mahasiswa juga diperbolehkan dan diharapkan melihat atau mengikuti (sebagai asisten operator) dalam pembedahan gawat darurat untuk memperkaya keterampilan dan pengetahuannya. e) Turut merawat pasien bedah elektif Mahasiswa dilatih untuk merawat pasien elektif pra dan pasca bedah, di bawah supervise konsulen divisi Bedah Digestif f) Asistensi operasi (kasus darurat maupun elektif) Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat melatih diri bekerja secara a / antisepsis, memiliki prilaku (attitude) steril yang baik dan bekerja sama dalam tim pembedahan yang baik, di bawah supervisi operator. g) Parade Kasus Parade kasus adalah presentasi yang disiapkan untuk memaparkan pasien yang akan dioperasi Divisi Bedah Digestif minggu berikutnya. Dalam proses ini mahasiswa diharapkan dapat mempelajari kasus, rencana tindakan dan persiapannya . 3. Umpan Balik a) Review session Dalam sesi ini mahasiswa diberikan kesempatan bertanya mengenai materi yang telah diterima dan kasus-kasus yang telah dijumpai selama awal Modul Ilmu Bedah. b) Ujian Mini CEX c) Ujian OSCE d) Ujian MCQ Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 11 KEGIATAN DAN SUMBER DAYA MINGGU 1. MATRIKS KEGIATAN DIGESTIF I II III IV V VI VII VIII IX 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ORTHOPAEDI 2 3 4 5 6 7 8 9 1 UROLOGI PLASTIK 3 4 5 6 7 8 9 1 2 4 5 6 7 8 9 1 2 3 AKUT ANAK 5 6 7 8 9 1 2 3 4 6 7 8 9 1 2 3 4 5 ONKOLOGI 7 8 9 1 2 3 4 5 6 K’TORAKS/ TANGERANG VASKULAR 8 9 1 2 3 4 5 6 7 9 1 2 3 4 5 6 7 8 Kuliah Divisi Bedah Digestif, Minggu 2 setiap Rotasi Mahasiswa : Hari/Tanggal Senin Waktu 13.00 – 14.00 14.00 – 15.00 Rabu 13.00 – 14.00 14.00 – 15.00 Jumat 13.00 – 14.00 14.00 – 15.00 Staf Pengajar & Topik Appendisitis Dr. Maria Mayasari Abdomen Akut Dr. Yarman Mazni Ikterus dalam Bedah, pankreas Perdarahan Gastrointestinal DR. dr. Toar JM Lalisang Tumor Abdomen & Hambatan Pasase Saluran Cerna Dr. Wifanto Saditya Jeo Proctologi dalam Ilmu Bedah, Ca Colorectal & Trauma Abdomen Dr. Agi Satria Putranto Hernia & Hidrokel Dr. Benny Philippi Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 12 2. SUMBER DAYA MANUSIA a) Staf akademik Departemen Ilmu Bedah FKUI-RSCM dari Divisi Bedah Digestif : Dr. Arnold B. H. Simandjuntak, SpB(K)BD Dr. Benny Philippi, SpB(K)BD DR. dr. Toar JM Lalisang, SpB(K)BD Dr. Ibrahim Basir, SpB(K)BD Dr. Agi Satria, SpB(K)BD Dr. Yarman Mazni, SpB(K)BD Dr. Maria Mayasari, SpB(K)BD Dr. Wifanto S. Jeo, SpB(K)BD Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 13 PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA S1 DIVISI DIGESTIF Tujuan: 1. Mengetahui dan mempelajari kasus-kasus Bedah Digestif dalam ruang lingkup : a. Kuning b. Obstruksi usus c. Hernia d. Tumor Abdominal 2. Menegakkan diagnosis melalui pendekatan klinis (anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang) untuk kasus-kasus tersebut diatas. 3. Memiliki pengetahuan dalam pathogenesis dan penanganan pasien Bedah Digestif. Ruang Lingkup : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Appendisitis Hernia Kolelithiasis Tumor kolorektal Kelainan proktologi (hemorrhoid, abses, fistula ani) Trauma abdomen (tumpul dan tajam) Perioperatif dasar (persiapan / indikasi) Nutrisi dan cairan pra bedah Uraian Tugas Kegiatan Pembelajaran : 1. Tiap rombongan baru melapor ke Penanggungjawab pendidikan Digestif S1 (dr. Wifanto Saditya J, SpB-KBD) 2. Mulai kegiatan : Senin, Jam 08.00 WIB 3. Ikut Ronde DPJP sesuai pembagian ( 1-2 co ass pada 1 DPJP) 4. Buat status baru pada pasien preoperasi dan dipelajari dasar diagnosis dan persiapannya. 5. Ikut ronde besar setiap hari Selasa, jam 08.00 WIB 6. Melaporkan pasien pre-operasi minggu depan pada parade Jum’at, jam: 10.00 WIB Staf yang menjadi Dokter Penanggungjawab Pelayanan(DPJP) : DR. Dr. Toar JM Lalisang SpB-KBD Dr. Ibrahim Basir SpB-KBD Dr. Agi Satria Putranto SpB-KBD Dr. Yarman Mazni SpB-KBD Dr. Maria Mayasari SpB-KBD Dr. Wifanto Saditya J SpB-KBD Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 14 JADWAL KEGIATAN HARIAN PENDIDIKAN S1 BEDAH DIGESTIF JAM HARI 07.00 – 08.00 Senin Presentasi Kasus Selasa Ronde Besar Rabu Presentasi Kasus Kamis Presentasi Kasus Jumat Presentasi Kasus 08.00 – 09.30 09.00 – 10.00 10.00 – 13.00 Pertemuan dgn Kodik S1 Bedah Digestif Ronde DPJP / Bed Side Teaching Ronde DPJP / Bed Side Teaching Poliklinik / OK Poliklinik / OK Poliklinik / OK Diskusi dgn Prof. Aryono Ronde DPJP/ Bed Side Teaching Ronde DPJP/ Bed Side Teaching Ronde DPJP / Bed Side Teaching Ronde DPJP/ Bed Side Teaching Parade Kasus Poliklinik / OK Poliklinik / OK Parade Kasus Keterangan : 1. Kerja Bangsal : Diskusi / Bedside / Pelajari kasus 2. Ronde Besar : Ronde pasien Digestif keseluruhan 3. Poliklinik : Periksa pasien baru dan buat status/pelajari kasus/diskusi dengan PPDS 4. Kamar Operasi : Observasi tindakan operasi di IBP / Asistensi Sumber Buku Wajib : Schwart’s, Principles of Surgery, 8th Edition, 2005 Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, 2004 Sabiston Textbook of Surgery, 17th Ed 2004 Sumber Buku Tambahan : Blumgart : Surgical Management of Hepatobiliary and Pancreatic Disorders Gordon : Principles and Practice of Surgery for Colon, Rectum and Anus Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 15 EVALUASI PEMBELAJARAN A. Individual Process Objectives Secara spesifik seorang mahasiswa dilarang mengikuti/meneruskan program pendidikan apabila: Tidak hadir lebih dari 2 hari kepaniteraan tanpa alasan yang sah Catatan: yang dianggap alasan yang sah yaitu; 1 Sakit dengan menunjukkan surat izin dari dokter yang merawat 2 Sedang mengikuti Ujian Mini Cex Tidak hadir lebih dari 2 kali kegiatan (Ronde Divisi, kegiatan divisi, kuliah/Presentasi kasus) tanpa alas an yang sah Evaluasi hasil Pendidikan ditentukan berdasarkan hasil dan proses pendidikan mahasiswa dengan modalitas sebagai berikut: 1. Buku kegiatan akademik (Log Book) Semua kegiatan mahasiswa yang diawasi oleh staf tercatat secara rinci dalam buku ini. Dengan demikian akan terlihat proses pendidikan mahasiswa baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. *Buku Logbook hilang, apabila diakibatkan kelalaian yang tidak dapat diterima, mahasiswa wajib membayar denda Rp.500.000,- untuk mendapatkan LogBook baru. 2. Ujian OSCE untuk keterampilan bedah sederhana Merupakan evaluasi sumatif yang objektif untuk menguji keterampilan dalam melakukan tindakan bedah sederhana dengan menggunakan model dan pasien simulasi. 3. Ujian MCQ 4. Ujian Mini Cex Merupakan ujian pasien kasus secara singkat dan objektif, dapat dilakukan dalan berbagai setting pemeriksaaan. Kemampuan mahasiswa dinilai dari kemampuan mengumpulkan data (anamnesis, pemeriksaan fisik), menegakkan diagnosis dan menetapkan rencana pemeriksaan penunjang dan terapi. Ujian Mini Cex dilakukan 3 kali (dengan penguji yang berbeda) selama stase di Dept. Ilmu Bedah. 2 kali dilakukan antara orthopaedi, urologi, digestif atau onkologi. Jadwal dan penguji Mini cex ditentukan oleh Departemen di awal Modul. Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 16 Penilaian akhir Ujian tulis MCQ OSCE Mini – Cex Presentasi kasus Log Book & Stage RSUT 30% 20% 30% 10% 10% Adapun untuk penilaian (nilai huruf) mengacu pada Panduan Persiapan Program Studi Pendidikan Dokter Tahun Akademik 2009/2010 tentang Evaluasi Hasil Pembelajaran KURFAK 2005. Dimana NBL Ilmu Bedah ; C + / 60 – 64 B. Program Objectives Sesudah Modul Surgery selesai maka 80% mahasiswa sudah harus mampu melaksanakan kompetensi utama dan kompetensi pendukung yang diharapkan. C. Program Process Objectives 80% mahasiswa mengikuti Program Surgery sampai selesai. Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana. Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%, untuk kuliah yang tertunda dialokasikan waktu setelah pkl.15.00 Buku Panduan Pendidikan Bedah Digestif , Modul Surgery, FKUI Page 17