Pembungaan Sub pokok bahasan

advertisement
Pertemuan
: Minggu ke 12
Estimasi waktu
: 150 menit
Pokok Bahasan
: Pembungaan
Sub pokok bahasan
: 1.
Tujuan khusus
Fase pembentukan primordia bunga
2.
Faktor-faktor penentu terbentuk dan mekamya bunga
3.
Proses fertilisasi
: 1.
Mahasiswa
mengetahui
dan
dapat
menjelaskan
pembentukan dan perkembangan primordia bunga
2.
Mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan faktorfaktor penentu dalam terbentuknya dan mekarnya bunga.
3.
Mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan proses
fertilisasi dalam reproduksi seksual.
Metode
: Kuliah dan diskusi
Media
: OHP dan white-board
Bahan ajar
:
Pembentukan primordia bunga
Pertumbuhan vegetatif suatu tumbuhan akan mencapai tahap siap berbunga
(ripeness toflower) untuk dapat menerima induksi pembungaan. Tumbuhan berbeda
memerlukan waktu berbeda untuk mencapai fase siap berbunga. Bila fase itu tercapai
tumbuhan tertentu langsung mernbentuk bunga tanpa memerlukan induksi lingkungan,
sedang tumbuhan lain memerlukan kondisi lingkungan tertentu agar mampu
membentuk bunga. Berbagai kondisi lingkungan diperlukan untuk menginduksi
primordia bunga, misalnya panjang hari (fotoperiode) dan atau termoperiode.
Pembungaan dimulai dengan perubahan biokimia tertentu yang terjadi di dalam
tubuh tumbuhan, yang mengubah primordia vegetatif menjadi primordia reproduktif.
Perubahan itu tentu terjadi sebagai akibat dan perubahan pengaturan metabolisme
terkait dengan adanya system enzim baru atau aktivasi system enzim lama tetapi
inaktif. Proses ini diikuti oleh sintesis DNA dan RNA yang diperlukan untuk mitosis
cepat pada meristem. Juga mungkin menghilangkan hambatan aktivitas DNA yang
diperlukan untuk sintesis enzim untuk pembungaan.
Karena induksi pembungaan melibatkan cahaya, tentunya diperlukan pigmen,
yaitu fitokrom. Organ yang berfungsi sebagai reseptor cahaya adalah daun dan
rangsang itu ditransport ke meristem. Senyawa tennaksud akan berfungsi sebagai
efektor gen sehingga terjadi ekspresi gen tertentu yang menghasilkan senyawa untuk
pembungaan. Induksi fotoperiode hanya dapat dilakukan kepada tumbuhan yang
sebelumnya diberi cahaya mtensitas tinggi. Hal itu diperlukan agar terbentuk substrat
untuk metabolisme yang digunakan untuk pembelahan sel yang cepat.
Salah satu faktor dalam yang mampu menginduksi pembungaan adalah
hormon. Berbagai aplikasi hormon IAA, GA dan CK dapat mempercepat pembungaan.
Pembentukan dan mekarnya bunga
Tumbuhan yang berbunga satu kali lalu mati disebut tumbuhan monokarpik,
sedang tumbuhan yang berkali-kali berbunga disebut tumbuhan polikarpik.
Pada tumbuhan tertentu primordium bunga hanya membentuk satu buah
bunga, sedang lainnya membentuk karangan yang terdiri banyak bunga. Bunga dapat
terbentuk dan primordial yang terdapat di meristem ujung batang, dan kuncup ketiak
atau dan keduanya. Ada juga kauliflon yang bunganya keluar dan batang yang
sebenarnya juga ketiak daun.
Kebanyakan tumbuhan menghasilkan bunga sempurna, artinya memiliki
stamen dan ovulum. Ada tumbuhan yang bunganya hanya memiliki stamen atau
ovulum saja sehingga disebut berumah dua. Ada yang pada satu tumbuhan terdapat
bunga jantan dan bunga betina terpisah di bagian tubuh berbeda, disebut berumah
satu. Pada Cucurbita pepo (tumbuhan berumah satu) dijumpai peristiwa perubahan
pembentukan bunga berturutan, yaitu mula-mula hanya bunga jantan, kemudian bunga
jantan dan betina, dan di bagian ujung hanya bunga betina.
Pemberian auksin dan giberelin dapat mengubah rasio bunga betina dibanding
bunga jantan pada tumbuhan berumah satu.
Segera setelah terbentuk primordium bunga, diikuti pertumbuhan dan
perkembangan bagian-bagian bunga. Penelitian menunjukkan bahwa persyaratan
optimum untuk induksi primordium bunga berbeda dengan persyaratan untuk
perkembangan bagian-bagian bunga.
Faktor yang memacu pertumbuhan mahkota bunga juga dapat memacu
pertumbuhan stamen.
Setelah bunga mencapai ukuran maksimal, terjadi beberapa perubahan
fisiologi. Tangkai bunga berhenti tumbuh, kecepatan transport air ke bunga menurun,
respirasi meningkat. Respirasi ini dapat menghasilkan kenaikan suhu yang nyata.
Pengumpulan gula ke arah bunga juga terjadi bahkan sampai dikeluarkan melalui
kelenjar madu. Setelah bunga mekar, kadar gula turun dengan cepat.
Membukanya bunga diikuti tampilnya warna menyolok dan bau minyak atsiri.
Bunga ada yang mekar sekali dan tetap terbuka sampai layu, tetapi ada pula yang
mekar lalu menutup dan mekar lagi secara berirama (irama sirkadian). Sering
penyebabnya adalah tanggapan terhadap cahaya, sehingga ada bunga yang mekar
pagi, sore atau bahkan malam hari (dalam gelap).
Penyebab terbukanya bunga adalah perbedaan kecepatan pertumbuhan antara
sisi dalam dan sisi luar bagian-bagian bunga itu.
Setelah bunga mekar diikuti dengan mengeringnya mahkota, mati dan gugur.
Sebelumnya terjadi transport bahan organik dari mahkota itu ke bagian lain yang tidak
gugur, terutama ke bakal buah. Bahan organik itu merupakan hasil penguraian protein
dan penyusun sd lainnya.
Air juga keluar terutama dan mahkota akibat transpirasi yang besar.
Penyerbukan dan pembuahan
Setelah pollen melekat di kepala putik akan berkecambah karena eksin retak
dan intin membungkus isi sel membentuk buluh sari. Proses ini bersamaan dengan
terbentuknya atau mengumpulnya auksin dan giberelin serta sitokinm yang berfungsi
pada pertumbuhan buluh sari itu. Pertumbuhan buluh sari ini dimungkinkan oleh
adanya enzim kutinase, selulase dan pektinase sehingga dapat menembus dinding sel.
Buluh sari ini berisi sel vegetatif di depan dan dua sel generatif di belakangnya yang
nanti melakukan pembuahan ganda.
Pembuahan akan terjadi bila buluh sari mampu mencapai mikropil. Bila pollen
berasal dari jenis lain tidak akan tumbuh membentuk buluh sari, disebut inkompatibel.
Kalau dengan pollen sejenispun tidak mampu membentuk buluh sari disebut
inkompatibel din (self incompatible). Polen tidak mampu berkecambah karena
terbentuknya zat penghambat yang terdapat di kepala putik.
Inkompatibilitas terjadi karena kromosom induk betina dan induk jantan tidak
sesuai karena berbeda jumlah atau ukurannya sehingga tidak terjadi kombinasi gen
yang terkoordinasi untuk mengontrol metabolisme.
Pertumbuhan buluh sari juga dapat terhenti dalam inkompatibiitas karena dari
buluh sari keluar semacam protein yang bersifat sebagai antigen, yang menyebabkan
sel tangkai putik menghasilkan antibody yang menghentikan pertumbuhan buluh sari.
Inkompatibilitas juga dapat terjadi akibat zigot yang terjadi tidak dapat
berkembang, jadi sebenarnya buluh sari dapat tumbuh dan pembuahan juga
berlangsung.
Download