View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi sekarang semakin canggih memberikan pengaruh
yang cukup besar terhadap perkembangan media massa. Media massa sebagai
alat komunikasi memiliki empat fungsi yaitu sumber informasi, sumber
pendidikan, alat hiburan, dan alat mempengaruhi atau propaganda (Effendy,
1999:29)
Film adalah salah satu jenis media komunikasi elektronik yang makin lama
makin disadari mampu menjadi media yang efektif dalam mempersuasi
penonton. Film diakui memiliki kekuatannya sendiri dalam mengalihkan
perhatian masyarakat, mengingat menonton film adalah salah salah satu jenis
kebutuhan psikologis sebagian besar masyarakat.
Film memang tidak dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengubah
sikap, tetapi cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan oleh masyarakat.
Film dapat mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai apa yang dianggap
penting, bahkan kadang-kadang diseleksi sesuai dengan kondisi film.
Kemajuan sebuah negara dapat terlihat dari film mereka. Dalam film
terdapat semua unsur budaya, maka film akan memiliki pengaruh kuat pada
kehidupan masyarakat penontonnya sehari-hari. Demikian halnya, film nasional
dapat mempengaruhi fungsi sosialnya sebagai media massa dan berperan
kultural edukatif yang menjadi cerminan dari manusia yang berbudaya dan
mendidik.
1
2
Film sebagai alat pembawa pesan sangat di pengaruhi oleh berbagai
kepentingan baik individu maupun kelompok. Bahkan suatu pesan yang dibawa
oleh media tersebut sangat berpengaruh tergantung dari penerima pesan yaitu
penonton. Film sebagai bagian dari media massa dapat memuat berbagai pesan,
tergantung dari bagaimana para sineas mengemas film tersebut sehingga pesan
yang ingin disampaikan dapat diterima, dan dipahami oleh para penikmat film.
Seperti yang diketahui, perfilman Indonesia saat ini sedang di ramaikan oleh
film bergenre horor-porno atau komedi-porno.
Dalam film yang digarap oleh Kuntz Aguz yang bekerjasama dengan
Amalina Pictures dan Rupakata Cinema ini penonton tidak akan menonton genre
film yang telah meramaikan bioskop Indonesia berapa tahun belakangan ini,
seperti komedi-porno atau horror-porno. Kuntz Agus memberikan film bergenre
drama yang seolah memberikan kita ‘cermin kecil’ atas perubahan hidup yang
terjadi ketika masyarakat Indonesia menggunakan media jejaring sosial seperti
twitter.
Film berjudul Republik Twitter pun tembus ke perfilman Indonesia pada
16 Februari 2012, dibintangi oleh Laura Basuki (Hanum) sebagai jurnalis yang
bekerja di media cetak Linimasa, aktif di twitter dan berkenalan dengan
mahasiswa semester akhir asal Jogjakarta, Abimana Aryasatya (Sukmo) di
twitter.
Mereka dekat dan berkisah, tapi dunia maya tak akan pernah memuaskan
siapapun yang benar-benar hidup didunia nyata. Tokoh Sukmo diceritakan
3
adalah mahasiswa tingkat akhir berdomisili di Jogjakarta yang mengejar
komitmennya di Jakarta, komitmennya itu adalah bertemu dengan Hanum.
Republik Twitter adalah sebuah film yang membuat penontonnya mengira
bahwa mereka akan disuguhi satu hal, sementara yang ditampilkan justru sesuatu
yang tidak diduga. Lebih dari sekedar memajang romansa, film Republik Twitter
adalah kisah tentang sebuah fenomena sosial. Di sini, penggunaan layanan
jejaring sosial yang sudah begitu pervasif di kalangan orang muda beserta
efeknya ditampilkan oleh Kuntz Agus dengan tajam dan lucu. Naskah yang
ditulis oleh E. S. Ito juga berisi banyak hasil observasi yang ditampilkan dengan
gaya yang santai namun kadang menohok. Tentunya, lengkap dengan berbagai
kutipan yang mudah diingat.
Twitter yang dikenal sebagai jejaring sosial membuat masyarakat mudah
untuk mengakses segala informasi yang dibutuhkan. Media cetak, media
elektronik, dan media online sudah menjadi kebutuhan sekunder untuk
masyarakat yang ingin mengetahui segala berita dan informasi yang dibutuhkan.
Potret dari sisi gelap penggunaan Twitter untuk menyetir opini publik
merupakan sesuatu yang dapat membuka mata banyak orang. Meski demikian,
tidak dapat dipungkiri bahwa mereka yang sudah paham tentang kisah belakang
layar seperti ini sudah dapat menerka kemana arah ceritanya akan berjalan. Tapi,
bagi mereka yang masih naïf dan berpikir bahwa twitter hanyalah tempat untuk
bercakap dan melempar opini, tentu kisah yang ditawarkan dalam film ini
merupakan sesuatu yang menarik untuk diketahui lalu diberikan tanggapan.
4
Dengan luasnya cakupan isu yang dikemukakan dalam film Republik
Twitter, tentu tak mudah untuk menutup kisahnya tanpa meninggalkan banyak
pertanyaan di benak penonton.
Menyediakan berbagai macam konten untuk kenyamanan berkomunikasi,
twitter mempunyai sepuluh konten yang dapat di akses dengan mudah.
Konten yang pertama yaitu Laman Utama (Home), pada halaman utama
ini kita bisa melihat kicauan (tweet) yang dikirimkan oleh orang-orang yang
menjadi teman kita. Halaman utama disebut juga Timeline atau linimasa.
Konten kedua ialah Profil, pada halaman ini yang akan dilihat oleh seluruh
orangmengenai profil atau data diri serta kicauan yang sudah pernah dikirim.
Konten ketiga yaitu Pengikut (Follower), adalah pengguna lain yang ingin
menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi pengikut seseorang,
maka kicauan seseorang yang ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam halaman
utama. Selain ada follower, konten lain ialah following atau mengikuti. Konten
ini kebalikan dari pengikut, ikutan adalah akun seseorang yang mengikuti akun
pengguna lain agar kicauan yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut mask
ke dalam halaman utama.
Konten ke enam ialah Gamitan (Mentions), biasanya konten ini merupakan
balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai orang
yang akan diajak bicara.
Konten ke tujuh ialah Favorit, kicauan ditandai sebagai favorit agar tidak
hilang oleh halaman sebelumnya.
5
Konten ke delapan ada Pesan Langsung (Direct Message singkatnya DM)
fungsi pesan langsung lebih bisa disebut SMS karena pengirimanpesan langsung
diantara pengguna lain yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang
dikirimi pesan.
Konten ke Sembilan yaitu Tagar (hashtag), tagar yang ditulis di depan
topik tertentu agar pengguna lain bisa mencari topic yang sejenis yang ditulis
oleh orang lain juga, biasa tanda pagar (#) digunakan dalam memulai topik
kicauan baru dalam twitter.
Konten
ke
sepuluh
ada
List,
yaitu
pengguna
twitter
dapat
mengelompokkan ikutan mereka ke dalam suatu grup sehingga memudahkan
untuk dapat melihat secara keseluruhan para nama pengguna (username) yang
mereka ikuti (follow). Konten terakhir ialah Topik Hangat (Trending Topic)
secara garis besar adalah topic yang sedang banyak dibicarakan oleh pengguna
dalam suatu waktu yang bersamaan. Kemudian secara spesifik yaitu sebuah kata,
frase yang ditandai dengan tagar (#) yang dilepaskan dengang kecepatan lebih
tinggi serta unggul dalam jumlah daripada kata, frase atau yang ditandai dengan
tagar (#) lainnya, hal ini biasa dikatakan menjadi Topik Hangat (Trending
Topic) dan menjadi populer baik yang melalui upaya terpadu oleh pengguna tau
karena suatu peristiwa yang mendorong orang untuk berbicara tentang satu hal
tersebut.
Menurut data dari Pear Analytic, isi kicauan dalam twitter pun berbagai
macam, seperti celotehan yang tidak berarti biasa pengguna hanya ingin
menyampaikan rasa atau peristiwa yang telah atau akan dialami ini dinilai
6
mempunyai presentase paling tinggi yaitu 40%, lalu ada percakapan sebanyak
38%, nilai lewat terus (pass along) sebanyak 9%, promosi diri 6%, berita 4%,
spam 4%.
Twitter di Indonesia sedikit demi sedikit mulai banyak digemari, mungkin
setelah sedikit bosan dengan facebook, maka para netter pun mulai mencari
alternatif komunikasi lain selain facebook, dan twitter menjadi pilihan yang
memang banyak digemari. Pengguna twitter dapat menuliskan apa yang
dipikirkan atau sesuatu yang ingin dibagikan pada orang lain maksimal dalam
140 karakter. Dikutip dari www.gatra.com (akses 12 Januari, 2013. 19.01
WITA) Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPP)
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Budi Setiawan menyatakan
pengguna twitter di Indonesia sebanyak 19.500.000. Berdasarkan data
Kementerian Komunikasi dan Informatika April 2012, jumlah pengguna jejaring
sosial di Indonesia juga besar.
Mengutip
pernyataan
sutradara
kelahiran
Boyololali
(akses
http://www.21cineplex.com, 13 Januari 18.35 WITA). Kuntz yang sebelumnya
dikenal sebagai sutradara dari berbagai film pendek dan dokumenter ini
mengaku, film Republik Twitter adalah sebagai media pembelajaran yang pas
karena mengangkat tema tentang keseharian orang dengan twitter. Dalam film
Republik Twitter banyak sindiran halus yang memang dialami oleh pengguna
twitter. Salah satunya yaitu ketika Sukmo menemani sahabatnya, Andre (Ben
Kasyafani) menjemput pacarnya yang masih duduk di bangku SMA. Andre
7
melihat pacarnya keluar dari sekolah dengan menunduk dan memegang
handphone, lalu dia berkata “Dasar generasi menunduk.”
Film juga mempunyai beberapa fungsi, yaitu fungsi edukasi yakni dapat
tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif, atau
film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara
berimbang (Elvinaro, 2007:145).
Faktor-faktor yang dapat menunjukkan karakteristik film adalah
konsentrasi penuh dan identifikasi psikologis. Dari pengalaman kita masingmasing disaat kita menonton film di bioskop, bila tempat duduk sudah penuh
atau waktu main sudah tiba pintu-pintu ditutup, lampu dimatikan, tampak di
depan kita layar luas dengan gambar-gambar cerita film tersebut.
Lalu dalam identifikasi psikologis kita semua dapat merasakan bahwa
suasana di gedung bioskop telah membuat pikiran dan perasaan kita larut dalam
cerita yang disajikan.
Film juga mempunyai pengaruh kepada penontonnya, hal ini berhubungan
dengan karakteristik film
seperti yang dikatakan dalam bukunya Elvinaro
Komunikasi Massa Suatu Pengantar (2007:147)
Pengaruh film terhadap jiwa manusia (penonton) tidak hanya sewaktuwaktu atau selama duduk di gedung bioskop tetapi terus sampai waktu
yang cukup lama. Kategori penonton yang mudah terpengaruh itu
biasanya adalah anak-anak dan generasi muda, meski kadang-kadang
orang dewasa pun ada.
Kelebihan film adalah karakternya yang audio-visual menjadikan film
lebih kuat dalam menyampaikan pesan kepada khalayak yang multikultur dan
lintas kelas sosial. Perasaan dan pengalaman yang hadir saat menonton film pun
8
menjadikan film sebagai media yang spesial karena dapat membuat khalayak
terbawa ke dalam film bersama dimensi parasosial yang dihadirkan.
Sebagai sebuah tontonan, kisah cinta yang ditawarkan dalam Republik
Twitter bukan sesuatu yang luar biasa. Realitas yang dipaparkan di dalamnya juga
hanya akan lucu dan menarik bila kita merupakan bagian dari fenomena sosial ini.
Usaha Kuntz Agus dan E. S. Ito untuk menguak kisah tentang segelintir
orang yang sudah memahami kekuatan layanan jejaring sosial, dan tahu apa yang
dapat mereka lakukan dengan pengetahuan yang mereka miliki ini
Peranan film sebagai media massa sangat besar, sebagai alat komunikasi
massa dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasaan tersendiri bagi
mahasiswa, terutama mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik. Mengingat dalam
berkomunikasi dibutuhkan interaksi sosial, dan dalam film Republik Twitter
menceritakan kehidupan sosial dan pencitraan diri di jejaring sosial.
Mahasiswa merupakan penonton potensial yang mempunyai kapasitas
memberikan pernyataan kritis dan penilaian terhadap film tersebut. Mahasiswa
juga masuk dalam penikmat film yang dapat dibilang cukup kritis dalam memilih
film apa yang akan mereka tonton, khususnya film yang ditayangkan di bioskop.
Dalam film Republik Twitter penonton disuguhkan bentuk-bentuk media
massa, ada media cetak (majalah) yang digambarkan oleh pembuat film dengan
nama media cetak ‘Linimasa’, lalu twitter sendiri yang menggunakan internet
untuk mengaksesnya. Dua bentuk media massa tersebut dikemas dengan apik oleh
Kuntz Agus dalam film Republik Twitter.
9
Berdasarkan beberapa uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti
mengenai
“TANGGAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
POLITIK
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
TERHADAP
FILM
REPUBLIK TWITTER”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor apa yang mempengaruhi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Hasanuddin untuk menonton film Republik Twitter?
2. Bagaimana tanggapan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universtias Hasanuddin terhadap film Republik Twitter?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin untuk
menonton film Republik Twitter.
b. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Hasanuddin terhadap film Republik Twitter.
10
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara akademis, penelitian ini bertujuan untuk memberikan
sumbangan bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya bagi
pengembangan penelitian yang berbasis kuantitatif.
b. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hubungan
antara
komunikasi
massa,
perkembangan
teknologi
informasi dan komunikasi serta perubahan interaksi sosial.

D.
Dapat menjadi media literasi.
Kerangka Konseptual
Setiap individu terlahir unik dan memiliki pengalaman serta tanggapan
yang berbeda dalam terhadap suatu permasalahan. Teori Perbedaan Individual
(Individual Differences Theory) membahas mengenai hal tersebut dan
dikemukakan oleh Melvin D. Defleur . DeFleur (Bungin, 2008: 278) berasumsi
bahwa pesan-pesan media berisi stimulus tertentu yang berinteraksi secara
berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari para anggota audiene. Jadi teori
ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran
media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.
Selain teori perbedaan individual, teori lain yang membahas
tentang
terpaan media terhadap khalayak adalah teori Stimulus-Organism-Response atau
yang lebih dikenal dengan Teori S-O-R. Menurut stimulus organism response
ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus
11
sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara
pesan dan reaksi komunikan.
Jadi unsur-unsur dalam model ini yang diambil dalam Effendy (2003;
254) adalah ;

Pesan (stimulus, S)

Komunikan (organism, O)

Efek (Response, R)
Media memang berpengaruh kepada individu, tetapi pengaruh ini tidak
hanya diterima begitu saja melainkan individu dapat menyaring berbagai
informasi yang diterimanya. Hal ini berkenan dengan teori Uses and
Gratification yang dimana teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan oleh
media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap
media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi
kebutuhannya (Rakhmat, 2007: 65). Oleh karena khalayak dianggap aktif dalam
menggunakan media, maka respon yang diperlihatkan oleh setiap individu juga
berbeda.
Ada 3 pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (film) yaitu efek
kognitif (pengetahuan), efek afektif (emosional dan perasaan), dan efek behavioral
(perilaku). Begitupun, reaksi tiap individu dalam menerima dan menganggapi
pesan yang bersifat umum dan universal dari komunikator. Hal ini karena, pesan
yang diterima, disaring, dipikirkan dan dipertimbangkan. (Wulan, 2008; 9)
12
Reaksi berupa respon media massa terhadap khalayak dapat diidentifikasi
melalui tanggapan. Tanggapan atau respon yang muncul dari setiap individu
akan berbeda dari yang satu dengan yang lainnya. Tanggapan ini dapat berupa
lisan maupun tulisan dimana tanggapan merupakan umpan balik yang mulanya
hanya merupakan sikap saja, tetapi kemudian diekspresikan kepada orang lain.
Menurut K. Bertens (dalam Fitriyani, 2011) dalam bukunya yang berjudul
Metode Belajar untuk mahasiswa, mahasiswa adalah kalangan intelektual yang
penuh bakat dan potensi yang sedang belajar di perguruan tinggi, mahasiswa
tidak hanya mempunyai status tetapi ia juga berjuang keras untuk menyelesaikan
studinya.
Mahasiswa adalah kalangan muda yang umurnya berkisar antara 18-25
tahun yang mengalami masa dari remaja menuju dewasa. Mahasiswa juga
dianggap sebagai sosok yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang cukup
luas.
Mahasiswa
juga
merupakan
salah
satu
khalayak
yang
banyak
menggunakan media. Media yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan
pengetahuan dan wawasannya sebagai seorang mahasiswa. Apalagi sekarang ini,
akses untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan jauh lebih cepat. Disini,
seorang mahasiswa dapat dianggap sebagai suatu khalayak yang aktif dalam
penggunaan media, baik itu media cetak, media elektronik maupun media on
line.
Model S-O-R menjadi landasan teoritis dalam penelitian ini dengan film
Republik Twitter sebagai stimulus, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
13
sebagai organism, dan tanggapan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Hasanuddin sebagai respons.
Gambar 1.1
Kerangka Konseptual
Stimulus
- Alur cerita
- Konflik
- Penyutradaraan
- Akting Pemain
- Setting Lokasi
- Isi Cerita
- Fitur Animasi
Organisme
Mahasiswa FISIP
UNHAS
- Perhatian
- Penerimaan
- Pengertian
Respons
Variasi tanggapan
mahasiswa mulai
dari terburuk
hingga terbaik.
14
E.
Definisi Operasional
a. Tanggapan adalah gambaran tentang segala sesuatu yang tinggal dalam
ingatan setelah kita melakukan pengamatan atau setelah kita berfantasi,
tanggapan disebut pula kesan, bekas atau kenang-kenangan. Tanggapan
kebanyakan berada dalam ruang bawah sadar dan tanggapan itu kita
sadari kembali setelah dalam ruang kesadaran. Dalam penelitian ini akan
terdapat penilaian Sangat Baik, Baik, Tidak Baik.
b. Mahasiswa adalah seorang atau pelajar yang menuntut pendidikan pada
jenjang Perguruan Tinggi atau Universitas.
c. Fakultas Ilmu Sosial dan Poltik adalah fakultas ke-6 yang terbentuk sesuai
dengan SK Menteri P & K tertanggal 30 Januari 1961 No. A 4692/U.U
41961, berlaku mulai 1 Februari 1961.
d. Universitas Hasanuddin adalah universitas terbesar di kawasan Indonesia
timur yang terletak di jalan Perintis Kemerdekaan KM.10, Makassar.
e. Film adalah gambar bergerak, bentuk dominan dari komunikasi massa
visual di belahan dunia ini.
f. Film Cerita adalah jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim
dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan bintang film tenar dan
film ini didistribusikan sebagai barang dagangan.
g. Republik Twitter adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 16
Februari 2012, disutradarai oleh Kuntz Agus serta dibintangi oleh Laura
Basuki dan Abimana Aryasatya.
15
h. Alur Cerita adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai
akhir. Rangkaian peristiwa ini disusun berdasarkan hukum kausalitas
(hubungan yang menunjukkan sebab-akibat).
Secara garis besar alur
dibagi dalam tiga bagian, yaitu awal, tengah, dan akhir.
i. Konflik adalah konfrontasi masalah yang terbangun dalam sebuah cerita.
j. Penyutradaraan yaitu kemampuan sutradara mengarahkan pemain atau
tokoh sesuai dengan karakter dalam cerita berupa akting yang natural,
bertujuan untuk membangun struktur dramatik dari sebuah film.
k. Akting Pemain ialah sebuah proses pemahaman dan penciptaan seorang
aktor atau aktris tentang perilaku dan karakter pribadi seseorang yang
diperankan.
l. Setting Lokasi yaitu tempat pengambilan gambar yang sesuai dengan
skenario film, dalam penelitian ini film Republik Twitter.
m. Isi cerita ialah alur yang berupa pesan yang akan disampaikan kepada
penonton oleh sutradara dalam kerangka sinematografi.
n. Animasi
merupakan
suatu
teknik menampilkan
gambar berurut
sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan
(motion) pada gambar yang ditampilkan.
16
F.
Metode penelitian
1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – April 2013 yang
berlokasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin.
2. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara penulisan
deskriptif, yaitu menggambarkan atau menjelaskan objek penelitian
berdasarkan data dari jawaban responden yang diperoleh melalui
kuesioner dan wawancara.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer : Dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Cara
pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
berstruktur dan diajukan kepada responden.
b. Data Sekunder : Dilakukan dengan observasi, studi pustaka, baik itu
dari buku-buku, situs internet
yang relevan dengan fokus
permasalahan serta melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang
terkait dengan penelitian.
4. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu
Fakultas dan Ilmu Politik program strata satu (S1) Universitas Hasanuddin,
yang aktif berkuliah dan terdaftar pada Semester Genap Tahun 2012/2013.
17
Tabel 1.1
Mahasiswa FISIP UNHAS Yang Aktif Smt Awal T.A 2012/2013
NO.
JURUSAN
TAHUN ANGKATAN
JUMLAH
2005/2006
L
P
2006/2007
L
P
2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
15
7
24
9
19
10
14
19
25
13
30
12
132
70
79
1
Ilmu Politik
5
2
Pemerintahan
2
2
8
1
22
6
22
9
27
21
26
24
36
16
143
3
Hub Inter.
7
3
13
9
9
18
20
23
23
27
16
50
35
33
124
4
Administrasi
12
2
11
4
15
19
18
15
31
47
26
51
117
5
Komunikasi
18
9
18
26
21
18
20
28
35
47
25
51
163
6
Sosiologi
7
Antropologi
Jumlah
1
4
3
4
1
23
1
13
15
3
33
13
8
10
13
16
20
22
23
11
125
76
7
9
3
27
6
9
12
11
10
24
16
8
26
95
73
126
13
6
177
21
9
183
20
0
899
78
8
2
61
9
16
3
13
8
18
9
14
90
34
144
82
114
101
Sumber: Bag. Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
UNHAS T.A 2012/2013
T
O
T
A
L
20
2
22
2
28
7
25
5
35
2
20
1
16
8
16
87
18
Pada penentuan sampel, peneliti memakai metode pengambilan sampel
secara probability sampling, kemudian teknik penarikan sampelnya berupa
sampel berstrata proporsional. Adapun besaran sampel dengan menggunakan
tabel Isaac dan Michael dalam buku Sugiyono (penentuan jumlah sampel dari
populasi tertentu dengan syarat kesalahan 1%, 5%, dan 10%).
Dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael (dalam Sugiyono 2010; 87)
dalam penentuan besaran sampel, maka diperoleh sampel sebesar 289 orang
dengan memakai syarat kesalahan 5% dari populasi 1.687 orang.
Dari populasi sebesar 1687 orang, maka akan ditentukan sampel dari tujuh
jurusan di FISIP UNHAS dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Gambar 1.2
Rumus Alokasi Proporsional
nI =
𝑁𝐼 𝑥 𝑛
𝑁
n
I
=
𝑁𝐼 𝑥 𝑛
𝑁
19
Dimana :
nI = Banyaknya sampel
NI = Jumlah anggota populasi per angkatan
n = jumlah anggota populasi
N = sampel yang diperoleh dari tabel Isaac dan Michael
Maka diperoleh sampel berdasarkan tahun masuk Mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik seperti pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Sampel per jurusan sebagai berikut :
5.
1. Jurusan Ilmu Politik
:
202 / 1687 X 289 = 35
2. Jurusan Ilmu Pemerintahan
:
222 / 1687 X 289 = 38
3. Jurusan Hub. Internasional
:
287 / 1687 X 289 = 49
4. Jurusan Administrasi
:
255 / 1687 X 289 = 44
5. Jurusan Ilmu Komunikasi
:
352 / 1687 X 289 = 60
6. Jurusan Sosiologi
:
201 / 1687 X 289 = 34
7. Jurusan Antroplogi
:
168 / 1687 X 289 = 29
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data yang
diperoleh dari kuesioner yang telah terkumpul akan dianalisis dengan
menggunakan tabel frekuensi yang kemudian dijabarkan secara deskriptif.
Penelitian ini memanfaatkan software SPSS versi 17.0 dalam pengolahan data.
Download