Sistem Pengiriman Performa Produk Citra Hubungan Harga

advertisement
KUALI TAS PRODUK
KEPUASAAN
Performance
KONSUM EN
Feature
Sistem Pengiriman
Reliability
Performa Produk
Durability
Citra
BABCab.
II Gorontalo
PT. Sinar Galesong
Prmatama
Conformance
Hubungan Harga-Nilai
Service ability
Kinerja/Prestasi Karyawan
KAJIAN TEORI
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Aesthetics
Perceived Cravens,
quality
(Menurut
1
(Menurut David Garvin
1996:8-9)
Dalam Laksana, 2002:89)
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Purwanti (2007), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas
Produk Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Pengguna Lampu TL. Merek
Philips Dikelurahan Pojok, Kec. Mojoroto, Kota Kediri). Dapat disimpulkan dari
hasil dari penelitian ini adalah: (1) Terdapat pengaruh kinerja produk (X1),
keistimewaan produk (X2), kehandalan produk (X3), kemampulayanan produk
(X4), dan persepsi kualitas produk (X5) secara parsial terhadap kepuasan
konsumen (Y) pengguna lampu TL merek Philips dengan nilai β1=0,219 dan nilai
sig t1=0,001; nilai β2=0,175 dan nilai sig t2=0,039; nilai β3=0,159 dan nilai sig
t3=0,003; nilai β4=0,183 dan nilai sig t4=0,032; nilai β5=0,140 dan nilai sig
t5=0,021. Berdasarkan nilai Fhitung sebesar 19,261 dan tingkat signifikansi 0,000
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kinerja produk (X1), keistimewaan
produk (X2), kehandalan produk (X3), kemampulayanan produk (X4), dan persepsi
kualitas produk (X5) secara simultan terhadap kepuasan konsumen (Y) pengguna
lampu TL merek Philips. (2) Dimensi kualitas produk yang dominan berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen lampu TL merek Philips adalah kinerja produk
dengan nilai Beta (b) terbesar yaitu 0,304.
Sasotyo (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas
Produk dan Periklanan Terhadap Kepuasaan Pelanggan Harian Surat Kabar Suara
Merdeka. Penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan hasil
penelitian menyatakan bahwa kualitas produk (X1) mempunyai pengaruh yang
2
positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). Koefisien regresi variabel
kualitas produk sebesar 0,376 dengan nilai konstanta 5,677. Sedangkan periklanan
(X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasaan
pelanggan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,561 dengan nilai konstanta
4,814. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas produk (X1) dan periklanan (X2)
mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap
kepuasan pelanggan (Y).
Dharma (2010), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh harga dan
kualitas produk terhadap Kepuasan konsumen PT. Garam (Persero) Di jawa timur.
Variabel penelitian ini adalah harga (X1), kualitas produk (X2) dan kepuasan
konsumen (Y). Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah digunakan
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan
pertimbangan tertentu, sehingga ditemukan sampel sebanyak 108 responden.
Teknik analisis dengan menggunakan teknik analisis SEM. Dari hasil pengujian
yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat kesimpulan bahwa hipotesis yang
menyatakan diduga bahwa diduga variabel harga dan kualitas produk berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dapat dikarenakan bahwa dengan adanya
kepuasan yang baik maka konsumen akan selalu mengingat harga produk dan
kualitasnya tersebut dan akan selalu mempunyai keinginan untuk membelinya.
Berikut ini adalah rangkuman kajian penelitian terdahulu yang dijadikan
rujukan bagi peneliti pada penelitian ini.
3
Table 2.1 : Ringkasan Penelitian Terdahulu
NO
1
2
JUDUL
PENELITIAN
Purwanti (2007)
Pengaruh Kualitas
Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen.
(Studi Pada Pengguna
Lampu TL. Merek
Philips Dikelurahan
Pojok, Kec. Mojoroto,
Kota Kediri)
MODEL ANALISIS
DAN VARIABEL
PENELITIAN

Analisis
Kuantitatif

Analisis
data
menggunakan regresi
Linear Berganda

Variabel Penelitian
:
Kinerja
Produk
(X1),Keistimewaan
Produk
(X2),
Kehandalan
Produk
(X3),
Kemampulayanan
produk
(X4),dan
Persepsi
Kualitas
Produk (X5) terhadap
Kepuasaan Konsumen
(Y).
Sasotyo (2009),

Analisis
Pengaruh Kualitas
Kuantitatif
Produk dan Periklanan
Terhadap Kepuasaan

Analisis
data
Pelanggan Harian Surat
menggunakan regresi
Kabar Suara Merdeka.
Linear Berganda

Variabel Penelitian
: Kualitas Produk
(X1), Periklanan (X2),
dan
Kepuasaan
Pelanggan(Y).
HASIL TEMUAN
Berdasarkan nilai Fhitung
sebesar 19,261 dan tingkat
signifikansi 0,000 dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat pengaruh kinerja
produk
(X1),
keistimewaan
produk
(X2), kehandalan produk
(X3),
kemampulayanan
produk (X4), dan persepsi
kualitas
produk
(X5)
secara simultan terhadap
kepuasan konsumen (Y)
pengguna
lampu
TL
merek Philips. Dimensi
kualitas produk yang
dominan
berpengaruh
terhadap
kepuasan
konsumen lampu TL
merek Philips adalah
kinerja produk dengan
nilai Beta (b) terbesar
yaitu 0,304.
Hasil
penelitian
menyatakan
bahwa
kualitas produk (X1)
mempunyai
pengaruh
yang positif dan signifikan
terhadap
kepuasan
pelanggan (Y). Koefisien
regresi variabel kualitas
produk sebesar 0,376
dengan nilai konstanta
5,677.
Sedangkan
periklanan
(X2)
mempunyai
pengaruh
yang positif dan signifikan
terhadap
kepuasaan
pelanggan (Y) dengan
nilai koefisien regresi
4
sebesar 0,561 dengan nilai
konstanta 4,814. Jadi
dapat disimpulkan bahwa
kualitas produk (X1) dan
periklanan
(X2)
mempunyai
pengaruh
positif dan signifikan
secara
bersama-sama
terhadap
kepuasan
pelanggan (Y).
3
Dharma (2010),
Pengaruh harga dan
kualitas produk
terhadap Kepuasan
konsumen PT. Garam
(Persero)
Analisis Dari hasil pengujian yang
telah
dilakukan
sebelumnya, maka dapat
bahwa

Variabel penelitian kesimpulan
yang
ini
adalah
harga hipotesis
(X1),kualitas produk menyatakan diduga bahwa
(X2) dan kepuasan variabel harga dan kualitas
produk
berpengaruh
konsumen (Y).
terhadap
kepuasan
konsumen. Hal ini dapat
dikarenakan
bahwa
dengan adanya kepuasan
yang baik maka konsumen
akan selalu mengingat
harga
produk
dan
kualitasnya tersebut dan
akan selalu mempunyai
keinginan
untuk
membelinya.

Teknik
SEM
Mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu diatas maka penelitian ini
merupakan replikasi pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Purwanti
(2007) dan Dharma (2010), dengan memformulasikan kembali judul Pengaruh
Kualitas Produk Motor Suzuki Terhadap Kepuasan Pelanggan. Adapun yang
membedakan antara penelitian kali ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dapat
dilihat dari analisis yang digunakan, jika penelitian terdahulu (Purwanti)
menggunakan analisis berganda dan (Dharma) menggunakan analisis SEM maka
penelitian kali ini menggunakan analisis sederhana dengan variabel penelitian
5
kualitas produk (X) dan Kepuasaan Konsumen (Y). Hal ini dilakukan karena
masalah yang diangkat oleh peneliti bersifat sederhana jadi digunakan alat analisis
yang sederhana juga. Replikasi yang dilakukan oleh peneliti merupakan
pengurangan dari variabel (X) yang dilakukan oleh Purwanti, dan mengangkat
variabel (Y) yang dilakukan oleh Dharma. Disamping alat analisis yang
digunakan berbeda lokasi penelitianpun berbeda dengan penelitian terdahulu.
2.2 Kualitas produk
2.2.1Pengertian Kualitas
Kualitas merupakan komponen pemasaran yang langsung mempengaruhi
kepuasan konsumen terhadap suatu produk yang dikonsumsinya. Atas dasar ini,
maka dengan kualitas produk yang baik diharapkan dapat memberikan kepuasan
yang besar terhadap para konsumennya.
Dalam konsep pemasaran, kualitas diukur dari sudut pandang dan
anggapan pembeli terhadap kualitas itu sendiri. “Kualitas adalah totalitas fitur dan
karakteristik dari suatu produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat” (Kotler dan Keller,
2009:143). Dengan kualitas yang baik akan menyebabkan kepuasan konsumen
semakin besar dan pada akhirnya akan meningkatkan penjualan dan laba bagi
perusahaan.
Kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas
perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi tingkat kualitas maka
semakin tinggi pula tingkat kepuasaan yang dihasilkan, yang mendukung harga
yang lebih tinggi dan sering kali biaya rendah. Kualitas jelas merupakan kunci
6
untuk menciptakan nilai dan kepuasaan pelanggan (Kotler dan Keller, 2009:144).
Kualitas produk merupakan salah satu bagian dari target perusahaan yang selalu
dijaga keberlangsungannya. Dimana dalam pengembangan suatu produk
pemasaran mula-mula harus memilih tingkat mutu atau kualitas yang akan
mendukung posisi produk dipasar sasaran, kualitas produk yang dirancang dengan
baik diharapkan akan mampu menarik perhatian yang besar sehingga dapat
memberikan kepuasan dan minat konsumen untuk membelinya.
Menurut John F. Welch Jr. (dalam Kotler dan Keller, 2009:143) kualitas
adalah jaminan terbaik atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat menghadapi
persaingan luar negeri, dan satu-satunya jalan untuk mempertahankan
pertumbuhan dan penghasilan.
Menurut
data
yang
diperoleh
dari
internet
http://definisi.pengertian.blogspot.com/2010/11/pengertian-kualitas.html Goetsch
dan Davis (dalam Tjiptono, 2005:10) menjelaskan bahwa kualitas merupakan
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.. Sedangkan
Feigenbaum
(1991)
mengemukakan
""kualitas
merupakan
keseluruhan
karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture ,
dan maintenance.
Dijabarkan juga oleh J.R. Evans dan W.M. Lindsay dalam buku “The
Management and Control of Quality”, Bahwa Kualitas dapat diartikan sebagai:
Kesempurnaan, Konsistensi, Menghilangkan kerugian, Kecepatan pengiriman,
Proses mengikuti prosedur dan kebijakan, Menghasilkan produk yang baik dan
berguna, Melakukan yang benar dari awal, Memanjakan atau menyenangkan
7
pelanggan dan Pelayanan dan kepuasan total bagi pelanggan. Hal senada juga
dikemukakan oleh ASO, bahwa kualitas merupakan derajat atau tingkatan
karakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi persyratan atau
keinginan
.Arti
derajat/tingkatan
menandahkan
bahwah
selalu
terdapat
peningkatan setiap saat. sedangkan , karakteristik pada istilah tersebut berarti halhal yang dimiliki produk,yang dapat terdiri dari berbagai macam.
Disisi lain Lovelock (dalam Laksana, 2008:88) mengemukakan bahwa
“Quality is degree of excellent intended, and the control of variability in
achieving thet excellent, in meeting the custumers requirements”. Dikatakan
bahwa kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan pengendalian
keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sedangkan Welch (dalam Laksana, 2002:88) mengemukakan “Quality is our best
assurance of custumer allegiance, our strongest defense against foreign
competition and the only path to sustained growth and earnings”. Kualitas
merupakan jaminan terbaik kita atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat kita
dalam menghadapi persaingan asing, dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan
dan pendapatan yang langgeng.
2.2.2 Pengertian Produk
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada seseorang untuk
memuaskan
kebutuhan atau keinginan mereka, sehingga orang memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk dan ketika orang-orang
memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dilakukan
melalui pertukaran.
8
Menurut Fajar Laksana (2008:67) produk adalah segala sesuatu baik yang
bersifat fisik maupun non fisik yang ditawarkan kepada konsumen untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Sedangkan
William
J.
Stanton
(dalam
Angiopora,
2002:152)
mendefinisikan produk dalam dua pengertian dasar yaitu :
1. Pengertian sempit : produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata
(tangible) yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.
2. Pengertian luas : produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible)
dan tidak nyata (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga,
kemasan, prestive pabrik, prestive pengecer dan pelayanan dari pabrik serta
pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa
memuaskan keingingannya.
Gagasan pokok dari kedua definisi diatas ialah bahwa konsumen membeli
tidak hanya sekedar kumpulan atribut fisik tetapi pada sasarannya mereka
membayar sesuatu untuk memuaskan keinginan. Dengan demikian bagi suatu
perusahaan yang bijaksana bahwa menjual manfaat (benefit) produk tidak hanya
produk saja (manfaat intinya) tetapi harus merupakan suatu sistem.
Definisi produk haruslah menyeluruh agar dapat memenuhi tujuan
operasional. Suatu produk dapat didefinisikan sebagai suatu ciri kelompok yang
memuaskan kebutuhan konsumen (Subhash, 2001:3).
Menurut Philip Kottler (dalam Angiopora, 2002:173) terdapat sepuluh
unsur-unsur dari bauran produk yang terdiri dari :
a.
Keanekaragaman
9
Faktor ini memiliki pengertian yang luas, tidak hanya menyangkut jenis
produk (product item) dan lini produk (product line), tetapi juga menyangkut
kualitas, desain, bentuk, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan dan
pengembalian, yang harus diperhatikan oleh perusahaan secara seksama
terhadap keanekaragaman produk yang dihasilkan secara keseluruhan. Artinya
dengan semakin beranekaragaman produk yang dihasilkan, maka perusahaan
juga semakin banyak melayani berbagai macam kebutuhan dan keinginan dari
berbagai sasaran konsumen yang dituju.
a.
Kualitas
Kualitas dari setiap produk yang dihasilkan merupakan salah satu unsur
yang harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari perusahaan, jika
perusahaan ingin memenangkan suatu persaingan dalam industri tertentu.
Tuntutan terhadap aspek kualitas dari suatu produk yang dihasilkan sudah
menjadi suatu keharusan yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan, kalau
tidak menginginkan konsumen yang telah dimilikinya beralih kepada produkproduk pesaing lainnya yang dianggap memiliki kualitas produk yang lebih
baik.
b.
Desain
Masalah desain (rancangan) dari suatu produk telah menjadi salah satu
faktor yang perlu mendapat perhatian serius dari manajemen khususnya team
pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit
yang mulai mempersoalkan desain (rancangan) suatu produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Hal itu disebabkan karena
10
rancangan (desain) adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara
penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan.
c.
Bentuk
Masalah bentuk sebenarnya berkaitan erat dengan desain (rancangan),
karena secara mendasar bentuk yang akan dimiliki merupakan hasil dari
kegiatan desain (rancangan) yang dilakukan. Atau dengan kata lain bentuk
nyata dari suatu produk yang terlihat dalam pandangan konsumen, adalah hasil
nyata kegiatan dari desain yang dilakukan.
d.
Merek
Suatu merek adalah suatu nama, istilah, sombol, desain, atau gabungan
dari keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan
membedakannya dari produk pesaing. Sehingga masalah merek sebenarnya
tidak lepas dari keanekaragaman produk, kualitas, desain, bentuk produk,
kemasan, ukuran, dan pelayanan yang dimiliki perusahaan yang perlu memiliki
merek tertentu untuk dapat membedakannya dengan produk yang lain.
Selanjutnya, merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli/ konsumen.
e.
Kemasan dan label
Sebagai elemen yang keenam dari produk mix, maka setiap produk yang
dihasilkan
harus
memiliki
kemasan
tersendiri
sebagai
usaha
untuk
membedakannya dengan produk yang lain atau produk yang dihasilkan oleh
perusahaan pesaing lainnya.
Oleh karena itu, kemasan yang dimiliki harus disajikan dalam fungsi yang
praktis, yaitu memegang isi bersama-sama dan melindungi barang sewaktu
11
dipindah-pindahkan melalui saluran distribusi yang ditetapkan, sehingga
peranan kemasaan pada saat ini dapat digunakan sebagai wadah untuk
mempromosikan suatu produk dan menjadikannya lebih mudah dan lebih aman
untuk digunakan.
f.
Ukuran
Keberhasilan dari elemen bauran produk yang dihasilkan, juga tidak dapat
lepas dari ukuran dari produk yang dimiliki perlu mendapat perhatian secara
seksama dari perusahaan selaras dengan tujuan dan sasaran konsumen yang
dituju.
Oleh
karena
itu
disamping
perusahaan
harus
memperhatikan
keanekaragaman, kualitas, desain dan sebagainya, maka perusahaan harus
dapat menetapkan secara jelas berbagai ukuran produk yang akan dihasilkan,
sejalan dengan tujuan dan sasaran diinginkan.
g.
Pelayanan
Dengan semakin berkembangnya teknologi untuk menghasilkan barang
dan jasa, sehingga semakin sulit bagi konsumen untuk bisa membedakan antara
produk yang satu dengan produk yang lain yang dihasilkan oleh berbagai
perusahaan, dan salah satu aspek yang mampu membedakannya adalah faktor
pelayanan.
Pelayanan yang mampu memuaskan konsumen adalah pelayanan yang
dapat dilakukan dengan cepat, tepat, aman, ramah tamah dan nyaman oleh
12
perusahaan dengan seluruh jajaran yang terkait didalalmnya dan secara kontinu
mampu melakukan perbaikan terus menerus.
Masalah pelayanan tentunya tidak lepas dari kualitas produk yang
dihasilkan sehingga kedua masalah tersebut merupakan salah satu aspek yang
tidak dapat dipisahkan oleh perusahaan guna mempertahankan dan menarik
konsumen baru.
h.
Jaminan
Masalah jaminan yang diberikan atau disediakan oleh perusahaan terhadap
produk yang dihasilkan, seringkali sudah menjadi bahan pertimbangan khusus
bagi konsumen sebelum memutuskan untuk membeli / tidak terhadap produk
yang dibutuhkan . Hal itu disebabkan, karena konsumen sudah mampu melihat
secara jelas, bahwa setiap produk yang memiliki jaminan dan pelayananpelayanan lain yang menyertainya sangat baik dari perusahaan, secara tidak
langsung telah mencerminkan kualitas produk tersebut membuat baik dan kuat
untuk digunakan, sehingga tidak perlu diragukan untuk memutuskan membeli.
i.
Pengembalian
Sebagai unsur yang terakhir dari bauran produk, maka masalah
pengembalian ini merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian tersendiri
dari perusahaan dalam suatu industri.
Masalah pengembalian ini berkaitan erat dengan jaminan perusahaan
terhadap produk yang sudah dijual kepada konsumen dalam waktu tertentu bila
mengalami gangguan/kerusakan sehingga produk tersebut menjadi tidak
13
berfungsi sama sekali atau tidak berfungsi dengan baik maka perusahaan akan
mengganti dengan produk baru yang sama, dengan tanpa meminta tambahan
pembayaran atau lainnya.
Berdasarkan sepuluh unsur bauran produk tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa dari setiap produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan
hendaknya sudah mempertimbangkan secara jelas berbagai unsur yang terkait dari
bauran produk yang dihasilkan sebagai usaha dasar untuk memenuhi berbagai
kebutuhan dan keinginan dari konsumen yang dituju. Hal ini perlu dilakukan oleh
suatu perusahaan yang didasari oleh suatu pertimbangan, bahwa konsumen yang
dituju pada saat ini maupun masa yang akan datang, sesungguhnya tidak lagi
hanya sekedar membeli dan mendapatkan fisik produk dan inti / manfaat utama
dari produk yang dihasilkan tersebut, tetapi sudah mengharapkan lebih dari itu
semua. Oleh karena itu, keberhasilan awal dari suatu produk yang dihasilkan,
tentunya jika produk tersebut telah memiliki dan memenuhi unsur-unsur yang
terkait dalam bauran produk tersebut diatas sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen, dan bahkan harus melebihi dari produk yang dihasilkan oleh
para pesaing lainnya, karena hanya melalui usaha itulah perusahaan akan
memberikan kepuasan dan mendapatkan loyalitas dari konsumen. Dengan
demikain berkenaan dengan kualitas produk dalam hubungannya dengan
penetapan produk yang dijual suatu perusahaan harus dapat menjelaskan
kualitasnya yakni paduan manfaat atau kepuasan yang ditimbulkannya sesuai
dengan fungsi produk yang diproduksi, kehandalanya kuat dan tahan lama serta
desainnya yang menarik dan tidak ketinggalan zaman. Sehingga perusahaan harus
14
memenuhi segala permintaan produk konsumen sesuai dengan keinginan para
konsumennya.
Berdasarkan kajian kualitas dan produk diatas maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kualitas mempunyai dua dimensi, tingkat , dan konsistensi.
Dalam pengembangan produk, langka pertama yang dilakukan oleh perusahaan
ialah memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk dipasar
sasaran. Kualitas merupakan alat penting untuk menentukan posisi. Kualitas
produk melambangkan kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya yang
meliputi keawetan, keandalan, kemudahan penggunaan dan perbaikannya serta
sifat – sifat lainnya.
2.2.3. Pengertian Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap
perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dewasa ini sebagian besar konsumen semakin kritis dalam mengkonsumsi
suatu produk. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas
sesuai dengan harga yang dibayar, meskipun ada sebagian masyarakat
berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas.
Menurut data yang diperoleh dari internet http://smileboys. blogspot. Com
/ 2008 / 07 / pengertian-kualitas-produk. Hmtl oleh Arianto pengertian kualitas
produk menurut Philip Kotler (1992:55) yaitu : Quality is the totality of features
and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated
or implied needs. Maksud dari definisi di atas adalah kualitas produk merupakan
15
keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dinyatakan maupun yang tersirat.
Sedangkan menurut Adam and Eberts (1992 : 511) Product quality is the
appropriateness of design specification of function and use as well the degree
specification. Definisi di atas menjelaskan bahwa kualitas produk merupakan
spesifikasi rancangan yang tepat atau yang layak untuk digunakan sebaik mungkin
sesuai dengan spesifikasi.
Adapun menurut Feingenbaum (1992 : 6 ) kualitas produk merupakan
keseluruhan gabungan karakteristik produk dari pemasaran, rekayasa, pembikinan
dan pemeliharaan yang membuat produk yang digunakan memenuhi harapan
harapan pelanggan. Jadi kualitas produk adalah sejumlah atribut atau sifat – sifat
yang dideskripkan di dalam produk ( barang dan jasa) dan digunakan untuk
memenuhi harapan – harapan pelanggan.
Sebagaimana yang diutarakan oleh Machfoedz (2007:84) bahwa kualitas
produk merupakan suatu unit sifat yang membentuk citra suatu barang atau jasa
yang menentukan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun
demikian kualitas suatu produk sebagaimana yang diungkapkan tersebut tidak
sepenuhnya sesuai dengan penilaian konsumen terhadap produk. Selera pribadi
tidak dapat dipisahkan dari penilaian kualitas suatu produk. Sesuatu yang disukai
oleh seseorang. Bagi orang lain dapat merupakan sesuatu yang tidak disenangi.
2.2.4 Indikator-indikator Yang Mempengaruhi Kualitas Produk
Menurut American Society for quality control (dalam Laksana, 2002:88)
“Quality is the totality of features and characteristic of a product or service that
16
bear on its ability to satisfy stated or implied needs”. Kualitas terdiri dari
sejumlah keistimewaan produk, yang memenuhi keinginan pelanggan, dengan
demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas selalu
berfokus kepada konsumen. Produk dibuat atau dihasilkan untuk memenuhi
keinginan pelanggan sehingga suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila
sesuai dengan keinginan mereka. Untuk memahaminya maka David Garvin
(dalam Laksana, 2002:89) mengemukakan bahwa ada delapan dimensi kualitas
produk yang terdiri dari :
1.
Performansi (Performance)
Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk itu dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli
suatu produk, yaitu meliputi Faster (lebih cepat) berkaitan dengan dimensi
waktu yang menggambarkan kecepatan dan kemudahan atau bagaimana
untuk memperoleh produk ini, dan aspek Cheaper (lebih murah) berkaitan
dengan dimensi biaya yang menggambarkan harga atau ongkos dari suatu
produk yang harus dibayarkan oleh pelanggan.
2.
Keistimewaan Tambahan (Feature)
Merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar
berkaitan dengan plihan-pilihan dan pengembangannya.
3.
Kehandalan (Reliability)
Berkaitan dengan tingkat probabilitas atau kemungkinan suatu produk
melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu,
dengan demikian kehandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan
17
kemungkinan atau probabilitas tingkat keberhasilan dalam penggunaan
produk itu.
4.
Daya Tahan (Durability)
Merupakan ukuran masa pakai suatu produk karakteristik ini berkaitan
dengan daya tahan produk itu
5.
Konformansi (Conformance)
Berkaitan dengan tongkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan, konformansi
merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik
operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan, serta sering didefinisikan
sebagai konformansi terhadap kebutuhan.
6.
Kemampuan Pelayanan (Service Ability)
Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan/
kesopanan, kompentensi, kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan.
7.
Estetika (Aesthetics)
Merupakan karakteristik yang bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan
pertimbangan pribadi dan refleksi dari referensi atau pilihan individual.
Dengan demikian astetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan
perasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu.
8.
Kualitas Yang Dirasakan (Perceived Quality)
Bersifat
subyektif
berkaitan
mengkomsumsi produk.
dengan
perasaan
pelanggan
dalam
18
2.3 Kepuasan Konsumen
2.3.1 Konsep Kepuasan Konsumen
Sudah diketahui bahwa tujuan akhir pemasaran ialah memuaskan
konsumen, maka dalam hal ini pemasaran bukan sekedar mencari laba, tetapi juga
memberi kepuasan kepada para pemakai produknya. Dengan terciptanya kepuasan
konsumen dapat memberikan manfaat diantarannya hubungan antara perusahaan
dengan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan (siagian, 2000 : 193).
Menurut Kottler dan Keller kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.
Zeithaml (dalam Kotler 2000 : 75) menyatakan bahwa “kepuasan
(satisfaction) adalah pelanggan yang sudah terpenuhi keinginannya”. Sedangkan
Wilkie mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai suatu tanggapan emosional
dan evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa.
Mowen dan Minor (2002:89) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen
(Cunsumer satisfaction) adalah keselurahan sikap yang ditunjukkan konsumen
atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya.
2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Menurut Cravens ( 1996: 8-9) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan konsumen adalah:
a. Sistem pengiriman. Memindahkan produk dari produsen kekonsumen
atau pemakai akhir dalam bisnis biasanya meliputi saluran distribusi dari
19
pemasok, pabrikan, dan para perantara. Untuk dapat memuaskan konsumen,
jaringan ini harus berfungsi sebagai unit yang terpadu dan terkoordinir,
diaman semua anggotanya mengerti dan menanggapi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
b. Performa Produk/ Jasa. Preforma dan keuanggulan produk/ jasa
sangatlah penting dalam mempengaruhi kepuasan konsumen.
c. Citra. Para eksekutif bisnis mengakui bahwa citra atau merk perusahaan
yang baik merupakan keunggulan bersaing yang mempengaruhi tingkat
kepuasan konsumen dari sudut positif.
d. Hubungan Harga-Nilai. Pembeli menginginkan nilai yang ditawarkan
merek sesuai dengan harga yang diberikan, oleh karenanya terdapat hubungan
yang menguntungkan antara harga dan nilai.
e. Kinerja/ Prestasi Karyawan. Kinerja produk dan system pengiriman
tergantung pada bagaimana semua bagian organisasi bekerjasama dalam
proses pemenuhan kepuasan konsumen.
2.3.3 Cara Mengamati dan Mengukur kepuasan pelanggan
Peralatan perusahaan mengamati dan mengukur kepuasan pelanggan
beragam dari yang sederhana sampai yang canggih. Menurut Kotler (2000:5)
dalam Alma (2009 :285-286) ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengukur kepuasan pelanggan, yaitu melalui:
1. Sistem keluhan dan saran
Banyak perusahaan membuka kotak saran dan menerima keluhan yang
dialami oleh pelanggan, ada juga perusahaan yang memberikan amplop yang telah
ditulis alamat perusahaan untuk digunakan menyampaikan saran, keluhan serta
20
kritik. Saran tersebut dapat juga disampaikan melalui kartu komentar, customer
hot line. Informasi ini dapat memberikan ide dan masukan kepada perusahaan
yang memungkinkan perusahaan yang mengantisipasi dan cepat tanggap terhadap
kritik dan saran tersebut.
2. Survey kepuasan pelanggan
Dalam hal perusahaan melakukan survey untuk mendeteksi komentar
pelanggan survey ini dapat dilakukan melalui pos, telepon, atau wawancara
pribadi, atau pelanggan diminta mengisi angket
3. Pembeli bayangan
Dalam hal ini perusahaan menuruh orang tertentu sebagai pembeli
keperusahaan lain atau keperusahanya sendiri, pembeli misteri ini melaporkan
keunggulan dan kelemahan pelayan yang melayaninya. Juga dilaporkan segalah
sesuatu yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan oleh manajemen.
Bukan saja orang lain yang disewa untuk menjadi pembeli bayangan tetapi juga
manajer sendiri harus turun kelapangan.
4. Analisis pelanggan yang lari
Langganan yang hilang, dicoba dihubungi, mereka diminta untuk
mengungkapkan mengapa mereka berhenti, dari kontak semacam ini akan
diperoleh informasi dan akan memperbaiki kinerja perusahaan sendiri agar tidak
ada lagi langgananyang hilang dengan cara meningkatkan kepuasan mereka.
21
2.4 Kerangka Berpikir
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka pikir diatas maka dapat dijelaskan bahwa dengan
adanya persaingan usaha yang semakin ketat menyebabkan setiap perusahaan
harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
Dengan kualitas produk yang baik sangat menentukan dalam menarik minat
konsumen untuk memiliki atau membeli produk tersebut, karena semakin baik
kualitas dari suatu produk, maka akan semakin meyakinkan konsumen apalagi
para pelanggannya dalam membeli produk tersebut. Sebaliknya bila kualitas suatu
produk rendah, maka akan berdampak pada kurang berminatnya konsumen untuk
membeli produk tersebut. Produk dibuat atau dihasilkan untuk memenuhi
22
keinginan pelanggan sehingga suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila
sesuai dengan keinginan mereka. Untuk memahaminya maka David Garvin
(dalam Laksana, 2002:89) mengemukakan bahwa ada delapan dimensi kualitas
produk yang terdiri dari : Performance, Feature Reliability, Durability,
Conformance, Service ability, Aesthetics, dan
Perceived quality. Kedelapan
dimensi inilah yang harus diperhatikan oleh perusahan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen melalui penciptaan produk berkualitas. Untuk memuaskan
pelanggan, maka produk yang dipasarkan hendaknya produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga dengan demikian konsumen akan
merasa puas atas produk yang dibelinya. Hanya dengan kepuasan konsumen
itulah perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Jadi kepuasan konsumen
haruslah menjadi dasar utama bagi perancangan pembuatan suatu produk
seoptimal mungkin sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
2.5 Hipotesis Penelitian
Kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas
perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi tingkat kualitas maka
semakin tinggi pula tingkat kepuasaan yang dihasilkan, yang mendukung harga
yang lebih tinggi dan sering kali biaya rendah. Kualitas jelas merupakan kunci
untuk menciptakan nilai dan kepuasaan pelanggan (Kotler dan Keller, 2009:144).
Kualitas produk merupakan salah satu bagian dari target perusahaan yang selalu
dijaga keberlangsungannya. Dimana dalam pengembangan suatu produk
pemasaran mula-mula harus memilih tingkat mutu atau kualitas yang akan
mendukung posisi produk dipasar sasaran, kualitas produk yang dirancang dengan
23
baik diharapkan akan mampu menarik perhatian yang besar sehingga dapat
memberikan kepuasan dan minat konsumen untuk membelinya.
Berdasarkan kerangka teori diatas maka peneliti merumuskan hipotesis pada
penelitian ini adalah ”Diduga ada pengaruh signifikan kualitas produk
terhadap kepuasan Konsumen pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang
Gorontalo”
Download