1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menengguk laba maksimum agar dapat berjalan dan berkembang, serta
terus bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah harapan semua
perusahaan. Karena itu manajemen perusahaan harus jeli dalam melihat
peluang dan bertindak untuk memajukan usahanya. Dalam mengambil
keputusan haruslah cermat. Seperti misalnya menentukan suatu pilihan dari
beberapa alternatif. Untuk menentukan alternatif pilihan yang tepat,
diperlukan analisis dengan metode kuantitatif secara sistematis dan teliti.
Seperti halnya perusahaan Percetakan Monas Jaya Manado. Sejalan
dengan perkembangan usahanya beberapa tahun terakhir ini, muncul masalah
dalam memenuhi pesanan konsumen. Order cetakan yang masuk cukup besar
sedangkan kapasitas produksi telah dimanfatkan secara optimal. Sehingga
karena keterbatasan kapasitas produksi, sebagian order cetakan tersebut
terpaksa diorderkan ke percetakan lain. Mencermati keadaan tersebut serta
mengingat persaingan yang semakin ketat dalam pengembangan usaha,
manajemen perusahaan mempunyai rencana memperbesar kapasitas produksi
dengan cara membeli mesin baru.
Melakukan penambahan mesin berarti mengadakan investasi baru berupa
aktiva tetap. Karena itu sebelum mengambil keputusan, manajemen harus
menggagas proses perencanaan dan pengambilan keputusan tentang
2
pengeluaran dana jangka panjang yang waktu pengembaliannya lebih dari satu
tahun, yang disebut capital budgeting.
Menurut Bambang Riyanto (1996, hal 121) capital budgeting mempunyai
arti yang sangat penting bagi perusahaan, karena:
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang
panjang. Ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama
waktu yang panjang sampai keseluruhan dana tertanam dapat
diperoleh kembali oleh perusahan. Ini akan berpengaruh bagi
penyediaan dana untuk keperluan lain.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalam melakukan
forecasting akan dapat mengakibatkan adanya over atau underinvestment dalam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva
terlalu besar melebihi yang diperlukan akan memberikan beban
tetap yang besar bagi perusahan. Sebaliknya kalau jumlah investasi
dalam aktiva tetap terlalu kecil akan mengakibatkan kekurangan
peralatan, lalu dapat mengakibatkan perusahaan bekerja dengan
harga pokok yang tinggi. Sehingga mengurangi daya bersaingnya
atau kehilangan sebagian pasar bagi produknya.
3. Pengeluaran dana untuk investasi biasanya jumlah yang besar.
Sedangkan jumlah yang besar tersebut mungkin tidak dapat
diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau sekaligus.
3
Berhubungan dengan itu maka sebelumnya harus dibuat rencana
yang hati-hati dan teliti.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat
serta tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam skipsi ini akan dibahas
mengenai “ANALISIS RENCANA INVESTASI PENAMBAHAN
MESIN CETAK PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN MONAS
JAYA MANADO”.
4
1.2 Studi Literatur
Banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan
untuk meningkatkan investasi pada negara tersebut. Bahkan kalaupun
diperkirakan modal dalam negeri kurang mampu meningkatkan investasi,
pemerintah tidak segan-segan megundang pihak asing untuk melakukan
investasi pada negara tersebut. Mengapa pemerintah melakukan hal tersebut?
Sebabnya tidak lain adalah kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan
ekonomi suatu negara.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi. Diantaranya
adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan,
penghematan devisa atau penambahan devisa, dan lain sebagainya. Yang jelas,
kalau kegiatan investasi meningkat, maka kegiatan ekonomi pun ikut terpacu
pula. Tentu saja apabila kegiatan investasi merupakan investasi yang sehat,
arti sebenarnya secara ekonomis menguntungkan. Bukan kegiatan investasi
yang nampaknya “menguntungkan”, tetapi sebenarnya mendapatkan berbagai
fasilitas, sehingga tidak sehat bagi perekonomian negara tersebut.
Dipandang dari sudut perusahaan, maka proyek atau kegiatan yang
menyangkut pengeluaran modal (capital expenditur) mempunyai arti yang
sangat penting karena:
1. Pengeluaran modal mempunyai konsekuensi jangka panjang. Pengeluaran
modal akan membentuk kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang dan
sifat-sifat perusahaan dalam jangka panjang.
2. Pengeluaran modal umumnya menyangkut modal yang sangat besar.
5
3. Komitmen pengeluaran modal tidak mudah untuk diubah. Pasar untuk
barang-barang modal bekas, mungkin tidak ada terutama untuk barangbarang modal yang sangat khusus sifatnya. Karena itu, sulit untuk
mengubah keputusan pengeluaran modal. (Suad Husnan, Suwarsono
Mohammad, Studi Kelayakan Proyek, UPP AMP YKPN, edisi
keempat,2000,hal 6).
Metode Penilaian Investasi:
1. Metode Pay Back (pembayaran kembali)
Metode ini sangat sederhana, dengan cara medapatkan berapa lama (tahun)
waktu yang dibutuhkan untuk menutup biaya penanaman modal yang
dikeluarkan. (Graham Mott, Menilai dan Merencanakan Penanaman
Modal, PT Pustaka Binaman Pressindo,1985,hal 12).
2. Metode Net Present Value (NPV)
Adalah selisih present value proceed dengan present value initial
investment (outlay). Jika net present valuenya positif maka investasi
tersebut diterima dan sebaliknya apabila net present valuenya negative
investasi tersebut ditolak.
( R.Agus Sartono,Drs,MBA,Manajemen
Keuangan,BPFE,Edisi ketiga,1996,hal 263).
3. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Adalah tingkat bunga yang menyamakan present value aliran kas keluar
yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang
diharapkan.(R.Agus Sartono,Drs,MBA,Manajemen Keuangan,BPFE,Edisi
ketiga,1996,hal 261).
6
Dalam suatu harian Bisnis Indonesia 21 Maret 2005, Sekretaris Asosiasi
Perstekstilan Indonesia (API) Jawa Barat, mengatakan bahwa dengan kondisi
mesin yang sudah uzur secara tidak langsung menyebabkan kesulitan bagi pabrik
untuk melakukan efisiensi, mesin-mesin yang baru terbukti lebih efisiensi dalam
berbagai hal, termasuk pemakaian energi dan sumber daya manusia.
Harian Bisnis Indonesia 14 Desember 2004, Direktur PT.Suparma Tbk
Surabaya, mengatakan bahwa dengan penambahan mesin baru ini maka kapasitas
produksi dan omzet perseroan yang selama ini mentok dapat meningkat. “Jika
dengan kapasitas yang ada pelunasan 20 tahun, maka dengan penambahan mesin
baru pelunasan utangnya bisa dipercepat menjadi menjadi 10 tahun”.
Menurut Perum Percetakan Negara RI, langkah-langkah yang akan
dilakukan (Action Plan) dalam menghadapi isu-isu strategis di masa yang akan
datang, maka perusahaan menerapkan strategi perencanaan dalam meningkatkan
kinerja perusahaan, dibidang Percetakan dan Jasa Grafika, Penerbitan dan
Multimedia dengan melakukan investasi mesin percetakan digital.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka pokok masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah: Apakah rencana investasi penambahan mesin cetak tersebut
layak untuk dilaksanakan jika dipandang dari sudut keuangan
1.4 Batasan Masalah
Di dalam melakukan analisis terhadap suatu rencana investasi, manajemen
perusahaan harus mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu aspek pasar, teknis,
manajemen, keuangan, hukum, serta ekonomi dan sosial (Suad Husnan dan
7
Suwarsono,1997,hal:17). Dalam skripsi ini, pembahasan masalah mengenai
penilaian terhadap kelayakan rencana investasi akan dibatasi hanya pada aspek
keuangan.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui layak atau tidaknya rencana investasi penambahan mesin
cetak baru yang akan dilakukan.
2. Memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh setelah penambahan
mesin cetak tersebut.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, antara lain:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan proses pembelajaran untuk memahami,
menerapakan serta membandingkan ilmu yang telah diperoleh dibangku
kuliah dengan praktik yang sesungguhnya dalam dunia perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan pemikiran
bagi manajemen perusahaan, sebagai bahan perbandingan dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan, khususnya dalam menilai
kelayakan suatu rencana investasi.
3. Bagi Pihak Lain
Memberikan referensi bagi peneliti lain yang berkaitan dengan penulisan
masalah yang sama.
8
1.7 Kerangka Pemikiran
Percetakan
Monas Jaya
Volume Produksi yang meningkat >< Kapasitas Produksi Menurun
Rencana Investasi
Mesin
Ditolak
Penilaian investasi :
1. Metode Payback
2. Metode NPV
3. Metode IRR
Sub Kontrak
Diterima
Investasi Mesin
Monas Jaya adalah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan, dimana
sejak berdirinya samapai saat ini mengalami peningkatan produksi yang cukup
tinggi. Melihat kondisi perusahaan dengan mesin yang digunakan mengalami
penurunan kapasitas produksi, maka perusahaan merencanakan untuk melakuakan
perencanaan investasi mesin baru, untuk mengantisipasi volume produksi yang
terus meningkat, dimana jika dalam penilaian tersebut dengan menggunakan
metode payback, metode NPV dan
metode IRR didapat hasil yang lebih
menguntungkan dari pada melakukan sub kontrak dengan perusahaan percetakan
lainnya maka perusahaan akan melakukan investasi tersebut.
9
1.8 Metode Penelitian
1.8.1 Metode Pengumpulan data
Metode yang digunakan untuk memperoleh data secara langsung dari
perusahaan adalah dengan wawancara, dimana penelitian yang dilakukan
diadakan wawancara langsung dengan pihak perusahaan. Informasi yang diterima
berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan
1.8.2 Data yang diperlukan
Data yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah studi kelayakan
rencana investasi penambahan mesin cetak tersebut, adalah :
a. Data Umum, meliputi :
- Sejarah berdiri dan perkembangan perusahaan
- Struktur organisasi perusahaan
- Proses Produksi
b. Data Khusus, meliputi :
- Volume produksi tahun 2000-2004
- Harga Jual per lembar tahun 2000-2004
- Volume Penjualan tahun 2000-2004
- Biaya Produksi Variabel per lembar tahun 2000-2004
- Biaya Sub Kontrak per lembar tahun 2000-2004
- Data Keuangan perusahaan tahun 2000-2004
- Kapasitas produksi mesin cetak lama dan mesin cetak baru yang akan
dibeli
10
1.8.3 Metode Analisis Data
Setelah menemukan kasus pada perusahaan yang sedang diteliti,
selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap kasus tersebut, dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1.8.3.1 Proyeksi dengan metode Trend Linear
Analisa data penjualan biaya-biaya variabel tahun 2000-2004, yang
digunakan untuk memperkirakan proyeksi penjulana dan biaya-biaya variabel
tahun 2005-2014 menggunakan persamaan metode linear. Dengan rumus sebagai
berikut :
Y = a + bX
dengan a =
ΣY
n
dan
b=
ΣXY
ΣX²
syarat : ΣX = 0
Dimana :
Y
= nilai trend (forecast)
X
= nilai waktu
a
= nilai Y0 apabila x = 0
b
= perubahan trend (koefisien arah garis)
n
= banyaknya waktu data
Setelah memproyeksikan penjualan dan biaya-biaya selanjutnya dihitung
laporan laba rugi yang diproyeksikan. Langkah selanjutnya adalah menghitung
aliran kas bersih (proceeds) mesin cetak yang diusulkan dengan menggunakan
rumus :
Proceeds = Laba setelah pajak + Penyusutan
11
1.8.3.2 Analisis dengan Metode Penilaian Investasi
Dalam menilai diterima atau tidaknya rencana investasi tersebut, akan
digunakan tiga metode penilaian investasi, yaitu :
1. Metode Payback
Rumus :
Investasi
Kas masuk bersih
Payback =
x 1 tahun
Apabila periode payback usulan investasi lebih pendek atau sama dari
payback maksimum yang dapat diterima, maka usulan investasi diterima,
sebaliknya jika lebih panjang maka ditolak.
2. Metode Net Present Value (NPV)
Rumus :
NPV
=
Σ
At
(1 + r)²
t=0
dengan :
At
= aliran kas pada periode t
r
= discount rate atau tingkat keuntungan minimum yang
diisyaratkan
n
= periode terakhir atau tahun ke-n dari aliran kas
t
= periode dalam satuan waktu
12
atau bisa juga menggunakkan rumus :
Total Present Value of Proceeds
= ………………
Total Present Value of Outlays = ………………. +
Net Present Value
=
(+) atau (-)
Apabila NPV positif (+), maka usulan investasi diterima.
Apabila NPV negative (-), maka usulan investasi ditolak.
3. Metode Internal rate of return (IRR)
Rumus :
r =
P1 - C1
P2 - P1
C2 - C1
Dengan :
r
= internal rate of return
P1
= tingkat bunga ke-1
P2
= tingkat bunga ke-2
C1
= NPV ke-1
C2
= NPV ke-2
Jika tingkat bunga lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat
keuntungan yang diisyaratkan), maka usulan investasi diterima, sebaliknya jika
lebih kecil maka ditolak.
13
1.9 Teknik Penulisan
Untuk memperoleh gambaran dengan jelas dan urut maka pembahasan dalam
skripsi ini secara keseluruhan akan dibagi menjadi lima bab dengan penjelasan
sistimatika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Membahas latar belakang masalah, pokok masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis dan metode penelitian.
BAB II Landasan Teori
Mengemukakan berbagai teori yang digunakan dalam penelitian yang
mencakup pengertian investasi, jenis investasi, pengertian ekspansi, sumber dana
investasi, pengertian aliran kas, investasi penambahan mesin cetak, dan kriteria
penilaian investasi.
BAB III Gambaran Umum Perusahaan
Menyajikan penelitian mengenai gambaran umum dari perusahaan dan
masalah-masalah
yang
dihadapi
oleh
perusahaan
pengambilan keputusan suatu rencana investasi.
sehubungan
dengan
14
BAB IV Analisis Data
Merupakan analisis secara kuantitatif terhadap data dari perusahaan
atas penilaian kelayakan rencana investasi penambahan mesin cetak berdasarkan
toeri yang dikemukakan.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Merupakan penutup atau bab terakhir dalam penelitian ini yang
merupakan kesimpulan yang diambil dari uraian pada bab sebelumnya, serta
saran-saran berdasarkan analisis data sebagai masukan bagi pihak manajemen
perusahaan
Download