memandang wajah kristus

advertisement
MUTIARA KHOTBAH #5
MEMANDANG
WAJAH KRISTUS
Pdt. Antonius S. Un
“Sebab Allah yang telah berfirman:
"Dari dalam gelap akan terbit terang!",
Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita,
supaya kita beroleh terang dari pengetahuan
tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.”
- 2 Korintus 4:6 -
Saudara sekalian, sungguh luar biasa apa yang mereka lihat saat
Tuhan tersalib, karena mereka melihat kemuliaan Allah pada titik
tersulit, tidak ada mujizat. Mereka
melihat kemuliaan Allah bukan saat
mujizat memberi makan empat ribu
dan lima ribu orang, berjalan di atas
air, menenangkan angin ribut atau
Sungguh luar biasa apa yang
membangkitkan lazarus.
Orang-orang melihat kemuliaan Allah
saat Yesus membangkitkan orang
mati, tiga kali Yesus membangkitkan
orang mati. Pertama, baru
meninggal. Kedua, baru mau dikubur.
Ketiga, baru mulai membusuk.
mereka lihat saat Tuhan tersalib,
karena mereka melihat
kemuliaan Allah pada titik tersulit,
tidak ada mujizat.
Pertama, baru meninggal. Yaitu anak perempuan Yairus.
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala
rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi
engkau menyusah-nyusahkan Guru? Tetapi Yesus tidak menghiraukan
perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat:
"Jangan takut, percaya saja!” ...
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti:
"Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu
bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun.
Semua orang yang hadir sangat takjub.
- Markus 5:35-36, 41-42
1
MUTIARA KHOTBAH #5 | MEMANDANG WAJAH KRISTUS - Pdt. Antonius S. Un
Kedua, baru mau dikubur. Yaitu anak seorang janda.
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar,
anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak
orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat
janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata
kepadanya: "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan itu
Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata:
"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata,
dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
- Lukas 7:12-15
Ketiga, baru mulai membusuk. Yaitu Lazarus.
Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal
itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat
hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:
Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?...
Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras:
"Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar,
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya
tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka:
"Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”
- Yohanes 11:39-40, 43-44
Jika mereka melihat peristiwa-peristiwa ini dan melihat kemuliaan
Allah, ini jelas. Tetapi mereka yang melihat kemuliaan Allah yang
nampak pada wajah Kristus saat Ia tersalib, justru sedang
melihatnya dalam titik tersulit dalam kehidupan Tuhan. Mereka
melampaui apa yang dicapai oleh
manusia.
Saya kaget sekali melihat video
Yo-Yo Ma bermain cello saat ia
berumur tujuh tahun, duet dengan
Melihat kemuliaan Allah yang nampak
kakak perempuannya bermain
pada wajah Kristus saat Ia tersalib
piano. Di mana? Di White House,
adalah pencapaian yang melampaui
disaksikan langsung oleh presiden
apa yang dapat dicapai oleh manusia.
John Kennedy dan istrinya. Yo-Yo Ma
begitu berbakat, dianggap sebagai
salah satu the great cellist sepanjang
sejarah umat manusia. Siapa yang menemukan dia? Gurunya yang
bernama Pablo Casals. Umur tujuh tahun, begitu berbakat, konser di
White House yang dipimpin oleh Bernstein sendiri. Dan setelah itu,
Bernstein memperkenalkan Yo-Yo Ma bahwa anak ini luar biasa.
Saudara, manusia dengan matanya mungkin menemukan bakat
tersembunyi seperti ini. Mata para pemandu bakat begitu jeli
melihat bakat terpendam dalam diri seorang anak kecil, mereka
mampu melihat anak kecil bermain cello sedikit saja dan langsung
menemukan bakatnya.
2
MUTIARA KHOTBAH #5 | MEMANDANG WAJAH KRISTUS - Pdt. Antonius S. Un
Tapi Saudara, yang dilakukan oleh orang-orang yang berhadapan
dengan salib Kristus ini, mereka bukan melihat Tuhan pada titik
yang luar biasa, bukan. Melainkan mereka melihat Tuhan pada saat
titik tersulit, saat Ia tidak berdaya atau powerless. Tuhan yang
tersalib mewakili orang-orang powerless, mereka yang menderita
stroke, yang sakit, yang lumpuh, yang tidak dapat melakukan
apa-apa. Tuhan Yesus berada di atas kayu salib menanggung
penderitaan, tapi justru di sinilah penjahat yang bertobat
mengatakan,
Lalu ia berkata:
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
- Lukas 23:42
Saudara perhatikan, Alkitab memberikan gambaran yang begitu
indah. Ketika orang-orang Majus menempuh perjalanan yang
begitu jauh, mereka datang mencari Raja yang baru dilahirkan.
Dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang
baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur
dan kami datang untuk menyembah Dia.”
- Matius 2:2
Penjahat yang tersalib ini melihat jauh ke depan, yaitu Yesus akan
datang kembali sebagai Raja. Yesus lahir disambut dengan
penyembahan sebagai Raja, Yesus mati juga diterima sebagai Raja.
Penjahat ini mengatakan bahwa Yesus akan kembali sebagai Raja,
berarti dia sudah melihat kekekalan,
dia tidak lagi berbicara soal
penyaliban atau kematian, dia sudah
melihat melampaui apa yang dilihat
oleh manusia.
Yesus lahir disambut dengan
Tapi sangat kasihan, para imam
penyembahan sebagai Raja,
kepala dan ahli Taurat, yang siang
Yesus mati juga diterima sebagai Raja.
malam bicara firman Tuhan malah
tidak melihat kemuliaan Allah yang
nampak pada wajah Kristus. Ini yang
paling saya kuatirkan, jangan-jangan kita yang giat melayani, siang
malam ikut STRIJ, tetapi kita tidak melihat kemuliaan Allah yang
nampak pada wajah Kristus, karena kita begitu sibuk dengan segala
macam kegiatan.
Ini sebabnya kita membahas tentang Hana dalam Seri Eksposisi Injil
Lukas. Sebelum Hana memberitakan mengenai Yesus kepada orang
banyak, ia melihat kemuliaan Allah pada wajah Kristus kemudian ia
memuliakan Allah.
Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur
kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang
yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
- Lukas 2:38
3
MUTIARA KHOTBAH #5 | MEMANDANG WAJAH KRISTUS - Pdt. Antonius S. Un
Jika kita melayani tetapi tidak bertumbuh dalam firman dan
memandang kemuliaan Tuhan, maka pelayanan akan mencekik kita.
Makin melayani makin tercekik. Makin janji iman makin tercekik.
Hanya ketika kita melihat kemuliaan Tuhan, kita akan melayani
Tuhan dengan exciting dan
pengorbanan diri.
Ketika Saudara melayani,
jangan pernah lupa untuk
Jika Saudara tidak bertumbuh dalam firman
belajar firman. Mungkin
dan melihat kemuliaan Allah,
jemaat yang tidak terlalu
maka pelayanan akan mencekik Saudara.
banyak kegiatan, ia melihat
kemuliaan Allah seperti
penjahat yang bertobat
melihat kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Tapi
jangan-jangan kita yang begitu aktif melayani, seperti para imam
kepala dan ahli Taurat begitu sibuk dengan religious activities
sampai-sampai kita tidak melihat kemuliaan Allah. Dari rapat ke
rapat, urusan ke urusan, sampai kita kehilangan waktu untuk duduk
mendengar firman. Sebelum Hana memberitakan Yesus kepada
orang banyak, ia memuliakan Allah, ia melihat kemuliaan Allah yang
nampak pada wajah Kristus. Sekali lagi saya ulangi kalimat ini, “Jika
Saudara tidak bertumbuh dalam firman, maka pelayanan akan
mencekik Saudara.”
Inilah sebabnya banyak orang melarikan diri dan takut melayani.
Kenapa? Karena mereka sudah jenuh, sudah mengalami spiritual
burn out, tidak lagi bertumbuh, tidak lagi mempunyai excitement,
tidak senang melayani. Kalau diminta pelayanan, “Kok pelayanan
terus sih?” Diminta menjadi liturgis, “Kok liturgis melulu sih?”
Diminta menjadi panitia, “Kok panitia melulu sih?” Tetapi jika
Saudara bertumbuh dalam firman, Saudara sendiri yang akan
bertanya dan menantang pendeta, “Pak Pendeta, kapan Bapak bawa
saya pergi pelayanan?” Tetapi jika Saudara tidak bertumbuh dalam
firman, Saudara akan kering. Aktivitas demi aktivitas akan mencekik
kita, semakin giat semakin tercekik.
Saudara sekalian, penjahat yang bertobat melihat kemuliaan Allah
yang nampak pada wajah Kristus sehingga ia berkata,
Lalu ia berkata:
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
- Lukas 23:42
Painting:
Titian. Christ and the Good Thief. 1566.
4
Download