Kelas I Semester I SMU/SMK Secara Umum Gerja memiliki 4 sifat utama yakni: 1. Sifat Gereja yang Satu 2. Sifat Gereja yang Kudus 3. Sifat Gereja yang Katolik 4. Sifat Gereja yang Apostolik Gereja hanya mengakui satu Allah dan satu iman yakni iman akan Yesus Kristus sebagai Allah yang menjadi manusia. Gereja itu satu yakni satu-satunya Gereja yang mengimani Yesus Kristus. Setiap anggota Gereja selalu berusaha menjaga kesatuan. Dasar Gereja adalah Allah sendiri yang Maha Kudus dan juga Yesus Kristus Putra-Nya yang Kudus. Gereja adalah kumpulan orang-orang kudus dan orang-orang yang beriktiar untuk memperoleh kekudusan. Gereja berifat universal dan diperuntukan bagi semua orang. Gereja tidak mengenal pembagian atau pengelompokan angotanya berdasarkan status yang dimiliki. Setiap anggota Gereja memiliki kedudukan yang sama Gereja didirikan atas dua belas Rasul (apostolos). Pewartaan Gereja yang terus berkembang sepanjang zaman harus tetap menjaga kesesuaian dengan warisan ajaran para Rasul. Secara umum Gereja memiliki 4 tugas utama: 1. Menguduskan (Liturgia) 2. Mewartakan (Kerygma) 3. Memberi Kesaksian (Martyria) 4. Melayani (Diakonia) Tugas utama Gereja adalah menguduskan umatnya. Tugas tersebut disebut sebagai tugas ilmiah Gereja. Tugas Gereja untuk menguduskan diberikan kepada semua orang berkat imamat umum (semua umat) dan imamat khusus (para imam terthabis). Gereja memiliki tugas dan tanggung jawab untuk meneruskan pewartaan yang telah dimulai oleh Yesus Kristus kepada semua generasi sepanjang masa. Pewartaan Gereja sepanjang masa harus tetap bersumber pada Yesus Kristus sendiri dan warisan ajaran para rasul. Menjadi saksi Kristus berarti menyampaikan atau menunjukan apa yang telah disampaikan oleh Kristus sendiri kepada orang lain dalam situasi apapun. Penyampaian tersebut dapat berupa katakata mau pun dalam bentuk tindakan. Rela berkorban dan membela kebenaran. Sikap dasar Gereja yang melayani didasarkan pada sikap Kristus sendiri yang datang ke dunia untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Setiap umat kristiani harus bersedia untuk menjadi pelayan bagi sesamanya. Bentuk pelayanan Gereja dapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan seperti dalam bidang kesehatan, pendidikan, kesejahkteraan hidup umat manusia dan sebagainya. (option for the poor)