1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Masyarakat

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Masyarakat dan pemerintah adalah dua elemen yang tidak dapat
dipisahkan. Masyarakat memerlukan suatu
bentuk pemerintahan dan
sebaliknya pemerintah memerlukan masyarakat. Untuk membentuk suatu
komponen masyarakat yang baik diperlukan pemerintahan yang baik dan
untuk membentuk pemerintahan yang baik diperlukan peran serta masyarakat.
Pemerintah tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik tanpa kepercayaan
masyarakat dan masyarakat tidak mendapatkan hal terbaik tanpa kepercayaan
kepada pemerintah (Halimatussa'diyah, 2012). Oleh karena itu kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah merupakan komponen yang tidak bisa
diremehkan.
Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah merupakan isu yang
kompleks dan multidimensional (Ari & Norrbacka, 2009) karena kepercayaan
masyarakat berdampak terhadap pemerintah. Penyataan ini didukung hasil
penelitian Fard & Rostamy (2007) bahwa kinerja pemerintah berpengaruh
terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Apabila kinerja
pemerintah itu baik maka masyarakat akan menaruh kepercayaan yang besar
kepada pemerintah dan sebaliknya apabila kinerja pemerintah itu buruk maka
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan menurun.
1
Fenomena yang terjadi saat ini kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah
mengalami
penurunan
yang
mengakibatkan
peningkatan
kriminalitas kepada politisi, administrasi publik, dan masyarakat (Welch, dkk;
2004). Hasil survei yang dilakukan oleh American Customer Satisfaction
Index (ACSI) menyatakan bahwa terjadi penurunan kepuasan dan kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah federal (Anonymous, 2006).
Di Indonesia, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan
penyelenggaran negara cenderung mengalami kemunduran bahkan ada yang
menyatakan mereka tidak perlu lagi adanya pemerintahan (Daniprawiro,
2013). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Charta Politika yang melibatkan
2000 responden lebih dari 50% menyatakan tidak puas dengan kinerja
pemerintah saat ini (Wijaya, 2012). Ketidakpercayaan masyarakat kepada
pemerintah dapat menimbulkan aksi-aksi yang merugikan seperti demonstrasi
massa dan premanisme di tengah-tengah masyarakat karena masyarakat
menganggap itulah satu-satunya jalan keluar (Guslina, 2012).
Hasil-hasil penelitian menunjukan beberapa penyebab menurunnya
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah diantaranya adalah adanya
kesenjangan antara ekspektasi masyarakat terhadap kinerja pemerintah dengan
kinerja pemerintah sesungguhnya (Nye, dkk dalam Welch, dkk, 2004).
Kondisi ini mengindikasikan dua hal, yaitu pada praktiknya memang terjadi
gap antara ekspektasi masyarakat dengan kinerja pemerintah sesungguhnya,
yaitu kondisi yang di dalamnya pemerintah tidak dapat mencapai kinerja
sesuai harapan masyarakat atau mungkin saja tidak tersedianya informasi yang
2
terkait dengan kebijakan dan kinerja pemerintah yang sesungguhnya bagi
masyarakat sehingga menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Penyebab
lain ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah adalah pada syarat
pelimpahan wewenang masyarakat kepada pemerintah untuk mengelola
pelayanan masyarakat, masyarakat menganggap pemerintah melakukan
tindakan-tindakan tidak etis (Ari & Norrbacka, 2009) dengan kewenangan
yang diberikan. Dua bentuk ketidakpercayaan masyarakat ini adalah bentuk
ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja dan etika pemerintah, dengan kata
lain masyarakat akan percaya kepada pemerintah apabila mereka merasa puas
dengan pelayanan pemerintah, dan kepuasan tersebut akan diperoleh apabila
dalam pelaksanaannya pemerintah memberikan informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat sehubungan dengan pelayanan dan capaian
kinerja pemerintah. Untuk mencapai kepuasan masyarakat maka salah satu
cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah laporan keuangan dan
laporan kinerja pemerintah yang berguna untuk menjaga akuntabilitas dan
transparansi pemerintah (Grosso & Gregg, 2011), karena apabila pemerintah
tidak akuntabel dan transparan akan menimbulkan dampak negatif kepada
masyarakat seperti kurangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
(Judith dkk, 2009) serta timbulnya korupsi dan penyalahgunaan wewenang
(Ridha & Basuki, 2012).
Akuntabilitas dan transparansi tidak hanya menjadi kewajiban
pemerintah pusat tetapi juga pemerintah daerah sesuai dengan Undang-undang
No 32 Tahun 2004 mengenai pemerintah daerah. Pemerintah daerah
3
melaksanakan akuntabilitas karena kewajiabn dan adanya tekanan yang kuat
dari pemerintah (Akbar dkk, 2012).
Regulasi sudah ada sebelumnya ditambah dengan ekspektasi publik
kepada pemerintah berperan penting dalam paraktik manajemen pemerintah
daerah (Akbar, 2011). Penuruan kepercayaan masyarakat mendorong
reformasi manajemen publik yang dikenal dengan New Public Management
(NPM) (McNabb, 2009; Van de Walle, 2011 dalam Grimmelikhuijsen; 2012).
Langkah penerapan NPM bertujuan untuk menciptakan suatu tatakelola
pemerintahan yang baik yang dikenal dengan nama good governance
government.
Undang-undang
No
28
Tahun
1999
tentang
Tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme dalam bab II pasal dua menyatakan bahwa penyelenggaran negara
harus meliputi asas-asas yaitu (1) Asas Kepastian Hukum, (2) Asas Tertib
Penyelenggaraan Negara (3) Asas Kepentingan Umum, (4) Asas Keterbukaan,
(5)
Asas Proporsionalitas, (6) Asas Profesionalitas, dan (7) Asas
Akuntabilitas. Berdasarkan isi pasal tersebut jelas bahwa transparansi dan
akuntabilitas merupakan dua dari beberapa asas yang harus dipenuhi oleh
pemerintah termasuk pemerintah daerah.
Selain Undang-undang No 28 Tahun 1999, pengaturan tentang
akuntabilitas juga dijelaskan dalam Inpres nomor 7 tahun 1999 tentang
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
yang
menjelaskan bahwa setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan negara wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
4
pokok dan fungsinya serta kewenangan strategik yang ditetapkan oleh masingmasing instansi.
Penelitian mengenai peranan akuntabilitas terhadap kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah sudah banyak dilakukan oleh peneliti
terdahulu. Salah satunya adalah Fard & Rostamy (2007) yang meneliti
mengenai pengaruh akuntabilitas terhadap kepuasan dan kepercayaan
masyarakat. Penelitian ini menggunakan metoda survei untuk mengetahui
bagaimana kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap akuntabilitas
pemerintah. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa akuntabilitas
pemerintah mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
dengan peningkatan kepuasaan masyarakat atas kinerja pemerintah.
Hasil-hasil
penelitian
yang
berhubungan
dengan
transparansi
pemerintah telah dilakukan oleh berbagai peneliti terdahulu diantaranya
Tolbert & Mossberger (2006) dan Welch, dkk (2004). Tolbert & Mossberger
(2006) menguji perilaku masyarakat terhadap pelaksanaan e-government dan
pengaruhnya terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan e-government meningkatkan
persepsi masyarakat terhadap transparansi pemerintah tetapi hal tersebut tidak
secara
keseluruahan
meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
kepada
pemerintah. Penelitian yang dilakukan oleh Welch, dkk (2004) menguji
hubungan penggunaan e-government dan web site pada masyarakat. Hasil
penelitian menunjukkan
penggunaan
5
e-government dan web site
pada
masyarakat berhubungan positif dengan kepuasan masyarakat kepada
pemerintah.
Akuntabilitas menjadi kurang berarti tanpa transparansi dan sebaliknya
transparansi menjadi tidak berarti tanpa akuntabilitas, sehingga keduanya
saling melengkapi karena akuntabilitas tanpa transparansi justru akan
menimbulkan peluang tidak baik bagi pemerintah (Prast, 2012). Oleh karena
itu penelitian ini akan menggabungkan pengaruh akuntabilitas dan
transparansi kepada kepuasan dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
dengan menggunakan konteks pemerintahan di Indonesia.
Penelitian di Indonesia mengenai akuntabilitas dan transparansi masih
kurang. Oleh karena itu penelitian ini memberikan gambaran yang lebih
lengkap karena setiap negara mempunyai karakteristik budaya yang berbeda.
Menurut Hofstede (1991) karakteristik budaya di Indonesia adalah kurang
individualisme, jangkauan kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan lebih
maskulin dibanding budaya barat (Jermias & Setiawan, 2008).
1.2.Rumusan Masalah
Kepercayaan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam
suatu pemerintahan karena pelaksanaan pemerintahan sebagai wujud amanah
masyarakat harus dilakukan dengan dukungan masyarakat (Nawawi, 2012).
Hal tersebut mengindikasikan bahwa tanpa adanya kepercayaan masyarakat,
mustahil suatu pemerintahan dapat terus berjalan dengan baik. Namun, saat
ini ada kecenderungan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada
6
pemerintah Indonesia yang disebabkan karena masyarakat merasa tidak puas
dengan
pemerintah.
Kepuasan
masyarakat
kepada
pemerintah
akan
mendorong terciptanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah (Ari &
Norrbacka, 2009). Masyarakat memerlukan adanya akuntabilitas dan
transparansi dari pemerintah untuk menilai hasil kinerja pemerintah sehingga
menentukan penilaian masyarakat kepada pemerintah mengenai kepuasan dan
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah (Rachmadi, 2002).
1.3.Pertanyaan Penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pertanyaan penelitian ini
adalah:
1. Apakah akuntabilitas pemerintah daerah mempengaruhi kepuasan
masyarakat kepada pemerintah daerah?
2. Apakah
transparansi
pemerintah
daerah
mempengaruhi
kepuasan
masyarakat kepada pemerintah daerah?
3. Apakah kepuasan masyarakat kepada pemerintah daerah mempengaruhi
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah?
1.4.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris:
1. Pengaruh akuntabilitas pemerintah daerah terhadap kepuasan masyarakat.
2. Pengaruh transparansi pemerintah daerah terhadap kepuasan masyarakat.
7
3. Pengaruh kepuasan masyarakat terhadap kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah daerah.
1.5.Motivasi penelitian
Motivasi penelitian ini berdasarkan fenomena sekarang bahwa
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah sangat rendah. Hal ini mungkin
disebabkan karena masyarakat merasa tidak puas terhadap apa yang dilakukan
pemerintah dalam menjalankan tugasnya sehingga tidak menaruh kepercayan
kepada pemerintah.
1.6.Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai kontribusi empiris, teoritis, dan
praktis. Kontribusi-kontribusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi empiris, untuk memperkuat penelitian sebelumnya berkaitan
dengan pengaruh akuntabilitas dan transparansi pemerintah kepada
kepuasan dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
2. Kontribusi teori, untuk memperkuat teori mengenai akuntabilitas,
transparansi, kepuasan, dan kepercayaan masyarakat.
3. Kontribusi praktis, untuk memberikan kontribuasi kepada pemerintah
dalam memahami bagaimana pengaruh akuntabilitas dan transparansi
pemerintah terhadap masyarakat.
8
1.7.Sistematika Penulisan
Proposal ini ditulis disajikann dengan cara sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan
Pada bab ini disajikan gambaran mengenai alasan yang mendasari
penelitian ini, yaitu meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,
masalah penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II: Tinjauan Teori dan Pengembangan Hipotesis
Pada bab ini disajikan tinjauan teori mengenai konsep-konsep yang
berkaitan dengan akuntabilitas dan transparansi serta kepuasan dan
kepercayaan masyarakat. Selain itu bab ini juga menjelaskan mengenai teori
yang digunakan dalam penyusunan hipotesis dan kerangka pemikiran
penelitian.
Bab III: Metoda Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai metoda penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini. Metoda penelitian berisi mengenai desain
penelitian, populasi, sampel, variabel, instrumen penelitian, prosedur
pengumpulan data, dan pilot study.
Bab IV: Analisis dan Pembahasan
Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis dan pembahasan data.
Analisis dan pembahasan ini berisi mengenai analisis dan pembahasan dari
masing-masing metoda yang digunakan baik kuantitatif maupun kualitatif.
9
Bab V: Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan penelitian, implikasi
penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.
10
Download