FT-UB Kenalkan Nelayan Sendang Biru Teknologi Sel Surya Dikirim oleh prasetyaFT pada 18 April 2016 | Komentar : 0 | Dilihat : 1844 FT-UB Kenalkan Nelayan Sendang Biru Teknologi Sel Surya Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (JTE FT-UB) mengenalkan pemanfaatan teknologi energi alternatif ramah lingkungan sel surya kepada warga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kegiatan yang melibatkan dosen dan mahasiswa ini menindaklanjuti kunjungan lapangan dan identifikasi potensi kawasan pesisir pantai yang telah dilakukan dua kali sebelumnya. Adapun pelatihan bertajuk Edupreneur Piranti Elekronik Berbasis Solar Cell dilaksanakan Sabtu, (16/4/2016), di balai Dusun Sendang Biru, di hadapan perwakilan 25 Pokdarwis. “Selama ini kawasan pesisir kurang diperhatikan. Padahal sebagai negara maritim, potensi nelayan sangat tinggi. Potensi bisa berupa desa wisata, produk kreatif, atau industri perikanan,” kata dosen penggagas kegiatan Eka Maulana, ST., M.Eng. Dari kajian tim, potensi yang sangat menonjol dari Desa Tambakrejo adalah desa wisata. Ternyata, terdapat 10 pantai yang berpotensi dan belum banyak diketahui masyarakat. Kondisi pantai masih sangat alami dan bersih. Jaringan listrik juga belum masuk ke daerah tersebut. Pantai-pantai tersebut diantaranya pantai Sendiki, Clungup, Gatra, Bangsong, Asmoro, Sapana, Mini, Batu Pecah, Bukit Wareng, dan Tiga Warna. “Melihat potensi pantai yang bisa disinari matahari hingga 11 jam, maka kami berupaya mengembangkansolar cell disana,” jelas Eka Tim berharap panel surya dapat digunakan sebagai penerangan pesisir pantai, penerangan rumah pohon, penerangan kedai/ warung warga, penerangan pos pantau, penerangan perahu nelayan, hingga dapat digunakan sebagai penggerak perahu listrik tenaga surya. Adapun dalam pelatihan, peserta dibekali kemampuan merakit piranti moduler untuk aplikasi penerangan. Kemudian, salah satu perangkat hasil perakitan diujicobakan hasilnya di salah satu rumah warga. “Kalauok nanti kita tambah lagi. Tim akan mengupayakan sebagian perangkat dihibahkan untuk kepentingan fasilitas umum,” tambahnya. Selain merakit panel surya, peserta juga dibekali kemampuan lainnya. Antara lain, pelatihan pembuatan baterai dari limbah tulang ikan, pelatihan manajemen menuju desa wisata mandiri, teknik sablon dan merchandise, serta pelatihan industri kreatif dan digital marketing. “Ini untuk mendukung pengembangan industri kreatif berbasis edupreneurship masyarakat pesisir menuju desa wisata mandiri,” katanya. Khusus untuk pelatihan pembuatan baterai dari limbah tulang ikan, alat ini bisa dimanfaatkan untuk baterai solar cell ataupun souvenir. Dari hasil penelitian, limbah tulang ikan dapat berfungsi sebagai elektrolit dan menyimpan tenaga listrik dalam bentuk ion. “Limbah ikan disana masih dibuang, padahal bisa digunakan untuk baterai. Kemarin diuji coba hasilnya bisa menghasilkan tegangan 1,4 V. Dari segi tegangan dan arus masih perlu diteliti. Nanti kita coba dengan tambahan bahan-bahan lainnya,” tuturnya. Sementara itu, ungkap salah satu warga pengelola Pantai Sendiki Petra Prasojo, dibutuhkan transfer teknologi untuk pengembangan kawasan wisata pantai dengan konsep pemanfaatan sumber energi tenaga surya. Sehingga, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Tambakrejo dalam memajukan desa wisata, khususnya pantai Sendiki yang syarat keindahan alamnya. “Karena selama ini potensi pantai bagus tapi akses keluar masih kurang. Agar bisa meningkat harus didukung dengan sarana prasarana memadai salah satunya listrik,” jelas sekretaris Pokdarwis ini. (and/Humas UB)