BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistim pelayanan kesehatan sehingga pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi pasien khususnya untuk penyembuhan maupun rehabilitasi di rumah sakit. Dengan berkembangnya permintaan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang berkualitas maka pelayanan keperawatan menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan rumah sakit ( Ali, 2002, dikutip dari Zakiyah, 2010). Dewasa ini, perawat merupakan segmen profesi terbesar dalam bidang kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekarang ada lebih dari 9 juta perawat dan bidan di 141 negara. The Atlantic Monthly menyatakan bahwa "keperawatan merupakan perpaduan dari perhatian, pengetahuan dan keterandalan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup pasien ( Indrajati, 2011). Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan. Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ( Indrajati, 2011). Tugas pokok perawat menurut KepMenPan No 94 tahun 2001 tentang Jabatan dan fungsi Perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan atau kesehatan. Dunia keperawatan di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan, namun pelayanan keperawatan masih belum memuaskan. Dalam bidang kesehatan interaksi antara pemberi layanan kesehatan dan penerima 1 2 atau pasien bersifat erat dan dapat pula berkesinambungan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang akan diberikan serta untuk memantau riwayat kesehatan seseorang, setiap pemberi layanan kesehatan diwajibkan untuk membuat rekam medis ( Ardika, 2012). Trend atau perubahan yang terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap sistem dokumentasi asuhan keperawatan yang tercatat dalam rekam medis yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, serta dokumentasi asuhan keperawatan itu sendiri mempunyai kegunaan dari berbagai aspek, seperti aspek hukum, jaminan mutu, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian dan akreditasi (Nursalam, 2011). Pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam pertanggung jawabankinerja profesi keperawatan setelah melakukan intervensi keperawatan langsungkepada pasien. Munculnya perkembangan dan paradigma baru rekam medis danasuhan keperawatan sebagai manajemen informasi di bidang kesehatanmerupakan dampak positif dari perkembangan teknologi informasi sesuai denganperkembangan konsep dan tata cara berkomunikasi di bidang kesehatan (Mastini, 2013 ). Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Dokumentasi ini penting karena pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien membutuhkan catatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang dialami klien baik masalah kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan (Hidayat, 2011). Menurut DEPKES RI (2001), pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan non medis, salah satu diantaranya adalah tenaga perawat. Tenaga perawat mempunyai kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena pelayanan yang 3 diberikannya berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual dan dilaksanakan selama 24 jam secara berkesinambungan (Nelfiyanti, 2009). Berkaitan dengan kedudukan tenaga perawat dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit maka diperlukan upaya perbaikan mutu dan menjaga mutu pelayanan, termasuk kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan dalam rekam medis (Nelfiyanti, 2009). Mengingat pentingnya dokumentasi keperawatan perlu didukung pula oleh sumber daya manusia yang memadai, diantaranya adalah pengetahuan perawat. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata (penglihatan) dan telinga (pendengaran) (Notoatmojo, 2012). Hasil penelitian Ardika (2012) menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat tentang rekam medis dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan. Sementara hasil penelitian Nelfiyanti (2009) Menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara statistik variabel pengetahuan(tata cara pengisian dan aspek hukum rekam medis) dan motivasi intrinsik maupunekstrinsik (tanggung jawab, prestasi, penghargaan, gaji, kondisi kerja) perawatberpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengisian dokumentasi asuhankeperawatan pada rekam medis (p<0,05), sedangkan variabel hubungan antar pribadi tidak berpengaruh (p>0,05). Kelengkapan pengisian dokumentasi asuhankeperawatan pada rekam medis (30,4%) kategori cukup lengkap. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap status pasien di ruangan bangsal RSUD Dr. Pirngadi Medan. Peneliti mengambil 15 status pasien, terlihat bahwa masih ada beberapa status pasien yang terisi belum lengkap mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. 4 Peneliti melihat status pasien mulai dari dinas pagi, siang dan malam isinya hampir sama mulai dari pengkajian, diagnosa, penanganan serta evaluasi, padahal asuhan keperawatan itu ditulis berdasarkan data terbaru dari pasien. Berdasarkan hasil observasi dengan 12 orang perawat di RSUD Dr. Pirngadi medan, terlihat perawat kurang menguasi dalam pengisian asuhan keperawatan. Contohnya saat perawat mengisi kolom intervensi, implementasi dan evaluasi perawat melihat kolom sebelumnya. Saat diwawancara oleh peneliti, peneliti menanyakan mengapa intervensi, implementasi dan evaluasi sama dengan sebelumnya, perawat menjawab intervensi dan implementasi dari dulu sampai sekarang sama saja. Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi keperawatan di RSUDDr. Pirngadi Medan Tahun 2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan hasil uraian latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah “apakah ada hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Berdasarkan masalah penelitian yang telah ditetapkan maka tujuan umum peneliti ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014 2. Tujuan Khusus 5 a. Untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang dokumentasi asuhan keperawatan di RSUDDr. Pirngadi Medan Tahun 2014 b. Untuk mengetahui kelengkapan dekomentasi asuhan keperawatan di RSUDDr. Pirngadi Medan Tahun 2014 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Rumah Sakit Hasil penlitian ini dapat menjadi informasi dan masukan yang digunakan untuk penerapan pendokumentasi keperawatan secara lengkap sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. 2. Bagi Perawat Sebagai bahan masukan bagi tenaga keperawatan dalam mengoptimalkan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai sumber informasi pada institusi Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan agar dijadikan dokumentasi ilmiah untuk merangsang minat peneliti selanjutnya.