B A B II RANGKAIAN CAPASITIVE-RESISTIVE (CR) 1. Cara Kerja Rangkaian CR Misal dalam gambar rangkaian dan grafik di bawah ini : ec (Volt) S 9 + i VR R 1K 6 E=10V 3 ec C 4µF 0 t1 t2 (a) t t3 (b) Gambar 2.1 a. Rangkaian Kapasitor Resistor b. Grafik Tegangan Kapasitor Terhadap Waktu Jika muatan pada Kapasitor C adalah nol pada saat saklar S ditutup maka tegangan yang melewati R pada saat t=0 adalah : VR E ec Dimana E adalah tegangan suply dan ec adalah tegangan kapasitor, maka arus yang melewati R pada saat t=0 adalah : ic VR R E ec R 10V 0 1k 10mA (2.1) Arus ini menyebabkan kapasitor C dimuati (charge) dengan polaritas seperti pada gambar 2.1.b, sehingga pada saat t1 tegangan ec menjadi 3 volt. Hal ini mengubah harga VR menjadi : VR E ec 10V 3V 7V ic (10V 3V ) / 1k 7mA harga IC berubah menjadi : Karena C terus dimuati, maka ec terus bertambah dan tegangan VR berkurang, jadi arus yang melewati R juga berkurang. Karena arus berkurang maka C dimuati lebih lambat dari sebelumnya. Beberapa saat selanjutnya e c bertambah menjadi 6 Volt (t2 pada grafik), maka harga VR menjadi : VR 10V 6V 4V ic dan 4V 4mA 1k Arus pengisian sekarang semakin berkurang lebih banyak lagi sehingga untuk pengisian C sebesar 3 Volt berikutnya dibutuhkan waktu yang semakin lama. Pengisian tegangan C tidak berlangsung tetap, yaitu bahwa ec akan semakin meningkat dan tegangan R akan terus menurun, begitu juga arus yang mengalir semakin berkurang. Hal ini berarti bahwa pengisian capacitor sangat cepat (arus besar) pada awal pengisian kemudian akan terus berkurang seiring dengan naiknya tegangan capacitor. Terlihat arus terus berkurang. Tegangan yang ada pada kapasitor diberikan seperti pada rumus exponensial berikut : t CR ec E ( E E0 ) dimana : ec = tegangan kapasitor E = tegangan sumber/pengisian E0 = tegangan awal pada kapasitor = konstanta eksponensial = 2,718 t = waktu pengisian C = kapasitor yang dimuati R = hambatan pengisian Jika tidak ada muatan awal pada C maka : E0 0 t ec E ( E 0) CR atau (2.2) t CR ec E (1 ) (2.3) kemudian, ic E ec R t E E (1 CR ) ic R maka, t E ic CR R dan t ic I CR (2.4) dimana I=E/R adalah arus awal saat t=0. CONTOH 1 Hitung level tegangan eC, pada rangkaian Gambar 1, pada saat interval 2 ms setelah switch S ditutup. Gambarkan grafik eC terhadap waktu. Penyelesaian Pada saat Eo=0 maka : t = 0 ms ec E (1 0 ) t = 2 ms ec 10(1 41 ) t = 4 ms ec 10(1 41 ) = 0 volt … point 1 = 3,93 volt … point 2 = 6,32 volt … point 3 2 4 dengan cara yang sama : t = 6 ms eC = 7,7 volt … point 4 t = 8 ms eC = 8,65 volt … point 5 t = 10 ms eC = 9,18 volt … point 6 t = 12 ms eC = 9,50 volt … point 7 t = 14 ms eC = 9,70 volt … point 8 t = 16 ms eC = 9,82 volt … point 9 CONTOH 2 Tentukan arus pengisian dalam rangkaian gambar 1.a pada interval waktu 2 ms saat setelah switch S ditutup. Gambarkan grafiknya i C terhadap waktu. Penyelesaian Dengan menggunakan persamaan iC ( E eC ) / R (2.4) Pada saat t = 0 …. ec lihat hasil contoh 1. t = 0 ms ic (10 0) 1K = 10 mA … point 1 t = 2 ms ic (10 3,93) 1K = 6,07 mA … point 1 t = 4 ms ic (10 6,32) 1K = 3,68 mA … point 1 dengan cara yang sama : t = 6 ms iC = 2,23 mA … point 4 t = 8 ms iC = 1,35 mA … point 5 t = 10 ms iC = 0,82 mA … point 6 t = 12 ms iC = 0,50 mA … point 7 t = 14 ms iC = 0,30 mA … point 8 t = 16 ms iC = 0,18 mA … point 9 12 1 10 5 8 7 8 9 4 6 4 Ic(mA) ec(V) 6 2 3 2 3 ec=Tegangan Kapasitor ic=Arus Pengisian 4 2 5 1 0 0 2 4 6 8 6 10 7 12 8 14 9 16 t (ms) Gambar 2.2 Grafik Tegangan dan Arus Kapasitor terhadap waktu Dengan melihat gambar diatas maka kapasitor akan terus dimuati sampai level tegangan suply. Misalnya sekarang tegangan input menjadi nol, sedang switch S closed, maka hasilnya adalah kapasitor akan discharge (pengosongan) melalui R. dari persamaan 2-2 dapat digunakan untuk menghitung tegangan kapasitor setiap saat selama masa discharge. Jika pada saat discharge muatan kapasitor adalah E (misal level muatan sebelum E adalah 0). Maka selama E menjadi nol, karena itu persamaan 2-2 dapat disederhanakan menjadi : t CR ec 0 (0 E ) t ec E CR (2.5) Jika kurva discharge kapasitor digambar (dengan persamaan 2-5) akan didapat seperti pada gambar 2.1. Pada gambar 2.3 diperlihatkan kurva normalisasi charge dan discharge. Kurva ini dapat dipakai untuk menyelesaikan soal grafik. Kurva normalisasi digambar pada kondisi E=1 Volt, C=1 F dan R=1 . Untuk harga harga ini tegangankapasitor dapat ditentukan pada waktu t yang diberikan setelah permulaan charge dan discharge. 1 0,8 a Charge 0,6 0,4 Discharge ec(V) 0,2 b 0 0 1 2 3 4 5 t (CR seconds) Gambar 2.3 Kurva Normalisasi Charge dan Discharge Untuk Rangkaian CR Jika E tidak sama dengan 1 Volt, tegangan kapasitor pada waktu yang diberikan dapat ditentukan dengan mengalikan tegangan dari kurva dengan harga E. Misal jika e=5 Volt dan t=0,75 s pada kurva, maka : ec 0,5V 5V 2,5V Dengan cara yang sama jika C dan R dengan harga lain dari 1 F dan 1 , maka waktu setiap saat ditentukan dengan mengalikan CxR. Misal C=1 µF dan R=1 k. Jika ec=0,5 Volt, maka waktu untuk mencapai 0,5 Volt adalah : t 0,7 s 1µF 1K t 0,7ms CONTOH 3 Gunakan grafik normalisasi charge dan discharge, tentukan : a. ec pada 1,5 ms dimulai dari ec=0 Volt, jika R=1 k, C=1 µF dan E=10 Volt. b. ec pada 6 ms dari muatan penuh jika R=20 k, C=1 µF dan E=12 Volt. Penyelesaian a. Masing-masing waktu di skala menjadi 1s x 1 µF x 1 KΩ = 1 ms saat t=1,5 ms (titik a gb. 2.3 grafik charge) ec = 10V x 0,78 = 7,8 V b. Masing-masing waktu di skala menjadi 1s x 0,1 µF x 20 KΩ = 2 ms saat t=6 ms (titik b gb. 2.3 grafik discharge) ec = 12V x 0,05 = 0,6 V 2. Persamaan Rangkaian CR Gambar 2.4 Hubungan antara CR dan T terhadap Arus dan Tegangan Capacitor Gambar 2.4 adalah arus charging dan tegangan kapasitor di gambar terhadap waktu, seperti pada rangkaian gambar 2.1 terlihat bahwa jika t=4 ms, e c=6,32 V. Dalam kasus ini 4 ms adalah perkalian dari : t C R 4 µF 1K 4 1 = 4 ms 1000 3. Respon Rangkaian CR Terhadap Square Wave Suatu rangkaian resistansi kapasitif dengan input gelombang square dari Gambar 2.5(a). Tegangan pada kapasitor pertama akan naik dari nol ke suatu level e1 pada waktu t1 lihat gambar 2-5 (b) Antara t1 dan t2 tegangan yang diberikan adalah nol sehingga capacitor discaharge ke e2 volt. Kemudian kapasitor mengisi ke suatu level yang baru e3 pada waktu t3. Untuk menentukan level dari ec setiapwaktu yang lebih besar dari t2 kebutuhan pertama untuk menghitung e1 pada t1 kemudian e2 dihitung menggunakan e1 sebagai tegangan inisial pada kapasitor dan tidak ada tegangan input adalah nol dari t1 ke t2. Antara t2 dan t3 tegangan inisial adalah e2 volt dan tegangan input lebih besar dari nol lagi. Pada t=4 ms ec 20V (20V 0)e 4ms/1uFx3.3KΩ = 14.05 V [ e1 pada gambar 2-5 (b) ] dari t=4 ms sampai t=8 ms, E=0 V dan Eo =14.05V ec 0V (0 14.05)e 4ms/1uFx3.3KΩ = 4.18 V [e2 pada gambar 2-5(b)] Dari t=8 ms ke t=12 ms, E=20V dan Eo = 4.18 V Pada t=12 ms, ec 20V (20V 4.18)e 4ms/1uFx3.3KΩ = 15.29 V [e3 pada gambar 2-5(b)] Dari t=12 ms ke t=16 ms E=0 dan E0=15.29 V Pada t=14 ms ec 0V (0V 15.29V)e 4ms/1uFx3.3KΩ setelah beberapa interval-interval pengisian, pengisian sebagian, pengisian ulang tegangan kapasitor pada akhir nya akan mencapai kondisi yang tetap (settled). Ketika kondisi ini terjadi , kapasitor selalu diisi ke level tegangan maksimum, Emax dan pembuangan ke level yang minimum ,Emin seperti pada gambar 2-5 c. Level akhir tersebut terjadi ketika tegangan pengisian dan pengosongan adalah sama. Pada gambar 2-5 (c) E1=E2 juga Emax=E1 dan Emin=(E-Emax) perhittungan E min dimulai dari E0=Emax dan E=0V, Emin ec 0V (0V Emax)e t/CR = Emax e t/CR Dan sejak E min =(E-Emax) E - Emax Emax e t/CR E Emax e t/CR Emax = Emax Emax (e t/CR 1) dan E 1 e t/CR 2-14 Arus pengisian untuk rangkaian dari gambar 2-5(a) dapat dengan mudah dihitung dengan menggunakan rumus: ic E ec R Untuk rangkaian pada gambar 2-5(a) tentukan level maksimun dan minimum pada saat tegangan kapasitor akan stabil. Pemecahan: Berdasarkan pada persamaan (2-14): Emax Emax E 1 e t/CR 20 V 1 e 4 ms/(1uFx3.3K ) Emax = 15.41V Emin = E-Emax = 20V-15.41V = 4.59V 4. Rangkaian Integrating Gambar 2-6 menunjukkan suatu rangkaian RC dengan input gelombang kotak dan tegangan output pada kapasitor. Bentuk dari gelombang output tergantung dari hubungan antara waktu constant (CR) dan lebar pulsa (PW). Mempertimbangkan dari kasus CR lebih kecil dari PW [gelombang (a) pada gambar 2-6]. Didalam bagian 2-1, telah di demonstrasikan bahwa kapasitor diisi ke 99.3% dari tegangan input setelah t=5 CR; Misal kan CR 1 PW 10 Kemudian : 1 PW) 10 ec =99.3% dari E pada t 5( Sehingga : ec E pada t 1 PW 2 dalam kasus ini output secara kasar mendekati input gelombang kotak. Jika CR dibuat lebih kecil dibanding dengan 1 PW, kemudian output lebih mendekati 10 menyerupai input gelombang kotak. Untuk gelombang (b) didalam gamabar 2-6 , CR adalah sama dengan lebar pulsa. Dalam bagian 2-1 telah capasitor mengalami pembuangan ke 63.2% dari tegangan input setelah t=CR. Gelombang yang tetap adalah ampiltudo yang lebih kecil dari 63.2% dari E. Dibawah kondisi dari gelombang dari kapasitor mulai untuk mendekati bentuk segitiga. Ketika CR dibuat sama ke 10 kali dari lebar pulsa , hasilnya bentuk gelombang gambar 2.6 (c). Dalam kasus ini rangkaian CR, dinamakan rangkaian integrator. Untuk mengerti bagaimana cara rangkaian ini bekerja penting dalam perhitungan level tegangan output didalam hubungan nya dengan waktu. Pada CR=10xPW, gunakan persamaan 2-2 diperoleh: ec2 E (E Eo)e PW/10PW E Ee 1 / 10 untuk Eo=0 Untuk menghitung ec1 pada 1 PW : 2 ec1 E Ee 1/2PW/10PW = E Ee 1/20 = E(1-0.95) = 0.05 E Hasil ini menunjukkan setelah t1, ec1 =0.05 E dan setelah t2=2t1, ec2+0.1E. sehingga ec1 2ec1 ketika t2=2t1. 5. Rangkaian Differentiating 6. Efek Pembebanan pada Rangkaian Differensial dan Integral