04302-030 Nupail Mukhtar - Perpustakaan Universitas Mercu

advertisement
STRATEGI PERSONAL SELLING PROGRAM UNIT LINK PT
PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE YANG DILAKUKAN OLEH
PRUVISION GROUP STUDI KASUS PRODUK
PAA PLUS (PRUlink assurance account plus)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Derajat Sarjana
Komunikasi (SI)
Oleh :
Nupail Mukhtar
04302-030
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI MARCOMM & ADVERTISING
Nupail Mukhtar (04302-030)
Strategi Personal Selling Program Unit Link PT Prudential Life Assurance yang
dilakukan PruVision Group (Studi Kasus PAA Plus)
(iv-75 Halaman; 15 Referensi 1997-2006; Lampiran)
ABSTRAKSI
Personal Selling merupakan sebagai salah satu unsur yang penting dalam
mempertahankan eksistensi dari suatu Perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa. Personal Selling dijadikan oleh PT Prudential Life Assurance sebagai sarana
yang tepat untuk memasarkan program PAA Plus yang pada dasarnya program
tersebut bergerak dalam bidang jasa dimana bahwa jasa adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak memiliki kepemilikan apa pun. Berdasarkan
latar belakang, pokok permasalahan dalam peneitian ini adalah bagimana strategi
personal selling program unit link PT Prudential Life Assurance yang dilakukan
oleh PruVision Group terhadap klien atau calon nasabah.
Strategi Personal Selling yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
tahapan perencanaan penjualan yang memungkinkan seorang financial advisor
dapat menutup suatu penjualan dengan baik.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada teori
yang dikemukakan oleh Sutisna S.E M.E dalam bukunya prilaku konsumen dan
komunikasi pemasaran yang menggambarkan tentang proses pemasaran dalam
bidang jasa antara lain meliputi; Analisa SWOT, STP (segmentasi, targeting, And
Positioning), Tahapan-Tahapan Personal Selling, dalam teori tersebut juga
dijelaskan mengenai Komunikasi Antar Pribadi (KAP), dan prilaku Konsumen.
Sifat penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, metode
penelitian yang digunakan adalah studi kasus, tekhnik pengumpulan data dengan
indepth interview.
Hasil penelitian yang didapat oleh peneliti menunjukan bahwa strategi
personal selling yang dilakukan PruVision dalam memasarkan program unit link
PT Prudential Life Assurance adalah menggunakan strategi personal selling yang
mengacu pada pedoman penjualan pada umumnya dan kreatifitas financial
advisor.
i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Nupail Mukhtar
NIM
: 04302-030
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Marcom & Advertising
Judul Skripsi
: STRATEGI PERSONAL SELLING PROGRAM UNIT
LINK PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE YANG
DILAKUKAN PRU VISION GROUP STUDI KASUS
PRODUK PAA PLUS (PRU link assurance account plus)
Mengetahui
Pembimbing I
Pembimbing II
(Ahmad Mulyana, S.sos, M.Si )
(Agus Judihe Setiawan, S.E, M.Si)
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOM & ADVERTISING
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Nupail Mukhtar
NIM
: 04302-030
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Marcom & Advertising
Judul Skripsi
: STRATEGI PERSONAL SELLING PROGRAM UNIT
LINK PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE YANG
DILAKUKAN PRU VISION GROUP STUDI KASUS
PRODUK PAA PLUS (PRU link assurance account plus)
Jakarta, Agustus 2008
1. Ketua Sidang
Dra. Tri Diah C, M.Si
(
)
(
)
(
)
(
)
2. Penguji Ahli
Drs. Hardiyanto, M.Si
3. Pembimbing I
Drs. Ahmad Mulyana, S.sos, M.Si
4. Pembimbing II
Drs. Agus Judhie Setiawan, S.E, M.Si
iii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVESITAS MERCU BUANA
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Judul
Nama
NIM
Fakultas
Jurusan
: STRATEGI PERSONAL SELLING PROGRAM UNIT LINK
PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE YANG DILAKUKAN
PRU VISION GROUP STUDI KASUS PRODUK PAA PLUS
(PRU link assurance account plus)
: Nupail Mukhtar
: 04302-030
: Ilmu Komunikasi
: Periklanan
Jakarta, September 2008
DISETUJUI DAN DITERIMA OLEH
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Akhmad Mulyana, M.Si)
(Drs. Agus Judhie Setiawan, S.E, M.Si)
MENGETAHUI
Dekan Fakultas Komunikasi
Ketua Bidang Studi Advertising
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
(Drs. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
iv
DAFTAR ISI
hal
Abstrak .................................................................................................................. i
Lembar Persetujuan Skripsi .................................................................................. ii
Tanda Lulus sidang skripsi ................................................................................... iii
Lembar Pengesahan Perbaikan Skripsi .................................................................. iv
Kata Pengantar ...................................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... 10
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
1.4. Signifikansi Penelitian .................................................................. 10
1.4.1. Signifikansi Akademis ....................................................... 10
1.4.2 Signifikansi Praktis ............................................................ 11
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Pengertian Komunikasi ................................................................. 12
2.2. Strategi komunikasi pemasaran untuk Jasa.................................... 14
2.2.1. Key Faktor Analysis (Analisa Faktor Kunci) ..................... 20
2.2.2. Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) ......................... 21
2.3. Pengertian Strategi Personal Selling ............................................. 22
2.3.1 Langkah-Langkah Penjualan Tatap Muka ......................... 25
2.3.2 Keunggulan Dan Kelemahan Penjualan Tatap Muka ........ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian .........................................................................
viii
29
3.2. Tipe Penelitian ............................................................................... 29
3.3. Definisi Konsep ............................................................................ 30
3.4. Fokus Penelitian ............................................................................ 31
3.5. Tehknik analisa Data ..................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT Prudential life Assurance ........................... 37
4.1.1. Tujuan PT Prudential Life Assurance ............................... 38
4.1.2. Isi Program }PAA Plus...................................................... 39
4.2. Hasil Penelitian ............................................................................. 51
4.2.1. Key Faktor Analysis (Analisa Faktor Kunci........................ 51
4.2.2.Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) ........................... 54
4.2.3.Strategi Personal Selling ....................................................... 55
4.3. Pembahasan ................................................................................... 59
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 66
5.2. Saran .............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
ix
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Fenomena persaingan di era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem
perekonomian suatu perusahaan mana pun ke mekanisme pasar yang setiap
produsen saling berupaya menarik perhatian konsumen untuk menggunakan
produk atau jasanya sehingga muncul persaingan antar produsen. Oleh sebab itu
setiap perusahaan menggunakan berbagai cara untuk menarik konsumennya yang
pada akhirnya memposisikan komunikasi pemasaran untuk mengembangkan dan
merebut pangsa pasar.
Dengan berkembanganya zaman, setiap perusahaan melakukan segala
macam aktifitas pemasaran seperti Periklanan yang biasanya dilakukan di media
massa baik di media elektronik maupun non elektronik. Promosi penjualan yang
memberikan segala macam hadiah lewat kupon berhadiah, undian dan lain-lain.
Humas dan publisitas yang bertugas menjaga atau melindungi citra perusahaan
dan produknya. Personal selling yang kegiatannya melakukan aktifitas penjualan
secara pribadi dan langsung terhadap konsumen yang dituju dan biasanya
dilakukan oleh tenaga penjual atau armada penjualan. Pemasaran langsung yang
melakukan kegiatannya dengan menggunakan surat, telepon, fax mail, dan alat
penghubung non personal. Dan kelima aktifitas tersebut adalah bauran
komunikasi pemasaran. Yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang
efektif dan tepat kepada khalayak sasaran1.
1
Dr Jatmiko Budi, M.si. (Tabloid MQ konsultasi wira usaha) 2006:20
2
Awalnya pemasaran dianggap sebagai suatu proses untuk memuaskan
pelanggan. Sekarang memuaskan pelanggan saja tidaklah cukup, karena semua
orang atau perusahaan juga berusaha melakukannya. Hal ini dapat mementahkan
strategi yang telah dilakukan. Banyak pelanggan telah mendapatkan kepuasan
akan tetapi mereka menginginkan yang lebih dari itu. Mereka harus disenangkan
dan mereka pun harus dimanjakan sedemikian rupa, sehingga mereka akan
kembali secara berulang kali2.
Bagaimana dengan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang asuransi
jiwa, perusahaan yang memberikan jasa pelayanan kepada konsumen. Berbicara
tentang jasa, perusahaan yang bergerak dibidang assuransi jiwa memberikan suatu
pelayanan jasa kepada konsumen dan apakah itu jasa? Dapat kita definisikan jasa
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak memiliki
kepemilikan apa pun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada
produk fisik3.
Jika kita berbicara tentang asuransi jiwa, tidak lepas kaitannya dengan
dinamika konsumen. Apabila diajukan pertanyan terhadap calon nasabah atau
konsumen, apa itu asuransi? Pastinya jawaban yang didapatkan sangat beragam
dari yang memandang positif sampai yang ke negatif. Contoh : Asuransi Jiwa
adalah program khayalan, dimana kita membeli sesuatu yang tidak langsung kita
pergunakan dan mungkin tidak kita pergunakan. Serta ada juga yang berbicara
bahwa asuransi jiwa “memang tidak kita pergunakan secara langsung tapi untuk
2
Dr Charlie In.”mengukir strategi pemasaran”. penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta :
2004:2
3
Kotler Philip,”manajemen pemasaran jilid 2”. PT. Pabelan surakarta: 1997:83
3
masa depan, untuk orang-orang yang kita cintai yang apabila kita meninggalkan
orang-orang yang kita cintai itu tidak mendapatkan sebuah masalah dalam
meneruskan kehidupan yang kita tinggalkan.
Oleh karena semakin banyaknya opini khalayak kini PT Prudential Life
Assurance, salah satu perusahan asuransi jiwa yang mengeluarkan sebuah produk
baru yaitu PAAplus. adalah sebuah program unit link, program tabungan investasi
dalam jangka panjang mengingat PAA plus bukan sebuah tabungan yang biasa
ditawarkan oleh bank-bank pada umumnya dan PAA plus itu sendiri adalah
sebuah program asuransi jiwa yang lebih dikenal dengan sebutan Tabungan Plus
Proteksi dimana program ini ada karena sesungguhnya melindungi suatu keluarga
melalui kasih sayang, memberikan ketenangan pikiran, menjamin keamanan
finansial dan masa depan bagi orang-orang yang dicintai sehingga senyum mereka
nampak didalam wajahnya selain itu produk tersebut baru diluncurkan pada
tanggal 3-April-2006, Gedung BPPT lantai 3. dan isi dari program tersebut tidak
hanya dapat dijelaskan oleh pesan singkat semata, dikarenakan produk tersebut
adalah sebuah produk yang memberikan jasa pelayanan kepada konsumen untuk
jaminan masa yang akan datang. Sehingga untuk memperoleh pemahaman yang
sangat jelas tentang produk tersebut, pihak perusahaan menggunakan berbagai
macam strategi agar tepat sasaran yang dituju hingga menerjunkan aramdaarmada penjualan yang memberikan pengertian, serta pemahaman untuk meyakini
bahwa produk tersebut sangat diperlukan bagi khalayak.
Dibawah ini antara lain adalah isi dari program PAA Plus, sebuah program
yang memiliki penggabungan antara tabungan dan proteksi yaitu :
4
1. Program Tabungan
Program Tabungan, adalah program yang dirancang khusus untuk
anda yang memerlukan simpanan jangka panjang dengan cara melakukan
pembelian unit saham, obligasi, dan yang lainnya yang program tersebut
sudah menjadi satu dengan program proteksi.
2. Program Proteksi atau Perlindungan Jiwa
Dalam program proteksi memiliki berbagi manfaat-manfaat yang
dirancang khusus untuk melindungi nasabah atau konsumen diantaranya
adalah :
a) PRU crisis cover plus 34
PRU Crisis Cover plus 34, adalah program yang dirancang khusus
untuk anda yang memerlukan perlindungan lebih apabila anda terdiagnosa
menderita salah satu dari 33 penyakit kritis dan 1 tindakan Angioplasti
dimana akan mendapatkan uang pertanggungan 100% apabila tertanggung
meninggal dunia sesuai dengan presentase yang ditentukan.
b) PRU payor 33
Dimana program ini memberikan kemudahan bagi nasabah apabila
nasabah terdiagnosa salah satu dari 33 penyakit kritis maka akan stop
nabung, prudential, akan memberikan anda tabungan sebesar premi
setoran sampai usia 65 tahun.
c) PRU personal accident death & disablement
Program asuransi jiwa tambahan yang memberikan perlindungan
kepada tertanggung dari kecelakaan, peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba
5
dan tidak ada unsur kesengajaan tertanggung meninggal dunia atau
mengalami cacat total maka prudential akan mengganti sesuai dengan
presentase yang telah di tentukan.
d) PRU med & phs (pru hospital and surgical)
Adalah program asuransi jiwa yang memberikan perlindungan
RAWAT INAP, ICU & PEMBEDAHAN serta kartu PHS kartu yang
digunakan sebagai rujukan Rumah Sakit dimana tertanggung dapat
menggunakannya apabila terjadi atau mengalami rawat inap &
pembedahan sesuai dengan presentase yang ditentukan.
e) Pru Waiver
Apabila nasabah terdiagnosa mengidap salah satu dari 34 jenis
penyakit kritis, maka dengan program asuransi jiwa Pru Waiver PT
Prudential akan melanjutkan pembayaran premi produk dasar dan produk
tambahan.
f) Pru Paren Payor
Melalui program asuransi jiwa Pru Parent Payer, apabila orang tua
(Ayah/Ibu) terdiagnosa menderita salah satu dari 34 penyakit kritis atau
cacat tetap total sebelum usia 60 tahun atau meninggala dunia, PT
Prudential akan melanjutkan kewajiban pembayaran premi Pru Link
assuran account dan Pru Saver sampai anak mencapai usia tertentu.
Dari manfaat-manfaat yang dijelaskan diatas masih terdapat manfaatmanfaat lainnya yang diberikan kepada nasabah yang tidak lain program tersebut
6
ada karena kebutuhan nasabah atau konsumen semakin komplek dalam
perencanaan masa yang akan datang 4
Jika dilihat dari segi produknya, PAA Plus termasuk dalam produk atau
program yang produksinya mengaitkan dalam pemberian jasa pelayan terhadap
konsumen dan bentuk jasa pelayanan tersebut terlalu rumit untuk diketahui
konsumen apabila bentuk jasa pelayanan tersebut hanya dikomunikasikan melalui
media elektronik maupun non elektronik yang sifatnya hanya menyampaikan
sebuah pesan secara singkat.
Oleh karena itu dapat kita tarik kesimpulan, bahwa setiap perusahaan yang
mengeluarkan produk atau program yang mengaitkan dalam pemberian jasa
pelayanan ingin melakukan suatu pemasaran yang terbaik untuk mendapatkan
hasil yang terbaik. Untuk itu perusahan menggunakan berbagai macam strastegi
pemasaran agar hasil yang didapatkan sesuai dengan strategi yang dilakukan.
Tetapi terkadang strategi pemasaran hanya digunakan untuk mengalahkan
sebuah pesaing. “Pesaing” apakah kita harus menyusun rencana perperangan
untuk menyingkirkan mereka? Filossofi dasar pemasaran adalah mencari
keharmonisan dengan situasi. Sayangnya banyak orang yang melihat pemasaran
sebagai suatu perperangan dan akibatnya aktivitas pemasaran mereka berputar
sekitar usaha memperdaya pesaing. Yang seharusnya dilakukan perusahaan
adalah melakukan tindakan yang produktif dan jangan melupakan pelanggan
karena kita ada untuk melayani pelanggan bukan pesaing5. Seperti halnya menurut
Michel Robert kita perlu membuat profil strategis, sebuah gambaran mental dari
4
Dokumen PT Prudential Life Assurance
Dr Charlie In.”mengukir strategi pemasaran”. penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta :
2004:4
5
7
bentuk masa depan bisnis sebagai titik awal pengembangan strategi. Kita perlu
merangsang pikiran dan menghasilkan jawaban jangka panjang dari pertanyaanpertanyaan berikut ini:
“siapa yang ingin kita layani dan siapa yang tidak kita inginkan sebagai
pelanggan?”
“apa harapan pelanggan yang kita ingin penuhi dan apa yang tidak?”
“kemampuan inti apa yang harus kita tanamkan untuk memenuhi janji kita
secara efektif?”
“aturan permainan apa yang ingin kita ubah dan aturan apa yang tidak
ingin kita mainkan6.
Dari pertanyaan-pertanyaan diatas kita kembalikan pada permasalahan
produk asuransi jiwa, dimana sebuah produk ini dapat dipasarkan sesuai dengan
keinginan perusahan tanpa harus melakukan kegiatan pemasaran yang betujuan
menyingkirkan pesaing.
Dilihat dari segi macamnya komunikasi pemasaran memiliki salah satu
alat pemasaran yaitu:
personal selling atau penjualan tatap muka. Personal
selling merupakan salah satu aktifitas yang kini sangat diperhitungkan untuk
memberikan informasi yang efektif dan tepat sasaran bagi perusahaan yang
menjual produk atau jasa yang pada umumnya produk atau jasa tersebut tidak
dapat dijelaskan dengan hanya melalui pesan singkat yang disampaikan melalui
media elektronik maupun non elektronik sehingga khalayak tidak dapat
memahami pesan tersebut dan acap kali khalayak salah menterjemahkan pesan
tersebut yang dapat berakibat fatal bagi pihak perusahaan.
Dilihat dari fungsinya, personal selling dapat memfokuskan kepada
konsumen yang sepesifik atau konsumen potensial agar terjadi komunikasi yang
6
Ibid .., hal 9
8
efektif. Dan mampu untuk mengajak, mengingatkan, memberitahukan, dan
memberikan pemahaman tentang produk atau jasa yang ditawarkan kepada
konsumen tersebut.
Melakukan personal seling atau penjualan tatap muka dalam kaitannya
dengan penjualan produk PAA Plus produk yang mengaitkan dengan jasa
pelayanan sangat berbeda dengan personal seling yang dilakukan untuk
memasarkan suatu barang, disini para agen atau armada penjualan yang membuka
pintu hati klien.
Oleh karena itu startegi personal selling pun harus ikut bermain dalam
melakukan penjualan dan untuk hal ini personal selling memegang peranan
penting untuk menutup suatu penjual produk yang memberikan jasa pelayanan
kepada konsumen untuk jaminan masa yang akan datang, personal selling sangat
diperlukan agar terjadi siklus komunikasi yang efektif. Dimana media
komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan sehingga terjadi hubungan
timbal balik.
Untuk melakukan kegiatan penjualan tatap muka, sudah pasti berbicara
tentang armada penjualan dimana seorang armada penjualan memegang peranan
dalam memainkan situasi dan kondisi lapangan dalam menawarkan produk atau
jasa untuk menutup suatu penjualan dengan melibatkan komunikasi secara
langsung terhadap konsumen.
Di Indonesia tampaknya sudah terlihat bahwa Personal Selling Strategy
dipercaya untuk menyampaikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
promosi penjualan produk atau jasa. Secara khusus personal selling dilakukan
9
dengan tujuan untuk memberitahu, menyakinkan, atau mengingatkan keberadaan
suatu produk atau jasa yang akan di tawarkan dengan melibatkan komunikasi
secara langsung terhadap konsumen potensial.
Walaupun jangkauan pemasarannya tidak seluas yang dilakukan media
elektronik dan non elektronik, suatu penjualan dikatakan berhasil apabila dapat
menjual sesuai dengan apa yang diminati para konsumen dengan melibatkan diri
kita memasuki dunia konsumen secara profesional dan berkualitas.
Dalam arena persaingan pasar biasanya sebuah produk atau jasa yang
sama memiliki tingkat persaingan yang sangat tajam misalnya sebuah program
asuransi jiwa (Unit Link), karena program Unit Link tidak hanya dipasarkan oleh
satu produsen atau perusahaan tetapi walaupun semakin tajam tingkat
persainggannya, PT Prudential Life Assurance merupakan perusahan yang tetap
memegang filosofi dasar pemasaran “mencari keharmonisan dengan situasi” dan
tetap eksis dalam memasarkan produknya tanpa harus menyingkirkan pesaing
karena Prudential ada untuk melayani pelanggan atau konsumen bukan pesaing.
Yang kini PT Prudential Life Assurance memilki posisi sebagai salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang Asuransi Jiwa dan memiliki peringkat beraset
di atas 1 Triliun serta menjadi market leader dari produk pru link (menurut asumsi
majalah Investor 28 juni -11 juli 2005). Yang mengeluarkan produk baru PAA
plus “Pru link anssurance account plus”.
Dari pernyataan diatas timbul pertanyaan dalam benak penulis bagaimana
PT Prudential Life Assurance dapat mempertahankan posisinya sebagai leader
dalam program Unit Link atau Pru Link dengan tingkat penjualannya yang
10
semakin meningkat dipasaran, walaupun banyak pesaing yang mengeluarkan
produk baru dengan jenis yang sama dan masih melekatnya dibenak konsumen
produk asuransi tradisional. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penelitian ini
oleh sebab itu penulis mencoba melihat keberasilan PT Prudential Life Assurance
dari penggunaan bentuk strategi personal selling nya.
1.2
Perumusan Masalah
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Strategi
Personal Selling program unit link PT Prudential Life Assurance Yang dilakukan
Pru Vision Group ?.
1.3
Tujuan Penelitian
Untuk menggambarkan aktivitas Personal Selling program unit link PT
Prudential Life Assurance yang dilakukan oleh pruvision group.
1.4
Signifikansi Penelitian
a.
Signifikansi Akademis
Memberikan masukan dalam ilmu komunikasi pada umumnya dan
dalam bidang periklanan, pada khususnya tentang strategi personal selling
atau penjualan tatap muka serta penelitian ini nantinya akan menjadi
referensi perpustakaan yang diharapkan dapat memperkaya kebaikan
dalam dunia penelitian.
11
b.
Signifikansi Praktis
Suatu masukan bagi peneliti sendiri dalam mengamati strategi
personal selling yang dilakukan PT Prudential Life Assurance agar
menjadi bahan pertimbangan untuk dapat memasarkan produk dan jasa
yang lainnya.
12
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia
akan tampak “hampa” atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada
komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara
perorangan, kelompok ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang
dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi.
Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini (baik secara perorangan, kelompok.
Ataupun organisasi), dalam ilmu komunikasi disebut tindakan komunikasi.1
Pengertian komunikasi adalah proses berbagi makna melalui prilaku
verbal dan nonverbal. Segala prilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan
dua orang atau lebih. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber
membangkitkan respon pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam
bentuk tanda atau simbol, baik dalam bentuk verbal (kata-kata), atau nonverbal
(bukan kata-kata) tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang
berkomunikasi punya suatu sistem simbol yang sama.2
Dari penjelasan atau definisi komunikasi diatas dapat diakatakan bahwa
komunikasi merupakan sebagai suatu proses yang sangat mendasar didalam
kehidupan manusia, terutama dalam melakukan suatu kegiatan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup manusia.
1
Sasa Djuarsa Sendjaja,Ph.D.dkk. “Pengantar Komunikasi”. Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka,2002:2
2
Prof. Dr. Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,2005:3
13
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh manusia adalah kegiatan
pemasaran. Inti dari proses pemasaran adalah adanya pertukaran dari satu pihak
dengan pihak lain, baik pertukaran yang sifatnya terbatas maupun yang sifatnya
luas dan kompleks.3
Adanya suatau proses pertukaran dalam suatu kegiatan pemasaran
disebabkan oleh adanya dua konsep yang sangat mendasar, yang antara lain
sebagai berikut4:
A. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang mendasar yang dibutuhkan makhluk hidup
untuk melangsungkan kehidupannya. Sebagai contoh manusia tidak hanya
membutuhkan makanan dan minuman, tetapi juga cinta, penghargaan,
persaudaraan, pengetahuan dan sebagainya.
B. Keinginan
Keinginan adalah pernyataan manusia terhadap kebutuhan-kebutuhannya yang
di pertajam oleh budaya dan kepribadiaanya. Perbedaan dengan kebutuhan adalah
terletak pada barang-barang yang dipilih seseorang untuk melangsungkan
kehidupannya. Sebagai contoh makan adalah kebutuhan, sedengkan nasi adalah
keinginan.
3 3
Sutisna, SE. ME. “Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran”,PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2001:264
4
Rhenald Kasali, membidik Pasar Indonesia (Segmentasi, Targeting, dan Positioning), PT
Gramedia, Jakarta, 2001, hal 60
14
2.2.
Strategi Komunikasi Pemasaran untuk Jasa
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah
saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.5
Strategi juga dapat didefinisikan sebagi pendekatan keseluruhan untuk
suatu program atau kampanye, strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang
menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis.6
Sedangkan konsep pemasaran sudah mulai berkembang pada awal tahun
1900. hal ini dikemukakan oleh Robert Bartel dalam Shet & Gardner (1982:211).
Dari berbagai aliran pemikiran, terdapat banyak pemikir pemasaran yang
sepakat bahwa konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran (exchange).
(Bagozzi:1975; Hunt:1976; Kotler1984b; Houston& Ghassenheimer:1987).
Alasan yang mendasari bahawa konsep inti pemasaran adalah pertukaran, yaitu
suatu aktifitas yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya merupakan
pertukaran7.
Dalam proses pertukaran terjadi proses komunikasi baik langsung maupun
tidak langsung. Dengan demikian, komunikasi memegang peranan penting dalam
proses pertukaran. Pada tingkat dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan
membuat konsumen potensial agar berhasrat masuk kedalam hubungan pertukaran
5
Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Penerbit PT Remaja Rodaskarya bandung,
1994, hal 32
6
Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relation, Penerbit Erlangga
Jakarta,1994, hal 98-99
7
Sutisna, SE. ME. “Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran”,PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2001:263
15
(exchage relationship). Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi
konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan
pertukaran ada produk itu.8
Maka, komunikasi pemasaran merupakan penyampaian sebuah pesan yang
pesan-pesan tersebut berkaitan dengan segala aktifitas pertukaran yang melibatkan
dua orang atau lebih untuk mendapatkan kesepakatan.
Dan setiap perusahan yang melakukan kegiatan pemasaran tidak lepas
kaitannya dengan strategi pemasaran. Telah kita ketahui bahwa strategi pemasaran
yang dikembangkan berupa bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi 4
hal pokok yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), distribusi
(place) yang biasa disingkat dengan 4P, yang dalam penerapannya bisa melebar
pada spectrum yang lebih luas. Langkah pertama yaitu menentukan produk yang
akan ditawarkan dengan segala pertimbangannya misalnya kualitas, ukuran,
bentuk, warna, kemasan dan lain-lain. Langkah kedua yaitu menentukan berapa
harga produk itu akan ditawarkan kepada konsumen. Penentuan harga juga
melewati pertimbangan misalnya daya beli konsumen. Langkah ketiga ialah
menentukan bauran promosi yang akan ditempuh untuk mengkomunikasikan
produk kepada konsumen. Kotler (1997) mengidentifikasi bauran promosi
(promotion mik) sebagai berikut :
a. Advertising (Iklan)
Iklan adalah alat informasi atau penyampaian pesan melalui media
seperti media cetak dan elektronik, kemasan gambar bergerak, brosur, dan
8
Sutisna, SE. ME. ,Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran.., PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2002 , hal . 265-266
16
buklet, poster dan leaflet, direktori billboard display, material, audio
visual, logo dan symbol, videotape yang dapat mendorong terjadinya
penjualan secara efisien.
b. Sales Promotion(Promosi Penjualan)
Suatu alat promosi seperti kontes, permainan, undian, lotre, hadiah,
pameran, eksibisi, demonstrasi, kupon, rabat, pembiayaan, bunga rendah,
dan hiburan. Yang digunakan untuk merangsang respon lebih cepat dan
kuat9.
Dalam sebuah perusahaan biasanya memanfaatkan promosi
penjualan agar dapat merangsang respon lebih cepat dan kuat dari
konsumen.
Dalam promosi penjualan menawarkan tiga benefit unik :
a). Komunikasi : Promosi biasanya mengundang minat dan umumnya
menyajikan informasi agar konsumen terdorong untuk membeli.
b). Insentif : Mereka menawarkan konsesi, rangsangan atau kontribusi
yang bagi konsumen merupakan value tersendiri.
c). Undangan : Promosi bersifat mengundang agar seketika dapat terjadi
transaksi10.
Promosi penjualan merupakan salah satu jenis komunikasi yang
sering dipakai oleh pemasar. Sebagai salah satu elemen bauran promosi,
promosi penjualan merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi
produk
9
Uyung sulaksan “IMC”, 2001:24
Ibid.., hal 26
10
17
Sebagai salah satu bagian dari bauran promosi, promosi penjualan
dapat dirancang untuk memperkenalkan produk baru dan juga membangun
merek dengan penguatan pesan iklan dan citra perusahaan. Selain itu
promosi penjualan dapat mendorong konsumen dengan segera untuk
melakukan pembelian.
Secara umum promosi penjualan terdapat tiga tujuan yaitu :
a). Merangsang permintaan oleh pengguna industri atau konsumen rumah
tangga.
b). Memperbaiki kinerja pemasaran dari penjual kembali.
c). Sebagai suplemen periklanan, penjualan tatap muka, hubungan
masyarakat dan pemasaran langsung11.
a. Public Relation (hubungan masyarakat)
Humas adalah suatu hubungan yang terjalin dikarenakan adanya
seminar, laporan tahunan, sponsor ship, publikasi, pidato, media identitas,
majalah, perusahaan yang mampu menjangkau prospek yang suka
menghindari wiraniaga dan iklan12.
b. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)
Penjualan personal atau Penjualan tatap muka merupakan alat yang
paling efektif dan satu-satunya alat promosi yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan konsumen potensial secara langsung. Artinya,
penjualan tatap muka merupakan aktivitas komunikasi antara produsen
11
12
Sutisna, SE. ME. “Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran”,2001:299-301
Uyung sulaksana “IMC”, 2001:26-27
18
dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu
saja dengan berhadapan langsung (face to face).
c. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Direct marketing memiliki berbagai bentuk seperti, direct mail, tele
marketing, internet marketing, namun kesemunyanya memiliki empat cirri
unik :
1) Nonpublik: Pesan biasanya dialamatkan pada orang
tertentu.
2) Customized: Pesan khusus dibuatkan agar dapat
membujuk individu tertentu.
3) Interaktif: Pesan dapat diubah-ubah tergantung respon
yang diterima.
4) Up-to-date: Pesan dapat disiapkan dengan sangat
cepat13.
Langkah keempat yaitu menentukan saluran distribusi yang akan dipakai
agar produk yang ditawarkan dapat terjangkau oleh pasar sasaran. Penentuan
distribusi ini memegang peranan penting terutama produk-produk konsumsi dan
tingkat keterlibatan konsumen dalam memilih produk itu rendah14.
Pada dasarnya pendekatan 4P traditional itu sering berhasil untuk barang,
tetapi elemen tambahan memerlukan perhatian dalam bisnis jasa. Boom dan
Bitner menyarankan tambahan 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa yaitu :
orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process). Karena
13
14
Uyung sulaksana “IMC”, 2001:28
Sutisna, SE. ME. “Prilaku Konsumen & Komunkasi Pemasaran”, 2001: 8-9
19
sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan, dan motivasi pegawai
dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya seorang
pegawai harus memperlihatkan kompetensi, sikap memperhatikan, responsife,
inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, dan niat baik. Untuk menyelesaikan
masalah pelanggan perusahan juga harus mempertunjukan kualitas jasa melalui
bukti fisik dan penyajian15.
Dalam mengelola kualitas jasa sebuah perusahaan jasa memberikan jasa
pelayanan yang berkualitas tinggi dari pesaing secara konsisten. Kuncinya adalah
memenuhi atau melebihi harapan kualitas jasa pelanggan sasaran.
Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, kebanyakan
proses komunikasi antar manusia adalah dari mulut ke mulut (Word-Of-Mouth
Communication). Setiap orang setiap hari berbicara dengan yang lainnya, saling
tukar informasi, saling berkomentar dan proses komunikasi lainnya. Selain itu
harapan pelanggan dibentuk oleh (Advertising) Iklan perusahaan jasa. Pelanggan
memilih penyedia jasa berdasarkan hal-hal tersebut, dan setelah menerima jasa
tersebut, mereka membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan.
Jika jasa yang dialami berada dibawah jasa yang diharapkan, pelanggan tidak
berminat lagi pada penyedia. Jika jasa yang dialami memenuhi atau melebihi
harapan, mereka akan menggunakan penyedia jasa tersebut16.
15
16
Kotler Philip,”manajemen pemasaran jilid 2”. PT. Pabelan surakarta: 1997:88
Ibid.., hal 91-92
20
2.2.1 Key Faktor Analisis (Analisis Faktor Kunci)
Analisis Faktor Kunci adalah sesuatu yang berguna untuk melakukan
penekanan dan mengeluarkan hal-hal yang penting yang bersangkutan kepada
komunikasi pemasaran yang efektif.17
Key Faktor analysis merupakan bagian penting dalam membuat strategi
komunikasi pemasaran bagi sebuah perusahaan. Agar komunikasi pemasaran
sukses, perlu dilakukan pengawasan yang terus-menerus kepada kompetitor,
pristiwa sosial, perkembangan ekonomi, aktivitas perundang-undangan, dan
bahkan situasi internal perusahaan. Pengawasan lingkungan (envronmental
monitoring) atau yang disebut sebagai analisis situasi (situation analysis) yang
dilakukan terhadap kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) organisasi.
Pertimbangan keuangan dan masalah ketenaga kerjaan adalah topik-topik utama
dalam analisis internal.18
Perusahaan dengan cadangan keuangan yang kuat serta tim ahli
komunikasi yang berbakat, mempunyai peluang yang lebih besar untuk
mengembangkan program kreatif yang berhasil, sementara perusahaan yang
“terbelakang” mempunyai kemampuan yang terbatas. Dalam analisis eksternal
(eksternal analysis), komponen kedua dari pengawasan lingkungan, faktor-faktor
yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dan kesuksesan produk ditinjau
secara mendalam. Situasi ekonomi, aktivitas kompetisisi, perkembangan sosial
budaya, iklim perundang-undangan, dan pertimbangan jalur distribusi, peluang
17
Chris, Fill, Marketing Communications: framework, theories and applications, prentise hall
international limited, hal.66
18
Terence A. Simp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003, hal 44
21
(opportunity), dan ancaman(Threat) yang dihadapi merek pada suatu waktu
merupakan faktor-faktornya, yang umumnya terlihat dalam suatu analisis situasi
eksternal. Aspek penting dari pengawasan lingkungan dapat diingat dengan
menggunakan singkatan SWOT yang dikenal atas analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman (strenght, weakness, opportunity, Threat).19
2.2.2 Segmentasi, Targeting, dan Positioning Produk (STP)
Dalam pemasaran, konsep pemasaran segmentasi menganggap bahwa
konsumen secara individu berbeda dengan individu lainnya. Setiap konsumen
mempunyai persepsi, sikap, prilaku, lingkungan budaya, tempat dilahirkan, dan
gaya hidup yang berbeda-beda.
Segmentasi pasar adalah strategi yang dirancang untuk mengalokasikan
sumberdaya pemasaran kepada segmen yang telah didefinisikan.
Target Market (pasar sasaran), pasar sasaran juga menentukan bagaimana
mengalokasikan sumberdaya perusahaan diarahkan untuk program pemasaran,
setelah melakukan segmentasi, pemasar dapat memilih target pasar yang sesuai
dengan tahap segmentasi tersebut. Pemasar dapat memilih salah satu dari tiga
pendekatan berikut ini dalam menentukan pasar sasaran. Pertama, Pemasaran
yang tidak didiferisiasi., Kedua, Pemasaran diferensiasi, dan Ketiga, Pemasaran
konsentrasi. 20
19
Terence A. Simp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003, hal 45
20
Sutisna, S.E.., M.E.., Prilaku Konsumen & Komunkasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung 2002 hal 245-260
22
Memposisikan produk (product positioning), merupakan cara pemasar
menanamkan citra, presepsi dan imajinasi atas produk yang ditawarkan kepada
konsumen melalui prosess komunikasi. Positioning tidak sama dengan
segmentasi. Dengan perkataan lain, Positioning bukan menempatkan produk
untuk kelompok tertentu (segmen), tetapi berusaha menanamkan citra produk di
benak konsumen pada segmen yang telah dipilih.21
Rhenald Kasali (1999) mendefinisikan positioning sebagai berikut
untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama anda
mengandung aarti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan
keunggulan terhadap produk/merek. Nama lain dalam bentuk hubungan
assosiatif.
Sedangkan (Assael:1992). mendefinisikan positioning sebagai berikut
Strategi yang dirancang untuk mengkomunikasikan manfaat produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.22
Positioning
dilakukan
agar
konsumen
mampu
mengingat
merek/produk/nama tertentu dalam benaknya, sehingga menjadikan produk itu
mempunyai citra yang kuat dimata konsumen.23
2.3
Pengertian Strategi Personal Selling
Istilah strategi banyak digunakan orang terutama dalam bidang bisnis,
yang dapat kita artikan secara singkat bahwa strategi adalah keseluruhan tindakan-
21
Sutisna, S.E.., M.E.., Prilaku Konsumen & Komunkasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung 2002 hal 258
22
Ibid.., hal 260
23
Ibid.., hal 259
23
tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasaransasarannya24.
Personal selling atau penjualan tatap muka adalah sebuah interaksi secara
langsung dengan satu calon pembeli atau lebih, guna melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan secara langsung terhadap
konsumen, serta menjelaskan sedetail mungkin tentang produk atau jasa tersebut.
Maka, strategi personal selling merupakan sebuah tindakan yang ditempuh
dalam berinteraksi secara langsung antar produsen dengan calon konsumen guna
menjelaskan sedetail mungkin tentang produk atau jasa tersebut.
Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif pada tahapan lanjut
pada proses pembelian khususnya untuk membangun keyakinan, dan mendorong
aksi konsumen. Penjualan personal mempunyai tiga kelebihan unik:
1) Perjumpan personal : Penjualan personal merupakan hubungan tak
berjarak dan bersifat interaktif antara dua orang atau lebih. Masingmasing dapat mengamati reaksi satu sama lain secara dekat dan
penjual dapat menentukan konsumen potensial secara langsung.
2) Kultivasi : Penjualan personal memungkinkan berkembangnya segala
jenis hubungan, dari sekedar hubungan jual-beli hinga persahabatan.
Wiraniaga umumnya akan memperjuangkan kepentingan konsumen
sebaik-baiknya.
3) Respon : Penjualan personal mampu memaksa pembeli merasa wajib
mendengarkan wiraniaga dengan melibatkan pikiran dan emosi25.
24
Prof. Dr.Winiardi,Se. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) Mandar Maju,bandung 1989:46
24
Satu diantara Personal Selling Strategies atau Strategi Penjualan Tatap
Muka yang dapat dikatakan sukses diantaranya adalah Solution selling or
entrprise selling, dimana strategi terebut dapat membantu untuk menagani
masalah customers dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
Para armada penjualan secara alami melakukan kunjungan atau berkumpul
melakukan pendekatan agar fokus untuk melakukan penjualan. Mereka
melakukannya dengan cara membicarakan tentang keuntungan produk yang
dimiliki. Armada penjualan yang terbaik adalah armada penjualan yang dapat
memonivasi prospek untuk membicarakan tentang bisnis dan masalah yang
mereka miliki atau mendapat kesempatan yang belum mereka dapatkan dalam
menggapai keuntungan.
Needs assessment, dimana strategi tersebut digunakan dengan mengajukan
beberapa pertanyaan tentang kebutuhan dan permasalahan yang ada pada
customer dan jawaban dari pertanyaan tersebut dapat di gunakan sebagai acuan
untuk memberikan solusi kepada customer, apabila kebutuhan dan permasalahan
tersebut berhubungan dengan produk perusahan yang kita miliki disaat itulah
sebagai penjual harus dapat meyakinkan produk perusahaan yang dipasarkan
adalah solusi terbaik untuk kebutuhan dan permasalahan yang dihadapai
customer.
A Patnering Strategy, Dilakuakan untuk merekut para penjual agar lebih
dapat memahami dan belajar tentang customer sejauh yang dipelajari oleh para
penjual tersebut. Contoh Ed seorang penjual perorangan yang bekerja dengan
25
Uyung sulaksan “IMC”, 2001:27
25
salah satu perusahaan dibawah devisi Kroger. Ed selalu menyesal terhadap
departemen pemasaran di perusahaannya karena Ed selalu tidak mengikuti aturan
departemen promosi secara menyeluruh dalam melakukan presentasi. Ia
melakukan presentasi kepada beberapa tapi tidak kepada semua orang, karena ia
mengerti kebutuhan Kroger dan tujuannya jadi ia mengetahui yang terbaik untuk
kroger dan yang tidak. Dia tidak menyia-nyiakan waktu untuk mencoba menjual
produk dan mempromosikan karena tidak ada kecocokan dengan perencanaan
kroger. Sebagai bukti disamping itu Kroger sangat mempercayai Ed dan kroger
selalu mengundang Ed untuk Mengulang kembali dalam melakukan presentasi
yang diungkapkan oleh Kroger. Kroger memiliki keyakinan bahwa hubungan
kerja sama berawal dari keyakinan dan hasil akhir Ed adalah salah satu Top Sales
diperusahaannya
2.3.1. Langkah-Langkah Penjualan Tatap Muka
Dalam penjualan tatap muka ada beberapa langkah yang harus dilakukan
diantaranya adalah : Prosfecting (mencari prospek), opening the relationship
(membuka suatu hubungan kekerabatan), qualifying the prospect (mencari
prospek yang berkualitas), presenting (menjelaskan produk atau program yang
ditawarkan, closing (menutup suatu case), serving the account (melakukan
pelayanan terbaik bagi nasabah).
1) Prospecting for Customers
Dalam banyak tipe penjualan, Prospecting for Customers adalah
sangat penting. Hal ini juga menjadi aspek yang sering mematahkan
semangat dalam proses penjualan tatap muka. Tapi dalam hal ini Krisna
26
Kritmanorote berkata “Berani Menggapai Bintang Rela Mengubah
Seluruh Hidup Demi Mimpi Meraih Sukses” walaupun dalam cara
seperti ini tenaga penjual tidak mendefinisikan pasar sasaran secara jelas
dengan membawa produk yang akan dijual dan hampir bisa dikatakan
menembak tanpa membidik, apalagi dalam menentukan wilayah yang
akan dikunjungi. Oleh karena itu tenaga penjual disarankan identifikasi
pasar secara lebih sempit dan mereka harus pandai mengolah data tersebut,
sehingga kemungkinan kesalahan dan kegagalan dalam proses penjualan
akan semakin kecil.
2) Opening the Relationship
Dalam pendekatan awal terhadap konsumen prospektif, tenaga
penjual seharusnya menekankan pada dua hal berikut ini :
1. menentukan siapa (Decision Maker) pengambil keputusan untuk
melakukan pembelian produk.
2. memperoleh perhatian dalam perusahaan untuk memperoleh
informasi yang diperlukan pada kualifikasi prospek.
3) Qualifying the prospek
Qualifying the prospek meliputi proses penemuan jawaban atas tiga
pertanyaan penting berikut ini :
1. Apakah konsumen prospektif mempunyai kebutuhan atas produk
dan jasa yang akan saya tawarkan ?
27
2. Dapatkah saya membuat orang yang bertanggung jawab pada
pembelian peduli pada kebutuhan, sehingga saya dapat membuat
penjualan ?
3. Apakah penjualan yang saya lakukan menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan ?
4) Presenting the Sales Message
Presentasi adalah inti dari proses penjualan. Tenaga penjualan
mengantarkan informasi mengenai produk dan jasa dan berusaha
membujuk konsumen prospektif untuk menjadi konsumen.
5) Closing the Sales
Closing adalah merupakan perolehan kesepakatan akhir untuk
pembelian. Seluruh armada penjualan akan sia-sia jika tidak ada konsumen
prospektif pembelian.
6) Serving the Account
Tugas tenaga penjualan belum selesai ketika keputusan pembelian
dilakukan oleh konsumen. Banyak jenis pelayanan atau bantuan yang
harus diberikan setelah penjualan agar konsumen puas dan melakukan
pembelian ulang26.
2.3.2 Keunggulan Dan Kelemahan Penjualan Tatap Muka
Menggunakan penjualan tatap muka sebagai alat promosi, tidak hanya
bertujuan untuk berkomunikasi saja sehingga menghasilkan tingkat kesadaran
26
Sutisna, SE. ME. “Prilaku Konsumen & Komunkasi Pemasaran”, 2001:316-319
28
dari konsumen, tapi yang terpenting penjualan tatap muka adalah untuk
menciptakan penjualan27
1) Keunggulan
yang
terdapat
pada
penjualan
tatap
muka
diantaranya :
Penjualan tatap muka melibatkan komunikasi langsung dengan
konsumen potensial (face to face). Pesan penjualan tatap muka sering
lebih bisa membujuk konsumen dari pada periklanan atau publisitas di
media.
Dalam penjualan tatap muka proses alur komunikasi terjadi dua
arah.
Tenaga penjual dapat menyampaikan pesan yang kompleks mengenai
karakteristik produk.
2) Kelemahan yang terdapat pada penjualan tatap muka adalah :
Kelemahan yang utama adalah bahwa komunikasi terjadi pada
kelompok kecil konsumen potensial. Akibatnya penjualan tatap muka
menjadi mahal bila diukur berdasarkan biaya per kontak dengan konsumen
potensial28.
27
28
Ducan, Tom, (2005) ”Principle of Advertising & IMC, Boston dkk Grow Hill, 2005:520-521
Sutisna, SE. ME. “Prilaku Konsumen & Komunkasi Pemasaran”, 2001:315
29
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1.
Metodelogi Penelitian
Metodelogi penelitian ini menggunakan metode studi kasus dimana
metode ini merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu
penelitian berkenaan dengan how atau why1. Dengan kata lain studi kasus
merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan
(wholeness) dari objek yang dimana data di kumpulkan dipelajari sebagai suatu
keseluruhan yang terintegrasi (Vredenbreght, 1978)2.
Dalam metode studi kasus penulis menggunakan pendesainan studi kasus
tunggal holistik3. Dimana dalam hal ini analisis penelitian ditujukan pada satu
persoalan yaitu personal selling yang dilakukan PT Prudential Life Assurance
terhadap produk PAA Plus, khususnya dalam group Pru Vision.
3.2.
Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif
berkaitan dengan pengumpulan data atau gambar atau penegasan suatu konsep
yang menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan kualitatif di
dapatkan data yang muncul berwujud kata-kata. Data dikumpulkan dengan
wawancara, pengamatan, daftar pertanyaan.
1
Prof. Dr Yin, Robert K. “studi kasus desain dan metode” hal:1
Ibid .., hal 46
3
Ibid .., hal 47
2
30
3.3.
Definisi Konsep
a. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planing) dan manajeman
untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan
bagaimana taktik operasionalnya.
Strategi juga dapat didefinisikan sebagi pendekatan keseluruhan untuk
suatu program atau kampanye, strategi adalah faktor pengkoordinasi,
prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik
program taktis.
b. Strategi Komunikasi Pemasaran untuk Jasa adalah proses perencanaan
dan manajemen suatu perusahaan mengenai kegiatan pemasaran untuk
menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran
mengenai keberadaan produk agar tercapainya tujuan dari suatu
perusahaan tersebut.
c. PruVision Group merupakan salah satu agency resmi yang
memasarkan produk atau program
PT Prudential Life Assurance,
sedangkan PT Prudential Life Assurance adalah perusahaan yang
mengeluarkan produk tabungan plus proteksi (PAA Plus) atau program
unit link
d. Personal Seling yang merupakan suatu alat bauran promosi dimana
personal seling ini adalah sebuah interaksi secara langsung dengan
calon konsumen guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan
31
menerima pesanan secara langsung terhadap konsumen, serta
menjelaskan sedetail mungkin tentang produk atau jasa tersebut.
e. Langkah-langkah penjualan tatap muka yang merupakan suatu proses
dimana langkah-langkah tersebut digunakan dalam memasarkan
produk PAA Plus (Pru Link Assurance Account Plus) produk yang
dikeluarkan oleh PT Prudential Life Assurance.
3.4 Fokus Penelitian
Fokus penelitian yang dilakukan adalah dengan meneliti tentang hal-hal
yang terkait dengan Strategi Personal Selling yang berkaitan dengan upaya
mendapatkan klien atau nasabah dalam program Unit Link PT Prudential Life
Assurance. Dalam hal ini penulis ingin mendeskripsikan atau menggambarkan
bentuk Strategi Personal Selling yang dilakukan PruVision dalam memasarkan
program Unit Link, produk PAA Plus.
Dalam penelitian ini penulis menitik beratkan pada Personal Selling yang
mengacu dalam Strategi Pemasaran untuk jasa, adapun Fokus Penelitiannya
sebagai berikut :
a. Analisa Faktor Kunci (key faktor analysis)
Menganalisa
tentang
kekuatan
(strengthts),
kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats) PT Prudential
Life Assurance khususnya dalam PruVision Agency
32
b. (STP), Segmentasi, Targeting, Positioning
Menganalisa tentang Segmentasi, Targeting, dan Positioning
PT Prudential Life Assurance
c. Strategi Personal Selling
Menganalisa Strategi Personal selling apa yang digunakan oleh
PT Prudential life Assurance dan langkah-langkah penjualan tatap
muka yang dilakukan PT Prudential Life Assurance diantaranya adalah
: Prosfecting (mencari prospek), Opening the Relationship (membuka
suatu hubungan kekerabatan), Qualifying the Prospect (mencari
prospek yang berkualitas), Presenting (menjelaskan produk atau
program yang ditawarkan, Closing (menutup suatu kasus), Serving the
Account (melakukan pelayanan terbaik bagi nasabah).
Dalam hal ini lokasi penelitian dilakukan pada PT Prudential Life
Assurance (Group Pru Vision) dan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 3
April 2007 sampai 28 juni 2007 dibawah pengawasan Bpk Arman Lau selaku
SUM (Senior Unit Manager).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu unsur yang sangat penting
agar dapat memperoleh data-data yang dapat diuji kebenarannya dalam hal ini
terdapat pembahasan yang harus diuraikan yaitu:
33
3.4.1 Sumber dan Jenis Data
1. Data Primer
Penelitian Lapangan
Sumber dan Jenis Data penelitian ini penulis lakukan pada
PT. Prudential Life Assurance yang merupakan perusahaan
asuransi jiwa yang mengeluarkan prduk baru PAA plus (PRU link
assurance account plus).
Metode yang dilakukan agar mendapatkan sumber dan jenis
data primer. Penulis melakukan dengan cara :
a. Pengamatan
Dalam proses pengamatan yang dilakukan dalam
hal ini penulis sebagai “observasi partisipan” yang dalam
proses tersebut penulis tidak hanya menjadi pengamat pasif
melainkan juga mengambil beberapa peran dalam situasi
tertentu dan berpartisipasi dalam pristiwa yang akan diteliti
serta mengamati secara langsung dan menggambarkan
suatu keadaan atau situasi yang dilakukan PT. Prudential
Life Assurance dalam melakukan personal selling
pengamatan yang dilakukan salah satunya terhadap
Armada Penjualan dalam mempromosikan produk PAA
plus terutama dalam penerapan promosi penjualan tatap
muka (personal selling) .
34
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu
wawancara
dilakukan
oleh
dua
pihak,
pewawancara “interviewer” dan yang diwawancarai “
interviewee”.
Pihak interviewer adalah : Dalam hal ini penulis
melakukan penelitian tersebut dengan cara mewawancarai
dari
pihak
interviewee
dalam
menerapkan promosi
penjualan tatap muka.
Pihak interviewee orang-orang yang berpengaruh
dan terlibat dalam memperkenalkan produk PAA Plus
secara langsung diantaranya adalah :
Arman Lau (Agncy Manager), Supriady (Unit
Manager),Eko S (Agen)
Jenis wawancara yang digunakan penulis adalah
jenis
wawancara
tertutup
dan
wawancara
terbuka.
Penggunaan wawancara tertutup biasanya dari pihak yang
diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari
mereka di wawancarai. Penulis lakukan hal tersebut
dikarenakan untuk mendapatkan data-data yang sebenarnya
dan penulis maupun yang diwawancarai tidak merasa
canggung dalam wawancara. Selain itu penulis pun
melakukan wawancara terbuka yang pihak diwawancarai
35
mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan tahu
maksud dari wawancara tersebut.
Selain menggunakan dua jenis wawancara diatas
penulis juga menggunakan wawancara secara mendalam
dimana dalam wawancara ini penulis dapat memfokuskan
suatu pertanyaan yang sesuai dengan tema yang dibahas.
2) Daftar Pertanyaan
Penulis menyusun daftar pertanyaan terbuka secara
tertulis agar pihak perusahaan dapat menyiapkan jawaban
yang ada hubungannya dengan masalah yang penulis bahas.
2. Data Sekunder
Penelitian Kepustakaan
Metode yang dilakukan dengan jalan membaca buku-buku,
majalah, dan berbagai sumber data lainnya di perpustakaan
maupun tempat penulis melakukan penelitian. Maksudnya penulis
mencari data sekunder yang dilakukan diperpustakaan atau tempat
dimana penulis melakukan penelitian seperti dokumen-dokumen
dan yang lainnya yang data tersebut berhubungan dengan isi atau
tema pembahasan skripsi.
3.5 Teknik Analisis Data
Tujuan analisis dalam penelitian adalah penyempitan dan membatasi
penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur, serta tersusun dan
36
lebih berarti. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada objek penelitian.
Dalam mencapai tujuan penelitian, maka tehnik yang digunakan adalah
dengan mendeskrifsikan dan menganalisakan data yang diperoleh secara
kualitatif. Dengan kata lain, penulis hanya memaparkan kondisi apa adanya.
Pemaparan tersebut adalah mengenai strategi personal selling program unit link
yang dilakukan PruVision group.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT Prudential Life Assurance (PLA)
PT Prudential Life Assurance adalah bagian dari prudential corporation
plc sebuah group peerusahaaan jasa keuangan international terkemuka yang
didirikan di London (Ingris) pada tahun 1848 yang mengelola dana lebih dari
US$ 350 M diseluruh dunia (per 31 des 2004).
Dengan menggabungkan pengalaman International prudential dibidang
asuransi jiwa selama lebih dari 150 tahun dengan pengetahuan bisnis dan budaya
lokal PLA memiliki komitmen untuk terus mengembangkan bisnisnya di
Indonesia.
Pada tahun 1995 Prudential mulai mengembangkian bisnisnya di
Indonesia dengan menggaet salah satu perusahaan lokal di Indonesia yaitu Bali
corporation yang pada tahun 1995 tersebut prudential memiliki andil 80% dan
Bali corp 20% sedangkan ditahun 2000 prudential 91% dan Bali corp 9% dan di
tahun 2001 prudential memiliki andil sepenuhnya sebagai PT Prudential Life
Assurance (PLA).
Tekad dan kemampuan Prudential untuk selalu berusaha mendengarkan
dan memahami, menjadikan, PLA sebagai pemimpin pasar untuk produk unit
linked produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi di Indonesia
disamping itu PLA juga menyediakan berbagai produk dan jasa pelayanan yang
38
dirancang untuk memenuhi dan melengkapi setiap yang tidak terkendali dan
penyebaran sel-sel ganas ke jaringan kebutuhan para khalayak di Indonesia.
Saat ini PLA memiliki enam kantor pemasaran di Jakarta, Medan,
Surabaya, Bandung, Denpasar, dan Semarang dan 65 kantor keagenan termasuk
Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Bali, PLA memiliki loebih dari 250
karyawan, lebih dari 10.000 jaringan tenaga pemasaran dan melayani lebih dari
120.000 nasabah.
Pada bulan juni 2005 PLA dianugrahi penghargaan sebagai perusahaan
asuransi jiwa terbaik 2005 di Indonesia oleh majalah investor dalam kategori
perusahaan asuransi jiwa dengan asset Rp 1 triliyun ini adalah keempat kalinya
berturut-turut Prudential mendapatkan penghargaan ini, dua tahun terakhir dalam
kategori yang sama penghargaan dari majalah investor ini juga mendapatkan
perusahaan asuransi jiwa terbaik pada Bisnis Indonesia Award 2003, merupakan
komitmen PLA terhadap industri asuransi jiwa di Indonesia dan komitmen
perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah dan khalayak
konsumen.
4.1.1 Tujuan PT Prudential Life Assurance (PLA)
PT Prudential Life Assurance (PLA) bertujuan untuk melindungi suatu
keluarga, menciptakan kesejahteraan melalui kasih sayang, memberikan
ketenangan fikiran, menjamin keamanan finansial dan masa depan bagi orangorang yang dicintai
39
4.1,2 Isi Dari Program PAA Plus yaitu :
Pruwaiver
Apabila Anda didiagnosa mengidap salah satu dari 34 Penyakit
Kritis, maka dengan program asuransi jiwa PRUwaiver PT Prudential
Life Assurance akan melanjutkan pembayaran premi produk dasar dan
produk tambahan.
PRUincome
PRUincome adalah program asuransi jiwa tambahan yang
khusus dirancang untuk melindungi penghasilan Anda sekaligus
memberikan perlindungan untuk anak Anda. Anda akan menerima
dana tunai yang akan dibayarkan dalam 4 kali setiap 3 bulan sampai
akhir masa asuransi apabila Tertanggung didiagnosa menderita salah
satu dari 34 Penyakit Kritis, meninggal dunia atau mengalami cacat
total dan tetap sebelum usia 60 tahun.
PRUpersonalaccidentdeath
PRUpersonal accident death adalah program asuransi jiwa
tambahan yang memberikan perlindungan kepada Anda atas
kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak ada unsur
kesengajaan yang menyebabkan Tertanggung meninggal. Apabila
meninggal dunia karena kecelakaan, Tertanggung akan menerima
manfaat 100% dari uang pertanggungan. Tertanggung akan menerima
manfaat sebesar 2 x uang pertanggungan apabila meninggal dunia
40
karena kecelakaan yang terjadi di kendaraan umum, di dalam elevator
atau terbakar di dalam bangunan umum.
PRUpersonalaccidentdeath&disablement
PRUpersonal accident death & disablement adalah program
asuransi jiwa tambahan yang memberikan perlindungan kepada
Tertanggung dari kecelakaan, yaitu peristiwa yang terjadi secara tibatiba dan tidak ada unsur kesengajaan yang menyebabkan tertanggung
meninggal dunia atau mengalami cacat total dan tetap akibat
kecelakaan tersebut. Apabila Tertanggung meningggal dunia maka PT
Prudential
Life
pertanggungan.
Assurance
Apabila
akan
membayarkan
Tertanggung
menderita
100%
cacat
uang
akibat
kecelakaan, maka PT Prudential Life Assurance akan membayarkan
sejumlah persentase yang telah ditentukan sesuai dengan cacat yang
diderita. Lebih jauh lagi, Tertanggung akan dibayarkan manfaat
sebesar 2 x uang pertanggungan apabila meninggal dunia yang
disebabkan kecelakaan yang terjadi di kendaraan umum, di dalam
elevator atau terbakar di dalam bangunan umum.
PRUdisabilityprovider
PRUdisability provider merupakan program asuransi jiwa
tambahan yang khusus dirancang untuk memperpanjang masa asuransi
cacat tetap dan total Anda. Program ini akan memberikan manfaat
tambahan sampai dengan usia 65 tahun apabila tertanggung mengalami
cacat tetap dan total. Selain itu, tertanggung akan menerima manfaat
41
sebesar 10% uang pertanggungan yang akan dibayarkan sejak tahun ke
3 kecacatan untuk setiap tahunnya sampai pada usia 65 tahun apabila
cacat total dan tetap terjadi sebelum usia 50 tahun.
PRUspousewaiver
PRUspouse waiver adalah program asuransi jiwa tambahan yang
membantu Anda meringankan pengeluaran keluarga karena PT
Prudential Life Assurance akan meneruskan pembayaran premi produk
asuransi dasar, PRUcrisis cover dan PRUcrisis cover plus jika
suami/istri Anda diketahui mengidap salah satu dari 34 Penyakit Kritis
atau mengalami cacat tetap dan total sebelum usia 60 tahun atau
meninggal dunia dalam masa asuransi. PRUspouse waiver juga
tersedia khusus untuk produk PRUlink assurance account dimana
asuransi tambahan membebaskan
pembayaran premi
assurance
otomatis juga
account
yang secara
PRUlink
membebaskan
pembayaran premi semua produk tambahan yang melekat pada
PRUlink assurance account apabila suami/istri Anda diketahui
mengidap salah satu dari 34 Penyakit Kritis atau mengalami cacat tetap
dan total sebelum usia 60 tahun atau meninggal dunia dalam masa
asuransi.
PRUspousepayor
Sama seperti PRUspouse waiver, PRUspouse payor akan
membebaskan Anda dari pembayaran premi PRUlink assurance
account termasuk premi PRUsaver jika suami/istri Anda didiagnosa
42
mengidap salah satu dari 34 Penyakit Kritis atau meninggal dunia atau
mengalami cacat total dan tetap sebelum usia 60 tahun dalam 10 tahun
pertama program PRUspouse payor Anda
PRUpayor
Dengan memiliki PRUpayor Anda tidak perlu khawatir akan
pembayaran premi PRUlink assurance account dan PRUsaver Anda
apabila Anda didiagnosa menderita salah satu dari 34 Penyakit Kritis
di 10 tahun pertama program PRUpayor Anda. PT Prudential Life
Assurance akan melanjutkan pembayaran premi tersebut sampai Anda
berusia 65 tahun. Produk asuransi tambahan ini hanya tersedia untuk
produk PRUlink assurance account saja.
PRUmed
PRUmed merupakan program asuransi tambahan yang khusus
ditujukan untuk membantu Anda dalam menutupi biaya rawat inap di
rumah sakit yang meliputi santunan harian rawat inap, ICU dan
pembedahan. Manfaat ganda harian akan diberikan jika Anda dirawat
di ICU. Jika Anda harus mengalami pembedahan minor, intermediate,
major atau complex, sejumlah pembayaran tunai akan diberikan.
Apabila Anda dirawat inap di luar negeri karena mengalami
kecelakaan pada saat Anda melakukan perjalanan ke luar negeri, Anda
akan menerima manfaat ganda harian.
PRUparentpayor
Melalui program asuransi jiwa tambahan PRUparent payor,
43
apabila orang tua (Ayah/Ibu) didiagnosa menderita salah satu dari 34
Penyakit Kritis atau cacat tetap total sebelum usia 60 tahun atau
meninggal dunia, PT Prudential Life Assurance akan melanjutkan
kewajiban pembayaran premi PRUlink assurance account dan
PRUsaver sampai anak mencapai usia tertentu.
PRUcrisiscover
PRUcrisis cover akan memberikan Anda 100% dari uang
pertanggungan PRUcrisis cover apabila Anda didiagnosa mengidap
salah satu dari 34 Penyakit Kritis.
PRUcrisiscoverplus
PRU crisis cover plus adalah program yang dirancang khusus
untuk Anda yang menginginkan perlindungan lebih apabila Anda
didiagnosa menderita salah satu dari 34 Penyakit Kritis dimana akan
mendapatkan 100% uang pertanggungan PRU crisis cover plus dan
100% uang pertanggungan apabila Tertanggung meninggal dunia.
Kita selalu berharap bisa menjalankan kehidupan kita tanpa adanya
gangguan kesehatan. Namun, kondisi kesehatan merupakan salah satu hal dalam
kehidupan yang tidak dapat diduga sebelumnya. Karena kami menginginkan
kesejahteraan keluarga Anda tidak terganggu oleh kewajiban penyelesaian biaya
perawatan dan pengobatan, maka melalui PRUcrisis cover dan PRUcrisis cover
plus, PT Prudential Life Assurance memberikan Anda perlindungan atas 34
Penyakit Kritis yaitu:
44
1. Serangan jantung: kematian suatu bagian otot jantung (myocardium)
sebagai akibat dari tertutupnya/tersumbatnya arteri koronaria.
2. Pembedahan arteri koronaria: pembedahan jantung untuk memperbaiki
suatu penyumbatan atau penyempitan dari satu atau lebih arteri koronaria
dengan cara bypass grafts.
3. Stroke: kecelakaan pembuluh darah otak (cerebrovascular accident) yang
mengakibatkan cacat pada syaraf (kelainan syaraf) yang berlangsung lebih
dari 24 jam dan termasuk kematian jaringan otak (infraction), pendarahan
(hemorrage) atau penyumbatan (embolism) yang berasal dari sumber di
luar tengkorak (extra cranial) dan harus terdapat bukti adanya defisit
neurologist yang menetap.
4. Kanker: tumor ganas yang ditandai dengan suatu pertumbuhan sel tubuh
yang lain. Hal ini mencakup leukemia dan penyakit hodgkins (kanker
getah bening) yang pertumbuhannya tidak dapat dikontrol secara medis.
5. Gagal ginjal: gagal ginjal tahap akhir yang menyebabkan tertanggung
harus menjalani secara teratur dialisis peritoneal atau cuci darah
(haemodilisis) atau transplantasi ginjal
6. Transplantasi organ penting: tertanggung adalah penerima organ yang
berupa jantung, paru-paru, hati, pankreas dan tulang sumsum yang
operasinya telah dilaksanakan, atau tertanggung telah terdaftar secara
resmi pada daftar tunggu sebagai penerima di wilayah hukum Indonesia.
7. Operasi katup jantung: pembedahan jantung terbuka yang dilakukan untuk
memperbaiki atau mengganti fungsi katup jantung yang abnormal.
45
8. Kehilangan kemampuan bicara: kehilangan kemampuan bicara secara total
dan permanen.
9. Luka bakar: luka bakar derajat ketiga (third degree) dan sekurangkurangnya mengenai 20% luas permukaan tubuh.
10. Koma: keadaan tidak sadar tanpa reaksi terhadap rangsangan dari luar atau
dalam dan menghasilkan kelainan-kelainan syaraf (neurological defisit).
11. Operasi pembuluh darah aorta: pembedahan yang dilakukan untuk
memperbaiki kelainan pada cabang utama pembuluh darah aorta di daerah
dada (thoracalis) dan di daerah perut (abdominalis).
12. Penyakit Parkinson: tergolong ke dalam Idiophatic Parkinson yaitu
penyakit yang tidak diketahui penyebabnya sehingga memerlukan
pengawasan khusus dan bantuan untuk beraktifitas sehari-hari. Diagnosa
atas penyakit ini dibuat oleh dokter ahli penyakit syaraf (neurologist).
Apabila diperlukan, perusahaan akan menunjuk seorang atau lebih dokter
ahli penyakit syaraf lain untuk menegakkan diagnosa.
13. Ketulian: kehilangan pendengaran dari kedua telinga yang sifatnya total
dan tidak dapat disembuhkan.
14. Penyakit Alzheimer's: kelumpuhan secara menyeluruh dari fungsi otak
yang
mengakibatkan
kemunduran
mental
sehingga
memerlukan
pengawasan secara terus menerus. Diagnosa harus dibuat seorang dokter
ahli Penyakit Syaraf (neurologist). Ababila diperlukan, perusahaan berhak
untuk menunjuk dokter ahli Penyakit Syaraf lain untuk memperkuat
diagnosa.
46
15. Tumor jinak otak: tumor otak yang tidak menunjukkan keganasan, tidak
menyerang dan menjalar ke bagian tubuh lain.
16. Penyakit paru kronik: tahap akhir dari penyakit paru yang memerlukan
pengobatan dengan pemakaian oksigen untuk selamanya.
17. Motor neuron disease: adanya kemunduran pada sistem syaraf pusat untuk
mengkontrol aktifitas muscular sehingga kemampuan pergerakan otot-otot
menjadi lemah dan menurun. Diagnosa pasti dibuat oleh seorang dokter
ahli penyakit syaraf (neurologist) untuk mengkonfirmasikan adanya
penyakit ini. Apabila diperlukan perusahaan berhak untuk menunjuk
dokter ahli penyakit syaraf lain untuk lebih menegakkan diagnosa.
18. Multiple sclerosis: terdapatnya lebih dari satu episode kelainan susunan
syaraf yang bersifat menetap selama 6 bulan. Diagnosa harus dibuat oleh
seorang
dokter
ahli
penyakit
syaraf
(neurologist)
untuk
mengkonfirmasikan adanya penyakit ini yang dibuktikan dengan hasil
image scanning.
19. Angioplasti dan penatalaksanaan invasif lainnya untuk Penyakit Jantung
Koroner: klaim dapat diajukan apabila Tertanggung telah melaksanakan
Angioplasti balon, tindakan laser atau teknik lainnya sebagai tindakan
koreksi yang bermakna terhadap stenosis (penyempitan) setidaknya 70%
dari dua pembuluh darah jantung atau lebih yang merupakan keharusan
medik oleh dokter konsultan ahli jantung.
20. Anemia Aplastik: anemia, netropenia dan trombositopenia (penurunan
jumlah sel netrofil dan trombosit dalam darah) yang disebabkan kegagalan
47
sumsum tulang belakang yang tidak dapat dipulihkan. Diagnosis harus
ditegakkan berdasarkan biopsi sumsum tulang belakang dan hasil tes
darah.
21. Meningitis Bakterial: yaitu suatu peradangan selaput pembungkus otak
atau saraf
tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri dan
mengakibatkan gangguan neurologik (persyarafan) permanen yang
menimbulkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3
(tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan
atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
22. Kolitis Ulseratif: didefinisikan sebagai Kolitis Ulseratif yang parah dan
akut yang mengancam jiwa, menyebabkan gangguan elektrolit yang
biasanya disertai dengan distensi usus dan resiko pecahnya usus, terjadi
sepanjang usus besar dengan diare berdarah yang parah/berat. Klaim
hanya dapat diajukan berdasarkan gambaran histopatologik (irisan
jaringan yang diperiksa secara mikroskopik) dan sudah dilakukan tindakan
pembedahan usus besar (colectomy) dan atau operasi usus halus
(ileostomy).
23. Disabling Primary Pulmonary Hypertension: merupakan kelainan di mana
terjadi peningkatan tekanan pulmonal akibat gangguan struktur, fungsi
atau sirkulasi paru-paru yang mengakibatkan pembesaran bilik jantung
kanan.
24. Ensefalitis: yaitu peradangan pada otak (hemisfer otak besar, batang otak
atau otak kecil). Penyakit ini harus mengakibatkan komplikasi bermakna
48
yang berlangsung setidaknya 6 minggu, termasuk defisit neurologik
(gangguan persyarafan) permanen. Defisit neurologik permanen tersebut
harus mengakibatkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk
melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Seharihari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6
(enam) bulan.
25. Hepatitis Viral Fulminan: pengerasan hati yang submasif sampai masif
oleh virus hepatitis yang mengakibatkan kegagalan hati.
26. Penyakit Hati Kronik: kegagalan hati tahap akhir dengan tanda kulit yang
berwarna kuning (jaundice) yang menurut pendapat kedokteran secara
umum tidak dapat kembali normal, dan berakibat penimbunan cairan di
rongga perut (asites) atau kelainan otak (ensefalopati).
27. Penyakit Crohn: (Crohn's disease) merupakan kelainan peradangan
menahun yang berbentuk granulomatosa. Klaim dapat diajukan apabila
memenuhi kedua kriteria di bawah ini sekaligus :
A.
penyakit Crohn yang diderita sudah menimbulkan pembentukan
fistula (hubungan antara saluran cerna dengan rongga perut), atau
penyumbatan
intestinal
(saluran
cerna),
atau
perforasi
(pembentukan lubang) intestinal
B.
terdapat laporan histopatologik (irisan jaringan yang diperiksa
secara mikroskopik) yang mengkonfirmasikan adanya penyakit
Crohn.
49
28. HIV Yang Didapatkan Melalui Transfusi Darah: tertanggung terinfeksi
oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan kondisi sebagai
berikut :
A.
infeksi HIV didapatkan melalui transfusi darah yang dilakukan
setelah Polis berlaku
B.
sumber
infeksi
dipastikan
berasal
dari
lembaga
yang
menyelenggarakan transfusi darah dan lembaga tersebut dapat
melacak asal dari darah yang terinfeksi HIV tersebut, dan
C.
tertanggung yang terinfeksi HIV bukan merupakan penderita
hemofilia.
29. Trauma Kepala Serius: kecelakaan yang menyebabkan luka pada kepala
yang ditimbulkan oleh suatu kekuatan fisik yang berasal dari luar tubuh
yang mengakibatkan defisit neurologik (gangguan persyarafan) yang
menimbulkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3
(tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan
atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
30. Distrofi Muskular: termasuk kelompok myopati (kelainan otot) degeneratif
(kemunduran) yang disebabkan oleh kelainan genetik dan ditandai dengan
kelemahan dan atrofi (pengerutan) otot tanpa mempengaruhi sistem saraf.
Klaim hanya dapat diajukan apabila Muscular Dystrophy yang diderita
menyebabkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3
(tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan
atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
50
31. Kelainan Pembuluh Darah Koroner Yang Serius: penyempitan yang terjadi
pada setidaknya satu pembuluh darah koroner (pembuluh darah jantung)
sebesar minimal 75 % dan pada dua pembuluh darah koroner lainnya
sebesar minimal 60 % yang dibuktikan melalui arteriografi koroner. Untuk
kepentingan Polis ini, yang didefiniskan sebagai pembuluh darah jantung
hanya pembuluh darah besar sisi kiri jantung, pembuluh darah jantung
anterior descending kiri, sirkumfleksi dan pembuluh darah besar sisi kanan
jantung.
32. Kelumpuhan (paralysis): diartikan sebagai hilangnya secara total dan
permanen (menetap) fungsi dua atau lebih anggota tubuh sebagai akibat
terkena kecelakaan, atau kelainan dari tulang belakang. Anggota tubuh
didefinisikan sebagai seluruh lengan atau seluruh kaki.
33. Poliomyelitis:
klaim
dapat
diajukan
apabila
memenuhi
seluruh
kriteria di bawah ini :
A.
terdapat diagnosis pasti atas adanya infeksi virus polio yang
menyebabkan timbulnya kelumpuhan yang dibuktikan dengan
gangguan fungsi motorik atau berkurangnya fungsi pernafasan
B.
Kondisi yang diderita harus mengakibatkan ketidakmampuan total
dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan,
secara terus menerus selama minimal 6 (enam) bulan.
34. Lupus Eritematosus Sistemik (SLE = Systemic Lupus
Erythematosus):
kondisi autoimun (kekebalan terhadap tubuh sendiri) multisistem (yang
51
mengenai banyak sistem dalam tubuh) dan multifaktorial (melibatkan
banyak faktor) yang sebagian besar diderita wanita dalam periode wanita
tersebut membesarkan anak. Untuk kepentingan Polis, klaim dapat
diajukan jika jenis SLE melibatkan ginjal (yang dipastikan dengan biopsi
ginjal dan sesuai dengan klasifikasi WHO). Diagnosis akhir SLE harus
didapatkan dari seorang dokter ahli di bidang rematologi dan imunologi.
4.2 Hasil penelitian
Pada bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai strategi
personal selling PT Prudential Life Assurance khususnya Pru Vision Group dalam
mencari klien atau nasabah dengan berdasarkan pedoman teoritis yang terdapat
pada bab II dan rumusan masalah pada bab I.
Pengamatan pada pelaksanaan dilapangan yang dirangkai dari hasil
indepth interview penulis dengan beberapa narasumber yaitu Bpk Arman Lau
sebagai (AM) agency manager, Bpk Supriadi sebagai (UM) unit manager dan Bpk
Eko selaku agen atau financial advisor yang dilakukan di PT Prudential Life
Assurance pada hari senin 17 september 2007 akan dipaparkan beberapa sub bab
yaitu :
4.2.1 Key Factor Analisis (Analisa Faktor kunci) PT Prudenial Life
Assurance
Analisa Faktor Kunci yaitu berupa Analisa SWOT yang diperoleh penulis
berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber PruVision Group salah satu
agency resmi yang memasarkan produk PAA Plus antara lain dapat dipaparkan
52
melalui Pengawasan Lingkungan (environmental monitoring) atau yang disebut
sebagai analisis situasi (situation analysis) diantaranya sebagai berikut :
a. Analisis Internal
PT Prudential Life Assurance adalah sebuah perusahaan jasa keuangan
yang bergerak dibidang assuransi jiwa dan memiliki produk unggulan yaitu PAA
Plus (prulink assurance account plus) dimana program PAA Plus adalah program
tabungan plus proteksi yang diciptakan bukan karena seorang akan tiada tapi
seorang yang anda cintai harus terus hidup dengan bahagia dan dapat melanjutkan
kehidupan karena Prudential bertujuan melidungi suatu keluarga melalui kasih
sayang, memberikan ketenangan fikiran, dan menjamin keadaan financial dan
masa depan bagi orang-orang yang dicintai.
Setiap perusahan yang menjual produk atau jasa pasti memiliki Kekuatan
(Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (opportunities), dan Ancaman
(Threats) dari produk dan jasa yang dipasarkan, dibawah ini akan kami jabarkan
Berdasarakan data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan Pak
Supriyadi sebagai salah satu PUM dikatakan bahwa Strenghts atau kekuatan dan
Kelemahan (Weaknesses) dari PT Prudential Life Assurance adalah sebagai
berikut :
“Kekuatan utama dari Prudential Life Assurance adalah konsep dari
sebuah produk yang menggabungkan investasi dan proteksi dimana program
tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan para nasabahnya selain itu
program atau produk tabungan yang kita miliki juga selalu mengembangkan halhal yang dirasakan perlu untuk para nasabahnya seperti halnya beberapa penyakit
yang kita proteksi yang dahulu hanya 18 macam penyakit yang kita proteksi kini
sekitar 34 penyakit yang kita proteksi dan nasabah terdahulu pun dapat meng UPDate proteksi tersebut dan masih banyak lagi pengembangan yang kita lakukan”.
53
Sedangkan yang menjadi kelemahan PT Prudential Life Assurance
menurut Bapak Supriyadi adalah :
“Setiap jalan ya... pasti ada yang rusak tidak semuanya mulus begitu juga
kami baik para financial advisor Pru Vision khususnya maupun financial advisor
yang lainnya, juga produk yang kita miliki, emm... seperti keterbatasan
pengetahuan khalayak terhadap produk atau program yang kami tawarkan serta
asumsi-asumsi khalayak yang menganggap program asuransi sebagai momok
menakutkan, juga penolakan-penolakan dari konsumen untuk mengadakan
pertemuan, dan keterbatasan financial Advisor dalam pengetahuan untuk
penjualan, tapi kami berusaha sebaik mungkin untuk menjelaskan, memenuhi dan
melengkapi kebutuhan para nasabah”.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan salah satu
PUM yaitu Pak Supriyadi, dapat dikatakan bahwa kekuatan utama dari PAA Plus
adalah terletak pada sisi pengembangan dari sebuah produk yang menggabungkan
investasi dan proteksi, walaupun terdapat kelemahan-kelemahan baik dalam
produk maupun financial advisor tapi kami akan tetap berusaha sebaik mungkin
untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan para nasabah. Hal tersebutlah yang
menunjukan kekuatan dari PT Prudential Life Assurance dalam mempertahankan
eksitensinya.
b. Analisis eksternal
Berdasarakan data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan Pak
Supriyadi sebagai salah satu PUM dikatakan bahwa peluang (opportunities) dan
pesaing atau ancaman (threats) yang dimiliki PT Prudential Life Assurance adalah
sebagai berikut :
“Peluang yang dimiliki Prudential adalah mengambil dari kelemahan yang
dimiliki oleh perusahan asuransi jiwa dan bank-bank yang memasarkan program
unit link tersebut selain itu prudential sebagai pelopor yang terus mempertahankan
posisisnya sebagai leader dari program unit link”.
54
Sedangkan threats merupakan ancaman yaitu berupa pesaing dari PT
Prudential Life Assurance, pesaing dari PT Prudential Life Assurance menurut
Bapak Supriyadi adalah :
“ Ya... Sebagai perusahaan asuransi jiwa, Prudential pasti memiliki
pesaing yang mempunyai maksud dan tujuan yang hampir sama yaitu ingin
menjadi perusahan asuransi jiwa terbaik dan juga semua hal, termasuk dalam
program unit link, seperti... PT Assuransi AIA Indonesia yang juga memiliki
program unit linked, Jiwasraya yang menurut majalah investor tahun 2006 bahwa
proram unit link kini punya pesaing yang lebih inovatif, fleksibel yang kini sudah
mulai dikembangkan yaitu produk saving plan, dan masih banyak lagi perusahan
asuransi dan bank-bank yang memiliki produk unit linked”.
4.2.2 Segmentasi, Targeting, dan Positioning
Dalam strategi personal selling ada beberapa komponen yang juga
diperhitungkan dalam dunia pemasaran yaitu segmentasi, targeting dan
positioning maka dalam penelitian ini dijelaskan bahwa segmentasi, targeting dan
positioning dari Prudential Life Assurance seperti yang telah dijelaskan oleh
Bapak Arman Lau selaku agency manager adalah:
“kalau berbicara segmentasi jelas bahwa Prudential adalah perusahaan
yang target marketnya adalah secara sosial ekonomi itu menegah ke atas yang
dapat kita asumsikan pendapatan mereka dapat menyisihkan antara tiga ratus ribu
rupiah sampai tak terhingga, sedangkan usia masuk yang di proteksi oleh
Prudential 1sampai 60 Thn.
Dari kutipan diatas maka dapat dijelaskan bahwa Prudential Life
Assurance memiliki segmentasi yang ditujukan untuk para konsumen yang
berpandangan untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk masa depan dan
keperluan-keperluan lainnya.
55
4.2.3 Strategi Personal Selling
Hasil dari wawancara yang telah dilakukan penulis kepada bapak Arman
Lau selaku agency manager Pru Vision dapat dipaparkan sebagai berikut:
Strategi yang dilakukan Pru Vision Selaku agency resmi Prudential dalam
mendapatkan klien atau nasabah menurut Bapak Arman Lau adalah :
“Strategi penjualan tatap muka yang kami lakukan adalah strategi yang
sifatnya melalui pendekatan-pendekatan secara langsung kepada konsumen
dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan serta menimbulkan beberapa
permasalahan yang akan dihadapi calon nasabah dan menjadikan permasalahan
tersebut sebagai kebutuhan calon nasabah untuk itu para agen harus dapat
meyakinkan bahwa produk atau program yang ditawarkan adalah solusi terbaik
dengan menceritakan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh calon nasabah
apabila memiliki produk atau program tersebut.”
Berdasarkan kutipan diatas maka dapat dikatakan strategi personal selling
yang dilakukan PruVision adalah strategi yang sifatnya menimbulkan beberapa
permasalahan dengan melakukan pertanyaan dan permasalahan tersebut sebagai
lebutuhan konsumen.
Menurut Bapak Arman Lau alasan Pru Vision melakukan strategi tersebut
adalah :
“Mmm... alasannya ya karena strategi tersebut dapat membuka hubungan
timbal balik secara emosional antara agen kepada khalayak sehingga khalayak
dapat memahami bahwa program yang kita tawarkan adalah solusi yang terbaik
untuk dimiliki.”
Dari kutipan diatas maka dapat dijelaskan bahwa strategi yang dilakukan
dapat menarik minat konsumen secara langsung dan metode atau strategi tersebut
sudah cukup berhasil dalam mencari klien.
56
Perencanaan yang dilakukan PruVision Group untuk melaksanakan
personal selling seperti yang dijelaskan Bpk Supriyadi selaku UM (Unit Manager)
adalah :
“ yaa... sebelum kita melakukan penjualan yang harus kita lakukan adalah
mempersiapkan diri kita sebaik mungkin ibarat senapan kita harus memiliki
amunisi seperti “What” apa yang kita jual ? kita sebagai agen harus mengetahui
produk atau program yang kita jual, seberapa kuat produk kita dilapangan,
keuntungan apa yang kita berikan untuk konsumen agar tertarik memiliki produk
atau program yang kita ajukan. “Who” siapa yang menjadi target kita, siapa
decision maker atau pengambil keputusan untuk menggunakan program yang kita
ajukan. “When” kapan atau waktu, kita sebagai agen harus pandai memilih waktu
yang tepat agar penjualan tatap muka dapat berlangsung. Dan “How” bagaimana?
bagaimana kita melakukan pendekatan untuk penjualan, setiap agen dituntut untuk
melakukan pendekatan secara emosional dengan kreatifitas individual”.
Tahapan-tahapan dalam melakukan Penjualan Tatap muka (personal
selling) di lapangan seperti yang dijelaskan oleh Bpk Jefri selaku SAM (senior
agency manager) dalam pertemuan yang diadakan khusus para finanial advisor
untuk melakukan personal selling yaitu :
“Sebagai agen yang baik dalam melakukan personal selling, yang kita
lakukan dilapangan itu ada beberapa tahapan yang pertama Mendapatkan Janji
Untuk Bertemu membuat janji pertemuan penjualan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat komunikasi baik melalui telepon maupun surat tapi yang
banyak kita lakukan melalui percakapan telepon setelah kita mendapatkan janji
untuk melakukan pertemuan kita lanjut ketahapan berikutnya Presentasi dalam
pertemuan awal ini kita melakukan presentasi yang tidak menjelaskan langsung ke
pokok persoalan tapi yang kita lakukan untuk mengumpulkan informasi tentang
calon konsumen yang ada, pengumpulan informasi tersebut kita dapatkan melalui
market survey dimana market survey ini khusus dibuat sebagai kunci untuk
membuka hubungan dalam personal selling tergantung situasi dan kondisi
dilapangan dalam hal ini para financial advisor yang menentukan. Setelah datadata calon konsumen sudah terkumpul kita lanjut ke tahapan berikutnya yaitu buat
Proposal dimana pembuatan proposal ini atas kesefakatan antara Agen dan calon
konsumen. Lalu tahapan berikutnya Antar Proposal antar proposal ini di lakukan
pada pertemuan kedua sesuai dengan kesefakatan dalam pertemuan pertama, antar
proposal dalam pertemuan kedua ini kita juga melakukan presentasi yang
menjelaskan langsung ke pokok persoalan yaitu menjelaskan program atau produk
yang kita bawa atau kita jual. Lalu ketahapan berikutinya yaitu Closing, tahapan
ini pun dilakukan pada pertemuan kedua dimana tahapan tersebut dilakukan untuk
57
menutup suatu penjualan yang sudah dilakukan, jika penjualan sudah terjadi
kesefakatan, tahapan berikutnya yang kita lakukan Antar Polis dimana dalam
tahapan ini kita mengantar surat bukti keikutsertaan konsumen bahwa telah resmi
menjadi nasabah kami. Hal ini dilakukan pada pertemuan ketiga dan dalam
pertemuan ini pula kita juga melakukan tahapan selanjutnya yaitu Serving the
Account tahapan ini dilakukan yang bertujuan untuk menjalin hubungan kepada
nasabah untuk membangun kepercayaan terhadap program atau produk yang kita
ajukan agar kerabat, teman dekat dan yang lainnya juga bergabung untuk
mengikuti program yang diajukan.”
Tahapan-tahapan dalam melakukan penjualan tatap muka atau personal
selling yang diungkapkan oleh Ibu Paula selaku SUM yaitu :
“untuk melakukan penjualan tatap muka kita juga membutuhkan Tahapantahapan personal selling sebagai berikut : Yang pertama Rapport (kedekatan)
tahapan pertama ini kita lakukan untuk membuka hubungan yang bertujuan untuk
lebih dekat dengan calon konsumen setelah itu Needs (menimbulkan kebutuhan)
agar konsumen dapat membuka pikiran nya tentang hari esok yang tidak tahu apa
yang akan di hadapinya. Lalu kita berikan Solution (solusi) tahapan ini kita
berperan untuk memberikan solusi yang terbaik untuk masa depan, jika konsumen
tertarik denga solusi yang kita tawarkan kita lanjut ketahapan selanjutnya yaitu
Closing (penutupan) dalam tahapan ini kita bisa dapat menutup penjualan dengan
kesefakatan kedua belah pihak tentunya. Terakhir Serving The Account,
memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen atau nasabah”.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Prudential dalam melakukan
penjualan tatap muka melakukan tahapan sebagai berikut : Rapport (kedekatan),
Needs (menimbulkan kebutuhan), Solution (solusi), Closing (penutupan), Serving
The Account,
Mengenai proses perencanaan hingga eksekusi pemasarannya, Bapak
Arman Lau menjelaskan bahwa :
“kalau berbicara proses, semua dilakukan dari hasil kreativitas pribadi
seorang agen atau sales di lapangan hingga eksekusi penjualan, kita lakukan setiap
hari sabtu dan senin itu ada sebuah mmm... evaluasi secara singkat ya... disana
kita mengulas kembali hasil penjualan kita dan saling memberikan pendapat
tentang bagaimana sih sebenarnya cara menawarkan produk kita dengan baik agar
konsumen dapat terlibat secara emosional dengan produk yang kita tawarkan.
Disana pun kita memperdalam pengetahuan produk yang tujuannya untuk
lebih memahami dan mempercayai perusahaan dan produk yang kita jual. Ya...
58
bisa juga kita sebut sebagai ajang berkumpul, motivasi, juga bisa dibilang tempat
curhat para agen”.
Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa Prudential khususnya
PruVision mengandalkan kreativitas para agen yang terjun langsung di lapangan.
Tujuan yang ingin dicapai PT Prudential Life Assurance seperti yang
dijelaskan oleh Bapak Arman Lau adalah :
“Tujuan kami agar khalayak dapat memahami arti dari program atau
produk yang kami tawarkan, bahwa betapa penting program tersebut untuk
dimilki.”
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai
oleh Prudential dan khususnya Pru Vision agar Program yang ditawarkan dapat
dipahami, di mengerti dan dimiliki khalayak luas.
Bapak Arman Lau, Agancy Manager (AM) menjelaskan bagaimana proses
PT Prudential Life Assurance mengevaluasi strategi penjualan tatap muka yang
telah dilakukan yaitu:
“evaluasi strategi penjualan tatap muka selalu kita lakukan pada hari senin
dan sabtu disana seperti .... em.... apa ya ... oya ... tempat ajang curhat, motivasi,
disana juga kita membahas tentang penjualan yang kita lakukan dan juga sebagai
tempat untuk belajar dari orang yang berpengalaman”
Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa PT Prudential Life Assurance
dalam mengevaluasi strategi yang telah dilakukan adalah berkumpul dan berbagi
pengalaman pada hari senin dan sabtu .
Yang menjadi ukuran keberhasilan dari strategi personal selling yang
dilakukan oleh Privision Group menurut Bpk Arman Lau adalah :
“Em... em... dengan strategi tersebut semakin banyak khalayak yang
memahami arti dari program yang kita tawarkan, bahwa program yang kita
tawarkan bukanlah program yang menjadi momok menakutkan dikalangan
masyarakat. Serta terbuka pikiran dan hatinya tuk bergabung bersama kami.”
59
Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi ukuran
keberhasilan dari strategi yang dilakukan Prudential Khususnya Pru Vision adalah
semakin banyaknya khalayak yang memahami program yang dikeluarkan
Prudential dan bergabung bersama kami serta tidak lagi program asuransi menjadi
momok menakutkan di kalangan masyarakat.
Hubungan Pruvision dengan PT Prudential Life Assurance seperti yang
dijelaskan oleh Bpk Arman Lau adalah :
“kita adalah mitra kerja yang bernaung di PT Prudential Life Assurance
yang memiliki tugas untuk memasarkan program atau produk yang dikeluarkan
Prudential secara penjualan tatap muka atau personal selling”.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Sutisna, SE. ME dalam
bukunya Prilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran, Sutisna menjelaskan
bahwa setiap perusahaan yang melakukan kegiatan pemasaran tidak lepas dari
strategi pemasaran, yang telah kita ketahui bahwa strategi pemasaran yang
dikembangkan berupa bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi 4 hal
pokok yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), distribusi
(place) yang biasa disingkat dengan 4P, yang dalam penerapannya bisa melebar
pada spectrum yang lebih luas.
Pada dasarnya pendekatan 4P traditional itu sering berhasil untuk barang,
tetapi elemen tambahan memerlukan perhatian dalam bisnis jasa. Boom dan
Bitner menyarankan tambahan 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa yaitu :
orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process). Karena
60
sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan, dan motivasi pegawai
dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya seorang
pegawai harus memperlihatkan kompetensi, sikap memperhatikan, responsive,
inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, dan niat baik. Untuk menyelesaikan
masalah pelanggan perusahan juga harus mempertunjukan kualitas jasa melalui
bukti fisik dan penyajian.
Strategi Personal Selling PruVision Group dalam memasarkan
program unit link PT Prudential Life Assurance. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan peneliti terhadap SUM (Senior Unit Manager) PruVision Bpk
Arman Lau mengatakan bahwa strategi yang digunakan yang sifatnya melalui
pendekatan-pendekatan secara langsung kepada khalayak. Menurut pendapat
peneliti bahwa strategi personal selling yang dilakukan oleh PruVision sangat
tepat jika meggunakan suatu pendekatan-pendekatan secara langsung yaitu berupa
kunjungan kebeberapa perusahaan atau pun dalam lingkup perorangan, hal
tersebut dikarenakan, banyaknya khalayak yang kurang memahami arti dari
program yang di tawarkan PT Prudential Life Assurance oleh karena itu
komunikasi secara langsung memang sangat berperan penting dalam pemasaran.
Adapun beberapa tahapan-tahapan dari proses strategi personal selling
yang dilakukan PruVision dalam memasarkan program Unit link PT Prudential
Life Assurance; Tahapan yang pertama berupa Key Faktor Analysis. Dalam
bukunya Terence Shimp dikatakan agar komunikasi pemasaran sukses perlu
dilakukan suatu pengawasan lingkungan atau yang disebut analisis situasi, analisis
situasi melibatkan dua kegiatan umum, pertama analisis internal yang dilakukan
61
terhadap kekuatan (strenght), dan kelemahan (weakness). Pertimbangan keuangan
dan masalah-masalah ketenaga kerjaan adalah topik-topik utama dalam analisis
internal. Dalam analisis exsternal, komponen kedua dari pengawasan lingkungan,
faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dan kesuksesan produk
ditinjau secara mendalam. Situasi ekonomi, aktivitas kompetisi, perkembangan
jalur distribusi, peluang (opportunity) dan ancaman (threat).
Untuk analisis internal yaitu Kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness) yang dimiliki PT Prudential Life Assurance memiliki kesamaan
dengan teori yang dikemukakan dalam buku Terence Shimp. Berdasarkan teori
yang dikemukakan dalam buku Terence Shimp dengan kekuatan (sterngth) yang
dimiliki oleh PT Prudential Life Assurance seperti program tabungan yang
digabungkan dengan proteksi jiwa yang program tersebut sangat bagus untuk
jaminana keuangan dimasa yang akan datang, dan PT Prudential adalah leader
atau yang pertama kali mengeluarkan program tabungan plus proteksi dan
mengenalkan kepada khalayak. PT Prudential selama 15 tahun mengembangkan
bisnisnya di Indonesia dan cukup bagus. Peneliti memiliki pendapat bahwa yang
menjadi kekuatan atau keungguluan dari PT Prudential adalah program tabungan
plus proteksi yang bagus dan menarik dimana program tersebut memiliki
keistimewaan selain tabungan yang sama seperti bank-bank pada umumnya juga
menambahkan proteksi diri / atau asuransi jiwa yang selalu dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan nasabah.
Mengacu pada teori yang dikemukakan dalam buku Terence Shimp yaitu
mengenai kelemahan (weaknesses), jika dibandingkan dengan kelemahan
62
(weaknesses) yang dimiliki PT Prudential Life Assurance terdapat beberapa
perbedaan dalam buku Terence Shimp yang antara lain : dalam buku Terence
Shimp terletak pada biaya dan angaran yang terbatas sedangkan PT Prudential
Life Assurance adalah sebuah perusahaan assuransi jiwa dimana image asuransi
jiwa di benak konsumen sebagai momok menakutkan, produk khayalan dan
sebagainya. Selain itu keterbatasan pengetahuan konsumen terhadap produk
asuransi
jiwa
dan
keterbatasan
pengetahuan
financial
advisor
dalam
mempromosikan produk atau program dalam hal jasa.
Untuk analisis eksternal yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threat)
yang dimiliki PT Prudential Life Assurance memiliki kesamaan dengan teori yang
dikemukakan dalam buku Shimp Terence. Dalam bukunya dijelaskan bahwa
analisis eksternal merupakan pengawasan lingkungan, faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas komunikasi dan kesuksesan produk ditinjau secara
mendalam, yang dimana peluang (opportunity) PT Prudential Life Assurance
adalah membuat program assuransi yang lebih baik dari sebelumnya, yaitu dengan
melakukan perbaikan dari program yang di keluarkan, dan juga meningkatkan
atau memaksimalkan penjualan dalam menghadapi pesaingnya yaitu dengan
melakukan suatu perbaikan dalam menggunakan strategi personal selling yaitu
dalam mempromosikan produk atau program tabungan yang dipasarkan, dengan
demikian PT Prudental Life Assurance memiliki peluang yang bagus dalam
memasarkan produknya.
Ancaman (threat) dari PT Prudential Life Assurance yaitu berupa para
pesaing, yang menjadi pesaing pada saat ini adalah perusahan asuransi jiwa dan
63
bank-bank terkemuka yang mengeluarkan program unit link dan juga salah satu
perusahaan asuransi jiwa yaitu Jiwa Sraya. Dimana Jiwa Sraya mengeluarkan
produk baru yaitu program tabungan perencanaan (saving plan) yang menurut
Majalah Investor saving plan adalah salah satu program atau produk pesaing dari
produk atau program unit link (Prulink).
Tahapan yang kedua yaitu mengenai Segmentasi Targeting Positioning
(STP) berdasarkan uraian yang terdapat dalam buku Sutisna S.E M.E dijelaskan
bahwa Segmentasi pasar adalah strategi yang dirancang untuk mengalokasikan
sumberdaya pemasaran kepada segmen yang telah didefinisikan. Sedangkan
Targeting, juga menentukan bagaimana mengalokasikan sumberdaya perusahaan
diarahkan untuk program pemasaran, setelah melakukan segmentasi, dan
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Rhenald Kasali, dijelaskan bahwa
Positioning merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak
konsumen, agar produk atau merek atas nama anda mengandung arti tertentu yang
dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk dan merek.
Mengacu pada teori tersebut yang menjadi Positioning PT Prudential Life
Assurance adalah berupa Slogan yang berisi “Always Listening, Always
Understanding” yang berarti bahwa Prudential akan selalu mendengarkan dan
memahami dalam melindungi suatu keluarga, menciptakan kesejahteraan melalui
kasih sayang, memberikan ketenangan fikiran, menjamin keamanan finansial dan
masa depan bagi orang-orang yang dicintai. Menurut pendapat peneliti, bahwa
Positoning yang dimiliki oleh PT Prudential Life Assurance yang berupa slogan
64
adalah untuk memposisikan PT Prudential Life Assurance yang mengerti akan
masa depan anda.
Tahapan Ketiga yaitu mengenai Strategi Personal Selling yang dimiliki
PruVision selaku agency PT Prudential Life Assurance memiliki kesamaan
dengan teori yang dikemukakan oleh Tom Ducan dalam bukunya Advertising &
IMC bahwa strategi personal selling yang dilakukan Pru Vision Group adalah
melalui pendekatan-pendekatan secara langsung kepada konsumen dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan serta menimbulkan beberapa permasalahan
yang akan dihadapi calon nasabah dan menjadikan permasalahan tersebut sebagai
kebutuhan calon nasabah untuk itu para agen harus dapat meyakinkan bahwa
produk atau program yang ditawarkan adalah solusi terbaik dengan menceritakan
keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh calon nasabah apabila memiliki
produk atau program tersebut
Sedangkan langkah-langkah personal selling yang dilakukan PruVision
memiliki kesamaan dengan teori yang dikemukakan dalam buku Sutisna S.E M.E
seperti Prosfecting (mencari prospek), opening the relationship (membuka suatu
hubungan kekerabatan), Qualifying the Prospect (mencari prospek yang
berkualitas), Presenting (menjelaskan produk atau program yang ditawarkan,
Closing (menutup suatu case), Serving the Account (melakukan pelayanan terbaik
bagi nasabah).
Dan terdapat Langkah-Langkah Personal Selling yang berbeda dalam buku
Sutisna S.E M.E antara lain ; menambahkan beberapa point dalam penjualan tatap
muka seperti yang dijelaskan oleh Ibu Paula selaku SUM yaitu : Yang pertama
65
Rapport (kedekatan) tahapan pertama ini kita lakukan untuk membuka hubungan
yang bertujuan untuk lebih dekat dengan calon konsumen setelah itu Needs
(menimbulkan kebutuhan) agar konsumen dapat membuka pikiran nya tentang
hari esok yang tidak tahu apa yang akan di hadapinya. Lalu kita berikan Solution
(solusi) tahapan ini kita berperan untuk memberikan solusi yang terbaik untuk
masa depan, jika konsumen tertarik denga solusi yang kita tawarkan kita lanjut
ketahapan selanjutnya yaitu Closing (penutupan) dalam tahapan ini kita bisa dapat
menutup penjualan dengan kesepakatan kedua belah pihak tentunya. Terakhir
Serving The Account, memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen atau
nasabah.
Tahap keempat yaitu adalah Tahap Evaluasi, proses evaluasi dari
strategi personal selling yang telah dilaksanakan oleh PruVision Group
dilaksanakan dalam seminggu terdapat dua kali envaluasi yaitu hari senin dan
sabtu dengan membandingkan data minggu lalu dan minggu-minggu sebelumnya,
yang menjadi ukuran keberhasilannya adalah dari calon nasabah yang bergabung
bersama kami dalam mengikuti program yang di keluarkan oleh Prudential, jika
Nasabah ini lebih banyak dari minggu sebelumnya maka strategi yang dilakukan
minggu ini bisa terbilang sukses dan berhasil.
66
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi
personal selling program unit link PT Prudential Life Assurance yang dilakukan
oleh PruVision Group untuk mendapatkan klien atau nasabah. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan terhadap nara sumber dengan melakukan Indepth
interview dan mengumpulkan data-data tertulis maka dapat disimpulkan :
Strategi Personal Selling program unit link PT Prudential Life Assurane
yang dilakukan oleh pruvision group yaitu strategi yang sifatnya melalui
pendekatan-pendekatan secara
langsung kepada
konsumen dengan
cara
mengajukan beberapa pertanyaan serta menimbulkan beberapa permasalahan
yang akan dihadapi calon nasabah dan menjadikan permasalahan tersebut sebagai
kebutuhan calon nasabah untuk itu para agen harus dapat meyakinkan bahwa
produk atau program yang ditawarkan adalah solusi terbaik dengan menceritakan
keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh calon nasabah apabila memiliki
produk atau program tersebut
PT Prudential Life Assurance adalah perusahaan asuransi jiwa yang
menurut majalah investor sebagai perusahaan asuransi No 1 di indonesia dan
sebagai leader program unit link yang salah satu produknya adalah PAA Plus
(Prulink ansurance account plus). Dimana program unit link tidak difokuskan
pada proteksi jiwa semata tetapi menitik beratkan kepada investasi.
67
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirangkum peneliti, maka peneliti
dapat memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi strategi personal
seling yang dilakukan PT Prudential Life Assurance khususnya PruVision Group.
“PruVision Group selaku agency resmi PT Prudential Life Assurance akan
lebih baik jika dapat memperluas pengetahuannya dalam mempromosikan produk
asuransi dan lebih di tingkatkan strategi personal selling yang dilakukan.
meningkatkan keterampilan dan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan
pasar secara efektif melalui cara dengan memberi pelatihan bagi para financial
advisor untuk peningkatan kualitas dan memupuk rasa solidaritas antara sesama
financial advisor dan karyawan yang lainnya. Selain itu untuk financial advisor
lebih meningkatkan kreatifitas dalam pelaksanaan personal selling dilapangan
agar menjadi lebih baik lagi”
DAFTAR PUSTAKA
Ducan, Tom, (2005) ”Principle of Advertising & IMC, Boston dkk Grow Hill
Ibrahim, Darwis, (2004) “Smart Selling”, PT Gramedia, Jakarta.
In, Charlie, (2004) “Mengukir Strategi Pemasaran”. penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Kotler Philip, (1997) “Manajemen Pemasaran Jilid 2”. PT. Pabelan Surakarta
Mangkunegara, A.A.,Anwar Prabu, (2002) “Prilaku Konsumen”Bandung : Refika.
Moleong, Lexy J.,(2001) “Metodelogi Penelitian Kualitatif”. Jakarta.
Mulyana, Deddy (2005) “Komunikasi Efektif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Richard, Denny, (2004) ”Selling To Win” PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
Sendjaja, Sasa Djuarsa, Ph.D.dkk.(2001) “Pengantar Komunikasi”. Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Shimp, Terence A. 2003, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu Jilid I, Jakrta, Penerbit Erlangga
Sulaksana. Uyung. (2002) “IMC”, Pustaka Pelajar.
Sutisna, (2001) “Prilaku Konsumen & Komunkasi Pemasaran”. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Winiardi, Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) Mandar Maju, Bandung 1989
Yin, Robert K. “studi kasus desain dan metode”.
Sumber lain :
Budi, Jatmiko, M.si.(2006) (Tabloid MQ “konsultasi wira usaha”).
Majalah Investor 28 juni -11 juli 2005.
Search in www.prudential.com.
Selling Kit PT Prudential Life Assuransi 2006, Jakarta.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Narasumber : Bapak Arman Lau (Pru Vision Agency Manager)
1. Pada saat ini PT Prudential Life Assurance adalah perusahaan asuransi jiwa
yang menurut majalah investor adalah perusahaan asuransi terbaik di
Indonesia, yang menjadi pertanyaannya siapa saja yang menjadi pesaing
utama PT Prudential Life Assurance ?
2. Apa Visi dan Misi dari PT Prudential Life Assurance ?
3. Program asuransi apa saja yang ditawarkan PT Prudential Life Assurance dan
jelaskan ?
4. Siapa yang menjadi target atau sasaran dari program asuransi yang ditawarkan
PT Prudential Life Assurance ?
5. Apa hubungan Pru Vision dengan PT Prudential Life Assurance ?
6. Bagaimana dengan Positioning dari PT Prudential Life Assurance ?
7. Selaku Agency PT Prudential Life Assurance strategi apa yang digunakan
oleh Pru Vision ?
8. Mengapa Pru Vision menggunakan strategi tersebut untuk memasarkan
program asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance ?
9. Apa tujuan yang ingin dicapai PT prudential Life Assurance ?
10. Bagaimana proses pelaksanaan hingga eksekusi perencanaan yang digunakan
Pru Vision dalam memasarkan program asuransi jiwa PT Prudentual Life
Assurance ?
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Financial Advisor Pru Vision
1. Sebagai salah satu wadah pemasaran PT Prudential Life Assurance yang
berkewajiban melakukan pemasaran, apa yang dilakukan Pru Vision Group
dalam meningkatkan penjualan produk atau program asuransi jiwa PT
Prudential Life Assurance ?
2. Bagaimana dengan analisa SWOT PT Prudential Life Assurance ?
3. Dalam melakukan penjualan program asuransi jiwa apa saja yang dilakukan
financial advisor Pru Vision Group untuk mendapatkan klien atau nasabah ?
4. Kendala apa saja yang didihadapi dalam memasarkan produk atau program
asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance ?
5. Bagaimana financial advisor Pru Vision Group dalam menangani keberatan
oleh pihak konsumen ?
SKRIP WAWANCARA
A.M (AGENCY MANAGER)
(Bapak. Arman Laurdy)
Nupail
:
untuk pertanyaan pertama, pada saat ini PT Prudential Life
adalah perusahaan yang menurut majalah investor adalah
perusahaan asuransi terbaik di Indonesia, yang menjadi
pertanyaan siapa saja pesaing utama PT Prudential Life
Assurance.
Bpk Arman
:
yaa...
siapa
ya
pertanyaannya
?
pesaing
yaa...
sebenarnya
jika
pesaing, setiap perusahaan asuransi jiwa
dan bank-bank yang memasarkan program unit link itu
pesaing.
Nupail
:
Lalu bagaimana strategi untuk mengatasi pesaing tersebut ?
Bpk Arman
:
eem... pesaing, begini menurut buku yang saya pegang ini
ah.. judulnya mengukir strategi pemasaran itu menjelaskan
bahwa
Filossofi
dasar
pemasaran
adalah
mencari
keharmonisan dengan situasi. Sayangnya banyak orang
yang melihat pemasaran sebagai suatu perperangan dan
akibatnya aktivitas pemasaran mereka berputar sekitar
usaha memperdaya pesaing. dan dapat kita garis bawahi
Yang seharusnya dilakukan perusahaan adalah melakukan
tindakan yang produktif dan jangan melupakan pelanggan
karena kita ada untuk melayani pelanggan bukan pesaing.
Nupail
:
Lalu siapa yang menjad Target pasar dari program Asuransi
yang ditawarkan PT Prudential Life Assurance dan
bagaimana Positioningnya ?
Bpk Arman
:
kalau berbicara segmentasi jelas bahwa Prudential adalah
Perusahaan yang target marketnya adalah secara sosial
ekonomi menengah keatas yang dapat kita asumsikan
pendapatan mereka dapat menyisikan antara tiga ratus ribu
rupiah sampai tak terhingga, sedangkan usia masuk 1-60
Thn. nah... dari jawaban itu segmentasi Targeting dan
Positioning Sudah terjawab dong?
Nupail
:
Apa hubungan PruVision dengan PT Prudential Life
Assurance ?
Bpk Arman Lau :
Kita adalah mitra kerja yang bernaung di PT Prudential
Life Assurance yang memiliki tugas untuk memasarkan
program atau produk yang dikeluarkan Prudential.
Nupail
:
Selaku agency PT Prudential Life Assurance strategi apa
yang digunakan PruVision dalam memasarkan program
unit link ?
Bpk Arman Lau :
Strategi yang kami lakukan adalah strategi yang sifatnya
melalui pendekatan-pendekatan secara langsung atau dapat
juga disebut emm... apa tuh ...., oya secara penjualan tatap
muka. Dan secara umum penjualan tatap muka yang kita
lakukan mengacu pada pedoman yang di berikan oleh PT
Prudential Life Assurance.
Nupail
:
Lalu mengapa PruVision menggunakan strategi tersebut
tolong jelaskan ?
Bpk Arman Lau :
Mmm... alasannya ya karena penjualan sercara tatap muka
lebih dapat memberi gambaran dengan secara langsung dan
jelas terhadap produk atau program yang ditawarkan karena
program yang kita tawarkan yang bisa dipahami melalui
brosur atau iklan, sedangkan brosur dan iklan hanyalah
penunjang untuk penjualan.
Nupail
:
Dan bagaimana dengan proses perencanaan hingga
eksekusi perencanaan ?
Bpk Arman lau :
kalau berbicara proses, semua dilakukan dari hasil
kreativitas pribadi seorang agen atau sales di lapangan
hingga eksekusi penjualan, kita lakukan setiap hari sabtu
dan senin itu ada sebuah mmm... evaluasi secara singkat
ya... disana kita mengulas kembali hasil penjualan kita dan
saling memberikan pendapat tentang bagaimana sih
sebenarnya cara menawarkan produk kita dengan baik agar
:
konsumen dapat terlibat secara emosional dengan produk
yang kita tawarkan. Disana pun kita memperdalam
pengetahuan produk yang tujuannya untuk lebih memahami
dan mempercayai perusahaan dan produk yang kita jual.
Ya... bisa juga kita sebut sebagai ajang berkumpul,
motivasi, juga bisa dibilang tempat curhat para agen.
Nupail
:
Apa tujuan yang ingin dicapai oleh PT Prudential Life
Assurance ?
Bpk Arman Lau :
sebenarnya kalau berbicara tujuan ya... sama seperti
perusahan-perusahan financial lainnya, ingin menjadi
perusahan jasa keuangan ritel terbaik di Indonesia,
melampaui pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran,
staf, dan pemegang saham dengan memberikan pelayanan
sempurna,
produk
berkualitas,
tenaga
pemasaran
profesional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan
pendapatan investasi yang menguntungkan.
Nupail
:
Emm... lalu Visi dan Misi PT Prudential Life Assurance ?
Bpk Arman
:
kring.... kring .... kring .... oh maaf saya terima telepon
dulu, “setelah beberapa menit kemudian” ee.. tadi sampai
dimana ya? oya sampai Visi dan Misi ya begini saja ini ada
buku yang digunakan untuk para agen kamu bawa dan
photo copy lalu yang aslinya kembalikan pada saya kalau
ada pertanyaan yang kurang jelas kamu bisa tanyakan oleh
Bpk Supriyadi maaf sebelumnya saya ada urusan penting
ok Val.
SKRIP WAWANCARA
FINANCIAL ADVISOR
Nupail
:
Sebagai salah satu wadah pemasaran PT Prudential Life
Assurance yang berkewajiban melakukan pemasaran, apa
yang dilakukan PruVision Group dalam meningkatkan
penjualan produk atau program asuransi jiwa PT Prudential
Life Assurance ?
Bpk Supriyadi
:
apa ya... yang pasti kita selalu berusaha melakukan yang
terbaik untuk memasarkan program asuransi PT Prudential
Life Assurance seperti halnya dengan meningkatkan SDM
kita melalui bimbingan-bimbingan yang diadakan khusus
para agen atau financial advisor.
Nupail
:
Bagaimana dengan analisa SWOT eem ... maksud saya
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki PT Prudential Life
assurance.
Bpk Supriyadi
:
Kekuatan utama dari Prudential Life Assurance adalah
konsep dari sebuah produk yang menggabungkan investasi
dan proteksi dimana program tersebut dirancang untuk
memenuhi kebutuhan para nasabahnya selain itu program
atau produk tabungan yang kita miliki juga selalu
mengembangkan hal-hal yang dirasakan perlu untuk para
nasabahnya seperti halnya beberapa penyakit yang kita
proteksi yang dahulu hanya 18 macam penyakit yang kita
proteksi kini sekitar 34 penyakit yang kita proteksi dan
nasabah terdahulu pun dapat meng UP-Date proteksi
tersebut dan masih banyak lagi pengembangan yang kita
lakukan, sedangkan kelemahan setiap jalan ya... pasti ada
yang rusak tidak semuanya mulus begitu juga kami baik
para financial advisor Pru Vision khususnya maupun
financial advisor yang lainnya, juga produk yang kita
miliki, emm... seperti keterbatasan pengetahuan khalayak
terhadap produk atau program yang kami tawarkan serta
asumsi-asumsi
khalayak
yang
menganggap
program
asuransi sebagai momok menakutkan, juga penolakanpenolakan dari konsumen untuk mengadakan pertemuan,
dan keterbatasan financial Advisor dalam pengetahuan
untuk penjualan, tapi kami berusaha sebaik mungkin untuk
menjelaskan, memenuhi dan melengkapi kebutuhan para
nasabah.
Nupail
:
Bagaimana dengan peluang dan ancaman yang dihadapi PT
Prudential Life assurance ?
Bpk Supriyadi
:
Peluang yang dimiliki Prudential adalah mengambil dari
kelemahan yang dimiliki oleh perusahan asuransi jiwa dan
bank-bank yang memasarkan program unit link tersebut
selain
itu
prudential
sebagai
pelopor
yang
terus
mempertahankan posisisnya sebagai leader dari program
unit link. emm... sedangkan pesaing-pesaing PT Prudential
Life Assurance, Ya... Sebagai perusahaan asuransi jiwa,
Prudential pasti memiliki pesaing yang mempunyai maksud
dan tujuan yang hampir sama yaitu ingin menjadi
perusahan asuransi jiwa terbaik dan juga semua hal,
termasuk dalam program unit link, seperti... PT Assuransi
AIA Indonesia yang juga memiliki program unit linked,
Jiwasraya yang menurut majalah investor tahun 2006
bahwa proram unit link kini punya pesaing yang lebih
inovatif, fleksibel yang kini sudah mulai dikembangkan
yaitu produk saving plan, dan masih banyak lagi perusahan
asuransi dan bank-bank yang memiliki produk unit linked.
Nupail
:
Apa Strategi personal selling yang digunakan oleh
PruVision Group?
Bpk Arman
:
Strategi penjualan tatap muka yang kami lakukan adalah
strategi yang sifatnya melalui pendekatan-pendekatan
secara langsung kepada konsumen dengan cara mengajukan
beberapa
pertanyaan
serta
menimbulkan
beberapa
permasalahan yang akan dihadapi calon nasabah dan
menjadikan permasalahan tersebut sebagai kebutuhan calon
nasabah untuk itu para agen harus dapat meyakinkan bahwa
produk atau program yang ditawarkan adalah solusi terbaik
dengan menceritakan keuntungan-keuntungan yang akan
diperoleh
calon nasabah apabila memiliki produk atau
program tersebut
Nupail
:
Mengapa PruVision Menggunakan Strategi Tersebut ?
Bpk Arman
:
Mmm... alasannya ya karena strategi tersebut dapat
membuka hubungan timbal balik secara emosional antara
agen kepada khalayak sehingga khalayak dapat memahami
bahwa program yang kita tawarkan adalah solusi yang
terbaik untuk dimiliki.
:
:
CUR
CURRICULUM VITAE
Jalan Kota Bambu Utara Rt 010 Rw 05 No 10
Phone Home : 021 5653712
Mobile phone : 085921831567
Data Pribadi
Nama
Tempat / Tgl Lahir
Jenis Kelamin
Marital Status
Agama
Alamat
Rt 010
Telepon / HP
: Nupail Mukhtar
: Jakarta, 30 April 1983
: Laki-Laki
: Belum Menikah
: Islam
: Jln Kota Bambu Utara
Rw 05 No 10 Palmerah
: 021- 5653712, 085921831567
Data Orang Tua
Nama Ibu
Pendidikan
Nama Ayah
Pendidikan
: Hj Zaenah
: Ibu Rumah Tangga
: Drs. H. Mustari Sai
: S1
Pendidikan Formal
2002 s/d 2008
1998 s/d 2001
1995 s/d 1998
1989 s/d 1995
: Universitas Mercu Buana - Jakarta
: SMUM 13 Jakarta
: SLTPN 61 Jakarta
: SDN Semanan 09 Pagi Jakarta
Pendidikan Non Formal
Teater Amoeba , 2002
Keahlian
Mengoperasikan MS Office, MS Power Point & Internet
Download