Pokok bahasan 6 Epidermiologi EPIDEMIOLOGI Oleh Adi Heru Sutomo I. Definisi Semula Epidemiologi diartikan sebagai ilmu tentang epidemi atau wabah, namun karena serangan wabah itu amat bervariasi waktu, saat dan korban yang terserang, selanjutnya Frost (1927) menyatakan bahwa Epidemiologi adalah ilmu tentang fenomena masa penyakit infeksi. Sejalan dengan perubahan jaman, maka terjadi pula perubahan pola penyakit, yaitu di negara maju, di negara miskin dan negara berkembang, sehingga saat ini dikenal adanya istilah “Transisi Epidemiologi” yaitu pola penyakit yang biasa terjadi di negara maju mulai berjangkit di negara-negara berkembang, sebagai contoh adalah terjadinya peningkatan penyakit-penyakit non infeksi (hipertensi, kencing manis, karsinoma, gangguan jiwa, dan sejenisnya) di negara-negara yang sedang berkembang. Memperhatikan penjelasan tersebut di atas, ternyata epidemiologi masih juga dimanfaatkan untuk mempelari penyebaran fenomena penyakit pada populasi manusia, dan rupanya hal itu sesuai dengan akar kata epidemiologi, yaitu: Epi = pada Demos = rakyat Logos = ilmu Sehingga secara harfiah dapat diartikan bahwa Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada rakyat. II. Perkembangan Epidemiologi Selanjutnya Epidemiologi berkembang amat pesat sekali, dan kini epidemiologi merambah ke disiplin ilmu-ilmu lainnya, sehingga dapat dikenal istilah-istilah sebagai berikut: a. Epidemiologi Klinik (Clinical Epidemiology) b. Epidemiologi Lingkungan (Environmental Epidemiology) c. Epidemiologi Kesehatan Kerja (Occupational Epidemiology) d. Epidemiologi Penyakit Anak (Paediatrical Epidemiology) e. Epidemiologi Lansia (Geriatric Epidemiology) f. Epidemiologi Penyakit Menular (Communicable Diseases Epidemiology) g. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (Non Communicable Diseases Epidemiology) h. Epidemiologi Penyakit pada Makanan (Foodborne Diseases Epidemiology) i. III. Epidemiologi Penyakit pada Air (Waterborne Diseases Epidemiology) Permasalah Meskipun akhirnya epidemiologi mampu membuktikan kaitan antara transisi epidemiologi dan transisi demografi yang selama ini terjadi di negaranegara yang sedang berkembang, namun sebenarnya transisi demografi itu sendiri sekadar sebuah teori. Dengan demikian mungkin timbul pertanyaan bahwa mungkinkah atau mampukah epidemiologi membuktikan bahwa transisi epidemiologi dan transisi demografi itu bukan sekadar teori, tetapi memang benar-benar terjadi, sehingga tidak perlu diragukan.