PERANAN QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA Oleh: Budi Gautama Siregar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan Abstract Quality of work life is a continual management approach aimed at improving the quality of work. Understanding the quality of work life is a program that includes ways to improve the quality of their lives by creating better jobs. Various factors need to be met in creating a quality of work life programs, among others, the restructuring of work, reward systems, work environment, work participation, pride, career development, conflict resolution, communication, health, and so forth. There are three aspects of quality of work life, as follows: a) Restructuring of work, b) System benefits and c) Work environment. Performance of an employee's performance itself and the level of potential employees in their efforts to develop themselves for the benefit of companies and organizations. Performance is the result of the quality and quantity of work achieved by an employee in carrying out their duties in accordance with the responsibilities assigned to him. aspects or indicators contained in the performance among others: a) the quality of the work, b) the honesty of employees, c) initiative, d) presence, e) attitude, f) cooperation, g) the reliability, h) knowledge of the work, i) responsibilities, j) Utilization of working time Key Word : quality of working life, performance, employee A. PENDAHULUAN Setiap organisasi berkepentingan terhadap perencanaan pembagian keuntungan yang fleksibel. kinerja terbaik yang mampu dihasilkan oleh kerja, berubah pula nilai-nilai kolektif, tujuan dan rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi kebutuhan sumber daya manusia. Perusahaan harus tersebut. memonitor perubahan kebutuhan tersebut jika Manajemen merupakan salah Sumber satu Daya faktor Seiring dengan berubahnya komposisi dari tenaga Manusia kunci untuk mereka ingin mempertahankan tenaga kerja yang mendapatkan kinerja terbaik. Tekanan kompetitif produktif. dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk memikirkan bagaimana perusahaan hasil proses yang kompleks, baik berasal dari diri beradaptasi dengan lingkungan yang senantiasa pribadi karyawan (internal faktor) maupun upaya berubah. Adaptasi lingkungan bisa berarti dalam strategis dari perusahaan. Kinerja yang baik tentu hal lingkungan administratif perusahaan yang saja merupakan harapan bagi semua perusahaan berarti perusahaan harus melakukan restrukturisasi dan institusi yang mempekerjakan karyawan. dalam organisasinya. Bentuk adaptasi lainnya Karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi adalah dalam hal manajemen sumber daya manusia, perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah seperti ditentukan. Secara umum diperlukan adanya usaha pengembangan cara Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan karir, pelatihan dan 1 2 | Vol. 2 No. 1 Januari 2016 untuk meningkatkan pengetahuan, pendidikan atau sehingga efektivitas tujuan organisasi dapat tercapai keterampilan, disiplin dan sikap mental para secara maksimal. Lian, Lin, & Wu berdasarkan karyawannya pada tiap-tiap tingkatan secara terus hasil menerus. perkembangan jaman, saat ini karyawan cenderung Pengembangan karyawan akan menciptakan penelitian mengatakan bahwa seiring lebih memperhatikan kualitas hidup (quality of life) kondisi dinamis di dalam organisasi, maka pada dibanding dasarnya mendapatkan konsekuensinya isu-isu mengenai kualitas hidup program pekerja (Quality of work life/QWL) menjadi mudah persoalan penting bagi pengem-bangan sumber menyesuaikan diri pada perkembangan teknologi daya manusia dalam or-ganisasi.1 Pendapat senada maupun sosial. Quality of Work Life (QWL) dikemukakan oleh Greenberg & Baron seperti yang mengacu kepada bagaimana efektifnya lingkungan dikutip oleh White, “bahwa akhir-akhir ini terdapat pekerjaan dalam memenuhi keperluan-keperluan meningkatkan kualitas hidup melalui pengalaman pribadi dan nilai-nilai dari karyawan perusahaan kerja. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak tersebut. Kualitas kehidupan kerja ditentukan oleh orang yang menuntut pemenuhan kebutuhan pribadi kompensasi yang diterima karyawan, kesempatan dalam bekerja”.2. karyawan kesempatan yang untuk pengembangan telah mengikuti tersebut akan lebih tahun-tahun sebelumnya, sehingga untuk berpartisipasi dalam organisasi, keamanan Beberapa peneliti seperti Sirgy, Efraty, kerja, desain kerja dan kualitas interaksi antar Siegel, dan Lee secara khusus meneliti mengenai anggota organisasi. pengukuran QWL berdasarkan teori kebutuhan kinerja Maslow dan teori kelebihan (spillover theories). merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pengukuran tersebut dirancang untuk mengungkap Kualitas kehidupan kerja dapat terwujud apabila sejauh mana lingkungan kerja, persyaratan kerja, kinerja yang dihasilkan karyawan/pekerja dalam perilaku supervisi, dan program-program penunjang organisasi/perusahaan tahap dalam organisasi yang dianggap dapat memenuhi efektivitas. Dengan demikian, kualitas kehidupam kebutuhan seorang karyawan. Pengukuran tersebut kerja dapat didefinisikan sebagai hasil maksimal berdasarkan tujuh dimensi kebutuhan Maslow, yang dicapai organisasi didalam menyelesaikan yaitu kebutuhan akan kesehatan dan keamanan, berbagai menjadi kebutuhan ekonomi, kebutuhan sosial, pengakuan tanggungjawabnya dimana hasil maksimal tersebut dan penghargaan kerja, aktualisasi, kebutuhan akan dapat dirasakan puas oleh pihak-pihak intern pengetahuan, dan kebutuhan estetika3. Penelitian Kualitas kehidupan kerja mencapai tugas/pekerjaan dan pada yang maupun ekstern organisasi. Oleh karena itu, untuk 1 memahami perilaku dan tingkah laku individu dalam upaya peningkatan kinerja yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi kelangsungan hidup organisasi, maka didalam kajian ilmu perilaku organisasi diperlukan pemahaman kajian tentang kualitas kehidupan kerja dan kinerja Lian, W., Lin, M., & Wu, K. (2007). Job stress, job satisfaction and life satisfaction between managerial and technical is personnel. Proceedings of Business and Information, 4, 1-17. 2 White, A. G. (2007). A global projection of subjective well-being: A challenge to positive psychology? Psychtalk, 56, 17-20. 3 Sirgy, M. J., Efraty, D., Siegel, P. & Lee, D. J. (2001). A new measure of quality of work life (QWL) based on need satisfaction and spillover theories. Social Indicators Research, 55(3), 241-302. Peranan Quality of Work .....Budi Gautama Siregar | 3 lain dilakukan oleh Lian, Lin, dan Wu diperoleh B. Pengertian Quality Of Work Life hasil bahwa “kepuasan kerja berpengaruh secara Menurut Walton mengatakan bahwa signifikan terhadap QWL” . Pendapat senada “quality of work life (kualitas kehidupan bekerja) dikemukakan oleh Sudarsono bahwa “kepuasan atau disingkat QWL adalah seberapa efektifnya kerja berkorelasi positif terhadap QWL. Semakin organisasi memberikan respon pada kebutuhan– tinggi kepuasan kerja sese-orang, semakin tinggi kebutuhan karyawan”8. Menurut Cascio, quality of pula QWL-nya. Kepuasan kerja sangat kuat work life karyawan merupakan salah satu tujuan pengaruhnya karir, penting dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pendapatan, keamanan, sosial dan jabatan yang pegawai. Quality of work life dapat didefinisikan diharapkan” . Efraty dan Sirgy dalam hasil sebagai persepsi karyawan tentang kesejahteraan penelitiannya juga membuktikan bahwa “kepuasan mental dan fisiknya ketika bekerja. Ada dua kerja, identifikasi organisasi, keterlibatan kerja, pandangan mengenai maksud dari quality of work usaha kerja, serta persepsi terhadap kinerja life. Pertama, quality of work life adalah sejumlah berhubungan positif terhadap QWL” . keadaan dan praktek dari organisasi (contoh: 4 terhadap QWL berupa 5 6 VandeWalle, Latham pengayaan penyelia yang demokratis, keterlibatan menyebutkan bahwa kinerja pegawai merupakan pekerja, dan kondisi kerja yang aman). Sementara gabungan dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang kedua, quality of work life adalah persepsi yang dapat diukur dari akibat yang dihasilkan, karyawan bahwa mereka ingin rasa aman, mereka kinerja dapat dikatakan sebagai hasil kerja yang merasa puas, dan mendapatkan kesempatan untuk telah dilakukan oleh seseorang. Oleh karena itu, tumbuh kinerja manusia9. dapat Heslin, didefinisikan & sebagai perilaku- terhadap tercapainya tujuan organisasi. berkembang sebagai layaknya Menurut Andrie, “quality of work life perilaku atau tindakan-tindakan yang relevan 7 dan Pada didefinisikan sebagai strategi tempat kerja yang kenyataannya kinerja pegawai sering dinilai kurang mendukung dan memelihara kepuasan karyawan memuaskan karena terkadang citra dan budaya dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi kerja yang terbangun dalam organisasi tersebut. Maka karyawan dan organisasi serta keuntungan untuk banyak terjadi perilaku-perilaku seperti tidak pemberi disiplin, bekerja asal-asalan dan sebagainya. menyebutkan quality of work life berhubungan kerja”10. Selanjutnya Kembaren dengan tingkat kepuasan yang tinggi dari individu 8 4 Op.Cit, Lian.,W., Lin., 2007, hal. 1-17 Sudarsono, (2007). Analisa struktural equation (SEM) pada sikap hidup dan pekerjaan PNS di pemerintah Kabupaten Trenggalek. ITS Library: Ebursa.depdiknas.go.id. 6 Efraty, D. & Sirgy, M. J. (1990). The effect of quality of working life (QWL) on employee behavioral responses. Journal of Social Indicators Research, 22, 31-47. 7 VandeWalle, D., Heslin, P. A., & Latham, G. P. (2005). The effect of implicit person theory on performance appraisals. Journal Applied Psychologhy, 5(90), 842-856. 5 Walton, R.E., 1975. Criteria for Quality of Working Life. In L.E. Davis, A.B. Cherns and Associates (Eds.) The Quality of Working. New York: The Free Press, Life, 1: 91-104 9 Cascio, Wayne F. 2006. Managing Human Resources. Colorado: Mc Graw–Hill 10 Andrie Hadi. 2008. Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Pegawai di PT. Bank Jabar Banten. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Magister Manajemen Pasca Sarjana UNPAD. 4 | Vol. 2 No. 1 Januari 2016 yang menikmati bentuk pekerjaannya dalam pada lingkungan pekerjaan yang produktif. Menurut Rose menyatakan bahwa “quality of work 11 organisasi . Quality of work life mengungkapkan life sebagai lingkungan kerja yang mendukung dan pentingnya penghargaan terhadap manusia dalam mempromosikan kepuasaan dengan memberikan lingkungan kerjanya. Dengan demikian peran penghargaan, keamanan kerja dan kesempatan penting dari quality of work life adalah mengubah pengembangan karir kepada karyawan”14. iklim organisasi agar secara tehnis dan manusiawi Quality of work life didefinisikan sebagai membawa kepada quality of work life yang lebih kondisi yang menyenangkan dan keadaan yang baik12. Quality of work life merumuskan bahwa menguntungkan setiap proses kebijakan yang diputuskan oleh karyawan dan pengelolaan sikap terhadap pekerja perusahaan merupakan sebuah respon atas apa yang operasional yang sama baiknya dengan karyawan menjadi keinginan dan harapan karyawan mereka, secara umum. Quality of work life adalah dinamika hal itu diwujudkan dengan berbagi persoalan dan multidimensional yang meliputi beberapa konsep menyatukan pandangan mereka (perusahaan dan seperti karyawan) ke dalam tujuan yang sama yaitu pelatihan dan karier peluang kemajuan, dan peningkatan kinerja karyawan dan perusahaan. keikutsertaan di dalam pengambilan-keputusan. Menurut Robins mendefinisikan quality of jaminan bagi karyawan, kerja, sistem kesejahteraan penghargaan, Quality of work life merupakan teknik manajemen work life sebagai suatu proses dimana organisasi yang memberikan respon kepada kebutuhan karyawan enrichment, suatu pendekatan untuk bernegosiasi dengan yang dengan karyawan, hubungan industrial yang serasi, dalam manajemen partisipatif dan bentuk pengembangan mengembangkan mengijinkan karyawan mekanisme untuk berbagi membuat keputusan yang membentuk kehidupan mencakup gugus kendali mutu, job organisasional15. kerjanya13. Elemen-elemen penting dari quality of work life adalah keamanan kerja, kepuasan kerja, sistem penghargaan yang keuntungan Menurut Cascio mengatakan bahwa untuk karyawan, ketelibatan karyawan dan performansi memperbaiki quality of work life maka diperhatikan organisasi. Quality of work life sebagai perasaan beberapa komponen berikut, diantaranya: karyawan terhadap pekerjaannya, kerabatnya dan a. Keterlibatan organisasi yang mengarah pada pertumbuhan dan membentuk keuntungan membentuk tim keterlibatan karyawan dan organisasi. baik, C. Komponen-Komponen Quality Of Work Life Perasaan yang baik terhadap pekerjaannya berarti karyawan merasa senang melakukan pekerjaan yang akan mengarah 11 Kembaren, E. M. (2009). Gambaran quality of work life (QWL): Ditinjau dari perbedaan jenis pekerjaan dan gender. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya. 12 Luthans, F. (2006). Organizational behavior: Perilaku organisasi. Yogyakarta: Andi offset. 13 Robbins, S. P. (2003). Organization theory: Structure, design, and applications. Alih bahasa; Jusuf Udaya. Jakarta: Arcan. karyawan, tim misalnya peningkatan dengan kualias, mengadakan pertemuan partisipasi karyawan; b. Pengembangan karir (career development), misalnya dengan mengadakan pendidikan dan 14 Rose, R. C., Beh, L., Uli, J. & Idris, K. (2006). Quality of work life: implications of career dimensions. Journal of Social Sciences, 2(2), 61-67. 15 Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 67 Peranan Quality of Work .....Budi Gautama Siregar | 5 pelatihan, evaluasi kinerja dan promosi. teknik pembuatan keputusan mereka apakah hal ini b) Mencegah karyawan yang minta berhenti terkait dengan pekerjaan atau pribadi, khususnya kerja dengan cara c) Sebagai wahana untuk memotivasi karyawan dan dan mengelola yang berkaitan dengan pengembangan diri. Aktivitas agar dapat mengembangkan bakat jawab lainnya a) Mengembangkan prestasi karyawan pindah tanggung individu memikul meningkatkan loyalitas karyawan konseling sebagai bagian dari kehidupan untuk bekerja secara normal; g. kemampuannya Keselamatan lingkungan environment), kerja contohnya (Save perusahaan d) Mengurangi subjektivitas dalam promosi membentuk komite keselamatan, tim gawat e) Memberikan kepastian hari depan darurat, dan program keselamatan. secara umum f) Sebagai usaha untuk mendukung organisasi kewajiban perusahaan dalam meningkatkan memperoleh tenaga yang cakap dan terampil keselamatan kerja terdiri dari : dalam melaksanakan tugas a) Memelihara tempat kerja yang aman dan Rasa bangga terhadap institusi (Pride), sehat bagi pekerja contohnya perusahaan memperkuat identitas dan b) Mematuhi semua standar dan syarat kerja citra partisipasi c) Mencatat semua peristiwa kecelakaan yang terhadap terjadi yang berkaitan dengan keselamatan perusahaan, masyarakat, meningkatkan dan lebih peduli lingkungan; d. membantu Manfaatnya adalah : untuk c. untuk kerja. Kompensasi yang compensation), memberikan seimbang contohnya gaji dan (Equitable h. Penyelesaian masalah (Conflict resolution), perusahaan contohnya manajemen membuka jalur formal keuntungan kompetitif. Menurut Hasibuan yang “besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat dinikmati pemenuhan oleh kebutuhan karyawan untuk yang bersama keluarganya” . 16 menyampaikan keluhan atau permasalahan; i. Komunikasi secara (Communication), terbuka baik melalui komunikasi manajemen langsung maupun melalui serikat pekerja, pertemuan grup. Bentuk komunikasi organisasi e. Rasa aman terhadap pekerjaan (Job security), secara umum dibedakan menjadi dua yaitu contohnya program pensiun dan status karyawan komunikasi formal dan non formal. Bentuk tetap; komunikasi formal adalah bentuk hubungan f. Fasilitas yang didapat (Wellness), contohnya komunikasi yang diciptakan secara terencana, jaminan kesehatan, program rekreasi, program melalui jalur-jalur formal dalam organisasi, konseling. Konseling adalah setiap aktivitas di yang tempat ditetapkan kerja di mana seorang individu memanfaatkan serangkaian keterampilan dan melekat pada saluran-saluran sebagaimana telah yang ditunjukkan melalui struktur. Bentuk khas dari komunikasi ini adalah berupa komunikasi yang ada di luar 16 Ibid., 2002, hal. 72 struktur, biasanya melalui saluran-saluran non 6 | Vol. 2 No. 1 Januari 2016 formal yang munculnya bersifat insidental, bertindak menurut kepentingan diberikan, dan pekerja juga terlibat dalam atas membuat perencanaan. kebutuhan interpersonal yang atau baik, atau dasar kesamaan kepentingan.17 dalam menjalankan tugas yang d. Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan Suatu pekerjaan dapat memberi sumbangan D. Kriteria Quality Of Work Life Saraswati mengatakan bahwa quality of dalam menetapkan dan mengembangkan work life adalah persepsi pekerja terhadap suasana kapasitas individu. Kemahiran dan kapasitas dan pengalaman pekerja di tempat kerja mereka. individu Suasana pekerjaan yang dimaksudkan adalah dipergunakan dengan sepenuhnya, selanjutnya berdasarkan kepada delapan kriteria, yaitu: peningkatan peluang kenaikan pangkat dan a. Kompensasi yang mencukupi dan adil promosi dapat diperhatikan serta mendapatkan Gaji yang diterima oleh individu dari kerjanya dapat memenuhi standar gaji yang diterima itu dapat dikembangkan dan jaminan terhadap pendapatan. e. Rasa memiliki secara umum, cukup untuk membiayai suatu Individu merasa bagian dari suatu tim dan tidak tingkat hidup yang layak dan mempunyai diisolasi perbandingan yang sama dengan gaji yang mendukung satu sama lain dan terdapat rasa diterima orang-orang lain dalam posisi yang hubungan sama. antara perseorangan. Organisasi mengutamakan b. Kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat dari kelompok, kemasyarakatan individu serta saling hubungan konsep egalitarianism, adanya mobilitas untuk Individu tidak ditempatkan dalam keadaan yang bergerak ke atas, sehingga lingkungan kerja dapat membahayakan fisik dan kesehatan secara relatif bebas dari prasangka buruk. mereka, namun pada kondisi pekerjaan yang f. Hak-hak karyawan meminimalisasi luka-luka dan resiko kesehatan. Hak pribadi seorang individu harus dihormati, Waktu kerja yang layak sesuai dengan jadwal memberi dukungan kebebasan bersuara dan yang telah ditetapkan. Begitu juga umur yang terwujudnya disesuaikan dengan tugas yang keleluasaan pribadi. dipertanggungjawabkan kepada mereka. pelayanan yang adil serta g. Pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan c. Kesempatan untuk mengembangkan dan Kerja juga memberikan dampak positif dan menggunakan kapasitas manusia negatif terhadap ruang kehidupan seseorang. Pekerja diberi autonomi, kerja yang mereka Selain berperan di lingkungan kerja, individu lakukan kemahiran, juga mempunyai peranan di luar tempat kerja mereka juga diberi tujuan dan perspektif yang seperti sebagai seorang suami atau bapak dan diperlukan tentang tugas yang akan mereka ibu atau isteri yang perlu mempunyai waktu lakukan. Pekerja juga diberikan kebebasan untuk bersama keluarga. 17 memerlukan berbagai Op.Cit., Cascio, Wayne F, 2006, hal. 112 Peranan Quality of Work .....Budi Gautama Siregar | 7 h. Tanggung jawab sosial organisasi kepribadiannya dengan sebagaimana Organisasi haruslah mementingkan pengguna pekerjaannya dengan diluar pekerjaannya. menjalankan aktivitasnya. Organisasi yang dengan kerja Organisasi mempunyai tanggung jawab sosial. dan masyarakat secara keseluruhan semasa halnya tuntutan menyesuaikan b. Job redesign Efektivitas dan tugas efisiensi dan dalam mengabaikan peranan dan tanggung jawab penyelesesaian proses kerja sosialnya akan menyebabkan pekerja tidak membutuhkan koordinasi yang tinggi dan menghargai pekerjaan mereka18. kontrol yang kuat terhadap karyawan. Penelitian sebelumnya menemukan dampaknya terhadap lingkungan E. Bentuk-Bentuk Quality Of Work Life Quality of work life mempengaruhi kualitas kehidupan karyawan. Quality of work life kerja motivasi karyawan, performa kerja seperti mempengaruhi kepuasan yang kerja berimplikasi dan negatif merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh terhadap organisasi dan menurunkan Quality of managemen untuk work life. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya memartabatkan karyawannya dalam lingkungan menemukan bahwa mendesain ulang kerja kerja. Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh dalam batasan produksi dapat meningkatkan perusahaan untuk memperbaiki kualitas kehidupan kualitas kehidupan bekerja dan mempertahankan bekerja bagi karyawan adalah: atau meningkatkan produktivitas. Tujuannya a. Participation adalah untuk menyesuaikan karakteristik pribadi sumber Partisipasi daya manusia karyawan dalam proses karyawan dengan karakteristik pekerjaan. membuat keputusan yang berkaitan dengan Salah satu bentuk job redesign adalah pekerjaannya dan lingkungan kerjanya dapat job enrichment, dimana dengan meningkatkan memperbaiki kualitas kehidupan bekerjanya. tanggung Partisipasi ini ada dua bentuk yaitu partisipasi perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan horizontal yaitu interaksi karyawan dengan pekerjaan, dan dengan memberikan kesempatan teman sekerja dan tim; dan partisipasi vertical untuk membuat keputusan tentang metode dan yaitu keterlibatan dalam membuat keputusan prosedur yang akan dilaksanakan, atau dengan dengan atasan. Kedua partisipasi ini dapat memberikan kesempatan untuk berinteraksi meningkatkan langsung dengan klien atau departemen lain, karyawan. kualitas kehidupan bekerja adalah untuk Tujuannya jawab semuanya dapat karyawan baik meningkatkan dalam kualitas menyediakan lingkungan dimana karyawan kehidupan bekerja. Dimensi job enrichment memiliki kebebasan dalam mempengaruhi aspek psikologis individu yang membuat pilihan dengan kemudian menghasilkan konsekuensi pribadi menyesuaikan dan pekerjaan seperti performa kepuasan, lingkungan 18 dan yang kerjanya otonomi berkaitan dan Saraswati, B, (2006). Hubungan antara quality of work life (QWL) dengan komitmen karyawan pada PT. Aseli Dagadu Djogja. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. ketidakhadiran menurun serta meningkatkan motivasi internal karyawan. c. Team building 8 | Vol. 2 No. 1 Januari 2016 salah satu bentuk jawab yang diberikan kepadanya20. Moeheriono kelompok, dimana setiap anggota menganut (2009) memberikan definisi kinerja merupakan kepribadian kelompok yang ditandai dengan gambaran cohesiveness, beliefs, value and norm dan goal. pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan Kerja dan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi memaksimalkan kerjasama anggota tim dan organisasi yang dituangkan melalui perencanaan meningkatkan pembelajaran karyawan untuk strategis suatu organisasi. Tim merupakan tim dapat meningkatkan mengenai Mangkunegara mempelajari keahlian karyawan lain terutama tingkat pencapaian mengatakan bahwa performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil cara efisien dalam meningkatkan produksi. kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai F. Pengertian Kinerja Kinerja pada dasarnya adalah apa yang hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja berlangsung. Implementasi kinerja dilakukan oleh karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, banyak kompetensi, motivasi, dan kepentingan21. pekerja memberi kontribusi kepada perusahaan yang antara lain termasuk kuantitas, Sedarmayanti mengatakan bahwa kinerja output, kualitas output, kehadiran di tempat kerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh dan sikap kooperatif. Kinerja merupakan suatu seseorang atau kelompok orang dalam suatu kesuksesan organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja sendiri dalam pekerjaan yang jawab sesungguhnya tergantung pada kombinasi antara mencapai tujuan organisasi berhubungan secara 19 masing-masing dalam rangka upaya kemampuan dan iklim kerja yang mendukungnya . legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan Menurut Efendi bahwa kinerja merupakan moral dan etika22. Rivai menyatakan bahwa kinerja hasil karya yang dapat dicapai seseorang atau adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang kelompok dalam rangka upaya mencapai tujuan untuk organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung menyempurnakannya jawab masing-masing untuk mencapai tujuan jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. organisasi Cascio (2003) mengemukakan bahwa kinerja bersangkutan secara legal, tidak melakukan sesuatu sesuai kegiatan dengan dan tanggung melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam 20 melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung 19 Anwar Prabu Mangkunegara, DR., Msi. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua.Bandung: Refika Aditama, hal. 40 Effendi, Marihot Tua. 2005. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, hal. 102 21 Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 22 Sedarmayanti (2000), Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi untuk Menghadapi Dinamika Perubahan Lingkungan Ditinjau dari Beberapa Aspek Esensial dan Aktual, CV. Mardar Maju, Bandung. Peranan Quality of Work .....Budi Gautama Siregar | 9 merujuk kepada pencapaian tujuan karyawan atas 23 tugas yang diberikan . Berdasarkan pendapat diatas maka dapat jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan. Jumlah pekerjaan dalam mempertimbangkan hal jumlah ini produk berarti yang disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja dihasilkan dalam waktu tertentu dibandingkan seseorang tertentu dengan hasil yang seharusnya dicapai sesuai standar dengan standar atau dibandingkan dengan hasil target/sasaran atau kriteria yang telah disepakati pekerjaan orang lain. Penilaian jumlah pekerjaan bersama. Kinerja merupakan apa yang dilakukan dilakukan menggunakan indikator umpan balik, karyawan, sehingga ada yang mempengaruhi umpan balik dari rekan, atasan dan bawahan, organisasi antara lain : 1) Kuantitas out put, 2) orientasi waktu dan menghargai produk dengan Kualitas out put, 3) Jangka waktu out put, 4) imbalan yang sewajarnya. karyawan dibandingkan selama dengan periode berbagai Kehadiran di tempat kerja, dan 5) Sikap koperatif. c. Ketepatan waktu adalah tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan tepat waktu yang dikehendaki dengan memperhatikan koordinasi G. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Wexley, beberapa kriteria yang hasil lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut24. dapat digunakan untuk mengukur kinerja adalah sebagai berikut : Gibson, menyatakan terdapat 3 kelompok a. Kualitas, merupakan tingkat sejauh mana proses variabel variabel yang memengaruhi kinerja dan atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati perilaku yaitu : kesempurnaan atau mendekati tujuan yang a. Variabel individu, yang meliputi kemampuan dan diharapkan. Mutu pekerjaan merupakan proses keterampilan, menghasilkan suatu produk yang berjalan belakang, pengalaman dan demografi, umur dan dengan jenis sempurna, dilaksnakan secara seluruh rapi, pekerjaan sempurna, dapat fisik kelamin, Kemampuan maupun asa dan usul mental, latar dan sebagainya. keterampilan merupakan diterapkan dan akurat. Indikator yang dapat faktor dipakai untuk menilai mutu pekerjaan adalah individu, sedangkan demografi mempunyai selalu menganalisis data, persiapan diri dalam hubungan tidak langsung pada perilaku dan bekerja, motivasi, pengembangan diri, patuh kinerja. pada standar yang ditetapakan, rapi, tertib, tidak menghindari umpan balik, puas dengan perencanaan yang dapat dikerjakan dan berusaha b. utama Variabel yang memengaruhi organisasi, yakni sumber kinerja daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. menjadi yang terbaik. b. Kuantitas, merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah dalam rupiah, jumlah unit, 23 Riyai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan . PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 24 Wexley, K. N. & Yukl, L. A. (1988). Organizational behavior and personnel psychology. Boston: Richad D. Irwin, Inc. 10 | Vol. 2 No. 1 Januari 2016 c. Variabel psikologis, yakni persepsi, sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan 25 motivasi . Tanggung jawab adalah kemampuan karyawan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai dengan Kinerja yang baik tentu saja merupakan ketentuan perusahaan, karyawan bersedia bekerja lembur jika pekerjaan yang harapan bagi semua perusahaan dan institusi yang ditugaskannya mempekerjakan karyawan, sebab kinerja karyawan berusaha mempelajari hal-hal baru yang belum ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan diketahuinya kinerja perusahaan secara keseluruhan. Banyak karyawan selalu mencari jalan keluar atas faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Tiga masalah faktor utama yang mempengaruhi individu dalam karyawan selalu meneliti hasil pekerjaannya. bekerja adalah: (1) kemampuan individu untuk belum yang pekerjaan selesai, menyangkut yang karyawan pekerjaan, dihadapinya dan d. Kerjasama melakukan pekerjaan, (2) tingkat usaha yang Kerjasama karyawan adalah suatu kondisi dicurahkan, (3) dukungan organisasi. Hubungan dimana setiap karyawan saling bertukar pikiran ketiga faktor ini diakui secara luas dalam literatur dan saling membantu dalam menyelesaikan manajemen sebagai: Kinerja (Performance-P) = pekerjaannya. Kemampuan (Ability-A) x Usaha (Effort-E ) x Dukungan (Support-S). e. Loyalitas Loyalitas karyawan adalah kesetiaan karyawan terhadap perusahaan. Setiap karyawan merasa memiliki perusahaan (sense of belonging) yang H. Unsur-Unsur Penilaian Kinerja Unsur-unsur kinerja atau prestasi kerja para tinggi sehingga karyawan akan selalu setia karyawan akan dinilai oleh setiap perusahaan tidak bekerja. selalu sama, namun pada dasarnya unsur-unsur f. Komunikasi yang dinilai tersebut mencakup hal-hal sebagai Komunikasi berikut: karyawan dengan atasan dan sesama rekan kerja. a. Efisiensi Kinerja Efisiensi kinerja karyawan adalah komunikasi g. Suasana Kerja adalah karyawan selalu Suasana kerja karyawan adalah keadaan tempat berusaha menampilkan hasil kerja yang lengkap bekerja dan tidak melakukan kesalahan. membantu menyelesaikan setiap pekerjaannya. b. Efektivitas Kinerja karyawan yang mendukung untuk h. Disiplin Efektivitas kinerja adalah melakukan sesuatu Disiplin adalah kepatuhan karyawan akan aturan dengan yang ditentukan oleh perusahaan, disiplin akan tepat atau kemampuan untuk menentukan tujuan yang tepat. waktu bekerja dan frekuensi kehadiran. c. Tanggung Jawab I. Peranan Quality of Work Life Dalam Meningkatkan Kinerja 25 Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Donelly, J. H. (1997). Organizations: Behavior, structure, and processes. New York: McGraw-Hill. Kualitas kehidupan kerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas perusahaan yang Peranan Quality of Work .....Budi Gautama Siregar | 11 mengacu pada efektivitas lingkungan pekerjaan praktek quality of work life dengan kinerja dalam memenuhi keperluan-keperluan pribadi dan karyawan. hak karyawan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja mempunyai Cascio (2003) menguraikan sembilan komponen Quality of work life yang terdiri dari pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keterlibatan perusahaan ( May dan Lau, 1999 ). Kualitas penyelesaian masalah, komunikasi, fasilitas yang kehidupan kerja sangat mempengaruhi kinerja tersedia, karyawan, keselamatan lingkungan kerja, kompensasi yang sehingga kinerja seseorang akan meningkat ketika kualitas kehidupan kerja dari karyawan, rasa aman pengembangan terhadap karir, pekerjaan, seimbang, dan rasa bangga terhadap institusi. individu berada pada posisi yang tinggi. Quality of work life merupakan masalah J. Penutup utama yang patut mendapat perhatian organisasi Kualitas kehidupan kerja merupakan (Lewis dkk, 2001). Hal ini merujuk pada pemikiran pendekatan bahwa kualitas kehidupan kerja dipandang mampu diarahkan untuk meningkatkan peran serta dan sumbangan Pengertian kualitas kehidupan kerja adalah Program para karyawan terhadap organisasi. Quality of work yang mencakup cara untuk meningkatkan kulitas life berperan dalam meningkatkan kinerja yang kehidupan dengan menciptakan pekerjaan yang merupakan demokrasi lebih baik. Berbagai faktor perlu dipenuhi dalam industrial dan meminimalkan pemogokan kerja. menciptakan program kualitas kehidupan kerja, Quality of work life merupakan dimensi yang antara lain restrukturisasi kerja, sistem imbalan, krusial dari kinerja karyawan, karena terbukti lingkungan kerja, partisipasi kerja, kebanggaan, berpengaruh penting terhadap kinerja karyawan pengembangan (Raduan, 2006). Quality of work life pada dasarnya komunikasi, kesehatan kerja dan lain sebagainya. mencari kualitas Terdapat 3 aspek kualitas kehidupan kerja, sebagai kehidupan dan menciptakan pekerjaan yang lebih berikut: a) Restrukturisasi kerja, b) System imbalan baik atau tercapainya kinerja kerja yang tinggi dan c) Lingkungan kerja. salah cara satu untuk penerapan meningkatkan (Gitosudarmo, 2000). manajemen pada Quality of work life dipandang mampu peningkatan karier, Kinerja yang terus menerus kualitas penyelesaian merupakan penampilan kerja. konflik, kerja karyawan itu sendiri dan taraf potensi karyawan untuk meningkatkan peran serta dan sumbangan dalam para anggota atau karyawan terhadap organisasi. kepentingan perusahaan dan organisasi. Kinerja Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa quality of merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas work yang life mempunyai pengaruh positif dan upayanya dicapai mengembangkan oleh seorang diri pegawai untuk dalam signifikan terhadap kinerja perusahaan (May dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung Lau, 1999). Adanya quality of work life juga jawab yang diberikan kepadanya. aspek-aspek atau menumbuhkan keinginan para karyawan untuk indikator yang terdapat dalam kinerja tetap tinggal dalam organisasi. Penelitian juga antara lain: a) mutu pekerjaan, b) kejujuran menunjukkan adanya hubungan positif antara karyawan, c) inisiatif, d) kehadiran, e) Sikap, f) 12 | Vol. 2 No. 1 Januari 2016 kerja sama, g) keandalan, h) pengetahuan tentang pekerjaan, i) tanggung jawab, j) Pemanfaatan waktu kerja. Kualitas kehidupan kerja mempunyai peranan terhadap kinerja karyawan yang mengacu pada efektivitas lingkungan pekerjaan dalam memenuhi keperluan-keperluan pribadi dan hak karyawan. Daftar Pustaka Lian, W., Lin, M., & Wu, K. (2007). Job stress, job satisfaction and life satisfaction between managerial and technical is personnel. Proceedings of Business and Information, White, A. G. (2007). A global projection of subjective well-being: A challenge to positive psychology? Psychtalk, Sirgy, M. J., Efraty, D., Siegel, P. & Lee, D. J. (2001). A new measure of quality of work life (QWL) based on need satisfaction and spillover theories. Social Indicators Research, 55(3), Sudarsono, (2007). Analisa struktural equation (SEM) pada sikap hidup dan pekerjaan PNS di pemerintah Kabupaten Trenggalek. ITS Library: Ebursa.depdiknas.go.id. Efraty, D. & Sirgy, M. J. (1990). The effect of quality of working life (QWL) on employee behavioral responses. Journal of Social Indicators Research, VandeWalle, D., Heslin, P. A., & Latham, G. P. (2005). The effect of implicit person theory on performance appraisals. Journal Applied Psychologhy, Walton, R.E., 1975. Criteria for Quality of Working Life. In L.E. Davis, A.B. Cherns and Associates (Eds.) The Quality of Working. New York: The Free Press, Life, Cascio, Wayne F. 2006. Managing Human Resources. Colorado: Mc Graw–Hill Andrie Hadi. 2008. Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Pegawai di PT. Bank Jabar Banten. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Magister Manajemen Pasca Sarjana UNPAD. Kembaren, E. M. (2009). Gambaran quality of work life (QWL): Ditinjau dari perbedaan jenis pekerjaan dan gender. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya. Luthans, F. (2006). Organizational behavior: Perilaku organisasi. Yogyakarta: Andi offset. Robbins, S. P. (2003). Organization theory: Structure, design, and applications. Alih bahasa; Jusuf Udaya. Jakarta: Arcan. Rose, R. C., Beh, L., Uli, J. & Idris, K. (2006). Quality of work life: implications of career dimensions. Journal of Social Sciences, 2(2), Peranan Quality of Work .....Budi Gautama Siregar | 13 Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Saraswati, B, (2006). Hubungan antara quality of work life (QWL) dengan komitmen karyawan pada PT. Aseli Dagadu Djogja. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Anwar Prabu Mangkunegara, DR., Msi. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua.Bandung: Refika Aditama, Effendi, Marihot Tua. 2005. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sedarmayanti (2000), Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi untuk Menghadapi Dinamika Perubahan Lingkungan Ditinjau dari Beberapa Aspek Esensial dan Aktual, CV. Mardar Maju, Bandung. Riyai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan . PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Wexley, K. N. & Yukl, L. A. (1988). Organizational behavior and personnel psychology. Boston: Richad D. Irwin, Inc. Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Donelly, J. H. (1997). Organizations: Behavior, structure, and processes. New York: McGraw-Hill.