PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU di KKG SD WILAYAH I KECAMATAN PASAMAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ARTIKEL SRI UTAMI NPM.1110018212057 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2015 THE EFFECT OF ACADEMIC SUPERVISION AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON TEACHER PERFORMANCE IN KKG ELEMENTARY SCHOOL REGION I SUBDISTRICT PASAMAN WITH MOTIVATION AS INTERVENING VARIABLE Sri Utami¹, Dwi Fitri Puspa¹, Ice Kamela¹ ¹Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta email: [email protected] ABSTRACT This Research is intended to look at how Academic Supervision and Organizational Culture affects of Teacher Performance and also to see wheter Work Motivation have a role as Intervening Variabel. The data analysis using SPSS program version 16. There was effect the positive and significant of Academic Supervision (X1) and Organizational Culture (X2) variable on Teacher Performance in KKG Elementary School Region I Subdistrict Pasaman with regression coefficient 1.258 for Academic Supervision 0.475 significant 0.000 and Organizational Culture 0.223 significant 0.000. There was effect the positive and significant Work Motivation varibale mediates correlation Academic Supervison and Organizational Culture on Teacher Performance in KKG Elementary School Region I Sub-district Pasaman that is to say effect of Academic Supervision and Organizational Culture on Teacher Performance in KKG Elementary School Region I Subdistrict Pasaman with Work Motivation are bigger than direct effect to Academic Supervision and Organizational Culture on Teacher Performance as 3.5% or from 38.7% become 44.2%. It can be interpreted that Work Motivation variable partially mediates the correlation beetween the dependent variable to the independent variable. KeyWords : Academic Supervision, Organizational Culture, Teacher Performance, Work Motivation sekolah-sekolah PENDAHULUAN Pendidikan merupakan wadah yang penting dalam kehidupan manusia, karena itu pemerintah membangun lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non formal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan baik negeri maupun swasta. Semua itu dipersiapkan dalam rangka menghadapi tantangan era globalisasi di masa yang akan datang. Guru sebagai tenaga pendidik merupakan sumber daya manusia yang profesional merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan mencapai tujuan pendidikan, guru hal ini disebabkan guru yang langsung Kusmianto bersinggungan dengan peserta didik, panduan penilaian kinerja guru oleh untuk bimbingan, pengawas menjelaskan bahwa: “Standar pendidikan, pengajaran dan pengalaman kinerja guru itu berhubungan dengan yang akan menghasilkan tamatan yang kualitas diharapkan. tugasnya seperti: (1) bekerja dengan memberikan Seorang guru harus memiliki kompetensi, terutama kompetensi Sahertian sebagaimana (1997:49) guru dikutip dalam dalam buku menjalankan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran,(3) pedagogik dan kompetensi profesional. pendayagunaan media pembelajaran, (4) Untuk melibatkan mengetahui sejauhmana siswa dalam kemampuan guru, maka pemerintah telah pengalaman melakukan suatu gagasan yang dikenal kepemimpinan yang aktif dari guru”. dengan Uji Kompetensi Guru (UKG). belajar, berbagai dan (5) Tugas pokok guru tersebut yang Sedangkan untuk mengetahui sejauhmana diwujudkan kompetensi kompetensi mengajar merupakan bentuk kinerja guru melalui . Kinerja guru pada dasarnya merupakan secara kinerja atau unjuk kerja yang dilakukan online oleh pengawas sekolah. Penilaian oleh guru dalam melaksanakan tugasnya guru yang dilakukan oleh pengawas sebagai pendidik. Kinerja guru bila sekolah akademik mengacu pada pengertian Mangkunegara diharapkan dapat meningkatkan kinerja (2010) bahwa tugas yang dihadapi oleh guru. Berkenaan dengan standar kinerja seorang sosial dan kepribadian dilakukan PKG(Penilaian Kinerja melalui Guru supervisi dalam guru kegiatan meliputi : belajar membuat program pengajaran, memilih metode dan tindak lanjut dengan pengayaan dan media yang sesuai untuk penyampaian, remedial. melakukan evaluasi, dan melakukan Tabel 1. Kinerja Guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman Sampel 20 Orang Guru No. % Yang Membuat Jenis Penilaian Kinerja Guru mampu menikmati perannya sebagai pengajar yang menantang 50% (10 Orang) dan sukar Pengawas sering mengunjungi sekolah dan memberikan motivasi 2 50% (10 Orang) pada guru dalam proses belajar mengajar (PBM) Guru bisa menentukan metode dan 3 strategi pembelajaran yang tepat 40% ( 8 Orang) dalam menyusun RPP Sumber: KKG SD Wilayah Kecamatan Pasaman 1 % Yang Tidak Membuat Total 50% (10 Orang) 100% 50% (10 Orang) 100% 60% (12 Orang) 100% Berdasarkan survey awal penulis melalui pengawas sekolah masih kurang karena wawancara lansung di KKG SD Wilayah pengawas sekolah tidak terlalu sering Kecamatan Pasaman terhadap 20 orang datang memantau ke sekolah-sekolah guru yang secara acak atau hanya pada waktu tertentu saja dan diatas dapat kurang mampunya guru menjadi konselor disimpulkan bahwa ada kesan kinerja untuk membantu mengatasi kesulitan guru disamping belajar siswa, dan sebagai partisipan beban kerja meningkat ditambah lagi dalam kelompok belajar siswa serta dengan perhatian dari supervisi akademik masih kurangnya minat guru untuk berdasarkan ditemui tabel cendrung 1 menurun, membuat atau memperbaharui Rencana motivasi Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). pembelajaran. Kemudian ketelitian dalam Sehingga motivasi untuk bekerja terganggu serta kegiatan dalam kegiatan pembelajaran untuk untuk membelajarkan siswa terkesan diabaikan, berprestasi. Supervisi akademik yang hal ini dapat dilihat dari teknik yang di baik adalah supervisi akademik yang tuliskan pada kegiatan belajar mengajar, mampu mencapai multi tujuan. Supervisi kurangnya apersepsi maupun konfirmasi berfungsi sebagai penggerak perubahan, yang tujuannya untuk merekam ingatan seringkali tugas siswa kepada pembelajaran yang akan mengajar sebagai pekerjaan rutin, dari dan telah disampaikan, serta guru hanya waktu mengejar target tercapainya silabus yang guru ke budaya kerja mengganggap waktu tidak perubahan dari segi mengalami materi maupun metoda pendekatan. Menghadapi keadaan dicanangkan diawal tahun pelajaran. Budaya organisasi yang kuat tersebut, perlu ada inisiatif dari kepala memiliki potensi meningkatkan kinerja, sekolah untuk dan sebaliknya apabila budaya organisasi melakukan lemah mengakibatkan kinerja menurun, perbaikan dari segi materi maupun Stepen P. Robbins (2007). Ketika para metode anggota organisasi memiliki komitmen atau mengarahkan supervisor guru untuk agar kemajuan iptek dan kebutuhan lingkungan. Jika dilihat dari fenomena yang yang kuat terhadap keyakinan, harapan, nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasan- telah dipaparkan di atas bahwa guru di kebiasan KKG SD Wilayah Kecamatan Pasaman mencapai tujuan menunjukkan budaya sebagian organisasi yang kuat. Sebaliknya bila guru kurang mempunyai yang digunakannya dalam para anggota organiasi tidak memiliki komitmen yang kuat menunjukkan Harapan dengan tidak kenyataan, selalu terbukti sesuai dengan budaya organisasi yang lemah. Budaya kesimpulan awal yang dilakukan oleh sekolah peneliti untuk berprestasi sudah dimana permasalahan yang terganggu, hal ini dapat di lihat dari tidak muncul antara lain : a. secara umum guru adanya analisis hasil ulangan harian yang sulit menerima perubahan, sedangkan merupakan untuk prinsip belajar yang harus dilaksanakan mengevaluasi pembelajaran yang telah adalah Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dilaksanakan dan kurangnya inovasi atau dan Menyenangkan (PAKEM) agar sisw menoton guru dalam kegiatan proses termotivasi dan mau terlibat dalam proses belajar mengajar. pembelajaran, kebiasan guru kenyataannya model Sejalan dengan paparan diatas, pembelajaran siswa saja masih brsifat maka kinerja guru harus ditingkatkan. klasikal, dimana siswa masih sebatas Guru harus bisa mengembangkan diri melihat da mendengarkan bahan ajar melalui yang kegiatan-kegiatan Kelompok disampaikan b. Kerja Guru (KKG), pelatihan-pelatihan, Pengembangan seminar-seminar dan lokakarya, agar serta pengelolaan proses pembelajaran guru yang dilakukan guru sangat lemah, c. dapat meningkatkan kualitas dan guru, pengorganisasian Sumber Daya Manusia (SDM), agar Berikutnya dapat guru dalam mengeksplorasi bahan ajar bersaing di era globalisasi keterbatasan menggunakan kemampuan diharapkan guru yang profesional yang dengan Tekhnologi mampu berinovasi dan kreatif. Informasi Komputer (TIK), d. Minimnya pengetahuan guru dalam mengunakan metode dan media pembelajaran dalam Objek Penelitian Penelitian dilakukan di KKG SD Wilayah penyampaian bahan ajar. I Kecamatan Pasaman. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Jenis Penelitian Populasi dalam penelitian ini Dengan banyaknya permasalahan yang timbul dilapangan seperti diatas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah seluruh Guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman yaitu sebanyak 147 orang. Jenis dan Sumber Data dalam penelitian ini adalah melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik dan budaya Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini digolongkan dalam dua jenis yaitu : 1. Data primer, yaitu yang diperoleh organisasi terhadap kinerja guru dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening. Menurut Sekaran (2006) secara langsung seperti observasi, wawancara atau data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner lansung kepada responden. bahwa studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan 2. Data sekunder, diperoleh antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi. Jadi penelitian melalui kontribusi supervisi akademik oleh pengawas sekolah dan budaya organisasi tidak yang lansung, literature buku, artikel ilmiah, hasil penelitian dan sumber-sumber lainnya. Kuesioner dan Pengumpulan Data Kuisioner ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh data diperoleh dengan cara mendapatkan referensi perbedaan secara yaitu merupakan pengumpul data dengan alat seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jawaban dikuantifisir dengan skala Likert 1 s/d 5. Data yang terhadap kinerja guru dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening. terkumpul selanjutnya ditabulasi dan diolah dengan menggunakan bantuan variabel supervisi akademik dan SPSS versi 16.0. budaya organisasi harus berpengaruh Pengujian Instrumen signifikan terhadap kinerja guru (Y). Sugiyono, (2007) berpendapat 2. Variabel bebas harus berpengaruh agar hasil penelitian valid dan reliabel, signfikan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner intervening (β2 harus signifikan). perlu Dalam hal ini, variabel supervisi dilakukan uji validitas dan terhadap variabel reliabilitas. akademik dan budaya organisasi Uji Asumsi Klasik harus Setelah selanjutnya data terkumpul dilakukan analisis data berpengaruh signifikan terhadap motiavasi kerja (I). 3. Variabel intervening dengan menggunakan uji normalitas, uji berpengaruh linearitas, uji heteroskedastisitas dan uji variabel terikat (β3 harus signifikan). multikolinearitas. Dalam hal ini, variabel motivasi Regresi Bertingkat ( kerja Hierarchical (Hierarchical merupakan harus terhadap berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y). Regrasi Analysis). Analisis (I) signifikan harus regresi bertingkat Regrasi teknik Analysis) statistik yang 4. Intervening penuh (full intervening) terjadi apabila variabel bebas tidak lagi berpengaruh digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan terhadap variabel terikat variabel Kerja) setelah di kontrol oleh variabel terhadap hubungan antara variabel bebas intervening (β4 tidak signifikan), (Supervisi sedangkan mediasi (Motivasi Akademik dan Budaya intervening parsial Organisasi) dan variabel terikat (Kinerja (partial intervening) terjadi apabila Guru). Menurut Baron Kenny (1986) variabel bebas masih berpengaruh terdapat 4 langkah untuk melakukan signifikan terhadap variabel terikat pengujian dampak variabel Intervening (β4 masih signifikan) tetapi koefisien sebagai berikut: regresinya menurun atau nilainya 1. signifikannya meningkat. Variabel bebas harus berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (β 1 harus signifikan). Dalam hal ini Berdasarkan permasalahan di atas sebagai berikut: maka dapat disimpulkan struktur mediasi Gambar 1 Struktur Intervening Motivasi Kerja (I) B2 B3 B1 Supervisi Akademik (X1) Kinerja Guru (Y) B4 Budaya Organisasi (X2) Hasil Penelitian dan Pembahasan 0,30 (Sugiyono, 2007). Item pernyataan Uji Validitas yang tidak valid akan dibuang atau tidak Sebuah item pertanyaan dapat dikatakan valid bila memiliki nilai digunakan dalam suatu variabel untuk pengolahan data corrected item-total correlatiojn diatas . Tabel 2. Uji Validitas No Variabel 1 2 3 4 Supervisi Akademik Budaya Organisasi Kinerja Guru Motivasi Kerja Uji Reliabilitas Jumlah Item 20 7 27 30 Item Yang Valid 17 7 27 30 Item Tidak Valid 3 - berikutnya Variabel yang dikatakan handal apabila memiliki Cronbach’s Alpha lebih reliabilitas terhadap 147 orang responden tabel berikut ini: dari 0,70 (Sekaran, 2006). Hasil analisis Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian No. Item 1 2 3 4 Variabel Kinerja Guru (Y) Supervisi Akademik (X1) Budaya Organisasi (X2) Motivasi Kerja (I) Cronbach’s Alpha 0,937 0,885 0,873 0,931 Capaian Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel hasilnya Tingkat Capaian Responden Tingkat Keterangan Responden dikemukakan dalam tabel berikut : (TCR) untuk masing-masing variabel Tabel 4. Hasil Distribusi Frekuensi No. 1 2 3 4 Variabel Kinerja Guru (Y) Supervisi Akademik (X1) Budaya Organisasi (X2) Motivasi Kerja (I) Item Pertanyaan 1 s/d 30 1 s/d 17 1 s/d 7 1 s/d 30 Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan uji regresi Re Rata TCR Ket. 4.06 4,02 4,01 4,04 81.15 80,46 80,20 80,80 Baik Baik Baik Baik linear berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari: linear berganda, maka terlebih dahulu Uji Normalitas. dilakukan uji asumsi klasik dimana uji Menurut Singgih (2000), uji normalitas asumsi klasik ini merupakan persyaratan berpedoman pada uji Kolmogorov yaitu : yang harus terpenuhi dalam uji regresi Tabel 5. Hasil Uji Normalitas No 1 2 3 4 Variabel Kinerja Guru (Y) Motivasi Kerja (I) Supervisi Akademik (X1) Budaya Organisasi (X2) Sig 0,745 0,112 0,205 0,096 Keterangan Normal Normal Normal Normal dilihat dengan membandingkan nilai Uji Linearitas Dengan Alpha 0.05 0.05 0.05 0.05 akan signifikan dari Deviation from Linearity, model dengan tingkat signifikan yang digunakan empiris sebaiknya linear kuadrat atau dimana apabila nilai signifikan lebih publik, diperoleh uji linearitas informasi apakah (Ghozali, 2007). Untuk besar dari tingkat signifikan maka terjadi terjadi tidaknya hubungan yang linear dari variabel hubungan yang linear antara predictor independent terhadap variabel dependent. menentukan apakah variabel dengan dependent variabel dapat Tabel 6. Hasil Uji Linearitas No. 1 Variabel Supervisi Akademik (X1) Sig 0.530 Alpha 0.05 Keterangan Normal 2 Budaya Organisasi (X2) 0.242 0.05 Normal 3 Motivasi Kerja (I) 0.284 0.05 Normal Inflation Factor). Bila angka tolerance > Uji Multikolinearitas Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam model regregi dapat dilihat melalui VIF (Varians 1 atau nilai VIF > 10, maka terdapat gejala multikolinearitas. Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel bebas Supervisi Akademik (X1) Budaya Organisasi (X2) Motivasi Kerja (I) Tolerance 0,503 0,906 0,541 Glejser (Ghozali, 2007). Adapun hasil uji Uji Heteroskedastisitas Untuk heteroskedastisitas VIF 1,988 1,104 1,849 melakukan uji terhadap data glejser data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini : penelitian dapat dilakukan dengan uji Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas No. 1 2 3 Variabel Supervisi Akademik (X1) Budaya Organisasi (X2) Motivasi Kerja (I) Sig 0.361 0.078 0.131 Alpha 0,05 0,05 0,05 Keterangan Tidak Hetero Tidak Hetero Tidak Hetero Analisis Regresi Bertingkat Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linear Beganda Variabel Terikat Kinerja Guru (Y) Variabel Bebas Konstanta Supervisi Akademik (X1) Budaya Organisasi (X2) F R 2 Berdasarkan Koefisien Regresi 1.258 0.475 Sig. 0,000 0,000 0.223 0,000 45.374 0,000 0.387 hasil uji regresi a. Variabel Supervisi Akademik (X1) berganda yang diringkas pada tabel di berpengaruh atas dapat diketahui bahwa pada tahap 1: kinerja guru signifikan (Y) terhadap dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,475 dengan tingkat signifikan adalah 0.000 diterima”.Dengan berarti pernyataan pada langkah pertama ” Hipotesis satu (H1) dalam pengujian pengaruh mediasi diterima”. b. Variabel budaya berpengaruh kinerja demikian organisasi signifikan guru (Y) (X2) terhadap dimana nilai terpenuhi. Pengujian pengaruh mediasi pada langkah kedua adalah variabel bebas koefisien regresinya adalah 0,223 (supervisi dengan tingkat signifikan adalah 0.000 organisasi,) harus signifikan terhadap berarti variabel mediasi (motivasi Kerja). ” Hipotesis dua (H2) akademik dan budaya Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Intervening Motivasi Kerja (I) Variabel Dependent Konstanta Supervisi Akademik (X1) Budaya Organisasi (X2) F R Berdasarkan 2 hasil Koefisien Sig. Regresi 1.780 0,000 0.609 0,000 0.328 0,000 61.106 0,000 0,0.459 uji regresi berganda yang diringkas pada tabel di 0.000 berarti ” Hipotesis tiga (H3) diterima”. atas dapat diketahui bahwa pada tahap II : b. Variabel budaya organisasi (X2) a. Variabel supervisi akademik (X1) berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (I) dimana nilai motivasi kerja (I) dimana nilai koefisien regresinya adalah 0,328 koefisien regresinya adalah 0,609 dengan tingkat signifikan adalah dengan tingkat signifikan adalah 0.000 berarti ” Hipotesis empat (H4) diterima”. Dengan demikian signifikan dapat bahwa (kinerja guru). Berdasarkan hasil uji persyaratan langkah 2 dalam uji regresi linear sederhana tentang motivasi mediasi atau intervening telah kerja terpenuhi. memperlihatkan bahwa variabel motivasi Langkah ketiga pengujian mediasi kerja (I) berpengaruh signifikan terhadap adalah melakukan atas pengaruh variabel kinerja guru (Y) dapat lihat pada tabe intervening dibawah ini: disimpulkan (motivasi kerja) harus terhadap variabel terhadap terikat kinerja guru Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Variabel Terikat Kinerja Guru (Y) Intervening Konstan Konstanta Motivasi Kerja (I) F R Berdasarkan Koefisien Regresi 3.055 0.250 Signifikansi 7.118 0,008 2 0,047 hasil uji regresi ”Hipotesis lima (H5) diterima”. Dengan berganda yang diringkas pada tabel di demikian atas dapat diketahui bahwa pada tahap 3 pengujian (tiga). terpenuhi. Variabel motivasi kerja (I) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana 0,000 0,008 ketiga pengaruh Berdasarkan hasil dalam intervening uji pada koefisien langkah pertama, kedua, dan ketiga maka regresinya adalah 0,250 dengan tingkat hasil uji intervening atau mediasi dapat signifikan disimpulkan pada tabel dibawah ini: adalah nilai persyaratan 0.008 berarti Tabel 12. Hasil Analisa Regresi Bertingkat Variabel Terikat Kinerja Guru (Y) Koefisien Regresi dan Signifikansi Tahap Tahap Sig. Sig. 1 2 0,000 1,185 0,000 Konstanta (a) 1,258 0,000 0,355 Supervisi Akademik (X1) 0,475 0,000 0,000 0,209 Budaya Organisasi (X2) 0,223 0,000 Motivasi Kerja (I) 0,296 0,004 Variabel Bebas dan Intervening R2 0,387 Memperhatikan hasil uji regresi bertingkat yang diringkas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahap 1: a. Variabel supervisi akademik (X1) berpengaruh kinerja guru signifikan (Y) terhadap dimana 0,422 (X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah 38.7% ( R2 = 0,387). Pada tahap kedua, pengaruh variabel supervisi akademik (X1) dan budaya organisasi (X2) terhadap kinerja nilai guru (Y) setelah dimediasi atau intervensi koefisien regresinya adalah 0,475 oleh variabel motivasi kerja (I) dapat dengan tingkat signifikan adalah dijelaskan sebagai berikut: 0.000. a. Variabel supervisi akademik (X1) b. Variabel budaya organisasi (X2) berpengaruh kinerja guru signifikan (Y) terhadap dimana nilai masih berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana koefisien regresinya adalah dengan sebesar 0,000. koefisien regresinya adalah 0,223 tingkat dengan tingkat signifikan adalah Namun, nilai koefisien regresi variabel 0.000. supervisi c. Besar pengaruh variabel supervisi akademik (X1) dan budaya organisasi signifikan 0,475 mengalami akademik (X1) penurunan tersebut dari (tahap I) menjadi 0,355 (tahap2). 0,475 b. Variabel budaya organisasi (X2) masih berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) dimana koefisien regresinya tingkat adalah signifikan 0,223 dengan sebesar 0,000. (Y) sebesar 3.5% atau dari 38.7% menjadi 44,2%. Berdasarkan uraian diatas dapat diinterprestasikan motivasi kerja bahwa variabel (I) memediasi secara Namun, nilai koefisien regresi variabel parsial (partial mediation) hubungan budaya tersebut antara variabel supervisi akdemik (X1) 0,223 dan budaya organisasi (X2) terhadap organisasi mengalami (X2) penurunan dari (tahap I) menjadi 0,209 (tahap2). c. Variabel motivasi kerja (I) sebagai variabel intervening kinerja guru (Y). Dengan demikian hipotesis enam (H6) “motivasi kerja berpengaruh memediasi hubungan antara supervisi signifikan terhadap kinerja guru (Y) akademik dengan kinerja guru di KKG dengan nilai koefisien regresi adalah SD Wilayah I Kecamatan Pasaman” dan 0,296 hipotesis tujuh (H7) “motivasi kerja dan tingkat signifikannya sebesar 0,004. memediasi hubungan antara budaya d. Besarnya pengaruh variabel supervisi organisasi dengan kinerja guru di KKG akademik (X1) dan budaya organisasi SD Wilayah I Kecamatan Pasaman” (X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah dapat diterima. 0,387 (R2 = 3.87). Dengan kata lain terjadi peningkatan pengaruh variable Kesimpulan supervisi akademik (X1) dan budaya Terdapat pengaruh yang positif organisasi (X2) terhadap kinerja guru dan signifikan variabel motivasi kerja memediasi hubungan antara supervisi akademik dan budaya organisasi terhadap Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih terutama kinerja guru di KKG SD Wilayah I kepada Ibu DR. Dwi Fitri Puspa, SE., Kecamatan Pasaman artinya pengaruh supervisi akademik dan budaya organisasi terhadap kinerja guru di KKG M.Si.Ak dan Ibu Ice Kemala, SE.,M.Si selaku pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang telah pengarahan SD Wilayah I Kecamatan Pasaman melalui motivasi kerja lebih besar daripada pengaruh lansungnya terhadap akademik dan budaya memberikan untuk terwujudnya hasil penelitian ini. Selanjutnya kepada unsur pimpinan dan seluruh civitas akademika UBH yang penulisan supervisi banyak turut artikel membantu ini. Terima dalam kasih banyak juga disampaikan kepada Guru di organisasi terhadap kinerja guru. KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman. Daftar Pustaka Mangkunegara, Prabu. (2010). Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986). The moderator-mediator variabl distinction in social psychological research: Conceptual, strategic and statistical considerations. Journal of Personality and Social Psychology, 51, 1173-1182. Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Kusmianto. (1997). Paduan Penilaian Kinerja Guru Oleh Pengawas. Jakarta. Robbins, Stephen P. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta. Penerbit Mlanan Jaya Cermelang. Sugiyono, (2007), Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta. Sekaran, Uma. 2006. Research Method For Business. Salemba Empat. Jakarta. Singgih. (2000). Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.