PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN BUDAYA ORGANISASI

advertisement
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KINERJA GURU di KKG SD WILAYAH I KECAMATAN
PASAMAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
ARTIKEL
SRI UTAMI
NPM.1110018212057
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2015
THE EFFECT OF ACADEMIC SUPERVISION AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON
TEACHER PERFORMANCE IN KKG ELEMENTARY SCHOOL REGION I SUBDISTRICT PASAMAN WITH MOTIVATION AS INTERVENING VARIABLE
Sri Utami¹, Dwi Fitri Puspa¹, Ice Kamela¹
¹Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
email: [email protected]
ABSTRACT
This Research is intended to look at how Academic Supervision and Organizational
Culture affects of Teacher Performance and also to see wheter Work Motivation have a
role as Intervening Variabel. The data analysis using SPSS program version 16. There was
effect the positive and significant of Academic Supervision (X1) and Organizational
Culture (X2) variable on Teacher Performance in KKG Elementary School Region I Subdistrict Pasaman with regression coefficient 1.258 for Academic Supervision 0.475
significant 0.000 and Organizational Culture 0.223 significant 0.000. There was effect the
positive and significant Work Motivation varibale mediates correlation Academic
Supervison and Organizational Culture on Teacher Performance in KKG Elementary
School Region I Sub-district Pasaman that is to say effect of Academic Supervision and
Organizational Culture on Teacher Performance in KKG Elementary School Region I Subdistrict Pasaman with Work Motivation are bigger than direct effect to Academic
Supervision and Organizational Culture on Teacher Performance as 3.5% or from 38.7%
become 44.2%. It can be interpreted that Work Motivation variable partially mediates the
correlation beetween the dependent variable to the independent variable.
KeyWords : Academic Supervision, Organizational Culture, Teacher Performance,
Work Motivation
sekolah-sekolah
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
wadah
yang penting dalam kehidupan manusia,
karena
itu
pemerintah
membangun
lembaga-lembaga pendidikan baik formal
maupun
non
formal
seperti
Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan
baik
negeri
maupun
swasta. Semua itu dipersiapkan dalam
rangka
menghadapi
tantangan
era
globalisasi di masa yang akan datang.
Guru sebagai tenaga pendidik merupakan
sumber daya manusia yang profesional
merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan mencapai tujuan pendidikan,
guru
hal ini disebabkan guru yang langsung
Kusmianto
bersinggungan dengan peserta didik,
panduan penilaian kinerja guru oleh
untuk
bimbingan,
pengawas menjelaskan bahwa: “Standar
pendidikan, pengajaran dan pengalaman
kinerja guru itu berhubungan dengan
yang akan menghasilkan tamatan yang
kualitas
diharapkan.
tugasnya seperti: (1) bekerja dengan
memberikan
Seorang guru harus memiliki
kompetensi,
terutama
kompetensi
Sahertian
sebagaimana
(1997:49)
guru
dikutip
dalam
dalam
buku
menjalankan
siswa secara individual, (2) persiapan dan
perencanaan
pembelajaran,(3)
pedagogik dan kompetensi profesional.
pendayagunaan media pembelajaran, (4)
Untuk
melibatkan
mengetahui
sejauhmana
siswa
dalam
kemampuan guru, maka pemerintah telah
pengalaman
melakukan suatu gagasan yang dikenal
kepemimpinan yang aktif dari guru”.
dengan Uji Kompetensi Guru (UKG).
belajar,
berbagai
dan
(5)
Tugas pokok guru tersebut yang
Sedangkan untuk mengetahui sejauhmana
diwujudkan
kompetensi
kompetensi
mengajar merupakan bentuk kinerja guru
melalui
. Kinerja guru pada dasarnya merupakan
secara
kinerja atau unjuk kerja yang dilakukan
online oleh pengawas sekolah. Penilaian
oleh guru dalam melaksanakan tugasnya
guru yang dilakukan oleh pengawas
sebagai pendidik. Kinerja guru bila
sekolah
akademik
mengacu pada pengertian Mangkunegara
diharapkan dapat meningkatkan kinerja
(2010) bahwa tugas yang dihadapi oleh
guru. Berkenaan dengan standar kinerja
seorang
sosial
dan
kepribadian
dilakukan
PKG(Penilaian
Kinerja
melalui
Guru
supervisi
dalam
guru
kegiatan
meliputi
:
belajar
membuat
program pengajaran, memilih metode dan
tindak lanjut dengan pengayaan dan
media yang sesuai untuk penyampaian,
remedial.
melakukan
evaluasi,
dan
melakukan
Tabel 1. Kinerja Guru di KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman
Sampel 20 Orang Guru
No.
% Yang
Membuat
Jenis Penilaian Kinerja
Guru mampu menikmati perannya
sebagai pengajar yang menantang 50% (10 Orang)
dan sukar
Pengawas sering mengunjungi
sekolah dan memberikan motivasi
2
50% (10 Orang)
pada guru dalam proses belajar
mengajar (PBM)
Guru bisa menentukan metode dan
3 strategi pembelajaran yang tepat 40% ( 8 Orang)
dalam menyusun RPP
Sumber: KKG SD Wilayah Kecamatan Pasaman
1
% Yang Tidak
Membuat
Total
50% (10 Orang)
100%
50% (10 Orang)
100%
60% (12 Orang)
100%
Berdasarkan survey awal penulis melalui
pengawas sekolah masih kurang karena
wawancara lansung di KKG SD Wilayah
pengawas sekolah tidak terlalu sering
Kecamatan Pasaman terhadap 20 orang
datang memantau ke sekolah-sekolah
guru
yang
secara
acak
atau hanya pada waktu tertentu saja dan
diatas
dapat
kurang mampunya guru menjadi konselor
disimpulkan bahwa ada kesan kinerja
untuk membantu mengatasi kesulitan
guru
disamping
belajar siswa, dan sebagai partisipan
beban kerja meningkat ditambah lagi
dalam kelompok belajar siswa serta
dengan perhatian dari supervisi akademik
masih kurangnya minat guru untuk
berdasarkan
ditemui
tabel
cendrung
1
menurun,
membuat atau memperbaharui Rencana
motivasi
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
pembelajaran. Kemudian ketelitian dalam
Sehingga motivasi untuk bekerja
terganggu
serta
kegiatan
dalam
kegiatan
pembelajaran
untuk
untuk
membelajarkan siswa terkesan diabaikan,
berprestasi. Supervisi akademik yang
hal ini dapat dilihat dari teknik yang di
baik adalah supervisi akademik yang
tuliskan pada kegiatan belajar mengajar,
mampu mencapai multi tujuan. Supervisi
kurangnya apersepsi maupun konfirmasi
berfungsi sebagai penggerak perubahan,
yang tujuannya untuk merekam ingatan
seringkali
tugas
siswa kepada pembelajaran yang akan
mengajar sebagai pekerjaan rutin, dari
dan telah disampaikan, serta guru hanya
waktu
mengejar target tercapainya silabus yang
guru
ke
budaya
kerja
mengganggap
waktu
tidak
perubahan dari segi
mengalami
materi maupun
metoda pendekatan. Menghadapi keadaan
dicanangkan diawal tahun pelajaran.
Budaya
organisasi
yang
kuat
tersebut, perlu ada inisiatif dari kepala
memiliki potensi meningkatkan kinerja,
sekolah
untuk
dan sebaliknya apabila budaya organisasi
melakukan
lemah mengakibatkan kinerja menurun,
perbaikan dari segi materi maupun
Stepen P. Robbins (2007). Ketika para
metode
anggota organisasi memiliki komitmen
atau
mengarahkan
supervisor
guru
untuk
agar
kemajuan
iptek
dan
kebutuhan lingkungan.
Jika dilihat dari fenomena yang
yang kuat terhadap keyakinan, harapan,
nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasan-
telah dipaparkan di atas bahwa guru di
kebiasan
KKG SD Wilayah Kecamatan Pasaman
mencapai tujuan menunjukkan budaya
sebagian
organisasi yang kuat. Sebaliknya bila
guru kurang mempunyai
yang
digunakannya
dalam
para anggota organiasi tidak memiliki
komitmen
yang
kuat
menunjukkan
Harapan
dengan
tidak
kenyataan,
selalu
terbukti
sesuai
dengan
budaya organisasi yang lemah. Budaya
kesimpulan awal yang dilakukan oleh
sekolah
peneliti
untuk
berprestasi
sudah
dimana
permasalahan
yang
terganggu, hal ini dapat di lihat dari tidak
muncul antara lain : a. secara umum guru
adanya analisis hasil ulangan harian yang
sulit menerima perubahan, sedangkan
merupakan
untuk
prinsip belajar yang harus dilaksanakan
mengevaluasi pembelajaran yang telah
adalah Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif
dilaksanakan dan kurangnya inovasi atau
dan Menyenangkan (PAKEM) agar sisw
menoton guru dalam kegiatan proses
termotivasi dan mau terlibat dalam proses
belajar mengajar.
pembelajaran,
kebiasan
guru
kenyataannya
model
Sejalan dengan paparan diatas,
pembelajaran siswa saja masih brsifat
maka kinerja guru harus ditingkatkan.
klasikal, dimana siswa masih sebatas
Guru harus bisa mengembangkan diri
melihat da mendengarkan bahan ajar
melalui
yang
kegiatan-kegiatan
Kelompok
disampaikan
b.
Kerja Guru (KKG), pelatihan-pelatihan,
Pengembangan
seminar-seminar dan lokakarya, agar
serta pengelolaan proses pembelajaran
guru
yang dilakukan guru sangat lemah, c.
dapat
meningkatkan
kualitas
dan
guru,
pengorganisasian
Sumber Daya Manusia (SDM), agar
Berikutnya
dapat
guru dalam mengeksplorasi bahan ajar
bersaing
di
era
globalisasi
keterbatasan
menggunakan
kemampuan
diharapkan guru yang profesional yang
dengan
Tekhnologi
mampu berinovasi dan kreatif.
Informasi Komputer (TIK), d. Minimnya
pengetahuan guru dalam mengunakan
metode dan media pembelajaran dalam
Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di KKG SD Wilayah
penyampaian bahan ajar.
I Kecamatan Pasaman.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Jenis Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
Dengan banyaknya permasalahan
yang timbul dilapangan seperti diatas,
maka permasalahan yang akan dibahas
adalah seluruh Guru di KKG SD Wilayah
I Kecamatan Pasaman yaitu sebanyak
147 orang.
Jenis dan Sumber Data
dalam penelitian ini adalah melakukan
pengujian hipotesis untuk mengetahui
pengaruh supervisi akademik dan budaya
Jenis data yang diperlukan dalam
penelitian ini digolongkan dalam dua
jenis yaitu :
1. Data primer, yaitu yang diperoleh
organisasi terhadap kinerja guru dengan
motivasi
kerja
sebagai
variabel
intervening. Menurut Sekaran (2006)
secara langsung seperti observasi,
wawancara atau data yang diperoleh
melalui penyebaran kuisioner lansung
kepada responden.
bahwa
studi
yang
termasuk
dalam
pengujian hipotesis biasanya menjelaskan
sifat hubungan tertentu, atau menentukan
2. Data
sekunder,
diperoleh
antar
kelompok
atau
kebebasan (independensi) dua atau lebih
faktor dalam suatu situasi. Jadi penelitian
melalui
kontribusi
supervisi
akademik
oleh
pengawas sekolah dan budaya organisasi
tidak
yang
lansung,
literature
buku,
artikel ilmiah, hasil penelitian dan
sumber-sumber lainnya.
Kuesioner dan Pengumpulan Data
Kuisioner
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
data
diperoleh dengan cara mendapatkan
referensi
perbedaan
secara
yaitu
merupakan
pengumpul data dengan
alat
seperangkat
pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Jawaban dikuantifisir
dengan skala Likert 1 s/d 5. Data yang
terhadap kinerja guru dengan motivasi
kerja sebagai variabel intervening.
terkumpul selanjutnya ditabulasi dan
diolah dengan menggunakan bantuan
variabel supervisi akademik dan
SPSS versi 16.0.
budaya organisasi harus berpengaruh
Pengujian Instrumen
signifikan terhadap kinerja guru (Y).
Sugiyono,
(2007)
berpendapat
2.
Variabel bebas harus berpengaruh
agar hasil penelitian valid dan reliabel,
signfikan
butir-butir pertanyaan dalam kuesioner
intervening (β2 harus signifikan).
perlu
Dalam hal ini, variabel supervisi
dilakukan
uji
validitas
dan
terhadap
variabel
reliabilitas.
akademik dan budaya organisasi
Uji Asumsi Klasik
harus
Setelah
selanjutnya
data
terkumpul
dilakukan
analisis
data
berpengaruh
signifikan
terhadap motiavasi kerja (I).
3.
Variabel
intervening
dengan menggunakan uji normalitas, uji
berpengaruh
linearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
variabel terikat (β3 harus signifikan).
multikolinearitas.
Dalam hal ini, variabel motivasi
Regresi
Bertingkat
(
kerja
Hierarchical
(Hierarchical
merupakan
harus
terhadap
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru (Y).
Regrasi Analysis).
Analisis
(I)
signifikan
harus
regresi
bertingkat
Regrasi
teknik
Analysis)
statistik
yang
4.
Intervening
penuh
(full
intervening) terjadi apabila variabel
bebas
tidak
lagi
berpengaruh
digunakan untuk mengetahui pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat
variabel
Kerja)
setelah di kontrol oleh variabel
terhadap hubungan antara variabel bebas
intervening (β4 tidak signifikan),
(Supervisi
sedangkan
mediasi
(Motivasi
Akademik
dan
Budaya
intervening
parsial
Organisasi) dan variabel terikat (Kinerja
(partial intervening) terjadi apabila
Guru). Menurut Baron Kenny (1986)
variabel bebas masih berpengaruh
terdapat 4 langkah untuk melakukan
signifikan terhadap variabel terikat
pengujian dampak variabel Intervening
(β4 masih signifikan) tetapi koefisien
sebagai berikut:
regresinya menurun atau nilainya
1.
signifikannya meningkat.
Variabel bebas harus berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat
(β 1 harus signifikan). Dalam hal ini
Berdasarkan permasalahan di atas
sebagai berikut:
maka dapat disimpulkan struktur mediasi
Gambar 1
Struktur Intervening
Motivasi Kerja
(I)
B2
B3
B1
Supervisi Akademik (X1)
Kinerja Guru (Y)
B4
Budaya Organisasi (X2)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
0,30 (Sugiyono, 2007). Item pernyataan
Uji Validitas
yang tidak valid akan dibuang atau tidak
Sebuah item pertanyaan dapat
dikatakan
valid
bila
memiliki
nilai
digunakan dalam suatu variabel untuk
pengolahan
data
corrected item-total correlatiojn diatas
.
Tabel 2. Uji Validitas
No
Variabel
1
2
3
4
Supervisi Akademik
Budaya Organisasi
Kinerja Guru
Motivasi Kerja
Uji Reliabilitas
Jumlah Item
20
7
27
30
Item Yang
Valid
17
7
27
30
Item Tidak
Valid
3
-
berikutnya
Variabel yang dikatakan handal
apabila memiliki Cronbach’s Alpha lebih
reliabilitas terhadap 147 orang responden
tabel berikut ini:
dari 0,70 (Sekaran, 2006). Hasil analisis
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
No.
Item
1
2
3
4
Variabel
Kinerja Guru (Y)
Supervisi Akademik (X1)
Budaya Organisasi (X2)
Motivasi Kerja (I)
Cronbach’s
Alpha
0,937
0,885
0,873
0,931
Capaian
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
hasilnya
Tingkat Capaian Responden
Tingkat
Keterangan
Responden
dikemukakan
dalam
tabel
berikut :
(TCR) untuk masing-masing variabel
Tabel 4. Hasil Distribusi Frekuensi
No.
1
2
3
4
Variabel
Kinerja Guru (Y)
Supervisi Akademik (X1)
Budaya Organisasi (X2)
Motivasi Kerja (I)
Item
Pertanyaan
1 s/d 30
1 s/d 17
1 s/d 7
1 s/d 30
Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan uji regresi
Re Rata
TCR
Ket.
4.06
4,02
4,01
4,04
81.15
80,46
80,20
80,80
Baik
Baik
Baik
Baik
linear berganda. Uji asumsi klasik terdiri
dari:
linear berganda, maka terlebih dahulu
Uji Normalitas.
dilakukan uji asumsi klasik dimana uji
Menurut Singgih (2000), uji normalitas
asumsi klasik ini merupakan persyaratan
berpedoman pada uji Kolmogorov yaitu :
yang harus terpenuhi dalam uji regresi
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
No
1
2
3
4
Variabel
Kinerja Guru (Y)
Motivasi Kerja (I)
Supervisi Akademik (X1)
Budaya Organisasi (X2)
Sig
0,745
0,112
0,205
0,096
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
dilihat dengan membandingkan nilai
Uji Linearitas
Dengan
Alpha
0.05
0.05
0.05
0.05
akan
signifikan dari Deviation from Linearity,
model
dengan tingkat signifikan yang digunakan
empiris sebaiknya linear kuadrat atau
dimana apabila nilai signifikan lebih
publik,
diperoleh
uji
linearitas
informasi
apakah
(Ghozali,
2007).
Untuk
besar dari tingkat signifikan maka terjadi
terjadi
tidaknya
hubungan yang linear dari variabel
hubungan yang linear antara predictor
independent terhadap variabel dependent.
menentukan
apakah
variabel dengan dependent variabel dapat
Tabel 6. Hasil Uji Linearitas
No.
1
Variabel
Supervisi Akademik (X1)
Sig
0.530
Alpha
0.05
Keterangan
Normal
2
Budaya Organisasi (X2)
0.242
0.05
Normal
3
Motivasi Kerja (I)
0.284
0.05
Normal
Inflation Factor). Bila angka tolerance >
Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas dalam model regregi
dapat dilihat melalui
VIF (Varians
1 atau nilai VIF > 10, maka terdapat
gejala multikolinearitas.
Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel bebas
Supervisi Akademik (X1)
Budaya Organisasi (X2)
Motivasi Kerja (I)
Tolerance
0,503
0,906
0,541
Glejser (Ghozali, 2007). Adapun hasil uji
Uji Heteroskedastisitas
Untuk
heteroskedastisitas
VIF
1,988
1,104
1,849
melakukan
uji
terhadap
data
glejser data hasil penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
penelitian dapat dilakukan dengan uji
Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas
No.
1
2
3
Variabel
Supervisi Akademik (X1)
Budaya Organisasi (X2)
Motivasi Kerja (I)
Sig
0.361
0.078
0.131
Alpha
0,05
0,05
0,05
Keterangan
Tidak Hetero
Tidak Hetero
Tidak Hetero
Analisis Regresi Bertingkat
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linear Beganda
Variabel
Terikat
Kinerja
Guru (Y)
Variabel Bebas
Konstanta
Supervisi Akademik (X1)
Budaya Organisasi (X2)
F
R
2
Berdasarkan
Koefisien
Regresi
1.258
0.475
Sig.
0,000
0,000
0.223
0,000
45.374
0,000
0.387
hasil
uji
regresi
a. Variabel Supervisi Akademik (X1)
berganda yang diringkas pada tabel di
berpengaruh
atas dapat diketahui bahwa pada tahap 1:
kinerja
guru
signifikan
(Y)
terhadap
dimana
nilai
koefisien regresinya adalah 0,475
dengan tingkat signifikan adalah 0.000
diterima”.Dengan
berarti
pernyataan pada langkah pertama
”
Hipotesis
satu
(H1)
dalam pengujian pengaruh mediasi
diterima”.
b. Variabel
budaya
berpengaruh
kinerja
demikian
organisasi
signifikan
guru
(Y)
(X2)
terhadap
dimana
nilai
terpenuhi.
Pengujian pengaruh mediasi pada
langkah kedua adalah variabel bebas
koefisien regresinya adalah 0,223
(supervisi
dengan tingkat signifikan adalah 0.000
organisasi,) harus signifikan terhadap
berarti
variabel mediasi (motivasi Kerja).
”
Hipotesis
dua
(H2)
akademik
dan
budaya
Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel
Intervening
Motivasi Kerja
(I)
Variabel Dependent
Konstanta
Supervisi Akademik (X1)
Budaya Organisasi (X2)
F
R
Berdasarkan
2
hasil
Koefisien
Sig.
Regresi
1.780
0,000
0.609
0,000
0.328
0,000
61.106
0,000
0,0.459
uji
regresi
berganda yang diringkas pada tabel di
0.000 berarti ” Hipotesis tiga
(H3) diterima”.
atas dapat diketahui bahwa pada tahap II :
b. Variabel budaya organisasi (X2)
a. Variabel supervisi akademik (X1)
berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja (I) dimana nilai
motivasi kerja (I) dimana nilai
koefisien regresinya adalah 0,328
koefisien regresinya adalah 0,609
dengan tingkat signifikan adalah
dengan tingkat signifikan adalah
0.000 berarti ” Hipotesis empat
(H4) diterima”. Dengan demikian
signifikan
dapat
bahwa
(kinerja guru). Berdasarkan hasil uji
persyaratan langkah 2 dalam uji
regresi linear sederhana tentang motivasi
mediasi atau intervening telah
kerja
terpenuhi.
memperlihatkan bahwa variabel motivasi
Langkah ketiga pengujian mediasi
kerja (I) berpengaruh signifikan terhadap
adalah melakukan atas pengaruh variabel
kinerja guru (Y) dapat lihat pada tabe
intervening
dibawah ini:
disimpulkan
(motivasi
kerja)
harus
terhadap
variabel
terhadap
terikat
kinerja
guru
Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Variabel Terikat
Kinerja Guru
(Y)
Intervening Konstan
Konstanta
Motivasi Kerja (I)
F
R
Berdasarkan
Koefisien
Regresi
3.055
0.250
Signifikansi
7.118
0,008
2
0,047
hasil
uji
regresi
”Hipotesis lima (H5) diterima”. Dengan
berganda yang diringkas pada tabel di
demikian
atas dapat diketahui bahwa pada tahap 3
pengujian
(tiga).
terpenuhi.
Variabel
motivasi
kerja
(I)
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
guru
(Y)
dimana
0,000
0,008
ketiga
pengaruh
Berdasarkan
hasil
dalam
intervening
uji
pada
koefisien
langkah pertama, kedua, dan ketiga maka
regresinya adalah 0,250 dengan tingkat
hasil uji intervening atau mediasi dapat
signifikan
disimpulkan pada tabel dibawah ini:
adalah
nilai
persyaratan
0.008
berarti
Tabel 12. Hasil Analisa Regresi Bertingkat
Variabel
Terikat
Kinerja
Guru
(Y)
Koefisien Regresi dan Signifikansi
Tahap
Tahap
Sig.
Sig.
1
2
0,000
1,185
0,000
Konstanta (a)
1,258
0,000
0,355
Supervisi Akademik (X1) 0,475
0,000
0,000
0,209
Budaya Organisasi (X2)
0,223
0,000
Motivasi Kerja (I)
0,296
0,004
Variabel Bebas dan
Intervening
R2
0,387
Memperhatikan hasil uji regresi
bertingkat yang diringkas pada tabel di
atas dapat diketahui bahwa pada tahap 1:
a. Variabel supervisi akademik (X1)
berpengaruh
kinerja
guru
signifikan
(Y)
terhadap
dimana
0,422
(X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah
38.7% ( R2 = 0,387).
Pada
tahap
kedua,
pengaruh
variabel supervisi akademik (X1) dan
budaya organisasi (X2) terhadap kinerja
nilai
guru (Y) setelah dimediasi atau intervensi
koefisien regresinya adalah 0,475
oleh variabel motivasi kerja (I) dapat
dengan tingkat signifikan adalah
dijelaskan sebagai berikut:
0.000.
a. Variabel supervisi akademik (X1)
b. Variabel budaya organisasi (X2)
berpengaruh
kinerja
guru
signifikan
(Y)
terhadap
dimana
nilai
masih berpengaruh signifikan terhadap
kinerja guru (Y) dimana koefisien
regresinya
adalah
dengan
sebesar
0,000.
koefisien regresinya adalah 0,223
tingkat
dengan tingkat signifikan adalah
Namun, nilai koefisien regresi variabel
0.000.
supervisi
c. Besar pengaruh variabel supervisi
akademik (X1) dan budaya organisasi
signifikan
0,475
mengalami
akademik
(X1)
penurunan
tersebut
dari
(tahap I) menjadi 0,355 (tahap2).
0,475
b. Variabel budaya organisasi (X2) masih
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja guru (Y) dimana koefisien
regresinya
tingkat
adalah
signifikan
0,223
dengan
sebesar
0,000.
(Y) sebesar 3.5% atau dari 38.7%
menjadi 44,2%.
Berdasarkan uraian diatas dapat
diinterprestasikan
motivasi kerja
bahwa
variabel
(I) memediasi secara
Namun, nilai koefisien regresi variabel
parsial (partial mediation) hubungan
budaya
tersebut
antara variabel supervisi akdemik (X1)
0,223
dan budaya organisasi (X2) terhadap
organisasi
mengalami
(X2)
penurunan
dari
(tahap I) menjadi 0,209 (tahap2).
c. Variabel motivasi kerja (I) sebagai
variabel
intervening
kinerja guru (Y). Dengan demikian
hipotesis enam (H6) “motivasi kerja
berpengaruh
memediasi hubungan antara supervisi
signifikan terhadap kinerja guru (Y)
akademik dengan kinerja guru di KKG
dengan nilai koefisien regresi adalah
SD Wilayah I Kecamatan Pasaman” dan
0,296
hipotesis tujuh (H7) “motivasi kerja
dan
tingkat
signifikannya
sebesar 0,004.
memediasi
hubungan
antara
budaya
d. Besarnya pengaruh variabel supervisi
organisasi dengan kinerja guru di KKG
akademik (X1) dan budaya organisasi
SD Wilayah I Kecamatan Pasaman”
(X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah
dapat diterima.
0,387 (R2 = 3.87). Dengan kata lain
terjadi peningkatan pengaruh variable
Kesimpulan
supervisi akademik (X1) dan budaya
Terdapat pengaruh yang positif
organisasi (X2) terhadap kinerja guru
dan signifikan variabel motivasi kerja
memediasi hubungan antara supervisi
akademik dan budaya organisasi terhadap
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih terutama
kinerja guru di KKG SD Wilayah I
kepada Ibu DR. Dwi Fitri Puspa, SE.,
Kecamatan Pasaman artinya pengaruh
supervisi
akademik
dan
budaya
organisasi terhadap kinerja guru di KKG
M.Si.Ak dan Ibu Ice Kemala, SE.,M.Si
selaku pembimbing 1 dan pembimbing 2
yang
telah
pengarahan
SD Wilayah I Kecamatan Pasaman
melalui
motivasi
kerja
lebih
besar
daripada pengaruh lansungnya terhadap
akademik
dan
budaya
memberikan
untuk terwujudnya hasil
penelitian ini. Selanjutnya kepada unsur
pimpinan dan seluruh civitas akademika
UBH
yang
penulisan
supervisi
banyak
turut
artikel
membantu
ini.
Terima
dalam
kasih
banyak juga disampaikan kepada Guru di
organisasi terhadap kinerja guru.
KKG SD Wilayah I Kecamatan Pasaman.
Daftar Pustaka
Mangkunegara,
Prabu.
(2010).
Manajemen
Sumber
Daya
Perusahaan.
Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya.
Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986).
The moderator-mediator variabl
distinction in social psychological
research: Conceptual, strategic
and statistical considerations.
Journal of Personality and Social
Psychology, 51, 1173-1182.
Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS.
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro.
Semarang.
Kusmianto. (1997). Paduan Penilaian
Kinerja Guru Oleh Pengawas.
Jakarta.
Robbins, Stephen P. (2007). Perilaku
Organisasi. Jakarta. Penerbit
Mlanan Jaya Cermelang.
Sugiyono, (2007), Metode Penelitian
Administrasi, Bandung : Alfabeta.
Sekaran, Uma. 2006. Research Method
For Business. Salemba Empat. Jakarta.
Singgih. (2000). Buku Latihan SPSS
Statistik Parametik. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Download