ABSTRAK Hukum waris merupakan salah satu bagian dari Hukum

advertisement
ABSTRAK
Hukum waris merupakan salah satu bagian dari Hukum Perdata secara
keseluruhan dan merupakan bagian terkecil dari hukum keluarga. Hukum waris
sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup manusia, karena setiap orang pasti
akan mengalami kematian. Kematian akan menimbulkan akibat hukum yaitu
berpindahnya hak-hak dan kewajiban pewaris kepada ahli waris, dan setiap ahli
waris berhak untuk mendapatkan warisan.
Pasal 838 KUHPerdata memberikan batasan bagi orang yang tidak patut
untuk menjadi ahli waris. Hukum Islam pun memberikan batasan pada ahli waris
yang tidak berhak untuk mendapatkan warisan. Salah satu penyebab hilangnya
hak seseorang untuk mendapatkan warisan dalam Hukum Islam adalah berlainan
agama. Kehilangan hak mewaris karena berlainan agama sering terjadi di
Indonesia, salah satunya yang terjadi di Pengadilan Agama Kabanjahe dengan
perkara No : 2/Pdt.G/2011/PA-Kbj.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaturan pembagian warisan
terhadap ahli waris non muslim menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
dan Hukum Islam, dan dasar pertimbangan hakim Pengadilan Agama Kabanjahe
dalam mengeluarkan penetapan pada perkara no: 2/Pdt.G/2011/PA-Kbj. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaturan pembagian warisan terhadap
ahli waris non muslim menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan
Hukum Islam, dan dasar pertimbangan hakim Pengadilan Agama Kabanjahe
dalam mengeluarkan penetapan pada perkara no: 2/Pdt.G/2011/PA-Kbj.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan
yuridis normatif. Penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian melalui
metode deskriptif analitis, tahap penelitian dengan cara studi kepustakaan, teknik
pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi dokumentasi, serta peneliti pun
melakukan wawancara kepada Ketua Fatwa Majelis Ulama Indonesia wilayah
Jawa Barat dan metode analisis menggunakan metode yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pembagian
warisan terhadap ahli waris non muslim dalam Hukum Perdata berbeda dengan
ketentuan yang terdapat dalam Hukum Islam. Dengan melihat ketentuan Pasal
838 KUHPerdata terlihat bahwa perbedaan agama bukan merupakan penyebab
seseorang menjadi tidak patut menjadi ahli waris. Hal inilah yang menjadi
pembeda antara Hukum Perdata dengan Hukum Islam, di dalam Hukum Islam
perbedaan agama antara pewaris dan ahli waris merupakan hal yang membuat ahli
waris menjadi tidak patut menjadi ahli waris dari pewaris. Dan dalam hal dasar
pertimbangan hakim Pengadilan Agama Kabanjahe dalam mengeluarkan
penetapan pada perkara no: 2/Pdt.G/2011/PA-Kbj yaitu bahwa menurut Hukum
Perdata, putusan tersebut bertentangan dengan ketentuan yang terdapat dalam
Hukum Perdata, tetapi menurut Hukum Islam penetapan yang dikeluarkan oleh
hakim sudah sesuai dengan ajaran Hukum Islam
Download