Buku Direktorat Jendral Pembinaan Badan Peradilan Agama

advertisement
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku – Buku
Direktorat Jendral Pembinaan Badan Peradilan Agama, Komplikasi Hukum Islam
di Indonesia, Departemen Agama, Jakarta, 1998/1999.
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Islam Untuk Disiplin Ilmu
Hukum, Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta. 2002
Isa, M. Arif, M. Hukum Waris Menurut Kitab Undang – Undang Hukum Perdata
Belanda, PT. Intermasa, Jakarta, 1986.
Lubis, K Suhrawardi, Hukum Waris Islam (lengkap dan praktis), Sinar Grafika,
Jakarta. 1997
Nazir Moh, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. 1997
Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia,
Yayasan Penyelenggara, Penterjemah Al-Qur’an dan Terjemahannya,
PT. Bumi Restu, 1997
Perangin, Efendi, Hukum Warisan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cetakan
2003
Prodjodikoro, Wirdjono, Hukum Warisan di Indonesia, Sumur Bandung,
Bandung, 1991
Rasyid, Sulaiman Fiqh Islam, Java Murni, 1995
Subekti R, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PT. Pradnya Paramita, Jakarta,
Cetakan Keduapuluh Lima, 2000
______, Pokok-pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Cetakan Kesepuluh,
Jakarta, 1998
Surat Edaran Mahkamah Agung, No. 3 Tahun 1963, Penerbit Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2000
Undang-undang Peradilan Agama No. 7 Tahun 1989, Penerbit Sinar Grafika,
Jakarta, 2004
Usman, Rachmadi, Hukum Kewarisan Islam, Penerbit Mandar Maju, Bandung,
2009
Universitas Sumatera Utara
B. Media Elektronik
http://www.warisanmukimin.com/wasiat.htm
http://alislamu.com/content/view/316/6/22
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:vLacThXWlu4j:media.is
net.org/islam/Waris/Defenisi.html+pengertian+wasiat%3F%cd=6&hl=id&accln&gl=id
http://www.pemantauanperadilan.com/delik/4HUKUM%20WARIS%20ISLAM%
20DAN%20PERMASALAHANNYA.pdf
http://id-id.facebook/com/note.php>note_id124990310864045
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title_Istimewa%3Pencarian&search=wasiat+
menurut+kuh+perdata&fultex=cari
http://mknunsuri.blogspot.com/2010/02/macam-macam-bentuk-wasia.html
http://repository.iu.ac.id/contents/koreksi/11/2f25cb75491bd0ec15fb34dc5b3d367
1ee6598c3.pdf
http://interaktif.com/hg/nusa/2010/01http:/filsafat.kompasiana.com/2010/06/3/0w
asiat-ayah/01/brk,20100101http://www.asiatour.com/lawarchives/indonesia/perdata/wasiat.htm
http://herman-notary.blogspot.com/2009/06/cara-membagi-waris-menurut-kuhperdata.html
www.niriah.com/dl.php?uu-3th-2006.pdf
http://www.scribd.com/doc/17222333/Hibah-Dan_Wasiat (diakses tanggal 201006-03)
Universitas Sumatera Utara
KHI PASAL 210 yang berbunyi: “Orang yang telah berumur sekurang-kurangnya
21 tahun berakal sehat tanpa adanya paksaan dapat menghibahkan sebanyakbanyaknya 1/3 harta bendanya kepada orang lain atau lembaga di hadapan dua
orang
saksi
untuk
dimiliki”
Menurut Muhammad Daud Ali dalam bukunya Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan
Wakaf, beliau mencantumkan syarat-syarat hibah, yang salah satunya adalah:
pada dasrnya, hibah adalah pemberian yang tidak ada kaitannya dengan kewarisan
kecuali kalau ternyata bahwa hibah itu, akan mempengaruhi kepentingan dan hakhak ahli waris. Dalam hal demikian, perlu ada batas maksimal hibah, tidak
melebihi sepertiga harta seseorang, selaras dengan batas wasiyat yang tidak
melebihi
4.
sepertiga
harta
Hadis
peninggalan.
Nabi:
Artinya: diriwayatkandari Sa’ad bin Abi Waqosh ra: pada tahun Haji Penghabisan
(wada’)Nabi Muhammad SAW mengunjungiku seraya mendoakan kesehatanku.
Aku berkata kepada nabi Muhammad SAW, “aku lemah karena sakitku yang
Universitas Sumatera Utara
parahpadahal aku kaya dan aku tidak punya ahli wariskecuali seorang anak
perempuan. Haruskah aku menyedekahkan 2/3 kekayaanku? Nabi Muhammad
SAW bersabda, “tidak” kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda bahkan 1/3
telah cukup banyak. Lebih baik kamu meninggalkan ahli warismudalam keadaan
berkecukupan daripada meninggalkan merekadalam keadaan miskin, mengemis
kepada orang lain. Kau akan memperoleh pahala dari sedekah yang dikeluarkan
dengan niat karena Allah, bahkam untuk yang kau suapkan dalam mulut isteriu”.
Aku berkata,”ya rasulullah, apakah aku akan sendirian ketika para sahabatku
pergi?”. Nabi Muhammad SAW bersabda, “jika kamu ditinggalkan, apapun yang
kau kerjakan akan mengangkat mu ke tempat yang tinggi. Dan mungkin saja kau
akan berumur panjang hingga(dating suatu saat ketika) sebagian orang mengambil
keuntungan darimu, dan sebagian yang lain mengambil kemudharatandarimu.” Ya
Allah, lengkapkan hijrah sahabatku dan jangan biarkan mereka berpaling “. Dan
rasullah SAW merasa sedih dengan meninggalnya Sa’ad bin khaulah yang miskin
di Makkah. (sedangkan sepeninggal nabi Muhammad SAW, Sa’ad bin Abi
Waqash
hidup
dengan
umur
yang
panjang).{HR.Bukhari}
Dimana hadist tersebut seolah menggambarkan bahwa bersedekah yang lebih dari
sepertiga merupakan tindakan yang berakibat merusak esensi dan kepentingan
dari
ahli
waris
http://pietly.mywapblog.com/post/2.xhtml
Universitas Sumatera Utara
Download