Peran Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo (FPPS) dalam Meningkatkan Kepedulian Masyarakat terhadap Pendidikan di Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 Azis Dwi Iriyanto Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Pramuka No. 42 Sidikan Umbulharjo Yogyakarta 55161 E-mail: [email protected] ABSTRAK Peran Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo (FPPS ) dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan merupakan tugas penting yang diemban masyarakat sebagai sarana pendidikan yang berdiri di masyarakat. Peran serta masyarakat dalam pendidikan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan peran yang sudah ada dengan lebih terarah dan terencana dengan baik, sehingga kepedulian masyarakat terhadap pendidikan sangat tinggi dengan aktif berperan serta sesuai dengan kaidah norma yang benar. Impelementasi pendidikan berbasis masyarakat memiliki kendala yang krusial, sehingga perlu didiskusikan untuk pemecahan permasalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran FPPS dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan di Desa Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data melalui langkah-langkah: reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Secara ringkas hasil penelitian ini menyatakan bahwa peran FPPS dalam meningkatkan kepedulian masyarakat dalam dunia pendidikan adalah sebagai Fasilitator, Pelatih dan pendidik, Pemupuk modal, dan Penyelenggara proyek. hubungan antara masyarakat dan pendidikan sangat berpengaruh besar dalam proses meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di Desa Sidoharjo. FPPS memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter serta nilai-nilai kesadaran pendidikan pada masyarakat. Kata kunci : peran FPPS, pendidikan masyarakat PENDAHULUAN Pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku. Pendidikan dapat ditempuh dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya masyarakat memiliki dasar kesempurnaan melalui proses pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang berlangsung secara bertahap. Dalam pendidkan formal terdapat suatu kurikulum sehingga terjadi proses hierarki pengetahuan. Dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea IV dengan jelas dinyatakan bahwa tujuan Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu ne- Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 97 Azis Dwi Iriyanto gara memberikan jaminan kepada warga negara untuk mendapatkan pendidikan (Pasal 31 ayat [1] UUD 1945), sehingga setiap warga negara secara yuridis telah diberikan hak untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan negara. Untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional itu, maka pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang bertujuan meningkatkan kimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Pasal 31 ayat [3] UUD 1945). UUD 1945 Pasal 31 ayat (4) dengan jelas pula mengamanatkan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dengan asumsi bahwa jika anggaran pendidikan mencapai seperlima dari biaya oprasional negara maka diharapkkan adanya peningkatan pencapaian berbagai indicator yang terkait dengan naiknya kualitas dalam bidang pendidikan, baik tenaga kependidikan, sarana prasarana pendidikan. Sistem pengelolaan pendidikan serta out put atau produk lembaga pendidikan yaitu para siswa sebagai subyek pendidikan itu sendiri. Meski demikian, apa yang telah dijalankan tersebut, tentu saja tidak bisa berjalan sempurna ketika peran serta masyarakat diabaikan. Peran serta masyarakat merupakan aspek yang bisa menjadi faktor penentu pada fase selanjutnya bagaimana menjadikan warga negara Indonesia . Oleh sebab itu, peran serta masyarakat merupakan sebuah keniscayaan yang sangat mendesak untuk di berikan ruang dan kesempatan guna terli- bat didalam mengatasi tingkat penurunan kualitas pendidikan di negeri ini. Sejalan dengan itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga merupakan upaya mengimplementasikan tuntutan reformasi bidang pendidikan. Perubahan mendasar yang dicanangkan dalam Undang-Undang Sisdiknas yang baru tersebut antara lain adalah demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta masyarakat, tantangan globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, dan peserta didik. Melewati proses pemikiran panjang dan berpijak realitas kehidupan warga masyarakat yang mayoritas berpendidikan rendah, muncul gagasan untuk membentuk wadah atau organisasi yang fokus pada soal pendidikan. Sehingga terbentuklah sebuah medium bersama yang disebut Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo (FPPS). Gagasan atas kenyataan yang terjadi di masyarakat semacam ini mendapat respon dari beberapa kalangan dan direspon pula oleh pemerintah. FPPS merupakan organisasi Non Government Organisation (NGO) yang fokus terhadap masalah pendidikan di Desa Sidoharjo. Peran NGO dalam konteks pemberdayaan mengacu pada studi kasus data sekunder. NGO sebagai agen perubahan (agent of change) berperan sebagai fasilitator pendidikan, komunikator bagi kepentingan masyarakat lapisan bawah, katalisator dan dinamisator transformasi sosial, serta mediator antara pemerintah atau lembaga lain dan masyarakat (Sugiyanto, 2002:93). Ada sejumlah masalah yang dihadapai, diantaranya masih terdapat sebagian masyarakat yang memandang 98 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 Peran Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo dalam Meningkatkan Kepedulian Masyarakat .... miring terhadap pendidikan, diantaranya: pertama, tidak sedikit anak muda dari keluarga mampu yang ingin melanjutkan pendidikan namun oleh orang tuanya didorong untuk bekerja, pendidikan dianggap hanya buang-buang duit semata. Kedua, Tidak sedikit dari mereka yang memiliki pendidikan tinggi di Sidoharjo justru memiliki kehidupan ekonomi di bawah orang yang pendidikannya lebih rendah. Pendidikan tidak menjamin hanya memberi sumbangan besar dalam faktor kesuksesan seseorang. Sehingga tidak mengherankan jika beban moril orang yang “berpendidikan” sangat tinggi di desa. Pada awal berdirinya, FPPS bisa dikategorikan sebagai paguyuban yang bekerja secata kolektif, kendati terdapat struktur kepengurusan yang sederhana dan ramping. FPPS mendapatkan dukungan pembiayaan dari APBdes secara rutin sebagai dana kegiatan yang dapat memacu kualitas pendidika masyarakat Sidoharjo. Gerak pemerintah Desa Sidoharjo jauh lebih progresif karena berani mengambil terobosan dengan mengalokasikan APBDes sebesar 20 persen. Kebijakan pemerintah desa semacam ini tentu merupakan buah dari demokratisasi dengan adanya otonomi daerah, sehingga kebijakan populis dan mengutamakan kepentingan publik, tidak harus dibelenggu dan dibajak pemerintah. Sekalipun terobosan semacam ini hanya skala kecil, namun mempunyai makna yang signifikan bagi wajah pendidikan di tanah air. Masalahanya adalah apa peran FPPF dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan? METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2000: 3). Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan Peran Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo (FPPS) dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan di Desa Sidoharjo berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya. Subyek penelitiannya adalah orang yang mengetahui kondisi dan operasional sebagai pelaku organisasi FPPS. Sedangkan yang menjadi obyek atau variabel penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu peran FPPS dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan di Desa Sidoharjo. Variabel dioperasionalisasikan sehingga dapat dilihat pada Tabel 1. Pengumpulan data menggunakan 3 (tiga) metode, yaitu metode dokumentasi, metode wawancara dan metode observasi. Untuk metode dokumentasi dan metode observasi untuk melengkapi data sekaligus konformitas atau pencocokan data yang terhimpun oleh penulis (data sekunder), sedangkan untuk mencari data primer penulis menggunakan metode wawancara berstruktur. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui peran FPPS dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan. Teknik wawancara ini ditujukan untuk menghimpun data dengan subyek penelitian yaitu personalia/pengurus FPPS. Teknik Ini digunakan agar dapat mengetahui program kerja dan kinerja Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 99 Azis Dwi Iriyanto Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Peran Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo (FPPS) dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan di desa Sidoharjo Sub Variabel Fasilitator Pelatih dan pendidik Pemupuk modal Penyelenggara proyek yang dijalankan oleh FPPS. Untuk mendapatkan data tentang peran FPPS dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan digunakan metode wawancara dengan menggu- Indikator Proses pengembangan terhadap pendidikan masyarakat. Penyelesaian masalah dalam pendidikan di masyarakat. Mencarikan dan menyalurkan informasi pendidikan kepada masyarakat. Upaya meningkatkan dan melakukan kegiatan produktif dalam masalah pendidikan Memberikan stimulan atau rangsangan terhadap pendidikan masyarakat. nakan pedoman wawancara sebagai berikut: Setelah data dari subyek yang menjawab pertanyaan maupun pernyataan yang sesuai dengan pertanyaan diperoleh, Tabel 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara No 1 Sub variabel Fasilitator 2 Pelatih dan pendidik 3 Pemupuk modal 4 Penyelenggara proyek Indikator Proses pengembangan terhadap pendidikan masyarakat. Penyelesaian masalah dalam pendidikan di masyarakat. Mencarikan dan menyalurkan informasi pendidikan kepada masyarakat. Upaya meningkatkan dan melakukan kegiatan produktif dalam masalah pendidikan Memberikan stimulan atau rangsangan terhadap pendidikan masyarakat. data tersebut diolah, yaitu diklasifikasikan, dan data yang tidak sesuai dibuang sesuai dengan kebutuhan peneliti, kemudian dikelompokan. Untuk mengelompokkan setiap jawaban, item soal akan diklasifikasikan dari indikator yang sama, yaitu peran FPPS sebagai fasilitator, pelatih dan pendidik, pemupuk modal dan penyelenggara proyek. Langkah berikutnya adalah penyajian data yaitu dengan cara mendiskripsikan data-data yang disajikan dalam bentuk narasi. Kemudian peneliti menarik kesimpulan, secara kritis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian Peran FPPS dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan di Desa Sidoharjo adalah sebagai berikut: Pertama, FPPS sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator FPPS berperan dalam melakukan pendamp- 100 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 Peran Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo dalam Meningkatkan Kepedulian Masyarakat .... ingan terhadap masyarakat Sidoharjo. FPPS merangkul para Dukuh, RT, RW, dan tokoh masyarakat untuk bekerja sama mengembangkan pendidikan di desa Sidoharjo terlebih dalam pemberlakukan jam belajar masyarakat. Selain itu FPPS juga melakukan monitoring di dusun-dusun yang ada di Sidoharjo guna mengetahui perkembangan pendidikan di dusun-dusun yang masuk wilayah binaan FPPS. Sedangkan apabila di masyarakat Sidoharjo ada permasalahan yang menyangkut masalah pendidikan FPPS akan melakukan perundingan atau membicarakan persoalan tersebut dengan Kepala Dukuh, RT, RW, dan tokoh masyarakat sehingga akan dapat mencari akar permasalahan dan diharapkan dapat menemukan solusi yang tepat terhadap masalah tersebut. Kedua, FPPS sebagai pelatih dan pendidik. Dalam memberikan pelatihan, FPPS tidak hanya terpaku dalam hal pendidikan formal tetapi juga termasuk informasi yang non formal seperti mendorong kemajuan masyarakat warga Sidoharjo dalam proses belajar masyarakat. Sebagai penyalur informasi FPPS selalu aktif dalam memberikan informasi yang aktual, hal ini dikarenakan warga masyarakat Sidoharjo yang masih minim dari pengetahuan dunia pendidikan. Oleh karena itu penyaluran informasi yang dilakukan FPPS dilakukan dengan sosialisasi melalui kader-kader FPPS, informasi mengenai dunia pendidikan yang diperoleh dari FPPS biasanya informasi yang berasal dari instansi formal. Ketiga, FPPS sebagai pemupuk modal. Usaha peningkatan kualitas pendidikan di Sidoharjo diperlukan sumber keuangan yang cukup. FPPS berusaha mendapatkan dana bantuan dari APBDes Desa Sidohar- jo dan bekerjasama para donatur dari pihak manapun yang bersedia memberikan dana bantuan untuk kelangsungan pendidikan yang ada di Sidoharjo. Keempat, FPPS sebagai penyelenggara proyek. FPPS memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang pentingnya pendidikan. kegiatan tersebut dilakukan saat acara sarasehan pendidikan yang dihadiri oleh kadus, RT, RW, dan karang taruna. Sosilalisai juga dilakukan dalam berbagai acara seperti rapat rutin pedukuhan, pengajian, acara lahiran bayi, hajatan nikah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo (FPPS) dapat menjalankan perannya terhadap pendidikan dalam hal katalisator/fasilitator, pelatih dan pendidik, pemupuk modal dan penyelenggaraan proyek pendidika sebagai upaya untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan di Desa Sidoharjo. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Budiardjo, Miriam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Cohen, JM dan NT, Uphoff. 1980. Partisipation’s place In Rural Devolepment: Seeking clarity through spesifity. Fakih, Mansoer. 1996.Tiada Transformasi Tanpa Gerakan Sosial, Dalam Zaizar dan Zubir, Radikalisme Kaum Terpinggir: Studi Kasus Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 101 Azis Dwi Iriyanto Tentang Ideologo, Isu, Strategi, Dan dampak Gerakan. Yogyakarta: Insist . Fauzi, Noer. 2005. Memahami GerakanGerakan Rakyat Dunia Ketiga. Yogyakarta: Insist Press. Gafar, Affan. 2006. Politik Indonesia, TransisiMenuju Demokrasi. Yogyakarta: pustaka Pelajar. Hadi, Sutrisna.1994,Metodologi Research. Yogyakarta:Andi offset Jalal, Fasli dan Supriyadi. 2001. Revormasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adi Cipta. Kantaprawira, Rusadi. 2006. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Lofland. 2003. Protes, Studi Tentang Gerakan Sosial. Yogyakarta: Insist Press. Mas’oed, Muhtar dan MacAndrews, Colin. 1991. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Misel, Robert. 2004. Teori Pergerakan Sosial. Yogyakarta: Resist Book. Moleong, lexy, J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosada. Nasution, Thamrin, 2003. “ Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif”. Bandung: Tarsito. Putra, Fadhilah dkk. 2006. Gerakan Sosial, Konsep Strategi Aktor, Hambatan Dan Tantangan Sosial Di Indonesia. Malang: PlaCID’s dan Averroes press. Rahman, A. 2007. Sestem politik Indonesia. Yogyakarta: Graha ilmu. Ramlan, Surbakti. 1999. Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo Sahidu, Arifudin. 1998. Partisipasi Masyarakat Tani Pengguna Lahan Sawah Dalam Pembangunan Pertanian Di Daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bogor: Disertasi pasca Sarjana IPB Sanit, Arbi. 1985. Swadaya Politik Masyarakat. Jakarta:CV Rajawali. Slamet, Y. 1994. Pembangunan masyarkat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: UNS Press. Soetrisno, Loekman. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius Sudarsono, Juwono. 1976. Pembangunan Politik Dan Perubahan Politik. Jakarta: Gramedia. Sugiyanto. 2002. Lembaga Sosial. Yogyakarta: Global Pustaka Utama. Sugiyono. 2002 .Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharko. 2005.Merajut Demokrasi hubungan NGO Pemerintah, Dan Pengembangan Tata Pemerintahan Demokratis(1966-2001). Yogyakarta: Tiara Warna Susanto, Astrid.S dan Sunarto. 1998. Masyarakat Indonesia memasuki abad Kedua Puluh satu.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Syafiie, Inu Kencana dan Azhari. 2010. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Refika Aditama. Zubaedi. 2009. Pendidikan Berbasis Masyarakat: Upaya Menawarkan Solusi Terhadap Berbagai Problem Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. UNDANG-UNDANG Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang No 29 Tahun 2003 Ten- 102 | Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 Peran Forum Peduli Pendidikan Sidoharjo dalam Meningkatkan Kepedulian Masyarakat .... tang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan. Undang-Undang No 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah. SUMBER LAIN http://thewahidinstitute.com/gerakan sosial baru di Indonesia.html, diakses pada 7 Oktober 2011 http://globalisasi.wordpress.com/gerakan sosial.kajian teoritis.html, diakses 9 Oktober 2011 www.sastriomunandar.multiply.com.html, diakses pada 11 Oktober 2011. http://socialmovement.com//social movement society.html, diakses pada 11 Oktober 2011. http://www.maulanusantara.woodpress. com.html/sintesis-saling-menguntungkan-hilangnya-orang-luardan-orang-dalam, diakses pada 12 oktober 2011 http://www.id.wikipedia.org.html , diakses pada 13 oktober 2011. http://fickar15.blogspot.com/lsm-demontrasi-demokrasi.html, diakses pada 13 Oktober. www.sidoharjokulonprogo.com.html, diakses pada 5 september 2011. Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 | 103